LAPORAN AKHIR
Disusun oleh:
Kelas VII A Kelompok 1
Ade Kurniati NIM. 201410200311161
Oktabriyanti Ayu Wulan Sari NIM. 201410200311176
LABORATORIUM AGRONOMI
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir
praktikum ini tepat waktu. Adapun tujuan kami membuat laporan akhir praktikum
ini yaitu untuk memenuhi memenuhi sebagian persyaratan mata Praktikum
Produksi Benih tentang struktur benih dan tipe perkecambahan program studi
Agroteknologi. Semoga laporan akhir praktikum yang kami susun ini dapat
diambil manfaatnya dan berguna, khususnya bagi kami pribadi serta umumnya
para pembaca.
Demikian laporan akhir praktikum ini dibuat, kami menyadari di dalam
penyusunan dan pembuatan laporan akhir praktikum ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan
untuk mencapai kesempurnaan laporan akhir praktikum ini agar lebih baik lagi,
dan atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Stuktur Biji.........................................................................................................3
2.1.1 Struktur Biji Jagung (Zea mays L. )...........................................................4
2.1.2 Struktur Biji Kedelai (Glycine max L).......................................................5
2.1.3 Struktur Biji Kacang Tanah (Arachis hypogaea L)...................................5
2.1.4 Struktur Biji Padi (Oryza sativa L.)...........................................................5
2.2 Tipe Perkecambahan..........................................................................................5
III. METODOLOGI PRAKTIKUM........................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................................7
3.2 Alat dan Bahan...................................................................................................7
3.3 Langkah Kerja....................................................................................................7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................8
4.1 Hasil...................................................................................................................8
4.1.1 Struktur Benih............................................................................................8
4.1.2 Tipe Perkecambahan..................................................................................9
4.2 Pembahasan......................................................................................................10
4.2.1 Stuktur Benih...........................................................................................10
4.2.2 Tipe Perkecambahan................................................................................10
V. PENUTUP.........................................................................................................12
5.1 Kesimpulan......................................................................................................12
5.2 Saran................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
LAMPIRAN................................................................................................................15
iv
DAFTAR GAMBAR
Teks Halaman
Gambar
1. Anatomi struktur biji jagung...................................................................... 3
DAFTAR TABEL
Teks Halaman
Tabel
1. Tipe Perkecambahan.....................................................................................9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Teks Halaman
1.Dokumentasi Kegiatan Praktikum...............................................................14
vi
I. PENDAHULUAN
Benih sering disama artikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang
mendasar antara kedua istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai
alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan.
Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan calon suatu tumbuhan
baru yang memiliki ciri atau sifat seperti induknya. Benih
memiliki tipe perkecambahan yang berbeda-beda. Terdapat
dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal. Pada tanaman dikotil
kebanyakan memiliki tipe perkecambahan epigeal sedangkan tanaman monokotil
mempunyai tipe perkecambahan hipogeal. Benih memiliki beragam jenis, dengan
perbedaan segi bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya (Sutopo, 2002).
1
2
2
2
3
4
4
4
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm
dan kadang-kadang bagian buah. Kulit biji (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian
dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari
kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta
(Wilson, 1981).
Penggunaan cadangan makanan terdapat bebeapa perbedaan diantara
subkelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada subkelas monokotiledon
cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan
dikecambakan serta telah menyerap air, contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas
dikotiledon cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon atau perisperm
sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak, sepeti Kacang-
kacangan, Bunga Matahari dan Labu (Sutopo, 2002).
Menurut Simpson (2006), Biji jagung secara botanis adalah sebuah biji
Caryopsis, yaitu biji kering yang mengandung sebuah benih tunggal yang
menyatu dengan jaringan-jaringan dalam buahnya. Endosperm merupakan bagian
terbesar dari biji jagung, yaitu sekitar 85%, hampir seluruhnya terdiri atas
karbohidrat dari bagian yang lunak (floury endosperm) dan bagian yang keras
(horny endosperm) (Wilson, 1981). Biji jagung terdiri atas empat bagian utama,
yaitu : kulit luar (perikarp) (5 %), lembaga (12 %), endosperma (82 %) dan
tudung biji (tip cap) (1 %). Anatomi struktur biji jagung dapat dilihat pada
Gambar 1.
5
Biji Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) terdiri dari lembaga dan keping
biji yang diliputi kulit ari tipis (tegmen), bentuknya bulat agak lonjong atau bulat
dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji lain selagi di dalam
polong. Biji bisa berwarna putih, merah, ungu atau coklat (Kanisius, 1989).
Benih Padi dilindungi oleh sekam yang terbentuk dari lemma dan palea
yang bersatu. Pranoto (1990) menyatakan bentuk dan ukuran lemma dan palea
berbeda antar varietas. Lemma dan palea melekat pada rakhilla dan sepasang
gluma yang berada disisi dorsal dan ventral dengan ukuran ± 2 mm. Gluma,
lemma dan palea adalah modifikasi daun. Lemma selalu lebih besar dari palea dan
menutupi hampir 2/3 permukaan beras sedangkan sisi palea tepat bertemu pada
bagian sisi lemma. Lemma dan palea bertemu dan berhimpitan memanjang
(Warris, 2012).
6
3.2.2. Bahan
a. Struktur Kecambah
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakan setiap biji pada cawan petri.
3. Memotong biji secara melintang dan membujur dan memisahkan biji utuh.
4. Mengamati struktur setiap biji dari yang utuh hingga yang sudah dipotong
kemudian menggambar dikertas beserta keterangan bagian-bagian biji.
b. Tipe Perkecambahan
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakan kapas di cawan petri dan dibasahi air secukupnya.
3. Menanam biji pada masing-masing cawan petri yang berisi kapas basah.
7
8
4.1 Hasil
8
Gambar 4. Struktur biji kedelai
9
9
4.2 Pembahasan
4.2.1Stuktur Benih
Pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu dengan mengamati
setiap benih dan memotong secara melintang dan membujur yang kemudian
menggambarnya serta menunjukkan bagian-bagian dalam benih. Tumbuhan
monokotil adalah tumbuhan berbiji atau berkeping satu yang merupakan salah
satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah
karena hanya memiliki satu daun lembaga. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan
berbiji belah atau berkeping dua yang merupakan segolongan tumbuhan berbunga
yang memilki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon: daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji
sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua
(Kartasapoetra,1986)
Hasil pengamatan biji tanaman dikotil berupa kacang tanah dan kedelai
terdiri beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
1. Plumula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi batang dan daun.
2. Hipokotil yaitu calon batang yang terletak di bawah daun lembaga.
3. Radikula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi akar.
4. Embrio yaitu calon tanaman.
Sedangkan biji tanaman monokotil berupa padi dan jagung terdiri dari
beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
1. Koleoptil yaitu selubung ujung plumula.
2. Plumula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi batang dan daun.
3. Radikula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi akar.
4. Koleoriza yaitu bagian yang menyelubungi akar.
5. Endosperm yaitu jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat kotildeon
yang mengandung candangan makanan.
disebut plumulae (Campbell, 2003), selain itu akar tumbuh ke bawah menerobos
tanah dan membentuk akar cabang (Salisbury dan Ross, 1995).
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Biji tanaman Kacang Tanah dan Kedelai merupakan tanaman dikotil yang
mempunyai struktur biji yaitu plumula, hipokotil, radikal, dan embrio.
Sedangkan biji Jagung dan Padi merupakan tanaman monokotil dengan
struktur biji yaitu kleoptil, plumula, radikal, koleoriza dan endosperm.
2. Tipe perkecambahan kedelai adalah epigeal sedangkan biji jagung dan padi
termasuk tipe perkecambahan hypogeal..
5.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
15