Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRATIKUM SILVIKULTUR

ACARA I
STRUKTUR BUAH DAN BIJI TANAMAN HUTAN

Oleh :

Nama : Galuh Sekar Ardhanariswari

NIM : 19/442295/KT/08993

Kelompok : 1

Co-Ass : Nina Nur Ainia

LABORATORIUM SILVIKULTUR DAN AGROFORESTRI


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA I
STRUKTUR BUAH DAN BIJI TANAMAN HUTAN

ABSTRAK
Buah merupakan hasil dari penyerbukan yang dilakukan oleh bunga. Sehingga hal ini
menunjukan bahwa jumlah buah yang dipengaruhi oleh jumlah bunga yang terbentuk.
Struktur buah sangat berkaitan dengan struktur bunga. Kemudian untuk pengelompokan
buah menurut jmlah ovary yang terdapat dalam strukturnya terdiri dari buah tunggal dan
buah majemuk. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji atau ovulum yag
didalamnya terkandug calon individu baru atau embrio yaitu lembaga.
Pratikum ini bertujuan untuk mengetahui susunan/struktur buah dan biji spesies
beberapa tanaman kehutanan dan dapat membedakan buah yang mempunyai satu biji dan
buah yang mempunyai lebih dari satu biji serta dapat membedakan cadangan makanan
yang terdapat pada biji angiospermae (biji tertutup) dan gymnospermae (biji terbuka), dan
mengetahui strukur biji yang berukuran besar, sedang dan kecil serta biji tipe rekalsitran
dan ortodoks. Kemudian pratikum ini dilakukan pengamatan terhadaap 11 jenis buah dan
biji yaitu terdiri dari biji dan buah Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea), Jati Putih (Gmelina
arborea), Awar-awar (Ficus septica), Terindak (Shorea seminis), Kepel (Stelechocarpus
burahol), Jambu Monyet (Anacardium occidentale), Tanjung (Mimusops elengi), Biola
Cantik (Ficus lyrata), Timoho (Kleinhovia hospita), Keben (Barringtonia asiatica) dan
Kedondong (Spondias dulcis).
Kata kunci :Buah, Biji,Struktur.

I. TINJAUAN PUSTAKA
Buah merupakan hasil dari penyerbukan yang dilakukan oleh bunga. Sehingga hal ini
menunjukan bahwa jumlah buah yang dipengaruhi oleh jumlah bunga yang terbentuk.
Hal tersebut dikarenakan pembentukan bakal buah berasal dari hasil penyerbukan bunga
jadi total jumlah buah tidak semuanya terbentuk menjadi buah karena diduga kondisi
lingkungan yang kurang medukung (Ali, 2015).
Struktur buah sangat berkaitan dengan struktur bunga. Kemudian untuk
pengelompokan buah menurut jmlah ovary yang terdapat dalam strukturnya terdiri dari
buah tunggal dan buah majemuk. Lalu untuk buah tunggak adalah bauah berbiji satu yang
tersusun dari ovary tunggal. Sedangkan buah mejemuk adalah buah yang berasal dari
bunga-bunya yang mempunyai banyak pistil pada receptacle yang sama. Buah tersusuin
dari dinding ovary atau pericarp yang tersusun dari tiga lapisan yang berbeda yaitu
exocarp lapisan terluar, mesocarp lapisan tengah serta endocarp yaitu lapisan terdalam
(Setyati, 2019).
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji atau ovulum yag didalamnya
terkandug calon individu baru atau embrio yaitu kembaga. Kemudian struktur biji terdiri
dari kulit biji/testa, endosprem atau cadangan makanan, serta lembaga atau embri. Lalu
untuk testa terletak pada posisi paling luar. Sedangkan endosperm terletaj pada bagian
tengah dalam biji yang ukuran dan jumlahnya ada yang besar dan kecil yang berfungsi
untuk jaringan penyimpanan cadangan makanan. Kemudia untuk lembaga adalah bagian
yang mengandung gamet jantan atau betina yang dilindungi oleh kotiledon dan
endosperm (Natsir dkk., 2019).
Kelas tumbuhan berbiji terdiri dari dua yaitu Angiospermae dan Gymnospermae.
Kemudian untuk Gymnospermae terbagi menjdi dua sub kelas yaitu Monocotykedoneae
dan Dicotyledoneae. Perbedaan dari keduanya terdapat pada struktur serta morfologi
benih. Untuk tumbuhan dikotil memiliki plumula serta kotiledon yang tumbuh membesar
dan memanjang sampai muncul ke permukaan tanah. Namun untuk tumbuhan monokotil
memiliki plumula terlebih dahulu menembus koleoptil sebelum melanjutkan proses
pertumbuhanya (Widhityarini dkk., 2010).
Kemudian menurut respon tehadap perubahan kadar air biji. Biji dapat dibedakan
menjadi biji rekalsitran, biji ortodoks serta biji intermediet. Lalu untuk biji ortodoks ialah
suatu biji yang toleran terhadap adanya desikasi sehingga dapat mengalami pengeringan
kadar air yang rendah berkisar kurang dari 7% yang ditandai dengan adanya penurunan
kadar air dengan cepat dalam waktu yang singkat dan berpengaruh sedikit pada viabilitas
biji. Sedangkan biji rekalsitran merupakan biji yang memiliki kadar air yang tinggi serta
mengalami penurunan kadar air yang tidak berarti selama proses desikasi sehingga
menyebabkan embrio biji akan mati saat dikeringkan (Pritchard dkk., 2014).

II. TUJUAN
Pratikum ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mahasiswa mengetahui susunan/struktur buah dan biji spesies beberapa
tanaman kehutanan
2. Mahasiswa dapat membedakan buah yang mempunyai satu biji dan buah
yang mempunyai lebih dari satu biji
3. Mahasiswa dapat membedakan cadangan makanan yang terdapat pada biji
angiospermae (biji tertutup) dan gymnospermae (biji terbuka)
4. Mahasiswa mampu mengetahui strukur biji yang berukuran besar, sedang dan
kecil
5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi biji tipe rekalsitran dan ortodoks

III. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam pratikum ini, ialah:
1. Gunting biji
2. Kaca pembesar
3. Tanggem
4. Pisau
5. Gunting kuku
6. Penggaris
7. Alat tulis
8. Kamera
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini, ialah buah dan biji tanaman kehutanan
yang terdiri dari :
1. Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea)
2. Jati Putih (Gmelina arborea)
3. Awar-awar (Ficus septica)
4. Terindak (Shorea seminis)
5. Kepel (Stelechocarpus burahol)
6. Jambu Monyet (Anacardium occidentale)
7. Tanjung (Mimusops elengi)
8. Biola Cantik (Ficus lyrata)
9. Timoho (Kleinhovia hospita)
10. Keben (Barringtonia asiatica)
11. Kedondong (Spondias dulcis)

IV. METODE

2.1 Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu 21 November 2020
2.2 Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Silvikultur Intensif, Klebengan,
Kabupaten Sleman.
2.3 Cara kerja
Cara kerja yang dilakukan dalam pratikum ini, ialah:
1. Buah dan biji yang telah disediakan diambil, kemudian diukur panjang, tebal,
dan lebar biji.
2. Biji dalam kondisi utuh digambar.
3. Dibelah buah/biji secara membujur, kemudian digambar hasil potongan
tersebut dan dituliskan bagian-bagiannya.
4. Bagian-bagiannya yang memungkikan difoto.
5. Hasil pengamatan disajikan dalam tallysheet meliputi jenis biji, gambar
penampang melintang dan membujur beserta bagian-bagiannya, dan
diklasifikasikan tanaman penghasil biji

Anda mungkin juga menyukai