MAULANA RISWANDI
2110511210004
KELOMPOK 4
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR TABEL........................................................................................ ii
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3
METODELOGI........................................................................................... 8
Hasil.................................................................................................... 10
Pembahasan........................................................................................ 13
Kesimpulan......................................................................................... 17
Saran................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku
seperti kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan bagian
pelindung utama bagi bagian biji yang dalam, bagian ini juga memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya
tips seperti selaput yang seringkali dinamakan kulit ari. Pada pembentukan kulit
biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya yaitu, bagian jaringan nuselus yang terluar. Pada tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae) biji memiliki tiga lapisan yaitu, kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang
kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
(Tjitrosoepomo, 2009).
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu
bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga
tersebut (Zulkarnain, 2009).
Buah terbentuk karena terjadinya penyerbukan pada bunga yang kemu
dian diikuti oleh pembuahan. Pada peristiwa pembuahan ini maka bakal buah
(ovarium) akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji (ovulum) yang ter dapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Oktafiani, 2020).
Pada tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan yaitu buah semu
atau buah tertutup dan buah sungguh atau buah telanjang. Buah semu atau buah
tertutup adalah jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain
pada bunga itu, yang menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik
perhatian, dan dapat dimakan) sedangkan buah yang sesungguhnya kadang-
kadang tersembunyi. Buah sungguh atau buah telanjang, yang selalu terjadi
dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga yang lainnya yang masih tinggal
bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti (Tjitrosoepomo, 2009).
Keberhasilan proses reproduksi suatu tanaman bergantung pada
kemampuannya melampaui tahapan-tahapan perkembangan yang dimulai dari
inisiasi kuncup bunga sampai kematangan buah dan biji. Pembungaan suatu
tanaman dipengaruhi oleh faktor internal, seperti genetik, hormon, dan faktor
eksternal seperti air, cahaya dan temperatur, perubahan lingkungan tersebut dapat
mengubah respon pembungaan suatu tanaman (Hidayat, 2010)
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal
buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya
tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benang sari) bersatu dengan
bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu
merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu
(Muhamad, 2012).
Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu buah semu tunggal, ganda,
dan majemuk. Buah semu tunggal yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
4
dengan satu bakal buah, pada buah ini selain bakal buah ada beberapa bagian lain
bunga yang ikut membentuk buah misalnya tangkai bunga dan kelopak bunga.
Buah semu ganda yaitu jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi
buah, tetapi di samping itu ada bagian lain pada bunga yang ikut tumbuh. Buah
semu majemuk adalah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, yang terjadi dari ibu tangkai bunga
yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya
berlekatan satu sama lain sehingga merupakan kulit buah semu. Penggolongan
buah sungguh (buah sejati) dibedakan dalam tiga golongan yaitu, buah sejati
tunggal,ganda, dan majemuk. Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi
dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau
banyak ruangan. Buah sejati ganda yaitu yang terjadi dari satu bunga dengan
beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah
menjadi satu buah. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunga mendukung satu bakal buah, tetapi setelah
menjadi satu buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah
saja (Tjitrosoepomo, 2009).
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari ke hidupan
tumbuhan baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti ka cang-
kacangan, kamu belah menjadi dua, kamu akan mendapatkan struktur biji yang
terdiri atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon, dan embrio. Se dangkan,
struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula,
radikula, koleoriza, skutelum, dan endosperma (Oktafiani, 2020).
Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit
biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji. Kulit biji
(spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu
biasanya kulit biji terdiri atas dua lapisan yang pada umumnya dapat ditemukan
pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yaitu, lapisan kulit luar (testa) yang
5
mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan bagian
pelindung utama bagi bagian biji yang dalam, bagian ini juga memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya
tips seperti selaput yang seringkali dinamakan kulit ari. Pada pembentukan kulit
biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya yaitu, bagian jaringan nuselus yang terluar. Pada tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae) biji memiliki tiga lapisan yaitu, kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang
kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
(Tjitrosoepomo, 2009).
Menurut Safitri (2012), klasifikasi dari buah mangga adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Physalis
Spesies : Physalis minima
METODELOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 Oktober 2022 pada pukul
14.40-16.20 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Alat
Bahan
Pelaksanaan
Hasil
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Pembahasan
bagian lain bunga yang ikut membentuk buah. Buah jambu monyet termasuk
buah kering (siccus) karena bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang
kering serta sulit untuk membedakan bagian dari daging buahnya. Untuk bagian
bunga yang ikut tumbuh pada buah jambu monyet ini adalah bagian tangkai bunga
karena bagian ini akan menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian
buah yang dapat dimakan. Sedangkan buah sesungguhnya lebih kecil, berkulit
keras dan terdapat pada bagian ujung yang membesar.
Pada Tabel 3 mengenai hasil pengamatan morfologi buah mangga
(Mangifera indica L.) merupakan golongan buah sejati karena hanya terjadi dari
bakal buah dan jika ada bagian lainnya yang masih tinggal, tidak dianggap sebagai
bagian buah yang berarti. Buah mangga termasuk buah sejati tunggal, dikatakan
sebagai buah sejati tunggal karena buah sejati yang terjadi dari satu bunga dan
satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun
dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruang. Buah mangga
termasuk buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dikatakan buah sejati tunggal
berdaging jika dinding buahnya menjadi tebal dan berdaging. Buah mangga
memiliki tiga lapisan pada daging buah, yaitu kulit luar (exocarpium/epicarpium)
merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit dengan
permukaan yang licin. Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau
berserabut dan jika lapisan ini dimakan maka lapisan inilah yang dinamakan
daging buah. Kulit dalam (endocarpium) merupakan lapisan yang berbatasan
dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras.
Menurut Tabel 4 mengenai hasil pengamatan morfologi buah stroberi
(Fragaria ananassa) merupakan golongan buah semu karena buah terbentuk dari
bakal buah serta bagian-bagian lain bunga yang perlahan akan menjadi bagian
utama buah. Buah stroberi termasuk buah semu ganda, dikatakan sebagai buah
semu ganda karena pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah
yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi
buah. Buah stroberi termasuk buah kering (siccus) karena bagian luarnya keras
dan mengayu seperti kulit yang kering serta sulit untuk membedakan bagian dari
daging buahnya. Untuk bagian bunga yang ikut tumbuh pada buah stroberi ini
15
adalah bagian dasar bunga karena bagian ini akan menjadi daging tebal serta
merupakan bagian yang dapat dimakan. Pada dasar bunga terdapat biji achene
yang berasal dari putik atau ovarium buah.
Pada Tabel 5 mengenai hasil pengamatan morfologi buah nanas (Ananas
comosus Merr.) merupakan golongan buah sejati karena hanya terjadi dari bakal
buah dan jika ada bagian lainnya yang masih tinggal, tidak dianggap sebagai
bagian buah yang berarti. Buah nanas termasuk buah sejati majemuk, dikatakan
sebagai buah sejati majemuk karena buah berasal dari suatu bunga majemuk yang
masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Buah
nanas termasuk buah berdaging (carnosus) karena memiliki dinding buah yang
tebal dan berdaging. Buah nanas terdiri dari tiga lapisan pada daging buah, yaitu
kulit luar (exocarpium/epicarpium) merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat
atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin. Kulit tengah (mesocarpium)
biasanya tebal berdaging atau berserabut dan jika lapisan ini dimakan maka
lapisan inilah yang dinamakan daging buah. Kulit dalam (endocarpium)
merupakan lapisan yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya,
seringkali cukup tebal dan keras.
Pada Tabel 6 mengenai hasil pengamatan morfologi buah kacang tanah
(Arachis hypogaea) merupakan golongan buah sejati karena hanya terjadi dari
bakal buah dan jika ada bagian lainnya yang masih tinggal, tidak dianggap sebagai
bagian buah yang berarti. Buah kacang tanah termasuk buah sejati tunggal,
dikatakan sebagai buah sejati tunggal karena buah sejati yang terjadi dari satu
bunga dan satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat
pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruang.
Kacang tanah termasuk buah kering (siccus) karena bagian luarnya keras dan
mengayu seperti kulit yang kering serta sulit untuk membedakan bagian dari
daging buahnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Asriani. A. 2010. Uji Efek Ekstrak Metanol Daun Nangka (Artocarpus Integra
Merr.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus Musculus)
Jantan. Doctoral dissertation. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.
Hidayat. Y. 2010. Perkembangan bunga dan buah pada tegakan benih surian
(Toona sinensis Roem). Agrikultura. 21(1).
Khomsan. A., & W. Wigna. 2009. Sosio-Budaya Pangan Suku Baduy. Jurnal Gizi
dan Pangan. 4(2). 63-71.
Sutjiatmo. A.B. & S.N. Vikasari. 2021. Ciplukan untuk Kesehatan. CV. Budi
Utama. Yogyakarta.
Yuliani. A., F. Syaiful., & Widowati. T.W. 2019. Pengaruh penambahan sari
buah nanas (Ananas comosus L. Merr) terhadap karakteristik minuman sari
temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.). Doctoral dissertation. Sriwijaya
University.