Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI MINUMAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAYAM MERAH PADA SMOOTHIES


ALPUKAT DAN MANGGA TERHADAP NILAI ZAT GIZI MIKRO
MINERAL ZAT BESI SERTA MUTU ORGANOLEPTIK FRUIBLE
SMOOTHIE UNTUK BAYI USIA 9-12 BULAN

Disusun oleh :

KELOMPOK 6

Anggi Febriyanti 101711233008


Greena Pristyna 101711233022
Nanda Elisatama 101711233034

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Formulasi Minuman Fruible Smoothie (Fruits and Vegetable Smoothie) dengan
baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Formulasi dan membantu mengembangkan kemampuan serta pemahaman
pembaca terhadap formulasi minuman.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak


memperoleh bantuan, motivasi, masukan, serta fasilitas yang diberikan oleh
banyak pihak. Sehubungan dengan itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Dr. Anis Catur Adi,Ir., M.Si selaku PJMA Mata kuliah Formulasi
Makanan.

2. Seluruh Dosen dan staff Pengajar yang telah membimbing dalam Praktikum
Fomulasi serta penyusunan Laporan Formulasi.

3. Mahasiswa Jurusan Gizi FKM Unair yang telah ikut berpartisipasi dalam Uji
Organoleptik.

Penuls menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Formulasi


Minuman ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran, kritik dan masukan
sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu
Laporan Formulasi.

Surabaya, 19 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL........................................................................................... v

DAFTAR GRAFIK.......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 1

1.3 Rumusan Permasalahan .......................................................... 2

1.4 Rumusan Konsep Produk........................................................... 2

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT ........................................................... 5

2.1 Tujuan .................................................................... 5

2.2 Manfaat .................................................................................... 5

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL....................................................... 6

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian.............................................. 6

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 7

4.1 Rancang Bangun Penelitian ..................................................... 7

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 7


4.3 Bahan dan Alat ….................................................................... 8

i
4.4 Kerangka Operasional …......................................................... 9

4.5 Sampel dan Panelis ….. ........................................................... 10

4.6 Cara Pengumpulan Data …...................................................... 12

4.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data ….. .................................. 12

Bab V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 15

5.1 Karakteristik Produk……. ....................................................... 15

5.2 Daya Terima ........................................................................ 15

5.3 Nilai Gizi ........................................................................ 19

5.4 Nilai Ekonomi ........................................................................ 26

Bab VI PENUTUP…………………............................................................ 30

6.1 Kesimpulan ........................................................................ 30

6.2 Saran ........................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................... 32

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………….................................... 33

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi bahan untuk Formulasi Pembuatan “Fruible Smoothie” …... 8


Tabel 2. Persentase Modifikasi pada Formulasi Pembuatan “Fruible Smoothie” . 8
Tabel 3. Kriteria Penilain Sampel “Fruible Smoothie” …………………….… 13
Tabel 4. Nilai Gizi Formula Fruible Smoothie ………………………………. 19

i
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Kandungan Energi Fruible Smoothie ……………………………… 21


Grafik 2. Kandungan Protein Fruible Smoothie …………………………..… 22
Grafik 3. Kandungan Lemak Fruible Smoothie ……………………………… 23
Grafik 4. Kandungan Karbohidrat Fruible Smoothie ………………………… 24
Grafik 5. Kandungan Zat Besi Fruible Smoothie. ……………...…………..... 25

6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Percobaan ……………………..………………………… 33


Lampiran 2. Bahan Produk FRUIBLE SMOOTHIE ………………….………34
Lampiran 3. Logo dan Kemasan Produk FRUIBLE SMOOTHIE…….…..…. 35
Lampiran 4. Desain Leaflet Produk ……………….……………………….. 36
Lampiran 5. Rekapitulasi Panelis …………………….……………………….. 37

7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan (growth) menurut (Soetjiningsih dan Ranuh, 2015) adalah
perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada
tingkat sel, organ, maupun individu. Sebagai contoh, anak bertambah besar bukan saja
secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak. Otak anak
semakin tumbuh terlihat dari kapasitasnya untuk belajar lebih besar, mengingat, dan
mempergunakan akalnya semakin meningkat. Anak tumbuh baik secara fisik maupun
mental. Perkembangan merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan, misalnya individu
mengembangkan kemampuan untuk berjalan, berbicara, dan berlari dan melakukan
suatu aktivitas yang semakin kompleks (Behrman, Kliegman, & Arvin, 2000;
Supartini, 2004; Potter & Perry, 2005; Wong, Hockenberry-Eaton, Wilson,
Winkelstein, & Schwartz, 2009; Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2011).
Usia 0-24 bulan merupakan masa kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak, karena dimasa inilah periode tumbuh kembang anak yang paling optimal baik
untuk intelegensi maupun fisiknya. Periode ini dapat terwujud apabila anak mendapatkan
asupan gizi sesuai dengan kebutuhannya secara optimal. Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan
kepada bayi atau anak yang berusia lebih dari 6 bulan guna memenuhi kebutuhan zat gizi
selain dari ASI. Hal ini dikarenakan ASI hanya mampu memenuhi duapertiga kebutuhan
bayi pada usia 6-9 bulan, dan pada usia 9-12 bulan memenuhi setengah dari kebutuhan
bayi. Dalam pemberian MP-ASI, yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP-
ASI, jenis MP-ASI, frekuensi dalam pemberian MP-ASI, porsi pemberian MP-ASI, dan
cara pemberian MP-ASI pada tahap awal (Lestari MU dkk, 2014).
Sementara itu, akses terhadap makanan yang bergizi dan aman secara cukup
merupakan kunci penting untuk mendukung kehidupan dan menyokong kesehatan yang
baik, sehingga keamanan pangan, gizi, dan ketahanan pangan mempunyai hubungan
yang tak terpisahkan.

1.2 Identifikasi Masalah


Pentingnya pemberian asupan selain ASI kepada bayi yang telah berusia diatas 6
bulan agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Maka dari itu MPASI sangat penting bagi bayi
yang telah berusia diatas 6 bulan. MPASI selama ini kebanyakan berbentuk makanan

8
dengan tekstur cair atau lembek yang mudah untuk dikonsumsi bayi. Selain itu,
permasalahan zat gizi seperti defisiensi zat besi kerap menyerang bayi meskipun tidak
serentan remaja. Bahkan sebagian klinisi menganjurkan pemberian suplemen Fe kepada
bayi.
Smoothie adalah minuman campuran dari buah-buahan atau sayuran yang dapat
ditambahkan dengan yoghurt, susu, ataupun madu dengan cara diblender. Tekstur
smoothie lebih pekat dibandingkan dengan jus. Smoothie dikenal masyarakat dengan
minuman yang sehat karena mengandung buah dan sayur didalamnya. Dengan
menggantikan pengencer smoothie dengan susu formula serta menambahkan sayur
bayam merah, alpukat dan mangga menciptakan produk Fruible Smoothie yang kaya
akan zat besi, lemak omega-3 dan zat gizi lainnya yang baik bagi penunjang
pertumbuhan dan perkembangan si bayi.

1.3 Perumusan Masalah


a. Bagaimana nilai gizi produk Fruible Smoothie?
b. Bagaimana daya terima masyarakat terhadap formula Fruible Smoothie?
c. Bagaimana nilai ekonomi dari produk Fruible Smoothie apabila diperjual-
belikan?

1.4 Perumusan Konsep Produk


1.4.1 Deskripsi Umum tentang Produk Gagasan
Produk minuman Fruible Smoothie yang dimodifikasi dengan bayam merah
sebagai komposisi bahan utama selain manga dan alpukat. Smoothie ini akan
diencerkan menggunakan susu formula yang kaya akan zat gizi. Penambahan
bayam merah pada produk smoothie memberikan kontribusi zat gizi Fe serta
memberikan warna dan juga rasa yang baru dari produk awal (F0). Produk ini
diharapkan dapat memberikan variasi MPASI pada bayi usia 9-12 bulan agar
mereka mendapat nutrisi yang optimal juga seperti kandungan omega-3 pada
alpukat dan juga vitamin C pada manga yang memang dibutuhkan oleh bayi usia
9-12 bulan.

1.4.2 Posisi Produk di Pasaran


Smoothie adalah campuran buah-buahan dan sayuran yang dapat diencerkan
dengan susu, madu ataupun yoghurt. Smoothie sedang menjadi tren kesehatan

9
yang banyak dinikmati orang-orang di berbagai belahan dunia, termasuk di
negara Indonesia. Cara membuat smoothie tergolong sangat mudah, bisa
menyiapkannya sendiri di rumah dalam waktu singkat. Pilihan buah-buahan ata
sayuran yang kerap dimanfaatkan adalah buah yang memiliki rasa asam dan
manis karena sanggup menghasilkan rasa dan aroma yang lebih menyegarkan.
Selain itu sayur yang dipilih biasanya yang memiliki warna yang mencolok dan
aroma yang tidak terlalu menyengat. Fruible Smoothie merupakan produk
smoothie yang menggantikan pengencer susu dengan susu formula serta
menambahkan sayur bayam merah, alpukat dan mangga yang kaya akan zat besi,
lemak omega-3 dan zat gizi lainnya yang baik bagi penunjang pertumbuhan dan
perkembangan si bayi.

1.4.3 Sasaran Konsumen

sasaran produk Fruible Smoothie yang utama adalah bayi usia 9-12 bulan
dikarenakan pada usia ini membutuhkan zat besi (Fe), lemak omega-3, vitamin C
serta zat gizi lainnya yang sangat dibutuhkan bayi untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangan tubuhnya. Selain itu, minuman ini bertujuan juga sebagai
langkah awal bagi orang tua yang sedang melakukan penyapihan untuk bayinya
guna memperkenalkan makanan/minuman selain ASI, untuk itu gizi bayi sapihan
perlu diperhatikan.

1.4.4 Dukungan Teknologi


Teknologi pengolahan yang digunakan pada pembuatan produk Fruible Smoothie
adalah:
1. Penimbangan
Penimbangan bahan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital untuk
minuman.
2. Pencampuran bahan
Pencampuran bahan menggunakan alat yaitu blender untuk mencampur
mangga, alpukat, bayam merah dan susu formula sampai tercampur rata.
3. Penyimpanan Produk
Produk harus disimpan di dalam kulkas untuk memperpanjang masa simpan
produk.

10
4. Pengemasan
Produk dikemas dengan botol plastik yang berisikan 260 ml Fruible Smoothie.

1.4.5 Keunggulan Produk


a. Minuman dengan kandungan zat besi yang berfungsi untuk membantu
membentuk hemoglobin serta adanya vitamin C sebagai enhancer Fe
dan antioksidan bagi tubuh. Tidak hanya Fe dan vitamin C, produk ini
juga mengandung asam lemak omega-3 yang berfungsi menunjang
pertumbuhan dan perkembangan otak bagi bayi.
b. Produk unik yang menggabungkan smoothie dengan pengencer susu
formula yang jarang di masyarakat dan tentunya sangat cocok untuk
MPASI.
c. Tidak mengandung bahan kimia sehingga aman dikonsumsi.
d. Harga yang terjangkau sehingga mudah didapatkan oleh sasaran.

1.4.6 Kemasan Produk


Produk dikemas menggunakan botol plastik kedap udara dan transparan
dengan ukuran 260 ml. Label dari kemasan berisikan informasi tentang produk
minuman “Fruible Smoothie” yaitu nama produk, informasi nilai gizi, berat
bersih, komposisi bahan, saran penyajian, dan logo.

1.4.7 Cara Menggunakan Produk


Dapat langsung dikonsumsi setelah produk diterima. Alangkah baiknya
dikonsumsi sewaktu dingin agar dapat merasakan kesegaran produk yang
maksimal.

1.4.8 Nama Produk


Produk ini memiliki nama “Fruible Smoothie” yang memiliki arti Fruits and
Vegetable Smoothie.

11
BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Mengetahui nilai gizi, mutu organoleptik, serta nilai ekonomi produk
minuman Fruible Smoothie (Fruits and Vegetable Smoothie).
2.1.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui cara mengolah dan memproduksi produk minuman Fruible


Smoothie
b. Mengetahui kandungan gizi pada produk minuman Fruible Smoothie per
sajian
c. Mengetahui nilai ekonomi gizi pada produk minuman Fruible Smoothie
d. Mengetahui daya terima terhadap produk minuman Fruible Smoothie dengan
hasil uji organoleptic

2.2 Manfaat
2.2.1 Manfaat Bagi Peneliti
Menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, terutama mata kuliah
formulasi makanan. Serta dapat melatih keterampilan berpikir dan meningkatkan
kreatifitas dalam mengolah suatu produk makanan yang berkualitas dan bergizi.
2.2.2 Manfaat Bagi Instansi
Sebagai referensi pengembangan dan variasi produk minuman MPASI baru
yang bergizi dan berkualitas.
2.2.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Hadir produk minuman baru MPASI yang sehat dan bergizi untuk bayi 9-12
bulan.

12
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Mengoptimalkan pembentukan
hemoglobin melalui aktivitas Fe

Mencegah penyakit anemia

Modifikasi Smoothie sayur dan buah

Penambahan bayam
merah yang kaya zat besi

Fruible Smoothie (Fruits and Vegetable Smoothie)

Daya terima : Zat Gizi :


Nilai Ekonomi Minuman
a. Konsistensi a. Energi Fruible Smoothie
b. Aroma b. Protein
c. Rasa c. Lemak
d. Warna d. Karbohidrat

e. Keasaman e. Fe
f. lemak omega-3
g. Vitamin C

Gambar 1. Kerangka Konseptual Mie Siwalan

Keterangan :

= Variabel yang tidak diteliti

= Variabel yang diteliti

13
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Rancang Bangun Penelitian

4.1.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi penambahan bayam
merah terhadap kandungan zat gizi dan daya terima produk Fruits and
Vegetable Smoothie (Fruible Smoothie) untuk bayi usia 9 bulan sampai
12 bulan.
4.1.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancanan acak lengkap (RAL)
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor (independent) yaitu
bayam merah terhadap faktor (dependent) yaitu berat kandungan gizi
serta daya terima masyarakat. Kandungan zat gizi “Fruible Smoothie”
diperoleh dari analisis kandungan bahan makanan menggunakan
aplikasi Nutrisurvey 2007. Daya terima “Fruible Smoothie” diperoleh
dari uji hedonik meliputi konsistensi, aroma, rasa, warna, dan
keasaman yang dilakukan oleh 15 panelis yang kemudian data diolah
menggunakan aplikasi Software SPSS.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian selama pengolahan dilakukan di
Laboratorium pengolahan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga Surabaya, dan uji daya terima minuman dilakukan di
Laboratorium penyajian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga Surabaya.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
Pengolahan : September-November 2019
Penelitian Daya Terima : Rabu, 3 Desember 2019
Analisis Data : Rabu, 17 Desember 2018

14
4.3 Bahan dan Alat
4.3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk pengolahan “Fruible Smoothie” meliputi
blender, panci, spatula, saringan, sendok, corong plastik, baskom,
kompor, dan kemasan “Fruible Smoothie”
4.3.2 Bahan
Bahan yang dignakan untuk membuat “Fruible Smoothie” adalah
bayam merah, mangga, alpukat, dan susu formula.
Tabel 1. Komposisi bahan untuk Formulasi Pembuatan “Fruible
Smoothie”

BAHAN F0 (gr) F1 (gr) F2 (gr) F3 (gr)

Alpukat 5 5 5 5

Bayam Merah 0 3 6 9

Manga 12 12 12 12

Susu Formula 16 16 16 16

Air 90 90 90 90

Total 123 126 129 132

Tabel 2. Persentase Modifikasi pada Formulasi


Bahan Modifikasi Berat (gr) Persentase
Bayam Merah F0 - 0%
F1 3 gram 2,4%
F2 6 gram 4,7%
F3 9 gram 6,8%

15
4.4 Kerangka Operasional

4.4.1 Diagram Alir Pembuatan “Fruible Smoothie”

Susu formula Air Bayam Merah Mangga Alpukat

Diukur Ditimbang

Direbus

Disaring

Dimasukkan dalam kemasan

Proses pengolahan “Fruible Smoothie” :


1. Pilih bahan yang berkualitas baik
2. Petik bayam bagian daun dan buang batangnya
3. Cuci bayam, mangga, dan alpukat di air mengalir untuk mengantisipasi
kulit buah yg kotor
4. Kupas kulit mangga dan potong-potong
5. Potong dan ambil alpukat bagian dagingnya
6. Larutkan susu formula dengan air
7. Blanching bayam
8. Timbang bahan sesuai dengan formula yang telah dibuat
9. Masukan semua bahan ke dalam blender
10. Blender semua bahan hingga halus
11. Saring smoothie agar tidak menyisakan residu seperti serat bayam.
Kemudian masukkan ke dalam kemasan botol
12. Apabila sudah dikemas, masukkan kedalam lemari es beberapa saat
agar lebih segar ketika dinikmati

16
4.4.2 Uji Daya Terima
Setelah dilakukan pembuatan 4 variasi “Fruible Smoothie”
yang meliputi satu resep kontrol dan tiga resep modifikasi, maka
keempat produk “Fruible Smoothie” dapat diuji organoleptik
meliputi konsistensi, aroma, rasa, warna, keasaman serta penampilan
keseluruhan produk.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk uji daya terima meliputi :
a. Alat
 Cup plastik kecil
 Formulir uji hedonic
 Alat tulis
b. Bahan
 Bahan yang digunakan untuk sampel “Fruible Smoothie”
meliputi F0, F1, F2, dan F3
 Air mineral

4.5 Sampel dan Panelis

4.5.1 Sampel Penelitian


Sampel penelitian adalah “Fruible Smoothie” yang dihasilkan
dari masing-masing formula dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Ukuran sampel yang diberikan sebanyak 10 gram “Fruible
Smoothie” pada setiap formula, dan diletakkan di cup plastik kecil
untuk dinilai oleh panelis.

b. Suhu Sampel Sampel disajikan dalam suhu ruang yaitu ±270C

c. Prosedur kerja uji hedonik:


1. Macam penambahan bayam hijau pada “fruthies” yang
diuji diberi kode pada masing-masing produk, sebagai
berikut:
286 = Tanpa penambahan bayam (F0)
739 = “Fruible Smoothie” dengan penambahan 2,4%
bayam merah atau sebanyak 3 gram bayam merah (F1)
421 = “Fruible Smoothie” dengan penambahan 4,7%
bayam merah atau sebanyak 6 gram bayam merah (F2)

17
584 = “Fruible Smoothie” dengan penambahan 6,8%
bayam merah atau sebanyak 9 gram bayam merah (F3).
2. Penilaian Panelis
a. Panelis dimintai untuk menuliskan respon meliputi
konsistensi, warna, aroma, rasa, dan tekstur sesuai
dengan formulir uji hedonik
b. Setelah menilai sampel dan sebelum menilai sampel
lain, panelis diharuskan minum air mineral untuk
menetralkan.

4.5.2 Panelis Penelitian


Panelis penelitian adalah panelis tidak terlatih yaitu mahasiswa
Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Panelis berjumlah 15 orang mahasiswa dan 3 orang dosen gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Panelis
menilai produk ‘Fruible Smoothie” dari segi konsistensi,
aroma, rasa, warna, dan keasaman.
Kriteria panelis adalah sebagai berikut:
a. Bersedia menjadi panelis uji organoleptik
b. Sehat dan tidak sedang berpuasa
c. Tidak menderita buta warna
d. Mengetahui tentang aroma dan rasa
e. Tidak memiliki alergi maupun pandangan terhadap produk yang
akan dinilai.

18
4.6 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu:
1. Penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan
dari formulasi yang dibuat.
2. Penelitian lanjutan, yaitu pembuatan ”Fruible Smoothie” untuk
dilakukan beberapa analisis, meliputi:
a. Analisis organoleptik
Diukur dengan menggunakan formulir uji organoleptik yang
meliputi konsistensi, warna, aroma, rasa, dan keasaman serta
penampilan produk secara umum, besera saran untuk produk .
b. Analisis nilai gizi
Nilai gizi dihitung berdasarkan kandungan zat gizi bahan-bahan
yang digunakan oleh masing-masing formula dalam 1 resep.
Kemudian dalam 1 resep dibagi menjadi berat porsi yang
diinginkan.
c. Analisis nilai ekonomi
Nilai ekonomi dihitung berdasarkan harga bahan-bahan yang
digunakan oleh masing-masing formula dalam 1 resep ditambah
dengan biaya kemasan, biaya tenaga kerja, biaya alat dan laba,
kemudian dibagi dengan porsi yang dihasilkan dalam 1 resep
tersebut. Nilai ekonomi diperoleh dari harga per porsi “Fruible
Smoothie”.

4.7 Cara Pengolahan dan Analisis Data


1. Cara Mengolah Data
a. Entry
Entry merupakan kegiatan melakukan pemasukan data angket uji
organoleptik dari panelis yang sudah diberi kode terlebih dahulu
pada program pengolah data IBM SPSS Statistik.
b. Computing
Computing data mutu organoleptik (konsistensi, warna, aroma, rasa,
dan keasaman) menggunkanan software pengolah data IBM SPSS
Statistik. Data di kriteriakan dalam 4 kriteria, yaitu:
Tabel 3. Kriteria Penilain Sampel “Fruible Smoothie”
Kode Kriteria
1 Sangat Tidak Suka
2 Tidak Suka
3 Suka
4 Sangat Suka
c. Cleaning
Melakukan pembersihan dan pengecekan kembali data yang telah
masuk. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
kesalahan dalam input data.
d. Tabulating
Proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat
tabel yang berisikan data identitas sampel konsisensi, warna, aroma,
rasa, dan keasaman produk serta saran untuk produk.

2. Analisis Produk
a. Data kandungan gizi
Untuk mengetahui kandungan zat gizi “Fruible Smoothie”
menggunakan Daftar Kandungan Bahan Makanan serta analisis
bahan makanan menggunakan aplikasi nutrisurvey 2007.
b. Data Daya Terima
1) Tabulasi data daya terima
Setelah formulir uji organoleptik diisi, kemudian
mengelompokkan data menurut tingkat kesukaan masing-masing
yang meliputi konsistensi, aroma, rasa, warna, dan keasaman.
Nilai konsistensi, aroma, rasa, warna, dan keasaman masing-
masing dijumlahkan lalu dirata-rata, semua data dimasukan pada
tabulasi daya terima.
2) Uji Pengaruh
Uji pengaruh untuk mengetahui adanya pengaruh modifikasi
tepung siwalan terhadap sifat organoleptik “Fruible Smoothie”
yang dilakukan menggunakan uji statistik Friedman Test (α =
0,05).

20
H0 = Apabila tidak ada perbedaan konsistensi, aroma, rasa,
warna, dan keasaman antar formula.
H1 = Minimal ada sepasang formula yang berbeda.
H0 ditolak apabila ≤ α

21
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik
Fruible Smoothie (Fruits and Vegetable Smoothie) adalah minuman yang
berbahan dasar dari buah, sayur, dan susu formula yang di blender menjadi satu hingga
rata dan memiliki tekstur yang lebih pekat. `Bahan dasar dari produk MPASI ini adalah
mangga, alpukat, bayam merah, susu formula, dan air. Produk Fruible Smoothie ini
adalah modifikasi dari smoothie yang sudah beredar dipasaran. Fruible Smoothie
diletakkan dalam botol dan siap untuk diminum. Warna produk Fruible Smoothie
adalah beragam mulai dari bening kehijauan seperti warna smoothie alpukat pada
umumnya hingga warna coklat kemerahan, warna dari Fruible Smoothie merupakan
pengaruh dari penambahan bayam merah dalam minuman. Fruible Smoothie memiliki
aroma segar dan harum karena aroma alpukat dan susu yang cukup mencolok. Rasa
dari Fruible Smoothie sendiri lebih cenderung ke manis karena rasa mangga yang
cukup mendominasi serta aroma khas susu dari susu formula, tetapi rasa bayam tidak
begitu menyengat karena sudah di blanching terlebih dahulu.
5.2 Daya Terima
Daya terima dilakukan dengan menggunakan uji organoleptik pada beberapa
mahasiswa yang menjadi panelis. Uji organoleptik merupakan uji indra atau uji sensori
dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya terima
terhadap suatu produk. Uji organoleptik berperan penting dalam pengembangan suatu
produk. Panelis akan membantu mengidentifikasi sifat-sifat sensori yang akan
membantu mendeskripsikan suatu produk. Pada pengujian tingkat kesukaan
dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu 1= sangat tidak suka, 2 = tidak suka, 3 =
suka, 4 = sangat suka. Pada pengujian minuman Fruible Smoothie ini terdapat 4 produk
yang diujikan yaitu: F0, F1, F2, dan F3.
a. Aroma
Aroma dapat didefinisikan sebagai suatu yang dapat dirasakan oleh indra
penciuman. Aroma atau bau yang ditimbulkan oleh makanan banyak menentukan
kelezatan dari makanan tersebut, sehingga pengujian terhadap aroma dianggap
penting dan cepat untuk memberikan penilaian dari konsumen apakah produk
tersebut diterima atau ditolak. Berdasarkan hasil uji analisis Friedman, terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap tingkat kesukaan aroma dari minuman Fruible
Smoothie (p=0.039). Berdasarkan hasil uji hedonic, aroma pada formula 0 paling

22
banyak disukai dengan nilai 3.13, sedangkan formula 1 memperoleh hasil 2.57 dan
formula 3 memperoleh hasil 2.20 serta formula 2 mempunyai nilai 2.10. Aroma
pada formula 1 paling banyak disukai, karena perpaduan mangga dan alpukat
dengan susu tanpa bayam merah, sehingga formula 0 mempunyai aroma yang lebih
harum dan khas dibandingkan dengan aroma pada formula lain.

Ranks

Mean Rank

AromaF0 3.13
AromaF1 2.57
AromaF2 2.10
AromaF3 2.20

Gambar 1. Hasil organoleptik aroma minuman Fruible Smoothie

b. Rasa
Citarasa suatu bahan pangan adalah suatu respon ganda dari bau dan rasa. Bila
digabungkan dengan perasaan (konsistensi dan tekstur) dari minuman didalam mulut,
konsumen dapat membedakan satu minuman dengan jenis minuman yang lain. Rasa
lebih banyak melibatkan indera pengecap dan dapat diketahui melalui kelarutan bahan
dalam saliva dan kontak syaraf perasa. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor,
kandungan senyawa kimia, konsentrasi dan interaksi dengan komponen primer, akibat
yang ditimbulkan mungkin peningkatan intensitas rasa atau penurunan intensitas rasa
(Winarno, 2004). Berdasarkan hasil uji analisis Friedman, terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap tingkat kesukaan rasa dari minuman Fruible Smoothie (P=0.006).
Sedangkan berdasarkan hasil uji hedonic, formula 3 memiliki rasa yang paling disukai
dengan nilai 3.10, sedangkan rasa dari formula 1 adalah 2.83, serta formula 2 dan
formula 3 memiliki nilai yang sama yaitu 2.03. Rasa pada formula 0 paling disukai
dikarenakan memiliki perpaduan yang pas antara tingkat kemanisan dari mangga
dan alpukat serta susu formula yang ditambahkan. Pada formula 0 tidak ada
penambahan bayam merah sehingga tidak ada penambahan rasa yang dihasilkan
oleh bayam merah. Sedangkan untuk formula 3, kandungan bayam merah dalam
minuman lebih banyak daripada formula lain, sehingga menyebabkan formula 3
memiliki rasa yang lebih berbeda daripada formula lain. Hal ini mempengaruhi
penilaian tingkat kesukaan panelis terhadap formula 3.

23
Gambar 2. Hasil organoleptic rasa minuman Fruible Smoothie
c. Warna
Warna merupakan salah satu parameter yang penting dalam penentuan suatu
bahan pangan, apakah suatu bahan pangan dapat diterima atau tidak oleh
masyarakat (konsumen). Sebelum faktor-faktor lain dipertimbangkan, secara
visual, faktor warna tampil terlebih dahulu. Melalui sifat warna, konsumen dapat
memberikan suatu penilaian terbaik mengenai kualitas maupun kesukaan terhadap
suatu jenis makanan. Makanan yang dinilai enak, bergizi dan bertekstur sangat baik
belum tentu akan disukai apabila memiliki warna yang tidak sedap dipandang mata
atau memberikan kesan menyimpang dari warna aslinya (Winarno, 1992).
Berdasarkan hasil uji analisis Friedman, terdapat perbedaan yang sangat signifikan
terhadap tingkat kesukaan warna dari minuman Fruible Smoothie (P=0.000).
Sedangkan berdasarkan hasil uji hedonic, formula 0 memiliki warna yang paling
disukai dengan nilai 3.60, sedangkan warna dari formula 3 adalah 2.67, formula 1
adalah 2.10, formula 2 adalah 1.63. Warna merah atau keunguan dari minuman
Fruible Smoothie merupakan hasil dari penambahan bayam merah. Selain
mempengaruhi aroma minuman, bayam merah juga mempengaruhi warna dari
minuman Fruible Smoothie. Warna dari formula 0 lebih bening dan cerah
dibandingkan dengan warna formula lain, ini dikarenakan tidak adanya
penambahan bayam merah dibandingkan formula lain. Bayam merah yang
ditambahkan ke dalam minuman membuat warna minuman menjadi lebih coklat
dan sedikit ungu karena bayam merah berwarna merah keunguan, sehingga
mempengaruhi warna minuman Fruible Smoothie.

24
Gambar 3. Hasil Organoleptik warna minuman Fruible Smoothie

d. Konsistensi
Konsistensi minuman merupakan komponen yang berperan dalam
menentukan cita rasa suatu minuman, karena sensitivitas indra pengecap
dipengaruhi oleh konsistensi minuman. Selain itu, konsistensi minuman juga dapat
mempengaruhi penampilan minuman tersebut. Bentuk minuman yang disajikan
menjadi lebih menarik bila disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu. Sehingga akan
memberikan daya tarik tersendiri bagi setiap minuman yang akan disajikan.
Berdasarkan hasil uji analisis Friedman, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap tingkat konsistensi dari minuman Fruible Smoothie (P=0.062). Sedangkan
berdasarkan hasil uji hedonic, formula 0 memiliki konsistensi yang paling disukai
dengan nilai 2.90 sedangkan konsistensi dari formula 2 adalah 2.57, formula 3
adalah 2.47, serta formula 1 adalah 2.07. Secara keseluruhan konsistensi pada
setiap formula tidak jauh berbeda, hal ini dikarenakan penambahan bayam merah
tidak begitu mempengaruhi konsistensi dari minuman Fruible Smoothie.

Gambar 4. Hasil Organoleptik konsistensi minuman Fruible Smoothie

e. Keseluruhan
Berdasarkan uji statistic Friedman diperoleh hasil perbedaan yang sangat
signifikan pada setiap formulasi sehingga pada setiap indikator tingkat kesukaan
memiliki formula terbaik berbeda-beda. Pada tingkat kesukaan konsisten, konsisten
yang paling disukai oleh masyarakat adalah F0 dengan hasil uji hedonic yaitu 2,90.
Untuk tingkat kesukaan pada aroma didapatkan hasil yang terbaik adalah F0
dengan nilai uji hedonic 3,13. Untuk rasa yang disukai adalah formula yang tidak
ada penambahkan bayam merah yaitu F0 dengan uji hedonik sebesar 3,10. Untuk
tingkat kesukaan warna yang paling disukai adalah F0 dengan nilai uji hedonic

25
yaitu 3,60. Jika dilakukan ranking dengan hasil rekapitulasi uji hedonik setiap
formulasi, didapatkan hasil Fruible Smoothie yang memiliki nilai uji hedonic
tertinggi adalah F0.

Gambar 5. Hasil Organoleptik keseluruhan minuman Fruible Smoothie

5.3 Kandungan Gizi


Kandungan zat gizi pada minuman Fruible Smoothie dihitung dari konversi setiap
bahan minuman yang digunakan dalam pembuatan minuman Siwalan. Konversi
dilakukan dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Indonesia
dan menggunakan aplikasi Nutrition Survey. Kandungan zat gizi yang dihitung antara
lain energy, protein, karbohidrat, lemak, dan zat besi. Berikut merupakan kandungan
zat gizi minuman Fruible Smoothie per porsi :

Kandungan Zat Gizi

Formulasi Zat Besi /


Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gr) (gr) (gr) Fe (mg)

AKG 80-120 1,5 - 2,25 3,5 - 5,25 10,5 - 15,75 1,1 – 1,65

Formula 0 (F0) 98,7 1,9 5,1 11,8 1,0

Formula 1 (F1) 99,9 1,9 5,2 12,0 1,2

Formula 2 (F2) 101,1 2,0 5,2 12,2 1,4

Formula 3 (F3) 102,4 2,1 5,2 12,4 1,6

Tabel 4. Kandungan gizi minuman Fruible Smoothie

Perbedaan zat gizi pada setiap formula dipengaruhi oleh perbedaan jumlah
penambahan dari bayam merah. Semakin banyak kandungan zat gizi Fe nya semakin
banyak penambahan bayam merah yang diberikan. Sesuai dengan tujuan dari MPASI
Fruible Smoothie, yaitu sebagai MPASI yang mengandung zat besi, maka dari itu zat

26
gizi yang ditargetkan mengalami peningkatan dan mampu mencukupi kebutuhan gizi
adalah zat besi. Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan DKBM, dan
mendapatkan perhitungan kandungan gizi per porsi maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan kandungan per zat gizi per formula untuk mengetahui formula mana
yang memiliki kandungan gizi terbaik.

27
5.3.1 Kandungan energi
103

102

101

100

99

98

97

96
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Grafik 1. Kandungan energy formula 0, 1, 2, dan 3 pada minuman Fruible


Smoothie per porsi
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan energy
tertinggi dimiliki oleh formula 3 dan yang memiliki energy terendah adalah
formula 0. Hal ini dikarenakan pada formula 3 dilakukan modifikasi berupa
penambahan bayam merah sebanyak 9 gram (6.8%) yang dapat mempengaruhi
kandungan energy dalam minuman Fruible Smoothie. Kandungan energy dalam
bayam merah adalah 41 kkal/100, sehingga semakin banyak penambahan bayam
merah maka akan semakin tinggi kandungan energy dalam setiap formula.

28
5.3.2 Kandungan Protein
2.15

2.1

2.05

1.95

1.9

1.85

1.8
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Grafik 2. Kandungan Protein formula 0, 1, 2, dan 3 pada minuman Fruible


Smoothie per porsi

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan protein


tertinggi dimiliki oleh formula 3 dan yang memiliki protein terendah adalah
formula 0 dan formula 1. Hal ini dikarenakan pada formula 3 dilakukan
modifikasi berupa penambahan bayam merah sebanyak 9 gram (6.8%) yang
dapat mempengaruhi kandungan protein dalam minuman Fruible Smoothie.
Kandungan protein dalam bayam merah adalah 2.2 gr/100, sehingga semakin
banyak penambahan bayam merah maka akan semakin tinggi kandungan
protein dalam setiap formula.

29
5.3.3 Kandungan Lemak
5.22
5.2
5.18
5.16
5.14
5.12
5.1
5.08
5.06
5.04
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Grafik 3. Kandungan lemak formula 0, 1, 2, dan 3 pada minuman Fruible


Smoothie per porsi
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan lemak tertinggi
dimiliki oleh formula 3, formula 2 dan formula 1. Sedangkan yang memiliki
lemak terendah adalah formula 0. Hal ini dikarenakan pada formula 3, formula
2, dan formula 1 dilakukan modifikasi berupa penambahan bayam merah
sebanyak 9 gram (6.8%) yang dapat mempengaruhi kandungan lemak dalam
minuman Fruible Smoothie. Kandungan protein dalam bayam merah adalah 0.8
gr/100 gr, sehingga semakin banyak penambahan bayam merah maka akan
semakin tinggi kandungan lemak dalam setiap formula.

30
5.3.4 Kandungan Karbohidrat
12.5
12.4
12.3
12.2
12.1
12
11.9
11.8
11.7
11.6
11.5
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Grafik 4. Kandungan karbohidrat formula 0, 1, 2, dan 3 pada minuman Fruible


Smoothie per porsi
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan karbohidrat
tertinggi dimiliki oleh formula 3 dan yang mengandung karbohidrat terendah
adalah formula 0. Hal ini dikarenakan pada formula 3 dilakukan modifikasi
berupa penambahan bayam merah sebanyak 9 gram (6.8%) yang dapat
mempengaruhi kandungan karbohidrat dalam minuman Fruible Smoothie.
Kandungan karbohidrat dalam bayam merah adalah 6.3 gr/100 gr, sehingga
semakin banyak penambahan bayam merah maka akan semakin tinggi
kandungan karbohidrat dalam setiap formula.

31
5.3.5 Kandungan Zat Besi (Fe)
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Formula 0 Formula 1 Formula 2 Formula 3

Grafik 5. Kandungan vitamin C formula 0, 1, 2, dan 3 pada minuman Fruible


Smoothie per porsi
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan Zat besi
tertinggi dimiliki oleh formula 3 dan yang mengandung Zat besi terendah adalah
formula 0. Hal ini dikarenakan pada formula 3 dilakukan modifikasi berupa
penambahan bayam merah sebanyak 9 gram (6.8%) yang dapat mempengaruhi
kandungan zat besi dalam minuman Fruible Smoothie. Kandungan zat besi
dalam bayam merah adalah 7 gr/100 gr, sehingga semakin banyak penambahan
bayam merah maka akan semakin tinggi kandungan zat besi dalam setiap
formula.

32
5.4 Nilai ekonomi gizi
5.4.1 Harga Jual F0

No Nama Bahan Berat bersih (g) Berat kotor (gr) Harga Satuan Harga
1. Alpukat 5 5 Rp 33.600 / kg Rp 168

2. Bayam Merah 0 0 Rp 26.600/kg Rp 0


3. Mangga 12 12 Rp 28.000/ kg Rp 336
Susu Formula 16 Rp 43.500/ 400 gr Rp 696
4. 16
(SGM)
5. Air 90 90 Rp 270

TOTAL Rp 1.470
TOTAL (Dibulatkan) Rp. 1.500
a. Harga Jual per Kemasan
Berat bersih produk setelah pengolahan adalah 260 ml yang akan
dimasukkan dalam kemasan botol plastik ukuran 280 ml. Dengan rincian
perhitungan sebagai berikut :
 Kemasan (1) Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
 Label (2) Rp. 350,- Rp. 700,-
 Produk F0 (1) Rp. 1.500,- Rp. 1.500,-+
Rp. 4.200,-
b. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah sebesar 30%, Jadi :
= 4.200 + 30% (4.200)
= 4.200 + 1.260
= Rp. 5.460
c. Keuntungan / Laba
Keuntungan atau Laba yang ingin diperoleh adalah sebesar 30%. Sehingga
harga jual produk F0 adalah :
= 5.460+ 30% (5.460)
= 5.460+ 1.638
= 7.098=> 7.100 (dibulatkan)
Jadi harga jual produk F0 adalah Rp. 7.100

33
5.4.2 Harga Jual F1

No Nama Bahan Berat bersih (g) Berat kotor (gr) Harga Satuan Harga
1. Alpukat 5 5 Rp 33.600 / kg Rp 168

2. Bayam Merah 3 3 Rp 26.600/kg Rp 79,8

3. Mangga 12 12 Rp 28.000/ kg Rp 336


Susu Formula 16 Rp 43.500/ 400 gr Rp 696
4. 16
(SGM)
5. Air 90 90 Rp 270

TOTAL Rp 1.549,8
TOTAL (Dibulatkan) Rp. 1.600

a. Harga Jual per Kemasan


Berat bersih produk setelah pengolahan adalah 260 ml yang akan
dimasukkan dalam kemasan botol plastik ukuran 280 ml. Dengan rincian
perhitungan sebagai berikut :
 Kemasan (1) Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
 Label (2) Rp. 350,- Rp. 700,-
 Produk F0 (1) Rp. 1.500,- Rp. 1.600,-+
Rp. 4.300,-
b. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah sebesar 30%, Jadi :
= 4.300 + 30% (4.300)
= 4.300 + 1.290
= Rp. 5.590
c. Keuntungan / Laba
Keuntungan atau Laba yang ingin diperoleh adalah sebesar 30%. Sehingga
harga jual produk F1 adalah :
= 5.590+ 30% (5.590)
= 5.590+ 1.677
= 7.267=> 7.300 (dibulatkan)
Jadi harga jual produk F1 adalah Rp. 7.300

34
5.4.3 Harga Jual F2

No Nama Bahan Berat bersih (g) Berat kotor (gr) Harga Satuan Harga
1. Alpukat 5 5 Rp 33.600 / kg Rp 168

2. Bayam Merah 6 6 Rp 26.600/kg Rp 159,6

3. Mangga 12 12 Rp 28.000/ kg Rp 336


Susu Formula 16 Rp 43.500/ 400 gr Rp 696
4. 16
(SGM)
5. Air 90 90 Rp 270

TOTAL Rp 1.629,6
TOTAL (Dibulatkan) Rp. 1.700

a. Harga Jual per Kemasan


Berat bersih produk setelah pengolahan adalah 260 ml yang akan
dimasukkan dalam kemasan botol plastik ukuran 280 ml. Dengan rincian
perhitungan sebagai berikut :
 Kemasan (1) Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
 Label (2) Rp. 350,- Rp. 700,-
 Produk F0 (1) Rp. 1.500,- Rp. 1.700,-+
Rp. 4.400,-
b. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah sebesar 30%, Jadi :
= 4.400 + 30% (4.400)
= 4.400 + 1.320
= Rp. 5.720
c. Keuntungan / Laba
Keuntungan atau Laba yang ingin diperoleh adalah sebesar 30%. Sehingga
harga jual produk F2 adalah :
= 5.720+ 30% (5.720)
= 5.720+ 1.716
= 7.436=> 7.500 (dibulatkan)
Jadi harga jual produk F2 adalah Rp. 7.500

35
5.4.4 Harga Jual F3

No Nama Bahan Berat bersih (g) Berat kotor (gr) Harga Satuan Harga
1. Alpukat 5 5 Rp 33.600 / kg Rp 168

2. Bayam Merah 9 9 Rp 26.600/kg Rp 239,4

3. Mangga 12 12 Rp 28.000/ kg Rp 336


Susu Formula 16 Rp 43.500/ 400 gr Rp 696
4. 16
(SGM)
5. Air 90 90 Rp 270

TOTAL Rp 1.709,4
TOTAL (Dibulatkan) Rp. 1.710

a. Harga Jual per Kemasan


Berat bersih produk setelah pengolahan adalah 260 ml yang akan
dimasukkan dalam kemasan botol plastik ukuran 280 ml. Dengan rincian
perhitungan sebagai berikut :
 Kemasan (1) Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
 Label (2) Rp. 350,- Rp. 700,-
 Produk F0 (1) Rp. 1.500,- Rp. 1.710,-+
Rp. 4.410,-
d. Biaya Overhead
Biaya overhead adalah sebesar 30%, Jadi :
= 4.410+ 30% (4.410)
= 4.410+ 1.323
= Rp. 5.733
e. Keuntungan / Laba
Keuntungan atau Laba yang ingin diperoleh adalah sebesar 30%. Sehingga
harga jual produk F2 adalah :
= 5.733+ 30% (5.733)
= 5.733+ 1.719,9
= 7.452,9=> 7.600 (dibulatkan)
Jadi harga jual produk F3 adalah Rp. 7.600

36
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
6.1.1 Deskripsi Produk
Minuman Fruible Smoothie (Fruits and Vegetable Smoothie) adalah
minuman yang berbahan dasar dari alpukat dan mangga serta bayam merah.
Minuman smoothie dari sayur dan buah sendiri juga sudah banyak beredar
dipasaran. Produk Fruible Smoothie ini adalah modifikasi dari smoothie alpukat
dan manga dengan penambahan bayam merah. Fruible Smoothie diletakkan
dalam kemasan botol dan siap untuk diminum. Warna produk Fruible Smoothie
adalah coklat keunguan, warna dari Fruible Smoothie merupakan pengaruh dari
penambahan bayam merah dalam smoothie. Fruible Smoothie memiliki aroma
khas susu dan harum karena buah manga dan alpukat dalam minuman. Rasa dari
Fruible Smoothie sendiri manis dan rasa susunya sangat terasa.

6.1.2 Nilai Gizi Terbaik


a. Kandungan energi paling tinggi : Formula 3 (102,4 kkal)
b. Kandungan protein paling tinggi : Formula 3 (2,1 g)
c. Kandungan lemak paling tinggi : Formula 3 (5,2 g)
d. Kandungan karbohidrat paling tinggi : Formula 3 (12,4 g)
e. Kandungan zat besi paling tinggi : Formula 3 (1,6 mg)

Secara keseluruhan formula yang memiliki kandungan zat gizi tertinggi


adalah formula 3

6.1.3 Daya Terima Terbaik


a. Rata-rata daya terima aroma tertinggi yaitu : Formula 0 (3,13)
b. Rata-rata daya terima rasa tertinggi yaitu : Formula 0 (3,10)
c. Rata-rata daya terima warna tertinggi yaitu : Formula 0 (3,60)
d. Rata-rata daya terima konsistensi tertinggi yaitu : Formula 0 (2,90)
Jadi rata-rata daya terima masyarakat mengenai aroma, rasa, warna, dan
konsistensi yaitu formula 0 dengan rata-rata nilai 3,57.

37
6.1.4 Nilai Ekonomi Terbaik
a. Formula 0 : Rp. 7.100
b. Formula 1 : Rp. 7.300
c. Formula 2 : Rp. 7.500
d. Formula 3 : Rp. 7.600

Pada formula 0, 1,2, dan 3 memiliki perbedaan yaitu masing-masing


formula harga meningkat kurang lebih sebesar Rp 200,- per saran sajian.

6.1.5 Produk yang disarankan


Produk yang disarankan adalah formula 0 karena memiliki nilai rata-
rata tertinggi organoleptik dari segi aroma, rasa, warna, konsistensi, dan
keasaman. Sedangkan untuk kandungan gizi formula 3 merupakan
formula yang paling disarankan karena memiliki kandungan gizi yang
tertinggi daripada formula lainnya. Harga Minuman juga terjangkau yaitu
sebesar Rp. 7.600.
6.2 Saran
a. Penambahan daun bayam merah lebih diperhitungkan dan dipertimbangkan lagi
agar warna Fruible Smoothie lebih bagus.
b. Menjaga konsistensi rasa dengan menggunakan kualitas bahan yang sama pada
setiap percobaan.

38
DAFTAR PUSTAKA

Lestari MU, dkk. 2014. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan
Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan
Andalas: 3(2).
Rush J.W.E, Denniss S.G, Graham D.A. 2005. Vascular Nitric Oxide and Oxidative Stress:
Determinants of Endothelial Adaptations to Cardiovascular Disease and to Physical
Activity. Can J Appl Physiol 30(4): 442-474.
Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

39
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Percobaan
Uraian Kegiatan Nanda Elisatama Anggi Febriyanti Greena Pristyna

Perencanaan (20/09) Mencari (20/09) Mencari (20/09) Menghitung


Produk fisiologis anak usia 9- referensi produk kebutuhan gizi anak
12 bulan usia 9-12 bulan

Penetapan (29/09) Mencari (29/09) Mencari (29/09) Mencari


Produk kandungan gizi bahan kandungan gizi yang kandungan gizi bahan
makanan yang dibutuhkan makanan yang
ditambahkan ke dalam ditambahkan ke dalam
minuman minuman

Survey Bahan (15/10) (15/10) (15/10)

Pra Eksperimen I (20/10) Membuat (20/10) Membuat (20/10) Membuat


Formula 0 Formula 0 Formula 0

Pra Eksperimen (30/10) Membuat (30/10) Membuat (30/10) Membuat


II Formula F1, F2, F3 Formula F1, F2, F3 Formula F1, F2, F3
dengan penambahan dengan penambahan dengan penambahan
bayam merah bayam merah bayam merah

Pra Eksperimen (19/11) Membuat (19/11) Membuat (19/11) Membuat


III Formula F0, F1, F2, F3 Formula F0, F1, F2, Formula F0, F1, F2, F3
untuk evaluasi F3 untuk evaluasi untuk evaluasi
rancangan produk rancangan produk rancangan produk

Pra Eksperimen (02/12) Membuat (02/12) Membuat (02/12) Membuat


IV Formula F0, F1, F2, F3 Formula F0, F1, F2, Formula F0, F1, F2, F3
untuk uji organoleptik F3 untuk uji untuk uji organoleptik
pada panelis organoleptik pada pada panelis
panelis

40
Lampiran 2. Bahan Produk FRUIBLE SMOOTHIE

41
Lampiran 3. Logo dan Kemasan Produk FRUIBLE SMOOTHIE

Logo Fruible
Smoothie

Kemasan Botol
Plastik 280 ml

42
Lampiran 4. Design Leaflet Produk

43
Lampiran 5. Rekapan Organoleptik

44

Anda mungkin juga menyukai