Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

DI MAJALAH KIPRAH KEMENTERIAN PEKERJAAN


UMUM

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir



Oleh:
CHAIRUL UMAM
(11310004)








JURUSAN PENERBITAN
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF
2014


PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI


Laporan prakerin ini disusun oleh Chairul Umam NIM 11310004 telah diperiksa
dan disetujui,

Jakarta, 30 April 2014

Majalah KIPRAH
Pembimbing Industri, Pembimbing Akademis,




Sambiyo, SH, M.si Suratni, SS, M. Hum




Mengetahui:
Ketua Jurusan Penerbitan,




Drs. Benget Simamora, M.M
NIP. 195907061986031002


iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan ridha-Nya sehingga penulis
mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Industri dan
menyelesaikan laporan ini. Keberhasilan penulis pada kegiatan Praktik Industri tidak
lepas dari pihak-pihak yang mendukung dan membantu penulis dalam menjalani
kegiatan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia yang telah Dia berikan.
2. Kedua orangtua Penulis yang selalu memberikan dukungan.
3. Dosen Pembimbing Akademis Praktik Industri, Drs. Jimmy Paat, M.Msi., yang
telah membimbing Penulis selama melakukan kegiatan Praktik Industri.
4. Ketua Jurusan Penerbitan, Drs. Benget Simamora, M.M., yang telah
mengarahkan Penulis saat melakukan kegiatan Praktik Industri.
5. Ibu Kuslistyarini selaku Direktur Penebar Swadaya yang mengizinkan Penulis
melaksanakan kegiatan Praktik Industri di perusahaan yang beliau pimpin.
6. Bapak Titut Wibisono, selaku Kepala Divisi Cif sekaligus Pembimbing Industri
yang telah memberikan bimbingan kepada Penulis dalam melakukan kegiatan
Praktik Industri di penerbit Penebar Swadaya.
7. Bapak Farry B. Paimin selaku Kepala Divisi Griya Kreasi yang telah banyak
membimbing dan membantu Penulis dalam pelaksanaan Praktik Industri.
8. Dewan direksi dan seluruh karyawan di Penerbit Penebar Swadaya, khususnya
pada divisi Cif dan Griya Kreasi.
9. Rekan-rekan seperjuangan dari Prodi Penerbitan.
10. Seluruh pihak yang telah mendukung Penulis yang tidak bisa disebutkan satu-
per satu, terima kasih banyak atas bantuannya.


iv

KATA PENGANTAR

Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) menyelenggarakan program pendidikan
vokasi guna membangun pengetahuan dasar dan terapan di bidang industri kreatif.
Kegiatan Praktik Industri ini merupakan salah satu program dalam kurikulum
PoliMedia yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa semester VI. Kegiatan Praktik
Indusri ini diharapkan menjadi salah satu upaya mahasiswa untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan dalam kurikulum pendidikan di PoliMedia.

Laporan Praktik Industri ini dibuat dan disusun untuk memenuhi syarat penulisan Tugas
Akhir pada Jurusan Penerbitan. Laporan Praktik Industri memuat kegiatan Praktik
Industri yang dilakukan Penulis pada saat melakukan kegiatan Praktik Industri di
majalah KIPRAH Kementerian PU. Selain itu, laporan ini juga disusun untuk
memberikan gambaran umum mengenai perusahaan serta kegiatan yang berlangsung
di dalamnya.

Laporan kegiatan Praktik Industri ini juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur
kemampuan mahasiswa di industri penerbitan dalam mengimplementasikan
kompetensi atau keahlian yang didapat selama perkuliahan. Terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kemajuan jurusan Penerbitan dan juga bagi adik-adik kelas yang akan
melakukan kegiatan Praktik Industri pada tahun-tahun berikutnya.



Jakarta, Mei 2014



Chairul Umam


v

ABSTRAK

Proses penerbitan buku memiliki alur yang cukup panjang. Penerbitan buku dari naskah
mentah menjadi naskah yang siap cetak harus melalui beberapa proses inti, yaitu proses
penyeleksian naskah, penataan letak isi buku, penyuntingan isi buku, dan pengerjaan
desain sampul buku. Proses inti penerbitan inilah yang membuat peran penerbit dalam
menerbitkan buku menjadi sangat esensial. Kegiatan yang dilakukan penerbit memiliki
andil besar dalam memasarkan buku karena faktor estetika atau keindahan dari sebuah
buku sangat menentukan laris atau tidaknya buku di pasaran.

Begitu pula dengan buku tentang arsitektur bangunan interior dan eksterior, di
Indonesia buku jenis ini tidak terlalu beredar banyak dipasaran sebab, jarangnya penulis
yang menulis tentang arsitektur bangunan ataupun permasalahan pada saat
pembangunan. Terbatasnya penulis membuat penerbit harus bekerja ekstra mencari
penulis yang tulisannya ingin diterbitkan. Biasanya dengan cara sayembara atau dengan
cara meminta penulis yang ada untuk menulis dengan judul atau tema yang baru.

Dari segi kebahasaan, proses penyuntingan naskah yang dilakukan editor haruslah
berdasarkan kepada kaidah di dalam EYD dan konvensi penyuntingan naskah yang
berlaku di penerbit Penebar Swadaya.


Kata Kunci: Naskah Arsitektur Bangunan Interior dan Ekterior, Penyuntingan Naskah



vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktik Industri ........................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Industri ........................................................................ 2
1.3 Manfaat Praktik Industri ...................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Praktik Industri ........................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Industri .................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 5
2.1.1 Sejarah Lahirnya Penerbit Penebar Swadaya ............................. 5
2.1.2 Visi, Misi, dan Moto Penerbit Penebar Swadaya ....................... 6
2.1.3 Profil Penerbit Penebar Swadaya dan Imprint-Imprint-nya ........ 6
1. Profil Penebar Swadaya .......................................................... 6
2. Profil Imprint Griya Kreasi .................................................... 8
3. Profil Imprint Penebar Plus (Gaya Berbudaya) ...................... 11
4. Profil Imprint Cerdas Interaktif (CIF) .................................... 12
5. Profil Imprint Tiara Aksa ....................................................... 13
6. Profil Imprint Raih Asa Sukses (RAS) ................................... 15
7. Profil Imprint Be Champion ................................................... 16
2.1.4 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya ................................ 18
2.1.5 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya ......................... 20
2.1.6 Deskripsi Kerja Editor dan Setter di Penebar Swadaya ............. 22
2.1.7 Mekanisme Kerja di Penerbit Penebar Swadaya ........................ 23
1. Mekanisme Pemesanan Desain Cover ................................... 23
2. Mekanisme Pemesanan Desain .............................................. 24
3. Mekanisme Pengadaan Desain ............................................... 27
4. Mekanisme Filling Foto ......................................................... 28
5. Mekanisme Setting Naskah .................................................... 31
6. Mekanisme Filling Naskah .................................................... 34
7. Mekanisme Pengadaaan Foto ................................................. 36
8. Mekanisme Freelance/Outsourcing ....................................... 39
9. Mekanisme Penjadwalan Foto ................................................ 41
2.1.8 Produk-Produk Terbitan Penebar Swadaya ................................ 43
2.2 Kegiatan Praktik Industri .................................................................... 50
2.2.1 Pengkajian Buku Matematika untuk Proyek DAK .................... 50
2.2.2 Penataan Letak Naskah Buku Matematika DAK ....................... 50
2.2.3 Pembuatan Desain Cover Buku Matematika DAK .................... 52
2.2.4 Penyuntingan Naskah Buku Matematika DAK ......................... 53
2.2.5 Surveyor ..................................................................................... 53
2.3 Pembahasan .......................................................................................... 54



vii

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 57
3.1 Simpulan .............................................................................................. 57
3.2 Saran .................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 59
LAMPIRAN
A. Hasil Desain dan Layout
B. Catatan Kegiatan Harian
C. Surat Keterangan Melakukan Praktik Industri
D. Form Penilaian




viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Profil Penerbit Penebar Swadaya ...................................................... 8
Gambar 2.2 Profil Imprint Griya Kreasi ............................................................... 10
Gambar 2.3 Profil Imprint Penebar Plus ............................................................... 12
Gambar 2.4 Profil Imprint CIF (Cerdas Interaktif) ................................................ 13
Gambar 2.5 Profil Imprint Tiara Aksa .................................................................. 14
Gambar 2.6 Profil Imprint Raih Asa Sukses ......................................................... 16
Gambar 2.7 Profil Imprint Be Champion .............................................................. 17
Gambar 2.8 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya ....................................... 18
Gambar 2.9 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya ................................ 20
Gambar 2.10 Alur Kerja Desain .............................................................................. 26
Gambar 2.11 Alur Filling Foto ................................................................................ 30
Gambar 2.12 Alur Kerja Pracetak ........................................................................... 33
Gambar 2.13 Alur Filling Naskah ........................................................................... 35
Gambar 2.14 Alur Pengadaan Foto ......................................................................... 38
Gambar 2.15 Alur Freelance/OC ............................................................................ 40
Gambar 2.16 Alur Penjadwalan Foto ...................................................................... 42
Gambar 2.17 Buku-Buku Terbitan Penerbit Penebar Swadaya .............................. 43
Gambar 2.18 Buku-Buku Terbitan Imprint Griya Kreasi ....................................... 44
Gambar 2.19 Buku-Buku Terbitan Imprint Penebar Plus ....................................... 45
Gambar 2.20 Buku-Buku Terbitan Imprint Cerdas Interaktif (CIF) ....................... 46
Gambar 2.21 Buku-Buku Terbitan Imprint Tiara Aksa .......................................... 47
Gambar 2.22 Buku-Buku Terbitan Imprint Raih Asa Sukses (RAS) ...................... 48
Gambar 2.23 Buku-Buku Terbitan Imprint Be Champion ...................................... 49


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Industri
Majalah Kiprah di Kementerian Pekerjaan Umum merupakan media cetak yang
bersifat internal dan telah terbit sejak tahun 2001. Majalah yang sifatnya non
komersil ini terbitannya dikelola oleh Pusat Komunikasi Publik (Puskomp)
sehingga dapat bertahan hingga 13 tahun meskipun format dan namanya
mengalami beberapa kali perubahan. Ini menjadi suatu hal yang menarik karena
kita berada di zaman dimana banyak sekali majalah yang bahkan sifatnya
komersil pun mengalami persaingan yang berat untuk tetap hidup. Apalagi
majalah ini memuat masalah internal mengenai Kementerian Pekerjaan Umum
(PU) yang sepertinya sedikit sekali masyarakat yang berminat untuk membaca
majalah ini. Tidak semua masyarakat yang mengerti atau memperhatikan
masalah ke-PU-an pun membuat majalah ini terbilang cukup hebat karena dapat
bertahan.

Hal itulah yang membuat penulis mulai berpikir bagaimana mungkin majalah ini
dapat bertahan hidup? Di era perekonomian yang saat ini rasanya hampir semua
pihak baik negeri maupun swasta berlomba untuk menghasilkan keuntungan,
Majalah Kiprah tetap konsisten memberikan informasi secara cuma-cuma. Hal
ini membuat penulis ingin mengetahui lebih jauh bagaimana majalah ini dapat
bertahan selama 13 tahun dengan isi yang lebih banyak bersifat internal ini.

Setelah menjalani kegiatan Praktik Industri selama kurang lebih dua bulan,
Penulis akhirnya mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan yang sebelumnya
terbesit di pikiran Penulis. Setelah mempelajari proses penerbitan Majalah
Kiprah lebih dalam, ternyata di penerbit itu memiliki beberapa rubrik yang tidak
hanya berisi mengenai masalah internal. Hal inilah yang tidak diketahui oleh
masyarakat pada umumnya.


2

Penulis sendiri pun baru mengetahui adanya imprint-imprint selain Puskomp
tersebut setelah melakukan kegiatan Praktik Industri di Kementerian Pekerjaan
Umum. Rupanya, masing-masing imprint tersebut memiliki visi dan tugas
tersendiri yang berbeda setiap bagiannya. Maka, jelaslah pertanyaan-pertanyaan
yang membuat penulis bertanya-tanya tentang bagaimana caranya majalah ini
dapat bertahan hidup hingga saat ini. Jawabannya ialah, Majalah Kiprah tetap
bisa bertahan hingga 13 tahun karena selain menginformasi masalah internal ke-
PU-an, majalah ini juga memuat informasi yang sifatnya ringan dan menarik
meskipun masih ada kaitannya dengan pekerjaan umum.


1.2 Tujuan Praktik Industri
1. Agar mahasiswa dapat langsung mengimplementasikan teori dan praktik yang
telah didapat di kampus dalam proses editorial, produksi, dan pemasaran di
perusahaan penerbitan.
2. Agar mahasiswa dapat terlibat langsung dalam rantai kegiatan di perusahaan
penerbitan mulai dari hulu sampai ke hilir.
3. Untuk memberi nilai tambah kepada mahasiswa apabila menjadi calon tenaga
kerja setelah lulus dari PoliMedia.
4. Agar mahasiswa dapat secara langsung mempelajari dan menyerap pengalaman
para pekerja dan para leader di perusahaan penerbitan serta bagaimana strategi
mengelola usaha penerbitan.
5. Agar mahasiswa dapat memahami dan menyerap bagaimana memahami proses
kerja serta sistem kerja di industri penerbitan.
6. Memberi gambaran kepada mahasiswa mengenai dunia kerja di bidang industri
kreatif, khususnya di industri penerbitan.
7. Untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa.



1.3 Manfaat Praktik Industri
Bagi Peserta Praktik Industri:
1. Mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk melakukan praktik kerja di
industri penerbitan


3

2. Mampu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan pada bagian
praproduksi.
3. Mampu mengecek kelengkapan setiap naskah terbitan yang dijadikan
tugas pada saat melakukan Praktik Industri.
4. Mampu membantu melakukan pengoreksian naskah.
5. Melakukan pekerjaan mengedit secara manual dan digital.
6. Mampu membantu melakukan pekerjaan marking atau memberi tanda-
tanda untuk spesifikasi naskah yang hendak dicetak, seperti
memilih/merancang ukuran produk, font, ukuran huruf, panjang baris,
dan lain sebagainya.
7. Mampu membantu memilih atau membuat pola layout dan me-layout isi
buku, sampul buku, dan lain sebagainya.
8. Mampu membantu merancang dan membuat sampul buku, majalah dan
produk lainnya.
9. Mampu beradaptasi dengan lingkungan perusahaan sehingga mahasiswa
dapat memahami ruang lingkup perusahaan.
10. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa di bidang
penerbitan.
11. Melatih integritas, sikap mental yang positif, jujur, bertanggung jawab,
dan disiplin mahasiswa.
Bagi Perusahaan:
Peserta Praktik Industri dapat berkontribusi untuk meningkatkan mutu dan
produktivitas perusahaan.
Bagi PoliMedia:
Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang kondisi terkini
dari industri penerbitan di Indonesia dan juga sebagai awal kerja sama antara
PoliMedia dan perusahaan penerbitan.




4


1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Praktik Industri
Peserta melakukan Praktik Kerja Industri di Majalah KIPRAH Kementerian PU pada
ruang lingkup Puskom, yaitu bagian Editing naskah. Di divisi ini, Penulis melakukan
kegiatan berupa pengeditan dari naskah mentah menjadi naskah yang sudah di-layout,
penyuntingan naskah dari segi kebahasaan dan juga, baik secara manual maupun
digital, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yang digunakan di majalah KIPRAH,
pengoreksian naskah dalam bentuk dummy sebelum finishing akhir yaitu majalah
dicetak dan distribusikan.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Industri
Bab satu berisi tentang latar belakang melakukan kegiatan Praktik Industri di majalah
KIPRAH, tujuan melakukan kegiatan Praktik Industri, manfaat melakukan kegiatan
Praktik Industri, ruang lingkup kegiatan Praktik Industri, dan sistematika penulisan
laporan Praktik Industri. Pada bab ini, alasan melakukan kegiatan Praktik Industri di
majalah KIPRAH dijabarkan secara ringkas. Kemudian, tujuan yang hendak dicapai
mahasiswa melalui kegiatan Praktik Industri serta manfaat yang akan diperoleh oleh
mahasiswa, perusahaan, dan PoliMedia pun dijabarkan. Bab ini juga dilengkapi dengan
ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Praktik Industri di majalah KIPRAH. Terakhir,
sistematika penulisan laporan Praktik Industri juga ditulis secara singkat.

Pada bab dua, tertulis tentang gambaran umum majalah KIPRAH, meliputi sejarah
lahirnya majalah KIPRAH; profil majalah dan imprint-imprint di dalamnya; alur
naskah; struktur organisasi; deskripsi kerja editor dan setter; mekanisme kerja; dan
contoh-contoh produk terbitan dari imprint-imprint di majalah KIPRAH. Selain tentang
gambaran umum perusahaan, bab ini juga membahas tentang kegiatan apa saja yang
dilakukan Penulis pada saat melakukan kegiatan Praktik Industri dan pembahasan
masalah-masalah yang dihadapi saat melakukan kegiatan Praktik Industri.

Terakhir, pada bab tiga, tertulis simpulan dan saran berdasarkan pada pembahasan
masalah di bab dua. Bagian ini merupakan kontribusi yang dapat Penulis berikan untuk
majalah KIPRAH setelah melakukan kegiatan Praktik Industri di sana.





5




5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan
2.1.1 Sejarah Lahirnya Penerbit Penebar Swadaya
Majalah KIPRAH merupakan majalah yang di yang didirikan pada 20 Januari
2001. Awalnya Departemen PU (nama saat itu) memiliki majalah yang disebut
Majalah PU dan sudah terbit sejak lama. Pada tahun 2001, seiring dengan
pergantian nama Departemen PU menjadi nama Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah (Kimpraswil) pada zaman presiden Gus Dur maka
diputuskan mengganti nama majalah tersebut menjadi KIPRAH. Pada tahun
tersebut, pertama kalinya majalah KIPRAH terbit dengan format dua tahun
sekali. Dengan siringnya waktu dan kebutuhan akan informasi tetang ke Puan,
maka majalah KIPRAH sempat terbit triwulanan dan menjadi dwiwulanan hinga
sekarang. Nama Kiprah merupakan Akronim dari Permukiman dan Prasarana
Wilayah yang merupakan nama Lembaga Induk waktu itu (Dep. Kimpraswil)
dan tetap dipertahankan sampai sekarang. Sejak tahun 2006 pengelolaannya
dipindah dari Pusdata ke Unit baru yaitu Puskom seiring ditetapkannya sebagai
majalah resmi Departemen (kini Kementerian)


Latar belakang pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pembaca
majalah Trubus yang ingin sajian secara lengkap, detail, dan tidak hanya sekadar
artikel. Seiring bergulirnya waktu, semakin banyak masyarakat yang
membutuhkan informasi dunia pertanian dengan berbagai alasan dan
kepentingan. Alasannya beragam, mulai dari sekadar menyalurkan hobi, ingin
berwirausaha, persiapan pensiun, hingga para akademisi dan masyarakat yang
ingin menambah pengetahuan di dunia pertanian. Atas dasar itulah, penerbit
Penebar Swadaya menerbitkan buku pertanian secara umum dengan sajian yang
terbaik, praktis, dan mudah dipahami. Hingga saat ini, selama lebih dari 30
tahun, Penebar Swadaya tetap berkonsentrasi penuh dalam menerbitkan buku-


6

buku bertema pertanian dan masih menjadi leader-nya penerbit buku-buku
pertanian di Indonesia.

Pada tahun 2005, demi menjawab kebutuhan informasi di bidang lain yang
semakin berkembang pesat, penerbit Penebar Swadaya melakukan
pengembangan produk dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus
juga untuk mewadahi jenjang karier karyawan dengan mendirikan tiga imprint,
yaitu Penebar Plus, Griya Kreasi, dan CIF (Cerdas Interaktif). Imprint-imprint
tersebut merupakan anak perusahaan yang menerbitkan buku-buku dengan
spesifikasi yang berbeda-beda. Penebar Plus merupakan imprint yang
menerbitkan buku-buku mengenai gaya hidup, bisnis, dan budaya; Griya Kreasi
merupakan imprint yang menerbitkan buku-buku mengenai kreasi membangun
rumah dan inspirasi desain interior dan eksterior bangunan; dan CIF merupakan
imprint yang menerbitkan buku-buku anak yang bertema keterampilan,
kreativitas, pendidikan, cerita fiksi, dan religi.


6


Pada tahun 2007, Penebar Swadaya kembali memperluas jangkauan terbitannya
dengan mendirikan imprint RAS (Raih Asa Sukses) yang berkonsentrasi dalam
menerbitkan buku-buku mengenai manajemen, hukum, dan pengembangan diri
atau motivasi. Terakhir, pada tahun 2010, didirikan pula imprint yang khusus
menerbitkan buku-buku olahraga, yaitu Be Champion.

Kebutuhan pembaca menjadi semangat Penebar Swadaya untuk terus berbenah
dan berkarya agar buku-buku terbitannya semakin dinamis, kritis, serta informatif
dalam menghadirkan dan menyajikan informasi yang dibutuhkan pembaca.
Imprint-imprint di atas hingga kini masih mewarnai belantika industri perbukuan
di Indonesia.

2.1.2 Visi, Misi, dan Moto Penerbit Penebar Swadaya
Tidak mungkin sebuah perusahaan penerbit besar tidak memiliki suatu tujuan
awal. Begitu pula dengan Penebar Swadaya, penerbit ini juga memiliki visi dan
misi yang mengarahkannya sejak awal penerbit ini terbentuk.

Visi:
Menjadi korporasi penyedia informasi dan pengetahuan yang diakui kelengkapan
dan kualitasnya secara nasional dan internasional.

Misi:
Menjadi lembaga yang diakui kepeloporan dan keunggulannya secara
internasional dalam menyediakan pengetahuan praktis dan inspiratif untuk
membangun kehidupan produkif, sejahtera, dan bermartabat.

Moto:
Menjadi cerdas dan terus bertumbuh (Be smart and keep growing).

2.1.3 Profil Penerbit Penebar Swadaya dan Imprint-Imprint-nya
1. Profil Penebar Swadaya
Penebar Swadaya merupakan badan usaha milik Yayasan Bina Swadaya yang
didirikan pada 10 Desember 1980. Latar belakang pendiriannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan pembaca majalah Trubus yang ingin sajian secara lengkap,


7

detail, dan tidak hanya sekadar artikel. Seiring bergulirnya waktu, semakin
banyak masyarakat yang membutuhkan informasi dunia pertanian dengan
berbagai alasan dan kepentingan. Alasannya beragam, mulai dari sekadar
menyalurkan hobi, ingin berwirausaha, persiapan pensiun, hingga para akademisi
dan masyarakat yang ingin menambah pengetahuan di dunia pertanian. Atas dasar
itulah, penerbit Penebar Swadaya menerbitkan buku pertanian secara umum
dengan sajian yang terbaik, praktis, dan mudah dipahami. Hingga saat ini, selama
lebih dari 30 tahun, Penebar Swadaya tetap berkonsentrasi penuh dalam
menerbitkan buku-buku bertema pertanian dan masih menjadi leader-nya penerbit
buku-buku pertanian di Indonesia.

Penerbit Penebar Swadaya menyajikan buku dengan topik seputar tanaman buah,
tanaman sayur, tanaman hias, tanaman perkebunan, tanaman pangan, tanaman
obat, ikan hias, ikan konsumsi, temak, literatur, dan wirausaha.

Alasan mengapa buku-buku Penebar Swadaya perlu dibaca:
Praktis
Aspek ini menjadi pertimbangan yang penting bagi penerbit Penebar
Swadaya dalam menerbitkan setiap buku. Karena itu, buku terbitan Penebar
Swadaya selalu diangkat dari perpaduan inovasi yang akan, sedang, dan telah
berkembang secara praktis di lapangan.
Ilmiah
Keilmiahan buku terbitan penerbit Penebar Swadaya tidak perlu diragukan
lagi karena ditulis oleh pakar di bidangnya. Rujukan ilmiah dari berbagai
sumber menjadi bahan dalam proses penulisan. Hasil-hasil yang didapat dari
berbagai lembaga penelitian juga telah memperkaya khasanah keilmuan
buku-buku terbitan Penebar Swadaya.
Komunikatif
Dengan membaca buku terbitan Penebar Swadaya, pembaca dituntun secara
step by step dengan cara yang mudah dimengerti. Sebelum mempraktikkan,
pembaca sudah tahu secara detail apa yang akan dilakukan di lapangan.
Sarat Informasi
Buku terbitan Penebar Swadaya membahas topik secara menyeluruh. Mulai
dari aspek budi daya, pascapanen, prospek bisnis, analisis usaha, sampai
aspek pemasarannya dibahas hingga tuntas. Setelah membaca buku terbitan


8

Penebar Swadaya, diharapkan pembaca dapat memahami dengan baik suatu
topik secara utuh.

Gambar 2.1 Profil Penerbit Penebar Swadaya

2. Profil I mprint Griya Kreasi
Griya Kreasi adalah salah satu imprint yang lahir dan didirikan oleh PT Penebar
Swadaya pada bulan Agustus 2005. Griya Kreasi lahir karena adanya peluang di
bidang rumah, kebutuhan masyarakat akan informasi seputar rumah dan belum
banyaknya penerbitan buku masalah rumah.
Filosofi
o Materi isi berkualitas
o Penampilan produk prima
o Pelayanan prima
Ketiganya mendasari seluruh bidang kegiatan yang dianut oleh seluruh karyawan
sehingga kepuasan pembaca benar-benar dijunjung tinggi dan dijaga.


9


Visi
Menjadi penerbit buku tentang rumah terbesar di Indonesia yang
mengedepankan kualitas materi dan penampilan.

Misi
o Menerbitkan buku teknik arsitektur, teknik sipil, serta desain interior dan
eksterior.
o Memprioritaskan mutu produksi dengan memperhatikan pembahasan
materi yang aktual, praktis, lengkap, dan akurat.
o Menambah pengetahuan maupun membuka wawasan dan inspirasi
pembaca tentang bangunan rumah.
o Memberikan manfaat kepada pembaca, penulis, pemilik, dan karyawan
.
Seri Garapan
o Seri Kreasi Membangun Rumah
o Seri Kreasi Tips dan Solusi
o Seri Kreasi Inspirasi dan Desain
o Seri Kreasi Bahan Bangunan
o Seri Kreasi Lingkungan
o Seri Kreasi Pustaka

Keunggulan Griya Kreasi
o Terbitannya sesuai kebutuhan konsumen
o Mengikuti tren
o Mengandalkan kecepatan terbit
o Mengikuti perkembangan dunia penerbitan dalam hal desain dan kualitas
materi
o Materi isi akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
o Mudah diterapkan
o SDM yang berkompeten
o Sarana kerja sangat layak dan representatif
o Software mengikuti perkembangan teknologi.


10


Gambar 2.2 Profil Imprint Griya Kreasi


11

3. Profil I mprint Penebar Plus (Gaya Berbudaya)
Berawal dari banyaknya masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat maka
Penebar Swadaya yang telah eksis di dunia penerbitan perlu mewadahi informasi
seputar kesehatan dalam imprint tersendiri. Kemudian, lahirlah imprint Penebar
Plus pada tahun 2005.

Masalah kesehatan selalu terkait dengan gaya hidup seseorang dan topik inilah
yang akhirnya menjadi bidang garapan dari imprint Penebar Plus. Tiga bidang
yang menjadi garapan utamanya, yaitu:

1. Solusi Sehat
Solusi sehat mengulas berbagai hal tentang kesehatan, baik pola hidup,
olahraga, pola makan, pengetahuan tentang penyakit, pencegahan dan
pengobatannya, serta tip-tip sehat lainnya.
2. Solusi Bisnis
Solusi bisnis menyajikan inspirasi bisnis pilihan, kiat sukses, maupun
langkah-langkah dalam berbisnis.
3. Solusi Gaya
Solusi gaya banyak membahas tentang gaya hidup, termasuk fashion.

Keunggulan Penebar Plus
1. Terbitannya sesuai kebutuhan konsumen
2. Mengikuti tren
3. Mengikuti perkembangan dunia penerbitan dalam hal desain dan kualitas
materi
4. Materi isi akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
5. Mudah diterapkan
6. SDM yang berkompeten
7. Sarana kerja sangat layak dan representatif
8. Software mengikuti perkembangan teknologi penerbitan
9. Penulis-penulis yang ahli di bidangnya


12


Gambar 2.3 Profil Imprint Penebar Plus

4. Profil I mprint Cerdas Interaktif (CIF)
Imprint CIF (Cerdas Interaktif) merupakan imprint yang berkonsentrasi dalam
menerbitkan buku-buku untuk anak. Imprint ini merupakan satu-satunya imprint
milik penerbit Penebar Swadaya yang fokus menggarap segala hal yang berkaitan
dengan dunia anak-anak. Sejak didirikan pada tahun 2005, CIF terus konsisten
menerbitkan buku-buku guna mengembangkan karakter anak (Character
Building). Selain itu, buku-buku terbitan imprint ini dibuat dengan maksud untuk
menambah pengetahuan anak sekaligus mengembangkan kreativitas dan imajinasi
anak.

Target utama buku-buku terbitan CIF ditujukan untuk anak usia pra-sekolah dan
usia sekolah agar dapat membantu orang tua dan guru dalam mendidik anak-anak.
Buku-buku garapan imprint CIF diterbitkan secara berseri, seperti seri aktivitas
dan keterampilan, seri pendidikan, seri religius, seri fiksi, seri baby book, dan lain
sebagainya.


13


Gambar 2.4 Profil Imprint CIF (Cerdas Interaktif)

5. Profil I mprint Tiara Aksa
Nama Tiara Aksa lahir pada tanggal 4 Februari 2007 yang mana sebelumnya
masih menggunakan brand Trubus Agrisarana. Tiara Aksa bila ditelaah secara arti
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tiara berarti mahkota yang bertahtahkan
intan permata yang berkilauan, sementara aksa pemenggalan dari kata aksara.
Harapannya, Tiara Aksa dapat memberi pencerahan pembacanya dengan
informasi yang bermutu dan aktual.

Tiara Aksa ingin berbagi dan memberi solusi bersama serta memberi inspirasi
kepada kaum hawa tentang bagaimana wanita dengan segala kemampuan
berkiprah dengan dunianya untuk menjadi seorang pahlawan ekonomi bagi
keluarganya.



14

Slogan Tiara Aksa adalah Coz U Can be Anything....

Semoga harapan dari slogan Tiara Aksa dapat terwujudkan sehingga wanita
Indonesia dengan kemampuan serta keterampilannya dapat turut berperan
membantu perekonomian keluarga dan mencerdaskan masyarakat Indonesia
hingga pada akhirnya dapat meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia.


Gambar 2.5 Profil Imprint Tiara Aksa



15

6. Profil I mprint Raih Asa Sukses (RAS)
Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari pemahaman dan ketaatan terhadap
hukum, masyarakat yang selalu optimis dan berpikiran positif, serta memiliki
kemampuan manajerial dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul. Buku
buku yang digarap oleh imprint Raih Asa Sukses (RAS) akan membantu pembaca
dalam menyelesaikan problematika hukum, manajemen, hingga motivasi dan
pencerahan dalam hidup yang selalu hadir dalam keseharian pembaca.

Atas dasar itulah maka pada tahun 2008 lahir sebuah imprint bernama Raih Asa
Sukses (RAS). Penerbit Penebar Swadaya melahirkan imprint ini agar para
pembacanya memiliki modal lebih untuk menghadapi kerasnya tantangan hidup.
Kehadiran RAS merupakan jawaban atas permasalahan sosial yang semakin
kompleks. Berikut ini adalah permasalahan yang dibahas oleh RAS:
1. Hukum
Hukum bukan lagi menjadi momok menyeramkan. Buku terbitan RAS akan
membantu pembaca untuk memahami permasalahan hukum secara ringan, ceria,
padat, dan mencerahkan.
2. Manajemen
Ucapkan selamat tinggal kepada kerumitan masalah manajemen karena buku
terbitan RAS akan membantu pembaca secara praktis dan tepat sasaran.
3. Pengembangan Diri & Motivasi
Sambut masa depan lebih cerah dengan semangat membara. Masa depan milik
mereka yang penuh semangat dan optimis. Buku terbitan RAS akan meroketkan
masa depan pembaca dan membantu pembaca meninggalkan masa lalu yang
suram.

Berikut adalah modal yang dimiliki oleh RAS dalam menerbitkan buku-bukunya:
1. SDM yang berkompeten.
2. Peka terhadap kebutuhan masyarakat.
3. Materi dapat dipertanggungjawabkan dan disusun oleh para ahli yang
berkompeten.
4. Menjunjung tinggi kepentingan pembaca.
5. Mengutamakan hubungan saling menguntungkan dengan penulis.
6. Menjunjung tinggi etika penulisan, hak cipta, dan aturan hukum yang berlaku.


16

\
Gambar 2.6 Profil Imprint Raih Asa Sukses

7. Profil I mprint Be Champion
Buku-buku garapan imprint Be Champion adalah buku-buku terbitan Penebar
Swadaya Group yang akan mengantarkan pembaca ke gerbang kemenangan sejati.
Kemenangan yang dimaksud ialah kemenangan yang tidak hanya berjaya dari
kekalahan, tetapi kemenangan yang lebih menjurus ke arah hidup sehat dengan
segudang prestasi yang didambakan setiap orang.

Buku-buku yang diterbitkan imprint ini lebih didominasi oleh buku-buku olahraga
untuk edukasi, kesehatan, dan prestasi. Beberapa judul buku hasil garapan Be
Champion yang berhasil meraih gelar best seller ialah Taktik dan Strategi Futsal
Modern, 225 Tips Seputar Fitnes ala Syafrizaldy, dan Yoga untuk Pasangan
Suami Istri.


17


Gambar 2.7 Profil Imprint Be Champion




18

2.1.4 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya

Gambar 2.8 Alur Naskah di Penerbit Penebar Swadaya



19

Alur naskah di penerbit Penebar Swadaya diawali dengan masuknya naskah dari
penulis atau pengarang ke bagian redaksi. Naskah ini terbagi menjadi dua bagian,
yakni naskah kiriman dan naskah pesanan. Naskah kemudian diseleksi untuk
menetapkan layak atau tidaknya naskah tersebut diterbitkan. Selanjutnya,
dilakukan copy reading oleh kepala bagian editor. Setelah kepala editor
menyetujui untuk menerbitkan naskah tersebut, editor atau kopieditor akan
melakukan penyuntingan pertama pada naskah, termasuk kegiatan penambahan
materi, foto, ataupun ilustrasi yang sesuai dengan topik naskah yang hendak
digarap.

Setelah penyuntingan pertama selesai dilakukan oleh editor, naskah tersebut
dialihkan ke bagian artistik. Kepala bagian artistik menerima naskah tersebut dan
membuat panduan kerja, seperti job order yang diberikan kepada setter. Tahap ini
disebut dengan proses me-layout naskah. Jika naskah sudah selesai di-layout oleh
setter, selanjutnya, naskah tersebut akan dikoreksi. Pengoreksian pertama
dilakukan oleh kopieditor. Tahapan ini mencakup kegiatan perbaikan kesalahan
pengetikan dan sebagainya. Setelah dikoreksi, naskah akan di-print untuk kembali
dikoreksi oleh penulisnya. Naskah yang telah dikoreksi oleh penulis akan
disunting kembali oleh editor. Kemudian, hasil suntingan tersebut kembali
diserahkan kepada setter untuk kembali membenahi layout-nya.

Tahap selanjutnya, kepala editor memeriksa naskah yang telah disunting dan di-
layout untuk mengantisipasi kesalahan pada saat pencetakan. Kepala editor akan
meminta editor untuk menyunting kembali naskah buku jika masih terdapat
kesalahan-kesalahan. Setelah itu, editor akan menyerahkan naskah kepada setter
untuk kebali membenahi layout-nya dengan menggunakan software Adobe
InDesign. Tahap ini juga dibarengi dengan proses pembuatan sampul buku oleh
bagian artistik. Jika semua pekerjaan telah disetujui, tahap selanjutnya adalah
tahap separasi atau cetak.






2
0

2.1.5 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya

GM
DIVISI I DIVISI II DIVISI III
DIVISI IV AKUNTANSI & KEUANGAN UMUM/HRD
Sekretaris
Gambar 2.9 Struktur Organisasi Penerbit Penebar Swadaya

DIREKTUR
Agriflorna Penebar
Swadaya
GK PLUS CIF Eksternal
Desain
Foto
Ilustrasi
Online
Marketing
RAS
kerja sama
dengan
penerbitan
Pelatihan,
motivasi,
keterampilan
Internal
Desain
Foto
Ilustrasi
(Pre-Press)
Editor Editor Editor Editor Editor
Promosi Gudang GL Keuangan
Sekretaris


21


Direktur Kuslistyarini
Sekretaris Badriah
Ka. Penebar Plus Yovita Heti Indriati
Editor Eko Martanto
Kopieditor Ares
Ka. Penebar Swadaya Rudi Hartono
Editor Bayu Prasetyo
Kopieditor Febri
Sony
Pratiwi
Ka. Griya Kreasi Farry B. Paimin
Editor Hafid Aditama
Penata Letak Fajar
Ka. Raih Asa Sukses NS. Budiana
Editor Andriansyah
Kopieditor Bram. S
Ka. CIF Titut Wibisono
Ka. Produksi/Artistik MH Riski
Penata Letak Mulyana
Yudi
Rasyid
Zul
Nadia Rachmadiena
Fotografer Anggoro
Ka. Gudang Suwandi
Adm. Gudang Rizal
Staf Gudang Sukari
Supri
Ka. Keuangan dan Akuntasi Widy Masianti
Staf Keuangan Bety L I Nyoman
Adm. Faktur Hilman
Ka. Bagian Umum Personalia A. M Noviranthy
Staf Umum Ahmad
Supir Indra



22

2.1.6 Deskripsi Kerja Editor dan Setter di Penebar Swadaya
Kegiatan Praktik Industri yang dilakukan Penulis berada di ruang lingkup
penyuntingan naskah dan penataan letak naskah. Maka dari itu, deskripsi
kerja dari editor dan setter di penerbit Penebar Swadaya harus dipahami.
Secara umum, berikut deskripsi kerja dari penyunting dan penata letak
naskah (editor dan setter) di penerbit Penebar Swadaya:
1. Editor
Menjamin terselesaikannya naskah siap cetak sesuai target dengan
deadline setiap tanggal 15 bulan berjalan (sudah selesai separasi).
Menjamin mutu editan sesuai dengan standar penerbitan Penebar
Swadaya.
Menjalin kerja sama dengan pihak luar dalam rangka penyelesaian
naskah hingga siap terbit.
2. Setter
Melakukan setting naskah sampai siap cetak sesuai dengan
deadline (tepat waktu).
Melakukan pengolahan foto (cropping, dll) disesuaikan dengan
rencana desain layout yang dikerjakan (keserasian per page layout).
Melakukan filling ke CD atau media lain terhadap hasil setting
buku atau produk lain yang dikerjakan sesuai standar perusahaan
(dilengkapi judul dan keterangan lain).
Menyiapkan kelengkapan link dan file pendukung naskah setting
untuk pengiriman ke jasa separasi.
Melakukan koreksi film secara teliti disesuaikan dengan pageproof
yang telah disetujui oleh bagian redaksi terhadap naskah hasil
setting yang dikerjakan.
Mempertanggungjawabkan adanya kesalahan dalam setting
ataupun hasil separasi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan atau
koreksi.
Membantu penyelesaian masalah cetak di percetakan terhadap hasil
setting yang dikerjakan.
Membuat desain grafis (iklan dan stationary) dan redraw ilustrasi
(dengan software).



23

2.1.7 Mekanisme Kerja di Penerbit Penebar Swadaya
1. Mekanisme Pemesanan Desain Cover
Manajer Penerbitan
Membuat pengajuan pembuatan desain kepada Manajer Produksi
dari naskah yang telah disetujui untuk proses terbit dan juga
disertai buku pesaing yang terbaik dan terlaris di pasar (tertulis
dalam kartu Database Penerbitan)
Menyiapkan bahan kebutuhan desain berupa file softcopy dengan
format meliputi judul, sub judul, penulis, catcher, seri, endorsmen,
blurb, kuping, ISBN, ukuran buku, ketebalan, finishing cover, foto
dan informasi penunjang lainnya dari konsep desain yang telah
disetujui
Menyerahkan desain terpilih dengan catatan dan masukan secara
tertulis kepada Manajer Produksi untuk dilakukan koreksi
Memberikan ACC terhadap final art yang disetujui dengan
membubuhkan paraf
Cek final dan menginformasikan kembali kepada Manajer Produksi
dengan membubuhkan paraf

Manajer Produksi
Membuat konsep/dummy atau alternatif desain 2 pilihan dari hasil
rapat konsep bersama redaksi
Menyiapkan kepada desainer untuk mendesain dari dummy yang
telah dilengkapi bahan kebutuhan desain dan diserahkan ke
Manajer Penerbitan untuk diotorisasi (melibatkan editor,
marketing, promosi, dan pimpinan)
Menyiapkan kepada desainer untuk membuat final art dari desain
terpilih dan diserahkan kembali kepada Manajer Penerbitan untuk
di ACC
Menyerahkan F/A dan file lengkap dengan link kepada administrasi
produksi untuk dikirim separasi
Menyerahkan proof atau print cover kepada manajer penerbitan
untuk dicek final


24

Menyerahkan film + proof setelah dicek manajer penerbitan + paraf
kepada Administrasi Produksi

Administrasi Produksi
Membuat surat jalan berdasarkan print out F/A untuk dikirim
separasi
Memantau proses separasi dan memberikan informasi ke Manajer
Produksi apabila terjadi masalah diseparasi
Menerima hasil separasi yang dilengkapi salinan nota dari pihak
separasi
Filling nota dari pihak separasi
Menyerahkan hasil separasi kepada Manajer Produksi untuk cek
final
Membuat surat jalan dan memintakan order cetak kepada Manajer
Penerbitan untuk dikirim ke percetakan

2. Mekanisme Pemesanan Desain
Pihak Pemesan
Membuat pengajuan pembuatan desain kepada Manajer Produksi
dengan membuat creative brief (untuk bahan brainstorming)
1. Apa tujuan desain?
2. Siapa targetnya?
3. Apa pesan yang ingin disampaikan?
4. Bagaimana cara menyampaikan pesan?
5. Di mana, di media apa, dan kapan desain itu akan dilihat oleh
target?
Menyiapkan bahan kebutuhan desain (elemen desain yang
dibutuhkan, dari foto, gambar hingga kebutuhan elemen pendukung
desain lainnya) dari konsep desain yang telah disetujui
Menyerahkan desain terpilih dengan catatan dan masukan secara
tertulis kepada Manajer Produksi untuk dilakukan koreksi
Memberikan ACC terhadap final art yang disetujui dengan
membubuhkan paraf


25

Cek final dan menginformasikan kembali kepada Manajer Produksi
dengan membubuhkan paraf ACC

Manajer Produksi
Menyiapkan dummy atau alternatif desain 2 pilihan dari hasil
brainstorming dengan Pihak Pemesan
Menyiapkan desain dari dummy yang telah dilengkapi bahan
kebutuhan desain dan diserahkan ke Pihak Pemesan untuk
dikoreksi
Menyiapkan final art dari desain terpilih dan diserahkan kembali
kepada Pihak Pemesan untuk di ACC
Manajer produksi menyerahkan F/A dan file lengkap dengan link
kepada Administrasi Produksi untuk dikirim pihak repro/separasi
Menyerahkan hasil output repro/separasi kepada Pihak Pemesan
untuk dicek final
Menyerahkan film + proof setelah dicek pihak pemesan + paraf
kepada Administrasi Produksi

Administrasi Produksi
Membuat surat jalan berdasarkan print out F/A untuk dikirim
repro/separasi
Memantau proses separasi dan memberikan informasi ke Manajer
Produksi apabila terjadi masalah di repro/separasi
Menerima hasil dari repro/separasi yang dilengkapi salinan nota
dari pihak separasi
Filling nota dari pihak separasi
Menyerahkan hasil dari repro/separasi kepada Manajer Produksi
untuk cek final
Membuat surat jalan dan memintakan order cetak kepada Pihak
Pemesan untuk dikirim ke percetakan




26


G
a
m
b
a
r

2
.
1
0

A
l
u
r

K
e
r
j
a

D
e
s
a
i
n



27

3. Mekanisme Pengadaan Desain
Pihak Pemesan membuat pengajuan pembuatan desain kepada
Manajer Produksi dengan membuat creative brief (untuk bahan
brainstorming)
1. Apa tujuan desain?
2. Siapa targetnya?
3. Apa pesan yang ingin disampaikan?
4. Bagaimana cara menyampaikan pesan?
5. Di mana, di media apa, dan kapan desain itu akan dilihat oleh
target?
Manajer Produksi menyiapkan dummy atau alternatif desain 2
pilihan dari hasil brainstorming dengan Pihak Pemesan
Pihak Pemesan menyiapkan bahan kebutuhan desain (elemen
desain yang dibutuhkan, dari foto, gambar hingga kebutuhan
elemen pendukung desain lainnya) dari konsep desain yang telah
disetujui
Manajer Produksi menyiapkan desain dari dummy yang telah
dilengkapi bahan kebutuhan desain dan diserahkan ke Pihak
Pemesan untuk di koreksi
Pihak Pemesan menyerahkan desain terpilih dengan catatan dan
masukan secara tertulis kepada Manajer Produksi untuk dilakukan
koreksi
Manajer Produksi menyiapkan final art dari desain terpilih dan
diserahkan kembali kepada Pihak Pemesan untuk di ACC
Pihak Pemesan memberikan ACC terhadap final art yang disetujui
dengan membubuhkan paraf
Manajer Produksi menyerahkan F/A dan file lengkap dengan link
kepada Administrasi Produksi untuk dikirim pihak repro/separasi
Administrasi Produksi membuat surat jalan berdasarkan print out
F/A untuk dikirim repro/separasi
Administrasi Produksi memantau proses separasi dan memberikan
informasi ke Manajer Produksi apabila terjadi masalah di
repro/separasi


28

Administrasi Produksi menerima hasil dari repro/separasi yang
dilengkapi salinan nota dari pihak separasi
Administrasi Produksi filling nota dari pihak separasi
Administrasi Produksi menyerahkan hasil dari repro/separasi
kepada Manajer Produksi untuk cek final
Manajer Produksi menyerahkan hasil output repro/separasi kepada
Pihak Pemesan untuk dicek final
Pihak Pemesan cek final dan menginformasikan kembali kepada
Manajer Produksi dengan membubuhkan paraf ACC
Manajer Produksi menyerahkan film + proof setelah dicek pihak
pemesan + paraf kepada administrasi produksi
Administrasi Produksi membuat surat jalan dan memintakan order
cetak kepada Pihak Pemesan untuk dikirim ke percetakan

4. Mekanisme Filling Foto
Redaksi
Mengumpulkan foto hasil kegiatan pemotretan yang dilakukan
tanpa didampingi fotografer ke dalam satu folder khusus.
Membuat folder kegiatan pemotretan dan memberi judul folder
berdasarkan tanggal pemotretan, objek, dan nama editor.
Menghapus hasil foto yang gelap dan tidak fokus.
Mengganti nama objek foto dan mengisi informasi foto pada file
properties.
Mengisi dan menandatangani surat tanda terima penyerahan foto
dari komputer editor ke komputer Database Foto.
Memberikan surat tanda terima penyerahan foto kepada Manajer
Penerbitan.
Manajer Penerbitan memberikan surat tanda terima penyerahan
foto kepada Manajer Produksi.




29

Fotografer
Menerima surat tanda terima penyerahan foto dari Manajer
Produksi.
Mengecek kembali foto-foto dari redaksi, kesesuaian dengan surat
tanda terima penyerahan foto dari redaksi.
Memindahkan seluruh foto dari redaksi ke komputer Database Foto
Menghapus foto yang ada di komputer redaksi.
Menandatangani surat tanda terima penyerahan foto.
Mengolah (sebatas koreksi warna) dan mengonversi foto ke dalam
format TIFF mode CMYK.
Membuat pengelompokan antara foto baru (raw photo)1), foto dari
redaksi, dan Database Foto.
Membuat pembagian Database Foto dengan kategori dari tiap
imprint.
Memindahkan foto yang sudah dikonversi dan memasukkan foto
ke dalam katagori yang sesuai(berdasarkan informasi dalam foto)
dari tiap imprint.
Membuat duplikat seluruh database 2 set (1 set untuk Administrasi
Produksi dan 1 set untuk Administrasi Redaksi) ke dalam
CD\DVD. Kegiatan duplikasi dilakukan secara berkala 1 tahun
sekali dan waktu pelaksanaan pada minggu 3 dan 4 di bulan
Desember waktu berjalan.
Memberi kode dan membuat list katalog CD/DVD foto.
Memberikan surat tanda terima penyerahan foto dan
menginformasikan hasil duplikasi dan list katalog CD/DVD foto ke
Manajer Produksi.
Menyerahkan seluruh CD/DVD duplikasi kepada Administrasi
Produksi.
Pengguna foto dilarang membuat folder khusus yang berisi foto-
foto yang sudah dipilih dari hasil pencarian di Database Foto.



30


G
a
m
b
a
r

2
.
1
1

A
l
u
r

F
i
l
l
i
n
g

F
o
t
o



31


5. Mekanisme Setting Naskah
Manajer Penerbitan
Mengisi Form Produksi Buku (lembar 1, Kartu Riwayat Buku) dan
diotorisasi.
Mengisi Form Produksi Buku (lembar 2, SPK Setting dan Desain
Cover) dan diotorisasi.
Menyerahkan Form Produksi Buku (file berupa dokumen InDesign
kasar dan foto atau gambar lengkap) ke Manajer Produksi dengan
melampirkan buku pesaing yang dianggap terbaik dan terlaris.

Manajer Produksi
Menerima Form Produksi Buku dari Manajer Penerbitan.
Mencocokkan Form Produksi Buku dengan materi yang diberikan.
Membuat dua alternatif Template Master berdasarkan materi buku.
Menentukan konsep buku bersama Manajer Penerbitan dan Editor
dalam rapat konsep.
Menentukan Template Master
ACC Manajer Penerbitan
Manajer Produksi disposisi ke Setter.
Menyerahkan page proof setting awal ke Manajer Penerbitan.
Menerima page proof koreksi setting awal dari Manajer Penerbitan.
Menyerahkan page proof koreksi setting awal ke Setter.
Menerima dan mengecek page proof setting final dari Setter,
melakukan otorisasi.
Menyerahkan page proof setting final ke Manajer Penerbitan untuk
mendapatkan otorisasi.
Menerima page proof setting final dari Manajer Penerbitan yang
telah diotorisasi.
Menyerahkan hasil setting final (page proof dan softcopy) ke
Administrasi Produksi untuk proses separasi.
Menerima hasil separasi dari Administrasi Produksi.
Menyerahkan hasil separasi ke Setter.
Menyerahkan hasil separasi beserta page proof final ke
Administrasi Produksi untuk proses cetak.



32

Setter
Mengerjakan setting buku berdasarkan Template Master terpilih
dari hasil rapat konsep.
Menyerahkan page proof setting awal ke Manajer Produksi.
Melakukan koreksi setting final.
Menyerahkan hasil setting final lengkap (page proof dan softcopy)
ke Manajer Produksi.
Menerima hasil separasi dari Manajer Produksi.
Melakukan QC terhadap hasil separasi dengan page proof setting
final.
Menyerahkan hasil separasi beserta page proof final ke Manajer
Produksi.

Administrasi Produksi
Menerima hasil setting final (page proof dan softcopy) dari
Manajer Produksi untuk diseparasi.
Membuat surat jalan dan mengirim hasil setting final (page proof
dan softcopy) ke pihak separasi.
Menerima hasil separasi dari Pihak Separasi.
Menyerahkan hasil separasi ke Manajer Produksi.
Menerima hasil separasi beserta page proof dari Manajer Produksi.
Membuat formulir permintaan penawaran harga dari tiga
percetakan.
Menyerahkan penawaran harga dari tiga percetakan ke Manajer
Penerbitan untuk diotorisasi.
Menerima surat penawaran harga percetakan yang telah diotorisasi
Manajer Penerbitan.
Menyerahkan surat penawaran harga percetakan yang telah
diotorisasi ke Administrasi Redaksi.
Menyerahkan Form Produksi Buku ke Administrasi Redaksi.
Membuat duplikat naskah setting akhir sebanyak 2 keping CD (1
untuk AP dan 1 untuk Administrasi Redaksi)
Melakukan filling naskah setting akhir dan memberi kode.
Mengontrol proses cetak buku.



33



G
a
m
b
a
r

2
.
1
2

A
l
u
r

K
e
r
j
a

P
r
a
c
e
t
a
k



34

6. Mekanisme Filling Naskah
Administrasi Produksi
Meminta ke setter untuk menduplikasi naskah setting akhir
sebanyak 2 keping CD.
Memberi label di CD sesuai dengan judul dan kategorinya (seri
buku).
Menyerahkan 1 keping CD duplikasi ke Manajer Produksi.
Menyimpan 1 keping CD untuk disimpan sebagai arsip artistik.
Memastikan 1 keping CD tersimpan sesuai dengan kategorinya.

Manajer Produksi
Menerima 1 keping CD duplikasi naskah dari Administrasi
Produksi.
Menyerahkan 1 keping CD diplikasi naskah ke Administrasi
Umum untuk disimpan sebagai arsip perusahaan.
Memastikan 1 keping CD tersimpan di file sesuai dengan imprint-
nya.

Setter
Membuat duplikasi naskah setting akhir sebanyak 2 keping CD
untuk diserahkan ke Administrasi Produksi.

Administrasi Umum
Menerima 1 keping CD dari Manajer Produksi.
Memastikan 1 keping CD tersimpan di file sesuai dengan imprint-
nya.



35


G
a
m
b
a
r

2
.
1
3

A
l
u
r

F
i
l
l
i
n
g

N
a
s
k
a
h



36

7. Mekanisme Pengadaan Foto
Manajer Penerbitan
Melakukan copy reading naskah baru dan me-list foto-foto yang
dibutuhkan dalam naskah dan menyerahkan ke editor untuk
dilengkapi.
Menyerahkan form pengadaan foto ke Manajer Produksi.
Menginformasikan ke Editor lokasi foto.
Mengecek kembali foto-foto yang telah diberi nama (terkait dengan
insentif).
Menginformasikan ke Manajer Produksi mengenai foto yang diberi
nama.

Editor
Mengisi dan menyerahkan form pengadaan foto ke Manajer
Penerbitan.
Mengganti nama objek foto dan mengisi informasi foto pada file
properties dengan rincian:
o Title : Jenis komoditas
o Subject : Nama komoditas
o Keyword : Kategori foto
o Comments : Informasi lengkap foto (lokasi, koleksi, model, dll)
o Author : Yang memotret
Membuat folder tersendiri berisi foto-foto yang digunakan dalam
naskah.
Menginformasikan foto yang telah diberi nama ke Manajer
Penerbitan.

Manajer Produksi
Menerima form kebutuhan foto dari Manajer Penerbitan,
Menyerahkan form kebutuhan foto ke Fotografer.
Menyampaikan informasi lokasi foto ke Manajer Penerbitan.
Menginformasikan ke Fotografer mengenai foto yang telah diberi
nama.



37

Fotografer
Membuat jadwal pengadaan foto dan mempelajari materi foto
berdasarkan form kebutuhan foto.
Melakukan pemotretan dengan atau tanpa Editor.
Segera mentransfer hasil foto ke komputer Database Foto.
Memasukkan ke dalam satu folder dan memberi judul folder
berdasarkan tanggal pemotretan, objek, dan nama editor.
Menghapus hasil foto yang gelap dan tidak fokus.
Menginformasikan keberadaan lokasi foto kepada Manajer
Produksi.
Mengecek kembali foto-foto yang sudah diberi nama
Menginformasikan hasil penamaan dan melakukan back up foto ke
Manajer Produksi.
Membuat duplikat folder foto berisi informasi lengkap dalam 2
keping CD\DVD.
Memberi kode dan membuat list katalog CD/DVD foto.




38


G
a
m
b
a
r

2
.
1
4

A
l
u
r

P
e
n
g
a
d
a
a
n

F
o
t
o



39

8. Mekanisme Freelance/Outsourcing
OC
Mengajukan portofolio dan penawaran menjadi OC kepada PT
Penebar Swadaya.
Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang berisi
judul buku, penulis, ukuran buku, dan ketebalan buku.

Administrasi Umum
Menerima portofolio dan penawaran dari OC
Menyerahkan portofolio dan penawaran OC ke Manajer Produksi.

Manajer Produksi
Menerima portofolio dan penawaran OC dari Administrasi Umum.
Melakukan seleksi OC (minimal 3 OC) yang sesuai dengan buku
terbitan.
Menyerahkan pekerjaan kepada OC yang sudah disetujui.
Menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang berisi
judul buku, penulis, ukuran buku, dan ketebalan buku.
Mengoreksi pekerjaan OC dan mengembalikannya ke OC. Koreksi
maksimal dilakukan sebanyak 3 kali koreksi.
Menerima pekerjaan OC yang sesuai dengan kesepakatan untuk
dilakukan finishing dan separasi (setelah mendapat persetujuan
Manajer Penerbitan dan diketahui oleh editornya).





40


G
a
m
b
a
r

2
.
1
5

A
l
u
r

F
r
e
e
l
a
n
c
e
/
O
C



41

9. Mekanisme Penjadwalan Foto
Fotografer
Membuat jadwal pemotretan per imprint per 2 bulan
Informasikan jadwal pemotretan kepada Manajer Produksi.
Mengedarkan jadwal pemotretan ke setiap redaksi imprint.

Redaksi
Menerima edaran jadwal pemotretan yang selanjutnya digunakan
untuk panduan kegiatan pemotretan di redaksi.
Membuat sinopsis dan atau mengisi form pengadaan foto lengkap
untuk fotografer. Pemberian sinopsis dan atau form pengadaan foto
kepada fotografer pada saat penjadwalan kegiatan pemotretan
Editor menyerahkan sinopsis dan atau form pengadaan foto ke
Manajer Penerbitan.
Manajer Penerbitan menyerahkan sinopsis dan atau form
pengadaan foto ke Manajer Produksi
Redaksi membuat janji dengan fotografer untuk melakukan
penjadwalan kegiatan pemotretan. Penjadwalan pemotretan
dilakukan 1 minggu sebelum kegiatan dan untuk kepastian kegiatan
3 hari sebelum kegiatan.

Manajer Produksi
Menerima informasi dari Manajer Penerbitan.
Menanyakan kondisi jadwal pemotretan kepada fotografer.
Memberikan otorisasi kepada fotografer untuk melakukan kegiatan
pemotretan.



42



G
a
m
b
a
r

2
.
1
6

A
l
u
r

P
e
n
j
a
d
w
a
l
a
n

F
o
t
o



43


2.2 Kegiatan Praktik Industri
Selama mengikuti kegiatan Praktik Industri, Penulis melakukan aktivitas-aktivitas di
bagian praproduksi atau yang disebut juga sebagai Divisi Artistik. Selama kegiatan
Praktik Industri berlangsung, penulis dibimbing langsung oleh Ketua Divisi Artistik,
yaitu Bapak Titut Wibosono dan Ka. Griya Kreasi, Bapak Farry B. Paimin. Pada Divisi
Artistik, Penulis berperan sebagai editor buku arsitektur bangunan interior dan
eksterior. Bukan hanya buku arsitek namun Penulis juga mengedit naskah kamus bahasa
Inggris-Arab, buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah, The Best
Manager, mencari artikel Kesalahan dalam Membangun Rumah, dan proof reading
dummy buku Batu Alam.

Sebagai editor, penulis diberi tugas untuk mengedit naskah, mulai dari berbentuk
naskah mentah hingga menjadi naskah yang telah siap cetak. Proses penataan letak
naskah menjadi sebuah buku yang dilakukan oleh Penulis berada di bawah
pengawasan tim dari Divisi Artistik. Tugas Penulis sebagai editor buku arsitektur
bangunan interior dan eksterior, yaitu melakukan pengecekan kelengkapan isi
buku, kesalahan kata, kalimat dan tata bahasa, serta kevalidan data yang ada di
dalam naskah.

Susunan Halaman Buku Matematika untuk Proyek DAK
1. Halaman Judul Utama
2. Halaman Hak Cipta
3. Halaman Judul Pelengkap
4. Halaman Katalog Dalam Terbitan (KDT)
5. Daftar Isi
6. Kata Pengantar
7. Isi Buku
8. Penutup
9. Daftar Pustaka
10. Glosarium
11. Riwayat Singkat Penulis




44

2.2.1 Pembuatan Desain Cover Buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya
Renovasi Rumah
Desain dan layout pada buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi
Rumah target pembacanya adalah untuk kalangan dewasa (ibu-ibu dan bapak-
bapak) maka desain yang dibuat terlihat elegan dan disesuaikan dengan isi buku.
Pembuatan desain menonjolkan tema buku. Penggunaan warna pada cover, yaitu
natural. Penggunaan font untuk judul buku pun biasanya menggunakan font
fantasi. Font yang digunakan untuk cover buku harus mempunyai readibility yang
baik. Untuk pembuatan cover buku, software yang digunakan adalah Adobe
InDesign CS 3 Adobe Photoshop CS3, dan Adobe Ilustrator CS3.

Elemen-Elemen yang Harus Ada pada Cover Buku Cepat & Mudah
Menghitung Biaya Renovasi Rumah
Cover Depan
1. Judul
2. Catcher
3. Point/Stiker
4. Foto/Gambar
5. Logo Imprint
Punggung
1. Judul
2. Nama Penulis
3. Logo Imprint
Cover Belakang
1. Judul
2. Blurb
3. ISBN
4. Barcode
5. Logo Imprint
6. Alamat Redaksi Penerbit

2.2.2 Penyuntingan Naskah Buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya
Renovasi Rumah
Penulis menjadi editor untuk buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi
Rumah tersebut. Penulis melakukan kegiatan penyuntingan naskah, baik sebagai


45

kopieditor maupun sebagai editor. Kopieditor bertugas melakukan penyuntingan
naskah dari segi kebahasaan, seperti ejaan, diksi, struktur kalimat, dan tata bahasa
naskah. Selain itu, Penulis juga harus memiliki landasan dasar penggunaan segi
kebahasaan yang baik dan benar. Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Ejaan yang
Disempurnakan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengedit antarkata,
antarkalimat, bahkan antarparagraf. Kamus Besar Bahasa Indonesia sangat wajib
digunakan oleh kopieditor ketika menghadapi kata-kata atau istilah-istilah baru di
dalam naskah, sedangkan Ejaan yang Disempurnakan, dapat dijadikan acuan
dalam menggunakan tanda baca dan kalimat konjungsi yang biasanya digunakan
dalam naskah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan penyuntingan
naskah, yaitu ejaan, pemenggalan kata, penggunaan huruf kapital, penggunaan
tanda baca, penerapan kutipan, penggunaan singkatan atau akronim, penggunaan
huruf miring dan huruf tebal.

Khusus untuk naskah buku Cepat & Mudah Menghitung Biaya Renovasi Rumah,
kesalahan biasa ditemukan pada tanda baca, gambar atau ilustrasi dengan kualitas
yang kurang bagus. Selain itu, editor juga melakukan penyesuaian jumlah
halaman naskah agar biaya pencetakan dapat ditekan seminimal mungkin.
Idealnya, jumlah seluruh halaman isi buku harus kelipatan delapan, di luar cover
dan back cover.

2.3 Pembahasan
Setelah melakukan kegiatan Praktik Industri selama kurang lebih delapan minggu di
penerbit Penebar Swadaya, Penulis mendapati beberapa perbedaan antara pengetahuan
atau teori yang diajarkan di kampus dengan yang diterapkan di penerbit Penebar
Swadaya. Perbedaan tersebut didapatkan Penulis ketika melakukan proses penataan
letak naskah matematika dan proses penyuntingan naskah matematika. Perbedaan yang
ditemui berada pada susunan atau sistematika buku, penggunaan kata baku.
Yang perlu diketahui, setiap penerbit memiliki gaya selingkung dan konvensi
penyuntingan naskah. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dimaklumi jika kita
mengingat bahwa setiap penerbit memiliki kedua hal itu. Kelemahannya, jika suatu
penerbit tidak mengacu kepada satu acuan, misalnya mengacu kepada KBBI dan EYD,


46

para editor akan merasa kebingungan karena perbedaan gaya selingkung dan konvensi
penyuntingan naskah di masing-masing penerbit akan menyebabkan adanya acuan
seperti KBBI dan EYD menjadi tidak berguna. Gaya selingkung dan konvensi
penyuntingan naskah ini dapat dijadikan sebagai ciri khas penerbit, tetapi juga dapat
menjadi sebuah ganjalan yang menyebabkan terjadinya ketidakkonsistenan pada buku-
buku yang diterbitkan di Indonesia.

Awalnya, Penulis cukup merasa kebingungan dengan adanya perbedaan antara teori
yang diajarkan di kampus dengan yang diterapkan di penerbit Penebar Swadaya.
Terlebih lagi, pada saat melaksanakan kegiatan Praktik Industri, Penulis tidak diberi
buku panduan gaya selingkung ataupun panduan konvensi penyuntingan naskah yang
digunakan di penerbit Penebar Swadaya. Pertanyaan demi pertanyaan terpaksa Penulis
lontarkan kepada pembimbing industri agar dapat melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan standar gaya selingkung dan konvensi penyuntingan naskah di penerbit Penebar
Swadaya.
Berikut beberapa perbedaan antara teori di kampus dan gaya selingkung penerbit
Penebar Swadaya yang berhasil Penulis temukan:
1. Sistematika Buku
Berdasarkan teori yang Penulis pelajari selama perkuliahan di PoliMedia, sebuah
buku terdiri dari tiga bagian, yaitu preliminaries, text matter, dan postliminaries.
Perbedaannya terdapat pada halaman preliminaries. Halaman preliminaries pada
buku biasanya diisi oleh halaman prancis, halaman judul utama, halaman hak cipta,
halaman persembahan, halaman daftar isi, halaman kata pengantar, halaman prakata,
dan halaman pendahuluan.

Akan tetapi, dalam menerbitkan buku cepat & mudahMenghitung Biaya Renovasi
Rumah, gaya selingkung yang digunakan dalam menata letak naskah memiliki
perbedaan di bagian preliminaries-nya. Di penerbit Penebar Swadaya, buku
matematika tersebut diwajibkan untuk menggunakan halaman judul utama, halaman
hak cipta, halaman judul pelengkap, dan halaman KDT sebagai preliminaries-nya.
Daftar isi dan kata pengantar tidak termasuk di dalam bagian preliminaries, tetapi
dimasukkan ke dalam bagian text matter. Hal ini dikarenakan halaman daftar isi
diharuskan bernomor halaman 1. Setelah halaman daftar isi, barulah dimasukkan
halaman kata pengantar. Perbedaan ini merupakan perbedaan yang paling mendasar


47

yang ditemukan Penulis pada saat melakukan proses penataan letak naskah di dalam
Adobe InDesign.

2. Penggunaan Kata Baku
Kata-kata baku yang digunakan juga memiliki konvensi tersendiri sehingga Penulis
benar-benar perlu mempelajari kata apa yang tepat digunakan pada saat melakukan
penyuntingan naskah dari segi kebahasaannya. Salah satu contohnya ialah kata
segitiga. Di dalam KBBI, kata segitiga ditulis serangkai, tidak dipisah menjadi segi
tiga. Lain halnya dengan segi empat dan segi lima yang penulisannya memang tidak
dirangkai, kata segitiga di dalam KBBI penulisannya dirangkai.

Akan tetapi, konvensi penulisan naskah di penerbit Penebar Swadaya berkata lain.
Kata segitiga tidak boleh ditulis serangkai sehingga penulisannya harus menjadi
segi tiga. Alasan penulisan ini ialah karena segitiga sama seperti segi empat dan
segi lima. Kata segi tiga digolongkan sebagai segi banyak, sama seperti segi empat
dan segi lima. Hal ini juga merupakan salah satu masalah yang paling menyulitkan
Penulis pada saat berperan sebagai editor buku matematika karena KBBI tidak
sepenuhnya dijadikan acuan penyuntingan naskah. Oleh sebab itu, Penulis harus
berkali-kali mengajukan pertanyaan kepada pembimbing industri di penerbit
Penebar Swadaya untuk memastikan kata mana yang tepat untuk digunakan di
dalam buku.





48

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan kegiatan Praktik Industri yang dilakukan penulis sejak awal bulan Februari
hingga akhir bulan April di Divisi Editor penerbit Penebar Swadaya, Penulis dapat
menyimpulkan bahwa apa yang diajarkan di bangku kuliah tidak selalu sesuai dengan
kondisi di industri penerbitan. Dengan asumsi kalau tiap-tiap penerbit memiliki gaya
selingkung dan konvensi penulisan naskah yang berbeda, maka dari itu, seseorang yang
bekerja sebagai editor ataupun setter harus bersifat fleksibel. Artinya, baik editor
maupun setter, selain mengetahui standar terbitan secara umum, mereka juga harus
mampu menyesuaikan pekerjaannya dengan gaya selingkung dan konvensi penulisan
naskah yang diterapkan penerbit. Satu hal inti yang harus diingat ialah, bagaimanapun
seorang calon editor dan setter memahami standar terbitan di yang belaku secara umum,
saat bekerja di sebuah perusahaan penerbitan, mereka harus mengikuti gaya selingkung
dan konvensi penulisan naskah yang berlaku di penerbit tersebut. Oleh sebab itu, seperti
yang telah dijabarkan di atas, setiap orang yang bergelut di dunia penerbitan haruslah
bersifat fleksibel dan harus mau mempelajari gaya selingkung serta konvensi penulisan
naskah yang berlaku di masing-masing penerbit.

3.2 Saran
Pada saat melakukan kegiatan Praktik Industri, Penulis menemukan beberapa kesulitan
dalam menata letak dan menyunting sebuah naskah. Adanya gaya selingkung di
penerbit Penebar Swadaya membuat proses penataan letak dan penyuntingan naskah
berbeda dengan yang diajarkan di bangku kuliah. Hal ini membuat Penulis harus
berulang kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pembimbing industri seputar
gaya selingkung penerbitan di penerbit Penebar Swadaya.

Oleh sebab itu, sangat efektif apabila sebelum peserta Praktik Industri melakukan
kegiatan di perusahaan penerbit, pihak perusahaan memberitahukan gaya selingkung


49

dan konvensi penulisan naskah yang digunakan di penerbit tersebut kepada peserta
Praktik Industri. Hal ini akan meminimalisir kesalahan yang dilakukan peserta Praktik
Industri pada saat melakukan penataan letak dan penyuntingan naskah buku
matematika.

Saran lain yang mungkin dapat penulis berikan ialah penerbit Penebar Swadaya
menyusun buku panduan gaya selingkung dan buku panduan konvensi penulisan naskah
matematika khusus untuk penerbit Penebar Swadaya. Dengan menyusun buku panduan
gaya selingkung dan buku panduan konvensi penulisan naskah, peserta Praktik Industri
dapat mempelajari hal tersebut secara autodidak tanpa harus banyak bertanya kepada
pembimbing industri. Hal ini sangat bermanfaat apabila suatu ketika pembimbing
industri sedang tidak berada di perusahaan, peserta Praktik Industri cukup membaca
buku panduan tersebut.



50

DAFTAR PUSTAKA


Arifin, E. Zaenal dan Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akapres.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Eneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 2002. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional.
Tim Grasindo. 2007. Buku Pintar Penerbitan Buku. Jakarta: Grasindo.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2001. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Trim, Bambang. 2009. Taktis Menyunting Naskah. Jakarta: Maximalis.




FORM PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Nama Mahasiswa : Nurjannah Dwi Kurnia
NIM : 11310021
Jurusan : Penerbitan
Semester : VI (enam)
Email : nurjannahdwikurnia@ymail.com
Nama Perusahaan : Penebar Swadaya Group
Telp./Faks : Telp. (021) 29617008, 29617009/Fax. (021) 8721570
Email/Website : ps@penebar-swadaya.net/http://www.penebar-swadaya.net
Nama Pembimbing Perusahaan : Titut Wibisono
No. Aspek yang Dinilai
Nilai
A B C D E
1 Pengetahuan yang mendukung pekerjaan
2 Keterampilan yang mendukung pekerjaan
3 Inisiatif
4 Disiplin
5 Kemampuan berkomunikasi
6 Keramahan
7 Kedewasaan (maturity)
8 Ketelitian dan akurasi dalam pekerjaan
9 Kemandirian dalam melaksanakan pekerjaan
10 Kemampuan bekerja sama
11 Manajemen waktu
Jumlah
Total
Nilai rata-rata
Catatan Pembimbing Industri:


Keterangan
Nilai A B C D E
Rentang 80100 6679 5665 4655 145
Sebutan Amat Baik Baik Cukup Kurang Gagal

Pembimbing Akademis, Pembimbing Industri,


Titut Wibisono
Mengetahui:
Ketua Jurusan Penerbitan,


Drs. Benget Simamora, M.M.




INSTRUMEN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Mahasiswa Penerbitan
Nama Mahasiswa Nurjannah Dwi Kurnia
NIM 11310021
Semester VI (enam)
Nama Perusahaan Penebar Swadaya Group
Alamat
Perum. Bukit Permai Jl. Kerinci Blok A2 No. 23-24
Cibubur, Jakarta Timur.
Telepon/Fax
Telp. (021) 29617008, 29617009/Fax. (021) 8721570
Email
ps@penebar-swadaya.net
Website http://www.penebar-swadaya.net
Waktu 03 Maret 2014 s.d. 30 April 2014
Nama Pembimbing Akademis
Nama Pembimbing Industri Titut Wibisono
No. Objek Praktik Industri Waktu
Pembimbing
Industri
Pembimbing
Akademis
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

Pembimbing Akademis, Pembimbing Industri,


Titut Wibisono
Mengetahui:
Ketua Jurusan Penerbitan,


Drs. Benget Simamora, M.M.

Anda mungkin juga menyukai