Anda di halaman 1dari 11

Pengendalian Vektor dan

Binatang Pengganggu-A
Kelompok 2
DHEA ROSANA MY (P23133115011)
HASNA NAFIAH (P23133115018)
IRFAN DWIANGGA PUTRA (P23133115022)
RIZKA SEPTIANI PRASIWI (P23133115038)
Pengertian Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan.
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal
berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu.
Taksonomi juga diartikan sebagai cabang ilmu biologi yg menelaah
penamaan, perincian, dan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan pembedaan sifatnya.
Tingkatan Taksonomi
Kingdom adalah kelompok terbesar dan paling umum
Divisi adalah organisme yang jelas berhubungan dekat atau tingkatan takson
tertinggi di dunia.
Filum adalah sebuah kelompok makhluk hidup dengan rancangan yang sama atau
tingkatan takson tertinggi di dunia.
Kelas adalah sebuah kelompok dari ordo-ordo dalam satu filum.
Ordo adalah sebuah kelompok dari famili-famili yang jelas berhubungan dekat.
Famili adalah sebuah kelompok dari genus-genus yang jelas berhubungan dekat.
Genus adalah sebuah kelompok spesies-spesies yang mempunyai persamaan dan
berhubungan dekat.
Spesies adalah kelompok makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan
untuk menghasilkan keturunan yang fertil.
Contoh klasifikasi hewan Contoh klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Animalia Kingdom : Plantae
Filum : Chordata Divisi : Spermatophyta
Kelas : Mamalia Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Primata Ordo : Poales
Familia : Pongidae Familia : Poaceae
Genus : Pongo Genus : Oryza
Spesies : Pongo pigmaeus Spesies : Oryza sativa
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah :
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya
dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat


seperti berikut.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain
Pengertian Pengendalian Vektor
Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan
suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang
rentan.
Jenis - jenis Vektor
Antropoda dibagi menjadi 4 kelas :
Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk
Peranan Vektor dan Binatang Pengganggu
terhadap Kesehatan
Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga yang dikenal
sebagai arthropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vektor-borne diseases
merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan
menimbulkan bahaya kematian.
Di Indonesia, penyakit-penyakit yang ditularkan melalui serangga merupakan penyakit
endemis pada daerah tertentu antara lain seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria,
kaki gajah dan sekarang ditemukan penyakit virus Chikungunya yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti, disamping penyakit saluran pencernaan seperti dysentery,
cholera, typhoid fever dan paratyphoid yang ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah
(Chandra, 2006).
Sebagai contoh kecenderungan penyakit DBD di Indonesia semakin meningkat. Sejak
Januari sampai dengan 5 Maret tahun 2004 total kasus DBD di seluruh propinsi di
Indonesia sudah mencapai 26.015, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang. Kasus
tertinggi terdapat di Provinsi DKI Jakarta (Depkes RI, 2004).
Ada 3 jenis cara transmisi arthropod-borne
diseases(Chandra, 2006), yaitu :
1. Kontak Langsung
Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu
orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contohnya adalah scabies dan
pediculus (Chandra, 2006).
2. Transmisi Secara Mekanik
Agen penyakit ditularkan secara mekanik oleh arthropoda, seperti penularan
penyakit diare, typhoid, keracunan makanan dan trachoma oleh lalat. Secara
karakteristik arthropoda sebagai vektor mekanik membawa agen penyakit dari
manusia berupa tinja, darah, ulkus superfisial, atau eksudat. Kontaminasi bisa
hanya pada permukaan tubuh arthropoda tapi juga bisa dicerna dan kemudian
dimuntahkan atau dikeluarkan melalui ekskreta (Chandra, 2006).
3. Transmisi Secara Biologi
Bila agen penyakit multiflikasi atau mengalami beberapa penularan
perkembangan dengan atau tanpa multiflikasi di dalam tubuh arthropoda.
Cara Pengendalian Vektor
Usaha pencegahan (prevention) >> mencegah kontak dengan vektor
>> pemberantasan nyamuk, kelambu
Usaha penekanan (suppression) >> menekan populasi vektor
sehingga tidak membahayakan kehidupan manusia
Usaha pembasmian (eradication) >> menghilangkan vektor sampai
habis
Metode Pengendalian Vektor
1. Pengendalian secara alamiah (naturalistic control) >> memanfaatkan
kondisi alam yang dapat mempengaruhi kehidupan vector >> jangka
waktu lama
2. Pengendalian terapan (applied control) >> memberikan perlindungan
bagi kesehatan manusia dari gangguan vektor >> sementara
Upaya peningkatan sanitasi lingkungan (environmental sanitation
improvement)
Pengendalian secara fisik-mekanik (physical-mechanical control) >>
modifikasi/manipulasi lingkungan >> landfilling, drainin
Pengendalian secara biologis (biological control) >> memanfaatkan
musuh alamiah atau pemangsa/predator, fertilisasi
Pengendalian dengan pendekatan per-UU (legal control) >> karantina
Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia (chemical control)
Daftar Pustaka
http://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-taksonomi-dan-
tingkatannya.html
http://devtrie4ever.blogspot.co.id/
https://sheuban.wordpress.com/2012/08/14/pengertian-taksonomi-
atau-klasifikasi-makhluk-hidup/

Anda mungkin juga menyukai