Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BOTANI UMUM

MORFOLOGI BUAH DAN BIJI

Dosen

FELMA MANOREK,S.TP.,M.Si

Oleh :

KELOMPOK 10

1. INRI LOTULUNG

2. KRISMAS JOU

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON

FAKULTAS PERTANIAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas hikmat dan penyertaan-
Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami juga berterima kasih kepada Ibu Felma Manorek S.TP selaku dosen mata
kuliah botani yang ada di UNIVERSITAS KRISTEN TOMOHON Fakultas
Pertanian yang sudah memberikan tugas ini lewat kelompok 10.

Adapun materi yang telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan referensi internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan dan menyampaikan banyak terima
kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan
kritik, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

TOMOHON, 3 APRIL 2023

2
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar............................................................................................................

Daftar Isi.....................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................................

1.1 Latar
Belakang .....................................................................................................

1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................................

1.3
Tujuan...................................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................

2.1 Definisi & Pengertian


Buah..................................................................................

2.2 Klasifikasi
Buah....................................................................................................

2.3 Pengertian Biji......................................................................................................

2.4 Jenis Biji Pada


Tumbuhan.....................................................................................

2.5 Struktur Biji..........................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................

Kesimpulan................................................................................................................

DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Morfologi buah dan biji digunakan sebagai karakteristik penting dalam


identifikasi dan klasifikasi tumbuhan. Berbagai spesies tumbuhan dapat dibedakan
berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan struktur buah dan biji mereka.
Informasi morfologi ini membantu para ilmuwan, botanis, dan ahli taksonomi
untuk mengklasifikasikan tumbuhan ke dalam kelompok atau famili tertentu.
Morfologi buah dan biji juga memberikan pemahaman tentang perkembangan dan
pertumbuhan tumbuhan.

Melalui penelitian morfologi, kita dapat mempelajari bagaimana buah dan biji
terbentuk dari perkembangan ovarium bunga setelah proses penyerbukan dan
pembuahan. Hal ini membantu kita memahami tahap-tahap perkembangan
tumbuhan dan proses reproduksi mereka. Buah dan biji memiliki implikasi
penting dalam bidang pertanian dan hortikultura. Pemahaman tentang morfologi
buah dan biji membantu dalam pemilihan varietas tumbuhan yang diinginkan,
pemuliaan tanaman, dan manajemen produksi. Melalui analisis morfologi, kita
dapat mengidentifikasi dan mempelajari keanekaragaman tumbuhan yang ada di
alam dan menghargai kekayaan flora yang ada di berbagai ekosistem.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang membedakan antara buah semu dengan buah sejati?

2. Bagaimana pengklasifikasian buah semu dan buah sejati?

3. Bagaimana susunan dari lapisan-lapisan dinding buah?

4. Bagaimana susunan lapisan dinding biji?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui perbedaan antara buah sejati dengan buah semu.

b. Untuk mengetahui pembagian buah berdasarkan asal dan proses terbentuknya.

c. Untuk mengetahui susunan dari lapisan dinding buah.

d. Untuk mengetahui susunan lapisan-lapisan biji dan jenis-jenis biji pada


tumbuhan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Buah

Pengertian Buah

Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan. Buah
termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah,
yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan biasanya disebut sebagai
buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal
buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Oleh
karena itu, untuk membedakannya, buah menurut pengertian botani biasa disebut
buah sejati..

Buah sering kali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan
baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid,
hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
dinamakan pomologi.

2.2 Klasifikasi Buah

Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah
buah yang semata-mata berasal dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah
yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian bunga yang lain yang justru
menjadi bagian utama pada buah.

2.2.1 Buah Sejati

Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:

a. Buah Sejati Tunggal,

Buah sejati tunggal buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah,
yang berisi satu biji atau lebih. Buah dapat berisi satu biji atau lebih. Contoh
Mangga (Mangifera indica), Carica papaya dan Durio zibethinus. Buah sejati

6
tunggal dibedakan lagi menjadi buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah
sejati tunggal yang berdaging (carnosus).

1. Buah sejati tunggal yang kering

Buah sejati tunggal yang kering adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya
keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Buah siccus dibedakan atas beberapa
wujud, yakni :

 Buah padi (caryopsis), yakni buah yang berdinding tipis, mengandung satu
biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji. Contoh Oryza sativa dan Zea
mays.
 Buah kurung (achenium), yakni buah berbiji satu yang tidak pecah, dinding
buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak berlekatan. Contoh
Mirabilis jalapa dan Helianthus annuus.
 Buah keras (nux), yakni buah yang mempunyai kulit buah yang keras dan
kaku. Contoh castanea argentea.
 Buah keras bersayap (samara), yakni buah keras yang memiliki alat tamabahan
berupa sayap. Contoh suku Dipterocarpacea
 Buah berbelah (schizocarpium), yakni buah yang mempunyai dua ruang atau
lebih, tiap ruang berisi satu biji dan jiak pecah akan membentuk seperti buah
kurung. Contoh Centella asiatica,.
 Buah kendaga (rhegma), yakni buah yang jika pecah, masing-masing akan
pecah lagi sehingga bijinya akan keluar. Contoh Ricinus communis
 Buah kotak, yakni suatu buah kering sejati yang mengandung banyak biji,
terdiri atas satu atau banyak daun buah, jika masak lalu pecah,, tetapi kulit
buah yang pecah sampai lama melekat pada tangkai buah. Contoh Samania
saman.

2. Buah Sejati Tunggal yang Berdaging (Carnosus)

Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) umumnya memiliki tiga lapisan
dinding buah, yakni dinding luar (epicarpium), dinding tengah (mesocarpium) dan
dinding dalam (endocarpium). Namun, pada beberapa jenis hanya terdiri dari dua
lapisan. Buah sejati yang berdaging dibedakan atas beberapa wujud, yakni:

 Buah Buni (bacca), yakni buah sejati berdaging yang hanya terdiri atas dua
lapisan. Contoh Carica papaya
 Buah mentimun (pepo), yakni buah buni yang berasal dari tiga daun buah yang
melekuk kearah dalam dan selanjutnya melekuk kembali kearah luar
membentuk sekat-sekat semula. Contoh Cvuucumis sativus
 Buah jeruk (hesperidium), yakni buah buni yang berdiferensiasi membentuk
tiga jenis lapisan (flavedo, albedo dan endotesta). Contoh Cytrus sp.
 Buah batu (drupe), yakni buah yang memiliki tiga lapisan dinding buah yang
keras seperti batu. Contoh Cocos nucifera

7
 Buah delima, yakni buah yang dinding luarnya liat, keras atau kaku, nyaris
seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang
dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan bisa dimakan. Contoh Punica
granatum.

b. Buah Sejati Ganda

Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak
bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-
lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.
Buah sejati ganda dibedakan menjadi empat jenis, yakni:

 Buah kurung ganda contoh Rosa sp.


 Buah batu ganda contoh Rubus fraxinifolius
 Buah bumbung ganda contoh Michelia champaka
 Buah buni ganda contoh Annona muricata

c. Buah Majemuk

Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk.
Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah),
yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja.

Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga, yakni:

 Buah buni majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang
masing-masing tumbuh menjadi buah buni. Contoh Ananas comosus
 Buah batu majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang
tumbuh menjadi buah batu. Contoh Pandanus tectorius
 Buah kurung majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang
masing-masing tumbuh menjadi buah kurung. Contoh Helianthus anuus

1. Buah Semu

Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk
dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan
menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menrik perhatian, dan seringkali
merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah
yang sebenarnya kadang kadang tersembunyi. Buah semu terbagi menjadi 3, yaitu
buah semu tunggal, buah semu ganda dan buah semu majemuk.

8
a. Buah semu tunggal

Gambar buah semu tunggal

Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut
membentuk buah, misalnya:

1. tangkai bunga, pada buah jambu mete (anacardium oc. Cidentale L.), pada
prosesnya buah ini berkembang akan tetapi tangkai bunga pada buah mete ikut
tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan
makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah terletak diujung bagian
yang membesar itu (metenya).

2. kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima L.). pada prosesnya buah
ini berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah ciplukan termodifikasi
sedemikian rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan membungkus bagian
buah ciplukan sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh kelopak yang
melebar tadi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.

b. Buah semu ganda

9
Gambar buah semu ganda

Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal
buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing – masing dapat tumbuh
menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut
tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali
berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria vesca L.). pada prosesnya bakal buah
yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan
tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar
serta berdaging tebal dan bagian tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan
buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak seperti titik – titik hitam kecil.

b. Buah Semu Majemuk

Gambar buah semu majemuk

Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka
(Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan
berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain,
sehingga merupakan kulit buah semu ini.

10
2.3 Biji

Gambar bakal biji

A. Pengertian Biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga
yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae
atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang
evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga
dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

Biji merupakan bagian terpenting dalam tumbuhan. Biji bisa disebut tumbuhan
embrio yang tertutup oleh lapisan pelindung dibagian luar. Spermatofit
merupakan bagian dari proses reproduksi pada tumbuhan berbiji saat
pembentukan biji.

Hampir semua tumbuhan menghasilksn biji. Kualitas tumbuh kembangnya suatu


tumbuhan tergantung dari penyebaran biji. Apabila penyebaran biji benar maka
perkembangan tumbuhan akan mendapatkan hasil yang maksimal, begitupun
sebaliknya.

Biji yang mempunyai kualitas baik adalah biji yang sudah matang secara
fisiologis. Ciri dari biji berkualitas seperti tanaman padi yang menguning atau
kulit pembungkus biji pada kedelai menguning.

Biji menjadi salah satu bagian yang sangat berharga didalam sudut pandang
petani, karena nantinya biji tersebut dapat ditanam kembali menjadi tanaman atau
tumbuhan baru.

11
2.4 Jenis Biji Pada Tumbuhan

Berdasarkan letak bakal bijinya, jenis biji pada tumbuhan biji dibedakan menjadi
dua antara lain:

1. Biji Terbuka

Tumbuhan biji terbuka merupakan tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh
bakal buah. Pada tumbuhan biji terbuka, biji terletak langsung diantara daun-daun
penyusun runjung atau strobilus.

Tumbuhan biji terbuka memiliki sistem perakaran tunggang dimana jenis batang
yang bercabang – cabang dengan ukuran daun yang kaku, tebal dan sempit kecuali
pada melinjo yang berdaun lebar dan berakar tunggang.

Bakal bijinya sendiri terbuka dan terletak di bagian permukaan bakal buahnya.
Bakal buah tersebut tumbuh diluar megasporofil.

Megasporofil adalah sisi pendukung bakal biji yang berkumpul jadi satu dalam
bentuk strobilus berkayu. Selain itu, ciri lain dari tanaman biji terbuka mempunyai
bunga sejati dan mahkota bunga.

 Ciri – ciri Tumbuhan Biji Terbuka

Ciri – ciri  Gymnospermae antara lain tidak memiliki bunga sejati dan mahkota
bunganya tidak ada. Bakal biji yang terdapat di luar permukaan dan tidak
dilindungi oleh daun buah dinamakan tumbuhan heterospora, yaitu tumbuhan
yang menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora sendiri membentuk
gamet betina. Selain itu, mikrospora menghasilkan serbuk sari dan struktus
reproduksi membentuk di dalam strobilus. Sehingga terjadi pembuahan tunggal.

Gambar Tumbuhan Pinus (Casuarina equisetifolia)

12
2. Biji tertutup

Tumbuhan biji tertutup mempunyai ciri khas dimana seluruh tumbuhan yang
termasuk dalam tumbuhan berbiji memiliki bunga.

Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tumbuhan berbiji


tertutup monokotil (berkeping satu) dan dikotil (berkeping dua).

Tumbuhan biji tertutup yang termasuk tumbuhan monokotil biasanya mempunyai


biji tunggal dan bukan merupakan tumbuhan yang mempunyai kayu karena
tumbuhan bertipe monokotil ini biasanya tidak mempunyai kambium.

Ukuran batang tumbuhan monokotil biasanya kecil dan tidak bercabang dengan
tipe tulang daun sejajar, jumlah mahkota bunga tumbuhan juga kelipatan tiga serta
mempunyai sistem perakaran yang serabut.

Oleh sebab itu, tumbuhan biji tertutup dengan tumbuhan dikotil biasanya
mempunyai bentuk fisik berupa semak ataupun pohon dan perdu. Tumbuhan jenis
ini mempunyai tipe kayu dan batang yang keras, berkambium serta bercabang,
sistem perakaran tunggang dan jumlah mahkota bunga tumbuhannya kelipatan
dua atau lima.

Bagian biji dikotil memiliki fungsi masing-masing yaitu :

1. Plumula adalah poros embrio yang tumbuh ke atas yang nantinya akan
tumbuh menjadi daun pertama

2. Radikulo merupakan poros embrio yang tumbuh ke bawah, selanjutmya akan


menjadi primer

3. Selubung biji adalah selaput tipis yang melindungi biji dari kerusakan fisik
serta mencegah penguapan air yang berlebihan

4. Hipokotil yaitu bagian embrio yang berada di bawah poros embrio

5. Epikotil merupakan bagian embrio yang berada di atas poros embrio

6. Embrio adalah calon tanaman/ tumbuhan baru yang menyatukan dua


kotiledon yang terpisah, embrio sendiri mempunyai bagian yang menempel
pada kotiledon yang dinamakan poros embrio

7. Kotiledon yaitu bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk
embrio

13
Contoh biji dikotil

Bagian biji monokotil memiliki fungsi masing-masing yaitu :

1. Koleorhiza adalah struktur yang memiliki fungsi untuk melindungi


radikula

2. Radikula merupakan bagian ujung bawah embrio yang akan berkembang


menjadi sebuah akar

3. Koleoptil yaitu struktur yang mempunyai fungsi melindungi plumula

4. Plumula adalah bagian ujung atas embrio yang akan berkembang menjadi
daun

5. Embrio adalah calon tumbuhan atau tanaman baru yang siap berkembang

6. Skutelum merupakan gabungan dari kotiledon yang akan membentuk


struktur khusus dan mempunyai fungsi menyerap makanan dari
endosperma untuk diberikan pada embrio

7. Endosperma adalah bagian terbesar dari biji monokotil yang memiliki


fungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio

Contoh biji monokotil

14
 Ciri – Ciri Tumbuhan Tertutup

Angiospermae mempunyai ciri ciri memiliki bakal biji yang tertutup oleh daun
buah, memiliki bunga sejati, pada umumnya tumbuhan berupa perdu, semak,
liana, herba dan pohon. Selain itu juga, memiliki bunga, beraneka ragamnya daun
yang pipih dan susunan tulang yang lebar, bakal biji tidak Nampak dikarenakan
terbungkus salam satu badan yaitu putik, adanya pembuahan ganda,dan
mempunyai bunga sejati yang berupa kelopak, mahkota dan alat
perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari.

Fungsi Biji Bagi Tumbuhan:

1. Sebagai tempat penyimpan cadangan bagi tumbuhan

2. Sebagai alat perkembangbiakan/ Sumber Informasi Genetik

3. Sebagai pembentuk tumbuhan baru

15
2.3 Struktur Biji

Gambar Bagian-bagian biji avokad memperlihatkan

kulit biji, endosperma, dan embrio

Pada umumnya biji memiliki tiga bagian utama, yakni:

1. Lembaga (embrio) adalah jaringan bakal tumbuhan dari mana tumbuhan yang
baru akan berkembang manakala kondisi lingkungannya sesuai. Lembaga ini
memiliki satu helai daun lembaga (kotiledon) pada tetumbuhan berkeping satu
(monokotil); dua helai daun lembaga pada hampir semua tetumbuhan berkeping
dua (dikotil); dan dua atau lebih pada tetumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae). Selanjutnya lembaga juga memiliki calon akar yang disebut
radikula dan calon tunas yang disebut plumula. Calon batang yang terletak di atas
titik perlekatan daun lembaga disebut epikotil, dan yang terletak di bawahnya
disebut hipokotil.

2. Cadangan makanan, yang diperlukan oleh tumbuhan baru ketika mulai


tumbuh membesar. Bentuk nutrisi yang disimpan bervariasi tergantung pada jenis
tumbuhan tersebut. Pada Angiospermae, cadangan ini bermula dari jaringan yang
disebut endosperma, yang berasal dari tetumbuhan induk melalui proses
pembuahan ganda. Endosperma yang biasanya triploid ini kaya akan minyak
nabati atau zat pati dan protein.

Pada Gymnospermae seperti halnya konifera, jaringan makanan cadangan ini


berasal dari bagian gametofit betina, jadi bersifat haploid. Pada beberapa spesies,
lembaga melekat pada endosperma atau gametofit betina, yang cadangan
makanannya kelak digunakan ketika lembaga berkecambah. Pada jenis-jenis yang
lain, cadangan makanan pada endosperma telah diserap lembaga dalam tahap
perkembangan biji, dan kemudian disimpan di dalam daun lembaga. Dalam kasus
terakhir ini, biji yang telah masak tidak lagi memiliki endosperma dan disebut biji
eksalbumina (exalbuminous seeds).

Beberapa contohnya adalah biji kacang-kacangan (misalnya buncis, kacang


merah, dan kacang ercis), pasang, lobak, dan bunga matahari. Sementara biji yang
tetap memiliki endosperma hingga masak dikenal sebagai biji albumina
(albuminous seeds). Kebanyakan monokotil (misalnya jenis-jenis rumput dan

16
palma), sebagian dikotil (misalnya jarak), dan semua Gymnospermae memiliki
tipe biji albumina ini.

3. Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari
ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya
pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna
untuk menjaga lembaga dari kekeringan dan kerusakan mekanis.

Di samping ketiga bagian utama biji di atas, beberapa spesies memiliki bagian
tambahan pada biji yang dihasilkannya; misalnya salut biji (arilus) pada pala,
rambut pada kapas, atau sejenis struktur yang mengandung minyak yang disebut
elaiosome (misalnya pada biji jarak dan biji aneka jenis Euphorbiaceae lainnya).
Biji-biji juga acap memiliki tanda bekas tali pusat yang disebut hilum (pusar atau
pusat) dan rafe (garis biji).

Bagian-bagian tambahan pada biji meliputi :

1. Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam
pemnecaran oleh angin. Contoh biji Moringa oleifera.
2. Bulu (coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-
rambut. Contoh Gossypium sp.
3. Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus
4. Salut biji semu (arillodium).
5. Pusar biji (hilus), yakni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas
pelekatan dengan tali pusar. Contoh pada Vigna sinensis.
6. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari.
Contoh pada biji Ricinus communis.
7. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan
integument dengan nuselus. Contoh Vitis vinifera.
8. Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada
biji Ricinus communis
9. Tali Pusar (Funiculus), yakni bagian yang menhubungkan biji dengan
tembui. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.
10. Inti Biji (Nucleus seminis), yakni adalah semua bagian biji yang terletak di
dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas:
- Lembaga (embryo) yang merupaka calon individu baru
- Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan
untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan.

17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengam,atan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai


berikut :

1.Buah sejati adalah buah yang berasal dari bakal buah dan tidak melibatkan
perkembangan bagian-bagian bunga yang lain sedangkan buah semu adalah buah
yang berasal dari bakal buah dan bagian-bagian buah yang lain yang yang justru
menjadi bagian yang menyolok pada buah.

2. Buah ditinjau dari asal perkembangannya dibedakan atas tiga bagian, yakni
buah tunggal yang berasal dari bunga dengan satu bakal buah; buah ganda yakni
buah yang berasal dari satu bunga dengan beberapa bakal buah dan buah
majemuk, yakni buah yang berasal dari buah majemuk

3. Lapisan dinding buah terdiri atas tiga bagian, yakni epicarpium, mesocarpium
dan endocarpium

4. Biji tersusun atas tiga komponen, yakni kulit biji (spermodermis), tali pusar
(funiculus) dan inti biji (Nucleus seminis)

18
Daftar Pustaka

https://biologyprincess.wordpress.com/2011/03/26/makalah-buah-dan-biji/

http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Buah_22364_p2k-
unkris.html#Buah_tak_berbiji

https://www.amongguru.com/tumbuhan-berbiji-terbuka-ciri-ciri-klasifikasi-dan-
contohnya/

https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-biji-pada-tumbuhan/#:~:text=Tali
%20pusar%20atau%20Funiculus%20merupakan,biasa%20dikenal%20dengan
%20pusar%20biji.

https://palembang.tribunnews.com/2021/08/21/klasifikasi-dan-nama-latin-
tanaman-pinus-tanaman-hutan-yang-banyak-dibudidayakan-ini-morfologinya?
page=all

19

Anda mungkin juga menyukai