Anda di halaman 1dari 21

MORFOLOGI BUAH

(Laporan Praktikum Botani)

MAULANA RISWANDI
2110511210004
KELOMPOK 4

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................ i

DAFTAR TABEL........................................................................................ ii

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3

METODELOGI........................................................................................... 8

Waktu dan Tempat.............................................................................. 8


Alat dan Bahan................................................................................... 8
Alat................................................................................................. 8
Bahan............................................................................................. 8
Pelaksanaan........................................................................................ 9

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 10

Hasil.................................................................................................... 10
Pembahasan........................................................................................ 13

KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 17

Kesimpulan......................................................................................... 17
Saran................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Hasil pengamatan morfologi buah ciplukan.................................... 10

2. Hasil pengamatan morfologi buah jambu monyet........................... 10

3. Hasil pengamatan morfologi buah mangga..................................... 11

4. Hasil pengamatan morfologi buah stroberi...................................... 11

5. Hasil pengamatan morfologi buah nanas......................................... 12

6. Hasil pengamatan morfologi buah kacang tanah............................. 12


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Buah-buahan adalah salah satu komoditas holtikultura yang sangat


berperan penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Buah-buahan ini
memiliki fungsi yang sangat penting bagi proses metabolisme tubuh karena
mengandung banyak vitamin dan mineral. Hal tersebut menjadi salah satu
acuan bagi masyarakat untuk menanam atau membudidayakan berbagai jenis
tanaman penghasil buah-buahan (Ziraluo, 2020).
Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu
bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga
tersebut (Zulkarnain, 2009).
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak
padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya
merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang
(fructus nudus).Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh (Syaiful,
2011).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pula oleh
pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji
yangterdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Evika, 2005).
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah
tumbuh menjadi buah dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji
(spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena
biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji,
maka tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula menyebar ke lain
tempat (Jhera, 2011).
Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit
biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji. Kulit biji
(spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu
biasanya kulit biji terdiri atas dua lapisan yang pada umumnya dapat ditemukan
pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yaitu, lapisan kulit luar (testa) yang
2

mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku
seperti kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan bagian
pelindung utama bagi bagian biji yang dalam, bagian ini juga memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya
tips seperti selaput yang seringkali dinamakan kulit ari. Pada pembentukan kulit
biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya yaitu, bagian jaringan nuselus yang terluar. Pada tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae) biji memiliki tiga lapisan yaitu, kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang
kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
(Tjitrosoepomo, 2009).

Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah :


1. Mengetahui morfologi buah semu tunggal, ganda dan majemuk.
2. Mengetahui morfologi buah sejati tunggal, ganda dan majemuk
3. Mengetahui morfologi buah sejati yang kering dan berdaging.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Secara botani, buah dapat didefinisikan sebagai ovari matang dari suatu
bunga dengan segala isinya serta bagian-bagian yang terkait erat dari bunga
tersebut (Zulkarnain, 2009).
Buah terbentuk karena terjadinya penyerbukan pada bunga yang kemu
dian diikuti oleh pembuahan. Pada peristiwa pembuahan ini maka bakal buah
(ovarium) akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji (ovulum) yang ter dapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Oktafiani, 2020).
Pada tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan yaitu buah semu
atau buah tertutup dan buah sungguh atau buah telanjang. Buah semu atau buah
tertutup adalah jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain
pada bunga itu, yang menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik
perhatian, dan dapat dimakan) sedangkan buah yang sesungguhnya kadang-
kadang tersembunyi. Buah sungguh atau buah telanjang, yang selalu terjadi
dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga yang lainnya yang masih tinggal
bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti (Tjitrosoepomo, 2009).
Keberhasilan proses reproduksi suatu tanaman bergantung pada
kemampuannya melampaui tahapan-tahapan perkembangan yang dimulai dari
inisiasi kuncup bunga sampai kematangan buah dan biji. Pembungaan suatu
tanaman dipengaruhi oleh faktor internal, seperti genetik, hormon, dan faktor
eksternal seperti air, cahaya dan temperatur, perubahan lingkungan tersebut dapat
mengubah respon pembungaan suatu tanaman (Hidayat, 2010)
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal
buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya
tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benang sari) bersatu dengan
bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu
merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu
(Muhamad, 2012).
Buah semu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu buah semu tunggal, ganda,
dan majemuk. Buah semu tunggal yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga
4

dengan satu bakal buah, pada buah ini selain bakal buah ada beberapa bagian lain
bunga yang ikut membentuk buah misalnya tangkai bunga dan kelopak bunga.
Buah semu ganda yaitu jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi
buah, tetapi di samping itu ada bagian lain pada bunga yang ikut tumbuh.  Buah
semu majemuk adalah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah, yang terjadi dari ibu tangkai bunga
yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya
berlekatan satu sama lain sehingga merupakan kulit buah semu. Penggolongan
buah sungguh (buah sejati) dibedakan dalam tiga golongan yaitu, buah sejati
tunggal,ganda, dan majemuk. Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi
dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau
banyak ruangan. Buah sejati ganda yaitu yang terjadi dari satu bunga dengan
beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah
menjadi satu buah. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunga mendukung satu bakal buah, tetapi setelah
menjadi satu buah tetap berkumpul sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah
saja (Tjitrosoepomo, 2009).
Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari ke hidupan
tumbuhan baru di luar induknya. Jika biji tanaman dikotil seperti ka cang-
kacangan, kamu belah menjadi dua, kamu akan mendapatkan struktur biji yang
terdiri atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon, dan embrio. Se dangkan,
struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula,
radikula, koleoriza, skutelum, dan endosperma (Oktafiani, 2020).
Pada biji umumnya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu, kulit
biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji atau isi biji. Kulit biji
(spermodermis) berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu
biasanya kulit biji terdiri atas dua lapisan yang pada umumnya dapat ditemukan
pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae) yaitu, lapisan kulit luar (testa) yang
5

mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini merupakan bagian
pelindung utama bagi bagian biji yang dalam, bagian ini juga memperlihatkan
warna dan gambaran yang berbeda-beda. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya
tips seperti selaput yang seringkali dinamakan kulit ari. Pada pembentukan kulit
biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada
integumentumnya yaitu, bagian jaringan nuselus yang terluar. Pada tumbuhan biji
telanjang (gymnospermae) biji memiliki tiga lapisan yaitu, kulit luar (sarcotesta),
biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian
kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang
kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu
(Tjitrosoepomo, 2009).
Menurut Safitri (2012), klasifikasi dari buah mangga adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.

Menurut Rukmana, (2008), klasifikasi dari buah stroberi adalah sebagai


berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria ananassa
6

Menurut Khomsan (2009), klasifikasi dari buah nanas adalah sebagai


berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Farinosae
Famili : Bromoliceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus Merr.

Menurut United States Department of Agriculture (USDA), (2020),


klasifikasi dari kacang tanah adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae/ leguminosae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea L.
Menurut Suhadi (2009). Klasifikasi tanaman jambu monyet adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale
Menurut Sutjiatmo, (2021). Klasifikasi tanaman ciplukan adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
7

Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Physalis
Spesies : Physalis minima
METODELOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 Oktober 2022 pada pukul
14.40-16.20 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain:


Alat tulis. Alat tulis digunakan untuk menulis saat praktikum berlangsung
baik materi penjelasan, serta hasil identifikasi.
Pensil warna. Pensil warna digunakan untuk mewarnai sketsa gambar
bahan yang digunakan saat praktikum.
Laporan sementara. Laporan sementara digunakan sebagai tempat
mencatat hasil penjelasan materi serta hasil identifikasi.

Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:


Polong kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Digunakan sebagai bahan
yang akan diamati.
Buah Mangga (Mangifera indica L.). Digunakan sebagai bahan yang akan
diamati
Buah Nanas (Ananas comosus Merr). Digunakan sebagai bahan yang akan
diamati
Buah Stroberi (Fragaria ananassa). Digunakan sebagai bahan yang akan
diamati.
9

Buah Jambu monyet (Anacardium occidentale). Digunakan sebagai bahan


yang akan diamati.
Buah Ciplukan (Physalis minima). Digunakan sebagai bahan yang akan
diamati.

Pelaksanaan

Pelaksanaan pada praktikum ini yaitu untuk :


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamati buah.
3. Mengidentifikasi morfologi buah.
4. Menggambar bagian-bagian buah-buah tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berdasarkan praktikum ini, hasil pengamatan berupa gambar dan keterangan


morfologi buah (buah semu atau sejati dan penggolongannya (A) dan buah kering
atau berdaging (B)) yang dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi buah ciplukan (Physalis minima)

Gambar Keterangan

A. Buah semu, tunggal


B. Buah berdaging

Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi buah jambu monyet (Anacardium


occidentale)

Gambar Keterangan

A. Buah semu, tunggal


B. Buah kering
11

Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi buah mangga (Mangifera indica L.)

Gambar Keterangan

A. Buah sejati, tunggal


B. Buah berdaging

Tabel 4. Hasil pengamatan morfologi buah stroberi (Fragaria ananassa)

Gambar Keterangan

A. Buah semu, ganda


B. Buah kering
12

Tabel 5. Hasil pengamatan morfologi buah nanas (Ananas comosus Merr.)

Gambar Keterangan

A. Buah sejati, majemuk


B. Buah berdaging

Tabel 6 Hasil pengamatan morfologi buah kacang tanah (Arachis hypogaea)

Gambar Keterangan

A. Buah sejati, tunggal


B. Buah kering
13

Pembahasan

Buah terbentuk karena terjadinya penyerbukan pada bunga yang kemu


dian diikuti oleh pembuahan. Pada peristiwa pembuahan ini maka bakal buah
(ovarium) akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji (ovulum) yang ter dapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak
padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya
merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang
(fructus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Pada Tabel 1 mengenai hasil pengamatan morfologi buah ciplukan (Physalis
minima) merupakan golongan buah semu karena buah terbentuk dari bakal buah
serta bagian-bagian lain bunga yang perlahan akan menjadi bagian utama buah.
Buah ciplukan merupakan buah semu tunggal, dikatakan sebagai buah semu
tunggal karena buah semu terjadi dari satu bakal buah dan ada bagian lain bunga
yang ikut membentuk buah. Buah ciplukan termasuk buah berdaging (carnosus)
karena memiliki dinding buah yang tebal dan berdaging. Buah ciplukan memiliki
tiga lapisan pada daging buah, yaitu kulit luar (exocarpium/epicarpium)
merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit dengan
permukaan yang licin. Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau
berserabut dan jika lapisan ini dimakan maka lapisan inilah yang dinamakan
daging buah. Kulit dalam (endocarpium) merupakan lapisan yang berbatasan
dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras. Untuk
bagian bunga yang ikut tumbuh pada buah ciplukan ini adalah bagian kelopak
bunga karena pada pembentukan buah, kelopak akan tumbuh menjadi badan yang
menyelubungi buah yang sebenarnya.
Pada Tabel 2 mengenai hasil pengamatan morfologi buah jambu monyet
(Anacardium occidentale) merupakan golongan buah semu karena buah terbentuk
dari bakal buah serta bagian-bagian lain bunga yang perlahan akan menjadi bagian
utama buah. Buah jambu monyet merupakan buah semu tunggal, dikatakan
sebagai buah semu tunggal karena buah semu terjadi dari satu bakal buah dan ada
14

bagian lain bunga yang ikut membentuk buah. Buah jambu monyet termasuk
buah kering (siccus) karena bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang
kering serta sulit untuk membedakan bagian dari daging buahnya. Untuk bagian
bunga yang ikut tumbuh pada buah jambu monyet ini adalah bagian tangkai bunga
karena bagian ini akan menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian
buah yang dapat dimakan. Sedangkan buah sesungguhnya lebih kecil, berkulit
keras dan terdapat pada bagian ujung yang membesar.
Pada Tabel 3 mengenai hasil pengamatan morfologi buah mangga
(Mangifera indica L.) merupakan golongan buah sejati karena hanya terjadi dari
bakal buah dan jika ada bagian lainnya yang masih tinggal, tidak dianggap sebagai
bagian buah yang berarti. Buah mangga termasuk buah sejati tunggal, dikatakan
sebagai buah sejati tunggal karena buah sejati yang terjadi dari satu bunga dan
satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun
dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruang. Buah mangga
termasuk buah sejati tunggal berdaging (carnosus) dikatakan buah sejati tunggal
berdaging jika dinding buahnya menjadi tebal dan berdaging. Buah mangga
memiliki tiga lapisan pada daging buah, yaitu kulit luar (exocarpium/epicarpium)
merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit dengan
permukaan yang licin. Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau
berserabut dan jika lapisan ini dimakan maka lapisan inilah yang dinamakan
daging buah. Kulit dalam (endocarpium) merupakan lapisan yang berbatasan
dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras.
Menurut Tabel 4 mengenai hasil pengamatan morfologi buah stroberi
(Fragaria ananassa) merupakan golongan buah semu karena buah terbentuk dari
bakal buah serta bagian-bagian lain bunga yang perlahan akan menjadi bagian
utama buah. Buah stroberi termasuk buah semu ganda, dikatakan sebagai buah
semu ganda karena pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah
yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi
buah. Buah stroberi termasuk buah kering (siccus) karena bagian luarnya keras
dan mengayu seperti kulit yang kering serta sulit untuk membedakan bagian dari
daging buahnya. Untuk bagian bunga yang ikut tumbuh pada buah stroberi ini
15

adalah bagian dasar bunga karena bagian ini akan menjadi daging tebal serta
merupakan bagian yang dapat dimakan. Pada dasar bunga terdapat biji achene
yang berasal dari putik atau ovarium buah.
Pada Tabel 5 mengenai hasil pengamatan morfologi buah nanas (Ananas
comosus Merr.) merupakan golongan buah sejati karena hanya terjadi dari bakal
buah dan jika ada bagian lainnya yang masih tinggal, tidak dianggap sebagai
bagian buah yang berarti. Buah nanas termasuk buah sejati majemuk, dikatakan
sebagai buah sejati majemuk karena buah berasal dari suatu bunga majemuk yang
masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi
buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Buah
nanas termasuk buah berdaging (carnosus) karena memiliki dinding buah yang
tebal dan berdaging. Buah nanas terdiri dari tiga lapisan pada daging buah, yaitu
kulit luar (exocarpium/epicarpium) merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat
atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin. Kulit tengah (mesocarpium)
biasanya tebal berdaging atau berserabut dan jika lapisan ini dimakan maka
lapisan inilah yang dinamakan daging buah. Kulit dalam (endocarpium)
merupakan lapisan yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya,
seringkali cukup tebal dan keras.
Pada Tabel 6 mengenai hasil pengamatan morfologi buah kacang tanah
(Arachis hypogaea) merupakan golongan buah sejati karena hanya terjadi dari
bakal buah dan jika ada bagian lainnya yang masih tinggal, tidak dianggap sebagai
bagian buah yang berarti. Buah kacang tanah termasuk buah sejati tunggal,
dikatakan sebagai buah sejati tunggal karena buah sejati yang terjadi dari satu
bunga dan satu bakal buah saja, buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat
pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruang.
Kacang tanah termasuk buah kering (siccus) karena bagian luarnya keras dan
mengayu seperti kulit yang kering serta sulit untuk membedakan bagian dari
daging buahnya.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum adalah sebagai berikut:


1. Buah (fructus) adalah terbentuk karena terjadinya penyerbukan pada bunga
yang kemu dian diikuti oleh pembuahan. Pada peristiwa pembuahan ini
maka bakal buah (ovarium) akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji
(ovulum) yang ter dapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
2. Buah semu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga
yang perlahan menjadi bagian yang penting dari buah sedangkan buah
yang sebenarnya kadang tersembunyi, contohnya buah semu adalah pada
ciplukan, jambu monyet dan stroberi. Buah sejati adalah buah yang selalu
pada bakal buah atau buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah
dan bakal biji saja, contohnya pada buah kacang tanah, mangga dan nanas.
3. Buah kering (siccus) adalah bagian luarnya keras dan mengayu seperti
kulit yang kering serta sukar untuk membedakan bagian dari daging
buahnya, contohnya kacang tanah, jambu monyet dan stroberi. Buah
berdaging (carnosus) adalah buah yang memiliki dinding buah yang
menebal dan berdaging, contohnya mangga, nanas dan ciplukan.
4. Buah terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu kulit luar
(exocarpium/epicarpium), kulit tengah (mesocarpium) dan kulit dalam
(endocarpium), contoh buah yang memiliki tiga lapisan ini yaitu pada
buah mangga dan buah nanas.
17

Saran

Saran untuk praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk praktikan agar untuk lebih memperhatikan untuk
mengidentifikasikan daun yang diamati.
2. Sebaiknya sebelum pelaksanaan praktikum praktikan hendaknya sudah
membaca penuntun praktikum yang diberikan agar memudahkan pada saat
praktikum dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Asriani. A. 2010. Uji Efek Ekstrak Metanol Daun Nangka (Artocarpus Integra
Merr.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus Musculus)
Jantan. Doctoral dissertation. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.

Evika. S.S. 2005. Taksonomi tumbuhan tinggi. UIN press. Malang.

Hidayat. Y. 2010. Perkembangan bunga dan buah pada tegakan benih surian
(Toona sinensis Roem). Agrikultura. 21(1).

Khomsan. A., & W. Wigna. 2009. Sosio-Budaya Pangan Suku Baduy. Jurnal Gizi
dan Pangan. 4(2). 63-71.

Maghfiroh. N.S. 2016. Perbandingan efek analgesik ekstrak buah stroberi


(Fragaria ananassa) dan aspirin pada mencit (mus musculus) yang diinduksi
nyeri dengan asam asetat glasial. Doctoral dissertation. University of
Muhammadiyah. Malang.

Oktafiani R.A., T. Retnoningsih., & Widiatningrum. 2020. Tumbuhan Berbiji


Dengan Pendekatan Saintifik dan Kontekstual. UNNES Press. Semarang.

Sutjiatmo. A.B. & S.N. Vikasari. 2021. Ciplukan untuk Kesehatan. CV. Budi
Utama. Yogyakarta.

Suhadi. O. 2009. Budi Daya Jambu Mete. Azka Press. Jakarta.

Tjitrosoepomo. G. 2009. Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi


Umum). Gadjah Mada University. Yogyakarta.

Yuliani. A., F. Syaiful., & Widowati. T.W. 2019. Pengaruh penambahan sari
buah nanas (Ananas comosus L. Merr) terhadap karakteristik minuman sari
temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.). Doctoral dissertation. Sriwijaya
University.

Zulkarnain. Z. 2009. Dasar-dasar hortikultura. PT Bumi Aksara.

Ziraluo. Y.P.B. 2020. Tanaman obat keluarga dalam perspektif masyarakat


transisi (Studi Etnografis pada Masyarakat Desa Bawodobara). Jurnal Inovasi
Penelitian. 1(2), 99-106.

Anda mungkin juga menyukai