LAPORA PRAKTIKUM V
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH (Fructus)
MELON (Cuamis melo), RAMBUTAN (Nephelium lappacem),
SALAK (Salacca zalacca) DAN JAMBU KRISTAL (), SERTA
BIJI (Semen) KACANG MERAH (Vigna angularis) DAN
JAGUNG (Zea mays L)
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
DAFTAR ISI
PENDAHUUAN .................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................ 1
Tujuan Praktikum ........................................................................ 4
Kegunaan Praktikum ................................................................... 4
TINJAUN PUSTAKA ........................................................................... 5
Buah (Fructus) ............................................................................ 5
Melon (Cucumis melo) ................................................................ 8
Rambutan (Nephelium lappaceum) .............................................. 11
Salak (Salacca zalacca) ............................................................... 13
Jambu Kristal .............................................................................. 15
Biji (Semen) ................................................................................ 17
Kacang Merah (Vigna angularis) ................................................. 21
Jagung (Zea mays L) .................................................................... 23
METODOLOGI .................................................................................... 26
Tempat Dan Waktu ..................................................................... 26
Alat Dan Bahan ........................................................................... 26
Prosedur Kerja ............................................................................. 26
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 27
Hasil ............................................................................................ 27
Pembahasan ................................................................................. 29
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 32
Kesimpulan ................................................................................. 32
Saran ........................................................................................... 32
LAMPIRAN GAMBAR
LAMPIRAN TP
LEMBAR ASISTENSI
3
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Hasil Identifikasi Buah Melon ........................................................... 27
2. Hasil Identifikasi Buah Rambutan ..................................................... 27
3. Hasil Identifikasi Buah Salak ............................................................ 27
4. Hasil Identifikasi Buah Jambu Kristal ............................................... 28
5. Hasil Identifikasi Biji Kacang Merah ................................................. 28
6. Hasil Identifikasi Biji Jagung ............................................................ 28
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana
struktur tersebur berasal dari indung telur atau menjadi bagian dari bunga. Dalam
dunia botani, buah adalah benih dari tanaman berbunga. Beberapa jenis buah
dapat dimakan, namun ada juga yang tidak dapat dimakan karena memiliki rasa
yang tidak enak, bahkan mengandung racun. Buah yang dapat dikonsumsi
tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan sebagai salah satu
sumber makanan. Bahkan manusia telah menjadi sangat bergantung dengan buah-
buahan untuk mendapatkan nutrisi tertentu (Farida, 2010).
Secara botani, buah atau juga disebut buah sejati adalah organ pada
tumbuhan berbunga yang berasal dari perkembangan lanjutan bakal buah
(ovarium). Buah merupakan pembungkus dan pelindung biji yang berkaitan
dengan fungsi utama buah, yaitu sebagai pemencar biji tanaman pada tanaman
berbunga. Meskipun pada beberapa tanaman ditemukan pula biji yang tidak
berasal dari buah. Sebagian besar spesies tumbuhan mempunyai buah yang
mencakup bakal buah yang telah berkembang serta jaringan disekitarnya (Rimba,
2019).
Dalam lingkup pertanian, pengertian buah jauh lebih luas dan tidak terbatas
berasal dari bakal buah, namun buah juga dapat berasal dari perkembangan organ
lain. Ilmu hortikultura menyatakan bahwa buah-buahan adalah setiap bagian
tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan umumnya berdaging
serta memliki kandungan air banyak (Rimba, 2019).
Di seluruh dunia terdapat banyak sekali tipe buah, sehingga rumit untuk
dipelajari. Oleh sebab itu dilakukan pengelompokan buah berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu, antara lain:
1. Buah Kering
Buah kering termasuk ke dalam jenis buah tunggal, yaitu buah yang
terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah dan berisi 1 biji atau lebih.
Bagian luar dari buah kering biasanya cukup keras dan teksturnya seperti kayu
2
atau kulit kayu kering. Contoh buah kering adalah buah padi, buah geluk,
durian, dan jenis polong-polongan (Agrotek, 2020
2. Buah Berdaging
Sesuai dengan namanya, buah berdaging mempunyai daging yang pada
umumnya dapat dimakan. Namun ada juga buah berdaging yang tidak bisa
dimakan. Buah berdaging pun terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
a. Buah yang memiliki dinding buah terdiri dari 2 lapisan. Kedua lapisan ini
adalah lapisan luar atau epikarp yang tipis dan lapisan dalam atau
endokarp yang tebal serta berair. Contoh buah jenis ini adalah buah
belimbing, jambu biji, tomat, dan terong (Rimba, 2021).
b. Buah yang memiliki dinding luar lebih tebal dan kuat. Ketika buah masak,
daging buah akan bersatu dengan banyak biji. Contohnya adalah
mentimun (Rimba, 2021).
c. Buah batu atau drupa yang memiliki 3 lapisan dinding buah. Bagian
epikarpnya cenderung tipis seperti kulit, lalu ada lapisan mesokarp yang
berdaging atau berserabut, dan pada bagian dalamnya tedapat endokarp
dengan sifat tebal dan keras. Ada pula bagian endokarp yang seperti batu.
Contoh jenis buah ini adalah mangga dan kelapa. Mangga memiliki bagian
mesokarp yang berdaging. Sementara bagian mesokarp pada kelapa
berserabut (Rimba, 2021).
d. Buah dengan dinding luar yang liat, keras dan kaku hampir seperti kayu.
Sementara itu dinding bagian dalamnya tipis dan bersekat. Masing-masing
sekat memiliki banyak biji. Biasanya buah ini berair dan dapat dimakan.
Contohnya adalah buah delima (Rimba, 2021).
e. Buah ganda terbentuk dari satu kuntum bunga yang mempunyai banyak
bakal buah. Setiap bakal buah akan tumbuh menjadi buah sendiri yang
nantinya akan terlepas. Tumbuhnya bakal buah ini menyerupai kumpulan
buah yang tampak seperti satu buah. Contoh buah ganda adalah buah
sirsak dan murbei (Rimba, 2021).
f. Buah Majemuk adalah hasil perkembangan dari bunga majemuk. Buah
majemuk berasal dari banyak bunga dan bakal buah yang akhirnya akan
3
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji adalah untuk mengetahui
jenis-jenis buah monokotil dan dikotil dan untuk mengetahui perbedaan buah tunggal
dan majemuk. Serta untuk mengetahui jenis biji berkeping satu dan berkeping dua dan
juga mengetahui fungsi dari biji.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji yaitu,
agar kita dapat mengetahui jenis-jenis buah monokotil dan dikotil dan untuk
mengetahui perbedaan buah tunggal dan buah majemuk. Serta untuk mengetahi
jenis biji berkeping satu dan berkeping dua dan juga untuk mengetahui fungsi dari
biji.
5
Tinjaun Pustaka
Buah
1. Definisi Buah
Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan.
Sedangkan definisi atau pengertian buah-buahan secara umum ialah salah satu
bagian dari tanaman atau pohon yang berdaging dan dapat dimakan sebagai
makanan yang bisa memberikan efek mengenyangkan, menyehatkan, dan
menyenangkan (sebagai camilan) (Adi, 2021).
Dari sudut ilmu botani, buah-buahan bisa diartikan sebagai organ pada
tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah,
yang digunakan sebagai tempat menyimpan hasil fotosintesis yang dilakukan
di daun. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji supaya tanaman
tersebut bisa melakukan proses regenerasi. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yaitu sebagai pemencar biji
tumbuhan (Adi, 2021).
Buah segar yang biasa kita makan pada umumnya memiliki 2 bagian
utama buah yaitu bagian lapisan dinding buah dan bagian dalam yang berisi
biji. Bagian lapisan dinding buah yang kita sebut sebagai kulit buah itu terdiri
dari 3 lapisan yaitu:
a. Exocarp: lapisan buah paling luar yang mengandung pigmen yang akan
menentukan pola warna dan corak dari setiap buah.
b. Mesocarp: lapisan tengah pada lapisan dinding buah yang kita kenal
sebagai daging buah dan bagian inilah yang biasanya kita konsumsi.
c. Endocarp: lapisan kulit paling dalam yang berguna untuk membungkus
biji buah tersebut.
Buah merupakan pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium),
setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur. Bakal biji tersebut lalu dibuahi melalui suatu
proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk
sari dari bunga ke kepala putik (Adi, 2021).
6
Serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari
yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju
bakal biji, di mana akan terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari
serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot
yang bersifat diploid (Adi, 2021).
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami,
yaitu persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami (persatuan
inti sel keduanya). Zigot yang terbentuk kemudian mulai bertumbuh menjadi
embrio, bakal biji tumbuh menjadi biji dan dinding bakal buah. Lalu tumbuh
menjadi berdaging atau membentuk lapisan dinding yang kering dan keras
(Adi, 2021).
Sedangkan kelopak bunga, mahkota, benang sari dan putik akan gugur
atau bisa jadi bertahan sebagian hingga menjadi buah. Pembentukan buah ini
terus berlangsung sampai biji sudah masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buah umumnya sebanding dengan jumlah bakal
biji yang terbuahi (Adi, 2021).
2. Fungsi Buah
Fungsi buah adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
dan sebagai tempat biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Beraneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas dari keterkaitannya dengan
fungsi buah yang paling utama, yakni sebagai pemencar biji (Setiawan, 2021).
Secara ilmiah, buah merupakan sumber vitamin dan mineral serta serat.
Kandungan vitamin, mineral dan serat yang terdapat dalam buah berfungsi sebagai
zat pengatur untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin dan mencegah
terjadinya berbagai gejala penyakit seperti sembelit, anemia, penurunan fungsi
mata, penurunan sistem imun dan mencegah munculnya senyawa radikal melalui
anti oksidan (Setiawan, 2021)
Melansir dari mishicotffa.org, pada tumbuh-tumbuhan setelah pembuahan
tanaman berbunga, bakal biji akan berkembang menjadi biji. Dinding ovarium di
sekitarnya membesar dan membentuk buah di sekitar biji.
7
Secara teknis, buah adalah ovarium yang matang. Dua fungsi buah yang
paling utama adalah mencegah biji mengering dan menyebarkan benih.
Sementara, bentuk buah bisa berdaging atau kering. Buah berdaging, seperti
tomat atau apel, mengandung cairan yang mencegah biji mengering sampai
matang. Buah berdaging juga berfungsi untuk membantu menyebarkan benih
(Setiawan, 2021).
Misalnya, beberapa hewan tertarik pada buah yang bergizi dan
memakan bijinya bersama dengan daging buah. Benih buah lantas melewati
saluran pencernaannya dan disebarkan jauh dari tanaman induk. Penyebaran
benih ini merupakan sifat evolusioner yang penting untuk kelangsungan hidup
spesies tumbuhan (Setiawan, 2021).
Sementara, buah-buahan kering tidak berlemak dan berair. Buah kering
memiliki cara lain untuk menyebarluaskan benih. Misalnya, dandelion telah
mengembangkan buah kering yang berbulu dan memanfaatkan angin untuk
diseminasi. Jenis buah-buahan sangatlah beragam. Tiga divisi utama dari jenis
buah-buahan ini meliputi buah-buahan sederhana, buah-buahan agregat, dan
buah-buahan ganda (Setiawan, 2021).
3. Struktur Morfologi Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (Ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah
ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal
buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut
hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula
seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).
8
4. Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bab alat kelamin betina (putik)
yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap
tersusun atas biji, daging buah dan kulit buah. Kulit buah yang masih gampang
belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang sanggup
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
a. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, contohnya
buah kelapa.
b. Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, contohnya bersabut
(kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
c. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang
sangat keras dan tebal, contohnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis
(rambutan).
Tetapi masih dalam satu tanaman bahkan masih dalam satu cabang
tanaman. Bunga betina terlihat terbentuk secara tunggal serta tinggal
berkelompok. Bunga betina ini pada umumnya terdapat pada ketiak daun
ke-1 ataupun ke-2 pada setiap ruas percabgan. Bunga betina ini memiliki
putik, mahkota bunga, serta bakal buah.
Bakal buah yang berbentuk bulat lonjong ini ditopang oleh tangkai
buah yang terlihat pendek serta tebal. Bunga betina ini akan rontok apabila
setelah 2-3 hari setelah mekar tidak terserbuki. Bunga jantan sangat mudah
untuk dibedakan dengan bunga betinanya. Bunga jantan ini terbentuk
berkelompok 3-5 buah dan terlihat terdapat pada setiap ketiak daun. Bunga
jantan ini terdiri dari mahkota bunga serta benang sari yang berjumlah 5
serta tidak mempunyai bakal buah.
Bunga jantan ini ditopang oleh tangkai bunga yang terlihat pipih
panjang. Mahkota bunga jantan maupun mahkota bunga betina mempunyai
warna kuning kunyit dan kalau dari jauh akan terlihat seperti lonceng (Agrotek,
2020).
e. Buah Melon
Potongan melintang dari tanaman buah melon tampak terdiri dari
kulit buah, daging buah, serta biji. Kulit buah melon tidak terlalu tebal
sekitar 1-2 mm, tetapi keras dan liat. Kulit ini tersusun dari berbagai lapisan
epidermis atau kulit luar yang pada umumnya berjaring.
Lapisan mesodermis dengan ketebalan sekitar 1 mm serta lapisan
endodermis yang terlihat berbatasan langsung dengan daging buah. Lapisan
mesodermis dan endodermis ini mempunyai warna hijau muda kekuningan
ataupun jingga.
Di antara rongga buah ini terdapat sekumpulan biji melon yang
sudah terbalut dalam sebuah plasenta yang berwarna putih. Plasenta ini
terlihat berlendir dan apabila sudah termakan akan menyebabkan rasa gatal
ditenggorokan. Biji tanaman melon ini pada umumnya mempunyai warna
coklat muda, panjangnya rata-rata sekitar 0.9 mm dan mempunyai diameter
sekitar 0,4 mm. Dalam satu buah melon akan terdapat sekitar 500-600 biji
(Agrotek, 2020).
11
ini agak sedikit keras serta tidak rata dan termasuk pada tanaman yang
berumur panjang. Batang tanaman rambutan juga banyak cabang dengan
arah dari cabang tersebut adalah horizontal (Agrotek, 2020).
c. Morfologi Daun Tanaman Rambutan
Untuk daun dari tanaman rambutan ini memiliki ukuran yang panjang
dan kecil serta dibagian ujungnya meruncing. Daun dari tanaman
rambutan ini berjenis majemuk yang berselang-seling.
Perlu diketahui kalau daun tanaman ini mengandung minyak, hal ini
dapat membuat daunnya akan mudah terbakar, meski daun tanaman rambutan
masih berwarna hijau. Tanaman rambutan memiliki daun yang disertai
dengan panjang sekitar 7 sampai 20 cm dan lebar yang berkisar 3 hingga 8
cm (Agrotek, 2020).
d. Morfologi Bunga Tanaman Rambutan
Pada tanaman rambutan ini terdapat tiga jenis bunga mulai dari
bunga betina, bunga jantan hingga bunga hermafrodit atau bunga sempurna.
Penyerbukan dari tanaman rambutan ini akan terjadi dengan cara
penyilangan yang dibantu oleh lebah lanceng atau trigonoid.
Selain itu, pada bunga tanaman rambutan ini terdapat putik, mahkota
dan benang sari. Benang sari dari tanaman rambutan terdiri atas serbuk
sari, kepala sari dan tangkai sari. Sementara untuk putik terdiri atas bakal
biji, tangkai buah hingga bakal putik.
Pada bunga rambutan terdapat diameter yang mencapai 5 mm dan
terdapat dalam rangkaian yang timbul dibagian ujung cabang. Bunga dari
tanaman rambutan memiliki kelopak bunga dimana ini akan berguna untuk
menjaga bunga pada saat masih kuncup (Agrotek, 2020).
e. Morfologi Buah Tanaman Rambutan
Buah rambutan ini berbentuk bulat yang panjang, nah kulit dari
tanaman rambutan ini berbulu ada yang berbulu panjang dan ada juga
yang berbulu pendek. Buah dari tanaman rambutan ini memiliki warna
yang bervariasi, dimana buah rambutan akan berwarna hijau apabila ia
masih mudah, lalu akan berubah hingga menjadi kuning, jingga hingga ke
warna merah.
13
Jika buah rambutan ini sudah berwarna merah, maka ini bertanda
kalau buah rambutan sudah matang dan sudah menjadi layak untuk dimakan.
Pada buah rambutan ini terdapat ukuran panjang yang berkisar 4 sampai 5
cm. Nah daging dari buah rambutan ini cukup tebal apabila sudah matang
dan tipis untuk yang belum matang serta warna keputihan yang
mengandung air. Rasa dari buah rambutan memiliki dua rasa, telah
diketahui kalau buah rambutan ada yang rasanya manis dan ada juga yang
rasanya asam (Agrotek, 2020).
f. Morfologi Biji Tanaman Rambutan
Untuk biji dari tanaman rambutan ini memiliki warna yang putih
dan agak keruh serta bijinya telah dilapisi dengan berupa kayu yang agak
tipis. Biji tanaman rambutan ini berbentuk elips serta dilapisi dengan
daginga buahnya yang tebal (Agrotek, 2020).
masih banyak kandungan gizi lain yang memberikan nutrisi lebih bagi
tubuh (Agrotek, 2020).
Buahnya juga memiliki cita rasa yang manis, renyah dan tebal serta
tidak keras. Perlu diperhatikan kalau tanaman jambu kristal ini memiliki
varian warna. Pada kulit buahnya terdapat warna yang hijau, sedangkan daging
yang tertutup oleh kulitnya memiliki warna yang putih cerah (Agrotek, 2020).
f. Biji Tanaman Jambu Kristal
Pada umumnya biji yang dimiliki oleh tanaman jambu kristal ini
sama dengan biji jenis jambu yang lainnya. Biji tanaman jambu kristal ini
memiliki bentuk yang bulat dan disertai dengan warna yang bervariasi.
Biasanya warna biji jambu kristal terdapat dua warna yang berbeda yaitu,
warna kuning ataupun krem.
Biji yang berukuran kecil serta padat dan juga keras ini memiliki
permukaan yang kelihatannya halus. Biji tanaman jambu kristal ini
berkeping dua dan biasanya disebut sebagai biji belah. Biji tanaman jambu
kristal ini susah untuk ditemukan pada buahnya, karena biasanya ada
beberapa buah yang tidak memiliki biji (Agrotek, 2020).
Biji (Semen)
1. Klasifikasi Biji
Dalam klasifikasinya tumbuhan berbiji atau Spermatophyta dibedakan
menjadi 2 golongan (sub divisi) antara lain Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
a. Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan yang ovulanya tidak tertutup
oleh daging buah (dinding ovula), sehingga bijinya terbuka.
Gymnospermae tidak memiliki bunga sesungguhnya, membentuk
strobilus (betina dan jantan), struktur daun tebal, serta kaku dan dan
sempit.
Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan
tunggal) yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan
pembuahan berlangsung relative lama. Secara umum Gymnospermae
diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu.
18
Pada kulit luar biji masih dapat ditemukan bagian-bagian lain yaitu :
a. sayap biji mudah dipencarkan oleh angin. Seperti pada kelor (Moringa
oleifera)
b. Bulu (coma) yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-
rambut halus. Bulu-bulu berfungsi seperti sayap yaitu memudahkan
beterbangannya biji oleh tiupan angin seperti apada kapas (Goossypium),
biduri (Calotropis gigantea)
c. Salut biji (arillus) yang biasanya berasal dari pertubuahn tali
pusar seperti biji durian (Durio zibethinus).
d. Salut biji semu (arillodium) seperti salut biji tetapi tidak berasal dari tali pusar
mrlainkan berasal dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle) contoh macis
pada biji pala
e. pusar biji (hilus) yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan
denga tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang
berlainan dengan bagian lain kulit biji.contoh pada tumbhan berbuah polong
seprti kacang panjang ,kacang merah.
f. Liang biji (micropyle) adalah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk
ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali
tumbuh menjadi badan berwana keputih-putihan, lunak yang disebut karunkula
sperti pada biji jarak (Ricinus comunis)
g. bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza) yaitu tempat pertemuan integumen
degan nuselus contoh pada biji anggur.
h. tulang biji (raphe) yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan
pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengganguk contoh pada biji jarak.
b. Tali pusar (Finiculus)
merupakan bagian yang menghubungan biji dengan tembuni (tangkai biji).
Jika biji masak akan terlepas dari tali pusar dan biji akan kelihatan bekasnya
sebagi pusar biji.
21
2. Morfologi Jagung
a. Morfologi Akar Tanaman Jagung
Sistem perakaran pada tanaman jagung adalah akar serabut dengan
kedalaman hingga 8 meter, namun sebagian besar berada pada kedalaman
sekitar 2 meter. Tanaman jagung yang sudah dewasa akan tumbuh akar
adventif dari buku-buku batang tanaman jagung bagian bawah yang dapat
membantu tanaman jagung menjadi tegak (Agrotek, 2020).
b. Batang Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki batang yang tegak, mudah terlihat dan
beruas-ruas. Ruas terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku.
Tanaman jagung memiliki batang yang tidak mengandung banyak lignin
(Agrotek, 2020).
c. Morfologi Daun Tanaman Jagung
Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk
yang memanjang. Kemudian daun yang dimiliki oleh tanaman jagung ini
berwarna hijau muda pada saat masih muda, dan berwarna hijau tua pada
saat tanaman dewasa, serta berwarna kuning pada saat tanaman sudah tua
(Agrotek, 2020).
Selain itu terdapat ligula antara pelepah daun dengan helai daun.
Tanaman jagung memiliki daun yang tulang daunnya sejajar dengan ibu
tulang daun tanaman jagung. Permukaan daun pada tanaman jagung ada
yang berambut dan ada yang licin (Agrotek, 2020).
Daun tanaman jagung memiliki stomata yang berbentuk halter yang
merupakan ciri khas yang dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk ke dalam
famili atau suku poaceae. Setiap stomata pada tanaman daun dikelilingi
oleh sel-sel epidermis yang berbentuk seperti kipas. Struktur tersebut
memiliki peran penting dalam melakukan respon tanaman untuk menanggapi
defisit air pada sel-sel daun tanaman jagung (Agrotek, 2020).
d. Morfologi Bunga Tanaman Jagung
Bunga yang dimiliki oleh tanaman jagung terdiri atas bunga jantan
dan bunga betina, yang masing-masing terpisah atau diklin dalam satu
tanaman atau monoecious. Setiap kuntum bunga tanaman jagung memiliki
25
struktur yang khas dari bunga yang termasuk ke dalam famili/suku poaceae
yang disebut sebagai floret. Pada tanaman jagung, sepasang glumae atau
gulma membatasi dua floret.
Bunga jantan dapat tumbuh pada bagian puncak dari tanaman
jagung, yang berupa karangan bunga atau inflorescence. Pada bunga
tanaman jagung terdapat serbuk sari yang berwarna kuning dengan
memiliki aroma yang khas (Agrotek, 2020).
e. Morfologi Tongkol Tanaman Jagung
Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh dari buku dan
terdapat di antara batang daun dengan pelepah daun dari tanaman jagung.
Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu
buah tongkol yang produktif, meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah
bunga betina. Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2 hingga 5
hari lebih dulu daripada bunga betinanya (Agrotek, 2020).
26
METODOLOGI
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan praktikum.
2. Mengamati bentuk bagian dan setiap jenis buah dan biji tanaman yang akan di
praktikumkan.
3. Menggambar bentuk buah dan biji dan mewarnai bagian buah dan biji yang
telah digambar dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna buah
dan biji yang telah diamati pada buku lembar kerja mahasiswa (LKM) pada
kolom gambar tumbuhan, kemudia menuliskan keterangan berupa klasifikasi
dari buah tersebut pada kolom keterangan bagian-bagian.
4. Menuliskan deskripsi dari bunga dan mengisinya pada kolom deskripsi
tumbuhan.
27
Hasil
Tabel 1. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Buah Melon
Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian
Pembahasan
1. Morfologi Dan Anatomi Buah Melon
Potongan melintang dari tanaman buah melon tampak terdiri dari kulit
buah, daging buah, serta biji. Kulit buah melon tidak terlalu tebal sekitar 1-2
mm, tetapi keras dan liat. Kulit ini tersusun dari berbagai lapisan epidermis
atau kulit luar yang pada umumnya berjaring.
Lapisan mesodermis dengan ketebalan sekitar 1 mm serta lapisan
endodermis yang terlihat berbatasan langsung dengan daging buah. Lapisan
mesodermis dan endodermis ini mempunyai warna hijau muda kekuningan
ataupun jingga.
Di antara rongga buah ini terdapat sekumpulan biji melon yang sudah
terbalut dalam sebuah plasenta yang berwarna putih. Plasenta ini terlihat
berlendir dan apabila sudah termakan akan menyebabkan rasa gatal
ditenggorokan. Biji tanaman melon ini pada umumnya mempunyai warna
coklat muda, panjangnya rata-rata sekitar 0.9 mm dan mempunyai diameter
sekitar 0,4 mm. Dalam satu buah melon akan terdapat sekitar 500-600 biji
(Agrotek, 2020).
2. Morfologi Dan Anatomi Buah Rambutan
Buah rambutan ini berbentuk bulat yang panjang, nah kulit dari
tanaman rambutan ini berbulu ada yang berbulu panjang dan ada juga yang
berbulu pendek. Buah dari tanaman rambutan ini memiliki warna yang
bervariasi, dimana buah rambutan akan berwarna hijau apabila ia masih
mudah, lalu akan berubah hingga menjadi kuning, jingga hingga ke warna
merah.
Jika buah rambutan ini sudah berwarna merah, maka ini bertanda kalau
buah rambutan sudah matang dan sudah menjadi layak untuk dimakan. Pada
buah rambutan ini terdapat ukuran panjang yang berkisar 4 sampai 5 cm. Nah
daging dari buah rambutan ini cukup tebal apabila sudah matang dan tipis
untuk yang belum matang serta warna keputihan yang mengandung air. Rasa
dari buah rambutan memiliki dua rasa, telah diketahui kalau buah rambutan
ada yang rasanya manis dan ada juga yang rasanya asam (Agrotek, 2020).
30
Kesimpulan
Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan.
Buah termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi
biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama
buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup
pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di
atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak
terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang
sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Biji dpaat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan
yang mana pada umumnya hasil fotosintesis tumbuhan akan disimpan dalam
bentuk cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut kemudian digunakan
untuk bertahan hidup. Cadangan makanan pada tumbuhnan akan digunakan
terutama pada saat bahan makanan yang ada di tanah tengah menipis. Hal ini
sering terjadi pada musim kemarau atau bisa pula saat malam hari. Pada saat
kondisi tumbuhan yang tidak dapat membuat makanan maka cadangan makanan
yang ada dapat digunakan untuk keperluan bertahan hidup.
Saran
1. Diharapkan kepada seluruh peserta praktikum agar dapat memahami materi
tujuan pendahuluan (TP) sebelum mengikuti praktikum.
2. Diharapkan agar peserta dan asistensi hadir tepat waktu agar dapat
memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
3. Diharapkan agar lebih memperhatikan waktu sholat dan jam makan siang
4. Diharapkan agar peserta lebih memperhatikan kebersihan ruangan
5. Sebaiknya sebelum dan sesudh praktikum di adakan doa bersama.
33
DAFTAR PUSTAKA