MUSDALIFAH
08320210091
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
Latar Belakang................................................................................................. 1
Tujuan Praktikum ............................................................................................ 2
Kegunaan Praktikum ....................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
Semangka (Citrullus Lanatus)........................................................................ 3
Kacang merah (Phaseolus Vulgaris).............................................................. 5
Pisang Emas (Musa Acuminata)..................................................................... 6
Jagung (Zea Mays) ......................................................................................... 6
Anggur (Vitis) ................................................................................................. 6
Mangga (Mangifera Indica) .......................................................................... 6
METODOLOGI ................................................................................................. 8
Tempat dan Waktu .......................................................................................... 8
Alat dan Bahan ................................................................................................ 8
Prosedur Kerja ................................................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 9
Hasil ................................................................................................................ 9
Pembahasan .................................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 11
Kesimpulan ...................................................................................................... 11
Saran................................................................................................................. 11
LAMPIRAN GAMBAR
LAMPIRAN TP
iii
DAFTAR TABEL
No Teks Hal
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah merupakn hasil penyerbukan pada bunga yang kemudian di ikuti
dengan pembuahan, yang akan menghasilkan bakal buah dan bakal biji yang
kemudian tumbuh menjadi buah dan biji dimana biji inilah yang akan tumbuh
menjadi calon tumbuhan baru. Dengan dihasilkannya buah dan biji, tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ketempat lain.
Sedangkan biji adalah merupakan sebagai alat perkembang biakan yang utama
bagi tumbuhan biji (Spermatopyta). Biji ini mengandung calon tumbuhan baru
(lembaga). Salah satu bagian tumbuhan yang dipelajari yaitu buah yang
merupakan alat reproduksi tumbuhan (organum reproductiuum) bagi tumbuhan.
Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur, yang selanjutnya nanti akan berproses hingga
membentuk buah (Solikhin, 2016).
Buah merupakan hasil penyerbukan pada bunga yang kemudian diikuti
dengan pembuahan yang akan menghasilkan bakal buah (ovarium) dan bakal
biji (ovulum) yang kemudian tumbuh menjadi buah dan biji dimana biji inilah
yangakan tumbuh menjadi calon tumbuhan baru. Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya
dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Dari sudut
pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai
untuk pertumbuhan. Dengan dihasilkannya buah dan biji, tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ketempat lain (Solikhin,
2016).
Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama
adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan
buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur
buah dan bagian-bagian buah yang ada pada buah. Misalnya dikatakan buah
sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk buah tidak terhalangi oleh
bagian- bagian buah yang ada, pengecualian tetap ada, seperti pada buah
jambu mete
2
terlihat tangkai bunga yang membesar seperti buah, padahal bagian yang
membesar itu bukan buah tapi tangkai buah (Solikhin, 2016).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah
terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah
segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya
bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti
halnya dengan bagian-bagian yang lain (Solikhin, 2016).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan
dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk
tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang
demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya
dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu
tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembang
biakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang
(Solikhin, 2016).
Biji merupakan organ tumbuhan berbentuk ovulum atau bakal biji yang
matang dimana pertumbuhan, perkembangan serta membesarnya atau tanpa
diawali amphimixis yaitu pollinasi dan fertilisasi. Bagi tumbuhan biji
(Spermatophyta), biji merupakan alat perkembang biakan yang utama, kerana
biji mengandung calon tumbuhan baru. Dengan dihasilkan biji tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke tempat lain. Semula biji
duduk pada suatu tangkai yang keluar darui papan biji atau tembuni (placenta).
Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat
melekat tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya
tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusarnya
umunya tampak jelas pada biji (Solikhin, 2016).
Pada biji adakalanya tali pusarnya ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi
salut biji atau selaput biji (arillus). Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang
tidak berada dengan bakal biji, tetapi digunakan nama-nama yang berlainan
untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya integumentum pada bakal
3
biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis) (Solikhin,
2016).
Berdasarakan uraian di atas, maka perlu dilakukan praktikum tentang buah
dan biji untuk mengetahui dan mendeskripsikan bermacam-macam bentuk dan
bagian-bagian yang terdapat di dalam buah dan biji terkandung biji, dan biji
inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru (Solikhin, 2016).
Tujuan Praktikum
Praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji bertujuan untuk
mengetahui bagian-bagian buah dan biji pada tumbuhan monokotil dan dikotil,
mengetahui bagian-bagian buah dan biji pada tumbuhan dikotil dan monokotil.
Kegunaan Praktikum
Kegunaan dari praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji yaitu
untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi buah dan biji pada tumbuhan
monokotil dan struktur buah dan biji pada tumbuhan dikotil.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Buah Dan Biji
Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji
setelah pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh
menjadi biji, dinding ovarium jadi kulit buah. Pengertian buah dalam lingkup
pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di
atas karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal
buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena
itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa
disebut buah sejati (Agustin, 2013).
Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang
lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus
yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji
tumbuhan-tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).Pada tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo
(Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya
mempunyai satu integementum saja (Hariana, 2014).
Buah memiliki bagian yang disebut sebagai perikarp, yaitu dinding buah
yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga. Perikarp ini
dibagi ke dalam beberapa lapisan yaitu, lapisan paling luar yang disebut exocarp
atau epikarp, lapisan pada bagian tengah yang disebut mesocarp dan lapisan
paling dalam yang disebut endocarp (Safitri, 2013).
Biji adalah organ yang sangat menentukan kelangsungan generasi suatu
jenis tumbuhan di alam. Bentuk dan ukuran biji, baik antar jenis maupun di
dalam jenisnya sendiri sangat beragam. Biji Orchidaceae dan beberapa jenis
tumbuhan parasit hanya berukuran 10-6 g sedangkan biji Lodoicea maldivica
berukuran jutaan kali lipatnya (104 g). Menetapnya satu jenis tumbuhan dalam
suatu habitat tertentu tidak lepas dari karakter fisik dan sifat biologis bijinya
(Arditti, 2015).
5
Sebelum tumbuhan mati, biasannya telah dihasilkan suatu alat yang nanti
akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Salah satu alat perkembangbiakan
pada tumbuhan yakni dengan perkembangbiakan generatif yang mana nantinya
akan dihasilkan alat perkembangbiakan atau biasa juga disebut bunga dan dari
bunga nantinya akan dihasilkan suatu organ yang berupa buah sebagai hasil dari
bunga yang tadi. Dalam buah sendiri terdapat biji sebagai inti dari buah yang
mana ini nantinya akan berguna sebagai bakal calon tanaman baru. Sehingga
menarik sekali dalam mempelajari tentang struktur dari buah dan biji ini untuk
kita jadikan sebagai panduan dalam memperbanyak tanaman melalui biji
(Mulyani, 2017).
Fungsi Buah Dan Biji
Fungsi buah
1. Sebagai tempat cadangan
makanan 2.Sebagai tempat
melekatnya biji Fungsi biji
1. Sebagai cadangan makanan
2. Sebagai bentuk tumbuhan baru
3. Sebagai alat perkembang biakan
Semangka (citrullus lanatus)
1. Klasifikasi buah
Semangka Kingdom :
Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnilopsida
Subkelas : Dileniidae
Ordo : Violales
Famil : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus Lanatus Tunb
7
Anggur (Vitis)
1.klasifikasi buah anggur
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas :
Magnoliopsida
Subklas : Rosidae
Ordo : Rhamnales
Famili : Vitaceae
Genus : Vitis
Spesies : Vitis vinifera, Vitis labrusca
2.Morfologi buah anggur
Tumbuhan berbentuk semak, Batang berkayu, berbentuk silindris,
warna kecoklatan, permukaan kasar. arah tumbuh batang memanjat, arah
tumbuh cabang membelit. Daun tunggal, tersusun berseling (alternate),
warna hijau, bentuk bundar panjang 9 – 15 cm, lebar 7 – 13 cm, helaian
daun tipis tegar, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi bergigi runcing
(dentatus) bercangap menjari, permukaan daun berbulu (villosus). Tulang
daun menjari.
Mangga (Mangfera indica)
1. Klasifikasi buah mangga
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan
biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesie : Cyperus rotundus L.
9
METODOLOGI
Tempat dan Waktu
Praktikum Morfologi dan anatomi Buah (fructus) dan Biji
(Semen) di laksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit, Fakultas
Pertanian, Universitas Muslim Indonesia, Makassar pada hari Jumat
tanggal 5 November 2021, pukul
13.30 WITA-Selesai.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu :
1. Membersihkan buah
2. Mengidentifikasi bagian-bagian buah
3. Menggambar bagian buah sesuai hasil identifikasi pada LKM.
4. Mewarnai bagian-bagian buah sesuai hasil identifikasi pada LKM.
5. Memberikan keterangan bagian buah sesuai hasil identifikasi pada LKM.
6. Mendeskripsikan bagian buah sesuai hasil identifikasi pada LKM.
12
Tabel 4. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Buah pisang emas (Musa
acuminata).
GAMBAR TUMBUHAN KETERANGAN/BAGIAN-BAGIAN
Morfoligi
1. Esocarp
Anatomi
2. Mesocarp
3. Biji
4. esocarp
14
Tabel 5. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Biji Jagung (Zea mays)
GAMBAR TUMBUHAN KETERANGAN/BAGIAN-BAGIAN
Morfoligi
1. Esocarp
Anatomi
2. Mesocarp
3. Endocarp
Pembahasan
1. Morfologi dan anatomi buah semangka
Semangka merupakan tanaman terna semusim yang tumbuh menjalar di atas
tanah atau memanjat dengan sulur-sulur atau alatpembelit. Batangnya lunak,
bersegi dan berambut, dan panjangnyamencapai 1,5-5 m. Sulur tumbuh dari
ketiak daun, bercabang 2-3. Daun berseling, bertangkai, helaian daun lebar dan
berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing. Panjang daun berkisar 3-25 cm
dengan lebar 1,5-15 cm. Bagian tepi daun bergelombang, kadang bergigi tidak
teratur. Permukaan bawahnya berambut rapat pada tulangnya. Semangka
memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (staminate), bunga betina
(psitillate), dan bunga sempurna 8 (hermaphrodite). Namun demikian, umumnya
semangka memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan proporsi 7:1. Bunga
jantan memiliki tangkai sepanjang 12-45 mm, mahkota bunga sepanjang 10-25
mm, dan berwarna hijau kekuningan. Sementara bunga betina memiliki bentuk
tunggal dengan tangkai 45 mm, lima helai mahkota bunga, dan berwarna kuning
kehijauan. Bunga tersebut biasanya mekar di pagi hari dan keluar dari ketiak
daun. Buah berbentuk bulat hingga memanjang dengan ukuran oanjang 20-30 cm,
diameter 15-20 cm, dan berat 4-20 kg. Kulit buahnya tebal dan berdaging dan
licin. Warna kulit buah bermacammacam, seperti hijau tua, kuning agak putih,
atau hijau muda bergarisgaris putih. Daging buah berwarna merah, merah muda
(pink), jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Biji bentuk memanjang
dan pipih. Warnanya hitam, putih, kuning, atau cokelat kemerahan. Ada juga
semangka yang tak berbiji (seedless). Semangka memiliki usia panen yang
berbeda-beda. Semangka yang sering kita makan dan kita temui rata-rata
memiliki usia panen sekitar 60 hari (Siregar, 2013).
Semangka memiliki 3 lapisan kulit. Bagian kulit buah yang paling tebal dan
berwarna putih disebut albedo. Albedo dapat disebut sebagai lapisan tengah
(mesokarp) buah semangka yang terletak di antara epidermis luar (eksokarp) dan
epidermis dalam (endokarp) (Kalie, 1999).
16
yang besar dan ada juga yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang
tidak berair, ada yang manis dan ada yang kurang manis (Autogamy, 2020).
5. Morfologi dan anatomi biji jagung
Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama,
yaitu dinding sel, endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan
bagian yang terpenting dari hasil pemaneman (Brown, 2017).
Embrio pada tanaman jagung terletak dibawah endosperma. Jaringan
endosperma bersifat padat. Embrio terdiri dari radicula dan plumula.
Radikula pada embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula
dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe kecil, padat dan
berbentuk persegi.Lapisan pelindung paling luar yang menutupi seluruh biji
adalah pericarp (Malti et al., 2011).
6. Morfologi dan anatomi biji kacang merah
Biji polong dari kacang merah berbentuk memanjang. Panjangnya
sampai dengan 4 meter lebih Tanaman ini hanya cocok di daerah tropis, jadi
tidak sembarang tempat. Hal baiknya, Indonesia merupakan negara tropis
yang sangat cocok untuk Anda bisa budidaya tanaman kacang merah ini.
Begitu juga dengan media yang nantinya akan dibuat sebagai media tanam
kacang merah. Dimana media tanamnya harus memiliki pH yang seimbang
(Brown, 2017).
Untuk teknik pemupukan sendiri, tanaman kacang merah bisa
diberikan teknik pemupukan layaknya tanaman kacang lainnya. Untuk
pemberian pupuk biasanya dianjurkan adalah menggunakan pupuk kompos
yang alami. Tapi untuk penyiraman sendiri, biasanya dilakukan sebanyak
dua kali dalam sehari, pagi dan sore (Brown, 2017).
18
DAFTAR PUSTAKA