Oleh :
Muhammad Robby
Nirm:01.01.21.218
DosenPengampuh
Mahmudah SP.MP
Elrisa Ramadani, SP, M.Si
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum ini. Adapun tujuan kami membuat
laporan akhir praktikum ini yaitu untuk memenuhi memenuhi sebagian persyaratan mata Praktikum
tentang struktur benih dan tipe perkecambahan. Semoga laporan praktikum yang kami susun ini
dapat diambil manfaatnya dan berguna, khususnya bagi kami pribadi serta umumnya para pembaca.
Demikian laporan akhir praktikum ini dibuat, kami menyadari di dalam penyusunan dan
pembuatan laporan akhir praktikum ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
membangun sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan laporan akhir praktikum ini agar
lebih baik lagi, dan atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Medan, Juli 2022
Muhammad Robby
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2
2.1 Stuktur Biji...........................................................................................2
2.1.1 Struktur Biji Jagung (Zea mays L. ).....................................................3
2.1.2 Struktur Biji Kedelai (Glycine max L)..................................................3
2.1.3 Struktur Biji Kacang Tanah (Arachis hypogaea L)..............................3
2.1.4 Struktur Biji Padi (Oryza sativa L.)......................................................4
2.2 Tipe Perkecambahan.............................................................................4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................5
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................5
3.3 Langkah Kerja......................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................6
4.1 Hasil......................................................................................................6
4.1.1 Struktur Benih.......................................................................................6
4.1.2 Tipe Perkecambahan.............................................................................7
4.2 Pembahasan..........................................................................................8
4.2.1 Stuktur Benih........................................................................................8
4.2.2 Tipe Perkecambahan.............................................................................8
V. PENUTUP................................................................................................10
5.1 Kesimpulan.........................................................................................10
5.2 Saran...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11
I. PENDAHULUAN
Menurut Simpson (2006), Biji jagung secara botanis adalah sebuah biji Caryopsis, yaitu biji
kering yang mengandung sebuah benih tunggal yang menyatu dengan jaringan-jaringan dalam
buahnya. Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji jagung, yaitu sekitar 85%, hampir
seluruhnya terdiri atas karbohidrat dari bagian yang lunak (floury endosperm) dan bagian yang keras
(horny endosperm) (Wilson, 1981). Biji jagung terdiri atas empat bagian utama, yaitu : kulit luar
(perikarp) (5 %), lembaga (12 %), endosperma (82 %) dan tudung biji (tip cap) (1 %). Anatomi
struktur biji jagung dapat dilihat pada Gambar 1.
Biji Kedelai berkeping dua terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan
endosperm, embrio terletak diantara keping biji. Warna kulit biji kuning, hijau atau coklat.
Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah, berwarna coklat
tua, kuning, putih atau hitam. Bentuk biji kedelai pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada
yang bundar atau bulat agak pipih. Besar biji seragam tergantung pada varietasnya
(Sumarno, 1986).
Biji Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) terdiri dari lembaga dan keping biji yang diliputi
kulit ari tipis (tegmen), bentuknya bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena
berhimpitan dengan butir biji lain selagi di dalam polong. Biji bisa berwarna putih, merah, ungu atau
coklat (Kanisius, 1989).
2.1.4 Struktur Biji Padi (Oryza sativa L.)
Benih Padi dilindungi oleh sekam yang terbentuk dari lemma dan palea yang bersatu. Pranoto
(1990) menyatakan bentuk dan ukuran lemma dan palea berbeda antar varietas. Lemma dan palea
melekat pada rakhilla dan sepasang gluma yang berada disisi dorsal dan ventral dengan ukuran ± 2
mm. Gluma, lemma dan palea adalah modifikasi daun. Lemma selalu lebih besar dari palea dan
menutupi hampir 2/3 permukaan beras sedangkan sisi palea tepat bertemu pada bagian sisi lemma.
Lemma dan palea bertemu dan berhimpitan memanjang (Warris, 2012).
3.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum struktur benih dan tipe perkecambahan
adalah biji Padi (Oryza sativa L.) dan Jagung (Zea Mays), biji Kedelai (Glycine max) dan
Kacang Tanah (Arachis hypogaea).
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
6
Gambar 4. Struktur biji padi
7
4.2 Pembahasan
Pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu dengan mengamati setiap
benih dan memotong secara melintang dan membujur yang kemudian menggambarnya
serta menunjukkan bagian-bagian dalam benih. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan
berbiji atau berkeping satu yang merupakan salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan
berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji belah atau berkeping dua yang merupakan
segolongan tumbuhan berbunga yang memilki ciri khas yang sama dengan memiliki
sepasang daun lembaga (kotiledon: daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak
dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua
(Kartasapoetra,1986)
Hasil pengamatan biji tanaman dikotil berupa kacang tanah dan kedelai terdiri
beberapa bagian yaitu sebagai berikut.
1. Plumula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi batang dan daun.
2. Hipokotil yaitu calon batang yang terletak di bawah daun lembaga.
3. Radikula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi akar.
4. Embrio yaitu calon tanaman.
Sedangkan biji tanaman monokotil berupa padi dan jagung terdiri dari beberapa
bagian yaitu sebagai berikut.
1. Koleoptil yaitu selubung ujung plumula.
2. Plumula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi batang dan daun.
3. Radikula yaitu embrio yang akan tumbuh menjadi akar.
4. Koleoriza yaitu bagian yang menyelubungi akar.
5. Endosperm yaitu jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat kotildeon yang
mengandung candangan makanan.
8
jumlah yang cukup, suhu yang optimum untuk kerja enzim, udara yang cukup, dan
kelembapan merupakan sarat penting terjadinya perkecambahan (Salisbury dan Ross,
1995).
Pada praktikum ini biji Padi, Jagung, dan Kedelai pada umur ke-4 sudah mulai
menunjukkan perkecambahan. Hasil praktikum yang dilakukan menunjukkan bahwa tipe
perkecambahan pada Kedelai yaitu Epigeal. Adapun Kacang Tanah yang termasuk tipe
perkecambahan epigeal akan tetapi pada percobaan ini gagal dikarenakan Kacang Tanah
terkena jamur. Sedangkan biji Kedelai dan Kacang Tanah termasuk tipe perkecambahan
hypogeal. Menurut Sutopo (2002) tipe perkecambahan epigeal adalah dimana munculnya
radikal diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta
kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah. Sedangkan tipe hipogeal dimana
munculnya radikal diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke
atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah
permukaan tanah. Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks
dari perubahan-perubahan morfologi, fisologi, dan biokimia.
Perkecambahan biji dimulai dengan proses penyerapan air oleh biji diikuti dengan
melunaknya kulit biji serta terjadinya hidrasi sitoplasma. Suplai oksigen ke sel-sel hidup
akan meningkat jika dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air sehingga
menyebabkan pernafasan menjadi aktif. Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit biji
permeabel terhadap air dan tersedia cukup air dengan tekanan osmosis tertentu. Proses
perkecambahan selanjutnya yaitu dengan munculnya radikula (akar embrionik) (Salisbury
dan Ross, 1995). Pada umumnya radikula pertama muncul dari kulit biji yang retak
pertumbuhan radikula lebih cepat daripada pucuk lembaga (plumula) (Gardner, dkk.,
1991). Pada proses selanjutnya ujung tunas harus menembus permukaan tanah. Koleoptil
yang merupakan lapisan yang membungkus dan melindungi tunas embrionik, mendesak
naik ke atas melalui tanah menuju udara hingga tumbuh membentuk calon daun pertama
yang disebut plumulae (Campbell, 2003), selain itu akar tumbuh ke bawah menerobos
tanah dan membentuk akar cabang (Salisbury dan Ross, 1995).
9
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Biji tanaman Kacang Tanah dan Kedelai merupakan tanaman dikotil yang
mempunyai struktur biji yaitu plumula, hipokotil, radikal, dan embrio. Sedangkan
biji Jagung dan Padi merupakan tanaman monokotil dengan struktur biji yaitu
kleoptil, plumula, radikal, koleoriza dan endosperm.
2. Tipe perkecambahan kedelai adalah epigeal sedangkan biji jagung dan padi
termasuk tipe perkecambahan hypogeal..
5.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11