Oleh :
David Heriyanto Saputra
NIM. 135040101111278
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2016
14.00-17.00
Syngenta adalah sebuah nama baru yang lahir dari 2 akar berbeda yaitu “Syn” berasala
dari bahasa Yunani mencerminkan sinergi dan sintesa , integrasi dan konsolidasi kekuatan.
“Genta” menyangkut kemanusiaan dan individu , berasal dari bahasa Latin “Gens” untuk
menyebut orang-orang atau komunitas. Sehingga, Syngenta adalah menyatukan orang-
orang untuk mencapai satu tujuan bersama, Syngenta merupakan sebuah perusahaan
dengan nama baru, namun sudah memiliki sejarah panjang. Senyatanya, bila ditelusuri
jauh ke belakang semuanya bermula dari tahun 1758 ketika Johann Rudolf Geigy-
Gemuseus membuka bisnis kimia di Besel Swiss, diikuti pendirian Sandoz pada tahun
1876, Ciba pada tahun 1884 dan Imperial Chemical Industries (ICI) pada tahun 1976.
Periode selanjutnya, Ciba dan Geigy bergabung membentuk Ciba-Geigi di tahun1970,
sedangkan pemecahan perusahaan ICI menghasilkan Zeneca di tahun 1993. Di tahun 1996
Ciba dan Sandoz bergabung membentuk Novartis yang diikuti penggabungan Zeneca
dengan Astra membentuk Astra Zeneca di tahun 1999. Warisan Syngenta dibentuk dari
keahlian dan inovasi-inovasi dari Novartis Agribusiness dan Zeneca Agrochemicals pada
tanggal 13 November 2000, dua nama terkemuka di dalam industri agribisnis. Pengalaman
dan pengetahuan Syngenta yang mendalam , memperkuat posisi perusahaan sebagai
pemimpin dunia baru dalam penyediaan merek-merek dan solusi-solusi inovatif kepada
para petani , pangan dan rantai penyediaan pangan.
PT. Syngenta Indonesia adalah salah satu perusahaan terbesar dalam bidang pertanian di
Indonesia yang telah menggeluti bisnis dalam bidang pertanian seperti bibit , benih ,
pestisida dan bahan pelindung tanaman lainnya seperti sayuran atau pangan. Tentunya
produk-produk pertanian tersebut menjadi sangat penting dalam proses pertanian di
Indonesia. Dengan segala kegiatannya perusahaan ini telah bnayak mennunjang pertanian
di Indonesia. PT. Syngenta Indonesia tidak terelepas dari pemasaran produk-produk
pendukung pertanian tersebut. Manajemen pemasaran yang harus dimiliki oleh suatu
perusahaan dalam strategi saluran distribusi. Hal ini berkaitan dengan perusahaan yang
mengeluarkan produk harus mempunyai pemahaman mengenai pasar , keadaan
lingkungan dan perilaku konsumen dalma melakukan pembelian sebuah produk.
Syngentas memproduksi produk yang berfokus pada benih dan pestisida. Pestisida
yang dhiasilakn terdiri dari fungsida , herbisida , lawn & garden , insektisida ,
benih dan zat pengatur tumbuh serta perlakuan benih. Produk yang dihasilkan
Syngenta sudah melewati berbagai macam uji yang terpercaya dan sudah melewati
berbagai proses trial adn error . Adapun produk-produk tersebut adalah:
Fungisida
Amistartop 325 CC, Anvil 50 SC, Bion – M 1/48 WP, Filia 525 SE, Revus
Opti 440 SC, Ridomil Gold 4/64 WG dan Score 250 EC.
Herbisida
Calaris 50 SC, Fusilade 125 EC, Gramoxone 276 SL, Logran 75 WG dan
Touchdown Hi tech 620 SL.
Actellic 500 EC, Icon 25 EC, Icon 100 CS, Klerat 0,005 GB, Optigard Ant
dan Optigard Cocroach.
Insektisida
Actara 25 WG, Agrimec 18 EC, Alika 247 ZC, Ampligp 150 ZC, Atabron
50 EC, Curacron 500 EC, Cymbush 50 EC, Matador 24 EC, Match 50 EC,
Pegasus 500 SC, Plenum 50 WG, Proclaim 5 SG, Trigard 75 WB, Virtako
300 SC dan Voliam Targo 63 SC.
Benih
Jagung NK 22, 99, 212, 6326, Jagung Manis Silo 12, Jagung Manis Sugar
75, Cabai Malika dan Tomat Saviro.
Cultar 250 SC
Kegiatan magang pada minggu ke-1 masih bersifat umum dimana pengenalan
seputar kehidupan perusahaan dalam menjalankan bidangnya, PT. Syngenta Jakarta
memberikan informasi seputar perusahaannya terkait dengan topik magang yang
mahasiswa ambil dimana pada minggu ke-1 mahasiswa diajarkan bagaimana menilai
suatu produk agar dapat diterima masyarakat. Sehingga mahasiswa tau hal penting
dalam sebuah pemasaran produk mulai dari awal hingga ke akhir, serta kami diberikan
pengenalan produk dari Syngenta yang mana perusahaan ini fokus pada Crop
Protection ( Pestisida, Fungisida, Insektisida, Herbisida) dan Seed (Benih). Sementara
itu kendala yang dihadapi oleh peserta magang adalah belum adanya koordinasi jadwal
kegiatan lapang oleh pembimbing lapang , karena di minggu awal ini kami diberikan
pengetahuan umum seputar perusahaan dan fokus kami terhdap produk yang akan
menjadi objek penelitian.