Anda di halaman 1dari 15

TUGAS STATISTIK NON PARAMETRIK

Dosen Pengampu : Saripah Nurfilah, S.Pd,. M.Sc

Oleh :
Arief Rahman
NIM : 1803025077

Jurnal 1 : ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN KOMODITI KAKAO DAN


KELAPA SAWIT DI KECAMATAN KLUET UTARA KABUPATEN ACEH
SELATAN
(Menggunakan Hipotesi Komparatif sampel bebas Mann Whitney)
Jurnal 2 : FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PEMERINTAH
PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI
(Menggunkan Hipotesis Kolmogorov-Smirnov)
Jurnal 3 : ANALISIS PENGARUH DAERAH ASAL SMA TERHADAP NILAI UJIAN
MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN UJI WALD-WOLFOWITZ
(Menggunakan Hipotesis Uji Run Test Wald Wolfowitz)

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2020
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN KOMODITI KAKAO DAN KELAPA
SAWIT DI KECAMATAN KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN
(Analysis Of Comparative Income Of Cocoa Commodities And Palm Oil Planting In North
Kluet District, Aceh Selatan District)
Raihan Aulia, Anwar Deli 1, Suyanti Kasimin 1*
1Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
*conrresponding autor : suyantikasimin@unsyiah.ac.id

Abstrak: Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat perbandingan pendapatan
rata-rata usahatani kakao dengan kelapa sawit di kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh
Selatan.dalam penelitian ini di ambil dari populasi sebanyak 59 orang petani. terbagi dari 40
orang petani kelapa sawit dan 19 orang terdiri dari petani kakao di Kecamatan Kluet Utara
Kabupaten Aceh Selatan. Metode Analisis digunakan menggunakan analaisis pendapatan dan
spss uji Mann-Whitney.Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pendapatan usahatani kelapa sawit dengan pendapatan usahatani kakao di
Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Yaitu pendapatan petani kakao Rp
14.720.325 /ha/tahun, sedangkan pendapatan usahatani kelapa sawit senilai Rp 11.295.134
/ha/tahun.

Kata Kunci: Perbandingan pendapatan, uji Mann-Whitney, usahatani Kelapa Sawit,


usahatani Kakao.

PENDAHULUAN

Sektor pertanian memiliki kedudukan yang sangat berpengaruh terahadap


pertumbuhan perekonomian di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan daerah yang
sangat potensial dalam pengembangan pertanian. Peningkatan sektor pertanian merupakan
target utama dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Akan tetapi
dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, seringkali dihadapkan pada
permasalahan seperti pengetahuan petani yang masih relatif rendah, keterbatasan modal,
minimnya inovasi yang diberikan kepada petani, serta kurangnya keterampilan petani yang
nantinya akan berpengaruh pada penerimaan (Antara, et,al, 2006).

Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu Kabupaten penyumbang tandan buah
segar (TBS) dari Provinsi Aceh, produksi TBS Aceh Selatan pada tahun 2018 sebesar 23.945
ton dengan luas lahan 10.578 ha, (Badan pusat Statistik, 2019). Seiring berjalannnya investasi
di bidang perkebunan kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit meningkat dari tahun ke tahun,
sedangkan luasan lahan tanaman kakao yang semakin berkurang. Menurut Purba (2009), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi alih komoditi beberapa tanaman ke kelapa sawit seperti
produktivitas, harga kelapa sawit serta permintaan kelapa sawit dari industri sekitar yang
cukup tinggi menjadi alasan sejumlah alih komoditi ke kelapa sawit.

METODELOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan,
penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling)dengan pertimbangan di
Kecamatan tersebut terdapat petani kakao dan petani kelapa sawit. Waktu Kegiatan penelitian
ini dilakukan pada bulan Desember- Januari 2019.

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian


Adapun Objek penelitian ini terfokus pada usahatani kakao dan usahatani kelapa
sawit di Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Ruang lingkup penelitian ini
terbatas pada analisis perbandingan pendapatan rata-rata usahatani tanamanperkebunan kakao
dan kelapa sawit di Kecamatan Kluet Utara.

Metode Pengambilan Data


Penelitian ini berkonsentrasi pada usahatani kakao dan kelapa sawit di Kecamatan
Kluet Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang berada pada kecamatan
Kluet Utara yang sedang berusahatanikan tanaman kakao dan kelapa sawit, sedangakan
responden dalam penelitian ini di ambil dari populasi sebanyak 59 orang petani. terbagi dari
40 orang petani kelapa sawit dan 19 orang petani kakao.

Model Analisis
Data yang dikumpulkan dilapangan diolah dan ditabulasikan, kemudian ditabularis
sesuai dengan kebutuhan analisis. Pada penelitian ini digunakan analisis pendapatan dengan
teknik studi komparatif, yaitu meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan
situasi yang di amati dan dibandingkan dengan satu faktor dengan faktor lainnya yaitu
pendapatan usahatani kakao dengan usaha tani kelapa sawit.
1. Untuk menghitung total penerimaan usahatani digunakan rumus :
TR = P X Q ...................(Dumairy, 2004)
Dimana : TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
P = Tingkat Harga (Price)
Q = Jumlah Produksi (Quantity)

2. Untuk menghitung pendapatan usahatani dihitung mengggunakan rumus :


Π = TR – TC .................(Dumairy, 2004)
Dimana Π = Pendapatan
TR = Total Penerimaan ( Total Revenue)
Q = Jumlah Produksi (Quantity)

Untuk mengetahui perbandinngan antara pendapatan usahatani kakao denngan kelapa


sawit menggunakan analisis komparatif, analisis komparatif ini adalah penelitian yang
bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untukmembandngkan persamaan dan
perbedaan dua atau lebih fakta yang objektif pada usahatani kakao dan kelapa sawit di
Kecamatan Kluet Utara.

3. Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Witney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang bertujuan
untuk membantu penelit untuk mengetahui apa ada perbedaan antara rata-rata dua populasi
yang distribusinya sama, melalui dua sampel independen yang di ambil dari kedua populasi.
Adapun rumus nya Mann Whitney adalah sebagai berikut (Sulaiman,2003).
𝑈1=𝑛1x 𝑛2+12⁄{𝑛1(𝑛1+1)}−𝑅1……….
𝑈2=𝑛1 x 𝑛2+12⁄{𝑛2(𝑛1+ 1)}−𝑅2
Keterangan :
n1= jumlah sampel 1
n2= jumlah sampel 2
U1 = Jumlah peringkat 1
U1 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel n1
R1 = Jumlah rangking sampel n2

Formulasi hipotesis sebagai berikut :


Ha : Ada perbedaan pendapatan rata-rata antara pendapatan kelapa sawit dan cacao di
Kecamatan Kluet Utara.
Ho : Tidak ada perbedaan pendapatan rata-rata antara pendapatan kelapa sawit dengan
pendapatan kakao di Kecamatan Kluet Utara.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Mann Whitney


Uji mann Witney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang bertujuan
untuk membantu penelit untuk mengetahui apa ada perbedaan antara rata-rata dua populasi
yang distribusinya sama, melalui dua sampel independen yang di ambil dari kedua populasi.

Tabel 1. Hasil Uji Mann-Whitney


Pendapatan Usahatani
Mann-Whitney U 288.000
Wilcoxon W 1108.000
Z -1.495
Asymp. Sig. (2-tailed) .135
Sumber : Output spss 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat yang bahwa pada kolom asymp.Sig. (2-
tailed)/significance untuk uji mann-whitney adalah 0.135, dengan asumsi jika nilai
signifikansi < dari nilai alpha (0.05) maka hipotesis Ha di terima dan jika nilai signifikansi
lebih besar dari nilai alpha (0,05) maka hipotesis ditolak atau tidak ada perbedaan yang nyata.
Dengan demikian Maka hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah tidak adanya
perbedaan yang nayata antara pendapatan usahatani kelapa sawit dengan usahatani kakao.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka adapun kesimpulan yang
didapatkan dari penelitian adalah sebagai berikut :
Didalam output hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 maka
diketahui bahwa nilai asymp,sig. (2-tailed) sebesar 0,135 > 0,05 didapatkanlah bahwa Ha
ditolak dan terima Ho. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pendapatan usahatani kelapa sawit dengan pendapatan usahatani kakao di
Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. yaitu pendapatan petani kakao Rp
14.720.325 /ha/tahun, sedangkan pendapatan rata-rata usahatani kelapa sawit senilai Rp
11.295.134 /ha/tahun.
Saran
Adapun saran untuk para petani dan pemerintahan daerah adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada semua yang membaca skripsi ini mendapatkan ilmu pengetahuan yang
baru mengenai perbandingan pendapatan rata-rata usahatani kelapa sawit dengan kakao.
2. Diharapkan untuk para pemerintah daerah agar memberikan bimbingan dan ilmu
pengetahuan yang cukup untuk para petani lewat penyuluh-penyuluh kecamatan yang ada,
serta pelatihan-pelatihan yang dapat membantu peningkatan pendapatan petani.
3. Diharapkan untuk para peneliti, agar dapat melakukan penelitian yang mendalam tentang
keuntungan dan kerugian berusahatani kelapa sawit dan kakao dari segi sosial dan
ekonomi.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI PEMERINTAH PADA
SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI
Mulyani
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Batanghari
Jl. Slamet Riyadi-Broni, Jambi. 36122. Telp. +6274160103
email : m_yaniez@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis investasi pemerintah pada sektor pertanian di
Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Jambi dengan mengumpulkan data dari
beberapa instansi terkait, yang dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai September 2017.
Dimana penelitian ini menggunakan data time series, dengan rentang waktu 10 tahun (2006-
2015). Analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil
penelitian menunjukkan 95,9% penyerapan investasi pemerintah pada sektor pertanian dapat
dijelaskan oleh variabel pendapatan asli daerah,pertumbuhan ekspor-impor sektor pertanian,
tingkat suku bunga riil, nilai tukar rupiah, investasi pemerintah pada tahun sebelumnya, dan
pertumbuhan sektor pertanian. Dari faktor-faktor tersebut yang berpengaruh signifikan adalah
Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekspor impor sektor pertanian, investasi pemrintah pada
tahun sebelumnya dan pertumbuhan sektor pertanian.

Kata Kunci : investasi pemerintah, sektor Pertanian, pertumbuhan

PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses berkelanjutan yang mengikutsertakan


pembangunan dari berbagai sektor yang menyusun suatu perekonomian. Dalam hal ini, sektor
pertanian di Provinsi Jambi adalah salah satu sektor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
pembangunan ekonomi wilayah di Provinsi Jambi. Hal ini dapat dilihat dari besarnnya nilai
share sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB total Provinsi Jambi. Dimana, nilai
PDRB suatu wilayah dapat dijadikan sebagai indikator dalam menilai pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah.Akan tetapi, beberapa tahun terakhir laju pertumbuhan sektor pertanian di
Provinsi Jambi cenderung mengalami fluktuasi yang menurun dari tahun ketahun.
Dalam proses pertumbuhannya, sektor pertanian tidak terlepas dari pengaruh berbagai
variabel makro ekonomi (capital, labor, and technology). Dimana, antara satu variabel
dengan variabel yang lain juga saling mempengaruhi. Pada pembentukan kapital (capital
accumulation), selain dipengaruhi oleh tingkat output total juga dipengaruhi oleh total
investasi pada sektor pertanian, dan pertumbuhan nilai ekspor dan impor sektor pertanian.
Sedangkan investasi total merupakan penjumlahan nilai investasi pemerintah dan investasi
swasta.
Pada variabel tingkat investasi, fluktuasinya tidak terlepas dari variabel lain. Investasi
pada sektor pertanian ada yang berasal dari pihak swasta maupun pemerintah. Investasi
pemerintah dapat dipengaruhi oleh pendapatan asli daerah sebagai sumber dana pemerintah
dalam berinfestasi, pertumbuhan ekspor impor, tingkat suku bunga riil, nilai tukar rupiah,
besarnya investasi pemerintah pada tahun sebelumnya dan pertumbuhan sektor pertanian..
Berdasarkan uraian di atas, maka timbul pertanyaan penelitian, mengenai penyerapan
investasi pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi Jambi dan faktor – faktor yang
berpengaruh nyata terhadap investasi pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi Jambi.
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah mengkaji penyerapan investasi pemerintah pada sektor pertanian
di Provinsi Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian histories.
Data yang digunakan adalah berupa data sekunder yaitu data berkala (time series) selama 10
tahun dari tahun 2006 sampai tahun 2015. penelitian dilakukan melalui riset kepustakaan
(Library Research) dengan melakukan pengumpulan data yang mempunyai relevansi
terhadap penelitian dengan jalan mencari sumber literatur, laporan dari instansi pemerintah
terkait, dan sumber data lainnya yang dianggap menunjang penelitian ini.
Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Dasar
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan One
Sample Kolmogrov- Smirnov test dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data
berdistribusi normal jika taraf signifikan 5 % atau 0,05.

2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik


Uji Multi Kolinearitas
Uji Multi Kolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji asumsi klasik multikolineariti
hanya dapat dilakukan jika ada lebih dari satu variabel independen dalam persamaan regresi.
Dalam penelitian ini uji multi kolineariti dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation
Factor (VIF) dan Tolerance dalam model regresi.

3. Analisis Regresi Linier berganda


Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2, …, Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah
masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan.
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y‘ = a + b1X1 + b2X2 + …. + bnXn
Keterangan :
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2,….. Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
X = Variabel independen

a. Analisis Korelasi Ganda ( R )


Analisis korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Dimana pedoman
untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (Gaspersz v. 1991) sebagai berikut:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
b. Analisis determinasi
Sedangkan analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh
variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama ( Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dengan kata lain, uji F ini
dapat digunakan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi sebuah variabel dependen atau tidak.
F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah data atau kasus
k = jumlah variabel independen

Jika F hitung > F tabel, H0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
secara signifikan antara variabel independen (lebih dari dua) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.

b. Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji t)


Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
T hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
r = koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independen
n = jumlah data atau kasus

dengan kaidah keputusan :


t hit <t tabel (/ 2; n-k-1), terima Ho
> t tabel ( / 2; n-k-1), tolak Ho

Spesifikasi Persamaan Regresi


Investasi pemerintah : KPTgov = d0 +d1PAD +d2PEM+d3RIRT +
D4ERT+d5KPT gov t-1 +d6PSP+u
Dimana :
KPTgov = investasi pemerintah (juta rupiah)
PAD = pendapatan asli daerah pada tahun sebelumnya (juta rupiah)
PEM = pertumbuhan ekspor – impor sektor pertanian (%)
RIRT = tingkat suku bunga riil (%)
ERT = nilai tukar rupiah
KPT gov t1= investasi pemerintah pada tahun sebelumnya
PSP = pertumbuhan sector Pertanian (%)
d 0 ,d 1 ,d 2 ,d 3 , d 4 , d 5 , d 6 = Parameter penduga
u = Standar error

Hipotesis : d 1 ,d 2 , d 4 , d 6 > 0 dan d 3 , d 5 < 0


Hipotesis:
1. Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekspor impor sektor pertanian, Nilai tukar rupiah dan
pertumbuhan sektor pertanian berpengaruh positif terhadap investasi pemerintah pada
sektor pertanian.
2. Tingkat suku bunga riil, dan investasi pemerintah pada tahun sebelumnya, berpengaruh
negatif terhadap investasi pemerintah pada sektor pertanian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Asumsi Dasar


Hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan bahwa data seluruh
variabel yang ada dalam persamaan terdistribusi normal. Begitu juga dengan hasil uji
multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan bahwa tidak terdapat
korelasi antar variabel independen yang terdapat pada persamaan. Berikut disajikan nilai hasil
uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan uji multikolinearitas.

Tabel 1. Uji Asumsi Dasar dan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik


Collinearity Statistics
Variabel One-sample K-S Test
Nilai Tolerance VIF
KPT 1.191 Dependent Variable
PAD 0.952 0.292 3.426
PEM 1.038 0.549 1.822
RIRT 1.657 0.297 3.371
ERT 0.624 0.277 3.606
KPT 1.297 0.639 1.565
PSP 1.411 0.289 3.461

Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisien determinasi (R 2 ) dari persamaan


investasi pemerintah adalah bernilai 95,9 %. Angka ini berarti bahwa 95,9 % perubahan
(besarnya) tingkat investasi yang dilakukan oleh pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi
Jambi dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekspor impor, riil
interest rate, nilai tukar rupiah, besarnya investasi pemerintah yang dilakukan pada tahun
sebelumnya, dan tingkat pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Jambi dengan nilai F
hitung signifikan pada level 96,6 % .

KPT gov =2,830E8+2,077E-7 PAD – 0,470 PEM+0,113 RIRT+207662,458 ERT


+0.966 KPTgov t-1 - 2354,884 PSP+u

Melalui persamaan juga diketahui bahwa pendapatan asli daerah, tingkat suku bunga
riil, nilai tukar rupiah dan investasi pemerintah pada tahun sebelumnya berpengaruh positif
terhadap besarnya investasi yang dilakukan oleh pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi
Jambi. Pendapatan asli daerah signifikan pada level 97,8 %.
Akan tetapi tingkat suku bunga riil dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan
terhadap investasi pemerintah disektor pertanian. Sementara itu, pertumbuhan ekspor impor
sektor pertanian dan pertumbuhan sektor pertanian berpengaruh negatif terhadap investasi
yang dilakukan oleh pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi Jambi dengan nilai t hitung
masing-masing signifikan pada level 92,3 % dan 95,3 %. Dengan demikian berarti hipotesis
awal untuk d1 ,d 4 > 0 dan d 3 , d 5 < 0 dapat diterima. Sedangkan untuk hipótesis d2, d6 < 0
ditolak, karena tidak sesuai dengan hipótesis awal yang menduga bahwa d2, d6 > 0.

Tabel 2. Hasil Uji t


Model Nilai Koefisien t Sig
(Constant) 2,83E+08 0,079 0,942
PAD 2,08E-07 4,354 0,022
PEM -0,47 -2,654 0,077
RIRT 0,113 0,38 0,729
ERT 207662,458 0,508 0,647
KPTgovlag 0,966 5,642 0,011
PSP -2354,884 -3,255 0,047

Dari persamaan diatas terlihat bahwa pendapatan asli daerah akan berkorelasi positif
terhadap investasi pemerintah. Dengan kata lain, semakin tinggi pendapatan asli daerah maka
pemerintah akan berinvestasi lebih pada sektor pertanian. Ini dikarenakan semakin tinggi
pendapatan asli daerah yang dimiliki oleh pemerintah, berarti persediaan dana yang dimiliki
oleh pemerintah semakin besar. Sehingga mendorong pemerintah untuk berinvestasi.

Selain pendapatan asli daerah, perilaku investasi pemerintah juga dipengaruhi oleh
laju ekspor-impor sektor pertanian. Dimana, semakin tinggi net export sektor pertanian,
investasi yang dilakukan oleh pemerintah akan semakin berkurang. Dengan adanya kegiatan
ekspor – impor maka secara tidak langsung akan menambah arus dana yang masuk melalui
perluasan pasar domestik ke pasar internasional. Hal ini menunjukkan ketika terjadi
pertumbuhan net ekspor yang semakin tinggi pemerintah mulai mengurangi investasinya dan
membuka kesempatan yang lebih luas pada pihak swasta untuk berinvestasi pada sektor
pertanian.

Kegiatan investasi tidak terlepas dari pengaruh rill interest rate dan exchange rate.
Pada persamaan investasi pemerintah diatas terlihat adanya korelasi positif dari real interest
rate. Padahal dalam aktivitas atau kegiatan investasi, tingkat suku bunga akan berpengaruh
negatif terhadap kagiatan investasi. Pengaruh negatif ini adalah karena dengan tingginya
tingkat suku bunga akan mengakibatkan return on investment dari kegiatan investasi menjadi
semakin kecil. Dengan kata lain, tingginya tingkat suku bunga dapat mengakibatkan kegiatan
investasi menjadi tidak menguntungkan.

Akan tetapi persamaan perilaku investasi pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi
Jambi yang telah dibuat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga
berkorelasi positif terhadap investasi pemerintah. Jika ditinjau lebih rinci, maka salah satu
alasan yang dapat menjelaskan hal ini adalah bahwa kegiatan investasi pemerintah disektor
pertanian adalah lebih dikarnakan kebijakan pemerintah untuk menstimulasi perkembangan
perekonomian suatu sektor dalam perekonomian wilayahnya. Sehingga pemerintah lebih
fokus kepada multiplier effect dari faktor lain, misalnya faktor pendapatan asli daerah. Jadi,
selama dengan melakukan investasi pemerintah dapat meningkatkan output dari sektor
pertanian yang nantinya akan menambah pendapatan daerah, pemerintah akan tetap
melakukan investasi meskipun tingkat suku bunga terus meningkat. Hal ini juga menjelaskan
mengapa tingkat pertumbuhan output sektor pertanian berkorelasi positif terhadap kegiatan
investasi pemerintah pada sektor ini.
Sementara itu, nilai tukar rupiah mempengaruhi investasi pemerintah lebih kepada
jika terjadi kegiatan ekspor dan impor yang terjadi di sektor pertanian. Dimana jika nilai mata
uang rupiah melemah akan mempengaruhi nilai net export yang didapat. Apalagi jika adanya
input-input sektor pertanian yang harus di impor dari luar. Akan tetapi hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa 95,9% penyerapan investasi pemerintah pada sektor pertanian di provinsi
Jambi dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan asli daerah,pertumbuhan ekspor-impor
sektor pertanian, tingkat suku bunga riil, nilai tukar rupiah, investasi pemerintah pada tahun
sebelumnya, dan pertumbuhan sektor pertanian. Dari faktor-faktor tersebut yang berpengaruh
signifikan adalah Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekspor impor sektor pertanian,
investasi pemrintah pada tahun sebelumnya dan pertumbuhan sektor pertanian.
ANALISIS PENGARUH DAERAH ASAL SMA TERHADAP NILAI UJIAN
MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN UJI WALD-WOLFOWITZ
Analysis of the Effect of Regional High School Origin on Student Value Using
Wald-Wolfowitz Test

Rola M. Lendert1, S. N. Aulele2*, Y. A. Lesnussa3


1,2,3Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Pattimura
Jln. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti – Poka, Ambon, 97233, Provinsi Maluku, Indonesia
e-mail: salmon.aulele@yahoo.com*

Abstrak: Daerah asal merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku


seseorang tentang nilai ujian Mahasiswa Jurusan Matematika yang berasal dari daerah
Kota Ambon dan luar Kota Ambon. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan
untuk melihat dua sampel yang independen adalah Uji Wald-Wolfowitz pada tahun
akademik 2016/2017. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh daerah
asal SMA terhadap nilai UTS Aljabar Linier Elementer mahasiswa Jurusan
Matematika FMIPA Unpatti. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara Mahasiswa yang berasal dari
Kota Ambon dengan mahasiswa yang berasal dari luar Kota Ambon.

Kata Kunci: aljabar linier elementer, pendidikan, uji Wald-Wolfowitz.

PENDAHULUAN

Perkembangan pemikiran tentang ilmu pendidikan semenjak ilmu tersebut berdiri


sebagai disiplin ilmu tampak semakin maju. Hal itu disebabkan oleh kesadaran tinggi di
kalangan ilmuwan untuk memecahkan setiap masalah pendidikan secara serius. Dalam
sejarah ilmu pendidikan kita mengenal berbagai teori pendidikan yang berkaitan dengan cara
penyampaian pelajaran dalam pendidikan formal atau konsep lainnya. Ini suatu pertanda,
bahwa ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu senantiasa berkembang karena tuntutan
perkembangan sosial dan ilmu pengetahuan salah satunya di perguruan tinggi [3].

Uji Wald-Wolfowitz dapat diterapkan bila ingin diuji hipotesis nol bahwa dua sampel
independen berasal dari populasi yang sama atau tidak. Artinya dengan sampel-sampel yang
cukup besar. Uji Wald-Wolfowitz pada prinsipnya menggunakan banyaknya rangkaian yang
terdapat pada dua buah sampel. Distribusi sampel diuji berdasarkan pada banyaknya Run
dalam kedua sampel. Skala data minimum yang dapat digunakan adalah skala ordinal. Dari
latar belakang diatas maka tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
daerah asal SMA terhadap nilai UTS Aljabar Linier Elementer mahasiswa Jurusan
Matematika FMIPA Unpatti dengan menggunakan Uji Wald-Wolfowitz.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan data nilai ujian mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA
Unpatti dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Wold-Wolfowitz. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
X = Nilai UTS aljabar linier elementer mahasiswa yang berada di kota Ambon
Y = Nilai UTS aljabar linier elementer mahasiswa yang berasal dari luar kota Ambon
Berikut merupakan prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
1) Mengumpulkan data penelitian.
2) Menganalisis karakteristik responden
3) Melakukan pengujian atau pengolahan data dengan menggunakan uji Wald-Wolfowitz
4) Analisis hasil pengujian
5) Membuat kesimpulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 70 mahasiswa
yang asal SMA dari Kota Ambon dan asal SMA dari luar Kota Ambon. Data yang digunakan
yaitu nilai Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Aljabar Linier Elementer pada
Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 di Jurusan Metematika FMIPA Unpatti.
Karakteristik responden diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Berdasarkan jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diperoleh
data responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut.

Tabel 1. Responden Berdasarkan jenis kelamin


Jenis Responde Persentase
Kelamin n (%)
Laki-Laki 26 37,1
Perempuan 44 62,9
Jumlah 70 100

Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa jumlah responden laki-laki yaitu sebanyak 26


orang atau 37,1%, sedangkan responden perempuan sebanyak 44 orang atau 62,9%. Hal ini
menunjukan bahwa responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-
laki.

b) Responden Berdasarkan Daerah Asal SMA


Berdasarkan jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diperoleh
data responden berdasarkan daerah asal SMA sebagai berikut.

Tabel 2. Responden Berdasarkan Daerah Asal SMA


Daerah Responden Persentase
Asal SMA (%)
Kota Ambon 30 42,9
Luar Kota 40 57,1
Ambon
Jumlah 70 100

Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa jumlah responden yang berasal dari Kota Ambon
yaitu sebanyak 30 orang atau 42,9%. Sedangkan responden yang berasal dari luar Kota
Ambon sebanyak 40 orang atau 57,1%. Hal ini menunjukan bahwa responden yang berasal
dari luar Kota Ambon lebih banyak dibandingkan dengan yang berasal dari Kota Ambon.
Analisis Pengaruh Daerah Asal SMA Terhadap Nilai Ujian Mahasiswa
Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh daerah asal SMA terhadap nilai ujian
mahasiswa yang diperoleh dengan menggunakan uji Wald-Wolfowitz. Data yang diperoleh
disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3. Nilai UTS Aljabar Linier ElementerBerdasarkan Daerah Asal Mahasiswa

Daerah Asal SMA


Kota Luar Kota
Ambon Ambon

21 41 21 36
21 48 21 37
21 51 21 37
21 52 21 37
21 53 21 37
21 59 21 38
22 66 21 39
29 68 21 39
29 68 21 39
29 68 22 41
33 70 29 44
36 72 29 45
36 75 29 46
40 76 30 48
40 81 49 49
36 50
36 52
36 55
36 59
36 71

Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang berasal dari Kota Ambon
sebanyak 30 orang dan yang berasal dari luar Kota Ambon 40 orang. Untuk melihat apakah
terdapat perbedaan nilai ujian antara mahasiswa yang asal SMA dari Kota Ambon dengan
mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon, maka hipotesis yang akan diuji adalah
sebagai berikut.

H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang
asal SMA dari Kota Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon.
H1 : Terdapat perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang asal
SMA dari Kota Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon.
Selanjutnya untuk mendapatkan statistik uji Wald-Wolfowitz yaitu dengan
menggabungkan kedua sampel ke dalam satu seri kemudian urutkan dari terkecil sampai
dengan terbesar kemudian hitung nilai run-nya. Hasil yang diperoleh disajikan dalam tabel
sebagai berikut.

Tabel 4. Hasil Rangking untuk Nilai Run


21 21 36 40 53 A
21 22 LA 36 40 A 55 LA
21 22 A 36 41 59 A
A
21 29 36 41 59 LA
21 29 A 36 44 66
LA
21 29 36 45 68
21 29 37 46 68 A
LA
21 29 37 48 A 68
21 29 LA 37 48 70
21 30 37 49 LA 71 LA
LA
21 30 38 50 72
21 33 39 51 75
A A
21 36 A 39 52 76
21 36 39 52 LA 81

Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa nilai run (r) yang diperoleh adalah sebesar 21.
Karena jumlah mahasiswa yang berasal dari Kota Ambon sebanyak 30 orang dan jumlah
mahasiswa yang berasal dari luar Kota Ambon sebanyak 40 orang, maka diperoleh statistik
uji Z adalah sebegai berikut.

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai Z adalah sebesar -3,64. Dengan mengacu
pada Tabel Area Kritis di bawah kurva normal, maka diperoleh nilai Z hitung sebesar 0,5 +
0,4999 = 0,9999. Dengan menggunakan taraf nyata (α) sebesar 0,05 maka diperoleh nilai Z
hitung sebesar 0,9999 lebih besar dari 0,05, maka terima H0 sehingga tidak terdapat
perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang asal SMA dari Kota
Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon. Dengan kata lain daerah
asal SMA tidak berpengaruh terhadap nilai ujian Aljabar Linier Elementer mahasiswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang asal SMA dari
Kota Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon. Dengan kata lain,
daerah asal SMA tidak berpengaruh terhadap nilai ujian Aljabar Linier Elementer mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai