Oleh :
Arief Rahman
NIM : 1803025077
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN KOMODITI KAKAO DAN KELAPA
SAWIT DI KECAMATAN KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN
(Analysis Of Comparative Income Of Cocoa Commodities And Palm Oil Planting In North
Kluet District, Aceh Selatan District)
Raihan Aulia, Anwar Deli 1, Suyanti Kasimin 1*
1Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
*conrresponding autor : suyantikasimin@unsyiah.ac.id
Abstrak: Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat perbandingan pendapatan
rata-rata usahatani kakao dengan kelapa sawit di kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh
Selatan.dalam penelitian ini di ambil dari populasi sebanyak 59 orang petani. terbagi dari 40
orang petani kelapa sawit dan 19 orang terdiri dari petani kakao di Kecamatan Kluet Utara
Kabupaten Aceh Selatan. Metode Analisis digunakan menggunakan analaisis pendapatan dan
spss uji Mann-Whitney.Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pendapatan usahatani kelapa sawit dengan pendapatan usahatani kakao di
Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan. Yaitu pendapatan petani kakao Rp
14.720.325 /ha/tahun, sedangkan pendapatan usahatani kelapa sawit senilai Rp 11.295.134
/ha/tahun.
PENDAHULUAN
Kabupaten Aceh Selatan merupakan salah satu Kabupaten penyumbang tandan buah
segar (TBS) dari Provinsi Aceh, produksi TBS Aceh Selatan pada tahun 2018 sebesar 23.945
ton dengan luas lahan 10.578 ha, (Badan pusat Statistik, 2019). Seiring berjalannnya investasi
di bidang perkebunan kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit meningkat dari tahun ke tahun,
sedangkan luasan lahan tanaman kakao yang semakin berkurang. Menurut Purba (2009), ada
beberapa faktor yang mempengaruhi alih komoditi beberapa tanaman ke kelapa sawit seperti
produktivitas, harga kelapa sawit serta permintaan kelapa sawit dari industri sekitar yang
cukup tinggi menjadi alasan sejumlah alih komoditi ke kelapa sawit.
METODELOGI PENELITIAN
Model Analisis
Data yang dikumpulkan dilapangan diolah dan ditabulasikan, kemudian ditabularis
sesuai dengan kebutuhan analisis. Pada penelitian ini digunakan analisis pendapatan dengan
teknik studi komparatif, yaitu meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan
situasi yang di amati dan dibandingkan dengan satu faktor dengan faktor lainnya yaitu
pendapatan usahatani kakao dengan usaha tani kelapa sawit.
1. Untuk menghitung total penerimaan usahatani digunakan rumus :
TR = P X Q ...................(Dumairy, 2004)
Dimana : TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
P = Tingkat Harga (Price)
Q = Jumlah Produksi (Quantity)
3. Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Witney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang bertujuan
untuk membantu penelit untuk mengetahui apa ada perbedaan antara rata-rata dua populasi
yang distribusinya sama, melalui dua sampel independen yang di ambil dari kedua populasi.
Adapun rumus nya Mann Whitney adalah sebagai berikut (Sulaiman,2003).
𝑈1=𝑛1x 𝑛2+12⁄{𝑛1(𝑛1+1)}−𝑅1……….
𝑈2=𝑛1 x 𝑛2+12⁄{𝑛2(𝑛1+ 1)}−𝑅2
Keterangan :
n1= jumlah sampel 1
n2= jumlah sampel 2
U1 = Jumlah peringkat 1
U1 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel n1
R1 = Jumlah rangking sampel n2
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat yang bahwa pada kolom asymp.Sig. (2-
tailed)/significance untuk uji mann-whitney adalah 0.135, dengan asumsi jika nilai
signifikansi < dari nilai alpha (0.05) maka hipotesis Ha di terima dan jika nilai signifikansi
lebih besar dari nilai alpha (0,05) maka hipotesis ditolak atau tidak ada perbedaan yang nyata.
Dengan demikian Maka hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah tidak adanya
perbedaan yang nayata antara pendapatan usahatani kelapa sawit dengan usahatani kakao.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis investasi pemerintah pada sektor pertanian di
Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Jambi dengan mengumpulkan data dari
beberapa instansi terkait, yang dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai September 2017.
Dimana penelitian ini menggunakan data time series, dengan rentang waktu 10 tahun (2006-
2015). Analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil
penelitian menunjukkan 95,9% penyerapan investasi pemerintah pada sektor pertanian dapat
dijelaskan oleh variabel pendapatan asli daerah,pertumbuhan ekspor-impor sektor pertanian,
tingkat suku bunga riil, nilai tukar rupiah, investasi pemerintah pada tahun sebelumnya, dan
pertumbuhan sektor pertanian. Dari faktor-faktor tersebut yang berpengaruh signifikan adalah
Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekspor impor sektor pertanian, investasi pemrintah pada
tahun sebelumnya dan pertumbuhan sektor pertanian.
PENDAHULUAN
Penelitian ini adalah mengkaji penyerapan investasi pemerintah pada sektor pertanian
di Provinsi Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian histories.
Data yang digunakan adalah berupa data sekunder yaitu data berkala (time series) selama 10
tahun dari tahun 2006 sampai tahun 2015. penelitian dilakukan melalui riset kepustakaan
(Library Research) dengan melakukan pengumpulan data yang mempunyai relevansi
terhadap penelitian dengan jalan mencari sumber literatur, laporan dari instansi pemerintah
terkait, dan sumber data lainnya yang dianggap menunjang penelitian ini.
Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Dasar
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas akan dilakukan dengan menggunakan One
Sample Kolmogrov- Smirnov test dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data
berdistribusi normal jika taraf signifikan 5 % atau 0,05.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama ( Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dengan kata lain, uji F ini
dapat digunakan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi sebuah variabel dependen atau tidak.
F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah data atau kasus
k = jumlah variabel independen
Jika F hitung > F tabel, H0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
secara signifikan antara variabel independen (lebih dari dua) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Keterangan :
r = koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independen
n = jumlah data atau kasus
Melalui persamaan juga diketahui bahwa pendapatan asli daerah, tingkat suku bunga
riil, nilai tukar rupiah dan investasi pemerintah pada tahun sebelumnya berpengaruh positif
terhadap besarnya investasi yang dilakukan oleh pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi
Jambi. Pendapatan asli daerah signifikan pada level 97,8 %.
Akan tetapi tingkat suku bunga riil dan nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan
terhadap investasi pemerintah disektor pertanian. Sementara itu, pertumbuhan ekspor impor
sektor pertanian dan pertumbuhan sektor pertanian berpengaruh negatif terhadap investasi
yang dilakukan oleh pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi Jambi dengan nilai t hitung
masing-masing signifikan pada level 92,3 % dan 95,3 %. Dengan demikian berarti hipotesis
awal untuk d1 ,d 4 > 0 dan d 3 , d 5 < 0 dapat diterima. Sedangkan untuk hipótesis d2, d6 < 0
ditolak, karena tidak sesuai dengan hipótesis awal yang menduga bahwa d2, d6 > 0.
Dari persamaan diatas terlihat bahwa pendapatan asli daerah akan berkorelasi positif
terhadap investasi pemerintah. Dengan kata lain, semakin tinggi pendapatan asli daerah maka
pemerintah akan berinvestasi lebih pada sektor pertanian. Ini dikarenakan semakin tinggi
pendapatan asli daerah yang dimiliki oleh pemerintah, berarti persediaan dana yang dimiliki
oleh pemerintah semakin besar. Sehingga mendorong pemerintah untuk berinvestasi.
Selain pendapatan asli daerah, perilaku investasi pemerintah juga dipengaruhi oleh
laju ekspor-impor sektor pertanian. Dimana, semakin tinggi net export sektor pertanian,
investasi yang dilakukan oleh pemerintah akan semakin berkurang. Dengan adanya kegiatan
ekspor – impor maka secara tidak langsung akan menambah arus dana yang masuk melalui
perluasan pasar domestik ke pasar internasional. Hal ini menunjukkan ketika terjadi
pertumbuhan net ekspor yang semakin tinggi pemerintah mulai mengurangi investasinya dan
membuka kesempatan yang lebih luas pada pihak swasta untuk berinvestasi pada sektor
pertanian.
Kegiatan investasi tidak terlepas dari pengaruh rill interest rate dan exchange rate.
Pada persamaan investasi pemerintah diatas terlihat adanya korelasi positif dari real interest
rate. Padahal dalam aktivitas atau kegiatan investasi, tingkat suku bunga akan berpengaruh
negatif terhadap kagiatan investasi. Pengaruh negatif ini adalah karena dengan tingginya
tingkat suku bunga akan mengakibatkan return on investment dari kegiatan investasi menjadi
semakin kecil. Dengan kata lain, tingginya tingkat suku bunga dapat mengakibatkan kegiatan
investasi menjadi tidak menguntungkan.
Akan tetapi persamaan perilaku investasi pemerintah pada sektor pertanian di Provinsi
Jambi yang telah dibuat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga
berkorelasi positif terhadap investasi pemerintah. Jika ditinjau lebih rinci, maka salah satu
alasan yang dapat menjelaskan hal ini adalah bahwa kegiatan investasi pemerintah disektor
pertanian adalah lebih dikarnakan kebijakan pemerintah untuk menstimulasi perkembangan
perekonomian suatu sektor dalam perekonomian wilayahnya. Sehingga pemerintah lebih
fokus kepada multiplier effect dari faktor lain, misalnya faktor pendapatan asli daerah. Jadi,
selama dengan melakukan investasi pemerintah dapat meningkatkan output dari sektor
pertanian yang nantinya akan menambah pendapatan daerah, pemerintah akan tetap
melakukan investasi meskipun tingkat suku bunga terus meningkat. Hal ini juga menjelaskan
mengapa tingkat pertumbuhan output sektor pertanian berkorelasi positif terhadap kegiatan
investasi pemerintah pada sektor ini.
Sementara itu, nilai tukar rupiah mempengaruhi investasi pemerintah lebih kepada
jika terjadi kegiatan ekspor dan impor yang terjadi di sektor pertanian. Dimana jika nilai mata
uang rupiah melemah akan mempengaruhi nilai net export yang didapat. Apalagi jika adanya
input-input sektor pertanian yang harus di impor dari luar. Akan tetapi hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah tidak berpengaruh signifikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa 95,9% penyerapan investasi pemerintah pada sektor pertanian di provinsi
Jambi dapat dijelaskan oleh variabel pendapatan asli daerah,pertumbuhan ekspor-impor
sektor pertanian, tingkat suku bunga riil, nilai tukar rupiah, investasi pemerintah pada tahun
sebelumnya, dan pertumbuhan sektor pertanian. Dari faktor-faktor tersebut yang berpengaruh
signifikan adalah Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekspor impor sektor pertanian,
investasi pemrintah pada tahun sebelumnya dan pertumbuhan sektor pertanian.
ANALISIS PENGARUH DAERAH ASAL SMA TERHADAP NILAI UJIAN
MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN UJI WALD-WOLFOWITZ
Analysis of the Effect of Regional High School Origin on Student Value Using
Wald-Wolfowitz Test
PENDAHULUAN
Uji Wald-Wolfowitz dapat diterapkan bila ingin diuji hipotesis nol bahwa dua sampel
independen berasal dari populasi yang sama atau tidak. Artinya dengan sampel-sampel yang
cukup besar. Uji Wald-Wolfowitz pada prinsipnya menggunakan banyaknya rangkaian yang
terdapat pada dua buah sampel. Distribusi sampel diuji berdasarkan pada banyaknya Run
dalam kedua sampel. Skala data minimum yang dapat digunakan adalah skala ordinal. Dari
latar belakang diatas maka tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
daerah asal SMA terhadap nilai UTS Aljabar Linier Elementer mahasiswa Jurusan
Matematika FMIPA Unpatti dengan menggunakan Uji Wald-Wolfowitz.
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan data nilai ujian mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA
Unpatti dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Wold-Wolfowitz. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
X = Nilai UTS aljabar linier elementer mahasiswa yang berada di kota Ambon
Y = Nilai UTS aljabar linier elementer mahasiswa yang berasal dari luar kota Ambon
Berikut merupakan prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
1) Mengumpulkan data penelitian.
2) Menganalisis karakteristik responden
3) Melakukan pengujian atau pengolahan data dengan menggunakan uji Wald-Wolfowitz
4) Analisis hasil pengujian
5) Membuat kesimpulan
1. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 70 mahasiswa
yang asal SMA dari Kota Ambon dan asal SMA dari luar Kota Ambon. Data yang digunakan
yaitu nilai Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Aljabar Linier Elementer pada
Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 di Jurusan Metematika FMIPA Unpatti.
Karakteristik responden diklasifikasikan sebagai berikut.
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa jumlah responden yang berasal dari Kota Ambon
yaitu sebanyak 30 orang atau 42,9%. Sedangkan responden yang berasal dari luar Kota
Ambon sebanyak 40 orang atau 57,1%. Hal ini menunjukan bahwa responden yang berasal
dari luar Kota Ambon lebih banyak dibandingkan dengan yang berasal dari Kota Ambon.
Analisis Pengaruh Daerah Asal SMA Terhadap Nilai Ujian Mahasiswa
Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh daerah asal SMA terhadap nilai ujian
mahasiswa yang diperoleh dengan menggunakan uji Wald-Wolfowitz. Data yang diperoleh
disajikan dalam tabel sebagai berikut.
21 41 21 36
21 48 21 37
21 51 21 37
21 52 21 37
21 53 21 37
21 59 21 38
22 66 21 39
29 68 21 39
29 68 21 39
29 68 22 41
33 70 29 44
36 72 29 45
36 75 29 46
40 76 30 48
40 81 49 49
36 50
36 52
36 55
36 59
36 71
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang berasal dari Kota Ambon
sebanyak 30 orang dan yang berasal dari luar Kota Ambon 40 orang. Untuk melihat apakah
terdapat perbedaan nilai ujian antara mahasiswa yang asal SMA dari Kota Ambon dengan
mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon, maka hipotesis yang akan diuji adalah
sebagai berikut.
H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang
asal SMA dari Kota Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon.
H1 : Terdapat perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang asal
SMA dari Kota Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon.
Selanjutnya untuk mendapatkan statistik uji Wald-Wolfowitz yaitu dengan
menggabungkan kedua sampel ke dalam satu seri kemudian urutkan dari terkecil sampai
dengan terbesar kemudian hitung nilai run-nya. Hasil yang diperoleh disajikan dalam tabel
sebagai berikut.
Berdasarkan Tabel 4, terlihat bahwa nilai run (r) yang diperoleh adalah sebesar 21.
Karena jumlah mahasiswa yang berasal dari Kota Ambon sebanyak 30 orang dan jumlah
mahasiswa yang berasal dari luar Kota Ambon sebanyak 40 orang, maka diperoleh statistik
uji Z adalah sebegai berikut.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai Z adalah sebesar -3,64. Dengan mengacu
pada Tabel Area Kritis di bawah kurva normal, maka diperoleh nilai Z hitung sebesar 0,5 +
0,4999 = 0,9999. Dengan menggunakan taraf nyata (α) sebesar 0,05 maka diperoleh nilai Z
hitung sebesar 0,9999 lebih besar dari 0,05, maka terima H0 sehingga tidak terdapat
perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang asal SMA dari Kota
Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon. Dengan kata lain daerah
asal SMA tidak berpengaruh terhadap nilai ujian Aljabar Linier Elementer mahasiswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
terdapat perbedaan nilai UTS Aljabar Linier Elementer antara mahasiswa yang asal SMA dari
Kota Ambon dengan mahasiswa yang asal SMA dari luar Kota Ambon. Dengan kata lain,
daerah asal SMA tidak berpengaruh terhadap nilai ujian Aljabar Linier Elementer mahasiswa.