Anda di halaman 1dari 70

2018

MEWUJUDKAN BUMI MINA TANI


SEBAGAI
DAERAH PERCONTOHAN INOVASI

Pelaksanaan Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati


Dalam Rangka Akselerasi Inovasi

KERJASAMA
HALAMAN

KABUPATEN PATI
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
MEWUJUDKAN BUMI MINA TANI SEBAGAI
DAERAH PERCONTOHAN INOVASI
Pelaksanaan Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati
Dalam Rangka Akselerasi Inovasi

Bibliografi
ISBN :
Hak Cipta © 2018 pada Pusat Inovasi Pelayanan Publik - LAN

Diterbitkan Oleh :
Pusat Inovasi Pelayanan Publik
Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110
Telp. (021) 3868201-05 ext. 144, 145

Cetakan Pertama, Desember 2018

Editor : Witra Apdhi Yohanitas


Layout : Witra Apdhi Yohanitas
Sampul : Witra Apdhi Yohanitas

---- Cet. 1. Jakarta, PIPEL-LAN, 2018 x + 82 hal ; 18,2 x 25,7 Cm

Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang


i
HALAMAN
TIM PENYUSUN
Witra Apdhi Yohanitas
Harditya Bayu Kusuma
Marsono
Ferdinand Manorsa
Trixsaningtiyas Gayatri
Arif Ramadhan
Yuliardi Agung Pradana
Aurora Fikaulina
Rori Gusparirin
Anton Sri Pambudi
Hifzi Nurfahma
Mardha Adhi Pratama

PENANGGUNGJAWAB
Tri Widodo W. Utomo
Sudardi
Iih Faihaah
ii
HALAMAN
KONTRIBUTOR

Segenap OPD dan Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati

1. BAPPEDA 37. Kecamatan Tlogowungu


2. BKPP 38. Kecamatan Trangkil
3. BPBD 39. Kecamatan Wedarijaksa
4. BPKAD 40. Kecamatan Winong
5. DINARPUSDA 41. Kecamatan Margoyoso
6. DINAS KESEHATAN 42. Puskesmas Sukolilo 1
7. DINAS KETAPANG 43. Puskesmas Batangan
8. DINAS PERHUBUNGAN 44. Puskesmas Cluwak
9. DINAS PERTANIAN 45. Puskesmas Dukuhseti
10. DINAS SOSIAL 46. Puskesmas Gembong
11. DINKOP UMKM 47. Puskesmas Gunungwungkal
12. DINPORAPAR 48. Puskesmas Jaken
13. DISDAGPERIN 49. Puskesmas Juwana
14. DISDIKBUD 50. Puskesmas Kayen
15. DISDUKCAPIL 51. Puskesmas Margorejo
16. DISKOMINFO 52. Puskesmas Margoyoso 1
17. DISNAKER 53. Puskesmas Pati 2
18. DISPERKIM 54. Puskesmas Pucakwangi 2
19. DISPERMADES 55. Puskesmas Sukolilo 2
20. DKP 56. Puskesmas Tambakromo
21. DLH 57. Puskesmas Tayu 1
22. DPMPTSP 58. Puskesmas Tayu 2
23. DPUTR 59. Puskesmas Tlogowungu
24. Inspektorat 60. Puskesmas Trangkil
25. Kecamatan Batangan 61. Puskesmas Winong 1
26. Kecamatan Cluwak 62. RSUD Kayen
27. Kecamatan Dukuhseti 63. RSUD RAA Soewondo
28. Kecamatan Gabus 64. SATPOL PP
29. Kecamatan Gembong 65. Sekretariat Daerah
30. Kecamatan Juwana 66. Sekretariat Dewan
31. Kecamatan Kayen 67. SMA N 1 Pati
32. Kecamatan Margorejo 68. SMA N 2 Pati
33. Kecamatan Pati 69. SMA N 3 Pati
34. Kecamatan Pucakwangi 70. SMK N 2 Pati
35. Kecamatan Sukolilo 71. SMK N 3 Pati
36. Kecamatan Tambakromo 72. Akademi Perawat Pragolo
iii
HALAMAN
SAMBUTAN

P
uji syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat dan karunia-
Nya sehingga kegiatan Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati dapat berjalan dengan baik.
Tahun 2018, Lembaga Administrasi Negara bersama Kabupaten Pati merealisasikan
pelaksanaan laboratorium inovasi melalui program kerjasama.
Program kerjasama pelaksanaan laboratorium inovasi kabupaten Pati ini merupakan
komitmen bersama sebagai upaya mengakselerasi reformasi birokrasi. Hal ini sesuai dengan
Nawacita yang ke-2, yaitu membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya. Selain itu juga mendukung tercapainya Nawacita yang ke-3, yaitu membangun
indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan. Melalui program kerjasama pelaksanaan laboratorium inovasi kabupaten pati ini
diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan publik di daerah.
Kabupaten Pati sendiri memiliki arti yang sangat strategis, bukan hanya sebagai salah satu
kabupaten di Jawa Tengah sajah tetapi juga sebagai kontributor pertanian di Indonesia dengan
julukannya “Bumi Mina Tani”. Hal ini menjadi sangat tepat bahwa pengembangan inovasi juga
digalakkan di Kabupaten Pati.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
terlaksananya kegiatan Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati, terutama Bupati Pati, Wakil Bupati,
pimpinan OPD dan semua ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati. Semoga ke depan,
semakin banyak bermunculan ide-ide inovasi yang luar biasa di Kabupaten Pati sehingga dapat
menjadi penyangga yang kokoh bagi pembangunan Bangsa Indonesia.

Jakarta, Desember 2018


Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara,

Tri Widodo W. Utomo


i
HALAMAN
KATA PENGANTAR

K
ami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, Pusat Inovasi Pelayanan Publik dapat menyelesaikan kegiatan
Laboratorium Kabupaten Pati sampai tahap ke 3. Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati
merupakan program kerjasama Kabupaten Pati dengan Lembaga Administrasi Negara dalam
rangka akselerasi tumbuh kembangnya inovasi di Bumi Mina Tani.
Kegiatan ini merupakan bagian upaya dari LAN, dalam hal ini Pusat Inovasi Pelayanan Publik
untuk melakukan pendampingan, asistensi, dan fasilitasi inovasi dengan pemerintah kabupaten
Pati. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan innovation awareness dan untuk
mengakselerasi pengembangan inovasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati.
Secara umum, pelaksanaan laboratorium inovasi kabupaten Pati masih terus berlanjut. Dan baru
melaksanakan kegiatan sampai pada tahap drum up, diagnose dan design. Data ide inovasi yang
dihasilkan juga cukup banyak yakni 128 inovasi dari seluruh OPD. Pelaksanaan kegiatan ini
tentunya tidak terlepas dari berbagai kendala dan hambatan, baik individual maupun
organisasional. Namun demikian, dengan dukungan seluruh pihak, kegiatan laboratorium inovasi
kabupaten Pati dapat dilaksanakan dengan baik.
Buku ini disusun sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab sesuai dengan tugas, fungsi, dan
wewenang dalam rangka peningkatan dan pengembangan inovasi di lingkungan pemerintah
daerah. Buku ini dapat memberi gambaran secara menyeluruh kepada berbagai pihak mengenai
pelaksanaan kegiatan laboratorium inovasi di Kabupaten Pati sampai tahap desain inovasi.
Semoga kegiatan laboratorium inovasi ini dapat berperan dalam mengakselerasi pengembangan
inovasi di Kabupaten Pati serta mendorong upaya peningkatan kinerja Aparatur Sipil Negara
dan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat Pati.

Jakarta, Desembar 2018


Kepala Pusat Inovasi Pelayanan Publik,

Sudardi
ii
HALAMAN
DAFTAR ISI

KONTRIBUTOR...................................................................................................................................... iii
SAMBUTAN ............................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ iii
BAB 1 KABUPATEN PATI : BUMI MINA TANI........................................................................................ 1
A. Deskripsi Singkat Kabupaten Pati ......................................................................................... 1
1. Kondisi Geografis dan Kependudukan ............................................................................. 1
2. Potensi Unggulan ............................................................................................................... 3
3. Tata Kelola Pemerintahan ................................................................................................. 4
B. Akselerasi Pelaksanaan Inovasi Melalui Program Kerjasama Laboratorium Inovasi ........ 5
C. Agenda Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati ..................................................................... 6
Bab 2 BUMI MINA TANI SEBAGAI DAERAH PERCONTOHAN INOVASI ............................................... 9
A. PELAKSANAAN LABORATORIUM INOVASI .............................................................................. 9
1. Pembukaan Laboratorium Inovasi .................................................................................... 9
2. Tahap Drum Up ................................................................................................................ 11
3. Tahap Diagnose................................................................................................................ 12
4. Tahap Design .................................................................................................................... 13
B. REVIEW IDE INOVASI............................................................................................................. 14
C. PESERTA LABORATORIUM INOVASI ..................................................................................... 15
BAB 3 PROTOTYPE INOVASI KABUPATEN PATI ................................................................................... 2
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................................................. 46
A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 46
B. Agenda Selanjutnya .............................................................................................................. 47

iii
HALAMAN
BAB 1
KABUPATEN PATI : BUMI MINA TANI
A. Deskripsi Singkat Kabupaten Pati

K
abupaten Pati merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Tengah yang penduduknya
mayoritas berprofesi di pertanian yakni 70 %. Oleh karena itu Kabupaten Pati juga
dikenal dengan “Bumi Mina Tani”. Selain itu Pati dikenal sebagai kota manggis karena
Kabupaten Pati merupakan penghasil manggis terbesar alias terbanyak se Jawa Tengah. Selain
membanjiri pasar Jawa Tengah juga dikirim ke Jakarta, Surabaya, Bandung. Pati juga dikenal
sebagai kota kacang, hal ini dikarenakan terdapat pabrik yang memproduksi pengolahan
berbagai macam varian kacang terbesar di Indonesia, diantaranya yang terkenal adalah Kacang
Garuda (PT. Garudafood Putra Putri Jaya) berada di timur kota Jl. P. Sudirman (Pati-Juana) dan
Kacang Dua Kelinci (PT. Dwi Kelinci) berada di barat kota (Jl. Raya Pati - Kudus) Kec. Margorejo
Kab. Pati.
Apapun nama yang disandang oleh Kabupaten Pati melalui akselerasi inovasi pelayanan publik
yang dilakukan melalui kerjasana dengan Lembaga Administrasi Negara, Pati berkomitmen
untuk menambah citranya menjadi Kabupaten percontohan Inovasi.

1. Kondisi Geografis dan Kependudukan


Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten/ kota
yang ada di Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomi
Kabupaten Pati terletak antara 6°25’ - 7°00’ lintang
selatan dan antara 100°50’ -111°15’ bujur timur.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Pati
memiliki batas-batas: Utara - Kabupaten Jepara dan Laut
Jawa; Selatan – Kabupaten Grobogan dan Blora; Barat -
Kabupaten Kudus dan Jepara; Timur – Kabupaten
Rembang dan Laut Jawa.
Ibukota Kabupaten Pati terletak tengah-tengah wilayah
Kabupaten, berada di jalur pantura Semarang-Surabaya,
sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini
merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai
jalur transit. Kelemahan terbesar dari jalur ini adalah
kecilnya jalan, hanya memuat dua jalur, sehingga untuk
berpapasan cukup sulit.
Gambar 1 Peta Kabupaten Pati Terdapat sungai besar yaitu Bengawan Silugonggo
(Sungai Silugonggo). Saat musim penghujan sudah
terbiasa sungai ini meluap, sehingga pemerintah Jawa Tengah membentuk lembaga yang
berfungsi menanggulangi banjir yang bernama Jatrunseluna.
Berdasarkan hasil EPT Tahun 2002, luas wilayah Kab. Pati adalah 150 368 Ha yang terdiri dari
59 332 Ha lahan sawah, 66 086 Ha lahan bukan sawah dan 24 950 Ha lahan bukan pertanian.
1

Kecamatan Sukolilo memiliki luas wilayah yang paling luas dan menyumbang hasil pertanian
HALAMAN

terbesar. Dimana Dengan luas wilayah kecamatannya 15 874 Ha, yang terbagi menjadi lahan
persawahan 7 253 Ha, lahan bukan sawah 4 825 Ha dan lahan pertanian 3 796 Ha.
Wilayah Kabupaten Pati terletak pada ketinggian antara 0-1.000 m di atas permukaan air laut
rata-rata dan terbagi atas relief daratan, yaitu: Lereng Gunung Muria, yang membentang sebelah
barat bagian utara Laut Jawa dan meliputi Wilayah Kecamatan Gembong, Kecamatan
Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak. Dataran rendah membujur
di tengah sampai utara Laut Jawa, meliputi sebagian Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso,
Wedarijaksa, Juwana, Winong Gabus, Kayen bagian Utara, Sukolilo bagian Utara, dan
Tambakromo bagian Utara. Pegunungan Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi
sebagian kecil wilayah Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi.
Dengan melihat peta topografi wilayah Kabupaten Pati, wilayah dengan ketinggian 0-100 m dpl
merupakan wilayah yang terbesar yaitu meliputi wilayah seluas 100.769 Ha atau dapat
dikatakan bahwa topografi wilayah Kabuaten Pati sebagian besar merupakan dataran rendah
sehingga wilayah ini potensial untuk menjadi lahan pertanian. Dan itulah mengapa sektor
pertanian berkembang dikabupaten Pati sehingga dijuluki “Bumi Mina Tani”.
Penduduk Kabupaten Pati berdasarkan laporan registrasi penduduk Tahun 2016 adalah
sebanyak 2.479.978 jiwa yang terdiri dari 1.201.446 jiwa laki-laki dan 1.278.532 jiwa
perempuan. Rincian Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Di Kabupaten
Pati pada Tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1. Data Kependudukan Kabupaten Pati tahun 2016


2016
Wilayah Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah
Kab. Pati 600.723 639.266 1.239.989

Sukolilo 44.273 45.816 90.089

Kayen 34.817 37.989 72.806

Tambakromo 23.841 25.733 49.574

Winong 22.023 27.984 50.007

Pucakwangi 19.665 22.179 41.844

Jaken 20.554 22.185 42.739

Batangan 21.072 21.806 42.878

Juwana 47.225 48.372 95.597

Jakenan 18.944 21.857 40.801

Pati 51.471 55.557 107.028

Gabus 24.412 28.167 52.579

Margorejo 29.550 31.895 61.445

Gembong 22.152 22.236 44.388

Tlogowungu 24.801 25.933 50.734


2

Wedarijaksa 29.450 30.793 60.243


HALAMAN

Trangkil 30.088 31.460 61.548

Margoyoso 36.146 37.023 73.169


Gunungwungkal 18.062 17.950 36.012

Cluwak 21.267 22.238 43.505

Tayu 32.293 33.077 65.370

Dukuhseti 28.617 29.016 57.633


Jumlah 1.201.446 1.278.532 2.479.978
Sumber: Data BPS Kabupaten Pati 2017
2. Potensi Unggulan
Kabupaten Pati memiliki julukan Bumi Mina Tani yang berartidikenal dengan potensinya
sebagai wilayah pertanian. Jika dilirik dari data BPS 2016, Kabupaten Pati memiliki lahan
pertanian 30 755 Ha dan lahan sawah 59 299. Hal ini merupakan 70 % dari luas wilayah
Kabupaten yang seluas 150 368 Ha. Banyak lahan pertanian yang dikelula oleh penduduk
kabupaten Pati seperti buah Manggis, Buah Jambu monyet, Buah Kelapa kopyor Genjah.
Selain potensi disektor pertanian ada
juga potensi industri kecil yang
berkembang di kabupaten Pati. Yang
terkenal adalah industri bandeng
prestonya. Selain itu ada industri
kerajinan kuningan di Desa Juwana,
usaha susu sapi di Desa Sukoharjo,
Industri Garam di Kecamatan
Batangan, Industri Gula di Desa
Trangkil, Industri Kain Batik Bakaran
Gambar 2 Sendang Tirta Marta Sani
di Desa Bakaran dan Desa Juwana,
Industri Terasi Udang Rebon di Desa Juwana dan banyak industri lainnya. Namun industri
besar yang paling dikenal adalah industri kacang. Hal ini karena terdapat pabrik yang
memproduksi pengolahan berbagai macam varian kacang terbesar di Indonesia seperti
Kacang Garuda (PT. Garudafood Putra Putri Jaya), Kacang Dua Kelinci (PT. Dwi Kelinci).
Kabupaten Pati juga menyajikan berbagai wisata yang berpotensi menjadi unggulan
disektor pariwisata. Dari wisata alam, Kabupaten Pati memiliki berbagai air terjun yang
sangat indah dan sayang untuk dilewatkan seperti Air Terjun Grenjengan Sewu, di Desa
Jrahi; Air Terjun Nglarangan, di Desa Jepalo, GunungWungkal; Air Terjun Gambir, Jepalo,
Gunungwungkal; Air Terjun Grenjengan Seno, di Payak, Cluwak, Pati.
Dari wisata sejarah, kabupaten
memiliki berbagai bangunan
bersejarah dan cocok untuk
memperkenalkan sejarah kabupaten
Pati kepada generasi muda. Diantara
nya adalah Masjid Agung Pati, di Desa
kaborongan Pati Lor; Pintu Gerbang
Majapahit, di Desa Muktiharjo/
Rendole; Masjid Syeh Ahmad
3

Muthamakhin ( Masjid keramat yang


HALAMAN

Gambar 3 Masjid Agung Pati pada tahun 1930-an


tidak bisa di ubah bangunannya,
Seperti Halnya Masjid Demak ); Petilasan Syech Jangkung, di Desa kayen; Genuk Kemiri
(Peninggalan Raden Kembang Joyo), di Dukuh Kemiri, Desa Kalidoro.
Kabupaten juga banyak menyajikan wisata reliji. Hal ini dikarenakan Pati dikenal juga
sebagai Kota Santri. Hal ini juga didukung juga oleh banyak tempat yang dijadikan untuk
berziarah diantaranya adalah
a. Makam Nyai Ageng Ngerang, di Desa Tambakromo
b. Syekh Ronggo Kusumo, di Desa Ngemplak Kidul, Margoyoso, PATI
c. Raden Adipati Tombronegoro, di Pati Lor
d. Makam Mbah Tabek Merto, di Desa Prawoto
e. Makam Syeh Ahmad Mutamakkin, di Desa Kajen
f. Makam KH. Abdullah Salam (Mbah Dullah), Desa Kajen, Margoyoso
g. Makam KH. Sahal Mahfudz, di Desa Kajen
h. Makam KH. Suyuthi Abdul Qadir, di Desa Guyangan, Trangkil
i. Makam Sunan Ngerang (Syekh Muhammad Nurul Yaqin) Guru Sunan Muria, di Dukuh
Ngerang, Desa Pekuwon (Pakuan, PakuWon)
j. makam Sunan Makhdum (Sayyid Abdurrahman Al-Makhdum) Pimpinan Walisongo I ,
di Desa Parenggan, Pati Kota
k. Makam Sunan Prawoto (Raja Kerajaan Demak Ke-4), di Desa Prawoto, Sukolilo
l. Syekh Hendro Kusumo bin Ahmad Muthammaqin, Desa Sukoharjo, Margorejo
m. Makam Syeh Jangkung (Saridin), Desa Landoh
n. Makam Bandung Bondowoso Ratu Pengging ,
o. Syekh Brojoseti (BROJO SETI), Desa dukuhseti, Kec. Dukuhseti
p. Makam Prabu Angling Dharma, di Dukuh Mlawat , Desa Baleadi
q. Makam Mahapatih Batik Madrim, di Desa Kedung Winong

3. Tata Kelola Pemerintahan


Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang Bupati dan Wakil Bupati sebagai Kepala
Pemerintahan. Saat ini Bupati dijabat oleh H. Haryanto, SH, MM, M.Si. dan Wakil Bupati
oleh H. Saiful Arifin. Melalui kepemimpinan Bupati Haryanto, saat ini Pemerintah
Kabupaten Pati berupaya melakukan berbagai perubahan untuk memperbaiki kualitas
pelayanan publik. Kabupaten Pati terdorong untuk berinovasi seiring dengan
perkembangnya inovasi daerah tetangganya yaitu Kabupaten Kudus. Pati seolah tidak
mau kalah bersaing dengan daerah lain. Salah satu komitmen perubahan ini tercermin
dari dilaksanakannya kompetisi inovasi yang dilakukan oleh pada organiasi perangkat
daerahnya. Selain itu diselenggarakan juga kompetisi inovasi bagi masyarakat agar
semangat perubahan lebih membumi di Bumi Mina Tani.
Bupati Haryanto tidaklah asing bagi pemerintah Kabupaten Pati. Beliau merupakan sosok
pemimpin yang meniti karir sebagai ASN Kabupaten Pati. Hal ini membuat beliau lebih
mengenal seluk beluk daerah yang dipimpinnya. Sedangkan wakil Bupati Saiful Arifin
merupakan sosok pengusaha sukses yang merupakan putra daerah. Beliau merintis
usahanya dari titik terendah sehingga akhirnya usaha yang digeluti mengalami kemajuan
pesat. Dan akhirnya berkomitmen untuk memajukan daerah asalnya.
Untuk masa jabatan 2017 – 2022, Bupati Pati ini memiliki visi “Meningkatnya
Kesejahteraan Masyarakat Dan Pelayanan Publik (Kesejahteraan Masyarkat Dan
Pelayanan Publik)”. Untuk itulah beliau mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam
4

mengembangkan potensi daerah. Selain itu memberikan apresiasi atas usaha mereka
HALAMAN

melalui kompetisi kreatifitas inovasi yang lebih dikenal dengan KRENOVA. Untuk
menjalankan visi tersebut dilakukan lah serangkaian tindakan yang tertuang dalam misi
Kabupaten Pati yaitu:
1. Meningkatkan akhlak, budi pekerti sesuai budaya dan kearifan lokal. (pendidikan
akhlak dan budi pekerti)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pelayanan
pendidikan dan kesehatan. (pendidikan dan kesehatan)
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya pengentasan kemiskinan.
(pengentasan kemiskinan)
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan mengutamakan pelayanan
publik. ( tata kelola pemerintahan yang baik)
5. Meningkatkan pemberdayaan umkm dan pengusaha, membuka peluang investasi, dan
memperluas lapangan kerja. (lapangan kerja)
6. Meningkatkan daya saing daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah berbasis
pertanian, perdagangan dan industri. (daya saing daerah dan pertumbuhun ekonomi)
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah, mendukung pengembangan
ekonomi daerah. (infrastruktur daerah)
8. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup guna mendukung pembangunan yang
berkelanjutan. (lingkungan hidup)
Komitmen Pimpinan daerah membawa kabupaten Pati mendapatkan berbagai
penghargaan. Sebut saja penghargaan penghargaan pelopor inovasi yang diberikan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Penghargaan tersebut diberikan bertepatan
dengan momen Hari Teknologi Nasional (Harteknas). Bupati Haryanto menerima pelopor
inovasi bersama-sama kepala daerah lainnya. Yakni bersama tiga kepala daerah lainnya
dari Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten dan Kota Magelang. Kabupaten Pati juga
mendapatkan gelar dalam ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Jawa
Tengah. Gelar juara favorit diraih Biriski Afrianto dan Muhammad Nur Alim. Mereka
berinovasi dalam Pemanfaatan Limbah Kulit Kacang Tanah (Arachis Hypogea L) sebagai
Bioantiseptik. Sedangkan Teguh Wikan Widodo meraih juara harapan. Ia berhasil
mengembangkan Kopi Probiotik “Perbaikan Mutu Kopi“ dengan cita rasa nikmat mantap.
Lomba kreatifitas dan inovasi rutin dilakukan oleh Kabupaten Pati. Hali ini melibatkan
pelajar dan masyarakat. Dan pada tahun 2017 dan 2018 lomba itu kreatifitas dan inovasi
tersebut diperuntukkan bagi OPD.
Atas usahan mendorong tumbuh kembang inovasi, pemerintah Kabupaten Pati pada
maren 2018 ditetapkan menjadi daerah percontohan penerapan replika inovasi daerah
bersama 24 kabupaten/kota dan lima provinsi lain di Indonesia. Penetapan itu setelah
melalui kajian dari Pusat Inovasi Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP)
Kemendagri. Hal ini juga menjadi pendorong bagi pemerintah Kabupaten Pati dalam rangka
mendorong inovasi tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik serta
mengitegrasikan inovasi daerah lainnya sesuai urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah. Selain itu Kabupaten Pati juga ditetapkan menjadi salah satu dari
100 smartcity yang digagas Kemenkominfo.

B. Akselerasi Pelaksanaan Inovasi Melalui Program Kerjasama Laboratorium Inovasi

G
5

erakan perubahan tata pemerintahan dan pelayananan publik Kabupaten Pati memang
HALAMAN

sudah tidak asing lagi bagi ASNnya. Namun ternyata hal ini masih dipandang kurang oleh
para segenap pimpinan OPD. Perlu adanya gerakan yang lebih masif yang mampu
melibatkan semua ASN dan stakeholder yang ada di lingkungan Kabupaten Pati.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Pati melakukan kerjasama dengan Lembaga Administrasi
Negara melalui program laboratorium inovasi. Penjajakan kerja sama dilakukan pada
pertengahan tahun 2017 oleh bagian organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. Yang
selanjutnya diadakan pertemuan untuk penandatanganan kesepakatan kerjasama antara
Kabupaten Pati dan Lembaga Administrasi Negara.
Tanggal 21 Desember tahun 2017, bertepatan dengan gelaran pameran inovasi Kabupaten Pati,
dilakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama (MOU) antara Pemerintah Kabupaten Pati
dan Lembaga Administrasi Negara. Nomor MOU tersebut adalah 21/XII/NK/2017 dan
58/K.1/ HKM.03.1. MOU ini ditandatangani langsung oleh Bupati Pati H. Haryanto, SH, MM,
M.Si.dan kepala Lembaga Administrasi Negara Dr Adi Suryanto, MSi. Kesepakatan ini berkaitan
dengan fungsi fungsi LAN yang salahsatunya adalah pendampingan pengembangan inovasi
melalui Inovasi.
Setelah Kesepakatan ini dilakukan, dilanjutkan dengan komunikasi yang intens dari kedua belah
pihak untuk kegiatan pelaksanaan laboratorium inovasi. Namun seiring pergerakan
pengembangan inovasi Kabupaten Pati digeser pelaksanaannya dari Sekretariat Daerah (Setda)
menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Oleh karena itu perkenalan dan
konsultasi dilakukan untuk memberikan penjelasan terkait pelaksanaan pendampingan inovasi
ini. Untuk itulah dilakukan pertemuan kembali di Lembaga Administrasi Negara untuk
penandatanganan perjanjian kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
dan Pusat Inovasi Pelayanan Publik (Pipel) pada tanggal 2 Agustus 2018. Perjanjian kerjasama
itu diberikan nomor 050/038/litbang/2018 dan 22/D.3.2/HKM.03.2. Perjanjian Kerjasama ini
ditandatangani oleh Kepala Bappeda Kabupaten Pati Ir. Pujo Winarno,MM dan Kepala Pipel
Sudardi SE, MM.
Perjanjian kerjasama ini memuat butir butir tahapan pelaksanaan laboratorium inovasi. Ruang
Lingkup kerja sama ini meliputi: a) Teknis Administratif; b) Drum-Up dan Diagnose; c) Design
Rencana Aksi Inovasi; d) Launching dan Pelaksanaan Rencana Aksi Inovasi; e) Monitoring
Pelaksanaan Rencana Aksi Inovasi; f) Festival Inovasi; dan g) Evaluasi dan Penyusunan Laporan.

C. Agenda Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati

A
genda pelaksanaan laboratorium Inovasi Kabupaten Pati dimulai dengan adanya
konsultasi dan kesepakatan tahapan kegiatan dari laboratorium inovasi. Hal ini menjadi
krusial karena ternyata Bappeda harus menunggu perubahan anggaran daerah jika ingin
melakukan kegiatan awal. Untuk meringankan, disepakati adanya sosialisasi kepada para OPD
terkait pelaksanaan laboratorium inovasi baru melangkah ke tahap kegiatan selanjutnya ditahun
2019.
Kegiatan pertama laboratorium inovasi dimulai dengan 3 tahapan sekaligus yaitu tahapan drum
up inovasi, diagnose inovasi dan desain inovasi. Kegiatan ini berlangsung berkat adanya
perubahan anggaran dari pihak Bappeda Kabupaten Pati. Kegiatan ini berlangsung selama tiga
hari dengan mengambil tema Sosialisasi, drum up, diagnose, desain inovasi yang berlangsung
pada tanggal 4 sampai tanggal 6 Desember 2018 di ruang Pragola Sekretariat Daerah
Kabupaten Pati. Rincian kegiatannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Agenda Kegiatan pertemuan pertama Laboratorium inovasi Kabupaten Pati


6

Waktu Uraian Kegiatan Pengisi Acara


HALAMAN

Hari Pertama Pembukaan


1. Laporan Penyelenggaraan Kepala Bapeda
2. Penyerahan simbolis mini lab (alat uji garam) Wakil Bupati
3. Pengarahan umum tentang inovasi Wakil Bupati
Administrasi negara dan pengenalan progran
Laboratorium Inovasi Administrasi Negara
4. Sambutan Bupati Pati Kepala Pusat Inovasi
Pelayanan Publik
Drumup dan Brainstorming Kepala Bagian
Administrasi Pusat
Inovasi Pelayanan
Publik
Diagnose Inovasi (identifikasi masalah dan Ide Kepala Bagian
Inovasi Administrasi Pusat
-Pemaparan dan pendalaman Materi Inovasi Pelayanan
Publik

Desain Inovasi (rencana aksi inovasi) Peneliti Pusat Inovasi


-Pemaparan Materi dan pendalama materi Pelayanan Publik
Konsultasi/ diskusi inovasi
Hari ketiga Konsultasi dan diskusi ide inovasi dan rencana Tim LAN
aksi OPD Kabupaten Pati
Pemaparan ide inovasi dan rencana aksi yang
telah disusun

7
HALAMAN
HALAMAN 8
Bab 2
BUMI MINA TANI SEBAGAI DAERAH
PERCONTOHAN INOVASI

L
aboratorium inovasi merupakan salah satu kegiatan untuk memfasilitasi dan mendorong
pemerintah daerah dalam upaya untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi.
Laboratorium inovasi merupakan sebuah program fasilitasi inovasi yang mengawali
inovasi mulai dari hulu, yakni mulai dari sebelum inovasi dipikirkan sampai dapat
diimplementasikan dan diperlihatkan serta memberikan manfaat kepada masyarakat. Melalui
kegiatan ini, setiap OPD dan unit kerja yang ada di lingkungan pemerintah daerah ditargetkan
dapat menciptakan minimal 1 (satu) buah inovasi. Program dalam laboratorium inovasi ini lebih
mengarah pada menghasilkan ide atau gagasan inovasi yang diciptakan secara bersama (co-
creating) antara LAN dengan OPD dan unit kerja terkait. Ide atau gagasan inovasi tersebut
kemudian diimplementasikan dan dimanfaatkan lebih lanjut sehingga lebih berkembang dan
dapat dipergunakan sebagai model replikasi inovasi.
Seperti yang sudah dijelaskan
bahwa kegiatan Laboratorium
inovasi Kabupaten Pati ini
merupakan kerjasama antara
pemerintah Kabupaten Pati
dengan Lembaga Administrasi
Negara. Kegiatan ini sudah
dimulai terhitung dari telah
ditandatanganinya MOU antara
Kabupaten Pati dan Lembaga
Gambar 4 Pembukaan Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati Administrasi Negara.
Oleh Wakil Bupati dan Kepala Pusat Inovasi Pelayanan Publik Sampat penghujung Desember
2018, kegiatan laboratorium inovasi ini baru dilakukan dalam satu kegiatan yang didalamnya
termasuk tiga tahapan Laboratorium inovasi yaitu tahapan drum up, diagnose, dan desain.
Meskipun sebelumnya hanya dapat disepakati pelaksanaan sosialisasi awal saja dikarenakan
anggaran. Namun dengan diambil alihnya kegiatan oleh Bappeda, Laboratorium inovasi mampu
dilaksanakan sampai pada tahap ke-3 dari rangkaian tahapan pelaksanaan. Hal ini
menunjukkan komitmen dan kemauan yang keras dari aparat pemerintah Kabupaten Pati
melalui Bappeda untuk mewujudkan menjadi kota percontohan inovasi.

A. PELAKSANAAN LABORATORIUM INOVASI


1. Pembukaan Laboratorium Inovasi
Pembukaan rangkaian Laboratorium Inovasi Kabupaten Pati dilaksanakan pada tanggal 4
Desember 2018. Acara pembukaan tersebut berlangsung di ruang Pragola Sekretariat
9

Daerah Kabupaten Pati. Pembukaan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Pati Bapak
HALAMAN

Saiful Arifin dan Kepala Bappeda Kabupaten Pati Bapak Pujo Winarno. Sedangkan dari
pihak Lembaga Administrasi Negara dihadiri oleh Bapak Sudardi selaku Kepala Pusat
Inovasi Pelayanan Publik – Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LANRI) .
Sedianya pembukaan kegiatan akan dihadiri oleh Bupati Pati dan Deputi inovasi
Administrasi Negara LANRI. Namun pada akhirnya diwakilkan.
Dalam sambutannya, Kepala
Pusat Inovasi Pelayanan Publik –
LANRI Bapak Sudardi
menyampaikan bahwa
Laboratorium inovasi merupakan
program kerjasama yang telah
dilakukan LANRI dengan instansi
pemerintah dalam rangka
menumbuhkembangkan inovasi
dijajaran birokrasi. Laboratorium
inovasi ini sudah dilaksanakan
pelaksanaannya sejak tahun
Gambar 5 Sambutan Oleh Kepala Pusat Inovasi
Pelayanan Publik, Sudardi
2015. Dan terbukti mampu
mendorong pemerintah daerah
yang saat itu terlibat memunculkan inovasi yang dapat memperbaiki kinerja pelayanan
kepada masyarakat. Inovasi saat ini juga telah jelas dasar hukum pelaksanaannya mulai
dari Undang undang 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, RPJMN, sampai ke
Peraturan Pemerintah terkait Inovasi Daerah. Sehingga Birokrasi saat ini tidak perlu
khawatir melakukan kegiatan inovasi sepanjang bertujuan memperbaiki layanan publik
dan mampu memberikan kinerja yang lebih baik. Disampaikan juga bahwa evaluasi
penataan perangkat daerah berdasarkan pada tiga indokator yang salah satunya adalah
inovasi organisasi. Dengan artian bahwa OPD yang tidak berinovasi dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk tidak diberlakukan pada proses penataan. Dari sini dapat terlihat
bahwa OPD sangat dituntut untuk melakukan inovasi.
Kepala Bappeda Kabupaten Pati
Bapak Pujo Winarno
menyampaikan bahwa kerjasama
terkait Laboratorium inovasi ini
sudah mulai dilakukan penjajakan
dari tahun 2017. Dan baru pada
akhir tahun 2018 ini dapat
dilakukan kegiatan awal dari
serangkaian kegiatan dalam
rangka tumbuh kembang inovasi di
Kabupaten Pati. Kegiatan ini
Gambar 6 Penyampaian Laporan Kegiatan oleh
merupakan sebagai wadah guna
Kepala Bappeda Kabupaten Pati Pujo Winarno merangsang dan meningkatkan
pengembangan inovasi di
lingkungan pemerintah Kabupaten Pati agar lebih dapat berdaya saing serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Bapak Pujo juga menyampaikan kegiatan ini juga dibarengi
10

dengan penyerahan mini lab pemeriksaan garam yang akan diserahkan ke beberapa
sekretaris desa di Kabupaten Pati.
HALAMAN
Selanjutnya Sambutan dari Bupati
Kabupaten Pati yang diwakili oleh Wakil
Bupati Kabupaten Pati Bapak Saiful Arifin.
Dalam sambutan tersebut beliau
menyampaikan bahwa inovasi itu
dilakukan bukan untuk gagah gagahan
tetapi untuk pelayanan kepada
masyarakat. Dengan kata lain inovasi
harus dapat dirasakan oleh masyarakat.
Gambar 7 Sambutan Bupati Pati yang Seluruh elemen pemerintah kabupaten
disampaikan oleh Wakil Bupati Saiful Arifin Pati wajib menghasilkan inovasi untuk
meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat dan mensukseskan pembangunan di
Kabupaten Pati. Sasaran inovasi yang akan dilakukan adalah dengan pendekatan
pelayanan publik, pemberdayaan peran masyarakat dan peningkatan daya saing daerah
serta bagaimana meningkatkan kesejahteraan mayarakat. Dan saat ini juga Kabupaten
Pati sudah memiliki beberapa inovasi yang cukup kompeten dalam peningkatan daya saing
daerah. Baik itu yang dilakukan oleh masyarakat maupun yang dilakukan oleh aparatur
pemerintahnya. Misalkan aplikasi ‘GOLEH’ yang menyajikan berbagai macam oleh oleh
khas Pati dimana penggunanya dapat memilih dan memesan oleh oleh yang diinginkan.
Disana disajikan beberapa hasil dari produk produk UMKM yang dipasarkan melalui
aplikasi tersebut.
Beliau juga berharap agar Aparatur Kabupaten Pati di sektor sektor pelayanan perlu
mengembangkan inovasi. Inovasi tujuannya bukan untuk gagah gagahan tapi untuk
pelayanan. Yakni bagaimana target memberikan layanan menjadi lebih baik, memberikan
informasi kepada masyarakat lebih baik, dan hasil dari kegiatan ini wajib dapat dirasakan
oleh masyarakat.

2. Tahap Drum Up
Drum Up merupakan tahapan pertama laboratorium inovasi yang bertujuan untuk
menginspirasi dan menggugah semangat berinovasi. Kesadaran dan kemauan untuk
berinovasi ini menjadi kondisi prasyarat sebelum inovasi dilakukan. Materi drum-up
disampaikan oleh Kepala Bagian Administrasi Pusat Inovasi Pelayanan Publik yaitu Ibu
Iih Faihaah. Drum-up dilaksanakan melalui metode ceramah (lecture). Materi yang
disampaikan berupa pengetahuan teoritis tentang inovasi dan suntikan semangat kepada
peserta agar mau berinovasi.
11
HALAMAN

Gambar 8 . Penyampaian Materi Drump up oleh Kepala Bagian Administrasi Pusat Inovasi
Pelayanan Publik
Tahap drum up ini merupakan tahap paling awal dan penting dalam menentukan
keberhasilan pelaksanaan laboratorium inovasi. Pada permulaan tahap ini, terlihat tingkat
kemauan dan motivasi untuk berinovasi pada setiap personal di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pati drum up ini dibutuhkan untuk membangun kesadaran secara kolektif untuk
berinovasi aparatur negara yang hadir. Tanpa kesadaran kolektif, gagasan inovasi yang
bagus dan memiliki manfaat yang luas tidak akan dapat diimplementasikan dengan
maksimal. Tahapan drum up secara umum bertujuan untuk menginspirasi dan
mengembangkan semangat inovasi aparatur negara di lingkungan pemerintah kabupaten
Pati baik secara individu maupun kolektif.
Disampaikan pada sesi drum up inovasi bahwa sudah saatnya OPD dikabupaten Pati untuk
mendorong dan menumbuhkembangkan inovasi dan bukan hanya sekedar menunggu
perintah. Karena perbaikan pelayanan publik saat ini sudah menjadi kebutuhan. Dan
inovasi menjadi salah satu sumbangsih yang berharga demi kemakmuran masyarakat.
Apalagi pada tahun 2017 Kabupaten Pati mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa
Tengah sebagai pelopor inovasi. Kerjasama penyelenggaraan laboratorium inovasi ini juga
menjadi tonggak penting agar pelaksanaan inovasi di kabupaten Pati lebih masif dan
berkelanjutan. Bukan hanya inovasi dari masyarakat saja yang harus dikembangkan. Akan
tetapi inovasi oleh ASN perlu juga dikembangkan. Karena ASN merupakan penyangga dan
penggerak perubahan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai Kabupaten/ Kota percontohan inovasi yang dicanangkan oleh Kementerian Dalam
Negeri, tentu saja aparatur pemerintah Kabupaten Pati tidak boleh hanya menunggu
proses replikasi ditawarkan. Namun harus lebih berpikiran kedepan yakni memberikan
sumbang ide inovasi baru yang nantinya dapat ditularkan kembali kepada pementah
daerah lain. Dengan begitu Kabupaten Pati kedepannya bisa menjadi daerah dengan
peringka daya saing yang terdepat bukan hanya 10 besar tapi bisa menjadi 5 besar melalui
pelaksanaan inovasi.

3. Tahap Diagnose
Diagnose merupakan tahapan kedua, yaitu untuk mengukur tingkat kesiapan instansi
pemerintah dalam berinovasi dan mengidentifikasi serta menemukan ide inovasi. Tahap ini
bertujuan untuk memetakan tingkat kesiapan berinovasi masing-masing instansi
pemerintah serta memampukan untuk mendiagnosa masalah yang ada di organisasi,
menentukan prioritas masalah, dan menemukan ide untuk mengatasi masalah tersebut.
Diagnose ini dilaksanakan melalui metode lokakarya (workshop).
12
HALAMAN

Gambar 8 . Pelaksanaan Diagnose inovasi di Kabupaten Pati


Pelaksanaan diagnose inovasi dilaksanakan pada hari berikutnya. Paparan tahap Diagnose
oleh Ibu Iih Faihaah, selaku Kepala Bagian Administrasi Pusat Inovasi Pelayanan Publik.
Tahap diagnose dilakukan untuk memfasilitasi calon-calon inovator di lingkungan
pemerintah kabupaten Pati yang siap untuk berinovasi dan memunculkan ide-ide inovasi.
Mereka didampingi untuk menganalisis berbagai permasalahan yang dihadapi saat ini dan
berupaya menemukan solusi pemecahan.
Dalam tahapan diagnose inovasi ini peserta diberikan berbagai ide inovasi yang berbasis
masalah ataupun ide inovasi yang berbasis non masalah. Beberapa alat diagnosa juga
diberikan guna memancing kreatifitas para aparatur pemerintah kabupaten Pati. Selain itu
diceritakan pula pengalaman dari berbagai daerah dalam menggali ide inovasi.
Selain mengarahkan untuk menggali ide inovasi baru, ASN Pati diperbolehkan untuk
meningkatkan kualitas inovasi yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa ide inovasi
yang sebelumnya sempat di canangkan namun belum sempat dijalankan juga menjadi
modal berharga yang dimiliki dalam rangka menumbuhkembangkan inovasi serta menjaga
keberlanjutannya. Inovasi tidak akan berguna jika itu hanya untuk kepentingan sesaat dan
tidak berlanjut.

4. Tahap Design
Design merupakan langkah ketiga, yaitu untuk merancang desain/ prototype inovasi secara
lebih detail dan siap untuk diimplementasikan. Pada tahap ini akan diberikan pemahaman
mengenai cara mendesain rencana kegiatan pelaksanaan inovasi, identifikasi
stakeholders, dan strategi komunikasi. Design ini dilaksanakan melalui metode lokakarya
(workshop).
Sebelum materi design, setiap peserta diberikan waktu untuk melakukan koordinasi
dengan pimpinan dan rekan kerja dalam menyusun ide atau gagasan inovasi. Koordinasi
ini perlu dilakukan agar ide atau gagasan inovasi yang dikembangkan mendapatkan
persetujuan dan dukungan dari setiap elemen di dalam organisasi unit kerja. Kemudian
diberikan waktu juga pada peserta untuk melakukan konsultasi dengan Tim LAN atas ide
atau gagasan inovasi yang akan mereka kembangkan.
Tahap design dilakukan oleh Witra Apdhi Yohanitas selaku Peneliti di Pusat Inovasi
Pelayanan Publik. Design merupakan langkah ketiga untuk merancang desain/prototype
inovasi secara lebih detail dan siap untuk diimplementasikan. Pada tahap ini diberikan
pemahaman mengenai cara mendesain rencana kegiatan pelaksanaan inovasi, identifikasi
stakeholders, dan strategi komunikasi. Setelah itu, peserta melakukan praktik langsung
melakukan design, kemudian melakukan konsultasi dengan fasilitator. Tahap design
dilakukan untuk menuangkan ide inovasi ke dalam suatu rancangan rencana aksi yang
detail. Oleh karena itu, design inovasi sangat penting karena akan mendetailkan langkah-
langkah mewujudkan ide inovasi yang sudah diperoleh. Output dari tahap design ini adalah
adanya “Rencana Aksi Inovasi”.
Untuk mempermudah pemahaman materi desain maka diberikan contoh contoh rencana
aksi yang sudah dilakukan di berbagai pemerintah daerah lain yang telah melaksanakan
13

laboratorium inovasi. Untuk lebih memahami juga diberikan berbagai buku inovasi yang
HALAMAN

telah disusun oleh Lembaga Administrasi Negara dalam bentuk softcopy.


B. REVIEW IDE INOVASI

P
elaksanaan Review Ide Inovasi dilakukan pada hari berikutnya dengan mengundang
beberapa OPD untuk memaparkan ide inovasi dan rencana aksi inovasinya Disini para
pemapar mendapatkan masukan dari rekan rekan OPD lain. Selain itu menjadi ajang
mendapatkan dukungan dari OPD lain yang kebetulan menjadi stakeholder dari ide inovasi yang
akan dijalankan.
Ide inovasi dari Sekretariat DPRD Kabupaten Pati disampaikan oleh oleh Bapak Teguh. Disini
beliau menjelaskan beberapa ide inovasi dari Sekretariat DPRD yaitu SIM REG (Sistem Informasi
registrasi), Talks Show, Aplikasi penyerap aspirasi (Aspra), E- Notulen, e-Perjalanan Dinas. Salah
satu yang diperjelas adalah e-perjalanan Dinas. E-Perjalanan Dinas sangat dibutuhkan untuk
transparansi pelaksanaan tugas anggota dewan. E-perjalanan Dinas merupakan Sistem
berbasis android terkait proses pelaksanaan perjalanan dinas terdapat juga Sistem anggaran
perjalanan dinas anggota dewan secara internal. trackerTransportasi, hotel, transportasi, tempat
tujuan tandaterima surat perintah tugas
Ide inovasi dari Puskesmas Winong I seperti yang dijelaskan oleh Ibu Eko supriati adalah tentang
gerakan pola hidup sehat kepada masyarakat dengan nama Seger Iso marakke waras (Bersama
karyawan dan kader/Giras Bersama WIJI). Inovasi ini merupakan program sehat dari Puskesmas
Winong I untuk masyarakat. Minum jamu setiap hari sabtu untuk tetap sehat dan membuka
pola pikir masyarakat bahwa sehat itu tidak harus dengan obat obatan. Datang ke Puskesmas
tidak harus berobat bisa konseling terhadap keluhan. Untuk itu akan dirangkul dukun pijit yang
cendrung beri jamu. Selain itu ada ide inovasi Ramuan Ces Plung MU (rajin ketemuan untuk cek
sehat di puskesmas lengkap dengan minum jamu). Inovasi ini dilakukan dalam rangka
Membumikan kembali meminum jamu sebagai warisan leluhur nenek moyang karena jamu
dikenal sebagai ciri khas orang indonesia dan wajib dilestarikan dan dikembangkan di
puskesmas.
Ide inovasi kecamatan Batangan disampaikan oleh Pak Yogo. Ide inovasinya adalah pembuatan
Sistem Pelaporan Data Elektronik Paperless (simpel dik less). Inovasi ini adalah Sistem
pelaporan dengan menggunakan data elektronik dalam bentuk PDF yang pengirimannya lewat
e-mail/ Whatapp. Hal ini dilakukan untuk dokumentasi laporan DDADT /Dana Desa.
Ide inovasi kecamatan Sukolilo adalah Pelayanan dengan Cinta di Kecamatan Sukolilo
Kabupaten Pati. Teknisnya adalah melakukan pemilikan pegawai terbaik dalam satu bulan dan
memajangkan poto pegawai terbaik tersebut lengkap dengan pigura sebagai apresiasi terhadap
kinerja pegawai tersebut.
Dari perwakilan SMU di Kabupaten Pati yang diundang mengemukakan masing masing satu ide
inovasi yaitu Pendidikan karakter, Inovasi pembelajaran (penggunaan HP untuk pembelajaran),
Inovasi berbasis Karakter (Penilaian evaluasi belajar dengan menggunakan IT). Pendidikan
karakter merupakan kegiatan untuk Mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter
terhadap anak usia sekolah sebagai langkah pengawasan anak. Penggunaan HP untuk
Pembelajaran merupakan inovasi yang memanfaatkan HP sebagai media pembelajaran, seperti
penggunakan untuk menyelesaikan tugas sehingga penilaian akhir semester lebih cepat.
Siswapun bisa memanfaatkan alat elektronik lebih tepat guna. Penilaian evaluasi belajar
berbasis IT merupakan Pelaksanan tes dengan menggunakan IT dalam rangka mempermudah
14

pelaksanaan evaluasi belajar dan penilaian belajar. Tes dengan menggunakan fasilitas office
365 secara optimal.
HALAMAN
Gambar 8 . Pelaksanaan Pemaparan ide inovasi oleh OPD Kabupaten Pati

Dari Inspektorat daerah seperti yang disampaikan Bapak zaenal mengemukakan beberapa ide
inovasi yaitu e-consulting, E-LHP (laporan Hasil Pemeriksaan), E-Wis(Whistle Blower Sistem), e-
Wadul (Pengaduan Masyarakat Elektronik), e- Audit. e-consulting adalah Sebuah aplikasi untuk
mempermudah proses perkonsultasian terkait pelayanan yang diberikan oleh inspektorat
kepada OPD. E-LHP (laporan Hasil Pemeriksaan) adalah Sarana untuk membuat LHP secara
elektronik, sehinggap pembuatan LHP lebih cepat, mudah, terformat secara baku dan
terdokumentasi dengan baik. E-Wis(Whistle Blower Sistem) adalah Aplikasi yang digunakan
sebagai sarana menyampaikan laporan masyarakat terkait adanya dugaan tipikor Sehingga
masyarakat merasa mudah, aman apabila ingin melaporkan adanya dugaan tipikor di kabupaten
Pati. e- Wadul (Pengaduan Masyarakat Elektronik) adalah Aplikasi yang digunakan sebagai
sarana pengaduan terhadap pelaksanaan pelayanan publik oleh OPD kepada masyarakat. e-
Audit adalah Aplikasi untuk audit kinerja OPD.
Terakhir dari Kecamatan Margoyoso oleh Pak Mulyono. Ide inovasinya adalah Margoyoso
berseribu (bersih sehat rapi indah tidak berbau). Inovasi ini merupakan kegiatan yang
dicanangkan dalam rangka Mewujudkan margoyoso bebas limbah melalui pendataan wilayah.
Caranya adalah dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan yang intensif kepada pengusaha,
pemerintah desa dan masyarakat.

C. PESERTA LABORATORIUM INOVASI

P
eserta laboratorium inovasi di Kabupaten Pati berasal dari berbagai OPD dan unit kerja
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati. Setiap OPD dan unit kerja diwakili oleh minimal
1 (satu) orang yang ditunjuk untuk mengikuti semua proses dalam kegiatan laboratorium
inovasi. Peserta tersebut dapat bertindak sebagai perwakilan atau inovator di OPD atau unit
kerjanya yang bertugas menyusun berbagai instrumen dalam memunculkan ide atau gagasan
inovasi serta menyampaikannya kepada pimpinan OPD dan rekan kerja untuk mendapatkan
dukungan dalam implementasi inovasi.
Pada tahapan awal pelaksanaan laboratorium inovasi dihadiri oleh berbagai perwakilan Dinas,
Badan, sekretariat daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Kecamatan, Puskesmas, rumah sakit,
15

Perguruan tinggi dan SMU. Semua Peserta sangat antusias mengikuti Bimbingan dan
menghasilkan ide inovasi yang sangat banyak yaitu 128 ide inovasi. Ide ini akan terus bertambah
HALAMAN

karena saat laporan ini disusun, kegiatan Laboratorium inovasi masih terus berlangsung dan
pengumpulan ide inovasi terus berlangsung. Berikut ini OPD yang mengikuti pelaksanaan
kegiatan Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik kerja sama antara Kabupaten Pati dan
Lembaga Administrasi Negara.

1. BAPPEDA 37. Kecamatan Tlogowungu


2. BKPP 38. Kecamatan Trangkil
3. BPBD 39. Kecamatan Wedarijaksa
4. BPKAD 40. Kecamatan Winong
5. DINARPUSDA 41. Kecamatan Margoyoso
6. DINAS Kesehatan 42. Puskesmas Sukolilo 1
7. DINAS KETAPANG 43. Puskesmas Batangan
8. DINAS Perhubungan 44. Puskesmas Cluwak
9. DINAS Pertanian 45. Puskesmas Dukuhseti
10. DINAS Sosial 46. Puskesmas Gembong
11. DINKOP UMKM 47. Puskesmas Gunungwungkal
12. DINPORAPAR 48. Puskesmas Jaken
13. DISDAGPERIN 49. Puskesmas Juwana
14. DISDIKBUD 50. Puskesmas Kayen
15. DISDUKCAPIL 51. Puskesmas Margorejo
16. DISKOMINFO 52. Puskesmas Margoyoso 1
17. DISNAKER 53. Puskesmas Pati 2
18. DISPERKIM 54. Puskesmas Pucakwangi 2
19. DISPERMADES 55. Puskesmas Sukolilo 2
20. DKP 56. Puskesmas Tambakromo
21. DLH 57. Puskesmas Tayu 1
22. DPMPTSP 58. Puskesmas Tayu 2
23. DPUTR 59. Puskesmas Tlogowungu
24. Inspektorat 60. Puskesmas Trangkil
25. Kecamatan Batangan 61. Puskesmas Winong 1
26. Kecamatan Cluwak 62. RSUD Kayen
27. Kecamatan Dukuhseti 63. RSUD RAA Soewondo
28. Kecamatan Gabus 64. SATPOL PP
29. Kecamatan Gembong 65. Sekretariat Daerah
30. Kecamatan Juwana 66. Sekretariat Dewan
31. Kecamatan Kayen 67. SMA N 1 Pati
32. Kecamatan Margorejo 68. SMA N 2 Pati
33. Kecamatan Pati 69. SMA N 3 Pati
34. Kecamatan Pucakwangi 70. SMK N 2 Pati
35. Kecamatan Sukolilo 71. SMK N 3 Pati
36. Kecamatan Tambakromo 72. Akademi Perawat Pragolo
16
HALAMAN
BAB 3
PROTOTYPE INOVASI KABUPATEN PATI

L
aboratorium inovasi kabupaten Pati menghasilkan 128 ide inovasi dari 72 OPD yang
mengikuti rangkaian kegiatan drum up, diagnose dan desain inovasi. Hal ini tentu
membanggakan. Karena kalau dirata rata setiap OPD menghasilkan lebih dari 1 inovasi.
Bahkan ada OPD yang menghasilkan 5 inovasi. Hal ini mengingat Kabupaten Pati sangat serius
melaksanakan pengembangan inovasi. Tentu saja ditandai dengan mengikut sertakan rumah
sakit, puskesmas, perguruan tinggi dan sekolah dalam kegiatan Laboratorium Inovasi. Berikut
ini ide inovasi yang dapat dirangkum dari berbagai OPD di Kabupaten Pati.
No Nama OPD Ide Inovasi Deskripsi Singkat
1. DISDAGPERIN Goleh Aplikasi Go-Leh Berbasis Android Online berguna
untuk promosi produk sehingga dapat
meningkatkan daya saing usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) Di Kabupaten Pati. Inovasi yang
semakin berkembang dengan mengedepankan sisi
mobilitas menjadi sebuah kebutuhan sebagaian
besar pengguna teknologi. Dengan Go-Leh, pelaku
di lingkungan internal Bidang Perdagangan Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati
maupun eksternal yang merupakan bagian luar dari
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Pati khususnya UMKM yang akan mengalami
perubahan dari segi kualitas SDM UMKM, kualitas
hasil produk UMKM, akses pemasaran, permodalan
dan promosi pada UMKM
2. BPKAD Pajak”E Go Pajak daerah sebagai salah satu sumber
Pendapatan Asli Daerah paling potensial untuk
dapat dioptimalkan, dimana dalam kegiatan
pemungutannya diatur dalam Undang- Undang
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Dalam Lingkup Regional
Pemungutan Pajak Daerah diatur Dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Pati Nomor 1 tahun 2011,
Nomor 2 Tahun 2011, Nomor 3 Tahun 2011 beserta
Perubahannya.
Pajak daerah terdiri dari 11 Jenis pajak daerah yakni
Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Parkir,
PPJ, Sarang Burung Walet, Minerba, Air Tanah, PBB-
P2 dan BPHTB yang kegiatan pemungutannya
berada dalam Kewenangan Badan Pengeloaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pati
(BPKAD) sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bupati Pati Nomor 62 Tahun 2016.
Sejalan dengan hal tersebut BPKAD Kabupaten Pati
sebagai Perangkat Daerah yang bertanggungjawab
terhadap pelayanan masyarakat dalam
melaksanakan kewajiban perpajakan daerah harus
mampu menyediakan layanan perpajakan daerah
2

yang modern, mudah serta transparan. Langkah


HALAMAN

inovatif yang dilakukan yakni Membuat Suatu


Sistem Pelaporan dan Pembayaran Pajak Daerah
secara Online antara Wajib Pajak Daerah, BPKAD
Kab. Pati dan Bank Persepsi yang lebih dikenal
dengan sebutan PAJAK’e GO.
Aplikasi PAJAK’e GO akan memberikan kemudahan
seperti:
Memberikan akses kemudahan bagi Wajib Pajak
daerah dalam melaporkan SPTPD dan Melakukan
Pembayaran Pajak Daerah.
Memberikan akses informasi seluas luasnya secara
valid dan transparan atas pelaporan dan
pembayaran pajak yang telah dilakukan sehingga
meningkatkan kepercayaan Wajib Pajak kepada
Pemerintah Daerah.
Meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
Daerah karena Wajib Pajak tahu persis
kewajibannya melalui Aplikasi tersebut.
Mengoptimalkan Penerimaan Pajak Daerah di
Kabupaten Pati karena Wajib Pajak tidak lagi harus
hadir di BPKAD Kab. Pati dalam melaksanakan
pemenuhan Kewajiban Pajak Daerah.
3. Inspektorat E-Consulting Aplikasi ini adalah media untuk berkonsultasi
secara online, sehingga apabila obrik ingin
berkonsultasi bias lebih cepat, mudah dan murah.
4. Inspektorat E-Lhp ( Laporan Hasil Pemeriksaan) Aplikasi ini adalah
sarana untuk membuat LHP secara elektronik.
Sehingga pembuatan LHP bias lebih cepat, mudah,
terformat secara baku, dan terdokumentasi secara
baik.
5. Inspektorat E-Wis ( Whitle Blowing System) Aplikasi ini adalah sarana
untuk menyampaikan laporan masyarakat terkait
adanya dugaan tipikor. Sehingga masyarakat
dimudahkan dan merasa aman apabila ingin
melaporkan adanya dugaan tipikor di Kabupaten
Pati
6. Inspektorat E-Wadul ( Pengaduan Masyarakat) Aplikasi ini adalah sarana
yang disediakan bagi masyarakat untuk
menyampaiakan pengaduan secara online.
Diharapkan dengan adanya aplikasi ini masyarakat
dapat menyampaikan pengaduan secara cepat,
tepat , akurat , aman dan efisien.
7. Sekretariat Dewan E-Perjalanan Dinas E – perjalanan dinas adalah sistem aplikasi berbasis
android dimana dalam aplikasi tersebut
memunculkan data yang sebenarnya proses
perjalanan dinas baik itu anggota dprd maupun asn
sekretariat dprd kabupaten pati.meliputi dari surat
perintah tugas,jumlah perjalanan dinas dalam satu
tahun anggaran,akomodasi dan transportasi karena
didalam aplikasi tersebut dilengkapi dengan :
Gps Tracker Transportasi
Validasi Hotel Akomodasi
Validasi Trasportasi
Validasi Tempat Tujuan
Tanda Terima Uang Perjalanan Dinas
Dan Validasi Surat Perintah Tugas.
8. DPUTR Pemanfaatan Inovasi Pemanfaatan Gas Methan di TPA Sukoharjo
3

Bioreaktor Kapal Selam dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan


HALAMAN

Dalam Pengelolaan Pemeritah Daerah Kabupaten Pati kepada


Gas Metan Di Tpa masyarakat dalam hal Pengelolaan Persampahan
Sukoharjo Kab. Pati untuk mengurangi dampak resiko akibat dari
pengelolaan sampah di TPA Sukoharjo melalui
tahapan-tahapan proses yang dilaksanakan di TPA
Sukoharjo.
Tujuannya : DPUTR turut dalam pengembangan
Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pemanfaatan
gas metan dan mereposisi keberadaan TPA
sehingga memiliki kemanfaatan yang tinggi bagi
masyarakat sekitar
Manfaat : penggunaan teknologi ini adalah
peningkatan kapasitas biogas di TPA Sukoharjo.
9. DISDUKCAPIL Layanan Okke Layanan online Akta Kelahiran, Akta Kematian dan
KTP-el
Ide inovasi ini adalah upaya mengatasi antrian para
pemohon (masyarakat) yang panjang (banyak)
dalam pembuatan dokumen kependudukan.
Dengan inovasi ini akan mengurangi antrian para
pemohon (masyarakat), mempercepat serta
mempermudah proses pembuatan dokumen-
dokumen kependudukan. Sehingga dapat
meringankan beban masyarakat dalam
pengurusan/pembuatan dokumen kependudukan
dalam hal waktu, tenaga dan biaya untuk
transportasi
10. DISDUKCAPIL Layanan Berseri Berkas lengkap sehari jadi
Latar belakang : Antrian para pemohon
(masyarakat) yang panjang (banyak) dalam
pembuatan dokumen kependudukan.
Tujuan : Mengurangi antrian para pemohon
(masyarakat), mempercepat serta mempermudah
proses pembuatan dokumen-dokumen
kependudukan
Manfaat : Meringankan beban masyarakat dalam
pengurusan/pembuatan dokumen kependudukan
dalam hal waktu, tenaga dan biaya untuk
transportasi
Hasil yang diharapkan : Masyarakat mempunyai
dokumen kependudukan
11. DISDUKCAPIL Layanan Tarjilu Layanan TARJILU (Daftar Siji Entuk Telu)
Tarjilu adalah layanan terintegrasi antara layanan
kependudukan dan pencatatan sipil:
Tarjilu Akta Kelahiran
Mengurus Akta Kelahiran untuk bayi yang baru lahir
sampai dengan usia 5 tahun langsung mendapat :
Akta Kelahiran
Kartu Keluarga
Kartu Identitas Anak
Tarjilu Akta Kematian
Mengurus Akta Kematian langsung mendapat :
Akta Kematian
Kartu Keluarga
KTP-el
Tarjilu Pindah Datang
Mengurus pindah datang langsung mendapat :
Surat keterangan pindah datang
Kartu Keluarga
4

KTP-el
12. DPMPTSP Simyandu SIMYANDU adalah Aplikasi Sistem Informasi
HALAMAN

Manajemen Pelayanan Terpadu yang digunakan


dalam pelayanan perizinan dan non perizinan di
DPMPTSP Pati.
Dibuatnya aplikasi SIMYANDU salah satu alasannya
adalah peningkatan pelayanan yang cepat, tepat
dan mudah dan menggantikan aplikasi yang
sebelumnya masih berbasis desktop dan belum
online.
13. DINAS SOSIAL Simak Kencana Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Keluarga Berencana adalah aplikasi informasi
manajemen kepegawaian bagi penyuluh KB
Kabupaten Pati berbasis android
Sistem manual pelayanan administrasi
kepegawaian bagi penyuluh KB kurang efesien
sehingga perlu dibuatkan system yang
mengefesienkan pelayanan administrasi
kepegawaian dan bias diakses dan dicek oleh
masing-masing penyuluh KB sesuai username dan
passwordnya.
14. DINAS SOSIAL Admin Alokon Inovasi OPD kami bernama “Pelayanan Distribusi
Alat Kontrasepsi Lebih Cepat dengan Excel”. Setiap
orang ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik.
Dari sisi waktu masyarakat menginginkan
pelayanan yang cepat. Pelayanan distribusi alat
kontrasepsi dilakukan dengan proses administrasi
yang cukup banyak. Proses tersebut meliputi :
Amprah/ Permohonan Alkon dari KKB sebagai
pengguna alkon kepada OPD Dinas Sosial. Bidang
Dalduk dan KB selanjutnya memberi persetujuan
atas permintaan tersebut dan menerbitkan SPMB
(Surat Perintah Mengeluarkan Barang) yang berisi
perintah kepada Bendahara Materiil untuk
mengeluarkan alkon. Kemudian Bendahara Materiil
menerbitkan Bon Penjualan dilanjutkan dengan
penerbitan SBBK (Surat Bukti Barang Keluar).
Setelah itu barulah barang dipersiapkan oleh
Bendahara Materiil untuk diberikan kepada
Pemohon.
15. DINAS SOSIAL Inovasi Santunan Untuk terwujudnya kesejahteraan sosial sebagai
Kematian amanat Undang-Undang diperlukan tindakan nyata
oleh OPD pengampu, dalam hal ini adalah Dinas
Sosial. Dengan semangat melayani yang terbaik
buat masyarakat, dinas sosial melaksanakan
kegiatan yang tercantum dalam RPJMD yang
mengimplementasikan visi dan misi bupati Pati.
Santunan kematian menjadi kegiatan unggulan bagi
dinas sosial dengan tujuan membantu meringankan
beban keluarga yang ditinggalkan.
16. DISPERKIM Penanganan Kumuh Penanganan kumuh plus-plus diartikan sebagai
“Plus-Plus” Di Growong upaya penanganan kumuh yang bukan hanya
Lor menghilangkan “kekumuhan”nya saja dan bersifat
“hit and run”, melainkan merupakan kegiatan yang
mampu menjamin keberlanjutannya (sustainable)
dan mampu memberikan nilai kemanfaatan yang
lebih, seperti : peningkatan kapasitas masyarakat,
peningkatan keberdayaan warga, dan dukungan
terhadap arah pengembangan kota/ daerah
5

(menjadi pusat pertumbuhan baru)


HALAMAN

Hal ini dilatarbelakangi pemikiran bahwa selama ini


kumuh hanya dipandang persoalan fisik/ wajah
kota, yang ketika sudah diintervensi kegiatan dan
mampu mengubah wajah kotanya menjadi bersih,
dianggap selesai (hit and run). Bahwa masih bisa
ditemukan di lokasi kumuh, yang ketika
infrastruktur sudah dibangun/ diperbaiki sehingga
wajahnya bersih, kemudian menjadi kumuh lagi
fisiknya. Selain itu, kegiatan penanganan kumuh
cenderung masih ditumpukan kepada “uluran
tangan” pemerintah pusat/ daerah. Persoalan lain,
kegiatan pembangunan infrastruktur sebelumnya
bersifat parsial/ sektoral di lokasi kumuh. Persoalan
lain: selama ini penanganan kumuh terkesan
“latah”, misalnya : ketika booming kampung
pelangi, maka hampir semua kegiatan intervensi
kumuh akan difinishing dengan kegiatan cat-
mengecat, dan kurang memperhatikan potensi yang
ada.Growonglor sebagai salah satu kawasan kumuh
yang telah ditetapkan dalam SK Bupati, selain
bermasalah dengan kumuh, juga memiliki potensi
yang lumayan. Salah satu spot kumuhnya, yaitu di
RT 6/III meliputi hamparan lapangan yang cukup
luas (+ 1,8 m2) yang sangat potensi untuk
dikembangkan menjadi ruang publik baru (yang
cocok menjadi kawasan Sport Centre di wilayah
Juwana/ Pati Timur). Kesungguhan warga dan
komitmen pemerintah desa setempat dalam
mengalokasikan anggaran dan kegiatan cukup
tinggi, disamping secara kepemilikan lahan (asset/
kekayaan desa) juga sangat mendukung untuk
eksplorasi wilayah. Secara tematik, potensi yang
ada yaitu untuk pembangunan ruang public baru di
Juwana/ wilayah Timur Pati.
17. DISPERKIM Si Rutilah SISTEM INFORMASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
Salah satu tugas keseharian Bidang KP adalah
fasilitasi penanganan kumuh termasuk didalamnya
adalah tugas fasilitasi/ pendampingan kegiatan
pengurangan RTLH. Perlu diketahui bahwa terkait
pengurangan RTLH ini, dua bidang dalam SOTK
DISPERKIM semuanya terlibat dalam fasilitasi/
pendampingan masyarakat (utamanya MBR) dalam
memperoleh rumah yang layak huni.
18. DISHUB Penggunaan Aplikasi Aplikasi SPION ( Sistem Pengujian Online) ini
Spion merupakan salah satu Inovasi layanan uji kir di
( Sistem Pengujian Dinas Perhubungan Kabupaten Pati dalam rangka
Online) peningkatan pelayanan kepada masyarakat
pemohon uji kir. Latar belakang SPION ini untuk
memangkas waktu pelayanan sehingga masyarakat
tida perlu dating dan antri lama untuk mendaftar.
Dengan aplikasi ini diharapkan mempermudah dan
mempersingkat waktu pendaftaran maupun
pembayaran karena menggunakan non tunai.
19. DISHUB Pemanfaatan Multi Multi Program Controller merupakan komponen
Program Controller utama yang berfungsi mengendalikan lampu lalu
(Muproc) Pada lintas. Piranti elektronik tersebut menggunakan
Simpang Bersinyal teknologi mikroprosesor berkemampuan multi
program sebagai unit proses pengolahan data.
6

Selain itu, juga menggunakan memori EEPROM


sebagai tempat penyimpanan data program,
HALAMAN

sehingga program tidak akan terhapus ketika


sumber daya mati. Penggunaannya menyebabkan
kinerja Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dalam
mengatur pergerakan arus lalu lintas di
persimpangan semakin meningkat.
Untuk daya yang digunakan dapat menggunakan
sumber tegangan PLN 220 Volt AC atau baterai 12
Volt DC, serta dapat dilengkapi dengan “Panel
Surya” untuk pengisian baterai agar APILL dapat
tetap menyala pada saat aliran listrik PLN mati.
20. DINAS Sistim Informasi Pelayanan terhadap masyarakat yang cepat, tepat
PERHUBUNGAN Manajemen Pengujian dan transparan saat ini menjadi hal prioritas yang
Bermotor perlu ditingkatkan. Dalam era transparansi saat ini
tentunya aparatur pemerintah harus berlomba
lomba dalam membangun sistem dan kualitas
pelayanan yang terbaik demi meningkatkan
kerpercayaan masyarakat pada Pemerintah. Pada
pelayanan pengujian kendaraan bermotor di Dinas
Perhubungan Kabupaten Pati merupakan salah
satu layanan publik yang berhubungan langsung
dengan masyarakat sehingga kualitas pelayanan
menjadi sangat penting. Iamage masyarakat yang
selama ini beranggapan bahwa pada pelayanan
Pengujian Kendaraan Bermotor syarat dengan
praktek pungutan liar perlu di luruskan dengan
melakukan perubahan pola pelayanan yang lebih
baik dan transparan. Dinas Perhubungan
Kabupaten Pati dari waktu ke waktu selalu
melakukan upaya peningkatan pelayanan kepada
masyarakat khususnya pelayanan pada pengujian
kendaraan bermotor. Pada tahun 2017 Dinas
Perhubungan melakukan upaya peningkatan
pelayanan dengan memanfaatkan Sistim Informasi
Manajemen Pengujian Bermotor.
21. DISPERMADES Aplikasi Pengelolaan Dengan menggunakan program aplikasi
Administrasi Keuangan pengelolaan keuangan BUMDES maka akan
Bumdes mempermudah penyajian laporan keuangan
bumdes. Laporan keuangan bumdes dapat
disajikan lebih cepat dan akurat.
22. DISPERMADES Sistem Informasi Desa Data Desa merupakan aspek penting dalam
Dan Kawasan (Sideka) perencanaan, perumusan kebijakan, program, dan
Dan Dashboard Sid pengukuran capaian kinerja Pembangunan desa
Dinas Pemberdayaan serta percepatan penanggulangan kemiskinan di
Masyarakat Dan Desa Daerah. Dengan beberapa aspek pendukung
Kabupaten Pati tersebut, disamping sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 6 tentang Desa, bahwa Desa berhak
mendapatkan akses informasi melalui Sistem
Informasi Desa. Sitem Informasi yang terintegrasi,
yang bisa mengoptimalkan fungsi koordinasi,
sinergitas pengendalian program dan
penanggulangan kemiskinan antar stakeholder.
Berangkat dari latar belakang tersebut Pemerintah
provinsi, akan menghentikan semua aplikasi yang
berbayar yang saat ini dirasa membebani desa.
Sebagai gantinya, mengembangkan aplikasi yang
berbasis open source (Tidak berbayar).
23. BKPP E-Presensi Penerapan inovasi ePresensi berbasis web ini
7

Meningkatkan dimaksudkan untuk memonitor kehadiran PNS


HALAMAN

Kedisiplinan Pns Dalam dalam mematuhi jam kerja PNS secara akurat dan
Mematuhi Jam Kerja realtime dengan konsekuensi penerimaan TPP (
Tambahan Penghasilan Pegawai)
adapun tujuan inovasi ini adalah untuk terwujudnya
disiplin kerja PNS yang tinggi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Pati
24. DKP Sipipa ( Sistem Suatu sistem untuk pengelolaan pelelangan ikan
Informasi Pelelangan yang terintegrasi yang bertujuan mewujudkan
Ikan Pati ) pelangan ikan yang nyaman, aman dan terpercaya
25. DKP Kartu Kusuka Dengan masih adanya sistem pembuatan Kartu
Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan untuk
identitas pelaku usaha di Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pati masih menggunakan
cara manual. Mulai dari pengimputan data dan
pembackupan data. Dengan menggunakan sistem
manual terdapat banyak kesalahan yang terjadi,
antara lain : membutuhkan banyak waktu dan
tenaga bila kita membutuhkan dokumen, adanya
data yang terselip karena kurang terjaminnya
keamanan data. Sehingga membutuhkan media
penyimpanan yang cukup besar untuk dokumen
tersebut.Kemudian untuk para calon pendaftar
pembuatan kartu nelayan masih menggunakan cara
manual dengan mengisi data lengkap dalam form
yang sudah disediakan
Dengan terjadinya masalah tersebut diatas,
diperlukan sarana yang dapat meringankan tugas
seorang pergawai dalam menyelesaikan suatu
masalah terutama masalah pengolahan data
pembuatan kartu nelayan. Salah satu alternatif yang
dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut
adalah dengan menerapkan sistem komputerisasi
dalam suatu perusahaan atau instansi untuk
mengolah data. Dengan sistem komputerisasi
diharapkan dapat diperoleh data secara tepat,
cepat dan lebih efisien waktu, tenaga dan biaya, dan
untuk para calon pendaftar kartu nelayan dapat
melakukan pendaftaran secara online
26. BPBD Pembentukan Desa Desa Mandiri Bencana mempunyai pengertian
Mandiri Bencana Di adalah desa yang mampu berdikari siap dan
Kabupaten Pati tanggap menghadapi bencana, serta berperan aktif
dalam kegiatan penanganan bencana serta
mendukung terciptanya penanganan bencana
secara cepat, tepat, terpadu dan terorganisasi guna
tercapainya visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Pati. Wilayah Kabupaten Pati secara geografis,
geologis, demografis dan klimatologis merupakan
daerah rawan bencana, baik yang disebabkan oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam, maupun
faktor manusia dengan skor 174 tingkat Nasional (
DIBI 2013). Hal ini terbukti dengan semakin
meningkatnya jumlah kejadian bencana setiap
tahunnya. Kejadian bencana yang sering terjadi di
kabupaten pati adalah : banjir, tanah longsor, angin
puting beliung, kekeringan, dan kebakaran.
27. DINPORAPAR Foto Spot Naikkan Di zaman yang serba digital ini, tentunya banyak dari
Tingkat Kunjungan para wisatawan yang tak ingin ketinggalan
8

Wisatawan Kab Pati mendokumentasikan kunjungannya dengan berfoto


di spot selfie yang tersedia. Banyak sekali yang bisa
HALAMAN

di explore oleh wisatawan saat berkunjung di obyek


wisata tersebut. Caranya adalah dengan
menyediakan Spot Selfi di Obyek Wisata dalam
rangka memberikan kelengkapan fasilitas Obyek
Wisata bagi wisatawan.
28. DINPORAPAR “Percepatan Informasi olahragapati.com merupakan sebuah website
Dan Pelayanan Bidang berbasis HTML yang sudah digunakan dan sedang
Keolahragaan Berbasis dikembangkan oleh Bidang Keolahragaan Dinas
Teknologi Informasi Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Terintegrasi” Pati dalam proses “Percepatan Informasi dan
Pelayanan Bidang Keolahragaan Berbasis Teknologi
Informasi Terintegrasi”. Bidang Keolahragaan Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Pati adalah bidang yang melaksanakan kegiatan
urusan Pemerintah Kabupaten Pati di
Bidangkeolahragaan. Kegiatan – kegiatan yang
dilaksanakan biasanya berupa manajemen
pengelolaan suatu pelaksanaan kejuaraan –
kejuaraan keolahragaan dan manajemen
pengelolaan Atlet, Wasit/Juri, dan Sarana Prasarana
Olahraga. Salah satu pemicu terbentuknya wesbsite
olahragapati.com sebagai penunjang pekerjaan
dalam pengelolaan database dikarenakan
banyaknya data yang dikelola pada pelaksanaan
kegiatan yang kurang rapi sebelum tahun 2016.
Masalah yang terjadi sebelum tahun 2016 adalah
pengelolaan yang masih konvensional yang
membuat data belum siap pada saat dibutuhkan.
Selain itu pelayanan terhadap peserta kejuaraan
yang lambat juga menjadi kendala pada saat itu,
misalnya informasi tentang kejuaraan dan
pembagian piagam/sertifikat yang masih memiliki
celah untuk bisa dimanfaatkan untuk dibagikan
kepada yang tidak berhak dan dalam prosesnya
membutuhkan waktu yang lama.
29. DINPORAPAR Peningkatan Pelayanan Latar belakang (permasalahan yang dihadapi oleh
Bidang Kepariwisataan OPD yang menjadi landasan program/produk
Melalui Tourist inovasi)
Information Center [Tic] Sesuai dengan visi dan misi DINPORAPAR sebagai
sarana pendukung dalam pengembangan bidang
pemasaran, maka perlunya inovasi untuk
mengenalkan produk pemasaran melalui IT yang
dimulai awal tahun 20015 sampai dengan sekarang
dengan membuat desain tampilan yang menarik
untuk dapat mengexplore obyek wisata yang ada
termasuk juga jasa usaha pariwisata untuk
mencukupi kebutuhan informasi yang dibutuhkan
masyarakat.
30. DINAS PERTANIAN Kartu Tani Pati Kartu tani merupakan kartu debit BRI co-branding
yang digunakan secara khusus membaca alokasi
pupuk bersubsidi dan trasnsaksi pembayaran
pupuk dimesin Elektronik Data Capture (EDC) BRI
yang ada di pengecer. Tujuannya adalah
terwujudnya distribusi pupuk bersubsidi sesuai 6
azas serta pemberian layanan perbankan bagi
petani.
31. DISNAKER Ulam Angker Unit layanan mobile angkatan kerja dengan
9

kegiatan berbentuk sosialisasi dan pelayanan AK-1


HALAMAN

(Kartu tanda Pencari Kerja) di Kecamatan-


Kecamatan se-Kab pati.
Latar Belakang:
Prosentase data pencari kerja terlalu rendah
disbanding sengan data angkatan kerja
Kesadaran masyarakat akan pentingnya AK-1 bagi
pencari kerja dan pekerja masih kurang
32. DISNAKER Sim Disnaker Pemerintah Daerah dalam hal ini OPD, harus
mampu memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
kemampuan mengolah, mengelola, menyalurkan,
dan mendistribusikan informasi dan pelayanan
publik. Melalui proses transformasi menggunakan
teknologi tersebut, OPD dapat mengoptimasikan
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk
mengeliminasi sekat-sekat organisasi birokrasi,
serta membentuk jaringan sistem manajemen dan
proses kerja yang memungkinkan bagian/bidang
yang adala di dalamnya bekerja secara terpadu
untuk mengintegrasikan dan menyederhanakan
akses ke semua informasi dan layanan publik yang
dimiliki.
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati sebagai OPD
yang bersinggungan langsung dengan masyarakat,
menghadapi permasalahan belum adanya sistem
informasi khusus yang dibuatkan untuk mengelola
basis data khususnya yang berkaitan dengan
manajemen rencana kerja. Karena itu, Disnaker
Kabupaten Pati membutuhkan sebuah sistem
informasi manajemen yang akurat dan tepat untuk
meningkatkan kinerja dan mutu pelayanannya.
Dengan pengelolaan data rencana kerja melalui
sistem informasi manajemen yang berbasis ICT
diharapkan dapat membantu optimalisasi
pengelolaan data-data dan dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan bidang ketenagakerjaan.
Teknologi informasi dan komunikasi mampu
menciptakan efisiensi dan KEC.epatan dalam
penyampaian informasi serta menyajikan
transparansi. Karena itu, Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Pati mengembangkan inovasi di bidang
tata kelola pemerintahan yang berbasis teknologi
informasi. SIM Disnaker merupakan inovasi dalam
pelaksanaan manajemen OPD yang meliputi
penataan tata laksana internal dalam pelaksanaan
fungsi dan pengelolaan unsur manajemen.
33. RSUD KAYEN Mengatasi Pengaduan Pelayanan Laboratorium Klinik RSUD Kayen
Layanan Laboratorium merupakan bagian integral pelayanan kesehatan di
Rsud Kayen RSUD Kayen, yang diperlukan untuk menunjang
penegakan diagnosa dan penatalaksanakan
pasien.
Latar belakang masalah adalah adanya keluhan
masyarakat dari luar maupun dalam RSUD Kayen
pada pelayanan Laboratorium RSUD Kayen yang
tidak disampaikan secara langsung , sehingga tidak
mendapatkan penjelasan yang akurat.
10

Tujuan dari inovasi ini adalah memberikan informasi


yang akurat dan berimbang pada pengguna layanan
Laborat RSUD Kayen
HALAMAN

34. RSUD KAYEN Membangun Motivasi Terjadinya penurunan jumlah kunjungan pasien
Pegawai Melalui Go yang berkemungkinan karena imbas dari pelayanan
Open Mind, Service publik yang kurang memuaskan masyarakat
Excelent Dan sehingga pihak Rumah Sakit berupaya untuk
Pengikatan Janji meningkatkan mutu pelayanannya termasuk dari
Pelayanan Menuju Kepegawaian atau Pejabat Pengelola Badan
Kepuasan Pelanggan Layanan Umum yang membidangi urusan Sumber
Yang Optimal Di Rumah Daya Manusia dan Diklat mengadakan pengamatan
Sakit Umum Daerah atau observasi dan mendapatkan hasil bahwa
Kayen Kabupaten Pati terjadinya perilaku kelelahan dalam bekerja.
Perilaku kelelahan dalam bekerja ini memunculkan
kondisi psikologis atau mental yang tidak sehat,
sehingga akibatnya timbul penurunan kontrol
emosi, komunikasi yang tidak sehat sehingga
banyak pesan yang terputus, loyalitas kerja
menurun, dan produktifitas diri menurun pula.
Kondisi ini menunjukan bahwa kelelahan psikologis
memunculkan banyak permasalahan sehingga
menghambat tercapainya tujuan bersama dalam
kelompok kerja atau organisasi.
Hal ini sangat membutuhkan perhatian untuk
menumbuhkan kondisi psikologis dengan lebih
positif. Salah satu cara yang digunakan untuk
menumbuhkan kondisi positif adalah memberikan
waktu kepada diri sendiri untuk instropeksi diri,
meluangkan waktu untuk mengenali masalah diri
dan menye-lesaikan masalah diri, serta kembali
menumbuhkan emosi positif sehingga kondisi
psikologi lebih sehat dan kemampuan berpikir
dalam menyelesaikan masalah serta bersikap lebih
produktif dalam bekerja.
35. KEC. Jempol Si-Adis Melakukan pelayanan yang lebih dan pelayanan
PUCAKWANGI prima kepada seluruh warga masyarakat di
Kecamatan Pucakwangi. Mengingat cakupan
perekaman E-KTP yang masih rendah, khususnya
bagi lansia dan disabilitas. Tujuannya Mewujudkan
penyelenggaraan tata kelola pemeliharaan yang
baik (Good Govermance) sehingga terwujud
masyarakat Pucakwangi yang sejahtera dan
bermartabat
36. KEC. GEMBONG Simor Pejantan System Nomor Pelayanan Perijinan di Kecamatan
(Simor Pejantan) Efektifitas pelayanan perijinan
pada pemohon/ masyarakat, Memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat
Jarak Kecamatan dengan desa –desa di Kecamatan
cukup berfariatif , dengan jarak maksimal mencapai
12 km. Terkait dengan hal tersebut , perlu adanya
kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam
pemberian pelayanan perijinan – perijinan kepada
masyarakat . Harapannya pemohon / masyarakat
yang minta pelayanan perijinan datang ke
Kecamatan, di tunggu dan jadi .
37. KEC. GABUS Siste M Informasi Penyusunan Database Perangkat Desa di
Perangkat Desa Kecamatan Gabus semula dilakukan secara manual
(Sipede) dan offline dimana penyusuan dilaksanakan setelah
semua data perangkat desa sudah dikirim oleh
pemerintah desa dan membutuhkan waktu yang
11

lama dengan ada inovasi yang dilaksanakan oleh


Kecamatan Gabus melalui Aplikasi SIPEDE (Sistem
HALAMAN

Informasi Perangkat Desa ) ini tidak perlukan lagi


pengiriman data perangkat desa secara manual
karena pemerintah desa melalui operator SIPEDE
yang ada dapat menginput data perangkat desa
melalui https://gabus.ngoyes.com. Sehingga admin
(operator) Kecamatan secara online dapat
mengakses data tersebut.
38. KEC. GABUS Siap Non Perizinan SIUP dan TDP secara on line merupakan
yang pertama kali di Kabupaten Pati bahkan
mungkin tingkat Provinsi Jawa Tengah, dibeberapa
kota besar sudah menerapkan aplikasi seperti ini
yaitu Kota Bandung dan Surabaya. Namun terdapat
perbedaan mendasar dari aplikasi tersebut karena
dikota yang disebutkan di atas pemohon harus
mendaftar dulu untuk dapat mengakses aplikasi
perizinan on line. Ada verifikasi yang membutuhkan
waktu dan tidak semua dapat disetujui untuk
memanfaatkan aplikasi tersebut, sedangkan pada
“SIAP NON” masyarakat langsung bisa mendaftar
dengan meng - upload semua persyaratan sehingga
tidak ada lagi berkas yang harus dikirim berupa hard
copy.
Manfaat aplikasi ini dalam menunjang kinerja
Kecamatan Gabus sangat besar karena terbatasnya
jumlah pegawai diKecamatan ditambah lagi adanya
kebijakan tidak ada penerimaan CPNS daerah
selama 5 tahun, menyebabkan suatu permasalahan
tersendiri karena kekurangan SDM berpengaruh
terhadap pelayanan publik. Inovasi berupa
pemanfaatan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan cukup membantu
mengatasi keterbatasan pegawai, karena tidak
banyak pegawai yang harus terlibat dalam
pelayanan dan juga efisiensi waktu penyelesaian.
Fasilitas perizinan online ini juga diharapkan
memberikan kemudahan kepada UMKM untuk
memperoleh legalitas usaha berupa SIUP dan TDP
sehingga juga dapat membantu untuk mengakses
perbankan berupa permodalan Kredit Usaha Rakyat
(KUR).
39. KEC. JUWANA Biora BIORA ( Biopori Raksasa) adalah salah satu sarana
untuk merubah pola perilaku masyarakat untuk
lebih mencintai lingkungan.
Diharapkan dengan adanya Biopori raksasa dengan
maksud Memberikan masukan kepada Pemerintah
Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
yang membuat kebijakan stategis ttentang
pengelolaan Sampah; Memberikan motivasi dan
pembaharuan tentang pemecahan permasalahan
Sampah Organik di tingkat Rumah Tangga;
Memberikan Inovasi baru tentang tata cara
mengatasi Sampah Organik secara sederhana di
tingkat Rumah Tangga.
40. KEC. JUWANA Si Putar Jin Kena Pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi
yang terjadi di Kecamatan Juwana menimbulkan
semakin banyak dan kompleknya usaha-usaha
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, hal ini
12

mengakibatkan bermunculan banyak sekali usaha-


usaha berskala Kecil dan menengah yang
berkembang di kecamatan Juwana. Kesadaran
HALAMAN

masyarakat yang masih rendah mengakibatkan


usaha-usaha tersebut belum memiliki perizinan,
masyarakat masih beranggapan bahwa mengurus
perizinan sangat sulit dan membutuhkan biaya yang
besar. Untuk itu perlu adanya inovasi dari
Kecamatan Juwana untuk bisa mengubah
pandangan masyarakat tentang tertib administrasi
perizinan dan mudahnya mengurus perizinan di
Kecamatan Juwana.
Inovasi “Si Putar Jin Kena” dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan Kecamatan Juwana
kepada masyarakat yang mudah, murah,
transparan, pasti dan terjangkau dalam hal
Pengurusan Perijinan.
41. KEC. MARGOREJO Si Margo Aplikasi Sistem Informasi Kecamatan Margorejo
dalam arti suatu system kerja yang kegiatannya
ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi,
menyimpan, mengambil, memanipulasi dan
menampilkan informasi)
Ini di perlukan karena Kurangnya tenaga manusia di
Kecamatan dalam layanan publik, sehingga
masyarakat harus bolak balik ke Kecamatan karena
data yang dibutuhkan belum ada (misalnya KTP, KK
ds). Selain itu kesimpangsiuran persyaratan
administrasi dalam pengajuan pelayanan publik
dikarenakan perubahan kebijakan dari instansi
yang terkait.
42. KEC. WINONG Sapa Desa Pembuatan aplikasi Sapa Desa yang berbasis Web
yang beralamat di Kecamatanwinong.patikab.go.id
akan memberdayakan Pemerintahan Desa untuk
secara aktif dan dinamis melakukan pembaruan
data. Data akan masuk dalam data base secara
cloud dan bisa ditampilkan maupun bisa di hidden
jika data tersebut adalah data yang spesifik.
Mengingat kondisi Wilayah Kecamatan winong yang
cukup luas dan kondisi wilayah yang sulit dijangkau
serta jumlah desa yang begitu banyak maka bagi
dinamisasi data pihak Kecamatan membuat
aplikasi yang bisa diinput dimana saja tanpa
terhalang ruang dan waktu yang penting data
internet tersedia.
Melalui splikasi ini dapat meningkatkan efektifitas (
hemat waktu, tenaga dan biaya ) dalam hal
penginputan data, pencarian data dan sinkronikasi
data yang berkelanjutan. Selain itu memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam pencairan
data perihal Kecamatan winong dan memanfaatkan
tehnologi sebagai bentuk perkembangan zaman.
43. KEC. WINONG Sip Wa Mengingat kondisi Wilayah Kecamatan winong yang
cukup luas dan kondisi wilayah yang sulit dijangkau
serta dalam rangka meningkatkan pelayanan dan
efektifitas dalam mengurus perijinan maka
Pemerintah Daerah dalam hal ini Kecamatan
Winong melakukan inovasi dalam Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan atau PATEN.
Inovasi tersebut berupa pengurusan Perijinan Via
WhatsApp ( WA). Tujuannya untuk meningkatkan
13

efektifitas ( hemat waktu, tenaga dan biaya ) dalam


hal pelayanan pengurusan perijinan dimana
HALAMAN

masyarakat yang hendak mengurus perijinan dapat


melalui aplikasi WA ( WhatsApp ) yang sudah
disediakan oleh Kecamatan Winong
44. KEC. Pembentukan Masalah keamanan dan ketertiban masyarakat
WEDARIJAKSA Satlinmas Inti merupakan suatu kebutuhan dasar yang
Kecamatan Guna diharapkan masyarakat dalam beraktifitas sehari-
Mendukung Tribum- hari. Keamanan sebagai suatu situasi dan kondisi
Tranmas fisik yang teratur, tertib sesuai norma-norma yang
berlaku. Ketertiban lebih dekat dengan upaya
penegakan hokum dan pemenuhan norma-norma.
Ketentraman sebagai suasan batin dari individu dan
atau masyarakat karena terpenuhinya kebutuhan
dan ekinginan sesuai norma-norma.
Tujuan : terbentuknya satuan perlindungan
masyarakat inti Tingkat Kecamatan yang handal,
terampil, cekatan, trengginas dan mempunyai
wawasan ilmu pengetahun tentang keamanan dan
ketertiban masyarakat
Manfaat : Membantu tugas keamanan Kecamatan
dalam tibum dan tranmas yang kondusif
45. KEC. Sambang Desa Dengan Melihat Data Pelunasan PBB KEC.
WEDARIJAKSA Wedarijaksa Tahun 2016 yang tidak bisa lunas
100%.maka dengan itu KEC.. Wedarijaksa, di Tahun
2017 ini menekan untuk meningkatkan persentase
pelunasan bisa mencapai 100% dan bisa lunas
lebih awal.
Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) merupakan penyumbang
terbesar PAD(Pendapatan Asli Daerah) dari sektor
Pajak Daerah “disamping itu PBB-P2 berpotensi
besar dalam mendukung pembiayaan
penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan.
Maksud : Untuk Memotivasi Masyarakat khususnya
wajib pajak untuk melunasi pajaknya lebih awal dari
waktu yang ditentukan serta membudayakan
Masyarakat membayar Pajak.
Tujuan : Untuk mencapai Penerimaan Pajak sesuai
target yang ditetapkan serta tumbuhnya kepedulian
Masyarakat mendukung Pembangunan.
46. KEC. PATI Pojok Ikm IKM adalah industri yang memiliki sakala industry
KEC.il dan menengah yang memiliki karyawan
minimal 19 orang serta memiliki nilai investasi
kurang dari 1 milyar. Latar belakang POJOK IKM
dalah agar industry IKM di lingkup Kecamatan Pati
semakin berkembang dan lebih dikenal luas.
Sehingga produk-produk khas Pati pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, sehingga sesuai
dengan Visi dan Misi dari Kabupaten Pati.
47. KEC. DUKUHSETI Pemanfaatan Website masyarakat yang kurang mengetahui informasi
Dalam Percepatan mengenai pelayanan perizinan. Dengan
Pelayanan Perizinan pemanfaatan website Kecamatan akan diberikan
Pada Pelayanan informasi mengenai Pelayanan Perizinan Terpadu
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) sehingga terupdatenya
Kecamatan (Paten) Di informasi yang ada di website berkaitan dengan
Kecamatan Dukuhseti pelayanan perizinan PATEN serta terunggahnya
formulir layanan perizinan: izin mendirikan
14

bangunan, izin usaha perdagangan mikro, dan


tanda daftar usaha di website, sehingga dapat
didownload oleh masyarakat.
HALAMAN

48. KEC. DUKUHSETI Tekat Permasalahan-permasalahan yang timbul akibat


dari kegiatan pelayanan di Kantor Kecamatan
Dukuhseti yang memakan waktu, maka kami selaku
pelayan masyarakat bermaksud melakukan inovasi
guna mempermudah pelayanan dan tidak banyak
menyita waktu oleh masyarakat serta tidak
membebani dalam hal biaya.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan satu inovasi
pelayanan yang dapat meringankan beban
masyrakat dan mepermudah proses serta kepastian
pelayanan. Maka dari itu dibuatlah inovasi TEKAT
(Terlambat Kami Antar).
Inovasi pelayanan dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan di Kecamatan
Dukuhsetiagar dapat meringankan beban
masyrakat dan mepermudah proses serta kepastian
pelayanandalam memperoleh pelayanan di bidang
perizinan (SIUP, TDP & IUMK).
49. KECAMATAN Pembentukan Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang
CLUWAK Masyarakat Peduli mengancam dan menganggu kehidupan dan
Bencana penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
perlu adanya partisipasi aktif dari berbagai pihak
baik pemerintah maupun masyarakat dan perlu
dibentuk suatu wadfah yang menanungi masyarakat
tersebut dalam hal penanggulangan bencana.
Untuk itu maka dibentuklah masyarakat peduli
bencana di KEC. Cluwak Kab Pati.
Latar Belakang : KEC. Cluwak merupakan salah satu
Kecamatan di kabupaten Pati yang wilayahnya
terletak di sebelah utara pegunungan Muria, yang
bebrapa wilayahnya rawan akan bencana longsor,
untuk itu perlu adanya aktif warga masyarakat
dalam penanggulangan bencana.
Tujuan dan manfaat : Meningkatkan kepedulian
masyarakat dalam penanggulangan bencana dan
mengurangi resiko bencana yang terjadi.
50. KECAMATAN Sisatu Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan
CLUWAK dan teknologi yang semakin canggih serta tuntutan
dari masyarakat akan pelayanan publik yang cepat
dan mudah, mengharuskan semua Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pati untuk
melakukan inovasi / terobosan yang dapat
mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu juga untuk mendukung Visi dan Misi dari
Bupati dan Wakil Bupati Pati periode 2017 – 2022
yaitu H. Haryanto, SH, MM, M.Si dan H. Saiful Arifin
yang memprioritaskan kepada pelayanan publik
maka perlu adanya suatu inovasi yang mendukung
visi dan misi Bupati Pati yang mempunyai jargon “
Noto Projo Mbangun Deso”.
Berdasarkan alasan tersebut di atas maka
15

Kecamatan Cluwak perlu melakukan pembenahan


dan terobosan dalam melakukan pelayanan kepada
HALAMAN

masyarakat luas yang menginginkan pelayanan


yang cepat dan mudah dengan memanfaatkan
teknologi yang semakin canggih. Selain pelayanan
kepada masyarakat, Kecamatan Cluwak juga
melihat perlunya mengintegrasikan antara
Kecamatan dan desa-desa yang berada di
Kecamatan Cluwak dalam rangka koordinasi tugas-
tugas kedinasan sehingga roda pemerintahan bisa
berjalan semakin efektif dan efisien.
Inovasi Sistem Satu Pintu (Sisatu) Kecamatan
Cluwak dimaksudkan untuk meningkatkan dan
mempercepat proses pelayanan Kantor Kecamatan
Cluwak kepada masyarakat dalam hal pelayanan
administrasi terpadu Kecamatan (Paten) yang
meliputi perijinan, administrasi kependudukan, dan
administrasi lainnya.
Selain pelayanan kepada masyarakat, Sistem Satu
Pintu (Sisatu) Kecamatan Cluwak juga dibuat agar
mempermudah komunikasi dan koordinasi antara
Kecamatan dan desa dengan dibuat sistem surat
elektronik lewat aplikasi whatsapp yang dibuat dua
arah sehingga Kecamatan maupun desa dapat
memanfaatkan aplikasi Sistem Satu Pintu (Sisatu)
tersebut untuk saling berkirim surat tanpa harus
melalui kurir pengantar surat. Juga desa bisa
memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memberikan
laporan kepada Kecamatan baik laporan yang
bersifat rutin maupun yang bersifat situasional.
51. KEC. KAYEN Pengelolaan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian berbasis IT
Administrasi adalah dalam rangka meningkatkab pelayanan
Kepegawaian Berbasis public dan meningkatkan kinerja salah satunya
It dalah membangun system aplikasi mengingat
tentang usulan kepegawaian yang berbasis
web.karena aplikasi mempunyai manfaat yang
besar dalam administrasi kepegawaian yang
meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala
dan usulan pensiun. Dengan administrasi
kepegawaian berbasis IT tersebut diharapkan tidak
adanya keterlambatan dan akan selalu tepat waktu
dalam pengusulan dan pengiirman data
kepegawaian.
52. KEC. KAYEN Aksi Kedesa Program inovasi yang dikerjakan oleh Kecamatan
Kayen merupakan program baru yang belum pernah
dikerjakan oleh OPD lain. Program ini mengadaptasi
dari kewajiban atas Desa untuk mempublikasi atau
transparasi dari dana-dana yang masuk serta
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh desa.
Salah satu kewajiban Desa yang tertera pada Surat
Edaran Bupati Pati Nomor 142.44/580 Tahun 2017
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengelolaan
Dana Desa Tahun Anggaran 2017 adalah Desa
menampilkan data Infografi yang harus dipasang
pada depan Kantor Desa atau tempat-tempat
setrategis dalam Desa, yang bertujuan untuk
memberitahukan pada masyarakat Desa tentang
anggaran Desa serta kegiatan Desa yang
dilaksanakan pada tahun berjalan.
16

Program yang dikembangkan oleh Kecamatan


Kayen ini merupakan pembaharuan dari hal
tersebut, jika data infografi hanya bisa dilihat oleh
HALAMAN

masyarakat sekitar desa saja, untuk program “AKSI


KEDESA” ini bisa diakses dan dilihat oleh siapapun
dan dimanapun berada selama bisa terkoneksi
dengan internet
Maksud Inovasi
Permasalahan yang dihadapi saat ini terkait dengan
Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa diantaranya adalah
memberikan laporan perkembangan pelaksanaan
kepada Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten c.q Kepala
Bapermades Kabupaten Pati. Laporan tersebut
berdasarkan tingkat perkembangan pelaksanaan
Alokasi Dana Desa dari masing-masing Desa.
Laporan disampaikan secara berkala setelah ada
Desa yang menerima dana ADD. Desa melaporkan
setiap semester hasil rekapitulasi pengunaan Dana
Desa kepada Bupati Pati berdasarkan laporan
realisasi Dana Desa yang disampaikan oleh
Pemerintah Desa. Berkaitan dengan pelaporan
rutin, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
masih kesulitan untuk memenuhi hasil laporan per
Desa.
Tujuan Inovasi
Tujuan yang akan dicapai dalam Inovasi ini adalah
dengan adanya aplikasi yang memungkinkan untuk
dapat diakses oleh masyarakat. Diharapkan
terdapat kontrol dari masyarakat melalui
keterbukaan informasi publik terkait dengan
keuangan desa. Selain itu diharapkan masyarakat
dapat ikut memantau serta mendampingi kegiatan
Pemerintah Desa terutama dalam hal pengelolaan
anggaran Alokasi Dana Desa maupun Dana Desa
dalam pemerataan
53. KEC. SUKOLILO Pelayanan Dengan Membuat foto dipigura untuk semua pegawai
Cinta Kecamatan Sukolilo yang memberikan pelayanan
terbaik pada masyarakat.
Foto tersebut akan dipajang dimeja pelayanan agar
masyarakat tahu akan dilayani denga ramah dan
serius yang dinilai ASN terbaik dalam melayani
terbaik.
Dipilih pegawai terbaik selama 1 bulan dan foto
pegawai yang terbaik dipajang 1 bulan sehingga par
ape;ayan masyarakat/pegawai berlomba-lomba
memberikan pelayanan terbaik.
54. KEC. SUKOLILO Perizinan Via Whatsapp kesibukan penduduk dalam bekerja guna
memenuhi Kebutuan ekonomi yang terjadi di
wilayah Kecamatan Sukolilo, membuat penduduk
tidak sempat dalam mengurus keperluan
adminitrasi di Kecamatan.Dimana sangat
membutuhkan waktu yang luang, sehingga kadang
kala mengorbankan waktu berkeja, dimana waktu
itu untuk bekerja demi mendapatkan upah / gaji
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
Maksud dan Tujuan
Inovasi pelayanan dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan di Kecamatan Sukolilo
cepat tepat akurat dan tidak memberatkan
17

kususnya waktu yang di tempuh oleh masyarakat


dalam memperoleh pelayanan di bidang perizinan
HALAMAN

(SIUP, TDP & IUMK).


55. PUSKESMAS Mbok Gelis Pengertian :
TAMBAKROMO (Puskesmas
Tambakromo Go Digital Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan
& Paperless) : unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi
Penambahan Fitur Apm manual, yaitu :
: Running Text Nomor Mampu mengirimkan informasi dengan KEC.epatan
Antrian Di Tiap Ruang cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim
Pelayanan dengan KEC.epatan tinggi.
Aplikasi Label Obat & Penggunaan yang berulang-ulang terhadap
Label Pasien informasi tidak mempengaruhi kualitas dan
Optimalisasi Sms kuantitas informasi itu sendiri.
Gateway : Sms Informasi dapat dengan mudah diproses dan
Pendaftaran Pasien, dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Sms Reminder & Sms Dapat memproses informasi dalam jumlah yang
Massal sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Aplikasi Pendaftaran Paperless adalah kebijakan pengurangan kertas
Pasien Berbasis dalam kegiatan administrasi. Paperless merupakan
Android Yang suatu sistem yang diciptakan untuk mengelelola
Terintegrasi Dengan sistem administrasi. Filosofinya adalah
Simpus & Aplikasi Bpjs menggunakan sesedikit mungkin kertas dan
Online digitalisasi dokumen. Manfaatnya adalah
Modul Kepuasan meningkatkan produktivitas, hemat biaya, efisien
Pelanggan Yang tempat dan mengurangi dampak lingkungan.
Terintegrasi Dengan Latar belakang :
Simpus Inovasi yang dilakukan Puskesmas Tambakromo
Penambahan Lokasi berlandaskan UU No 11 Tahun
Sub Unit Yang 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Terintegrasi Dengan dan Inpres RI nomor 3 tahun 2003 tentang
Jaringan Lan kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-
Puskesmas Induk Via government yang bertujuan untuk mencerdaskan
Wireless kehidupan bangsa, meningkatkan efektifitas dan
Implementasi Simpus efisiensi, pelayanan publik, memberikan
Gizkia Terintegrasi kesempatan untuk memajukan dan pemikiran bagi
Dengan Aplikasi E- setiap orang, memberikan rasa aman dan
Ppgbm Kemenkes kepastian hukum bagi pengguna layanan TI.
Simpus Ranap Tujuan & Manfaat :
Server Induk Terdapat beberapa keuntungan dalam penerapan
Puskesmas Online 24 Teknologi Digital & Paperless antara lain :
Jam & Link Dengan Terhadap masyarakat
Server Dinkes Waktu tunggu pasien berkurang
Loket Tanpa Kertas, Mengurangi medical error
Rekam Medik Tanpa Pelayanan kesehatan lebih efektif dan efisien
Kertas, Tidak Ada Terhadap penyelenggara pelayanan
Kertas Resep, Dan Mengurangi beban administrasi petugas kesehatan
Pengelolaan Obat sehingga lebih banyak waktu untuk pasien
Tanpa Kertas Efisiensi anggaran
Mengonlinekan Menjamin keamanan dokumen, karena sebuah
Laporan Dalam Web dokumen hanya dapat diakses oleh orang-orang
Simkes Yang tertentu saja sesuai opsi yang ditentukan oleh
Terintegrasi Dalam distributor data
Program Smart City. Pembuat keputusan mempunyai informasi yang
Dengan Laporan Online tepat dan cepat
Akan Mengurangi Hasil yg diharapkan :
Resource Untuk Berjalannya pelayanan yang berbasis digital &
Merekap, Menagih, paperless agar pelayanan kesehatan lebih efektif &
18

Memvalidasi. Bukan efisien


Berarti Menghilangkan
Sama Sekali.
HALAMAN

Kemungkinan Salah
Entry Ulang Di Dinkes
Akan Terminimalisir.
56. PUSKESMAS Kelar Tb Pengertian :
SUKOLILO 2 (Kelompok Masyarakat Kelompok yang ada dimasyarakat dan mempunyai
Sadar Tb Paru) kepedulian terhadap masalah Kesehatan terutama
TBC
Latar Belakang :
Hingga saat ini, Tuberkulosis (TBC) masih menjadi
perhatian utama masyarakat dunia termasuk
Indonesia, Tingkat kesakitan dan kematian yang
diakibatkan serta besarnya jumlah yang terkena
penyakit ini menyebabkan penyakit tersebut tetap
menjadi prioritas program kesehatan dan masuk
kedalam Standart Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan, di Puskesmas Sukolilo II Kabupaten Pati
Angka penemuan TB sangatlah rendah yaitu hanya
18 Orang di Tahun 2017 dan 21 Orang s/d Bulan
September 2018 dari 120 orang perkiraan Orang
yang terjangkit TB Paru, oleh karena itu peran serta
masyarakat dalam membantu penanggulangan
penyakit TBC Paru ini sangatlah dibutuhkan
Tujuan :
Peran serta kelompok masyarakat secara aktif
dalam penanggulangan Penyakit TBC Paru.
Manfaat :
Mampu menemukan Penderita TBC Paru sebanyak
mungkin untuk diobati sampai sembuh guna
menyongsong Indonesia Eliminasi TBC Paru tahun
2035.
Hasil yang diharapkan :
Penemuan Kasus Penderita TBC Paru ditahun
pertama pelaksanaan sebanyak 120 penderita dan
terus menurun ditahun berikutnya hinga mencapai
angka terendah atau nol di tahun 2030
Semua penderita TBC paru yang diobati
menyelesaikan pengobatannya.
Kesembuhan 100% dari semua penderita yang
diobati
Kasus kambuh 3% dari jumlah penderita yang
diobati dan terus menurun hingga tahun 2030 tidak
ditemukan lagi kasus kambuh.
57. DINAS Progress Peningkatan Tujuan
KESEHATAN Desa Odf Melalui Peningkatan perilaku Stop Buang Air Besar
Media Film Di Upload Sembarangan (SBS) dalam progress peningkatan
Di Youtub Dengan desa ODF melalui media film di upload di youtub
Channel Dkk_Pati dengan channel dkk_pati.
Hasil penelitian sampai dengan 10 Agustus 2017
diketahui bahwa follower yang view (menyaksikan)
film “Cintaku Nyangkut di Jamban Tetangga”
sebanyak 5.733 orang. Follower yang like (menyukai
film) “Cintaku Nyangkut di Jamban Tetangga”
sebanyak 21 orang dan dislike (tidak menyukai film)
“Cintaku Nyangkut di Jamban Tetangga” sebanyak 4
orang. Follower 5.733 orang yang sudah
menyaksikan film “Cintaku Nyangkut di Jamban
19

Tetangga” diharapkan tidak buang air sembarangan


karena diberikan efek dari Buang Air Besar
HALAMAN

Sembarangan (BABS) yaitu dapat menyebabkan


penyakit diare, disentri, kolera, penyakit kulit dll.
Follower juga dapat melihat bagaimana buang air
besar di WC yang memenuhi syarat kesehatan yang
tidak menimbulkan efek atau menimbulkan
gangguan kesehatan. Follower juga dapat melihat
calon pengantin berjanji akan membuat jamban
sehat sebelum melakukan pernikahan. Follower
dapat mengetahui jamban yang sehat adalah leher
angsa, memiliki spetik tank dengan jarak minimal
10 m dari sumber air bersih, penerangan ventilasi
cukup, lantai kedap air dan tersedia air serta alat
pembersih jamban.

58. PUSKESMAS Konsultasi Online ( K LATAR BELAKANG :


TRANGKIL O ) Banyak resiko dan bahaya ibu hamil dalam
menghadapi persalinan,meskipun sudah dilakukan
pemantauan dengan cara kunjungan rumah,namun
banyak kejadian-kejadian yang berisiko dan tidak
mengenal waktu.
Misalnya persalinan mendadak sebelum
waktunya,atau hal- hal lain yang bersifat urgent.
TUJUAN :
dengan adanya aplikasi online ibu hamil bisa kapan
saja kontak langsung dengan nakes secara online
selama 24 jam.
MANFAAT :
Selalu ada komunikasi antara nakes dan bumil
dalam pemantauan selama kehamilan
Nakes bisa kapan saja menanyakan kondisi bumil
dan sebaliknya,bumil bisa konsultasi masalah yang
sedang dihadapi kepada nakes.
Bisa Menekan angka kematian Ibu dan bayi
59. DISPERMADES Sim Profil Desa Pendayagunaan data profil desa dan kelurahan
diarahkan pada pemanfaatan data dasar keluarga,
data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat
perkembangan desa dan kelurahan sebagai data
dasar bersama pelaku pembangunan desa/
kelurahan dalam mendukung perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian,
evaluasi dan pelestarian kebijakan, program dan
kegiatan penanggulangan kemiskinan,
pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik,
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa, kelurahan dan lembaga
kemasyarakatan serta penataan wilayah
adminstrasi pemerintahan
60. KEC.. Berseribu Gerakan Margoyoso BERSERIBU oleh Pemerintah
MARGOYOSO Kecamatan Margoyoso : yakni kegiatan untuk
mengadakan Sosialisasi kepada masyarakat dan
pengusaha tapioka, mengadakan kerja bakti rutin
setiap bulan yang dilakukan oleh semua lembaga,
perangkat desa, masyarakat dan pengusaha
tapioka. Caranya adalah dengan mengajak semua
desa membuat Perdes pengelolaan limbah dan
sampah dan pencanangan hidup sehat dan peduli
lingkungan
20

61. DINKOP UMKM Sunday Morning Pasar Minggu Pagi Bagi Produk Kupat
Market Umkm (Sunmor dilatarbelakangi kebutuhan masyarakat yang
Umkm) beraneka ragam tidak hanya kebutuhan kuliner,
HALAMAN

tetapi juga kebutuhan produk UMKM lainnya


Tujuan : untuk menambah peluang promosi bagi
produk UMKM Pati
Manfaat : memotifasi para pemuda untuk
berwirasusaha, bukan berorientasi mencari
pekerjaan
Hasil yang diharapkan : menciptakan iklim wisata
berbasis UMKM.
62. PUSKESMAS Wa Group Jaring Dibuat untuk semua jaring jejaring Puskesmas
GEMBONG Jejaring Gembong
Pembuatan group dilakukan untuk upaya
mendekatkan pelayanan puskesmas dan upaya
untuk meningkatkan kerja sama dengan jaringan di
wilyah faskes Puskesmas Gembong
Latar Belakang :memanfaatkan teknologi informasi
untuk memudahkan komonikasi antar jaring
jejaring puskesmas gembong
Manfaat :memudahkan informasi dan
memonitoring jaring jejaring puskesmas gembong
Tujuan :meningkatkan efektifitas berkomonikasi
dalam kerja sama jaring jejaring puskesmas
gembong
Harapan :terciptanya kerja sama dengan
memanfaatkan group wa yang ada
63. PUSKESMAS Kuja (Kunjungan Kunjungan dilakukan setiap 3 bulan sekali di semua
GEMBONG Jaring Jejaring) jaring jejaring faskes Puskesmas Gembong
Kunjungan bertujuan untuk mengevaluasi dan
observasi tempat praktek dokter mandiri dan
apotek serta praktek dan bidan mandiri
64. PUSKESMAS Pelakor (Pelaporan Pelaporan penyakit yang di tangani si setiap pkd
GEMBONG Penyakit Yang bidan desa dan pustu serta pelaporan penyakit yang
dilakukan dokter praktek mandiri setiap 1 bulan
sekali. Koordinasi dengan puskesmas apabila
baikdi PKD, Pustu atau di tempat praktek dokter
mandiri ditemukan adanya kasus TB atau kasus
penyakit menular lain sebagai laporan ke
puskesmas baik lewat group wa atau dalam bentuk
format tertulis
65. PUSKESMAS Kelas Suami Siaga Kelas ini bisa digabungkan dengan Kelas Bumil (Ibu
GEMBONG Hamil) merupakan kegiatan untuk mempersiapkan
Suami Siaga guna mendukung baik moril maupun
material Bumil yang sudah masuk Tri Semester Tiga
terutama bila Bumil siap untuk Partus (melahirkan)
Kegiatan Suami Siaga ini manfaat yang bisa
didapatkan mempersiapakan suami mampu
mempersiapkan bumil pre partus
Tujuan : mempersiapkan suami yang mengerti apa
saja yang perlu dipersiapkan sebelum, saat,
sesudah bumil melahirkan
Harapan : mampu menekan angka kematian ibu
dan bayi
66. PUSKESMAS Arisan Jamban Arisan ini bisa dilakukan di desa binaan wilayah
GEMBONG kerja Puskesmas Gembong sesuai dengan program
pemerintah ODF jadi Kecamatan Gembong Bebas
BABS Sembarangan. Kegiatan ini diharapkan
mampu memfasilitasi masyarakat untuk memiliki
21

jamban sendiri setiap rumah


Latar belakangnya adalah masih ada warga desa di
HALAMAN

wilayah kerja Puskesmas Gembong yang masih BAB


Sembarangan dan belum mempunyai jamban yang
sesuai dengan persyaratan(tidak ad septic tank/wc
cemplung terbuka)
Manfaat: guna memberikan rasa aman dan nyaman
bagi masyarakat ketika BAB
Tujuan : masyarakat mampu hidup lebih hygenise
Harapan : tercapainya masyarakat yang sadar
Hygenitas
67. PUSKESMAS Web Pkpr (Penyuluhan Merupakan wadah media sosial tentang konsultasi
GEMBONG Kesehatan Pada kesehatan remaja. Kegiatan ini mampu
Remaja) menfasilitasi renmaja terutama remaja putri untuk
mengetahui PKPR. Latar Belakangnya adalah masih
ada remaja yang belum mengerti tentang anemia,
Hamil diluar nikah berdampak pada pengetahuan
dan kesiapan menjadi ibu terhadap calon bayi, TB
fenomena gunung es, ada kasus HIV pada remaja di
wilayah puskesmas gembong,
Manfaat : remaja mampu mengerti apa itu anemia,
Hamil diluar nikah, HIV AIDS, TB
Tujuan : remaja terutama remaja putri mengerti apa
yang dimaksud anemia, Hamil diluar nikah, HIV
AIDS, TB
Harapan :menurunkan angka anemia, Hamil diluar
nikah, HIV AIDS, TB
68. PUSKESMAS Kasi Ratu (Edukasi Sarana guna memberikan edukasi bagi pasien
GEMBONG Diruang Tunggu) diruang tunggu diberikan setiap hari
Edukasi bagi pasien bila langsung tatap muka
dengan petugas dan dipraktekkan langsung
merupakan terobosan positif bagi pasien bila masih
kurang paham bisa tanya langsung
Latar Belakang :banyak alat peraga edukasi yang
diacuhkan pasien
Manfaat :lebih mencerdaskan pasien tentang
program kesehatan di puskesmas
Tujuan :mengisi waktu kosong pasien di ruang
tunggu
Harapan :mengedukasi pasien ketika sedang
menunggu diruang tunggu biar tidak saling ngobrol
69. PUSKESMAS Delivery Sample, Hasil Delivery sample, hasil lab dan obat ketika ada info
GEMBONG Lab Dan Obat dari keluarga pasien ataupun nakes yang
mengetahui adanya suspek (tersangka TB)
Delivery sampel ketika dilaporkan ada suspek TB ke
rumah, antar hasil lab ketika hasil lab positif dan
sekalian mengantar obat dan mengedukasi pasien
TB sekaligus PMO (Pengawas Minum Obat).
Mengambil kontak penderita TB
Latar Belakang :masih banyaknya persepsi
masyarakat batuk hal lumrah
Manfaat :untuk mengetahui dengan cepat pasien
tersebut benar-benar penderita TB
Tujuan :Memutuskan mata rantai penularan TB
Harapan :Indonesia bebas TB
70. PUSKESMAS Web Anc Merupakan wadah media sosial tentang ANC (Ante
GEMBONG Natal Care) bagi Bumil
Kegiatan ini mampu menfasilitasi Bumil untuk
mengetahui pemeriksaan kehamilan, mengedukasi
22

secara psikis, pemberian ASI sehingga mampu


mencegah dan mengobati pengaruh negatif pada
ibu dan bayi
HALAMAN

Latar Belakang :AKI (Angka Kematian Ibu) yang


masih cukup tinggi
Manfaat : mengedukasi Bumil melalui web/medsos
untuk lebih mempersiapkan kelahiran
Tujuan :menekan AKI biar bisa turun
Harapan :Adanya teknologi berbasis internet ini bisa
memberikan edukasi bagi bumil agar bisa
melakukan persalinan secara selamat dan sehat ibu
dan janinnya
71. PUSKESMAS Kaji Banding Dilakukan tiap 3 tahun di puskesmas lain yang nilai
GEMBONG akreditasi lebih tinggi
Kegiatan untuk meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas dengan cara belajar pengalaman dari
puskesmas lain yang bisa diterapkan
72. PUSKESMAS Workshop Penyusunan Kegiatan dilakukan tiap 6 bulan
GEMBONG Perencanaan Program Kegiatan untuk munyusun program mutu
Mutu Puskesmas Dan puskesmas dan keselamatan pasien dengan rapat
Keselamatan Pasien pemegang program dan tim keselamatan pasien
merencanakan kegiatan mana yang mau
dilaksanakan terlebih dulu
73. PUSKESMAS Perumusan Kebijakan Kegiatan yang dilakukan bersama Kepala
GEMBONG Mutu puskesmas dan tim mutu
Kegiatan dilakukan untuk membuat dan
menetapkan kebijakan yang akan diterapkan di
lingkungan puskesmas
74. PUSKESMAS Giras Bersama Wiji Pergeseran paradigma dari kuratif ke Promotif dan
WINONG 1 (Seger Iso Marakke preventif dg perubahan perilaku hidup
Waras ) sehat,dengan Gernas minum Jamu setiap hari sabtu
Bersama Setiap hari sabtu,senam bugar dan minum jamu
Karyawan,Kader Dan Menerapkan Pola hidup sehat untuk karyawan
Pengunjung Pasien ,karyawati,kader dan pengunjung pasien
75. PUSKESMAS Ramuan Ces Pleng Mu Membumikan kembali jamu sebagai warisan leluhur
WINONG 1 (Rajin Ketemuan Untuk nenek moyang kita,karena jamu dikenal di dunia
Cek Sehat Di sebagai ciri khas orang Indonesia dan wajid di
Puskesmas ,Lengkapi lestarikan dan dikembangkan di puskesmas .
Dengan Minum Rutin Merubah Ketergantungan masyarakat terhadap
Jamu) obat obatan Kimia yang rutin di konsumsi secara
terus menerus dalam jangka waktu yang panjang
Pemanfaatan ramuan jamu untuk menambah
stamina dan kebugaran dari masyarakat sbg upaya
promotif dan preventif
76. PUSKESMAS TAYU Sayang Anak Membuat ruang khusus anak dan Tempat bermain
1 anak yang aman dan nyaaman. Puskesmas yg
dalam menjalankan fungsinya berdasarkan
pemenuhan perlindungan dan penghargaan atas
hak – hak berdasarkan 4 prinsip :
 Perlindungan anak yaitu non diskriminasi
 Kepentingan terbaik bagi anak
 Hak untuk kelangsungan hidup
 Perkembangan serta penghargaan terhadap
pendapat anak
Latar belakangnya adalah belum tersedianya ruang
khusus untuk pelayanan dan konseling serta ruang
bermain bagi anak yang berjarak aman dari ruang
23

tunggu pasien. Ini terkait dengan rentannya anak


tertular penyakit yang diderita orang tuanya.
Masih kurangnya pemahaman tenaga medis dan
HALAMAN

paramedis tentang Hak anak.


77. PUSKESMAS TAYU Pengelolaan Terpadu Kegiatan yang melibatkan kader untuk mendeteksi
2 Penderita Dengan dan memantau penderita agar tidak putus minum
Gangguan Jiwa obat Dilatar belakangi banyaknya kasus penderita
dengan gangguan jiwa yang tidak terdeteksi dan
rutin minum obat, agar penderita gangguan jiwa
terdeteksi dan segera tertangani, agar penderita
gangguan jiwa dapat terpantau dan terlaporkan dan
pasien gangguan jiwa segera tertangani dan tidak
terlantar
78. PUSKESMAS TAYU Pendataan Bayi Bblr Pembentukan kelas khusus Ibu Hamil Pernikahan
2 Dini dengan Pendekatan terpadu KIA dan Gizi.
Caranya dengan Sosialisasi Remaja tentang bahaya
hamil usia dini. Inovasi dengan keterpaduan
Program KIA dan Gizi dalam upaya penurunan kasus
BBLR akibat Hamil Usia Dini
Latar belakang kegiatan ini karena tingginya kasus
BBLR akibat hamil usia dini, kurangnya
pengetahuan ibu hamil khususnya kehamilan yang
belum diinginkan tentang perawatan dan gizi ibu
hamil. selain itu bertujuan untuk mengurangi
kejadian hamil usia dini sehingga bblr berkurang
79. PUSKESMAS Penyakit Jiwa PENJITO adalah singkatan Penyakit Jiwa Terpantau,
TLOGOWUNGU Terpantau = yakni program konseling yang di fokuskan bagi para
“Penjito” ODMK (orang Dengan Masalah Kejiwaan) dan ODGJ.
Homoseksual dan biseksual dikategorikan sebagai
ODMK. Hal ini dilatarbelakangi data hasil PIS PK
tahun 2018 di 4 desa, di temukan Penyakit Jiwa
(Schizofrenia) di Guwo 57%, Tlogosari 38%,
Tajungsari 50% , dari 4 desa yang di data , 3 desa
terdapat penyakit jiwa (75%) sehingga kami merasa
perlu adanya inovasi dalam penanganan penyakit
jiwa Tujuannya adalah untuk menjamin setiap orang
dapat mencapai kualitas hidup yang baik,
memberikan pelayanan kesehatan secara
terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan
melalui upaya promotif, preventif,kuratif dan
rehabilitative bagi ODMK dan ODGJ
80. PUSKESMAS “Bunda Kepo” (Balita Bunda Kepo singkatan dari Balita Unggul Datang Ke
TLOGOWUNGU Unggul Datang Ke Posyandu. Hal ini dilatarbelakangi menurunnya
Posyandu) frekuensi kedatangan Balita ke Posyandu sehingga
Tumbuh kembang Balita kurang terpantau
Dengan penyelenggaraan Program Posyandu
dengan ramah dan menyenangkan dapat
memonitor kesehatan ibu dan anak setiap bulannya
dan menumbuhkan minat balita dan ibu untuk
datang ke Posyandu
81. PUSKESMAS “Back To Nature With Akupunktur adalah Teknik memasukkan jarum
TLOGOWUNGU Akupunktur” memanipulasi ke tubuh untuk memulihkan
kesehatan dan kebugaran. Akupunktur-
acupressure adalah cara pengobatan bersejarah
lama yang sudah digunakan tabib cina sejak 5000
tahun yang lalu berasal dari Tiongkok .
Karakterisasi titik titik akupunktur saat ini sudah
24

distandarisasi oleh WHO. Dengan akupuntur dapat


membantu dalam merangsang dan mengontrol
system kekebalan tubuh, memproduksi bahan
HALAMAN

kimia alami penghilang rasa sakit dalam tubuh,


mengobati berbagai penyakit dan merangsang
kesehatan mental.
Akupunktur diharapkan dapat menjadi alternative
pengobatan tanpa efeksamping obat dengan
mengandalkan titik titik tubuh secara natural.
Masyarakat Indonesia Khususnya wilayah
Tlogowungu dapat mengenal pengobatan
alternative ini
82. PUSKESMAS “Peto Mas” Petomas adalah Pemanfaatan Toga di Puskesmas
TLOGOWUNGU TOGA Puskesmas selama ini yang belum
dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan
kesehatan Pasien dan pegawai di Lingkungan
Tlogowungu. Ini merupakan kegiatan pemanfaatan
tanaman obat dengan membuat jamu dan
meminum Jamu herbal buatan sendiri tanpa bahan
pengawet. Karena meminum Jamu agar badan
sehat dan bugar bagi pasien dan Karyawan,
Mengenal tradisi nenek moyang dengan
melestarikan jamu tradisional
83. PUSKESMAS Pendaftaran Online Pendaftaran online adalah pendaftran dengan HP
KAYEN Dan Apm (Antrian androit melaui aplikasi pendaftaran online. APM
Pendaftaan Mandiri) adalah Mesin antrian yang didesaign khusus yang
terhubung langsung dengan basis data pasien di
Puskesmas. Hal ini perlu dilakukan karena
kebutuhan dan kepentingan mssyarkat semaki
banyak (sibuk ) sehingga dibutuhkan waktu yang
cepat , tepat dan efisien. Tujuannya untuk
mempercepat proses pendaftaran dan mengantri di
depan loket pendaftaran. Sehingga nantinya
masyarakat pelangan terlayani dengan baik dan
cepat sehingga tercapai kepuasan pelanggan.
84. PUSKESMAS Kader Peduli Tb Kader Peduli TB adalah Kader yang dilatih secara
KAYEN universal tentang penyakit TBC. Latar belakang yang
mendasari inovatif ini adalah masih banyaknya
penderita TB yang belum mendapat pengobatan
sesuai standart. Tujuan kegiatan ini adalah
penemuan dan deteksi dini pada penderita TB dan
penderita TB mendapat pengobatan sesuai standart
Meningkatkan capai target
Manfaat : Penderita TB mendapat pengobatan
sesuai standart dan tuntas dan Mengurangi resiko
penularan dan penyebaran kepada anggota
keluarga dan masyarakat lain. Hasil yang
diharapkan adalah masyarakat bebas TBC
85. PUSKESMAS Adanya Pendaftaran Penyediaan informasi publik oleh puskesmas dalam
JAKENAN Loket Melalui Sistem akses pendaftaran rekam medis melalui sistem
Antrian Online Android antrian online (WhatsApp). Diperlukan karena
(Whatsapp) kapasitas fasyankes puskesmas dalam melayani
masyakarat belum memadai yang dapat dilihat
masih sering terjadinya waktu menunggu antrian
pasien. Dengan begitu akan mempersingkat waktu
pada proses pendaftaran pasien rawat jalan,
khususnya waktu yang digunakan untuk menunggu
antrian. Sehingga pasien dapat mendapatkan
nomor antrian melalui loket pendaftaran (pasien
25

datang langsung ke Puskesmas), melalui telepon


genggam berbasis Android.
HALAMAN

86. PUSKESMAS Menciptakan Puskesmas Ramah Anak (PRA) adalah puskesmas


JAKEN Puskesmas Ramah yang dalam menjalankan fungsinya berdasarkan
Anak (Pra Ku Sayang..) pemenuhan,perlindungan dan penghargaan atas
hak-hak berdasarkan 4 (empat) prinsip
perlindungan anak, yaitu non diskriminasi,
kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup,
kelangsungan hidup dan perkembangan serta
penghargaan terhadap pendapat anak.
Puskesmas memiliki peran penting dalam
pemenuhan hak anak untuk mendapatkan
kesehatan. Karena itu, penyelenggaraan
Puskesmas yang memberikan pelayanan ramah
pada anak, harus dilaksanakan secara pro aktif.
Puskesmas Layanan Ramah Anak itu lebih
mengedepankan pelayanan yang ramah pada anak,
baik pada anak yang sedang berobat maupun anak
sehat yang sedang berkunjung ke Puskesmas.
Indikator Puskesmas ramah anak itu diantaranya
adalah tersedianya layanan kesehatan ibu dan
anak, tersedianya tempat khusus untuk
pemeriksaan anak, ada taman gizi, ruang laktasi,
pojok oralit. Selain itu, Puskesmas juga harus
memiliki tempat bermain, tersedia dokter anak,
konseling untuk anak dan ruang tumbuh kembang
anak. Puskesmas ramah anak juga mesti
menyediakan tempat pelayanan korban kekerasan
terhadap anak, menyediakan sanitasi lingkungan
Puskesmas yang sesuai standar, serta merupakan
kawasan tanpa asap rokok.
Tujuan
Memberikan kenyamaan pagi pasien yang
berkunjung di Puskesmas Jaken terutama bagi
pasien anak-anak atau pasien yang membawa anak
di Puskesmas Jaken.
Manfaat
Bagi Puskesmas :
Terciptanya hubungan keakraban antara pasien dan
petugas kesehatan, sehingga di harapkan dapat
membantu proses pemberian asuhan.
Meningkatkan promosi Puskesmas Jaken dalam
rangka meningkatkan kunjungan pasien dan
merupakan nilai lebih di banding kan dengan faskes
lain
Bagi Pelanggan/ Pasien:
Pelanggan akan merasa nyaman berada di
Puskesmas Jaken.
Mengurangi rasa takut anak anak terhadap tenaga
kesehatan.
Memberikan hiburan bagi anak-anak.
Hasil
Menjadi Puskesmas yang diidolakan di wilayah
Puskesmas Jaken dan sekitarnya.
87. PUSKESMAS Go Green Tabolapot { Pengertin Obat Tradisonal adalah Obat2 an yang di
GUNUNGWUNGKA Tanaman Obat Dalam oleh secara tradisional, turun temurun, berdasarkan
L Pot } nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan,atau
kebiasaaan setempat, baik bersifat magic maupun
pengetahuan
26

Latar belakang : Indonesia mempunyai keragaman


hayati yang sangat tinggi termasuk keragaman
tanaman obat. Jenis tumbuhan di antaranya di
HALAMAN

gunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat


Tujuan : Puskesmas memberikan contoh kepada
masyarakat untuk menanam obat tradisional
walaupun tidak punya lahan yang luas
Manfaat : Memberikan kemanfaatan tanaman obat
tradisional sebagai obat2 an
Memberikan manfaat kehijauan dan keindahan di
lingkungan kerja maupun rumah
88. PUSKESMAS Lansia “Semar Kreasi” Membentuk posyandu Lansia SEMAR KREASI (
PUCAKWANGI 2 Sehat, Mandiri, Kreatif, Aman, Sigrak)
Pengertian : Suatu wadah untuk memberikan
pelayanan kesehatan dan pembinaan kepada
kelompok usia lanjut di 8 desa wilayah binaan
dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat
melalui kader kesehatan dan kerjasama lintas
program dan lintas sektor Dalam rangka untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat pada
umumnya dan khususnya kelompok usia lanjut
Latar Belakang : Seiring dengan semakin
meningkatnya populasi lanjut usia, Pemerintah
telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan
kesehatan usia lanjut ditujukan untukmeningkatkan
derajat kesehatan dan mutu kesehatan lanjut usia
untuk mencapai masa tua BAHAGIA dan BERGUNA
dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai
dengan keberadaannya.
Tujuan : Menambah pengetahuan dan wawasan
masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan
posyandu Lansia dan memberikan motifasi bagi
Lansia utnuk aktif dalam mengikuti program
posyandu Lansia
Manfaat : Meningkatnya kesejahteraan Lansia, baik
fisik maupun psikologis, membentuk Lansia yang
mandiri di masyarakat
Hasil : Status kesehatan Lansia dapat terpantau
setiap bulan.
89. PUSKESMAS Pembentukan Kader Pengertian:
MARGOYOSO 1 Kesehatan Pondok Kader Kesehatan Pondok Pesantren adalah santri
Pesantren Di Semua pondok pesantren yang telah mendapatkan
Pondok Pesantren pelatihan kesehatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas.
Latar belakang: Banyaknya santri yang menderita
scabies; Sulitnya penanganan Scabies di Pondok
Pesantren.
Tujuan: Dengan terbentuknya Kader Kesehatan
Pondok Pesantren diharapkan bias menggerakkan
para santri untuk memahami dan akhirnya Scabies
bisa tereliminir
Manfaat : Dengan tereliminirnya Scabies berarti
derajat kesehatan santri membaik sehingga
kualitas belajar menjadi lebih baik
Hasil : Semua Pondok Pesantren memiliki Kader
Kesehatan Pondok Pesantren
90. PUSKESMAS Jayan Pantaura Pengertian JAYAN PANTAURA adalah membentuk
BATANGAN jeJAring pelaYANan peduli laka lantas di PANTAUan
daerah RAwan laka dari masyarakat awam.
Latar belakang : kematian akibat kecelakaan
27

sebagian karena penanganan pra RS yang kurang


tepat, sedangkan PKM Batangan terletak di wilayah
HALAMAN

pantura rawan laka lantas


Tujuan : terbentukan jejaring yang mempunyai
kemampuan kemampuan kemampuan penangnan
laka lantas
Manfaat: meminimalisasi kematian akibat laka
lantas
Hasil yang diharapkan : jejaring mampu membantu
menangani laka lantas disekitarnya
91. PUSKESMAS Anc Mobile Inovasiku Pengertian ANC Mobile : pelayanan kesehatan oleh
DUKUHSETI tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya
dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal
dan ditetapkan dalam standar kebidanan dan
dilaksanakan di desa.
Tujuan : mendekatkan jangkauan pelayanan ANC
bagi ibu hamil
Manfaat : semua ibu hamil di wilayah Puskesmas
Dukuhseti mendapatkan pelayanan pemeriksaan
ibu hamil.
92. PUSKESMAS PATI Pendaftaran Online Pada zaman sekarang ini perkembangan teknologi
2 Lewat Whatsapp semakin pesat, sama halnya dengan perkembangan
Sehingga Pasien Lebih sistem informasi. Sistem Informasi sangat
Mudah Dan Cepat diperlukan untuk mempermudah tugas manusia,
Mendapatkan Akses tidak terKEC.uali untuk bidang kesehatan. Salah
Pelayanan satu pengaplikasiannya adalah untuk membantu
sistem pendaftaran pasien Puskesmas Pati II secara
online melalui whatsapp.
Selama ini proses pendaftaran pasien di Puskesmas
Pati II dilakukan secara manual oleh para
pegawainya. Pasien datang mendaftar dan baru di
layani, Hal ini justru akan memperlambat dan
mempersulit tugas para pegawainya Misalnya
pencarian rekam medik pasien yang banyak dan
harus dicarikan dalam waktu singkat dan hal ini
membuat pasien kurang nyaman karena pelayanan
yang lambat.
Pendaftaran pasien melalui whatsapp akan
mempermudah dan mempercepat proses
pendaftaran dan pencarian data rekam medik
pasien.
93. PUSKESMAS Stbm ( Sanitasi Total Pengertian STBM : Kegiatan Kesling yang wajib
JUWANA Berbasis Masyarakat) tuntas di tahun 2019
Odf ( Open Devecation Latar belakang : karena masih ada masyarakat
Free ) Juwana yang BAB sembarangan (dikali)
Tujuan : supaya Juwana bebas BAB sembarangan
dan untuk mencegah diare
94. PUSKESMAS Triage Dengan Garis 4 Pengertian Triage : Pemilihan pasien sebelum
JUWANA Warna Di Ugd ( Merah, ditangani berdasarkan tingkatan kegawatdaruratan
Kuning, Hijau, Dan trauma / penyakitnya
Hitam ) Latar belakang : karena seringnya pasien UGD
datangnya bersamaan dan minta dilayani lebih dulu
semua
Tujuan : memilih / menggolongkan semua pasien
yang datang ke UGD dan menetapkan prioritas
penanganannya
95. AKPER PRAGOLO Perubahan Menuju Perubahan yang dititik beratkan pada system
Era Digitalisasi administrasi akademik dan system pembelajaran
yang akan dilakukan secara online untuk
28

mempermudah akses mahasiswa dalam


menyelesaikan tugas-tugas di kampus serta
mampu memaksimalkan penggunaan gadget
HALAMAN

secara maksimal untuk aktivitas yang positif.


Di era yang semakin canggih dan serba digital ini
warga masyarakat menjadi semakin terbuka cara
berpikirnya dan persepsinya dalam menilai sesuatu
bahwa akan menjadi lebih mudah sebuah fasilitas
apabila bisa diakses melalui internet begitu pula
dengan pemikiran mahasiswa sekarang yang
pastinya melek dengan teknologi yang tidak mau
ketinggalan jaman bahwa untuk meminjam buku
dan membaca buku sekarang tidak harus datang
langsung ke perpustakaan karena layanan
pepustakaan online pun bisa dilakukan di dalam
kelas ataupun diluar kelas.
Tujuan yang ingin dicapai dari system ini adalah agar
mahasiswa lebih giat belajar lagi dengan cara yang
mudah dan simpel dan mampu memaksimalkan
gadgetnya untuk kegiatan yang positif.
Dan pada akhirnya hasil yang ingin dicapai dengan
adanya program ini adalah untuk mengembangkan
potensi dari SDM di lingkungan pendidikan
khusunya bagian perpustakaan serta memunculkan
daya saing yang mumpuni kepada mahasiswa agar
mereka bisa berkompetisi dengan maksimal
dengan mahasiswa dari kampus lain.
Di era yang semakin canggih dan serba digital ini
warga masyarakat menjadi semakin terbuka cara
berpikirnya dan persepsinya dalam menilai sesuatu
bahwa akan menjadi lebih mudah sebuah fasilitas
apabila bisa diakses melalui internet begitu pula
dengan pemikiran mahasiswa sekarang yang
pastinya melek dengan teknologi yang tidak mau
ketinggalan jaman bahwa untuk melihat
pengumuman dan mengisi KRS tidak lagi menulis
dengan tangan tetapi cukup mengetik di Hp begitu
pula dengan aktivitas pembelajaran di akhir
semester mereka bisa mendaftar dan memilih mata
kuliah yang ingin diperbaiki bobot nilainya dengan
mengikuti program SP dengan mendaftar secara
online.
Tujuan dari program ini adalah untuk
memaksimalkan proses pembelajaran dengan cara
digital.
Hasil yang diharapkan dengan program ini yaitu
mampu meningkatkan aktivitas akademik agar
semakin baik, mempunyai daya saing dengan
sekolah tinggi lainnya serta mampu menarik minat
masyarakat untuk bersekolah di kampus kami
96. SMA N 1 PATI Paperless Test Merupakan program Tes tanpa menggunakan
kertas. Perlu dilakukan karena adanya kekurangan
mengerjakan tes dan pekerjaan guru yang
terhambat. Tujuannya Mewujudkan tes yang jujur,
transparan dan membantu kerja guru. Dengan
begitu akan melatih pendidikan karakter siswa,
Guru tidak perlu melakukan koreksi. Dan ini akan
menjadi alat bantu untuk menilai raport
97. SMK N 3 PATI Laman Siswa Laman yang disediakan bagi siswa menjual produk
29

Wirausaha Technopark praktik atau produk lainnya secara online


Smk N 3 Pati Latar belakangnya adalah Pembelajaran di SMK
HALAMAN

mengarahkan siswa tidak saja memiliki kompetensi


pada bidang keahlian juga didorong untuk dapat
bersaing emenjadi wirausaha.
Sekolah telah menerapkan Teaching Factory di
semua program keahlian dimana pembelajaran
praktik menghasilkan produk barang dan jasa.
Disamping itu sekolah telah memiliki Technopark
yang akan segera lounching pada 14 Dseember
2018. Salah satu fungsi Technopark menjadi
“showroom” pemasaran bagi produk barang dan
jasa dari Teaching Factory. Pada sisi yang lain
sekolah juga memiliki program kelas wirausaha
yang membimbing secara khusus siswa dengan
minat wirausaha dengan memasarkan produk
sendiri maupun produk pihak lain secara oggline
maupun online melalui berbagai aplikasi secara
umum.
98. SMK N 2 PATI Metode Pembelajaran Blog sebagai media pembelajaran yang mudah
Dengan Media Aplikasi diakses siswa lewat HP, sehingga dapat dibaca
Blog dimana saja siswa berada. Manfaatnya sangat
besar untuk tumbuhkembangnya siswa dengan
teknologi agar siswa tidak ketinggalan dan jenuh
dengan membawa buku pelajaran dimana-mana
sehingga simple. Tujuan dengan menggunakan
media ini agar siswa rajin membaca, agar siswa bias
memperoleh materi pelajaran walaupun jarak jauh,
agar nilai siswa meningkat.
99. SMA N 2 PATI Pembelajaran Berbasis Pembelajaran berbasis android dengan aplikasi WA
Android Dengan untuk meningkatkan keterampilan menulis artikel
Aplikasi Wa Untuk Kelas XII SMAN 2 Pati
Meningkatkan
Keterampilan Menulis
Artikel Kelas Xii Sman
2 Pati
100 SMA N 3 PATI Inovasi Penguatan Inovasi Penguatan Pendidikan karakter dalam
. Pendidikan Karakter pembelajaran di SMA N 3 Pati
Dalam Pembelajaran Di
Sma N 3 Pati
101 SEKRETARIAT Sim Ulp Pengadaan Barang/Jasa selama ini dianggap masih
. DAERAH mengalami ketertinggalan dalam proses
pengembangan. Ketertinggalan Pengadaan
Barang/Jasa ini semakin diperparah dengan adanya
sebuah “mind set” yang berkembang dimasyarakat
bahwa Pengadaan Barang/Jasa ini identik dengan
arisan penyedia barang/jasa tertentu, pengaturan
tender, bagi-bagi proyek, adanya persekongkolan,
sehingga menyebabkan kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa ini seolah-olah kegiatan yang sulit
untuk diperbaiki. Hal ini diperparah dengan sinisme
yang berkembang dimasyarakat bahwa
Pengadaan Barang/Jasa identik dengan proses
yang rumit, ribet, merepotkan, bahkan cenderung
menyulitkan. Disisi lain, maraknya pemberitaan
mengenai kasus-kasus korupsi yang terjadi di
Pengadaan Barang/Jasa membuat beberapa
kalangan di Pemerintahan yang memiliki
30

kompetensi Pengadaan Barang/Jasa cenderung


menghindar bahkan menolak untuk terlibat dalam
proses Pengadaan Barang/Jasa, dalam hal ini yaitu
HALAMAN

menolak untuk menjadi personil pengadaan.


Berpijak dari situ pemerintah melalui Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP) telah melakukan terobosan dengan
membuat sistem pengadaan secara elektronik
melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah berikut perubahannya. Melalui sistem
inilah proses pengadaan dilakukan secara lebih
terbuka, transparan, efektif, dan efisien.
Manfaat Inovasi
Dengan adanya SIM ULP ini tentunya memberikan
dampak positif bagi proses pengadaan. Manfaat
yang dapat diambil dari adanya SIM ULP yaitu :
Pengiriman paket pekerjaan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang akan dilelangkan menjadi lebih
mudah karena tidak perlu datang langsung ke ULP
Kabupaten Pati, pengiriman dapat dilakukan
dimanapun melalui SIM ULP;
Semua proses pra lelang terekam secara lengkap di
SIM ULP, sehingga memudahkan dalam mereview
prosesnya ketika terjadi permasalahan;
Memudahkan dalam mengetahui jumlah paket
pekerjaan yang dilelangkan di ULP, serta besaran
efisiensi anggaran hasil pelelangan;
Memudahkan untuk melihat Kinerja Pokja ULP
dalam pelelangan;
Memudahkan Pokja dalam penyampaian hasil
lelang paket pekerjaan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen;
Semua kegiatan dalam tahapan pengadaan mulai
dari pra pengadaan sampai dengan laporan hasil
lelang dan tersimpan dengan lengkap di SIM ULP;
Meningkatkan transparansi dalam proses
pelelangan.
102 SEKRETARIAT Simoni Lapor Mbangun Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan
. DAERAH pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil
guna, bersih dan bertanggungjawab, serta untuk
lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai tujuan
instansi pemerintah sesuai dengan UU No 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah
telah mengeluarkan berbagai panduan dan aturan
yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah; baik
provinsi maupun kabupaten/kota; untuk
melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi
pelaporan pembangunan di daerahnya, yaitu
melalui Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2015
tentang Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Angagran Pendpaatan dan Belanja Daerah, dan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden No 54
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
31

Pemerintah, pemerintah ingin agar anggaran APBD


dan APBN bisa terlaksana dengan cepat, baik dan
HALAMAN

benar supaya hasil pembangunan bisa dirasakan


oleh masyarakat dan sesuai dengan perencanaan.
Oleh karena itu, dalam memonitor dan
mengevaluasi laporan realisasi fisik dan keuangan
beserta rekapitulasi tingkat capaian kegiatan dan
serapan anggaran di lingkungan pemerintah
kabupaten Pati telah dilakukan inovasi. Salah
satunya adalah dengan menerapkan teknologi
informasi dalam proses monitoring dan evaluasi
laporan tersebut melalui aplikasi Sistem Monitoring
dan Evaluasi Pembangunan (SMEP) yang berlaku
efektif sejak tahun 2016.
Maksud dari inovasi ini adalah adanya SMEP untuk
memudahkan dan mempercepat proses
penyampaian pelaporan kegiatan baik laporan
realisasi fisik dan keuangan, kemajuan capaian
pelaksanaan pekerjaan dan penyerapan anggaran
kegiatan pembangunan pada Perangkat Daerah.
Tujuan yang ingin dicapai dari inovasi SMEP antara
lain :
Mempermudah OPD dalam menyampaikan
pelaporan realisasi kegiatan (sistem pelaporan
tersentral).
Mempercepat cara pelaporan OPD dari manual
berbasis kertas menjadi elektronik.
Memonitor perkembangan realisasi fisik dan
keuangan beserta rekapitulasi tingkat capaian
kegiatan dan serapan anggaran.
Mempercepat proses pengolahan data realisasi
kegiatan untuk analisa dan rekapitulasi laporan
untuk RAKORPOK dll.
Menjadikan SMEP sebagai sistem pelaporan
realisasi kegiatan terpusat sehingga mempermudah
integrasi laporan dengan sistem informasi lainnya
seperti SIMBANGDA ProvJateng dan TEPRA (Sistem
Monev Nasional).
103 PUSKESMAS Cluwak Pregnancy Tool Pemanfaatan cluwak pregnancy tool untuk
. CLUWAK pencegahan kematian ibu hamil di wilayah
puskesmas Cluwak dilaksanakan sejak tahun 2016.
Aplikasi ini telah mampu mencegah terjadinya
kematian ibu melahirkan karena tindakan
pencegahan dapat dilaksanakan dengan baik
Inovasi Cluwak Pregnancy Tool yang dikembangkan
oleh Puskesmas Cluwak sebagai alat untuk
membantu pencapaian Standart Pelayanan Minimal
pada indikator kesatu yang menyebutkan bahwa
setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal
sesuai standar. Penggunaan teknologi informatika
untuk pengiriman data, pengolahan data ibu hamil
merupakan tugas pokok unit Kesehatan Ibu Anak di
puskesmas Cluwak untuk memperoleh data yang
akurat untuk mencapai derajat kesehatan ibu hamil
yang optimal. Pelayanan kesehatan yang optimal
oleh petugas kesehatan dapat mencegah kematian
ibu melahirkan. Secara umum jika puskesmas
dapat melakukan pencegahan kematian ibu
melahirkan merupakan indikator pelaksanaan SPM
32

pemerintah kabupaten Pati dalam pelayanan


kesehatan dasar.
Maksud dari Kegiatan inovasi Cluwak Pregnancy
HALAMAN

Tool adalah melaksanakan pemantauan terhadap


ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Cluwak.
Sedangkan tujuan utama dari kegiatan inovasi ini
adalah :
a. Melakukan deteksi resiko tinggi ibu hamil
b. Mendeteksi faktor resiko pada ibu hamil
c. Untuk memantau kepatuhan ANC ibu hamil
Sasaran adalah seluruh ibu hamil diwilayah kerja
puskesmas Cluwak beserta keluarga yang terlibat
dalam proses kehamilan, persalinan dan masa nifas
yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
Cluwak.
104 KEC. BATANGAN Siapel Tertib Administrasi Desa Berbasis Aplikasi Excel
. (Siapel) Di Wilayah Kecamatan Batangan
Kabupaten Pati. Maksud adanya Inovasi ini adalah
untuk mewujudkan Tertib administrasi Desa.
sebagai definisi Tertib administrasi desa adalah
kondisi / keadaan dimana keseluruhan proses
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai
Pemerintahan Desa pada Buku Register Desa
dilaksanakan dengan tujuan untuk pengarsipan
berkas agar tidak tumpang tindih sehingga data
yang terekam benar – benar valid dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Agar data dan informasi tersebut tersimpan dengan
baik perlu sebuah terobosan penyimpanan data
lewat data elektronik. Penyimpanan data secara
elektronik dapat dilaksanakan dengan menerapkan
aplikasi berbasis excel, dengan demikian data
secara otomatis tersimpan dalam data elektronik
sehingga sewaktu-waktu data dan informasi
dimaksud dibutuhkan dapat dengan cepat di akses.
Mengingat dalam pencatatan dalam buku
administrasi / resgister desa saat ini masih
dilaksanakan secara manual.
Tujuan utama dari inovasi yang kami susun adalah
mewujudkan tertib administrasi Desa di wilayah
Kecamatan Batangan, sehingga semua buku
administrasi desa dapat terisi dan tersimpan
dengan baik. sehingga administrasi desa di seluruh
desa di wilayah Kecamatan Batangan dilaksanakan
dengan tertib.
105 DISDAGPERIN Simpadapati Dalam rangka mewujudkan kualitas layanan publik
. secara efektif dan efisien berkaitan dengan
pengelolaan dan penataan pasar daerah, Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati
telah membangun satu sistem informasi pasar
melalui Pembangunan Sistem Informasi Pasar
Daerah ( SIMPADAPATI ). Sistem ini diharapkan
dapat membangun sistem informasi pasar yang
berkualitas, cepat, tepat, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan serta akan mempermudah
dan memperlancar arus inforrnasi pasar sebagai
wujud layanan publik.
Sebagai sarana informasi pasar daerah, Sistem
Informasi Pasar Daerah (SIMPADAPATI) ini tertaut
atau link ke website dinas.
33

Maksud dan Tujuan :


1) Mewujudkan penayangan pelayanan inforrnasi
HALAMAN

pasar daerah yang tertaut / link dengan


website dinas
2) Mewujudkan peningkatan kemampuan teknis
SDM dalam mengelola website.
3) Mewujudkan koneksitas / online dinas dengan
pasar daerah dan sebaliknya.
4) Mewujudkan evaluasi dan monitoring hasil
penayangan informasi pasar daerah.
5) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana pendukung di pasar daerah
sesuai kebutuhan baik kuatitas maupun
kuantitas.
6) Mewujudkan pengembangan sistem aplikasi
informasi pasar daerah secara bertahap dan
berkelanjutan.
7) Mewujudkan layanan publik yang lebih baik.
106 PUSKESMAS Bank Sampah Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang
. MARGOREJO “ Pegandan Berseri “ atau dibuang dari hasil sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki
nilai ekonomis. Masalah timbul dengan adanya
peningkatan timbulan sampah per tahunnya.
Namun tak diimbangi dengan dukungan sarana dan
prasarana penunjang yang memenuhi persyaratan
teknis. Sehingga banyak sampah yang tidak
ditangani secara maksimal, kami selaku pengelola
kelompok Bank Sampah Pegandan ( BSP ) akan
memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan
rasa peduli kami terhadap lingkungan.
Dengan harapan suatu kegiatan “ Pencanangan
Bank Sampah “ yang dikelola secara optimal dan
terorganisir dengan baik akan menjadi pelajaran
terhadap masyarakat awam yang belum peduli akan
fungsi dari sampah yang sangat memprihatinkan
yang pada akhirnya akan menuju perbaikan taraf
hidup serta peningkatan kesejahteraan yang
mandiri dan terarah terutama pada masyarakat
yang membutuhkan uluran tangan kita semua.
Peran aktif kami selaku pengelola Bank Sampah
tentunya cukup banyak memahami kondisi
masyarakat Kecamatan Margorejo khususnya
masyarakat desa Pegandan. Dukungan dari
berbagai pihak tentunya akan menjadi suatu
kehormatan dan harapan besar bagi kami untuk
kemudian bersama-sama dapat mewujudkan tujuan
sosial kemanusiaan kemasyarakatan melalui
kegiatan ini. Untuk itu agenda ini kami
manifestasikan dalam kegiatan “ Pengelolaan
Sampah Melalui Sistem Menabung Sampah Di Bank
Sampah”. Kegiatan Pengelolaan Sampah di Bank
Sampah ini mempunyai beberapa tujuan :
Meningkatkan kepedulian masyarakat akan
pentingnya hidup bersih dan sehat dengan
pengelolaan sampah yang baik; Menyadarkan dan
mengajak masyarakat agar memanfaatkan barang
bekas yang masih bisa digunakan sehingga
timbunan sampah berkurang; Meningkatkan
kepedulian terhadap sesama umat manusia.
34

107 DLH E-Ling Dalam menunjang pelayanan yang cepat dan


. mudah, terutama dalam pelaporan kasus
pencemaran lingkungan, dibutuhkan jembatan yang
HALAMAN

menghubungkan antara masyarakat dan


pemerintah dan mudah diakses dari manapun
Dengan sistem ini masyarakat tinggal membuka
www.pengaduanlingkungan.patikab.go.id, laporan
akan segera ditindak lanjuti dan masyarakat tidak
perlu membuat surat secara tertulis yang
membutuhkan lama dalam pengirimannya.
Dengan demikian sekali melapor online kasus
pencemaran lingkungan bisa cepat ditindaklanjuti
dan inventarisasi laporan rapi dan terjaga
Maksud dan Tujuan
Dengan Aplikasi ini dimaksudkan untuk
memudahkan masyarakat untuk mengadu atau
melaporkan keadaan lingkungan sekitar yang
mengalami pencemaran lingkungan dengan cepat
Dengan Aplikasi ini untuk memudahkan
penanganan laporan dugaan pencemaran, sehingga
dapat meminimalisir dampak yang akan terjadi dari
pencemaran tersebut
108 DLH Proklim Sebagai salah satu upayanya dalam mengendalikan
. perubahan iklim di Indonesia, pemerintah melalui
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
meluncurkan Program Kampung Iklim (Proklim).
Seiring dengan itu, Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Pati Kabupaten Pati mulai menaruh
perhatian khusus pada lokasi-lokasi yang potensial
menjadi kampung iklim. Maka Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Pati melakukan inovasi dengan
membentuk kampung iklim percontohan. Produk
inovasi kampung iklim percontohan percontohan ini
berlokasi di RW 8 dan RW 10 desa Kutoharjo.
Kampung iklim percontohan ini juga telah
diperkenalkan kepada masyarakat Kabupaten Pati.
Tujuannya agar masyarakat Kabupaten Pati lebih
mudah memahami, lebih termotivasi, dan lebih
percaya diri untuk mereplikasi program serupa di
lokasi setempat.
Pembentukan kampung iklim percontohan ini
dimaksudkan untuk : mendukung Program
Kampung Iklim nasional ; menciptakan kampung
iklim yang layak dijadikan lokasi percontohan bagi
masyarakat Kabupaten Pati ; memberikan
pemahaman, meningkatkan motivasi dan rasa
percaya diri masyarakat Kabupaten Pati untuk
membangun kampung iklim di lokasi setempat
109 BPKAD Sp2d Online Latar belakangnya adalah untuk mengoptimalkan
. pelayanan pengelolaan keuangan di era
keterbukaan dan teknologi informasi sebagaimana
tugas, pokok, fungsi penunjang urusan
pemerintahan di bidang keuangan Salah satu
action plan reformasi birokrasi. Tujuannya adalah
mempercepat proses pemindahbukuan Rekening
Kas Umum Daerah (RKUD) ke rekening penerima
SP2D (Belanja Langsung dan Belanja Tidak
35

Langsung); Melakukan monitoring aktifitas


terhadap rekening kas daerah berupa mutasi atas
HALAMAN

pemindahbukuan SP2D belanja langsung dan tidak


langsung ke rekening bendahara pengeluaran OPD
maupun pihak ketiga; Menyajikan informasi detail
atas pencairan dana berdasarkan data
110 PUSK SUKOLILO 1 Jemput Bola Persalinan Inovasi “Jemput Bola Persalinan” dilakukan dengan
. memberikan pelayanan dengan sistem jemput bola
yaitu :
 Pelayanan ibu hamil dengan Antenatal Care (K1,
K2, K3 dan K4)
 Pelayanan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K)
 Melaksanakan kelas ibu hamil.
 Pendampingan persalinan
Maksud : Maksud menyusun inovasi kegiatan dan
pelayanan di mayarakat untuk memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak seoptimal
mungkin,menurunkan angka kematian ibu dan bayi
di WIlaya Kerja Puskesmas Sukolilo I.
Tujuan : Tujuan inovasi “Jemput Bola Persalinan”
adalah memberikan pelayanan kesehatan ibu dan
anak seoptimal mungkin,menurunkan angka
kematian ibu dan bayi di WIlaya Kerja Puskesmas
Sukolilo I.
111 RSUD RAA Sistem Antrian Apotek Latar Belakangnya adalah karena saat ini antrian
. SOEWONDO resep di apotek masih konvensional menggunakan
kertas sering menyebabkan ketidak jelasan pasien
kadang menyebabkan komplain. Apotek harus rutin
mengecek kelengkapan nomor antrian supaya tidak
terjadi nomor yang kosong karena hilang atau
terbawa pasien
Dengan begitu akan memberikan kejelasan kepada
pasien, terhadap urutan antrian di apotek rawat
jalan menghindari komplain dari pasien . selain itu
meningkatkan pelayanan apotek rawat jalan
kepada pasien
112 RSUD RAA Pendaftaran Online Tuntutan kemudahan dalam pelayanan informasi
. SOEWONDO Rawat Jalan pada rumah sakit semakin meningkat, seperti
kemudahan dalam mengakses informasi yang
dibutuhkan oleh pasien, salah satu kemudahan
akses adalah dengan pendaftaran rawat jalan.
Pelayanan pendaftaran pasien secara online mulai
diminati oleh masyarakat, karena dapat
meningkatkan pelayanan pendaftaran rawat jalan
yang lebih baik di mana dapat diakses oleh siapa
saja, kapan saja dan di mana saja tanpa terbatas
ruang dan waktu.
Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan suatu
sistem aplikasi yang mendukung kegiatan
pendaftaran rumah sakit dalam pendaftaran pasien
rawat jalan yang bertujuan untuk mempermudah
pengaksesan pendaftaran pasien dan
mengefisiensikan waktu pada saat mendaftar.
Maksud dan tujuan nya adalah memberikan
kemudahan kepada pasien agar pasien rawat jalan
dapat mendaftar secara cepat tanpa mengantri;
memudahkan petugas pendaftaran dalam
memasukkan dan mengolah data pasien rawat jalan
36

Meningkatkan pelayanan pendaftaran rawat jalan


kepada pasien
HALAMAN

113 SATPOL PP Siapak Tujuan dari inovasi ini adalah meningkatkan peran
. serta masyarakat dalam penyampaian aduan
gangguan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat serta terbentuknya sinergitas antara
stake holder terkait bersama Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Pati dalam menciptakan kondisi
aman, tertib dan tentram dengan membangun
suatu Sistem Integrasi Aduan Penanganan berbasis
teknologi informasi yang mudah dan sederhana
dalam menangani gangguan Tibumtranmas dapat
dilaksanakan secara cepat, tepat dan tuntas
sehingga masyarakat atau pemerintah dapat
melakukan kegiatannya dengan lancar, aman,
tertib, teratur, dan tentram.
114 SATPOL PP Satlinmas Inti Maksud Program Inovasi adalah :
. Mewujudkan peran dan fungsi Satlinmas melalui
penyusunan regulasi daerah.
Terlaksananya pembinaan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat serta penanggulangan
kebencanaan bagi Anggota Satlinmas.
Tujuan Program Inovasi adalah :
Merubah pola pikir seluruh elemen masyarakat
bahwa tugas menjaga ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat adalah tugas bersama.
Meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM
Satlinmas.
115 BAPPEDA Simkemiskinan SIM Kemiskinan ini merupakan terobosan baru yang
. inovatif dan kreatif karena dapat menyajikan single
data by name by addres yang dibutuhkan OPD untuk
intervensi program/kegitan terkait penanggulangan
kemiskinan. Inovasi-inovasi yang dilakukan melalui
SIM Kemiskinan adalah :
 Penggunaan berbasis teknologi informasi
 Keakuratan data dengan mengintegrasikan
NIK
 Mudah dalam pemanfaatan
 Kerahasiaan data terjamin
 Tampilan Menu dalam SIM Kemiskinan
Maksud dari inovasi penggunaan aplikasi sistem
informasi manajemen penanggulanagan
kemiskinan adalah untuk memenuhi kebutuhan
informasi secara cepat, tepat, lengkap dan terpadu
serta realtime untuk mendukung kebijakan
pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan
daerah; untuk menampilkan pelaksanaan capaian
penanggulangan kemiskinan.
Tujuan yang dicapai dengan implementasi sistem ini
adalah mewujudkan single data yang digunakan
untuk intervensi kemiskinan semua OPD; sebagai
bahan verifikasi usulan renja OPD; mewujudkan
keterbukaan informasi kegiatan TKPK; sebagai
bahan verifikasi usulan renja OPD; monitoring
pelaksanaan program dan kegiatan evaluasi
program dan kegiatan mempermudah penyusunan
kebijakan makro di OPD; menghindari overlapping
penerima sasaran program / kegiatan.
37

Maksud dari inovasi penggunaan aplikasi sistem


perencanaan pembangunan daerah (e-planning)
adalah Pemanfaatan Teknologi Informasi secara
HALAMAN

sistematis dan aplikatif dalam proses perencanaan


pembangunan daerah (e-Planning). Tujuan yang
dicapai dengan implementasi sistem ini adalah :
Menyediakan alat bantu dalam mengelola data
RPJMD Kabupaten Pati;
Menyediakan alat bantu dalam mengelola data
Rencana Strategis Perangkat Daerah di
pemerintahan Kabupaten Pati;
Menyediakan alat bantu untuk penyusunan dan
pengelolaan data Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Pati;
Menyediakan alat bantu untuk penyusunan dan
pengelolaan data Renja Perangkat Daerah;
Menyediakan alat bantu dalam pelaksanaan
Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang
Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang
Kabupaten Pati;
Menyediakan alat bantu dalam penyusunan
KUA/PPAS;
Mempermudah pengelolaan data perencanaan
pembangunan daerah yang meliputi RPJMD,
Renstra Perangkat Daerah, RKPD, Renja Perangkat
Daerah, Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang
Kecamatan, KUA-PPAS;
Mewujudkan konsistensi dan ketersediaan data
perencanaan pembangunan daerah mulai dari
RPJMD, Renstra Perangkat Daerah, RKPD, Renja
SKPD, Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang
Kabupaten, KUA/PPAS.
116 BAPPEDA Simral Pemerintah Kabupaten Pati sampai saat ini dalam
. melaksanakan proses pengelolaan dan penyajian
informasi pemerintahan daerah termasuk dalam
perencanaan pembangunan daerah nya masih
bersifat manual dan belum terintegrasi. Sehingga
potensi untuk tidak konsistennya, kesalahan data
sangat besar, hal akan berpengaruh kepada data
dan informasi yang dihasilkan.
Sehingga, untuk membantu tercapainya efektifitas
dan efisiensi sistem perencanaan pembangunan
yang terarah, terpadu, sinergis, tepat waktu dan
berkelanjutan maka dibutuhkan suatu aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi yang tepat guna
dalam bentuk perangkat lunak (software) maupun
perangkat keras (hardware).
Oleh karena itu, mulai tahun 2017 Pemerintah
Kabupaten Pati dalam hal ini Bappeda bekerjasama
dengan BPPT membangun aplikasi sistem
perencanaan pembangunan daerah dan diuji
cobakan dalam penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah tahun 2018.
117 DINAS PERTANIAN Emansisapi Dengan semakin majunya teknologi informasi saat
. ini, maka membawa pengaruh dalam kemajuan
perkembangannya khususnya pada perkembangan
perangkat lunak baik berbasis komputer (website)
ataupun android. Dinas Pertanian telah
mengembangkan layanan berbasis informasi
38

melalui website resmi


https://dispertan.patikab.go.id mulai tahun 2015.
Pada awal tahun 2017 melalui website tersebut,
HALAMAN

informasi di bidang peternakan telah


disosialisasikan khususnya dalam hal budidaya
ternak dan penanganan gangguan kesehatan
hewan. Dalam perkembangannya penanganan
gangguan kesehatan hewan dikembangkan lebih
sederhana lagi dengan membuat program sistem
informasi berbasis web dan android melalui aplikasi
e-mansisapi.
Maksud
Memberikan layanan penanganan secara dini
gangguan penyakit pada ternak sapi melalui aplikasi
e-mansisapi yang dapat di akses via web ataupun
android;
Memberikan layanan penanganan reproduksi pada
ternak sapi.
Memberikan informasi tentang petugas medis dan
paramedis kesehatan hewan (dokter hewan dan
mantri Hewan) sehingga dapat dihubungi apabila
penyakit ternak sapi belum membaik.
Memberikan informasi tentang pelayanan
Inseminasi Buatan (IB) dengan menyajikan data
Petugas IB sesuai dengan wilayah kerjanya.
Meningkatkan kualitas layanan publik dalam hal
informasi penanganan dini gangguan penyakit
ternak sapi.
Tujuan
Terlayaninya penanganan secara dini gangguan
penyakit pada ternak sapi melalui aplikasi e-
mansisapi yang dapat di akses via web ataupun
android;
Terlayaninya penanganan reproduksu pada ternak
sapi.
Tersampaikannya informasi tentang petugas medis
dan paramedis kesehatan hewan (dokter hewan
dan mantri hewan) sehingga dapat dihubungi
apabila penyakit ternak sapi belum membaik.
Tersampaikannya informasi tentang pelayanan
Inseminasi Buatan (IB) dengan menyajikan data
Petugas IB sesuai dengan wilayah kerjanya.
Meningkatnya kualitas layanan publik dalam hal
informasi penanganan dini gangguan penyakit
ternak sapi.
118 KEC. Penerapan Website Dalam rangka mempercepat pelaksanaan
. TLOGOWUNGU Pemerintah Desa Dan administrasi surat menyurat antara Pemerintah
Surat Menyurat Kecamatan dengan Pemerintah Desa agar dapat
Elektronik Di segera ditindaklanjuti maka perlu menjadi fokus
Kecamatan untuk dilakukan inovasi di Kecamatan Tlogowungu
Tlogowungu adalah masalah komunikasi dengan Pemerintah
Desa yang secara geografis desa-desa diwilayah
Kecamatan Tlogowungu tersebar dengan jarak yang
bervariasi, ada yang dekat dan jauh dari Kecamatan
Tlogowungu.
Inovasi yang dilakukan di Kecamatan Tlogowungu
untuk mengatasi permasalahan untuk
mempermudah dalam koordinasi antara
Kecamatan dengan Pemerintah Desa, Kecamatan
Tlogowungu telah melaksanakan surat menyurat
39

secara elektronik melalui email yang telah dimiliki


oleh semua Desa. Selain itu semua Pemerintah
HALAMAN

Desa di Kecamatan Tlogowungu telah mempunyai


website sebagai sarana komunikasi dan sumber
informasi untuk dapat menampilkan potensi yang
dimiliki oleh tiap-tiap Desa.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya penerapan
surat menyurat elektronik dimaksudkan untuk
mempermudah dan mempercepat dalam
menyampaikan informasi dan koordinasi antara
Pemerintah Kecamatan dengan Pemerintah Desa,
sedangkan keradaan website Pemerintah Desa
dimanfaatkan untuk menampilkan potensi yang
dimiliki oleh masing-masing Desa yang dapat
diakses oleh publik atau bahkan mungkin investor
yang ingin menanamkan modalnya sesuai potensi
desa yang diinginkan.
119 KEC. TRANGKIL Paten By Whatsapp Guna mendukung Pelaksanaan Pelayanan
. Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), dimana
dalam pelaksanaan Paten mengandung maksud
dan tujuan untuk mendekatkan dan memudahkan
pelayanan kepada masyarakat sehingga terbitlah
Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2013 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati kepada
Camat dalam rangka Pelaksanaan PATEN di
Kabupaten Pati, dan ditindak lanjuti dengan
Keputusan Camat Trangkil No. 041.7/016/2017
tentang Penyelenggaraan Paten di Kecamatan
Trangkil.
Seiring berjalannya waktu pelaksanaan PATEN
untuk mendukung kelancaran dan meningkatkan
kebermanfaatan Pelaksanaan Adminitrasi Terpadu
Kecamatan (Paten), berinovasi memberikan
pelayanan perijinan melalui Whatsapp yang telah di
atur dalam SK Camat Trangkil Nomor Tahun
2017.
Maksud dari Innovasi “PATEN BY WHATSAPP” yaitu :
Mendekatkan dan memudahkan pelayanan
perijinan kepada masyarakat luas,
Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
dengan berbagai kesibukannya,
Memudahkan akses Perijinan kepada masyarakat
yang membutuhkan permohonan.
Tujuan
Meningkatkan presentase perijinan dan legalitas
usaha di wilayah Kecamatan Trangkil
Memudahkan akses ijin usaha pada segala lapisan
masyarakat
120 DISDIKBUD E-Lomba Perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini
. berlangsung sangat pesat yang menjadikan perilaku
individu maupun organisasi menjadi semakin
dinamis. Banyaknya kemudahan yang ditawarkan
oleh perkembangan teknologi informasi khususnya
internet semakin mempengaruhi gaya hidup,
wawasan, bahkan dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun
organisasi baik di sektor swasta maupun
pemerintahan. Harus diakui bahwa di sektor
pemerintahan seiring dengan pekembangan
40

teknologi informasi masih terkesan belum bisa


memanfatkan secara optimal, belum ada terobosan
yang dianggap cukup berarti khususnya dalam
HALAMAN

memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan


memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
tersebut.
Pelaksanaan lomba yang dilakukan secara manual
dirasa kurang efektif dan efisien sehingga
diperlukan pengembangan atau terobosan baru
yang dapat menunjang semua proses yang
dilakukan mulai dari penyebaran informasi,
pendaftaran dan penilaian serta pembuatan piagam
berbasis komputerisasi.
Penerapan aplikasi e-lomba memiliki maksud
dan tujuan agar Sekolah bisa mendaftar dan
mengetahui informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan lomba secara online.
Manfaat penerapan aplikasi e-lomba yaitu
memudahkan Sekolah untuk melakukan
pendaftaran dan pemantauan hasil lomba,
mempercepat dan mempermudah proses
penghitungan nilai hasil lomba sampai dengan
mencetakan piagam.
121 DISDIKBUD E-Smart Pada dasarnya penerapan aplikasi e-smart sama
. halnya dengan proses pembelajaran menggunakn
komputer, dapat dilaksanakan dalam laboratorium
komputer yang telah terkoneksi dengan jaringan
internet. Dalam pelaksanaan tes berbasis komputer
(CBT) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya :
Keotentikan data peserta didik
Bank soal
Ketersediaan computer dan internet di sekolah
Penerapan aplikasi e-smart memiliki maksud dan
tujuan agar peserta didik akan semakin terbiasa
mengerjakan ulangan maupun ujian dengan
menggunakan perangkat komputer. Dengan
berbagai jenis soal yang diinput ke dalam aplikasi
maka semakin banyak jenis soal yang tersedia
sehingga menjadi bank soal yang dapat digunakan
secara berkelanjutan. Manfaat penerapan aplikasi
e-smart yaitu komputer dapat digunakan secara
bergantian oleh peserta didik bagi sekolah yang
belum memiliki jumlah komputer yang mencukupi,
selain itu aplikasi e-smart juga tersedia dalam versi
android yang dapat digunakan oleh peserta didik
mengerjakan soal dengan HP android
122 DISKOMINFO E-Office Aplikasi Managemen Surat Pemerintah Kabupaten
. PATI adalah
Aplikasi yang digunakan untuk mempermudah
pengarsipan dan pengolahan persuratan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati.
Mendigitalisasi Surat Masuk – Surat Keluar,
Disposisi Masuk
TUjuan :
Mendukung Kinerja
Pemanfaatan teknologi informasi dalam tata naskah
dinas
Lancarnya komunikasi dan kemudahan dalam tata
41

naskah dinas
Hemat waktu, sumber daya, tenaga, biaya
HALAMAN

Ramah lingkungan
123 DISKOMINFO Portalnotoprojo.Patikab Adanya kebutuhan untuk bekerjasama antar
. .Go.Id Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) untuk
melaksanakan kegiatan pemerintahan dan agar
kegiatan pemerintahan berjalan efektif dan efisien
maka perlu pengembangan aplikasi Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) untuk
membantu kegiatan proses bisnis dalam
pemerintahan.
Sistem informasi ini dibutuhkan dalam cakupan
G2G (Government to Goverment), G2C (Government
to Citizen) dan G2B (Government to Business) dalam
membantu antar organisasi, masyarakat dan dunia
usaha dalam melakukan pertukaran data maupun
kebutuhan pelayanan publik dan bisnis.
Pengembangan Sistem Pemerintah Berbasis
Elektronik (SPBE) merupakan kegiatan dalam
rangka upaya pengembangan penyelenggaraan
pemerintah dengan menggunakan teknologi atau
yang berbasis elektronik dengan tujuan
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
terhadap masyarakat atau masyarakat dan dunia
usaha secara efektif dan efisien.
Maksud dari pembuatan
portalnotoprojo.patikab.go.id adalah sebagai media
informasi dan proses pertukaran data antar sistem
informasi atau aplikasi pada OPD untuk melengkapi
suatu SistemInformasi Pemerintah Daerah. Agar
kegiatan pertukaran data antar sistem OPD berjalan
dengan cepat dan benar, maka dibutuhkan Sistem
Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE)yang dapat
melakukan integrasi antar sistem dan antar OPD.
Untuk maksud itulah kemudian lahir Sistem
Informasi berbentuk portal dengan sebutan
portalnotoprojo.patikab.go.id.
portalnotoprojo.patikab.go.idmemiliki beberapa
tujuan :
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Memudahkan informasi atas keadaan atau kondisi
perkembangan pelaksanaan fisik pekerjaan dan
permasalahannya.
Memudahkan mengetahui akumulasi pengeluaran
biaya untuk setiap kegiatan yang dalam pengerjaan
dan pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan sesuai
dengan jadwal yang telah dilaksanakan.
Mendukung dalam pelaksanaan Good Corporate
Government.
Terselenggaranya Layanan G2G (Government to
Goverment), G2C (Government to Citizen) dan G2B
(Government to Business) yang lebih efektif dan
efisien.
124 BPBD Pusat Pengendalian Penanggulangan Bencana adalah bagian integral
. Operasi (Pusdalops dari pembangunan nasional sesuai amanat UUD
1945. Dalam implementasinya, penanggulangan
bencana tersebut menjadi tugas dan
tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah
42

bersama-sama masyarakat luas. Dengan


meningkatnya kejadian bencana baik frekuensi,
intensitas maupun dampaknya, hal tersebut
HALAMAN

memerlukan penanganan secara terkoordinasi,


terencana dan terpadu.
Untuk mewujudkan hal tersebut Pusdalops BPBD
Kabupaten Pati, dipimpin oleh seorang Koordinator,
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Pelaksana BPBD. Sebagai
organisasi yang berada dibawah Kepala Pelaksana
BPBD merupakan organisasi yang didalamnya
terdapat person/individu professional yang dinilai
cakap dan sarana yang memadai untuk bertindak
sebagai manager dalam operasi Penanggulangan
Bencana.
Maksud dari penyusunan inovasi Pusdalops
Penanggulangan Bencana BPBD kabupaten Pati ini
adalah untuk memaksimalkan Sistem Informasi,
Pengolahan Data dan Pengendalian Kebencanaan
yang berbasis teknologi, melalui mekanisme
Teknologi Informasi yang cepat, tepat dan akurat.
Adapun tujuan dari kajian inovasi ini adalah :
Mengetahui kondisi terkini kebencanaan yang
terjadi di wilayah kabupaten Pati
Memberikan informasi terkini kepada masyarakat
kabupaten pati mengenai kebencanaan
Mengurangi resiko bencana dengan memberikan
informasi secara dini apabila terjadi bencana
Melakukan analisa yang cepat dan tepat mengenai
penanganan saat terjadi bencana melalui informasi
dan koordinasi dengan tim yang ada di lapangan
Mengoptimalkan semua informasi sebagai bahan
pemutakhiran data Pusdalops PB BPBD Pati
Memberikan laporan secara lengkap hasil informasi
dan data kepada Kepala BPBD Pati
Mempublikasikan perkembangan kebencanaan
yang terjadi kepada masyarakat di Kabupaten pati
125 DINARPUSDA Sistem Kunang Kunang Sistem program aplikasi kunang_kunang mampu
. mengeklorasi data pengguna layanan internet dan
data kunjungan di perpustakaan ,baik oleh
pemustaka yang merupakan anggota perpustakaan
maupun pemustaka yang merupakan anggota
perpustakaan maupun pemustaka non-anggota
perpustakaan (tamu). Dalam pengoperasiannya,
Kunang-Kunang dapat disikronkan dengan salah
satu dari 3 aplikasi otomatis perpustakaan yang
lazim digunakan , yaitu :(1)SLIMS, (2) INLIS lite ,dan
(3)IBRA.
Program aplikasi kunang_kunang merupakan
sistem pelengkap dari sistem otamasi yang telah
ada saat ini, dimana kunang-kunang mampu
menyajikan (termasuk memvisualisasikan)
informasi terkait dengan :
Frekuensi (termasuk pola) penggunaan layanan
internet di perpustakaan, baik oleh pemustaka
anggota maupun pemustaka non-anggota (tamu)
perpustakaan.
Frekuensi (termasuk pola) kunjungan pemustaka
,baik anggota maupun non-anggota perpustakaan
Kunang-kunang juga memiliki fitur survei online
43

yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola


perpustakaan untuk melakukan pengumpulan
HALAMAN

informasi. Fitur pengumpulan data yang lebih efisien


ini, dapat membantu proses pengumpulan
informasi yang lebih cepat, termasuk proses
penarikan kesimpulan secara lebih cepat pula.
Sistem program aplikasi kunang-kunang
dimaksudkan untuk meningkatkan pengelolaan
pelayanan internet di perpustakaan agar lebih
efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan
kepuasan pengguna layanan internet di
perpustakaan.
Adapun tujuan sistem program aplikasi kunang-
kunang ini adalah :
Meningkatkan kepuasan pengguna layanan internet
di perpustakaan.
Mendorong pengunjung non anggota (tamu)
menjadi anggota perpustakaan.
Mendapatkan informasi aktual dan faktual terkait
dengan layanan internet termasuk kunjungan
perpustakaan.
Menghasilkan informasi/ bahan advokasi berbasis
data akurat/bukti konkrit terkait pelayanan internet
dan kunjungan di perpustakaan.
Melakukan pembatasan penggunaan internet bagi
non anggota (tamu) perpustakaan.
126 DINARPUSDA Layanan Perpustakaan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pati
. Berbasis Otomasi sebagai salah satu instansi pelayanan publik
Dengan Program Slims pemerintah berkomitmen untuk selalu
(Senayan Library meningkatkan pelayanan yang berorientasi
Management System) terhadap kepuasaan masyarakat sebagai pengguna
perpustakaan. Pelayanan administrasi, sirkulasi
(peminjaman dan pengembalian), penelusuran
informasi, akses internet, dan pelayanan lain di
perpustakaan menjadi fokus utama untuk selalu
ditingkatkan. Oleh karena itu, Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Pati telah membuat terobosan
dengan menggunakan sistem otomasi SLIMS
(Senayan Library Management System).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(Information and Communication Technology) telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan global termasuk dalam dunia
perpustakaan. Perpustakaan harus mulai
bertransformasi dari sistem konvensional atau
manual menjadi sistem otomasi untuk
meningkatkan layanan kepada pengguna dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Program otomasi SLIMS bermaksud untuk
meningkatkan pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan agar lebih efektif dan efisien sehingga
dapat meningkatkan kepuasan pengguna
perpustakaan.
Adapun tujuan program iniadalah :
Memberikan kemudahan layanan yang terdapat di
perpustakaan agar efektif dan efisien kepada
pemustaka/pengguna (users) baik pada sirkulasi
maupun penelusuran secara mandiri.
Meningkatkan jumlah pengunjung dan jumlah
44

anggota perpustakaan.
Mengalihbentukkan administrasi perpustakaan dari
sistem manual (konvensional) ke sistem
HALAMAN

otomasi(komputerisasi).
Mengintegrasikan seluruh kegiatan administrasi
dan pengolahan koleksi di perpustakaan.
Menyajikan pelaporan data yang valid mengenai
layanan perpustakaan sebagai bahan evaluasi.
127 DINAS KETAPANG Siskekopa Pengertian :
. SISKEKOPA adalah Aplikasi Sistem Informasi
Ketahanan Komoditas Pangan untuk mengetahui
kondisi ketahanan komoditas pangan yang ada di
wilayah Kab Pati.
Latar Belakang : Dibuatnya aplikasi SISKEKOPA
salah satu alasannya adalah peningkatan
pelayanan informasi ketahanan komoditas pangan
yang cepat, tepat dan mudah dan menggantikan
aplikasi yang sebelumnya masih berbasis desktop
dan belum online.
Tujuan : Memberikan pelayanan informasi
ketahanan komoditas pangan yang cepat, tepat dan
mudah.
Manfaat : Masyarakat dan OPD bisa mengetahui
informasi ketahanan komoditas pangan 5 tahun
terakhir tanpa harus datang ke Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Pati.
Hasil Yang diharapkan : Terealisasinya Aplikasi
SISKEKOPA pada Dinas Ketahanan Pangan Kab Pati
Aplikasi dapat digunakan oleh masyarakat dan OPD
untuk mengetahui informasi ketahanan komoditas
pangan secara online.
128 KEC. Perijinan Lewat Pelaksanaan kegiatan pelayanan, utamanya
. TAMBAKROMO Whatsapp Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN), diperlukan sarana/prasarana dan
Pelaksana Pelayanan PATEN.
Sarana dan prasarana PATEN meliputi : loket/meja
pendaftaran, tempat pemprosesan berkas, tempat
pembayaran, tempat penyerahan dokumen, tempat
pengolahan data dan informasi, tempat
penanganan pengaduan, tempat piket, ruang
tunggu dan perangkat pendukung lainnya (SOP,
bagan alur pelayanan).
Pelaksana Pelayanan PATEN terdiri dari Pejabat
Penyelenggara PATEN dan Petugas Pelaksana
Teknis PATEN. Pejabat Penyelenggara PATEN terdiri
atas : Camat, Sekretaris Kecamatan dan Kepala
Seksi yang membidangi pelayanan administrasi.
Pelaksana Teknis PATEN meliputi : petugas
informasi, petugas loket/penerima berkas, petugas
operator computer, petugas pemegang kas dan
petugas lain sesuai kebutuhan.
Maksud dan Tujuan : Maksud dilakukannya inovasi
Layanan Perijinan lewat WhatsApp adalah untuk
meningkatkan kepuasan masyarakat ketika
mendapatkan pelayanan perijinan. Sedangkan
tujuannya adalah mengatasi keterbatasan pegawai
pelayanan, memudahkan akses informasi dan
mempercepat proses pelayanan perijinan di
Kecamatan.
45
HALAMAN
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan

P
enyelenggaraan tahapan awal Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik kerjasana
pemerintah Kabupaten Pati dan Lembaga Administrasi Negara berjalan dengan baik.
Sampai saat ini penyelenggaraannya lebih cepat dari yang diperkirakan. Mengingat
penyelenggaraan saat ini sudah melangkah pada tahap desain. Yakni penyusunan rencana aksi
Inovasi.
Penyelenggaraan kegiatan awalnya hanya direncanakan untuk sosialisasi kepada OPD terkait
dengan apa itu Laboratorium Inovasi. Seiring dengan pergantian tim penanggungjawab program
kerjasama dari Kabupaten Pati berpindah dari Sekretariat Kabupaten Pati ke Bappeda
Kabupaten Pati, sehingga agenda kegiatan dapat dipercepat. Hal ini membuktikan antusias
Kabupaten Pati dalam menumbuhkembangkan inovasi.
Antusiasme juga terlihat dari peserta yang diundang dalam kegiatan ini. Dimana bukan hanya
OPD inti (Badan, Dinas, Sekretariat Daerah, Inspektorat) yang ikut dalam kegiatan ini. Namun
OPD lain dari kecamatan, rumah sakit, puskesmas, perguruan tinggi dan sekolah juga diundang.
Antusias tumbuh kembang inovasi juga terlihat pada sesi pemaparan OPD. Dari yang dipaparkan
sangat jelas kekhasan inovasinya seperti penanggulangan limbah tapioka, inovasi pembelajaran
sekolah dan sebagainya.
Dari 72 OPD yang berkesempatan hadir dalam agenda awal Laboratorium Inovasi pelayanan
publik ini dihasilkan 128 inovasi yang mencerminkan usaha OPD dalam mengatasi
permasalahan di instansinya. Artinya ada OPD yang memiliki inovasi lebih dari satu. Secara
umum Laboratorium Inovasi di Kabupaten Belu dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Menumbuhkan ide-ide inovasi baru di OPD dan Unit Kerja; Berbagai ide inovasi baru muncul
dalam proses pelaksanaan Laboratorium Inovasi di Kabupaten Pati. Para ASN di OPD dan
Unit Kerja berlomba-lomba mengembangkan suatu ide inovasi yang implementatif dan
bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi merupakan suatu keharusan sehingga mau tidak mau
para ASN di OPD dan Unit Kerja berusaha mengembangkan ide kreatif untuk menciptakan
gagasan baru dalam melayani masyarakat.
b. Melanjutkan dan mengembangkan inovasi-inovasi hasil lomba inovasi tahun sebelumnya;
Laboratorium inovasi Kabupaten Pati juga bisa menjadi wadah bagi keberlanjutan dan
pengembangan Kegiatan inovasi yang telah diperlombakan tahun sebelumnya. Tentu saja
dengan ada penambahan dan modifikasi yang diperlukan karena terdapat masalah baru
atau ada kebutuhan tambahan dari inovasi tersebut.
c. Mengakselerasi pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan; Ide-ide inovasi yang
dikembangkan juga selaras dan berkorelasi positif dalam pencapaian pelaksanaan program
dan kegiatan di OPD dan Unit Kerja. Hal ini menunjukkan bahwa ide inovasi tersebut dapat
membantu mengakselerasi pencapaian tersebut.
d. Membudayakan berinovasi dalam pencapaian kinerja ASN; Laboratorium Inovasi Kabupaten
46

Pati telah berhasil menciptakan berbagai ide inovasi oleh para ASN di OPD dan Unit Kerja
sehingga secara tidak langsung telah menciptakan budaya berinovasi ASN. Hal ini akan lebih
HALAMAN

baik jika ada dukungan dari pimpinan OPD dan penanggaran yang sesuai untuk masing
masing inovasi.
B. Agenda Selanjutnya

L
aboratorium Inovasi Kabupaten Pati tentu saja akan dilanjutkan pada tahun berikutnya
dengan lebih memantau proses penyusunan rencana aksi yang relevan ken penyesuaian
kegiatan OPD di Kabupaten Pati. Inovasi di kabupaten Pati sifatnya diwajibkan bagi OPD,
hal ini seperti yang dijelaskan oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin. Inovasi ini juga berlandaskan
kepentingan masyarakat, menyelesaikan permasalahan organisasi dan perbaikan pelayanan
publik.
Bappeda Pati akan terus memantau proses berjalannya inovasi dengan merekomendasikannya
menjadi kegiatan prioritas OPD. Sehingga saat dilaunching nanti tidak akan mengalami
hambatan. Untuk langkah berikutnya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam
menindaklanjuti kegiatan ide inovasi yang telah terkumpulkan, yaitu sebagai berikut:
a. Memantau penyusunan ide inovasi dan rencana aksi inovasi sebelum dilakukan launching
inovasi.
b. Melakukan koordinasi perkembangan ide inovasi, kesulitan dan permasalahan yang
dihadapi untuk merealisasikan ide /gagasan tersebut
c. Mengkoordinasikan kelanjutan Laboratorium inovasi kabupaten Pati, terkait kapan agenda
launching akan dilaksanakan, seperti apa acaranya
d. Memantau pelaksanaan inovasi, apakah sudah sesuai dengan rencana aksi.
e. Melakukan evaluasi ide/ gagawan inovasi, pelaksanaan kegiatan inovasi, temuan
permasalahan dan sebagai nya sehingga inovasi lebih efektif pelaksanaannya.
f. Memberikan waktu yang cukup untuk mengimplementasikan inovasi sebelum dilakukan
pameran inovasi

47
HALAMAN
HALAMAN 48

Anda mungkin juga menyukai