JURUSAN PENERBITAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF 2014
PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI
Laporan prakerin ini disusun oleh Chairul Umam NIM 11310004 telah diperiksa dan disetujui,
Jakarta, 30 April 2014
Majalah KIPRAH Pembimbing Industri, Pembimbing Akademis,
Sambiyo, SH, M.si Suratni, SS, M. Hum
Mengetahui: Ketua Jurusan Penerbitan,
Drs. Benget Simamora, M.M NIP. 195907061986031002
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridha-Nya sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Industri dan menyelesaikan laporan ini. Keberhasilan penulis pada kegiatan Praktik Industri tidak lepas dari pihak-pihak yang mendukung dan membantu penulis dalam menjalani kegiatan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia yang telah Dia berikan. 2. Kedua orangtua Penulis yang selalu memberikan dukungan. 3. Dosen Pembimbing Akademis Praktik Industri, Drs. Jimmy Paat, M.Msi., yang telah membimbing Penulis selama melakukan kegiatan Praktik Industri. 4. Ketua Jurusan Penerbitan, Drs. Benget Simamora, M.M., yang telah mengarahkan Penulis saat melakukan kegiatan Praktik Industri. 5. Ibu Kuslistyarini selaku Direktur Penebar Swadaya yang mengizinkan Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Industri di perusahaan yang beliau pimpin. 6. Bapak Titut Wibisono, selaku Kepala Divisi Cif sekaligus Pembimbing Industri yang telah memberikan bimbingan kepada Penulis dalam melakukan kegiatan Praktik Industri di penerbit Penebar Swadaya. 7. Bapak Farry B. Paimin selaku Kepala Divisi Griya Kreasi yang telah banyak membimbing dan membantu Penulis dalam pelaksanaan Praktik Industri. 8. Dewan direksi dan seluruh karyawan di Penerbit Penebar Swadaya, khususnya pada divisi Cif dan Griya Kreasi. 9. Rekan-rekan seperjuangan dari Prodi Penerbitan. 10. Seluruh pihak yang telah mendukung Penulis yang tidak bisa disebutkan satu- per satu, terima kasih banyak atas bantuannya.
iv
KATA PENGANTAR
Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) menyelenggarakan program pendidikan vokasi guna membangun pengetahuan dasar dan terapan di bidang industri kreatif. Kegiatan Praktik Industri ini merupakan salah satu program dalam kurikulum PoliMedia yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester VI. Kegiatan Praktik Indusri ini diharapkan menjadi salah satu upaya mahasiswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam kurikulum pendidikan di PoliMedia.
Laporan Praktik Industri ini dibuat dan disusun untuk memenuhi syarat penulisan Tugas Akhir pada Jurusan Penerbitan. Laporan Praktik Industri memuat kegiatan Praktik Industri yang dilakukan Penulis pada saat melakukan kegiatan Praktik Industri di majalah KIPRAH Kementerian PU. Selain itu, laporan ini juga disusun untuk memberikan gambaran umum mengenai perusahaan serta kegiatan yang berlangsung di dalamnya.
Laporan kegiatan Praktik Industri ini juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur kemampuan mahasiswa di industri penerbitan dalam mengimplementasikan kompetensi atau keahlian yang didapat selama perkuliahan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kemajuan jurusan Penerbitan dan juga bagi adik-adik kelas yang akan melakukan kegiatan Praktik Industri pada tahun-tahun berikutnya.
Jakarta, Mei 2014
Chairul Umam
v
ABSTRAK
Proses penerbitan buku memiliki alur yang cukup panjang. Penerbitan buku dari naskah mentah menjadi naskah yang siap cetak harus melalui beberapa proses inti, yaitu proses penyeleksian naskah, penataan letak isi buku, penyuntingan isi buku, dan pengerjaan desain sampul buku. Proses inti penerbitan inilah yang membuat peran penerbit dalam menerbitkan buku menjadi sangat esensial. Kegiatan yang dilakukan penerbit memiliki andil besar dalam memasarkan buku karena faktor estetika atau keindahan dari sebuah buku sangat menentukan laris atau tidaknya buku di pasaran.
Begitu pula dengan buku tentang arsitektur bangunan interior dan eksterior, di Indonesia buku jenis ini tidak terlalu beredar banyak dipasaran sebab, jarangnya penulis yang menulis tentang arsitektur bangunan ataupun permasalahan pada saat pembangunan. Terbatasnya penulis membuat penerbit harus bekerja ekstra mencari penulis yang tulisannya ingin diterbitkan. Biasanya dengan cara sayembara atau dengan cara meminta penulis yang ada untuk menulis dengan judul atau tema yang baru.
Dari segi kebahasaan, proses penyuntingan naskah yang dilakukan editor haruslah berdasarkan kepada kaidah di dalam EYD dan konvensi penyuntingan naskah yang berlaku di penerbit Penebar Swadaya.
Kata Kunci: Naskah Arsitektur Bangunan Interior dan Ekterior, Penyuntingan Naskah
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv ABSTRAK .............................................................................................................. v DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Praktik Industri ........................................................... 1 1.2 Tujuan Praktik Industri ........................................................................ 2 1.3 Manfaat Praktik Industri ...................................................................... 3 1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Praktik Industri ........................................... 4 1.5 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Industri .................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5 2.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 5 2.1.1 Sejarah Lahirnya Penerbit Penebar Swadaya ............................. 5 2.1.2 Visi, Misi, dan Moto Penerbit Penebar Swadaya ....................... 6 2.1.3 Profil Penerbit Penebar Swadaya dan Imprint-Imprint-nya ........ 6 1. Profil Penebar Swadaya .......................................................... 6 2. Profil Imprint Griya Kreasi .................................................... 8 3. Profil Imprint Penebar Plus (Gaya Berbudaya) ...................... 11 4. Profil Imprint Cerdas Interaktif (CIF) .................................... 12 5. Profil Imprint Tiara Aksa ....................................................... 13 6. Profil Imprint Raih Asa Sukses (RAS) ................................... 15 7. Profil Imprint Be Champion ................................................... 16 2.1.4 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya ................................ 18 2.1.5 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya ......................... 20 2.1.6 Deskripsi Kerja Editor dan Setter di Penebar Swadaya ............. 22 2.1.7 Mekanisme Kerja di Penerbit Penebar Swadaya ........................ 23 1. Mekanisme Pemesanan Desain Cover ................................... 23 2. Mekanisme Pemesanan Desain .............................................. 24 3. Mekanisme Pengadaan Desain ............................................... 27 4. Mekanisme Filling Foto ......................................................... 28 5. Mekanisme Setting Naskah .................................................... 31 6. Mekanisme Filling Naskah .................................................... 34 7. Mekanisme Pengadaaan Foto ................................................. 36 8. Mekanisme Freelance/Outsourcing ....................................... 39 9. Mekanisme Penjadwalan Foto ................................................ 41 2.1.8 Produk-Produk Terbitan Penebar Swadaya ................................ 43 2.2 Kegiatan Praktik Industri .................................................................... 50 2.2.1 Pengkajian Buku Matematika untuk Proyek DAK .................... 50 2.2.2 Penataan Letak Naskah Buku Matematika DAK ....................... 50 2.2.3 Pembuatan Desain Cover Buku Matematika DAK .................... 52 2.2.4 Penyuntingan Naskah Buku Matematika DAK ......................... 53 2.2.5 Surveyor ..................................................................................... 53 2.3 Pembahasan .......................................................................................... 54
vii
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 57 3.1 Simpulan .............................................................................................. 57 3.2 Saran .................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 59 LAMPIRAN A. Hasil Desain dan Layout B. Catatan Kegiatan Harian C. Surat Keterangan Melakukan Praktik Industri D. Form Penilaian
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Profil Penerbit Penebar Swadaya ...................................................... 8 Gambar 2.2 Profil Imprint Griya Kreasi ............................................................... 10 Gambar 2.3 Profil Imprint Penebar Plus ............................................................... 12 Gambar 2.4 Profil Imprint CIF (Cerdas Interaktif) ................................................ 13 Gambar 2.5 Profil Imprint Tiara Aksa .................................................................. 14 Gambar 2.6 Profil Imprint Raih Asa Sukses ......................................................... 16 Gambar 2.7 Profil Imprint Be Champion .............................................................. 17 Gambar 2.8 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya ....................................... 18 Gambar 2.9 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya ................................ 20 Gambar 2.10 Alur Kerja Desain .............................................................................. 26 Gambar 2.11 Alur Filling Foto ................................................................................ 30 Gambar 2.12 Alur Kerja Pracetak ........................................................................... 33 Gambar 2.13 Alur Filling Naskah ........................................................................... 35 Gambar 2.14 Alur Pengadaan Foto ......................................................................... 38 Gambar 2.15 Alur Freelance/OC ............................................................................ 40 Gambar 2.16 Alur Penjadwalan Foto ...................................................................... 42 Gambar 2.17 Buku-Buku Terbitan Penerbit Penebar Swadaya .............................. 43 Gambar 2.18 Buku-Buku Terbitan Imprint Griya Kreasi ....................................... 44 Gambar 2.19 Buku-Buku Terbitan Imprint Penebar Plus ....................................... 45 Gambar 2.20 Buku-Buku Terbitan Imprint Cerdas Interaktif (CIF) ....................... 46 Gambar 2.21 Buku-Buku Terbitan Imprint Tiara Aksa .......................................... 47 Gambar 2.22 Buku-Buku Terbitan Imprint Raih Asa Sukses (RAS) ...................... 48 Gambar 2.23 Buku-Buku Terbitan Imprint Be Champion ...................................... 49
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Industri Majalah Kiprah di Kementerian Pekerjaan Umum merupakan media cetak yang bersifat internal dan telah terbit sejak tahun 2001. Majalah yang sifatnya non komersil ini terbitannya dikelola oleh Pusat Komunikasi Publik (Puskomp) sehingga dapat bertahan hingga 13 tahun meskipun format dan namanya mengalami beberapa kali perubahan. Ini menjadi suatu hal yang menarik karena kita berada di zaman dimana banyak sekali majalah yang bahkan sifatnya komersil pun mengalami persaingan yang berat untuk tetap hidup. Apalagi majalah ini memuat masalah internal mengenai Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang sepertinya sedikit sekali masyarakat yang berminat untuk membaca majalah ini. Tidak semua masyarakat yang mengerti atau memperhatikan masalah ke-PU-an pun membuat majalah ini terbilang cukup hebat karena dapat bertahan.
Hal itulah yang membuat penulis mulai berpikir bagaimana mungkin majalah ini dapat bertahan hidup? Di era perekonomian yang saat ini rasanya hampir semua pihak baik negeri maupun swasta berlomba untuk menghasilkan keuntungan, Majalah Kiprah tetap konsisten memberikan informasi secara cuma-cuma. Hal ini membuat penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana majalah ini dapat bertahan selama 13 tahun dengan isi yang lebih banyak bersifat internal ini.
Setelah menjalani kegiatan Praktik Industri selama kurang lebih dua bulan, Penulis akhirnya mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan yang sebelumnya terbesit di pikiran Penulis. Setelah mempelajari proses penerbitan Majalah Kiprah lebih dalam, ternyata di penerbit itu memiliki beberapa rubrik yang tidak hanya berisi mengenai masalah internal. Hal inilah yang tidak diketahui oleh masyarakat pada umumnya.
2
Penulis sendiri pun baru mengetahui adanya imprint-imprint selain Puskomp tersebut setelah melakukan kegiatan Praktik Industri di Kementerian Pekerjaan Umum. Rupanya, masing-masing imprint tersebut memiliki visi dan tugas tersendiri yang berbeda setiap bagiannya. Maka, jelaslah pertanyaan-pertanyaan yang membuat penulis bertanya-tanya tentang bagaimana caranya majalah ini dapat bertahan hidup hingga saat ini. Jawabannya ialah, Majalah Kiprah tetap bisa bertahan hingga 13 tahun karena selain menginformasi masalah internal ke- PU-an, majalah ini juga memuat informasi yang sifatnya ringan dan menarik meskipun masih ada kaitannya dengan pekerjaan umum.
1.2 Tujuan Praktik Industri 1. Agar mahasiswa dapat langsung mengimplementasikan teori dan praktik yang telah didapat di kampus dalam proses editorial, produksi, dan pemasaran di perusahaan penerbitan. 2. Agar mahasiswa dapat terlibat langsung dalam rantai kegiatan di perusahaan penerbitan mulai dari hulu sampai ke hilir. 3. Untuk memberi nilai tambah kepada mahasiswa apabila menjadi calon tenaga kerja setelah lulus dari PoliMedia. 4. Agar mahasiswa dapat secara langsung mempelajari dan menyerap pengalaman para pekerja dan para leader di perusahaan penerbitan serta bagaimana strategi mengelola usaha penerbitan. 5. Agar mahasiswa dapat memahami dan menyerap bagaimana memahami proses kerja serta sistem kerja di industri penerbitan. 6. Memberi gambaran kepada mahasiswa mengenai dunia kerja di bidang industri kreatif, khususnya di industri penerbitan. 7. Untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa.
1.3 Manfaat Praktik Industri Bagi Peserta Praktik Industri: 1. Mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk melakukan praktik kerja di industri penerbitan
3
2. Mampu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan pada bagian praproduksi. 3. Mampu mengecek kelengkapan setiap naskah terbitan yang dijadikan tugas pada saat melakukan Praktik Industri. 4. Mampu membantu melakukan pengoreksian naskah. 5. Melakukan pekerjaan mengedit secara manual dan digital. 6. Mampu membantu melakukan pekerjaan marking atau memberi tanda- tanda untuk spesifikasi naskah yang hendak dicetak, seperti memilih/merancang ukuran produk, font, ukuran huruf, panjang baris, dan lain sebagainya. 7. Mampu membantu memilih atau membuat pola layout dan me-layout isi buku, sampul buku, dan lain sebagainya. 8. Mampu membantu merancang dan membuat sampul buku, majalah dan produk lainnya. 9. Mampu beradaptasi dengan lingkungan perusahaan sehingga mahasiswa dapat memahami ruang lingkup perusahaan. 10. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa di bidang penerbitan. 11. Melatih integritas, sikap mental yang positif, jujur, bertanggung jawab, dan disiplin mahasiswa. Bagi Perusahaan: Peserta Praktik Industri dapat berkontribusi untuk meningkatkan mutu dan produktivitas perusahaan. Bagi PoliMedia: Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang kondisi terkini dari industri penerbitan di Indonesia dan juga sebagai awal kerja sama antara PoliMedia dan perusahaan penerbitan.
4
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Praktik Industri Peserta melakukan Praktik Kerja Industri di Majalah KIPRAH Kementerian PU pada ruang lingkup Puskom, yaitu bagian Editing naskah. Di divisi ini, Penulis melakukan kegiatan berupa pengeditan dari naskah mentah menjadi naskah yang sudah di-layout, penyuntingan naskah dari segi kebahasaan dan juga, baik secara manual maupun digital, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yang digunakan di majalah KIPRAH, pengoreksian naskah dalam bentuk dummy sebelum finishing akhir yaitu majalah dicetak dan distribusikan.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Industri Bab satu berisi tentang latar belakang melakukan kegiatan Praktik Industri di majalah KIPRAH, tujuan melakukan kegiatan Praktik Industri, manfaat melakukan kegiatan Praktik Industri, ruang lingkup kegiatan Praktik Industri, dan sistematika penulisan laporan Praktik Industri. Pada bab ini, alasan melakukan kegiatan Praktik Industri di majalah KIPRAH dijabarkan secara ringkas. Kemudian, tujuan yang hendak dicapai mahasiswa melalui kegiatan Praktik Industri serta manfaat yang akan diperoleh oleh mahasiswa, perusahaan, dan PoliMedia pun dijabarkan. Bab ini juga dilengkapi dengan ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Praktik Industri di majalah KIPRAH. Terakhir, sistematika penulisan laporan Praktik Industri juga ditulis secara singkat.
Pada bab dua, tertulis tentang gambaran umum majalah KIPRAH, meliputi sejarah lahirnya majalah KIPRAH; profil majalah dan imprint-imprint di dalamnya; alur naskah; struktur organisasi; deskripsi kerja editor dan setter; mekanisme kerja; dan contoh-contoh produk terbitan dari imprint-imprint di majalah KIPRAH. Selain tentang gambaran umum perusahaan, bab ini juga membahas tentang kegiatan apa saja yang dilakukan Penulis pada saat melakukan kegiatan Praktik Industri dan pembahasan masalah-masalah yang dihadapi saat melakukan kegiatan Praktik Industri.
Terakhir, pada bab tiga, tertulis simpulan dan saran berdasarkan pada pembahasan masalah di bab dua. Bagian ini merupakan kontribusi yang dapat Penulis berikan untuk majalah KIPRAH setelah melakukan kegiatan Praktik Industri di sana.
5
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah Lahirnya Penerbit Penebar Swadaya Majalah KIPRAH merupakan majalah yang di yang didirikan pada 20 Januari 2001. Awalnya Departemen PU (nama saat itu) memiliki majalah yang disebut Majalah PU dan sudah terbit sejak lama. Pada tahun 2001, seiring dengan pergantian nama Departemen PU menjadi nama Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) pada zaman presiden Gus Dur maka diputuskan mengganti nama majalah tersebut menjadi KIPRAH. Pada tahun tersebut, pertama kalinya majalah KIPRAH terbit dengan format dua tahun sekali. Dengan siringnya waktu dan kebutuhan akan informasi tetang ke Puan, maka majalah KIPRAH sempat terbit triwulanan dan menjadi dwiwulanan hinga sekarang. Nama Kiprah merupakan Akronim dari Permukiman dan Prasarana Wilayah yang merupakan nama Lembaga Induk waktu itu (Dep. Kimpraswil) dan tetap dipertahankan sampai sekarang. Sejak tahun 2006 pengelolaannya dipindah dari Pusdata ke Unit baru yaitu Puskom seiring ditetapkannya sebagai majalah resmi Departemen (kini Kementerian)
Latar belakang pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pembaca majalah Trubus yang ingin sajian secara lengkap, detail, dan tidak hanya sekadar artikel. Seiring bergulirnya waktu, semakin banyak masyarakat yang membutuhkan informasi dunia pertanian dengan berbagai alasan dan kepentingan. Alasannya beragam, mulai dari sekadar menyalurkan hobi, ingin berwirausaha, persiapan pensiun, hingga para akademisi dan masyarakat yang ingin menambah pengetahuan di dunia pertanian. Atas dasar itulah, penerbit Penebar Swadaya menerbitkan buku pertanian secara umum dengan sajian yang terbaik, praktis, dan mudah dipahami. Hingga saat ini, selama lebih dari 30 tahun, Penebar Swadaya tetap berkonsentrasi penuh dalam menerbitkan buku-
6
buku bertema pertanian dan masih menjadi leader-nya penerbit buku-buku pertanian di Indonesia.
Pada tahun 2005, demi menjawab kebutuhan informasi di bidang lain yang semakin berkembang pesat, penerbit Penebar Swadaya melakukan pengembangan produk dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus juga untuk mewadahi jenjang karier karyawan dengan mendirikan tiga imprint, yaitu Penebar Plus, Griya Kreasi, dan CIF (Cerdas Interaktif). Imprint-imprint tersebut merupakan anak perusahaan yang menerbitkan buku-buku dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Penebar Plus merupakan imprint yang menerbitkan buku-buku mengenai gaya hidup, bisnis, dan budaya; Griya Kreasi merupakan imprint yang menerbitkan buku-buku mengenai kreasi membangun rumah dan inspirasi desain interior dan eksterior bangunan; dan CIF merupakan imprint yang menerbitkan buku-buku anak yang bertema keterampilan, kreativitas, pendidikan, cerita fiksi, dan religi.
6
Pada tahun 2007, Penebar Swadaya kembali memperluas jangkauan terbitannya dengan mendirikan imprint RAS (Raih Asa Sukses) yang berkonsentrasi dalam menerbitkan buku-buku mengenai manajemen, hukum, dan pengembangan diri atau motivasi. Terakhir, pada tahun 2010, didirikan pula imprint yang khusus menerbitkan buku-buku olahraga, yaitu Be Champion.
Kebutuhan pembaca menjadi semangat Penebar Swadaya untuk terus berbenah dan berkarya agar buku-buku terbitannya semakin dinamis, kritis, serta informatif dalam menghadirkan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan pembaca. Imprint-imprint di atas hingga kini masih mewarnai belantika industri perbukuan di Indonesia.
2.1.2 Visi, Misi, dan Moto Penerbit Penebar Swadaya Tidak mungkin sebuah perusahaan penerbit besar tidak memiliki suatu tujuan awal. Begitu pula dengan Penebar Swadaya, penerbit ini juga memiliki visi dan misi yang mengarahkannya sejak awal penerbit ini terbentuk.
Visi: Menjadi korporasi penyedia informasi dan pengetahuan yang diakui kelengkapan dan kualitasnya secara nasional dan internasional.
Misi: Menjadi lembaga yang diakui kepeloporan dan keunggulannya secara internasional dalam menyediakan pengetahuan praktis dan inspiratif untuk membangun kehidupan produkif, sejahtera, dan bermartabat.
Moto: Menjadi cerdas dan terus bertumbuh (Be smart and keep growing).
2.1.3 Profil Penerbit Penebar Swadaya dan Imprint-Imprint-nya 1. Profil Penebar Swadaya Penebar Swadaya merupakan badan usaha milik Yayasan Bina Swadaya yang didirikan pada 10 Desember 1980. Latar belakang pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pembaca majalah Trubus yang ingin sajian secara lengkap,
7
detail, dan tidak hanya sekadar artikel. Seiring bergulirnya waktu, semakin banyak masyarakat yang membutuhkan informasi dunia pertanian dengan berbagai alasan dan kepentingan. Alasannya beragam, mulai dari sekadar menyalurkan hobi, ingin berwirausaha, persiapan pensiun, hingga para akademisi dan masyarakat yang ingin menambah pengetahuan di dunia pertanian. Atas dasar itulah, penerbit Penebar Swadaya menerbitkan buku pertanian secara umum dengan sajian yang terbaik, praktis, dan mudah dipahami. Hingga saat ini, selama lebih dari 30 tahun, Penebar Swadaya tetap berkonsentrasi penuh dalam menerbitkan buku-buku bertema pertanian dan masih menjadi leader-nya penerbit buku-buku pertanian di Indonesia.
Penerbit Penebar Swadaya menyajikan buku dengan topik seputar tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman perkebunan, tanaman pangan, tanaman obat, ikan hias, ikan konsumsi, temak, literatur, dan wirausaha.
Alasan mengapa buku-buku Penebar Swadaya perlu dibaca: Praktis Aspek ini menjadi pertimbangan yang penting bagi penerbit Penebar Swadaya dalam menerbitkan setiap buku. Karena itu, buku terbitan Penebar Swadaya selalu diangkat dari perpaduan inovasi yang akan, sedang, dan telah berkembang secara praktis di lapangan. Ilmiah Keilmiahan buku terbitan penerbit Penebar Swadaya tidak perlu diragukan lagi karena ditulis oleh pakar di bidangnya. Rujukan ilmiah dari berbagai sumber menjadi bahan dalam proses penulisan. Hasil-hasil yang didapat dari berbagai lembaga penelitian juga telah memperkaya khasanah keilmuan buku-buku terbitan Penebar Swadaya. Komunikatif Dengan membaca buku terbitan Penebar Swadaya, pembaca dituntun secara step by step dengan cara yang mudah dimengerti. Sebelum mempraktikkan, pembaca sudah tahu secara detail apa yang akan dilakukan di lapangan. Sarat Informasi Buku terbitan Penebar Swadaya membahas topik secara menyeluruh. Mulai dari aspek budi daya, pascapanen, prospek bisnis, analisis usaha, sampai aspek pemasarannya dibahas hingga tuntas. Setelah membaca buku terbitan
8
Penebar Swadaya, diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik suatu topik secara utuh.
Gambar 2.1 Profil Penerbit Penebar Swadaya
2. Profil I mprint Griya Kreasi Griya Kreasi adalah salah satu imprint yang lahir dan didirikan oleh PT Penebar Swadaya pada bulan Agustus 2005. Griya Kreasi lahir karena adanya peluang di bidang rumah, kebutuhan masyarakat akan informasi seputar rumah dan belum banyaknya penerbitan buku masalah rumah. Filosofi o Materi isi berkualitas o Penampilan produk prima o Pelayanan prima Ketiganya mendasari seluruh bidang kegiatan yang dianut oleh seluruh karyawan sehingga kepuasan pembaca benar-benar dijunjung tinggi dan dijaga.
9
Visi Menjadi penerbit buku tentang rumah terbesar di Indonesia yang mengedepankan kualitas materi dan penampilan.
Misi o Menerbitkan buku teknik arsitektur, teknik sipil, serta desain interior dan eksterior. o Memprioritaskan mutu produksi dengan memperhatikan pembahasan materi yang aktual, praktis, lengkap, dan akurat. o Menambah pengetahuan maupun membuka wawasan dan inspirasi pembaca tentang bangunan rumah. o Memberikan manfaat kepada pembaca, penulis, pemilik, dan karyawan . Seri Garapan o Seri Kreasi Membangun Rumah o Seri Kreasi Tips dan Solusi o Seri Kreasi Inspirasi dan Desain o Seri Kreasi Bahan Bangunan o Seri Kreasi Lingkungan o Seri Kreasi Pustaka
Keunggulan Griya Kreasi o Terbitannya sesuai kebutuhan konsumen o Mengikuti tren o Mengandalkan kecepatan terbit o Mengikuti perkembangan dunia penerbitan dalam hal desain dan kualitas materi o Materi isi akurat dan dapat dipertanggungjawabkan o Mudah diterapkan o SDM yang berkompeten o Sarana kerja sangat layak dan representatif o Software mengikuti perkembangan teknologi.
10
Gambar 2.2 Profil Imprint Griya Kreasi
11
3. Profil I mprint Penebar Plus (Gaya Berbudaya) Berawal dari banyaknya masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat maka Penebar Swadaya yang telah eksis di dunia penerbitan perlu mewadahi informasi seputar kesehatan dalam imprint tersendiri. Kemudian, lahirlah imprint Penebar Plus pada tahun 2005.
Masalah kesehatan selalu terkait dengan gaya hidup seseorang dan topik inilah yang akhirnya menjadi bidang garapan dari imprint Penebar Plus. Tiga bidang yang menjadi garapan utamanya, yaitu:
1. Solusi Sehat Solusi sehat mengulas berbagai hal tentang kesehatan, baik pola hidup, olahraga, pola makan, pengetahuan tentang penyakit, pencegahan dan pengobatannya, serta tip-tip sehat lainnya. 2. Solusi Bisnis Solusi bisnis menyajikan inspirasi bisnis pilihan, kiat sukses, maupun langkah-langkah dalam berbisnis. 3. Solusi Gaya Solusi gaya banyak membahas tentang gaya hidup, termasuk fashion.
Keunggulan Penebar Plus 1. Terbitannya sesuai kebutuhan konsumen 2. Mengikuti tren 3. Mengikuti perkembangan dunia penerbitan dalam hal desain dan kualitas materi 4. Materi isi akurat dan dapat dipertanggungjawabkan 5. Mudah diterapkan 6. SDM yang berkompeten 7. Sarana kerja sangat layak dan representatif 8. Software mengikuti perkembangan teknologi penerbitan 9. Penulis-penulis yang ahli di bidangnya
12
Gambar 2.3 Profil Imprint Penebar Plus
4. Profil I mprint Cerdas Interaktif (CIF) Imprint CIF (Cerdas Interaktif) merupakan imprint yang berkonsentrasi dalam menerbitkan buku-buku untuk anak. Imprint ini merupakan satu-satunya imprint milik penerbit Penebar Swadaya yang fokus menggarap segala hal yang berkaitan dengan dunia anak-anak. Sejak didirikan pada tahun 2005, CIF terus konsisten menerbitkan buku-buku guna mengembangkan karakter anak (Character Building). Selain itu, buku-buku terbitan imprint ini dibuat dengan maksud untuk menambah pengetahuan anak sekaligus mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak.
Target utama buku-buku terbitan CIF ditujukan untuk anak usia pra-sekolah dan usia sekolah agar dapat membantu orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak. Buku-buku garapan imprint CIF diterbitkan secara berseri, seperti seri aktivitas dan keterampilan, seri pendidikan, seri religius, seri fiksi, seri baby book, dan lain sebagainya.
13
Gambar 2.4 Profil Imprint CIF (Cerdas Interaktif)
5. Profil I mprint Tiara Aksa Nama Tiara Aksa lahir pada tanggal 4 Februari 2007 yang mana sebelumnya masih menggunakan brand Trubus Agrisarana. Tiara Aksa bila ditelaah secara arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tiara berarti mahkota yang bertahtahkan intan permata yang berkilauan, sementara aksa pemenggalan dari kata aksara. Harapannya, Tiara Aksa dapat memberi pencerahan pembacanya dengan informasi yang bermutu dan aktual.
Tiara Aksa ingin berbagi dan memberi solusi bersama serta memberi inspirasi kepada kaum hawa tentang bagaimana wanita dengan segala kemampuan berkiprah dengan dunianya untuk menjadi seorang pahlawan ekonomi bagi keluarganya.
14
Slogan Tiara Aksa adalah Coz U Can be Anything....
Semoga harapan dari slogan Tiara Aksa dapat terwujudkan sehingga wanita Indonesia dengan kemampuan serta keterampilannya dapat turut berperan membantu perekonomian keluarga dan mencerdaskan masyarakat Indonesia hingga pada akhirnya dapat meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia.
Gambar 2.5 Profil Imprint Tiara Aksa
15
6. Profil I mprint Raih Asa Sukses (RAS) Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari pemahaman dan ketaatan terhadap hukum, masyarakat yang selalu optimis dan berpikiran positif, serta memiliki kemampuan manajerial dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul. Buku buku yang digarap oleh imprint Raih Asa Sukses (RAS) akan membantu pembaca dalam menyelesaikan problematika hukum, manajemen, hingga motivasi dan pencerahan dalam hidup yang selalu hadir dalam keseharian pembaca.
Atas dasar itulah maka pada tahun 2008 lahir sebuah imprint bernama Raih Asa Sukses (RAS). Penerbit Penebar Swadaya melahirkan imprint ini agar para pembacanya memiliki modal lebih untuk menghadapi kerasnya tantangan hidup. Kehadiran RAS merupakan jawaban atas permasalahan sosial yang semakin kompleks. Berikut ini adalah permasalahan yang dibahas oleh RAS: 1. Hukum Hukum bukan lagi menjadi momok menyeramkan. Buku terbitan RAS akan membantu pembaca untuk memahami permasalahan hukum secara ringan, ceria, padat, dan mencerahkan. 2. Manajemen Ucapkan selamat tinggal kepada kerumitan masalah manajemen karena buku terbitan RAS akan membantu pembaca secara praktis dan tepat sasaran. 3. Pengembangan Diri & Motivasi Sambut masa depan lebih cerah dengan semangat membara. Masa depan milik mereka yang penuh semangat dan optimis. Buku terbitan RAS akan meroketkan masa depan pembaca dan membantu pembaca meninggalkan masa lalu yang suram.
Berikut adalah modal yang dimiliki oleh RAS dalam menerbitkan buku-bukunya: 1. SDM yang berkompeten. 2. Peka terhadap kebutuhan masyarakat. 3. Materi dapat dipertanggungjawabkan dan disusun oleh para ahli yang berkompeten. 4. Menjunjung tinggi kepentingan pembaca. 5. Mengutamakan hubungan saling menguntungkan dengan penulis. 6. Menjunjung tinggi etika penulisan, hak cipta, dan aturan hukum yang berlaku.
16
\ Gambar 2.6 Profil Imprint Raih Asa Sukses
7. Profil I mprint Be Champion Buku-buku garapan imprint Be Champion adalah buku-buku terbitan Penebar Swadaya Group yang akan mengantarkan pembaca ke gerbang kemenangan sejati. Kemenangan yang dimaksud ialah kemenangan yang tidak hanya berjaya dari kekalahan, tetapi kemenangan yang lebih menjurus ke arah hidup sehat dengan segudang prestasi yang didambakan setiap orang.
Buku-buku yang diterbitkan imprint ini lebih didominasi oleh buku-buku olahraga untuk edukasi, kesehatan, dan prestasi. Beberapa judul buku hasil garapan Be Champion yang berhasil meraih gelar best seller ialah Taktik dan Strategi Futsal Modern, 225 Tips Seputar Fitnes ala Syafrizaldy, dan Yoga untuk Pasangan Suami Istri.
17
Gambar 2.7 Profil Imprint Be Champion
18
2.1.4 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya
Gambar 2.8 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya
19
Alur naskah di penerbit Penebar Swadaya diawali dengan masuknya naskah dari penulis atau pengarang ke bagian redaksi. Naskah ini terbagi menjadi dua bagian, yakni naskah kiriman dan naskah pesanan. Naskah kemudian diseleksi untuk menetapkan layak atau tidaknya naskah tersebut diterbitkan. Selanjutnya, dilakukan copy reading oleh kepala bagian editor. Setelah kepala editor menyetujui untuk menerbitkan naskah tersebut, editor atau kopieditor akan melakukan penyuntingan pertama pada naskah, termasuk kegiatan penambahan materi, foto, ataupun ilustrasi yang sesuai dengan topik naskah yang hendak digarap.
Setelah penyuntingan pertama selesai dilakukan oleh editor, naskah tersebut dialihkan ke bagian artistik. Kepala bagian artistik menerima naskah tersebut dan membuat panduan kerja, seperti job order yang diberikan kepada setter. Tahap ini disebut dengan proses me-layout naskah. Jika naskah sudah selesai di-layout oleh setter, selanjutnya, naskah tersebut akan dikoreksi. Pengoreksian pertama dilakukan oleh kopieditor. Tahapan ini mencakup kegiatan perbaikan kesalahan pengetikan dan sebagainya. Setelah dikoreksi, naskah akan di-print untuk kembali dikoreksi oleh penulisnya. Naskah yang telah dikoreksi oleh penulis akan disunting kembali oleh editor. Kemudian, hasil suntingan tersebut kembali diserahkan kepada setter untuk kembali membenahi layout-nya.
Tahap selanjutnya, kepala editor memeriksa naskah yang telah disunting dan di- layout untuk mengantisipasi kesalahan pada saat pencetakan. Kepala editor akan meminta editor untuk menyunting kembali naskah buku jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. Setelah itu, editor akan menyerahkan naskah kepada setter untuk kebali membenahi layout-nya dengan menggunakan software Adobe InDesign. Tahap ini juga dibarengi dengan proses pembuatan sampul buku oleh bagian artistik. Jika semua pekerjaan telah disetujui, tahap selanjutnya adalah tahap separasi atau cetak.
2 0
2.1.5 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya
GM DIVISI I DIVISI II DIVISI III DIVISI IV AKUNTANSI & KEUANGAN UMUM/HRD Sekretaris Gambar 2.9 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya
DIREKTUR Agriflorna Penebar Swadaya GK PLUS CIF Eksternal Desain Foto Ilustrasi Online Marketing RAS kerja sama dengan penerbitan Pelatihan, motivasi, keterampilan Internal Desain Foto Ilustrasi (Pre-Press) Editor Editor Editor Editor Editor Promosi Gudang GL Keuangan Sekretaris
21
Direktur Kuslistyarini Sekretaris Badriah Ka. Penebar Plus Yovita Heti Indriati Editor Eko Martanto Kopieditor Ares Ka. Penebar Swadaya Rudi Hartono Editor Bayu Prasetyo Kopieditor Febri Sony Pratiwi Ka. Griya Kreasi Farry B. Paimin Editor Hafid Aditama Penata Letak Fajar Ka. Raih Asa Sukses NS. Budiana Editor Andriansyah Kopieditor Bram. S Ka. CIF Titut Wibisono Ka. Produksi/Artistik MH Riski Penata Letak Mulyana Yudi Rasyid Zul Nadia Rachmadiena Fotografer Anggoro Ka. Gudang Suwandi Adm. Gudang Rizal Staf Gudang Sukari Supri Ka. Keuangan dan Akuntasi Widy Masianti Staf Keuangan Bety L I Nyoman Adm. Faktur Hilman Ka. Bagian Umum Personalia A. M Noviranthy Staf Umum Ahmad Supir Indra
22
2.1.6 Deskripsi Kerja Editor dan Setter di Penebar Swadaya Kegiatan Praktik Industri yang dilakukan Penulis berada di ruang lingkup penyuntingan naskah dan penataan letak naskah. Maka dari itu, deskripsi kerja dari editor dan setter di penerbit Penebar Swadaya harus dipahami. Secara umum, berikut deskripsi kerja dari penyunting dan penata letak naskah (editor dan setter) di penerbit Penebar Swadaya: 1. Editor Menjamin terselesaikannya naskah siap cetak sesuai target dengan deadline setiap tanggal 15 bulan berjalan (sudah selesai separasi). Menjamin mutu editan sesuai dengan standar penerbitan Penebar Swadaya. Menjalin kerja sama dengan pihak luar dalam rangka penyelesaian naskah hingga siap terbit. 2. Setter Melakukan setting naskah sampai siap cetak sesuai dengan deadline (tepat waktu). Melakukan pengolahan foto (cropping, dll) disesuaikan dengan rencana desain layout yang dikerjakan (keserasian per page layout). Melakukan filling ke CD atau media lain terhadap hasil setting buku atau produk lain yang dikerjakan sesuai standar perusahaan (dilengkapi judul dan keterangan lain). Menyiapkan kelengkapan link dan file pendukung naskah setting untuk pengiriman ke jasa separasi. Melakukan koreksi film secara teliti disesuaikan dengan pageproof yang telah disetujui oleh bagian redaksi terhadap naskah hasil setting yang dikerjakan. Mempertanggungjawabkan adanya kesalahan dalam setting ataupun hasil separasi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan atau koreksi. Membantu penyelesaian masalah cetak di percetakan terhadap hasil setting yang dikerjakan. Membuat desain grafis (iklan dan stationary) dan redraw ilustrasi (dengan software).
23
2.1.7 Mekanisme Kerja di Penerbit Penebar Swadaya 1. Mekanisme Pemesanan Desain Cover Manajer Penerbitan Membuat pengajuan pembuatan desain kepada Manajer Produksi dari naskah yang telah disetujui untuk proses terbit dan juga disertai buku pesaing yang terbaik dan terlaris di pasar (tertulis dalam kartu Database Penerbitan) Menyiapkan bahan kebutuhan desain berupa file softcopy dengan format meliputi judul, sub judul, penulis, catcher, seri, endorsmen, blurb, kuping, ISBN, ukuran buku, ketebalan, finishing cover, foto dan informasi penunjang lainnya dari konsep desain yang telah disetujui Menyerahkan desain terpilih dengan catatan dan masukan secara tertulis kepada Manajer Produksi untuk dilakukan koreksi Memberikan ACC terhadap final art yang disetujui dengan membubuhkan paraf Cek final dan menginformasikan kembali kepada Manajer Produksi dengan membubuhkan paraf
Manajer Produksi Membuat konsep/dummy atau alternatif desain 2 pilihan dari hasil rapat konsep bersama redaksi Menyiapkan kepada desainer untuk mendesain dari dummy yang telah dilengkapi bahan kebutuhan desain dan diserahkan ke Manajer Penerbitan untuk diotorisasi (melibatkan editor, marketing, promosi, dan pimpinan) Menyiapkan kepada desainer untuk membuat final art dari desain terpilih dan diserahkan kembali kepada Manajer Penerbitan untuk di ACC Menyerahkan F/A dan file lengkap dengan link kepada administrasi produksi untuk dikirim separasi Menyerahkan proof atau print cover kepada manajer penerbitan untuk dicek final
24
Menyerahkan film + proof setelah dicek manajer penerbitan + paraf kepada Administrasi Produksi
Administrasi Produksi Membuat surat jalan berdasarkan print out F/A untuk dikirim separasi Memantau proses separasi dan memberikan informasi ke Manajer Produksi apabila terjadi masalah diseparasi Menerima hasil separasi yang dilengkapi salinan nota dari pihak separasi Filling nota dari pihak separasi Menyerahkan hasil separasi kepada Manajer Produksi untuk cek final Membuat surat jalan dan memintakan order cetak kepada Manajer Penerbitan untuk dikirim ke percetakan
2. Mekanisme Pemesanan Desain Pihak Pemesan Membuat pengajuan pembuatan desain kepada Manajer Produksi dengan membuat creative brief (untuk bahan brainstorming) 1. Apa tujuan desain? 2. Siapa targetnya? 3. Apa pesan yang ingin disampaikan? 4. Bagaimana cara menyampaikan pesan? 5. Di mana, di media apa, dan kapan desain itu akan dilihat oleh target? Menyiapkan bahan kebutuhan desain (elemen desain yang dibutuhkan, dari foto, gambar hingga kebutuhan elemen pendukung desain lainnya) dari konsep desain yang telah disetujui Menyerahkan desain terpilih dengan catatan dan masukan secara tertulis kepada Manajer Produksi untuk dilakukan koreksi Memberikan ACC terhadap final art yang disetujui dengan membubuhkan paraf
25
Cek final dan menginformasikan kembali kepada Manajer Produksi dengan membubuhkan paraf ACC
Manajer Produksi Menyiapkan dummy atau alternatif desain 2 pilihan dari hasil brainstorming dengan Pihak Pemesan Menyiapkan desain dari dummy yang telah dilengkapi bahan kebutuhan desain dan diserahkan ke Pihak Pemesan untuk dikoreksi Menyiapkan final art dari desain terpilih dan diserahkan kembali kepada Pihak Pemesan untuk di ACC Manajer produksi menyerahkan F/A dan file lengkap dengan link kepada Administrasi Produksi untuk dikirim pihak repro/separasi Menyerahkan hasil output repro/separasi kepada Pihak Pemesan untuk dicek final Menyerahkan film + proof setelah dicek pihak pemesan + paraf kepada Administrasi Produksi
Administrasi Produksi Membuat surat jalan berdasarkan print out F/A untuk dikirim repro/separasi Memantau proses separasi dan memberikan informasi ke Manajer Produksi apabila terjadi masalah di repro/separasi Menerima hasil dari repro/separasi yang dilengkapi salinan nota dari pihak separasi Filling nota dari pihak separasi Menyerahkan hasil dari repro/separasi kepada Manajer Produksi untuk cek final Membuat surat jalan dan memintakan order cetak kepada Pihak Pemesan untuk dikirim ke percetakan
26
G a m b a r
2 . 1 0
A l u r
K e r j a
D e s a i n
27
3. Mekanisme Pengadaan Desain Pihak Pemesan membuat pengajuan pembuatan desain kepada Manajer Produksi dengan membuat creative brief (untuk bahan brainstorming) 1. Apa tujuan desain? 2. Siapa targetnya? 3. Apa pesan yang ingin disampaikan? 4. Bagaimana cara menyampaikan pesan? 5. Di mana, di media apa, dan kapan desain itu akan dilihat oleh target? Manajer Produksi menyiapkan dummy atau alternatif desain 2 pilihan dari hasil brainstorming dengan Pihak Pemesan Pihak Pemesan menyiapkan bahan kebutuhan desain (elemen desain yang dibutuhkan, dari foto, gambar hingga kebutuhan elemen pendukung desain lainnya) dari konsep desain yang telah disetujui Manajer Produksi menyiapkan desain dari dummy yang telah dilengkapi bahan kebutuhan desain dan diserahkan ke Pihak Pemesan untuk di koreksi Pihak Pemesan menyerahkan desain terpilih dengan catatan dan masukan secara tertulis kepada Manajer Produksi untuk dilakukan koreksi Manajer Produksi menyiapkan final art dari desain terpilih dan diserahkan kembali kepada Pihak Pemesan untuk di ACC Pihak Pemesan memberikan ACC terhadap final art yang disetujui dengan membubuhkan paraf Manajer Produksi menyerahkan F/A dan file lengkap dengan link kepada Administrasi Produksi untuk dikirim pihak repro/separasi Administrasi Produksi membuat surat jalan berdasarkan print out F/A untuk dikirim repro/separasi Administrasi Produksi memantau proses separasi dan memberikan informasi ke Manajer Produksi apabila terjadi masalah di repro/separasi
28
Administrasi Produksi menerima hasil dari repro/separasi yang dilengkapi salinan nota dari pihak separasi Administrasi Produksi filling nota dari pihak separasi Administrasi Produksi menyerahkan hasil dari repro/separasi kepada Manajer Produksi untuk cek final Manajer Produksi menyerahkan hasil output repro/separasi kepada Pihak Pemesan untuk dicek final Pihak Pemesan cek final dan menginformasikan kembali kepada Manajer Produksi dengan membubuhkan paraf ACC Manajer Produksi menyerahkan film + proof setelah dicek pihak pemesan + paraf kepada administrasi produksi Administrasi Produksi membuat surat jalan dan memintakan order cetak kepada Pihak Pemesan untuk dikirim ke percetakan
4. Mekanisme Filling Foto Redaksi Mengumpulkan foto hasil kegiatan pemotretan yang dilakukan tanpa didampingi fotografer ke dalam satu folder khusus. Membuat folder kegiatan pemotretan dan memberi judul folder berdasarkan tanggal pemotretan, objek, dan nama editor. Menghapus hasil foto yang gelap dan tidak fokus. Mengganti nama objek foto dan mengisi informasi foto pada file properties. Mengisi dan menandatangani surat tanda terima penyerahan foto dari komputer editor ke komputer Database Foto. Memberikan surat tanda terima penyerahan foto kepada Manajer Penerbitan. Manajer Penerbitan memberikan surat tanda terima penyerahan foto kepada Manajer Produksi.
29
Fotografer Menerima surat tanda terima penyerahan foto dari Manajer Produksi. Mengecek kembali foto-foto dari redaksi, kesesuaian dengan surat tanda terima penyerahan foto dari redaksi. Memindahkan seluruh foto dari redaksi ke komputer Database Foto Menghapus foto yang ada di komputer redaksi. Menandatangani surat tanda terima penyerahan foto. Mengolah (sebatas koreksi warna) dan mengonversi foto ke dalam format TIFF mode CMYK. Membuat pengelompokan antara foto baru (raw photo)1), foto dari redaksi, dan Database Foto. Membuat pembagian Database Foto dengan kategori dari tiap imprint. Memindahkan foto yang sudah dikonversi dan memasukkan foto ke dalam katagori yang sesuai(berdasarkan informasi dalam foto) dari tiap imprint. Membuat duplikat seluruh database 2 set (1 set untuk Administrasi Produksi dan 1 set untuk Administrasi Redaksi) ke dalam CD\DVD. Kegiatan duplikasi dilakukan secara berkala 1 tahun sekali dan waktu pelaksanaan pada minggu 3 dan 4 di bulan Desember waktu berjalan. Memberi kode dan membuat list katalog CD/DVD foto. Memberikan surat tanda terima penyerahan foto dan menginformasikan hasil duplikasi dan list katalog CD/DVD foto ke Manajer Produksi. Menyerahkan seluruh CD/DVD duplikasi kepada Administrasi Produksi. Pengguna foto dilarang membuat folder khusus yang berisi foto- foto yang sudah dipilih dari hasil pencarian di Database Foto.
30
G a m b a r
2 . 1 1
A l u r
F i l l i n g
F o t o
31
5. Mekanisme Setting Naskah Manajer Penerbitan Mengisi Form Produksi Buku (lembar 1, Kartu Riwayat Buku) dan diotorisasi. Mengisi Form Produksi Buku (lembar 2, SPK Setting dan Desain Cover) dan diotorisasi. Menyerahkan Form Produksi Buku (file berupa dokumen InDesign kasar dan foto atau gambar lengkap) ke Manajer Produksi dengan melampirkan buku pesaing yang dianggap terbaik dan terlaris.
Manajer Produksi Menerima Form Produksi Buku dari Manajer Penerbitan. Mencocokkan Form Produksi Buku dengan materi yang diberikan. Membuat dua alternatif Template Master berdasarkan materi buku. Menentukan konsep buku bersama Manajer Penerbitan dan Editor dalam rapat konsep. Menentukan Template Master ACC Manajer Penerbitan Manajer Produksi disposisi ke Setter. Menyerahkan page proof setting awal ke Manajer Penerbitan. Menerima page proof koreksi setting awal dari Manajer Penerbitan. Menyerahkan page proof koreksi setting awal ke Setter. Menerima dan mengecek page proof setting final dari Setter, melakukan otorisasi. Menyerahkan page proof setting final ke Manajer Penerbitan untuk mendapatkan otorisasi. Menerima page proof setting final dari Manajer Penerbitan yang telah diotorisasi. Menyerahkan hasil setting final (page proof dan softcopy) ke Administrasi Produksi untuk proses separasi. Menerima hasil separasi dari Administrasi Produksi. Menyerahkan hasil separasi ke Setter. Menyerahkan hasil separasi beserta page proof final ke Administrasi Produksi untuk proses cetak.
32
Setter Mengerjakan setting buku berdasarkan Template Master terpilih dari hasil rapat konsep. Menyerahkan page proof setting awal ke Manajer Produksi. Melakukan koreksi setting final. Menyerahkan hasil setting final lengkap (page proof dan softcopy) ke Manajer Produksi. Menerima hasil separasi dari Manajer Produksi. Melakukan QC terhadap hasil separasi dengan page proof setting final. Menyerahkan hasil separasi beserta page proof final ke Manajer Produksi.
Administrasi Produksi Menerima hasil setting final (page proof dan softcopy) dari Manajer Produksi untuk diseparasi. Membuat surat jalan dan mengirim hasil setting final (page proof dan softcopy) ke pihak separasi. Menerima hasil separasi dari Pihak Separasi. Menyerahkan hasil separasi ke Manajer Produksi. Menerima hasil separasi beserta page proof dari Manajer Produksi. Membuat formulir permintaan penawaran harga dari tiga percetakan. Menyerahkan penawaran harga dari tiga percetakan ke Manajer Penerbitan untuk diotorisasi. Menerima surat penawaran harga percetakan yang telah diotorisasi Manajer Penerbitan. Menyerahkan surat penawaran harga percetakan yang telah diotorisasi ke Administrasi Redaksi. Menyerahkan Form Produksi Buku ke Administrasi Redaksi. Membuat duplikat naskah setting akhir sebanyak 2 keping CD (1 untuk AP dan 1 untuk Administrasi Redaksi) Melakukan filling naskah setting akhir dan memberi kode. Mengontrol proses cetak buku.
33
G a m b a r
2 . 1 2
A l u r
K e r j a
P r a c e t a k
34
6. Mekanisme Filling Naskah Administrasi Produksi Meminta ke setter untuk menduplikasi naskah setting akhir sebanyak 2 keping CD. Memberi label di CD sesuai dengan judul dan kategorinya (seri buku). Menyerahkan 1 keping CD duplikasi ke Manajer Produksi. Menyimpan 1 keping CD untuk disimpan sebagai arsip artistik. Memastikan 1 keping CD tersimpan sesuai dengan kategorinya.
Manajer Produksi Menerima 1 keping CD duplikasi naskah dari Administrasi Produksi. Menyerahkan 1 keping CD diplikasi naskah ke Administrasi Umum untuk disimpan sebagai arsip perusahaan. Memastikan 1 keping CD tersimpan di file sesuai dengan imprint- nya.
Setter Membuat duplikasi naskah setting akhir sebanyak 2 keping CD untuk diserahkan ke Administrasi Produksi.
Administrasi Umum Menerima 1 keping CD dari Manajer Produksi. Memastikan 1 keping CD tersimpan di file sesuai dengan imprint- nya.
35
G a m b a r
2 . 1 3
A l u r
F i l l i n g
N a s k a h
36
7. Mekanisme Pengadaan Foto Manajer Penerbitan Melakukan copy reading naskah baru dan me-list foto-foto yang dibutuhkan dalam naskah dan menyerahkan ke editor untuk dilengkapi. Menyerahkan form pengadaan foto ke Manajer Produksi. Menginformasikan ke Editor lokasi foto. Mengecek kembali foto-foto yang telah diberi nama (terkait dengan insentif). Menginformasikan ke Manajer Produksi mengenai foto yang diberi nama.
Editor Mengisi dan menyerahkan form pengadaan foto ke Manajer Penerbitan. Mengganti nama objek foto dan mengisi informasi foto pada file properties dengan rincian: o Title : Jenis komoditas o Subject : Nama komoditas o Keyword : Kategori foto o Comments : Informasi lengkap foto (lokasi, koleksi, model, dll) o Author : Yang memotret Membuat folder tersendiri berisi foto-foto yang digunakan dalam naskah. Menginformasikan foto yang telah diberi nama ke Manajer Penerbitan.
Manajer Produksi Menerima form kebutuhan foto dari Manajer Penerbitan, Menyerahkan form kebutuhan foto ke Fotografer. Menyampaikan informasi lokasi foto ke Manajer Penerbitan. Menginformasikan ke Fotografer mengenai foto yang telah diberi nama.
37
Fotografer Membuat jadwal pengadaan foto dan mempelajari materi foto berdasarkan form kebutuhan foto. Melakukan pemotretan dengan atau tanpa Editor. Segera mentransfer hasil foto ke komputer Database Foto. Memasukkan ke dalam satu folder dan memberi judul folder berdasarkan tanggal pemotretan, objek, dan nama editor. Menghapus hasil foto yang gelap dan tidak fokus. Menginformasikan keberadaan lokasi foto kepada Manajer Produksi. Mengecek kembali foto-foto yang sudah diberi nama Menginformasikan hasil penamaan dan melakukan back up foto ke Manajer Produksi. Membuat duplikat folder foto berisi informasi lengkap dalam 2 keping CD\DVD. Memberi kode dan membuat list katalog CD/DVD foto.
38
G a m b a r
2 . 1 4
A l u r
P e n g a d a a n
F o t o
39
8. Mekanisme Freelance/Outsourcing OC Mengajukan portofolio dan penawaran menjadi OC kepada PT Penebar Swadaya. Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang berisi judul buku, penulis, ukuran buku, dan ketebalan buku.
Administrasi Umum Menerima portofolio dan penawaran dari OC Menyerahkan portofolio dan penawaran OC ke Manajer Produksi.
Manajer Produksi Menerima portofolio dan penawaran OC dari Administrasi Umum. Melakukan seleksi OC (minimal 3 OC) yang sesuai dengan buku terbitan. Menyerahkan pekerjaan kepada OC yang sudah disetujui. Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang berisi judul buku, penulis, ukuran buku, dan ketebalan buku. Mengoreksi pekerjaan OC dan mengembalikannya ke OC. Koreksi maksimal dilakukan sebanyak 3 kali koreksi. Menerima pekerjaan OC yang sesuai dengan kesepakatan untuk dilakukan finishing dan separasi (setelah mendapat persetujuan Manajer Penerbitan dan diketahui oleh editornya).
40
G a m b a r
2 . 1 5
A l u r
F r e e l a n c e / O C
41
9. Mekanisme Penjadwalan Foto Fotografer Membuat jadwal pemotretan per imprint per 2 bulan Informasikan jadwal pemotretan kepada Manajer Produksi. Mengedarkan jadwal pemotretan ke setiap redaksi imprint.
Redaksi Menerima edaran jadwal pemotretan yang selanjutnya digunakan untuk panduan kegiatan pemotretan di redaksi. Membuat sinopsis dan atau mengisi form pengadaan foto lengkap untuk fotografer. Pemberian sinopsis dan atau form pengadaan foto kepada fotografer pada saat penjadwalan kegiatan pemotretan Editor menyerahkan sinopsis dan atau form pengadaan foto ke Manajer Penerbitan. Manajer Penerbitan menyerahkan sinopsis dan atau form pengadaan foto ke Manajer Produksi Redaksi membuat janji dengan fotografer untuk melakukan penjadwalan kegiatan pemotretan. Penjadwalan pemotretan dilakukan 1 minggu sebelum kegiatan dan untuk kepastian kegiatan 3 hari sebelum kegiatan.
Manajer Produksi Menerima informasi dari Manajer Penerbitan. Menanyakan kondisi jadwal pemotretan kepada fotografer. Memberikan otorisasi kepada fotografer untuk melakukan kegiatan pemotretan.
42
G a m b a r
2 . 1 6
A l u r
P e n j a d w a l a n
F o t o
43
2.2 Kegiatan Praktik Industri Selama mengikuti kegiatan Praktik Industri, Penulis melakukan aktivitas-aktivitas di bagian praproduksi atau yang disebut juga sebagai Divisi Artistik. Selama kegiatan Praktik Industri berlangsung, penulis dibimbing langsung oleh Ketua Divisi Artistik, yaitu Bapak Titut Wibosono dan Ka. Griya Kreasi, Bapak Farry B. Paimin. Pada Divisi Artistik, Penulis berperan sebagai editor buku arsitektur bangunan interior dan eksterior. Bukan hanya buku arsitek namun Penulis juga mengedit naskah kamus bahasa Inggris-Arab, buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah, The Best Manager, mencari artikel Kesalahan dalam Membangun Rumah, dan proof reading dummy buku Batu Alam.
Sebagai editor, penulis diberi tugas untuk mengedit naskah, mulai dari berbentuk naskah mentah hingga menjadi naskah yang telah siap cetak. Proses penataan letak naskah menjadi sebuah buku yang dilakukan oleh Penulis berada di bawah pengawasan tim dari Divisi Artistik. Tugas Penulis sebagai editor buku arsitektur bangunan interior dan eksterior, yaitu melakukan pengecekan kelengkapan isi buku, kesalahan kata, kalimat dan tata bahasa, serta kevalidan data yang ada di dalam naskah.
Susunan Halaman Buku Matematika untuk Proyek DAK 1. Halaman Judul Utama 2. Halaman Hak Cipta 3. Halaman Judul Pelengkap 4. Halaman Katalog Dalam Terbitan (KDT) 5. Daftar Isi 6. Kata Pengantar 7. Isi Buku 8. Penutup 9. Daftar Pustaka 10. Glosarium 11. Riwayat Singkat Penulis
44
2.2.1 Pembuatan Desain Cover Buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah Desain dan layout pada buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah target pembacanya adalah untuk kalangan dewasa (ibu-ibu dan bapak- bapak) maka desain yang dibuat terlihat elegan dan disesuaikan dengan isi buku. Pembuatan desain menonjolkan tema buku. Penggunaan warna pada cover, yaitu natural. Penggunaan font untuk judul buku pun biasanya menggunakan font fantasi. Font yang digunakan untuk cover buku harus mempunyai readibility yang baik. Untuk pembuatan cover buku, software yang digunakan adalah Adobe InDesign CS 3 Adobe Photoshop CS3, dan Adobe Ilustrator CS3.
Elemen-Elemen yang Harus Ada pada Cover Buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah Cover Depan 1. Judul 2. Catcher 3. Point/Stiker 4. Foto/Gambar 5. Logo Imprint Punggung 1. Judul 2. Nama Penulis 3. Logo Imprint Cover Belakang 1. Judul 2. Blurb 3. ISBN 4. Barcode 5. Logo Imprint 6. Alamat Redaksi Penerbit
2.2.2 Penyuntingan Naskah Buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah Penulis menjadi editor untuk buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah tersebut. Penulis melakukan kegiatan penyuntingan naskah, baik sebagai
45
kopieditor maupun sebagai editor. Kopieditor bertugas melakukan penyuntingan naskah dari segi kebahasaan, seperti ejaan, diksi, struktur kalimat, dan tata bahasa naskah. Selain itu, Penulis juga harus memiliki landasan dasar penggunaan segi kebahasaan yang baik dan benar. Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Ejaan yang Disempurnakan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengedit antarkata, antarkalimat, bahkan antarparagraf. Kamus Besar Bahasa Indonesia sangat wajib digunakan oleh kopieditor ketika menghadapi kata-kata atau istilah-istilah baru di dalam naskah, sedangkan Ejaan yang Disempurnakan, dapat dijadikan acuan dalam menggunakan tanda baca dan kalimat konjungsi yang biasanya digunakan dalam naskah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan penyuntingan naskah, yaitu ejaan, pemenggalan kata, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, penerapan kutipan, penggunaan singkatan atau akronim, penggunaan huruf miring dan huruf tebal.
Khusus untuk naskah buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah, kesalahan biasa ditemukan pada tanda baca, gambar atau ilustrasi dengan kualitas yang kurang bagus. Selain itu, editor juga melakukan penyesuaian jumlah halaman naskah agar biaya pencetakan dapat ditekan seminimal mungkin. Idealnya, jumlah seluruh halaman isi buku harus kelipatan delapan, di luar cover dan back cover.
2.3 Pembahasan Setelah melakukan kegiatan Praktik Industri selama kurang lebih delapan minggu di penerbit Penebar Swadaya, Penulis mendapati beberapa perbedaan antara pengetahuan atau teori yang diajarkan di kampus dengan yang diterapkan di penerbit Penebar Swadaya. Perbedaan tersebut didapatkan Penulis ketika melakukan proses penataan letak naskah matematika dan proses penyuntingan naskah matematika. Perbedaan yang ditemui berada pada susunan atau sistematika buku, penggunaan kata baku. Yang perlu diketahui, setiap penerbit memiliki gaya selingkung dan konvensi penyuntingan naskah. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dimaklumi jika kita mengingat bahwa setiap penerbit memiliki kedua hal itu. Kelemahannya, jika suatu penerbit tidak mengacu kepada satu acuan, misalnya mengacu kepada KBBI dan EYD,
46
para editor akan merasa kebingungan karena perbedaan gaya selingkung dan konvensi penyuntingan naskah di masing-masing penerbit akan menyebabkan adanya acuan seperti KBBI dan EYD menjadi tidak berguna. Gaya selingkung dan konvensi penyuntingan naskah ini dapat dijadikan sebagai ciri khas penerbit, tetapi juga dapat menjadi sebuah ganjalan yang menyebabkan terjadinya ketidakkonsistenan pada buku- buku yang diterbitkan di Indonesia.
Awalnya, Penulis cukup merasa kebingungan dengan adanya perbedaan antara teori yang diajarkan di kampus dengan yang diterapkan di penerbit Penebar Swadaya. Terlebih lagi, pada saat melaksanakan kegiatan Praktik Industri, Penulis tidak diberi buku panduan gaya selingkung ataupun panduan konvensi penyuntingan naskah yang digunakan di penerbit Penebar Swadaya. Pertanyaan demi pertanyaan terpaksa Penulis lontarkan kepada pembimbing industri agar dapat melakukan pekerjaan yang sesuai dengan standar gaya selingkung dan konvensi penyuntingan naskah di penerbit Penebar Swadaya. Berikut beberapa perbedaan antara teori di kampus dan gaya selingkung penerbit Penebar Swadaya yang berhasil Penulis temukan: 1. Sistematika Buku Berdasarkan teori yang Penulis pelajari selama perkuliahan di PoliMedia, sebuah buku terdiri dari tiga bagian, yaitu preliminaries, text matter, dan postliminaries. Perbedaannya terdapat pada halaman preliminaries. Halaman preliminaries pada buku biasanya diisi oleh halaman prancis, halaman judul utama, halaman hak cipta, halaman persembahan, halaman daftar isi, halaman kata pengantar, halaman prakata, dan halaman pendahuluan.
Akan tetapi, dalam menerbitkan buku cepat & mudahMenghitung Biaya Renovasi Rumah, gaya selingkung yang digunakan dalam menata letak naskah memiliki perbedaan di bagian preliminaries-nya. Di penerbit Penebar Swadaya, buku matematika tersebut diwajibkan untuk menggunakan halaman judul utama, halaman hak cipta, halaman judul pelengkap, dan halaman KDT sebagai preliminaries-nya. Daftar isi dan kata pengantar tidak termasuk di dalam bagian preliminaries, tetapi dimasukkan ke dalam bagian text matter. Hal ini dikarenakan halaman daftar isi diharuskan bernomor halaman 1. Setelah halaman daftar isi, barulah dimasukkan halaman kata pengantar. Perbedaan ini merupakan perbedaan yang paling mendasar
47
yang ditemukan Penulis pada saat melakukan proses penataan letak naskah di dalam Adobe InDesign.
2. Penggunaan Kata Baku Kata-kata baku yang digunakan juga memiliki konvensi tersendiri sehingga Penulis benar-benar perlu mempelajari kata apa yang tepat digunakan pada saat melakukan penyuntingan naskah dari segi kebahasaannya. Salah satu contohnya ialah kata segitiga. Di dalam KBBI, kata segitiga ditulis serangkai, tidak dipisah menjadi segi tiga. Lain halnya dengan segi empat dan segi lima yang penulisannya memang tidak dirangkai, kata segitiga di dalam KBBI penulisannya dirangkai.
Akan tetapi, konvensi penulisan naskah di penerbit Penebar Swadaya berkata lain. Kata segitiga tidak boleh ditulis serangkai sehingga penulisannya harus menjadi segi tiga. Alasan penulisan ini ialah karena segitiga sama seperti segi empat dan segi lima. Kata segi tiga digolongkan sebagai segi banyak, sama seperti segi empat dan segi lima. Hal ini juga merupakan salah satu masalah yang paling menyulitkan Penulis pada saat berperan sebagai editor buku matematika karena KBBI tidak sepenuhnya dijadikan acuan penyuntingan naskah. Oleh sebab itu, Penulis harus berkali-kali mengajukan pertanyaan kepada pembimbing industri di penerbit Penebar Swadaya untuk memastikan kata mana yang tepat untuk digunakan di dalam buku.
48
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan Berdasarkan kegiatan Praktik Industri yang dilakukan penulis sejak awal bulan Februari hingga akhir bulan April di Divisi Editor penerbit Penebar Swadaya, Penulis dapat menyimpulkan bahwa apa yang diajarkan di bangku kuliah tidak selalu sesuai dengan kondisi di industri penerbitan. Dengan asumsi kalau tiap-tiap penerbit memiliki gaya selingkung dan konvensi penulisan naskah yang berbeda, maka dari itu, seseorang yang bekerja sebagai editor ataupun setter harus bersifat fleksibel. Artinya, baik editor maupun setter, selain mengetahui standar terbitan secara umum, mereka juga harus mampu menyesuaikan pekerjaannya dengan gaya selingkung dan konvensi penulisan naskah yang diterapkan penerbit. Satu hal inti yang harus diingat ialah, bagaimanapun seorang calon editor dan setter memahami standar terbitan di yang belaku secara umum, saat bekerja di sebuah perusahaan penerbitan, mereka harus mengikuti gaya selingkung dan konvensi penulisan naskah yang berlaku di penerbit tersebut. Oleh sebab itu, seperti yang telah dijabarkan di atas, setiap orang yang bergelut di dunia penerbitan haruslah bersifat fleksibel dan harus mau mempelajari gaya selingkung serta konvensi penulisan naskah yang berlaku di masing-masing penerbit.
3.2 Saran Pada saat melakukan kegiatan Praktik Industri, Penulis menemukan beberapa kesulitan dalam menata letak dan menyunting sebuah naskah. Adanya gaya selingkung di penerbit Penebar Swadaya membuat proses penataan letak dan penyuntingan naskah berbeda dengan yang diajarkan di bangku kuliah. Hal ini membuat Penulis harus berulang kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pembimbing industri seputar gaya selingkung penerbitan di penerbit Penebar Swadaya.
Oleh sebab itu, sangat efektif apabila sebelum peserta Praktik Industri melakukan kegiatan di perusahaan penerbit, pihak perusahaan memberitahukan gaya selingkung
49
dan konvensi penulisan naskah yang digunakan di penerbit tersebut kepada peserta Praktik Industri. Hal ini akan meminimalisir kesalahan yang dilakukan peserta Praktik Industri pada saat melakukan penataan letak dan penyuntingan naskah buku matematika.
Saran lain yang mungkin dapat penulis berikan ialah penerbit Penebar Swadaya menyusun buku panduan gaya selingkung dan buku panduan konvensi penulisan naskah matematika khusus untuk penerbit Penebar Swadaya. Dengan menyusun buku panduan gaya selingkung dan buku panduan konvensi penulisan naskah, peserta Praktik Industri dapat mempelajari hal tersebut secara autodidak tanpa harus banyak bertanya kepada pembimbing industri. Hal ini sangat bermanfaat apabila suatu ketika pembimbing industri sedang tidak berada di perusahaan, peserta Praktik Industri cukup membaca buku panduan tersebut.
50
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapres. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2002. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Tim Grasindo. 2007. Buku Pintar Penerbitan Buku. Jakarta: Grasindo. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Trim, Bambang. 2009. Taktis Menyunting Naskah. Jakarta: Maximalis.
FORM PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Nama Mahasiswa : Nurjannah Dwi Kurnia NIM : 11310021 Jurusan : Penerbitan Semester : VI (enam) Email : nurjannahdwikurnia@ymail.com Nama Perusahaan : Penebar Swadaya Group Telp./Faks : Telp. (021) 29617008, 29617009/Fax. (021) 8721570 Email/Website : ps@penebar-swadaya.net/http://www.penebar-swadaya.net Nama Pembimbing Perusahaan : Titut Wibisono No. Aspek yang Dinilai Nilai A B C D E 1 Pengetahuan yang mendukung pekerjaan 2 Keterampilan yang mendukung pekerjaan 3 Inisiatif 4 Disiplin 5 Kemampuan berkomunikasi 6 Keramahan 7 Kedewasaan (maturity) 8 Ketelitian dan akurasi dalam pekerjaan 9 Kemandirian dalam melaksanakan pekerjaan 10 Kemampuan bekerja sama 11 Manajemen waktu Jumlah Total Nilai rata-rata Catatan Pembimbing Industri:
Keterangan Nilai A B C D E Rentang 80100 6679 5665 4655 145 Sebutan Amat Baik Baik Cukup Kurang Gagal
Pembimbing Akademis, Pembimbing Industri,
Titut Wibisono Mengetahui: Ketua Jurusan Penerbitan,
Drs. Benget Simamora, M.M.
INSTRUMEN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Mahasiswa Penerbitan Nama Mahasiswa Nurjannah Dwi Kurnia NIM 11310021 Semester VI (enam) Nama Perusahaan Penebar Swadaya Group Alamat Perum. Bukit Permai Jl. Kerinci Blok A2 No. 23-24 Cibubur, Jakarta Timur. Telepon/Fax Telp. (021) 29617008, 29617009/Fax. (021) 8721570 Email ps@penebar-swadaya.net Website http://www.penebar-swadaya.net Waktu 03 Maret 2014 s.d. 30 April 2014 Nama Pembimbing Akademis Nama Pembimbing Industri Titut Wibisono No. Objek Praktik Industri Waktu Pembimbing Industri Pembimbing Akademis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst
Pembimbing Akademis, Pembimbing Industri,
Titut Wibisono Mengetahui: Ketua Jurusan Penerbitan,
PKM-M - Pelatihan Pengolahan Minyak Bekas Pakai (Minyak Jelantah) Menjadi Sabun Batang Bagi Anggota PKK Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung - 1313011026 - 2013