Anda di halaman 1dari 12

ACARA I

PENGUJIAN BERAT 1000 BENIH DAN KEMURNIAN BENIH


A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman (UU RI No. 12 Th.
1992). Input dasar yang paling penting dalam pertanian adalah mutu benih,
karena pemilihan biji untuk bahan tanam mempengaruhi hasil produksi
tanaman. Mutu benih mencakup semua hal yang berkaitan dengan atribut
fisik, biologis, potologis dan genetik yang akan menentukan produksi
tanaman. Dalam menentukan benih yang memiliki kualitas yang baik,
dapat dilakukan dengan pengujian berat 1000 benih dan kemurnian benih.
Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang
dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan. Diharapkan dengan
mengetahui besar, berat benih dapat memperbaiki produksi hasil panen
dan memilih benih yang berkulitas. Benih pasca panen yang baik
menunjukkanbahwa biji saat panen dalam keadaan masak, karena benih
yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah benih yang benarbenar masak.
Benih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan oleh
petani. Guna menjaga mutu benih maka peranan pengujian penting
dilakukan baik ditingkat produsen benih, pedagang benih maupun pada
tingkat petani. Mutu benih meliputi mutu genetik yang mencakup
kemurnian benih sesuai genetik dan kebenaran varietas, mutu fisiologis
mencakup viabilitas dan bebas hama penyakit, serta mutu fisik yang
mencakup ukuran benih yang seragam, bernas dari varietas lain dan
gulma.
Benih murni adalah segala macam biji yang merupakan jenis/spesies
yang sedang diuji. Pengujian benih bertujuan untuk mengkaji dan
menetapkan nilai setiap contoh benih yang perlu diuji selaras dengan
faktor kualitas benih. Pengujian kemurnian benih pengujian atas dasar
keselarasan dengan faktor kualitas benih, termasuk persentase berat dari

benih murni, benih varietas lain, biji herba dan kotoran-kotoran pada
massa benih. Hal ini selanjutnya untuk menentukan berat minimal dan
berat maksimal benih yang diuji.
2. Tujuan
Tujuan praktikum acara Pengujian Berat 1000 Benih dan Kemurnian
Benih adalah :
a. Untuk mengetahui kualitas benih ditinjau dari berat 1000 benih
b. Untuk mengetahui kualitas benih ditinjau dari tingkat kemurnian benih

B. Tinjauan Pustaka
Mutu benih meliputi mutu genetik, fisiologik dan fisik. Benih yang benar
adalah benih dengan mutu genetik tertentu yang telah dideskripsikan oleh

pemuliaan tanaman. Mutu fisologik benik ditentukan oleh vuabilitas benih


sehingga mampu menghasilkan tanaman yang normal. Viabilitas penih
ditentukan oleh kondisi prapanen, antara lain kesuburan tanah, cara dan waktu
panen, serta pasca panen, yang meliputi pengeringan, perlakuan benih,
pengemasan

dan

penyimpanan.

Panen

pada

saat

masak

fisiologis

menghasilkan vigor maksimum (Hasanah 2002).


Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang
dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke
dalam kategori benih murni dari suatu species adalah benih masak dan utuh,
benih yang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah
berkecambah sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar
dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa
pecahan benih itu termasuk ke dalam species yang dimaksud (Retro 2010).
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi
non benih/ serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya
kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian
benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen
benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian
adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari
contoh benih yang mewakili lot benih (Heddy 2000).
Peningkatan hasil biologis dan biji-bijian bisa disebabkan peningkatan
atribut hasil (tinggi tanaman, jumlah anakan produktif atau bukit, berat malai
dan berat 1000-butir) akibatnya. Sebuah signifikan perbedaan berat 1000 butir
beras dipengaruhi oleh variasi dalam paket pupuk juga diamati oleh.
Peningkatan hasil gabah komponen dapat disebabkan oleh fakta bahwa ada
lebih banyak air ditingkatkan ketersediaan nutrisi yang ditingkatkan nitrogen
dan makro dan mikro-elemen penyerapan lainnya serta meningkatkan
produksi dan translokasi isi bahan kering dari sumber tenggelam (El-Refaee et
al. 2006).
Jumlah benih tanaman lain (OCS) dan berbagai dibedakan lainnya (ODV)
jauh lebih rendah pada benih bersertifikat daripada benih yang dihasilkan oleh

petani di bawah kondisi manajemen tambahan generaland. Dalam produksi


benih bersertifikat, petani dihapus off-jenis dan semua tanaman tanaman lain
selama roguing karena paksaan sertifikasi benih. Petani juga mengadopsi
praktik rouging bawah manajemen tambahan tetapi itu tidak cukup seperti
dalam bibit bersertifikat. Jadi, perlu untuk menyarankan kepada petani untuk
mengadopsi rouging yang tepat praktek dalam manajemen tambahan dalam
produksi benih bersertifikat untuk menjaga fisik dan genetik kemurnian benih
(B Thapa Kshetri 2010).

C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara Uji Tetrazolium dilaksanakan pada hari Kamis, 13
November 2014 pukul 14.00-15.00 WIB bertempat di Laboratorium
Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman (EMPT), Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
:
1) Timbangan
2) Cawan petri
3) Kalkulator
b. Bahan
:
1) Benih padi (Oryza sativa)
2) Benih kacang hijau (Vigna radiata)

3) Benih kedelai (Glycine max)


3. Cara Kerja
a. Pengujian berat 1000 benih
1) Menimbang 1000 benih dan mengulangnya sebanyak 4 kali
2) Menghitung berat 1000 benih dan standart deviasinya
3) Menentukan berat 1000 benih maksimum dan minimum
b. Pengujian kemurnian benih
1) Mengambil contoh benih yang tersedia secara acak lalu
menimbangnya sebesar 40 g
2) Dari 400 g contoh benih tersebut, mengambil sebanyak 40 g dari
contoh benih untuk dilakukan pemisahan : benih murni, benih
tanaman lain atau varietas lain, bii-bijian herba dan kotoran atau
benda mati
3) Menimbang dari masing-masing bagian dengan tingkat ketelitian
dua desimal
4) Untuk mengetahui identitas benih tanaman lain atau varietas lain,
memeriksa kembali sisa contoh benih (360 g) yang selanjutnya
dijumlah dengan hasil perhitungan dari contoh 40 g
5) Setiap komponen yang diperoleh dari contoh yang 40 g dinyatakan
dalam prosesntase
6) Selisih berat antar contoh benih pengujian semula dengan jumlah
berat ke 4 komponen harus <1% komponen yang <0.05%
dinyatakan sebagai jumlah yang terlalu sedikit (trace)

D. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Pengujian berat benih padi (Oryza sativa) 1000 benih
Ulanga
n
I
II
III
IV
V

Berat 1000 benih

(y-

SD

24,25
27,27
27,07
27,22
27,58

5,90
0,35
0,15
0,29
0,81

133,39

7,5

1,21
0,29
0,19
0,26
0,45
2,4

26,68

1,5

0,48

Sumber : Laporan Sementara


Analisis Data :
Standar Deviasi I =

= 0,29
Standar Deviasi III=

( y )
n1

1,47

5,90
51

= 1,21
Standar Deviasi II =

0,08

( y )
n1
=

0,35
51

( y )
n1

Standar Deviasi IV =

( y )
n1

0,07

0,29
51

= 0,26

0,2

Standar Deviasi V =

( y )
n1

0,81
51

= 0,45

0,03

0,15
51

= 0,19

Berat maksimum I = y + SD

Berat minimum I = y SD

= 24,25 + 1,21
= 25,46

= 24,25 1,21
= 23,04

Berat maksimum II = y + SD

Berat minimum II = y SD

= 27,27 + 0,35
= 27,62
Berat maksimum III = y + SD

= 27,27 - 0,35
= 26,92
Berat minimum III = y SD

= 27,07 + 0,19
= 27,26
Berat maksimum IV = y + SD

= 27,07 - 0,19
= 26,88
Berat minimum IV = y SD

= 27,22 + 0,26
= 27,48
Berat maksimum V = y + SD

= 27,22 - 0,26
= 26,96
Berat minimum V = y SD

= 27,58 + 0,45
= 27,58 - 0,45
= 28,03
= 27,13
Berat maksimum = + SD
Berat minimum = - SD
= 26,68 + 0,48
= 26,68 0,48
= 27,16
= 26,2
Tabel 1.2 Pengujian Kemurnian benih padi (Oryza sativa)
Ulanga
n
I
II
III
IV
V

Berat benih
murni (g)
14,98
12,65
8,82
17,34
13,52

Berat tanaman
lain (g)
22,18
26,83
30,47
21,63
26,50

Berat biji
herba (g)
0
0
0
0
0

Berat benda
mati (g)
0,80
0,68
0,47
0,71
0,63

67,31

127,61

3,29

13,46

25,52

0,65

Sumber : Laporan Sementara


Analisis Data
berat benihmurni
x 100
40

a. Berat benih murni =


=

13,46
40

= 1,68 %

x 100 %

berat benihtanamanlain
40

b. Berat benih tanaman lain =


=

25,52
40

x 100%

x 100%

= 3,19%
berat benda mati
x 100
40

c. Berat benda mati =

0,65
x 100
40

= 0,08%
2. Pembahasan
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui
proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh
yang besar. Benih yang diambil dalam praktikum adalah benih murni.
Benih murni merupakan salah satu komponen dalam pengujian benih
sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi.
Benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim
atau secara dominan ditemukan di dalam contoh benih, termasuk
benih-benih varietas lain dalam jenis tanaman tersebut. Benih bernutu
adalah benih yang mampu berkecambah dalam kondisi yang cukup
baik. Benih yang baik harus mampu menghasilkan bibit yang
berkulitas tinggi dapat tumbuh dengan baik serta tahan terhadap
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.
Pengujian benih bertujuan untuk mengkaji dan menetapkan nilai
setiap contoh benih yang perlu diuji, selaras dengan faktor kualitas
benih. Suatu varietas dapat disertifikasi bila telah dianjurkan oleh team
penilaian dan pelepas varietas dari Badan Nasional dan disetujui oleh
menteri. Sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan bahwa benih
yang diperjual belikan harus ada sertifikat benih. Pengujian dengan
melakukan Penentuan berat 1000 butir dapat dipergunakan untuk
mengetahui jumlah benih per kg dari suatu jenis yang dapat dijadikan

standar dalam perencanaan kebutuhan benih untuk persemaian maupun


penanaman. Kemurnian benih berguna untuk menjaga kualitas benih
terutama varietas unggul dan mengetahui persentase kemurnian benih
dari suatu varietas. Menentukan benih yang memiliki kualitas yang
baik, dapat dilakukan dengan pengujian berat 1000 benih dan
kemurnian benih. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari
bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan.
Standard deviasi menunjukan tingkat keseragaman benih, semakin
tinggi standard deviasi berati semakin beragam komponen benih dan
sebaliknya. Standard deviasi 0 artinya benih sangat seragam.
Keseragaman ini memungkinkan perkecambahan benih yang seragam.
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan
memisahkan benih murni, benih tanaman lain, biji herba, dan benda
mati atau kotoran yang bercampur yang selanjutnya dihitung
presentase dari keempat komponen benih tersebut. Standar Deviasi
biasanya digunakan sebagai alat uji statistik. Standar deviasi ini
merupakan fungsi langsung dari varian (pola variasi yang ada di dalam
sample). Standar deviasi berfungsi memperlihatkan pola sebaran data,
dan variasi sebaran antar data. Standard deviasai dapat digunakan
dalam menentukan berat maksimum dan minimum benih.
Hasil parktikum dari pengujian berat 1000 benih dan kemurnian
benih yang telah dilaksanakan yakni antara lain, dalam pengujian berat
1000 benih padi diketahui berat maksimal sebesar 27,16 gram yang
diperoleh dari penjumlahan ( + SD) dan berat minimum sebesar 26,2
gram dari penjumlahan ( - SD). Standar deviasi per ulangan secara
berurutan yaitu 1,21 ; 0,29 ; 0,19 ; 0,26 ; 0,45 dengan jumlah 2,4 dan
rata-rata 0,48. Pengujian kemurnian benih dilakukan sebanyak 5
ulangan yang dijumlahkan sebanyak 133,39 gram. Hasil penghitungan
berat benih murni dari berat benih 40 gram secara berturut-turut
diperoleh sebesar 14,98 gram, 12,65 gram, 8,82 gram, 17,34 gram dan
13,52 gram dengan diperoleh rata-rata sebesar 13,46 gram.
Penghitungan berat tanaman lain dengan berat benih 40 gram secara

berturut-turut diperoleh hasil 22,18 gram, 26,83 gram, 30,47 gram,


21,63 gram dan 26,5 gram dengan diperoleh rata-rata sebesar 25,52
gram. Berat biji herba dihitung 0. Untuk berat benda mati dari benih 40
gram secara berturut-turut diperoleh hasil yaitu 0,8 gram, 0,68 gram,
0,47 gram, 0,71 gram dan 0,63 gram sehingga hasil rata-rata yang
diperoleh adalah 0,65 gram. Perhitungan prosentase komponen hasil
uji kemurnian benih padi dari semua data yang dapat diketahui
prosentase berat benih murni sebesar 1,68%, berat benih tanaman lain
3,19%, berat biji herba 0 dan berat benda mati sebesar 0,08%.
E. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari praktikum Pengujian Berat 1000 Benih dan Kemurnian Benih,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Untuk analisis kemurnian benih, contoh benih untuk diuji dipisahkan
menjadi 4 yaitu benih murni, benih kotoran lain, benih herba dan
kotoran benih.
b. Dari pengujian berat 1000 benih dapat diketahui berat maksimal
sebesar 27,16 gram dan berat minimum sebesar 26,2 gram.
c. Standar deviasi dari pengujian benih padi sebesar 0,68 yang berarti
bahwa benih padi mempunyai kualitas yang baik. Karena semakin
kecil nilai standar deviasinya maka keseragam benih yang dihitung
semakin tinggi.
d. Standar deviasi total 1,369 yang diperoleh dari seluruh pengulangan.
e. Hasil prosentase berat benih murni adalah 1,68%, berat tanaman lain
adalah 3,19%, berat biji herba 0 dan berat benda mati adalah 0,08%
2. Saran
Bagi praktikan sebaiknya dalam melakukan penghitungan benih
dilakukan berulang bila tidak takin dengan perhitungan benih dan
melakukan penimbangan dengan teliti, karena timbangan yang digunakan
adalah timbangan analitik yang akan berubah nilainya walaupun hanya
hembusan angin.

DAFTAR PUSTAKA
B Thapa Kshetri. 2010. On-farm manajemen dan kualitas penilaian disimpan biji
gandum petani di barat Terai, Nepal. Agronomi Journal of Nepal, (Agron JN)
Vol. 1
El-Refaee IS, RA Ebaid, Dan IM El-Rewiny. 2006. Tanaman kinerja beras (Oryza
sativa L.) Di bawah rezim air yang berbeda dan metode tanam. Alex B. J.
Agric. Res, 51 (2):. 47-55.
Hasanah Maharani. 2002. Peran Mutu Fisiologik Benih dan Pengembangan
Industri Benih Tanaman Industri. J. Litbang Pertanian, 21(3)
Heddy, G. 2000. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Retro.

2010.

Kemurnian

benih.

www.budidarma.com/2010/11/kemrnian-

benih.html?m=1diakses pada tanggal 17 November 2014 pukul 20.35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai