PROPOSAL
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
berkah dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Persepsi Senyum Estetik oleh Mahasiswi Preklinik Kedokteran Gigi Angkatan
2015-2016 Universitas Syiah Kuala” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah
Kuala. Penulis mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari segala pihak
dalam penyusunan Proposal ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dr. drg. Cut Soraya, M.Pd, Sp.KG selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh;
2. drg. Rachmi Fanani Hakim, M.Si selaku pembimbing I yang telah
membimbing serta menyediakan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan pra proposal ini;
3. drg. Taufiqi Hidayatullah, Sp. KGA selaku pembimbing II yang turut serta
mengarahkan serta menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membantu penulis selama penyusunan pra proposal ini;
4. drg. Rafinus Arifin, Sp. Ort selaku penguji I yang memberikan kritik dan
saran yang bermanfaat sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik;
5. drg. Fakhrurrazi, M.Kes, Sp. BM sebagai penguji II yang turut
memberikan kritik dan saran yang bermanfaat sehingga penyusunan
skripsi ini menjadi lebih baik;
6. drg. Sunnati, Sp.Perio selaku dosen wali yang selalu membimbing dan
memotivasi penulis selama masa perkuliahan;
7. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
yang telah mengajarkan dan memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis selama masa perkuliahan;
8. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah
Kuala yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan;
9. Seluruh Tim Karil Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala yang
telah membantu penulis selama masa perkuliahan;
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
dari semua pihak yang telah membantu. Semoga proposal ini dapat memberi
manfaat yang luas bagi ilmu pengetahuan.
Penulis
Hal
Gambar 2.1. Jenis-jenis Senyum ...................................................................... 5
Gambar 2.2. Jenis-jenis Lip Line ..................................................................... 6
Gambar 2.3. Klasifiksi Smile Line ................................................................... 7
Gambar 2.4. Midline Wajah ............................................................................. 8
Gambar 2.5. Buccal Corridor .......................................................................... 9
Gambar 2.6. Perbandingan Lebar-Tinggi Dari Insisivus Sentral ..................... 10
Gambar 2.7. Gigi Anterior Maksila Dengan Golden Ratio Senyum ............... 10
Gambar 2.8. Desain Margin Gingiva ............................................................... 11
Gambar 2.9. Kerangka Teori............................................................................ 13
Gambar 3.1.Skema Kerangka Konsep ............................................................. 14
Gambar 4.1. Alur Penelitin .............................................................................. 20
Hal
Lampiran 1 ........................................................................................................ 23
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Senyum
Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat pergerakan kedua sudut
mulut yang membantu mengekspresikan kebahagiaan dan rasa senang.14 senyum
dapat didefinisikan sebagai perubahan ekspresi wajah yang melibatkan kedipan
mata, kelengkungan sudut bibir, tidak menimbulkan suara dan lebih sedikit
Gambar 2.1. Jenis-jenis senyum: (B) senyum sosial, (C)senyum spontan. (Camara Ca, 2010)2
untuk mengukur status estetik seorang pasien, tetapi juga untuk memfasilitasi
perbedaan persepsi senyum estetik, perbandingan antara status estetika pra operasi
dan pasca operasi dari suatu perawatan dan menjadi bahan evaluasi kualitas hasil
perawatan.3
Keterangan:
∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙:Lip line
______ :bibir bawah
Gambar 2.2. Jenis-jenis Lip Line: (A) Lip Line tinggi (B) Lip Line optimal (C) Lip Line rendah.
(Camara Ca, 2010)2
23,8%. Temuan ini memiliki hasil yang hampir sama dengan penelitian Peck dan
Kataja yang juga mengamati bahwa senyum optimal 52,2% dan tinggi 32,5%
lebih sering terjadi pada wanita sedangkan pada pria optimal 48% dan rendah
33%.2 Garis bibir individu tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kelamin tetapi juga
faktor usia.16 Semakin tua individu, semakin besar kecenderungan garis bibir
menjadi rendah. Hal ini relevan secara klinis, karena garis bibir tinggi akan
menjadi optimal seiring berjalannya waktu dan garis bibir rendah akan semakin
rendah. Oleh karena ada kemungkinan koreksi garis bibir dari waktu ke waktu
namun tidak berlaku untuk garis bibir rendah.2
Gambar. 2.3. Klasifikasi Smile arch: (A) lengkung konsonan, (B) garis lengkung lurus dan (C)
garis lengkung terbalik (reverse). (Andre Wilson, 2014)20
sejajar dengan batas bibir bawah saat tersenyum, posisi bibir bawah bisa
menyentuh, tidak menyentuh atau menutupi sedikit insisal edge. Garis lengkung
senyum dan garis senyum terbalik relatif terjadi karena abrasi, tipping dan pola
erupsi salah pada gigi-gigi anterior.2,10,16
Gambar 2.4. Midline wajah (Tr) Trichion, (N) Nasion, (Sn) Subnasale,(Ls) labrale superius dan
(Gn) Gnathion. (Agnieszka, 2014)12
wajah ini juga erat kaitannya dengan midline gigi, namun garis midline gigi yang
menyimpang lebih terlihat, baik bagi orang awam maupun dokter gigi.8
Saat tersenyum Midline wajah dan Midline gigi insisivus sentral maksila
harus sejajar, meskipun midline gigi insisivus sentral mandibula tidak sejajar.
Midline mandibula bukan merupakan titik referensi karena 75% kasus Midline
maksila dan Midline mandibula tidak sama. Ketidakcocokan antara Midline
mandibula dan maksila tidak mempengaruhi estetik karena gigi mandibula tidak
terlihat saat tersenyum.18
Gambar 2.5. Buccal corridor , sempit (1), sedikit sempit (2), sedang (3), sedikit luas (4), luas (5 ),
ektra luas (6). (Astriana, 2017)11
Buccal corridor diukur dari sudut garis mesial premolar pertama maksila
ke bagian interior komisura bibir.17 Buccal corridor dibagi menjadi enam
klasifikasi, yaitu: sempit (0% Buccal corridor), sedikit sempit (5% Buccal
corridor), sedang (10% Buccal corridor), sedikit luas (15% Buccal corridor), luas
(20% Buccal corridor ), ekstra luas (25% Buccal corridor). Lebarnya senyum
individu dapat mempengaruhi Buccal corridor, semakin lebar atau luar senyum
individu semakin kecil Buccal corridor dan semakin memberi nilai estetik yang
lebih baik.18
Gambar 2.6. Perbandingan lebar-tinggi yang berbeda dari insisivus sentral: A) rasio ideal, antara
75 dan 85%; B) gigi panjang dengan rasio <75%; dan C) gigi pendek atau kuadrat
dengan rasio> 85%. (Andre Wilson, 2014)20
Gambar 2.7. Gigi anterior maksila dengan golden ratio senyum. (Andre Wilson, 2014)20
terdapat celah hitam, yang disebut black triangles dan akan mempengaruhi estetik
senyum.17
Gambar 2.8. Dua desain margin gingiva: A) Klasik B) Dimodifikasi. (Andre Wilson, 2014)20
2.4 Persepsi
Persepsi adalah proses dimana individu menafsirkan, memilih dan
mengatur rangsangan yang diterima untuk menggambarkan dunianya.
Pembentukan persepsi dipengaruhi oleh kesadaran, pikiran, ingatan dan bahasa
yang menggambarkan objek tertentu. Oleh karena itu persepsi setiap individu
akan berbeda walaupun terkait objek yang sama. Faktor usia, jenis kelamin, sosial
ekonomi, pendidikan, profesi, keluarga, dan budaya juga dapat mempengaruhi
persepsi individu secara eksternal.11
Budaya mengandung unsur bahasa, persahabatan, kebiasaan, praktik
komunikasi, tindakan-tindakan sosial, kegiatan-kegiatan ekonomi politik dan lain-
lain. Tanpa disadari budaya ada dalam kehidupan sehari –hari, dan memberikan
pengaruh pada penafsiran atau tindakan sehari-hari.25 Setiap budaya memberikan
standar tersendiri terhadap senyum yang estetik, menurut Hideki (2012) tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap buccal corridor di Jepang dan Korea.
Namun, di Kanada lebih diskriminatif terhadap penilaian senyum yang estetik dan
memiliki tingkat toleransi yang lebih sempit pada buccal corridor.19
Mahasiswi
Kedokteran
Gigi
Yang dinilai:
- Lip line
- Smile line
- Midline wajah
- Buccal corridor
- Komponen gigi
- Komponen gingiva
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.2 Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi preklinik Fakultas
kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala angkatan 2015-2016 yang berusia 17-25
tahun dan mengambil mata kuliah ilmu tumbuh kembang.
Mendapatkan laik etik dari Badan Etik Penelitian FKG Universitas Syiah Kuala
Pengumpulan data
Analisis data
Laporan hasil
DAFTAR PUSTAKA
19. Hideki, Loi. Kang, Sangwook. Shimomura, Takahiro. Kim, Seong Sik.
Park, Soo Byung. Son, Woo Sung. Takahashi, Ichiro. Effects Of Buccal
Corridors On Smile Esthetics In Japanese And Korea Orthodontists And
Orthodontic Patients. Ajo Do. 2012; 142: 459-465
24. Naini F.B., Gill D.S. 2008. Facial aesthetics: 1. Concepts and Clinical
Diagnosis. Wiley Blackwell. 35, 102–104, 106–107.
26. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. 2013. Contemporary Orthodontics. ed
5. North Carolina: Elsevier: 159-60.
Lampiran 1
BORANG SELEKSI SUBJEK
INFORMED CONSENT
Kepada Yth
Saudara/(i)...................................
Di tempat
Saya Wita Dwi Azizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Syiah Kuala. Bersama ini saya mohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi
sebagai subjek penelitian yang berjudul:
Hormat Saya,
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama :
Alamat :
No. Telepon/Hp :
Saya dengan sadar dan tanpa paksaan bersedia berpartisipasi dalam
penelitian tersebut di atas. Maka dengan ini saya menyatakan setuju untuk
menjadi subjek penelitian ini.
(____________________)