BIOLOGI PERTANIAN
Oleh:
NAMA : NUR DINDA ZULYANTI
NIM : 2210511320001
KELOMPOK : CLOVE
ASISTEN : M. NAUFAL MAJIDI, S.P.
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR TABEL........................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN............................................................................ 1
Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan.............................................................................................. 2
III. METODOLOGI............................................................................... 6
Kesimpulan...................................................................................... 17
Saran................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang
mencolok (dan seringkali yang berguna).
Sama halnya seperti buah semu, buah sejati juga dapat digolongkan
menjadi tiga jenis, yakni buah sejati tunggal, sejati ganda, dam sejati majemuk.
Namun buah sejati memiliki pembagian yang lebih rinci lagi. Adapun bagian-
bagian buah pada umumnya terdapat tangkai, kulit, dan daging buah. Tangkai
buah, berfungsi untuk mengabungkan buah dengan batang. Pada umumnya,
struktur anatomi biji terdiri atas kulit biji, hipokotil, radikula, epikotil, plumula,
dan kotiledon
Tujuan
Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan.
Buah termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi
biji (Campbell et al., 2020).
Buah pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni buah
semu atau tertutup dan buah sungguh atau sejati. Buah semu atau tertutup yaitu
buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga yang perlahan
menjadi bagian utama buah ini. Sedangkan buah sungguh atau sejati merupakan
buah yang terbentuk dari bakal buah dan jika ada bagian bunga lainnya yang
masih tinggal, bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti (Susanti et al.,
2020).
Buah semu terbagi menjadi tiga macam, yaitu buah semu tunggal, semu
ganda, dan semu majemuk. Buah semu tunggal, yaitu buah yang terjadi dari satu
bunga dengan satu bakal buah. Buah semu ganda merupakan buah yang pada satu
bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan
kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah. Di samping itu ada bagian
lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang
mencolok (dan seringkali yang berguna) (Susianti et al., 2015).
Sama halnya seperti buah semu, buah sejati juga dapat digolongkan
menjadi tiga jenis, yakni buah sejati tunggal, sejati ganda, dam sejati majemuk.
Namun buah sejati memiliki pembagian yang lebih rinci lagi (Jihad, 2012).
Buah sejati tunggal, yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula
tersusun dari satu atau banyak buah dengan satu atau banyak ruangan. Buah sejati
tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan yaitu buah sejati tunggal kering
dan buah sejati tunggal berdaging. Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu
buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang
kering. Sedangkan buah sejati tunggal berdaging (carnosus) merupakan buah
yang jika dinding buahnyamenjadi tebal berdaging (Jihad, 2012).
5
Buah sejati ganda, terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat
dibedakan menjadi bauh kurung ganda, batu ganda, bumbung ganda dan buah
buni. Buah kurung ganda merupakan buah yang berasal dari dasar bunganya yang
berbentuk periuk terdapat banyak buah-buah kurung. Buah batu ganda
merupakan buah yang banyak mengandung bakal buah, yang kemudian masing-
msing tumbuh menjadi buah batu. Buah bumbung ganda berasal dari bunga
dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi bumbung.
Buah buni merupakan buah yang berdaging yang terbentuk dari bakal buah
(ovarium) tunggal (Campbell et al., 2020).
Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk,
yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah
menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah
saja. Sama halnya dengan buah sejati ganda, buah sejati majemuk dapat
dibedakan atas buah buni majemuk, bauha batu majemuk, dan buah kurung
majemuk. Buah buni majemuk merupakan bauh yang bakal buah masing-masing
bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni. Buah batu majemuk
adalah ketika rangkaian bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan,
berubah menjadi batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya. Kelompok
buah tersebut merupakan kumpulan banyak buah. Buah kurung mejemuk adalah
bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah. Dikarenakan tiap
bunga yang subur itu setelah penyerbukan pembuahan berubah menjadi sebuah
buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung
majemuk (Sugianto et al., 2020).
Dinding buah seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan
yaitu kulit luar, kulit tengah, dan kulit dalam. Kulit luar (exocarpium atau
epicarpium) merupakan lapisan tipis, tetapi kuat atau kaku seperti dengan
permukaan yang licin. Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau
berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang
dinamakan daging buah (sarcocarpium). Kulit dalam (endocarpium), yang
6
berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, cukup tebal dan keras
(Nilasari et al., 2013).
Adapun bagian- bagian buah pada umumnya terdapat tangkai, kulit, dan
daging buah. Tangkai buah, berfungsi untuk mengabungkan buah dengan batang.
Kulit buah, merupakan bagian terluar buah, fungsinya untuk melindungi daging
buah Daging buah berfungsi sebagai pelindung biji dan sebagai cadangan
makanan (Putri et al., 2013).
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya
mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah
terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (bahasa
Latin: semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan (Oktofani & Suwandi, 2019).
Pada umumnya, struktur anatomi biji terdiri atas kulit biji, hipokotil,
radikula, epikotil, plumula, dan kotiledon. Kulit biji merupakan bagian luar dan
melapisi seluruh bagian biji. Hipokotil merupakan bagian bawah aksis (pangkal)
yang melekat pada kotiledon. Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuhn
selama masa perkecambahan. Fungsi radikula adalah sebagai bagian tanaman
yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi
penyokong dan penyuplai bahan-bahan makanan untuk diproses pada bagian
tanaman yang lainnya. Epikotil Epikotil, bakal batang yang letaknya di atas
kotiledon. Plumula merupakan bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
Dan kotiledon merupakan merupakan organ cadangan makanan pada biji
sekelompok tumbuhan, sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan
yang baru saja berkecambah yang tak memiliki klorofil (Kasmiyati et al., 2015).
Kulit biji (spermadermis), terletak paling luar yang berasal dari
intergumen ovule yang mengalami modifikasi selama pembentukan biji
berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit
biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu
7
dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain dari biji tersebut
(Ratnasari et al., 2021).
Umumnya kulit biji pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) terdiri
dari dua lapis yaitu kulit luar (testa) berfungsi sebagai pelindung utama dari
bagian dalam biji. Lapisan ini mempunyai bentuk yang bervariasi, ada yang tipis,
kaku seperti kulit, namun ada juga yang keras seperti kayu atau batu. Lapisan
kulit dalam (tagmen), dimana lapisan ini lebih tipis seperti selaput dan lebih
dikenal dengan kulit ari (Campbell et al., 2020).
Sementara pada tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) terdapat tiga
lapisan kulit biji yaitu kulit luar (sarcotesta), kulit tengah (sclerotesta) dan kulit
dalam (endotesta). Kulit luar (sarcotesta). Kulit yang tebal dan berdaging serta
mengalami perubahan warna dari muda hingga tua. Kulit tengah (sclerotesta).
Kulit yang kuat dan keras, berkayu dan menyerupai kulit dalam (endocarpium)
pada buah batu. Kulit dalam (endotesta). Lapisan kulit ini biasanya melekat pada
bagian biji dan berbentu seperti selaput tipis (Sunarti & Rugayah, 2013).
Inti biji (nucleus seminis) terdiri dari cadanagan makanan dan embrio.
Cadangan makanan, merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam
jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada cadangan
makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan mempunyai dua tipe
dinding sel, yaitu dinding sel tipis dan dinding sel tebal. Dinding sel tipis
cadangan makanannya disimpan di dalam selnya. Dinding sel tebal cadangan
makanannya disimpan di dinding selnya (Suleman et al., 2019).
Embrio adalah calon tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet
jantan dan betina pada proses tumbuhan. Embrio terdiri dari Radikula (akar
lembaga atau calon akar), kotiledon (daun lembaga), dan batang lembaga
(cauliculus). Radikula meupakan akar lembaga atau calon akar. Pada biji
monokoti radikula akan berkembang menjadi akar seerabut, sedangkan pada biji
dikotil akar berkembang menjadi akar tungang. Kotiledon atau daun lembaga
merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Batang
lembaga (cauliculus). Ruas batang di atas daun lembaga (internodium
8
Alat
Bahan
Pelaksanaan Praktikum
Berdasarkan hasil praktikum mengenai morfologi buah dan biji, faktor yang
diamati pada buah yaitu A. Golongan buah, B. Lapisan dinding buah, C. Bagian-
bagian buah yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kulit
Sketsa
Tangkai
Kulit
Daging
Sketsa
Tangkai Daging
Sketsa
melindungi daging buah dan daging buah berfungsi sebagai pelindung biji serta
sebagai cadangan makanan.
17
Kulit
Daging
Sketsa
Sketsa
yang merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit
maupun banyak dan embrio merupakan calon tanaman baru yang terjadi dari
bersatunya gamet jantan dan betina pada proses tumbuhan.
20
Sketsa
Kesimpulan
Saran
Campbell, N., Urry, L. A., Cain, M. L., Minorsky, P. V., Wasserman, S. A., &
Orr, R. B. 2020. Biologi 12th Edition. In Biology.
Kasmiyati, S., S, S., Priyambada, I. D., Dewi, K., & Sandradewi, R. 2015.
Perkecambahan Biji Dan Pertumbuhan Kecambah Varietas Sorgum
(Sorghum bicolor L.) Pada Cekaman Krom Heksavalen. Bioma : Berkala
Ilmiah Biologi, 17(1), 41.
Nilasari, A., Heddy, S., & Wardiyati, T. 2013. Identifikasi keragaman morfologi
daun mangga (Mangifera indica L.) pada tanaman hasil persilangan antara
varietas arumanis 143 dengan podang urang umur 2 tahun. Jurnal Produksi
Tanaman, 1(1), 61–69.
Oktofani, L. A., & Suwandi, J. F. 2019. Potensi tanaman pepaya (Carica papaya
L.) sebagai Antihelmintik. Majority, 8(1), 246–250.
Prayoga, G. I., Mustikarini, E. D., & Wandra, N. 2018. Seleksi kacang tanah
(Arachis hypogaea L.) lokal Bangka toleran cekaman salinitas. Jurnal Agro,
5(2), 103–113.
Ratnasari, T., Alviana, D., Sulistiyowati, H., & Setyati, D. 2021. Respon
Perkecambahan Biji Kluwek (Pangium edule Reinw.) terhadap Lama
Perendaman dan Konsentrasi Giberelin (GA3). Jurnal Ilmu Dasar, 22(2),
161–167.
Sri Febriani Hatam, Edi Suryanto, J. A. 2013. Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak
Kulit Nanas (Ananas comosus (L) Merr). Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi,
2(01), 7–12.
Sugianto, S., Fitriani, A., Anggraeni, S., & Setiawan, W. 2020. Pengembangan
Mikroskop Digital Berbasis Blended Learning untuk Meningkatkan
Kecerdasan Jasmaniah Kinestetik Mahasiswa pada Praktikum Anatomi
Tumbuhan. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Sains, 1(2), 53–58.
Susanti, S., Bintoro, V. P., Hintono, A., Zuniati, N., & Arifan, F. 2020. Optimasi
Substitusi Saus Tomat dengan Ekstrak Buah Semu Jambu Monyet pada
Formulasi Bumbu Marinasi Steak. Jurnal Ilmiah Sains, 20(2), 134.
Susianti, A., Riza Aristya, G., Sutikno, S., & Sri Kasiamdari, R. 2015.
Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Stroberi (Fragaria x ananassa D. cv.
Festival) Hasil Induksi Kolkisin. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi, 3(2), 66–
75.