horisontal
27
Pada laboratorium pengujian benih penanganan penerimaan
contoh ditujukan untuk mengecek kebenaran identitas benih dan
mempercepat pelaksanaan pengujian. Hal-hal yang dilakukan
dalam penerimaan contoh adalah membuat kodefikasi benih,
menyerahkan contoh ke analis untuk diuji, kemudian
mengembalikan sisa benih (kirim) dan sisa contoh kerja pengujian
kepada personel yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan
benih untuk disimpan.
28
(2) menentukan batas akhir penyimpanan berdasarkan tanggal
terima contoh benih dan nomor kodefikasi benih.
Untuk arsip contoh benih yang telah berumur satu tahun dapat
dimusnahkan untuk menjaga ketertiban tempat penyimpanan
benih. Pemusnahan arsip contoh benih dilakukan baik untuk
arsip contoh kiriman maupun arsip contoh kerja, dan dilengkapi
dengan Berita Acara. Terakhir yang harus diperhatikan adalah
membuat rekaman perlakuan dan kondisi barang tersebut selama
penanganan, pengujian, penyimpanan dan pemusnahan
hubungannya dengan keadaan/kuantitas volumetrik (berat jenis),
potensi embrio ataupun cadangan makanan yang dikandungnya.
Pada benih-benih dengan besar/volume embrio yang sama, maka
beni yang lebih berat (berat jenisnya) menunjukkan kandungan
cadangan makanan yang lebih banyak.
29
Gambar 9. Alur Kegiatan Administrasi Pengujian Mutu
30
2) Mencocokkan keterangan contoh benih dengan isinya dan
bila ada ketidak sesuaian persyaratan dilakukan konfirmasi
ulang dengan pengirim.
3) Memberi nomor kode laboratorium pada contoh kirim
4) Mencatat macam pengujian yang diminta
5) Mencatat data contoh kirim berdasarkan blangko
permohonan dari pengirim benih
6) Mengisi kartu induk dan buku induk pengujian
31
Tabel 4. Format Buku Induk Pengujian Viabilitas Benih
Secara Biokhemsi, Berat 1000 butir, dan Verifikasi
Spesies/Varietas
b) Buku analis
32
(2 ) Buku kemurnian fisik
33
Tabel 7. Format Buku Daya Berkecmbah Benih
34
Blangko dan Kartu Laboratorium
35
Tabel 10. Format Kartu Kadar Air Benih
36
(d) Kartu pengujian daya berkecambah ( kartu C )
Format kartu pengujian daya berkecambah benih disajikan
pada tabel 1.10 berikut.
37
Tabel 13. Format Kartu Penetapan Berat 1000 Butir
Benih
38
(g) Blangko laporan hasil pengujian
39
Untuk menjaga supaya contoh benih tetap dalam kondisi yang
sama saat diterima pertama kali di laboratorium, diperlukan suatu
prosedur penanganan contoh kirim sebelum diuji, misalnya
dengan memasukkan dan menyimpan contoh benih ke dalam
wadah dan tempat yang aman dari gangguan. Contoh benih yang
telah diujipun harus diberi perlakuan misalnya dengan
menyimpan didalam plastik yang tertutup rapat ditempatkan pada
tempat penyimpanan arsip contoh benih sesuai dengan nomor
urutnya, untuk benih-benih hortikultura diperlukan tempat
penyimpanan yang bersuhu rendah (refrigerator).
d. Pembuatan Laporan
40
disyaratkan oleh metode yang digunakan. Prosedur pelaporan
hasil pengujian yang meliputi pembuatan, pengeluaran dan
perubahan pelaporan hasil pengujian bertujuan untuk
memberikan informasi yang diperlukan kepada pengguna jasa
mengenai hasil pengujian. Apabila terjadi koreksi/kesalahan pada
laporan hasil pengujian maka manager umum kepada pelanggan,
manajer teknis mempersiapkan laporan susulan hasil pengujian
pengganti atau suplemen untuk menggantikan laporan hasil
pengujian yang baru, suplemen tersebut dikirim ke pelanggan oleh
manager umum dengan menarik kembali laporan hasil pengujian
yang salah. Sebaiknya laboratorium harus menerbitkan laporan
yang bebas dari kesalahan/koreksi, karena adanya koreksi
terhadap laporan akan menurunkan mutu pengujian serta
kepercayaan pelanggan terhadap data yang dihasilkan maupun
kompetensi laboratorium.
41
ini, kecuali bila laboratorium mempunyai alasan yang valid untuk
tidak mencantumkannya :
42
interpretasi yang tercakup dalam suatu laporan pengujian dapat
terdiri dari (tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut):
43
atau menurut identitas lainnya). Amandemen tersebut harus
memenuhi semua persyaratan. Laporan baru tersebut harus
diidentifikasi secara unik dan harus berisi suatu acuan untuk
bentuk asli yang digunakan.
44
dalam pelaporan hasil uji
Jika hasil analisis adalah nol maka harus
ditulis 0,0
Nama latin dari benih murni dan benih
tanaman lain harus dicantumkan dalam
pelaporan
3. Pengujian Nomor Laboratorium
Daya Metode Pengujian
berkecambah Tanggal selesai pengujian
Jangka waktu pengujian
Persentase kecambah normal, kecambah
abnormal, benih keras, benih segar tidak
tumbuh dan benih mati, ditulis dalam
angka bulat tanpa desimal
Jika hasil pengujian dalam keempat
ulangan ditemukan nol, maka harus
ditulis 0
Sumber : ISTA 2009
45
(3) Menyimpan dan memelihara arsip LHU, kartu induk
pengujian dan buku analisis yang berupa blangko. Secara
sistematis blangko-blangko tersebut disusun menjadi satu
berkas ( jenis blangko dapat disesuaikan dengan kebutuhan).
Masing-masing blangko tersebut memiliki fungsi tersendiri,
misalnya :
- Blangko a : Blangko Penetapan Kadar Air untuk internal
laboratorium
- Blangko b : Blangko Pengujian Daya Berkecambah untuk
internal laboratorium
- Balngko c : Blangko Pengujian Kemurnian Fisik untuk
internal laboratorium
- Blangko d : Blangko tambahan untuk permintaan
pengujian khusus
46
e. Mengarsipkan Contoh Benih
Penyimpanan contoh benih sebelum pengujian
47
kapasitas perkecambahan, benih harus disimpan pada
temparatur sekitar 18 C dan kelembaban relatif maksimal 65%.
Penyimpanan contoh benih dapat pula dilakukan di ruangan
yang sejuk, cukup ventilasi dan suhunya dapat diatur. Suhu dan
kelembaban nisbi yang tinggi menyebabkan kemunduran
viabilitas dengan cepat dan ini harus dihindari walaupun
laboratorium tidak bertanggung jawab akan kemunduran daya
berkecambah selama penyimpanan, perlakuan dengan
insektisida dan fungisida sangat diperlukan.
Arsip benih terdiri dari arsip contoh kerja dan sisa contoh
kirim, setelah pengujian selesai diserahkan oleh analis benih
kepada petugas administrasi laboratorium untuk disimpan
dalam lemari-lemari khusus secara sistematis. Tujuan
penyimpanan arsip benih tersebut untuk menjaga adanya
klaim tentang hasil pengujian dari pihak pengirim benih
sehingga dapat ditelusuri.
48
Penyimpanan arsip contoh kerja dimulai setelah analis
menyerahkan hasil pengujian dan contoh kerjanya pada
petugas administrasi laboratorium, kemudian contoh kerja
diletakkan pada lemari khusus yang memiliki laci-laci yang
telah diberi nomor kode asal contoh benih yang berurutan dari
yang terkecil sampai yang terbesar sehingga apabila
diperlukan sewaktu-waktu mudah dicari. Petugas administrasi
laboratorium memegang kunci lemari arsip contoh kerja dan
lemari tersebut harus selalu dalam keadaan terkunci untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk arsip contoh benih yang telah berumur satu tahun dapat
dimusnahkan untuk menjaga ketertiban tempat penyimpanan
benih. Pemusnahan arsip contoh benih dilakukan baik untuk
arsip contoh kiriman maupun arsip contoh kerja dan
dilengkapi dengan berita acara, dan terakhir yang harus
diperhatikan adalah membuat rekaman perlakuan dan kondisi
barang tersebut selama penanganan, pengujian, penyimpanan
dan pemusnahan.
49