Anda di halaman 1dari 36

1

LAPORA PRAKTIKUM V
MORFOLOGI DAN ANATOMI BUAH (Fructus)
MELON (Cuamis melo), RAMBUTAN (Nephelium lappacem),
SALAK (Salacca zalacca) DAN JAMBU KRISTAL (), SERTA
BIJI (Semen) KACANG MERAH (Vigna angularis) DAN
JAGUNG (Zea mays L)

NURUL AULIA FANI


08320210028

LABORATORIUM TEKNOLOGI PASCA PANEN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
2

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
DAFTAR ISI
PENDAHUUAN .................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................ 1
Tujuan Praktikum ........................................................................ 4
Kegunaan Praktikum ................................................................... 4
TINJAUN PUSTAKA ........................................................................... 5
Buah (Fructus) ............................................................................ 5
Melon (Cucumis melo) ................................................................ 8
Rambutan (Nephelium lappaceum) .............................................. 11
Salak (Salacca zalacca) ............................................................... 13
Jambu Kristal .............................................................................. 15
Biji (Semen) ................................................................................ 17
Kacang Merah (Vigna angularis) ................................................. 21
Jagung (Zea mays L) .................................................................... 23
METODOLOGI .................................................................................... 26
Tempat Dan Waktu ..................................................................... 26
Alat Dan Bahan ........................................................................... 26
Prosedur Kerja ............................................................................. 26
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 27
Hasil ............................................................................................ 27
Pembahasan ................................................................................. 29
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 32
Kesimpulan ................................................................................. 32
Saran ........................................................................................... 32
LAMPIRAN GAMBAR
LAMPIRAN TP
LEMBAR ASISTENSI
3

DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Hasil Identifikasi Buah Melon ........................................................... 27
2. Hasil Identifikasi Buah Rambutan ..................................................... 27
3. Hasil Identifikasi Buah Salak ............................................................ 27
4. Hasil Identifikasi Buah Jambu Kristal ............................................... 28
5. Hasil Identifikasi Biji Kacang Merah ................................................. 28
6. Hasil Identifikasi Biji Jagung ............................................................ 28
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana
struktur tersebur berasal dari indung telur atau menjadi bagian dari bunga. Dalam
dunia botani, buah adalah benih dari tanaman berbunga. Beberapa jenis buah
dapat dimakan, namun ada juga yang tidak dapat dimakan karena memiliki rasa
yang tidak enak, bahkan mengandung racun. Buah yang dapat dikonsumsi
tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan sebagai salah satu
sumber makanan. Bahkan manusia telah menjadi sangat bergantung dengan buah-
buahan untuk mendapatkan nutrisi tertentu (Farida, 2010).
Secara botani, buah atau juga disebut buah sejati adalah organ pada
tumbuhan berbunga yang berasal dari perkembangan lanjutan bakal buah
(ovarium). Buah merupakan pembungkus dan pelindung biji yang berkaitan
dengan fungsi utama buah, yaitu sebagai pemencar biji tanaman pada tanaman
berbunga. Meskipun pada beberapa tanaman ditemukan pula biji yang tidak
berasal dari buah. Sebagian besar spesies tumbuhan mempunyai buah yang
mencakup bakal buah yang telah berkembang serta jaringan disekitarnya (Rimba,
2019).
Dalam lingkup pertanian, pengertian buah jauh lebih luas dan tidak terbatas
berasal dari bakal buah, namun buah juga dapat berasal dari perkembangan organ
lain. Ilmu hortikultura menyatakan bahwa buah-buahan adalah setiap bagian
tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan umumnya berdaging
serta memliki kandungan air banyak (Rimba, 2019).
Di seluruh dunia terdapat banyak sekali tipe buah, sehingga rumit untuk
dipelajari. Oleh sebab itu dilakukan pengelompokan buah berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu, antara lain:
1. Buah Kering
Buah kering termasuk ke dalam jenis buah tunggal, yaitu buah yang
terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah dan berisi 1 biji atau lebih.
Bagian luar dari buah kering biasanya cukup keras dan teksturnya seperti kayu
2

atau kulit kayu kering. Contoh buah kering adalah buah padi, buah geluk,
durian, dan jenis polong-polongan (Agrotek, 2020
2. Buah Berdaging
Sesuai dengan namanya, buah berdaging mempunyai daging yang pada
umumnya dapat dimakan. Namun ada juga buah berdaging yang tidak bisa
dimakan. Buah berdaging pun terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
a. Buah yang memiliki dinding buah terdiri dari 2 lapisan. Kedua lapisan ini
adalah lapisan luar atau epikarp yang tipis dan lapisan dalam atau
endokarp yang tebal serta berair. Contoh buah jenis ini adalah buah
belimbing, jambu biji, tomat, dan terong (Rimba, 2021).
b. Buah yang memiliki dinding luar lebih tebal dan kuat. Ketika buah masak,
daging buah akan bersatu dengan banyak biji. Contohnya adalah
mentimun (Rimba, 2021).
c. Buah batu atau drupa yang memiliki 3 lapisan dinding buah. Bagian
epikarpnya cenderung tipis seperti kulit, lalu ada lapisan mesokarp yang
berdaging atau berserabut, dan pada bagian dalamnya tedapat endokarp
dengan sifat tebal dan keras. Ada pula bagian endokarp yang seperti batu.
Contoh jenis buah ini adalah mangga dan kelapa. Mangga memiliki bagian
mesokarp yang berdaging. Sementara bagian mesokarp pada kelapa
berserabut (Rimba, 2021).
d. Buah dengan dinding luar yang liat, keras dan kaku hampir seperti kayu.
Sementara itu dinding bagian dalamnya tipis dan bersekat. Masing-masing
sekat memiliki banyak biji. Biasanya buah ini berair dan dapat dimakan.
Contohnya adalah buah delima (Rimba, 2021).
e. Buah ganda terbentuk dari satu kuntum bunga yang mempunyai banyak
bakal buah. Setiap bakal buah akan tumbuh menjadi buah sendiri yang
nantinya akan terlepas. Tumbuhnya bakal buah ini menyerupai kumpulan
buah yang tampak seperti satu buah. Contoh buah ganda adalah buah
sirsak dan murbei (Rimba, 2021).
f. Buah Majemuk adalah hasil perkembangan dari bunga majemuk. Buah
majemuk berasal dari banyak bunga dan bakal buah yang akhirnya akan
3

terbentuk 1 buah. Beberapa contoh buah majemuk adalah jagung, nanas,


pace dan pandan (Rimba, 2021).
g. Buah tanpa biji memiliki arti penting sebagai buah komersial. Secara
umum jenis buah ini lebih disukai konsumen, sehingga harga buah tak
berbiji pun cenderung lebih mahal. Contoh buah tak berbiji adalah pisang
dan nanas. Beberapa buah juga memiliki kultivar yang tidak berbiji,
seperti semangka, anggur dan jeruk. Kultivar yang tidak berbiji umumnya
mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan buah normal atau
berbiji. Beberapa buah memerlukan proses pembentukan tersendiri agar
tidak memiliki biji. Proses ini disebut partenokarpi. Namun beberapa jenis
buah memang tidak memiliki biji secara alami, seperti pisang dan nanas,
sehingga proses penyerbukan dan pembuahannya terjadi secara normal
(Rimba, 2021).
Biji adalah bentuk tumbuhan dalam stadium embrio yang berasal dari bakal
biji, dilengkapi dengan cadangan makanan dan dibungkus oleh kulit biji, tumbuh
menjadi tumbuhan baru setelah terlepas dari tumbuhan induknya. Adapun untuk
fungsi yang dimiliki biji dalam bidang pertanian secara umum, adalah sebagai
berikut :
1. Jaringan Penyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan
Biji dpaat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan bagi
tumbuhan yang mana pada umumnya hasil fotosintesis tumbuhan akan
disimpan dalam bentuk cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut
kemudian digunakan untuk bertahan hidup.
Cadangan makanan pada tumbuhnan akan digunakan terutama pada saat
bahan makanan yang ada di tanah tengah menipis. Hal ini sering terjadi pada
musim kemarau atau bisa pula saat malam hari. Pada saat kondisi tumbuhan
yang tidak dapat membuat makanan maka cadangan makanan yang ada dapat
digunakan untuk keperluan bertahan hidup. Beberapa jenis tumbuhan yang
menjadikan biji sebagai penyimpanan cadangan makanan adalah kacang hijau,
kedelai, padi serta kacang tanah (Anonim, 2021).
4

2. Biji berfungsi sebagai alat perkembangbiakan


Biji memiliki fungsi sebagai alat eprkembangbiakan karena dapat
menghasilkan tanaman baru. Biji yang digunakan sebagai alat perbanyakan
tanaman disebut lebih dikenal dengan sebutan benih. Perkembangbiakan
melalui biji dapat menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan seragam dan
lebih mudah dilakukan (Anonim, 2021).
3. Biji berfungsi sebagai pembentuk tumbuhan baru
Biji sebagai pembentuk tumbuhan baru dapat diperoleh melalui kegiatan
penyemaian. Setelah disemai biji membentuk akar, tunas, dan lembaga.
Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas
akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah
akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari
batangnya.
Pembentukan calon tumbuhan baru yang disertai dengan peristiwa
perkwinan antara sel telur dengan inti sperma disebut amfimiksis sedangkan
pembentukan lembaga tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih dahulu
disebut apomiksis (apomixis). Jadi partogenesis merupakan contoh peristiwa
apomiksis (Anonim, 2021).

Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji adalah untuk mengetahui
jenis-jenis buah monokotil dan dikotil dan untuk mengetahui perbedaan buah tunggal
dan majemuk. Serta untuk mengetahui jenis biji berkeping satu dan berkeping dua dan
juga mengetahui fungsi dari biji.

Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum morfologi dan anatomi buah dan biji yaitu,
agar kita dapat mengetahui jenis-jenis buah monokotil dan dikotil dan untuk
mengetahui perbedaan buah tunggal dan buah majemuk. Serta untuk mengetahi
jenis biji berkeping satu dan berkeping dua dan juga untuk mengetahui fungsi dari
biji.
5

Tinjaun Pustaka

Buah
1. Definisi Buah
Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan.
Sedangkan definisi atau pengertian buah-buahan secara umum ialah salah satu
bagian dari tanaman atau pohon yang berdaging dan dapat dimakan sebagai
makanan yang bisa memberikan efek mengenyangkan, menyehatkan, dan
menyenangkan (sebagai camilan) (Adi, 2021).
Dari sudut ilmu botani, buah-buahan bisa diartikan sebagai organ pada
tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah,
yang digunakan sebagai tempat menyimpan hasil fotosintesis yang dilakukan
di daun. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji supaya tanaman
tersebut bisa melakukan proses regenerasi. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yaitu sebagai pemencar biji
tumbuhan (Adi, 2021).
Buah segar yang biasa kita makan pada umumnya memiliki 2 bagian
utama buah yaitu bagian lapisan dinding buah dan bagian dalam yang berisi
biji. Bagian lapisan dinding buah yang kita sebut sebagai kulit buah itu terdiri
dari 3 lapisan yaitu:
a. Exocarp: lapisan buah paling luar yang mengandung pigmen yang akan
menentukan pola warna dan corak dari setiap buah.
b. Mesocarp: lapisan tengah pada lapisan dinding buah yang kita kenal
sebagai daging buah dan bagian inilah yang biasanya kita konsumsi.
c. Endocarp: lapisan kulit paling dalam yang berguna untuk membungkus
biji buah tersebut.
Buah merupakan pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium),
setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur. Bakal biji tersebut lalu dibuahi melalui suatu
proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk
sari dari bunga ke kepala putik (Adi, 2021).
6

Serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari
yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju
bakal biji, di mana akan terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari
serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot
yang bersifat diploid (Adi, 2021).
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami,
yaitu persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami (persatuan
inti sel keduanya). Zigot yang terbentuk kemudian mulai bertumbuh menjadi
embrio, bakal biji tumbuh menjadi biji dan dinding bakal buah. Lalu tumbuh
menjadi berdaging atau membentuk lapisan dinding yang kering dan keras
(Adi, 2021).
Sedangkan kelopak bunga, mahkota, benang sari dan putik akan gugur
atau bisa jadi bertahan sebagian hingga menjadi buah. Pembentukan buah ini
terus berlangsung sampai biji sudah masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buah umumnya sebanding dengan jumlah bakal
biji yang terbuahi (Adi, 2021).
2. Fungsi Buah
Fungsi buah adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan
dan sebagai tempat biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Beraneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas dari keterkaitannya dengan
fungsi buah yang paling utama, yakni sebagai pemencar biji (Setiawan, 2021).
Secara ilmiah, buah merupakan sumber vitamin dan mineral serta serat.
Kandungan vitamin, mineral dan serat yang terdapat dalam buah berfungsi sebagai
zat pengatur untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin dan mencegah
terjadinya berbagai gejala penyakit seperti sembelit, anemia, penurunan fungsi
mata, penurunan sistem imun dan mencegah munculnya senyawa radikal melalui
anti oksidan (Setiawan, 2021)
Melansir dari mishicotffa.org, pada tumbuh-tumbuhan setelah pembuahan
tanaman berbunga, bakal biji akan berkembang menjadi biji. Dinding ovarium di
sekitarnya membesar dan membentuk buah di sekitar biji.
7

Secara teknis, buah adalah ovarium yang matang. Dua fungsi buah yang
paling utama adalah mencegah biji mengering dan menyebarkan benih.
Sementara, bentuk buah bisa berdaging atau kering. Buah berdaging, seperti
tomat atau apel, mengandung cairan yang mencegah biji mengering sampai
matang. Buah berdaging juga berfungsi untuk membantu menyebarkan benih
(Setiawan, 2021).
Misalnya, beberapa hewan tertarik pada buah yang bergizi dan
memakan bijinya bersama dengan daging buah. Benih buah lantas melewati
saluran pencernaannya dan disebarkan jauh dari tanaman induk. Penyebaran
benih ini merupakan sifat evolusioner yang penting untuk kelangsungan hidup
spesies tumbuhan (Setiawan, 2021).
Sementara, buah-buahan kering tidak berlemak dan berair. Buah kering
memiliki cara lain untuk menyebarluaskan benih. Misalnya, dandelion telah
mengembangkan buah kering yang berbulu dan memanfaatkan angin untuk
diseminasi. Jenis buah-buahan sangatlah beragam. Tiga divisi utama dari jenis
buah-buahan ini meliputi buah-buahan sederhana, buah-buahan agregat, dan
buah-buahan ganda (Setiawan, 2021).
3. Struktur Morfologi Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (Ovarium). Buah biasanya membungkus
dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah
ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera
setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal
buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut
hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula
seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Rosanti, 2011).
8

4. Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bab alat kelamin betina (putik)
yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap
tersusun atas biji, daging buah dan kulit buah. Kulit buah yang masih gampang
belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang sanggup
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
a. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, contohnya
buah kelapa.
b. Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, contohnya bersabut
(kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
c. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang
sangat keras dan tebal, contohnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis
(rambutan).

Melon (Cucumis melo)


1. Klasifikasi Melon
Kingdom : Plantarum
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dikotiledoneae
Sub-kelas : Sympetalae
Ordo : Cucurbitales
Family : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo L.
2. Morfologi Dan Anatomi Buah Melon
a. Akar
Bentuk dari perakaran tanaman melon ini berupa akar tunggang
yang terdiri dari akar utama atau primer serta akar lateral atau sekunder.
Dari akar lateral ini keluar serabut-serabut akar atau akar tersier. Panjang
dari akar primer sampai pangkal batang mencapai sekitar 15-20 cm,
sedangkan pada akar lateral menyebar sekitar 35-45cm (Agrotek, 2020).
9

b. Batang dan Percabangan


Batang dari tanaman melon ini mempunyai warna hijau muda
dengan bentuk batang seperti bersegi lima berlekuk dengan 3-7 lekukan
serta bergaris tengah sekitar 8-15 cm. Batang tanaman ini berbulu serta
terdapat buku ataupun ruas-ruas tempat melekatnya tangkai daun.
Tanaman melon ini apabila dibiarkan tumbuh liar akan mempunyai
percabangan yang banyak dan biasanya dari percabangan utamanya itu
terletak paling tengah dan mempunyai pertumbuhan yang paling kuat.
Dari satu cabang utama yang telah dipelihara pasti akan muncul
berbagai cabang sekunder pada ketiak-ketiak daun. Cabang-cabang sekunder
ini nantinya sebagai tempat keluarnya berbagai bunga tanaman melon.
Apabila cabang-cabang ini memang dibiarkan tanpa dipangkas pasti akan
menyebabkan percabangan tersebut tumbuh liar.
Akibat selanjutnya, maka zat makanan yang akan disalurkan untuk
pembentukan buah tadi menjadi berkurang sampai buah yang dihasilkan
kecil-kecil dangan suguhan bobot yang rendah (Agrotek, 2020).
c. Daun dan Sulur
Daun tanaman melon ini berwarna hijau dengan bentuk daun yang
bercangkap ataupun menjari bersudut lima, berlekuk sekitar 3-7 lekukan
dan berdiameter sekitar 8-15cm. Pada melon varietas dari sky rocket, sweet
star dan action 434. Aroma, select rocket dan juga jenis emerald weest,
bentuk daunnya menjari.
Akan tetapi untuk secara keseluruhan hampir membulat sekilas
seperti daun jenis new century, bentuk daunya menjari dengan bentuk
secara keseluruhan mirip seperti kepala kambing. Daun tanaman ini ditopang
oleh tangkai daun yang perpanjanganya merupakan induk dari tulang
daun. Permukaan daun tanaman ini berbulu kasar. Susunan dari daun
tanaman ini berselang-seling (Agrotek, 2020).
d. Bunga
Bunga tanaman melon ini tumbuh pada ketiak daun serta hampir
selalu berkelamin tunggal, berumah satu atau monoceous. Artinya letak
dari bunga jantan serta bunga betina terpisah atau tidak dalam satu bunga.
10

Tetapi masih dalam satu tanaman bahkan masih dalam satu cabang
tanaman. Bunga betina terlihat terbentuk secara tunggal serta tinggal
berkelompok. Bunga betina ini pada umumnya terdapat pada ketiak daun
ke-1 ataupun ke-2 pada setiap ruas percabgan. Bunga betina ini memiliki
putik, mahkota bunga, serta bakal buah.
Bakal buah yang berbentuk bulat lonjong ini ditopang oleh tangkai
buah yang terlihat pendek serta tebal. Bunga betina ini akan rontok apabila
setelah 2-3 hari setelah mekar tidak terserbuki. Bunga jantan sangat mudah
untuk dibedakan dengan bunga betinanya. Bunga jantan ini terbentuk
berkelompok 3-5 buah dan terlihat terdapat pada setiap ketiak daun. Bunga
jantan ini terdiri dari mahkota bunga serta benang sari yang berjumlah 5
serta tidak mempunyai bakal buah.
Bunga jantan ini ditopang oleh tangkai bunga yang terlihat pipih
panjang. Mahkota bunga jantan maupun mahkota bunga betina mempunyai
warna kuning kunyit dan kalau dari jauh akan terlihat seperti lonceng (Agrotek,
2020).
e. Buah Melon
Potongan melintang dari tanaman buah melon tampak terdiri dari
kulit buah, daging buah, serta biji. Kulit buah melon tidak terlalu tebal
sekitar 1-2 mm, tetapi keras dan liat. Kulit ini tersusun dari berbagai lapisan
epidermis atau kulit luar yang pada umumnya berjaring.
Lapisan mesodermis dengan ketebalan sekitar 1 mm serta lapisan
endodermis yang terlihat berbatasan langsung dengan daging buah. Lapisan
mesodermis dan endodermis ini mempunyai warna hijau muda kekuningan
ataupun jingga.
Di antara rongga buah ini terdapat sekumpulan biji melon yang
sudah terbalut dalam sebuah plasenta yang berwarna putih. Plasenta ini
terlihat berlendir dan apabila sudah termakan akan menyebabkan rasa gatal
ditenggorokan. Biji tanaman melon ini pada umumnya mempunyai warna
coklat muda, panjangnya rata-rata sekitar 0.9 mm dan mempunyai diameter
sekitar 0,4 mm. Dalam satu buah melon akan terdapat sekitar 500-600 biji
(Agrotek, 2020).
11

Rambutan (Nephelium lappaceum)


1. Klasifikasi Rambutan
Tanaman rambutan adalah salah satu jenis buah yang tropis serta iklim
basah. Bahkan anda bisa menemukan tanaman ini dengan mudah. Disebabkan
kebanyakan warga masyarakat Indonesia memiliki tanaman rambutan
(Agrotek, 2020).
Berikut adalah klasifikasi tanaman rambutan.
Kingdom : Plantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheophyta
Super Divisi : Embryophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Super Ordo : Rosanae
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium L
Spesies : Nephelium Lappaceum L
2. Morfologi Dan Anatomi Rambutan
a. Morfologi Akar Tanaman Rambutan
Pada tanaman rambutan ini terdapat dua jenis akar, yaitu akar
samping dan juga akar tunggang. Akar dari tanaman rambutan ini berwarna
coklat dan memiliki serabut akar dimana ini akan berfungsi sebagai
penyerapan air dan mineral yang ada didalam tanah. Selain itu, tanaman
rambutan ini memiliki tudung akar dimana ini akan melindungi akar
terhadap kerusakan yang menembus tanah (Agrotek, 2020).
b. Morfologi Batang Tanaman Rambutan
Pada umumnya tanaman rambutan bisa bertumbuh dengan ketinggian
yang mencapai 15 meter atau lebih dari itu. Batang tanaman rambutan ini
berwarna coklat dengan bentuk yang bulat dan tidak berarti serta
berdiameter bisa mencapai 40 hingga 60 cm. Batang dari tanaman rambuta
12

ini agak sedikit keras serta tidak rata dan termasuk pada tanaman yang
berumur panjang. Batang tanaman rambutan juga banyak cabang dengan
arah dari cabang tersebut adalah horizontal (Agrotek, 2020).
c. Morfologi Daun Tanaman Rambutan
Untuk daun dari tanaman rambutan ini memiliki ukuran yang panjang
dan kecil serta dibagian ujungnya meruncing. Daun dari tanaman
rambutan ini berjenis majemuk yang berselang-seling.
Perlu diketahui kalau daun tanaman ini mengandung minyak, hal ini
dapat membuat daunnya akan mudah terbakar, meski daun tanaman rambutan
masih berwarna hijau. Tanaman rambutan memiliki daun yang disertai
dengan panjang sekitar 7 sampai 20 cm dan lebar yang berkisar 3 hingga 8
cm (Agrotek, 2020).
d. Morfologi Bunga Tanaman Rambutan
Pada tanaman rambutan ini terdapat tiga jenis bunga mulai dari
bunga betina, bunga jantan hingga bunga hermafrodit atau bunga sempurna.
Penyerbukan dari tanaman rambutan ini akan terjadi dengan cara
penyilangan yang dibantu oleh lebah lanceng atau trigonoid.
Selain itu, pada bunga tanaman rambutan ini terdapat putik, mahkota
dan benang sari. Benang sari dari tanaman rambutan terdiri atas serbuk
sari, kepala sari dan tangkai sari. Sementara untuk putik terdiri atas bakal
biji, tangkai buah hingga bakal putik.
Pada bunga rambutan terdapat diameter yang mencapai 5 mm dan
terdapat dalam rangkaian yang timbul dibagian ujung cabang. Bunga dari
tanaman rambutan memiliki kelopak bunga dimana ini akan berguna untuk
menjaga bunga pada saat masih kuncup (Agrotek, 2020).
e. Morfologi Buah Tanaman Rambutan
Buah rambutan ini berbentuk bulat yang panjang, nah kulit dari
tanaman rambutan ini berbulu ada yang berbulu panjang dan ada juga
yang berbulu pendek. Buah dari tanaman rambutan ini memiliki warna
yang bervariasi, dimana buah rambutan akan berwarna hijau apabila ia
masih mudah, lalu akan berubah hingga menjadi kuning, jingga hingga ke
warna merah.
13

Jika buah rambutan ini sudah berwarna merah, maka ini bertanda
kalau buah rambutan sudah matang dan sudah menjadi layak untuk dimakan.
Pada buah rambutan ini terdapat ukuran panjang yang berkisar 4 sampai 5
cm. Nah daging dari buah rambutan ini cukup tebal apabila sudah matang
dan tipis untuk yang belum matang serta warna keputihan yang
mengandung air. Rasa dari buah rambutan memiliki dua rasa, telah
diketahui kalau buah rambutan ada yang rasanya manis dan ada juga yang
rasanya asam (Agrotek, 2020).
f. Morfologi Biji Tanaman Rambutan
Untuk biji dari tanaman rambutan ini memiliki warna yang putih
dan agak keruh serta bijinya telah dilapisi dengan berupa kayu yang agak
tipis. Biji tanaman rambutan ini berbentuk elips serta dilapisi dengan
daginga buahnya yang tebal (Agrotek, 2020).

Salak (Salacca zalacca)


1. Klasifikasi Salak
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Lilopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Areceae
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca
2. Morfologi Dan Anatomi Salak
a. Morfologi Akar Tanaman Salak
Pada tanaman salak, akarnya merupakan akar serabut yang
menancap secara kuat untuk menopang tanaman serta untuk mencari nutrisi
dari tanah. Akar tanaman ini juga membentuk rimpang yang mempunyai
ukuran 15 cm. Bila dijelaskan lebih lanjut, rimpang atau seringkali disebut
14

rhizoma merupakan batang tanaman yang termodifikasi dengan tumbuh


secara menjalar di bawah tanah. Rimpang ini mampu menghasilkan akar
baru yang berasal dari ruas-ruasnya (Agrotek, 2020).
b. Morfologi Daun Tanaman Salak
Setelah mengetahui jika tanaman salak memiliki rimpang, pada
bagian inilah tumbuh daun yang memiliki bentuk majemuk serta menyirip.
Daun tanaman salak termasuk daun yang sangat panjang dengan ukuran
sekitar 7 meter. Pada bagian tangkainya, terdapat banyak duri yang berukuran
berbeda-beda dan berwarna hijau ataupun kehitaman (Agrotek, 2020).
c. Morfologi Bunga Tanaman Salak
Bunga tanaman salak dapat ditemukan di ketiak daun. Terdapat dua
rumah pada tanaman salak yaitu jantan dan betina yang terletak di bagian
tongkol. Pada bunga jantan, panjangnya sekitar 100 cm, dengan jumlah
bulir mencapai 12 buah dengan panjang masing-masing bulirnya sekitar
10-15 cm. Sedangkan, pada bunga betina, panjangnya sekitar 10-30 cm
dengan jumlah bulir hanya mencapai 3 buah berukuran sekitar 10 cm
(Agrotek, 2020).
d. Morfologi Buah Tanaman Salak
Salah satu bagian yang paling banyak digemari dan dicari-cari oleh
banyak orang dari tanaman salak tentu saja ada pada buahnya. Buah
tanaman salak memiliki kulit berwarna coklar, bersisik, berbentuk seperti
segitiga dengan ujung runcing dan pangkal yang membulat.
Pada kulitnya ini terdapat duri-duri halus. Saat mengupas bagian
kulit ini, akan ada daging buah salak dengan jumlah berbeda-beda pada
setiap buahnya, namun, rata-rata ada 2-3 buah. Setiap ukuran dari buah-
buah ini juga tidak sama, ada yang kecil dan ada yang cukup besar. Kemudian,
biji dapat ditemukan di bagian dalam buah dengan warna kecoklatan.
Buah salak memang sangat terkenal sebagai buah yang digunakan
sebagai camilan, akan tetapi sebenarnya buah ini juga memiliki banyak
khasiat. Khasiat dari buah salak ini terdapat pada beberapa kandungan
gizinya seperti protein, gula, zat besi, vitamin A, B2 dan C. Selain itu
15

masih banyak kandungan gizi lain yang memberikan nutrisi lebih bagi
tubuh (Agrotek, 2020).

Jambu Kristal (Psidium guajava (L) Merr)


1. Klasifikasi Jambu Kristal
Jambu kristal merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat unik dan
cukup berbeda dengan tanaman jambu yang lainnya. Nama yang disebut
jambu kristal, karena alasannya memiliki daging buah yang putih cerah dan
bersih dengan rasa yang manis serta renyah (Agrotek, 2020).
Berikut adalah klasifikasi jambu Kristal.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava (L) Merr
2. Morfologi Dan Anatomi Jambu Kristal
a. Akar Tanaman Jambu Kristal
Secara umum akar pada tanaman jambu kristal ini termasuk pada
akar yang tunggang. Selain itu, akar yang dimiliki oleh tanaman jambu
kristal ini sangat berbeda dengan beberapa jenis tanaman lainnya. Dimana
akar tanaman jambu kristal merupakan akar serabut yang bisa masuk
kedalaman tanah yang cukup dalam.
Biasanya tanaman jambu kristal mampu tembus ke dalam tanah
yang mencapai 50 hingga sampai dengan 200 cm. Tak hanya itu saja, akar
tanaman jambu biji memiliki fungsi untuk menyerap mineral dan unsur
yang ada didalam tanah sehingga proses pertumbuhannya dapat berjalan
dengan baik. Namun, perlu diketahui kalau akar dari tanaman jambu
kristal ini bisa berkembang dengan baik apabila tanahnya subur dan juga
gembur (Agrotek, 2020).
16

b. Batang Tanaman Jambu Kristal


Morfologi batang tanaman jambu kristal ini memiliki bentuk yang
bulat seperti batang pada umumnya. Batang dari tanaman jambu kristal ini
berkayu yang keras, bahkan tak mudah untuk patah dan juga ulet. Batang
tanaman jambu kristal dapat bertumbuh secara tegak dan beranting.
Disetiap rantingnya akan menghasilkan beberapa buah jambu Kristal
(Agrotek, 2020).
c. Daun Tanaman Jambu Kristal
Tahukah anda kalau tanaman jambu kristal ini memiliki daun yang
termasuk pada jenis daun yang tunggal. Selain itu, daun tanaman jambu
kristal juga menyediakan tekstur daun yang terlihat kaku. Hal ini akan
membuat tanaman jambu kristal menjadi lebih kuat dalam menahan
gangguan terhadap kekeringan. Bahkan, tanaman jambu kristal akan
menjadi lebih mudah dalam menghindarkan berbagai hama penyakit
(Agrotek, 2020).
d. Bunga Tanaman Jambu Kristal
Bunga yang dimiliki oleh tanaman jambu kristal bisa dibilang
bunga yang sempurna, hal ini dikarenakan pada tanaman jambu kristal
terdapat bunga yang berjenis kelamin jantan dan juga betina.
Nah, pembuahan bunga biasanya sering terjadi apabila adanya
penyerbukan yang dibantu oleh alam sekitarnya, seperti serangga dan juga
angin. Bukan hanya bantuan dari serangga dan juga angin, ternyata
pembuahan bunganya bisa terjadi dengan cara yang lain. Salah satunya
dengan cara partenokarpi, hal ini biasanya disebut sebagai proses
pembuahan yang melalui dengan cara tanpa penyerbukan (Agrotek, 2020).
e. Buah Tanaman Jambu Kristal
Jenis tanaman jambu kristal ini memiliki ciri khas yang khusus
pada buahnya, hal ini dikarenakan buah dari tanaman jambu kristal ini
cukup besar. Buahnya memiliki diameter yang bisa diperkirakan mencapai
10 hingga sampai dengan 15 cm. Tentu saja ukuran buahnya bisa
mengenyangkan perut kita.
17

Buahnya juga memiliki cita rasa yang manis, renyah dan tebal serta
tidak keras. Perlu diperhatikan kalau tanaman jambu kristal ini memiliki
varian warna. Pada kulit buahnya terdapat warna yang hijau, sedangkan daging
yang tertutup oleh kulitnya memiliki warna yang putih cerah (Agrotek, 2020).
f. Biji Tanaman Jambu Kristal
Pada umumnya biji yang dimiliki oleh tanaman jambu kristal ini
sama dengan biji jenis jambu yang lainnya. Biji tanaman jambu kristal ini
memiliki bentuk yang bulat dan disertai dengan warna yang bervariasi.
Biasanya warna biji jambu kristal terdapat dua warna yang berbeda yaitu,
warna kuning ataupun krem.
Biji yang berukuran kecil serta padat dan juga keras ini memiliki
permukaan yang kelihatannya halus. Biji tanaman jambu kristal ini
berkeping dua dan biasanya disebut sebagai biji belah. Biji tanaman jambu
kristal ini susah untuk ditemukan pada buahnya, karena biasanya ada
beberapa buah yang tidak memiliki biji (Agrotek, 2020).

Biji (Semen)
1. Klasifikasi Biji
Dalam klasifikasinya tumbuhan berbiji atau Spermatophyta dibedakan
menjadi 2 golongan (sub divisi) antara lain Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
a. Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan yang ovulanya tidak tertutup
oleh daging buah (dinding ovula), sehingga bijinya terbuka.
Gymnospermae tidak memiliki bunga sesungguhnya, membentuk
strobilus (betina dan jantan), struktur daun tebal, serta kaku dan dan
sempit.
Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan
tunggal) yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan
pembuahan berlangsung relative lama. Secara umum Gymnospermae
diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu.
18

a. Cycadinae, tumbuhan ini disebut juga “palem sagu” karena bentuk


fisik tubuhnya yang mirip dengan palem tetapi bukan golongan
palem sejati. Cycadinae memiliki batang pendek dan tidak
bercabang dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Daunnya
tersusun spiral rapat disekeliling batangnya. Contoh Cycas
Rumphii (pakis haji), Cycas Revoluta.
b. Coniferea, merupakan tumbuhan dominan penyusun hutan konifer
di belahan bumi utara dan sebagian tumbuh di pegunungan tropis.
Pada umumnya tumbuhan ini berupa pohon yang tinggi contohnya
General Sherman (Sequoiadendron Giganteum) yang merupakan
pohon tertinggi di dunia. Daun conifer berbentuk kecil, tebal seperti
jarum atau sisik dan tampak selalu berwarna hijau.
c. Gnetinae, merupakan tumbuhan berbentuk pohon atau liana
dengan batang bercabang atau tidak bercabang. Gnetinae memiliki
daun tunggal berbentuk lembaran dengan susunan daun
berhadapan dan tulang daun menyirip. Contoh Gnetum gnemon
(melinjo).
d. Gingkgoinae, merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi
mencapai 30-50 m. Batangnya bercabang-cabang dengan tunas yang
pendek dan daunnya berbentuk kipas dengan tangkai yang panjang,
tulang daun bercabang, dan daun mudah gugur. Contoh Ginkgo
biloba (ordo Gingkgoales)
b. Angiospermae
Angiospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji tertutup daging
buah. Dimana, jenis tanaman ini memiliki bunga sesungguhnya,
mengalami pembuahan ganda, struktur daun lebar dengan tulang daun
beraneka ragam. Dalam divisi Angiospermae ini dibagi ke dalam dua kelas
yaitu Magnoliopsida (Dicotyledoneae) dan Liliopsida (Monocotyledoneae).
c. Magniliopsida (tumbuhan dikotil)
Tumbuhan ini memiliki beberapa ciri yaitu biji berkeping dua,
berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
terbuka sedangkan pada akar bertipe radial, batang bercabang, memiliki
19

cambium, tulang daun menjari/ menyirip, memiliki akar tunggang,


bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk
bunga beraturan, dan umumnya memiliki warna mencolok. Ada
beberapa contoh tumbuhan family dalam kelas Magniliopsida.
d. Monocotyledoneae (tumbuhan monokotil)
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berkeping biji tunggal
atau satu. Tumbuhan biji berkeping satu umumnya berupa herba
semusim dengan berkeping satu, batang bercabang dan tidak
bercabang, tidak memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun tidak
teratur, tipe kolateral tertutup, tulang daun melengkung/ sejajar,
memiliki akar serabut, bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan
3, bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok.
2. Morfologi Dan Anatomi Biji
Biji umumnya dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu kulit biji (Spermodermis),
tali pusar (Funiculus) dan inti biji (Nucleus seminis).
a. Kulit Biji
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (Integumentum). Pada
tumbuhan angiospermae dapat di bagi atas 2 lapisan yaitu:
1. Lapisan kulit luar (Testa). Ada yang bersifat kaku, tipis, ada yang
keras. Warna ada yang merah, biru, kehijau-hijauan, ada yang licin rata
dan ada yang keriput.
2. Lapisan kulit dalam (Tegmen) biasanya tipis seperti selaput seringkali
dinamankan kulit ari.
Pada tumbuhan Gymnospermae dapat dibagi 3 yaitu:
1. Kulit luar (sarcotesta) biasanya tebal berdaging pada waktu muda berwarna
hijau, kemudian kuning dan akhirnya merah.
2. Kulit tengah(sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu
menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3. kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput.
20

Pada kulit luar biji masih dapat ditemukan bagian-bagian lain yaitu :
a. sayap biji mudah dipencarkan oleh angin. Seperti pada kelor (Moringa
oleifera)
b. Bulu (coma) yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-
rambut halus. Bulu-bulu berfungsi seperti sayap yaitu memudahkan
beterbangannya biji oleh tiupan angin seperti apada kapas (Goossypium),
biduri (Calotropis gigantea)
c. Salut biji (arillus) yang biasanya berasal dari pertubuahn tali
pusar seperti biji durian (Durio zibethinus).
d. Salut biji semu (arillodium) seperti salut biji tetapi tidak berasal dari tali pusar
mrlainkan berasal dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle) contoh macis
pada biji pala
e. pusar biji (hilus) yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan
denga tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang
berlainan dengan bagian lain kulit biji.contoh pada tumbhan berbuah polong
seprti kacang panjang ,kacang merah.
f. Liang biji (micropyle) adalah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk
ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali
tumbuh menjadi badan berwana keputih-putihan, lunak yang disebut karunkula
sperti pada biji jarak (Ricinus comunis)
g. bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza) yaitu tempat pertemuan integumen
degan nuselus contoh pada biji anggur.
h. tulang biji (raphe) yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan
pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengganguk contoh pada biji jarak.
b. Tali pusar (Finiculus)
merupakan bagian yang menghubungan biji dengan tembuni (tangkai biji).
Jika biji masak akan terlepas dari tali pusar dan biji akan kelihatan bekasnya
sebagi pusar biji.
21

c. Inti Biji (Nucleus seminis)


Semua bagian yang terdapat di dalam kulitnya (isi biji) terdiri dari 2 yaitu :
a. Lembaga( embrio) yang merupakan calon individu baru ada 3 yaitu:
1) Calon akar(akar lembaga) (radicula)
2) Calon daun(daun lembaga) (cotyledo)
3) Batang lembaga (cauliculus)
b. Putih lembaga (albumen) , jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari
makanan sendiri.
Putih lembaga ada 2 yaitu:
1) Putih lembaga dalam (endospermium) berasal dari inti lembaga
sekunder setelah dibuahi oleh sperma lalu membelah menjadi
jaringan penimbun makanan.
2) Putih lembaga luar (perispermium) berasal dari bagian biji di luar
kandung lembaga, bisa dari nuselu atau selaput bakal biji.

Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)


1. Klasifikasi Kacang Merah
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheabionta
Super divisi : Spermathophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris
22

2. Morfologi Dan Anatomi Kacang Merah


a. Morfologi akar tanaman kacang merah
Tanaman kacang merah, merupakan kacang yang memiliki akar yang
hampir sama seperti pada umumnya tanaman kacang. Mereka memiliki akar
tunggal yang nantinya secara tidak langsung akan membuat simbiosis
mutualisme dengan bakteri yang ada di tanah.
Yang membuat unik adalah, tanaman ini sebelum men jadi akar
permanen, mereka memiliki akar sementara yang nantinya lambat laun
mati, dan berubah menjadi akar yang permanen. Ini menandakan bahwa
penyerapan nutrisi akan diserap secara maksimal (Agrotek, 2020).
b. Morfologi batang tanaman kacang merah
Tanaman kacang merah, memiliki bentuk batang yang sangat unik
dan mudah dikenali. Batang yang mereka miliki ukuran yang cukup kecil
dan pendek, serta bertumpuk. Seakan mereka memiliki cabang yang nantinya
dapat memproduksi kacang merah lebih banyak.
Walaupun pada awalnya kacang merah memiliki satu batang
tunggal, namun nantinya mereka akan berubah seperti berumpun dan
dalam satu tanaman tersebut. Tinggi dari batang tanaman kacang merah
sekitar 30 sampai dengan 50 cm (Agrotek, 2020).
c. Morfologi daun tanaman kacang merah
Tidak seperti tanaman lainnya, tanaman kacang merah memiliki sisi
unik lainnya di aspek bentuk daun. Tanaman kacang merah memiliki jenis
bentuk daun yang lebih dari satu bentuk. Ada yang oval, bulat, pipih,
bahkan sampai dengan lancip dan berbulu.
Daun-daun tersebut nantinya menjadi salah satu tempat dimana
beberapa bunga yang ada akan tumbuh subur dan mekar dengan baik.
Makanya, tidak heran jika di bagian ketiak daun Anda akan mendapati
berbagai bunga yang baru saja tumbuh (Agrotek, 2020)
d. Morfologi bunga tanaman kacang merah
Seperti yang sudah disinggung tadi bahwa bunga dari tanaman
kacang merah akan tumbuh tepat di ketiak daun dari tanaman itu sendiri.
Namun untuk benar-benar tumbuh menjadi bunga, tanaman kacang merah
23

membutuhkan sekitar 4 sampai dengan 6 minggu untuk benar-benar sempurna.


Bunga dari tanaman ini memiliki sistemnya tersendiri. Dimana mereka
memiliki sistem penyerbukan yang berlangsung selama 24 jam. Setelah
menjadi bunga, lambat laun mereka akan mulai layu dan mati. Begitu
seterusnya (Agrotek, 2020).
e. Biji
Untuk bijinya sendiri, polong dari kacang merah berbentuk
memanjang. Panjangnya sampai dengan 4 meter lebih. Tanaman kacang
merah termasuk dalam golongan tanaman merambat yang membutuhkan
penyangga ketika tumbuh.
Bentuk biji kacang merah memiliki ukuran besar dibanding biji
kacang hijau ataupun kacang Panjang dengan kulit biji berwarna merah tua
atau merah bata. Jika kulit dikupas, maka akan terlihat biji kacang yang
berwarna putih.
Bijinya berbentuk polong lonjong, pipih, berkulit keras bila tua,
umumnya berbentuk melengkung, berisi 4-5 biji dan bentuk mengginjal.
Sering terdapat garis melintang yang keluar dari hilum (Agrotek, 2020).

Jagung (Zea mays L)


1. Klasifikasi Jagung
Dalam taksonomi atau sistematika tumbuh-tumbuhan, klasifikasi
jagung antara lain.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi atau fillum : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo/bangsa : Poales
Famili atau suku : Poaceae
Genus atau marga : Zea
Spesies/jenis : Zea mays L.
24

2. Morfologi Jagung
a. Morfologi Akar Tanaman Jagung
Sistem perakaran pada tanaman jagung adalah akar serabut dengan
kedalaman hingga 8 meter, namun sebagian besar berada pada kedalaman
sekitar 2 meter. Tanaman jagung yang sudah dewasa akan tumbuh akar
adventif dari buku-buku batang tanaman jagung bagian bawah yang dapat
membantu tanaman jagung menjadi tegak (Agrotek, 2020).
b. Batang Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki batang yang tegak, mudah terlihat dan
beruas-ruas. Ruas terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari buku.
Tanaman jagung memiliki batang yang tidak mengandung banyak lignin
(Agrotek, 2020).
c. Morfologi Daun Tanaman Jagung
Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna dengan bentuk
yang memanjang. Kemudian daun yang dimiliki oleh tanaman jagung ini
berwarna hijau muda pada saat masih muda, dan berwarna hijau tua pada
saat tanaman dewasa, serta berwarna kuning pada saat tanaman sudah tua
(Agrotek, 2020).
Selain itu terdapat ligula antara pelepah daun dengan helai daun.
Tanaman jagung memiliki daun yang tulang daunnya sejajar dengan ibu
tulang daun tanaman jagung. Permukaan daun pada tanaman jagung ada
yang berambut dan ada yang licin (Agrotek, 2020).
Daun tanaman jagung memiliki stomata yang berbentuk halter yang
merupakan ciri khas yang dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk ke dalam
famili atau suku poaceae. Setiap stomata pada tanaman daun dikelilingi
oleh sel-sel epidermis yang berbentuk seperti kipas. Struktur tersebut
memiliki peran penting dalam melakukan respon tanaman untuk menanggapi
defisit air pada sel-sel daun tanaman jagung (Agrotek, 2020).
d. Morfologi Bunga Tanaman Jagung
Bunga yang dimiliki oleh tanaman jagung terdiri atas bunga jantan
dan bunga betina, yang masing-masing terpisah atau diklin dalam satu
tanaman atau monoecious. Setiap kuntum bunga tanaman jagung memiliki
25

struktur yang khas dari bunga yang termasuk ke dalam famili/suku poaceae
yang disebut sebagai floret. Pada tanaman jagung, sepasang glumae atau
gulma membatasi dua floret.
Bunga jantan dapat tumbuh pada bagian puncak dari tanaman
jagung, yang berupa karangan bunga atau inflorescence. Pada bunga
tanaman jagung terdapat serbuk sari yang berwarna kuning dengan
memiliki aroma yang khas (Agrotek, 2020).
e. Morfologi Tongkol Tanaman Jagung
Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh dari buku dan
terdapat di antara batang daun dengan pelepah daun dari tanaman jagung.
Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu
buah tongkol yang produktif, meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah
bunga betina. Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2 hingga 5
hari lebih dulu daripada bunga betinanya (Agrotek, 2020).
26

METODOLOGI

Tempat Dan Waktu


Praktikum Morfologi Dan Anatomi Buah dilaksanakan di laboratorium
Teknologi Pasca Panen, fakultas pertanian, universitas muslim Indonesia,
makassar pada hari selasa, 9 November, pukul 11.00 WITA sampai selesai.
Alat Dan Bahan
Alat dan yang digunakan pada praktikum ini yaitu pulpen, pensil,
penghapus, penggaris dan pewarna. Adapun bahan yang digunakan adalah buah
melon (Cucumis melo), rambutan (Nephelium lappaceum), salak (Salacca
zalacca), jambu Kristal (Psidium guajava L), kacang merah (Phaseolus vulgaris),
dan jagung (Zea mays L).

Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan praktikum.
2. Mengamati bentuk bagian dan setiap jenis buah dan biji tanaman yang akan di
praktikumkan.
3. Menggambar bentuk buah dan biji dan mewarnai bagian buah dan biji yang
telah digambar dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna buah
dan biji yang telah diamati pada buku lembar kerja mahasiswa (LKM) pada
kolom gambar tumbuhan, kemudia menuliskan keterangan berupa klasifikasi
dari buah tersebut pada kolom keterangan bagian-bagian.
4. Menuliskan deskripsi dari bunga dan mengisinya pada kolom deskripsi
tumbuhan.
27

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Buah Melon
Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian

Sumber Data Primer 2021


Tabel 2. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Buah Rambutan
Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian

Sumber Data Primer 2021


Tabel 3. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Buah Salak
Gambar Hasil Ketrangan/Bagian-bagian

Sumber Data Primer 2021


28

Tabel 4. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Jambu Kristal


Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian

Sumber Data Primer 2021


Tabel 5. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Kacang Merah
Gambar Hasil Keteranga/bagian-bagian

Sumber Data Primer 2021


Tabel 6. Hasil Identifikasi Morfologi Dan Anatomi Jagung
Gambar Hasil Keterangan/Bagian-bagian

Sumber Data Primer 2021


29

Pembahasan
1. Morfologi Dan Anatomi Buah Melon
Potongan melintang dari tanaman buah melon tampak terdiri dari kulit
buah, daging buah, serta biji. Kulit buah melon tidak terlalu tebal sekitar 1-2
mm, tetapi keras dan liat. Kulit ini tersusun dari berbagai lapisan epidermis
atau kulit luar yang pada umumnya berjaring.
Lapisan mesodermis dengan ketebalan sekitar 1 mm serta lapisan
endodermis yang terlihat berbatasan langsung dengan daging buah. Lapisan
mesodermis dan endodermis ini mempunyai warna hijau muda kekuningan
ataupun jingga.
Di antara rongga buah ini terdapat sekumpulan biji melon yang sudah
terbalut dalam sebuah plasenta yang berwarna putih. Plasenta ini terlihat
berlendir dan apabila sudah termakan akan menyebabkan rasa gatal
ditenggorokan. Biji tanaman melon ini pada umumnya mempunyai warna
coklat muda, panjangnya rata-rata sekitar 0.9 mm dan mempunyai diameter
sekitar 0,4 mm. Dalam satu buah melon akan terdapat sekitar 500-600 biji
(Agrotek, 2020).
2. Morfologi Dan Anatomi Buah Rambutan
Buah rambutan ini berbentuk bulat yang panjang, nah kulit dari
tanaman rambutan ini berbulu ada yang berbulu panjang dan ada juga yang
berbulu pendek. Buah dari tanaman rambutan ini memiliki warna yang
bervariasi, dimana buah rambutan akan berwarna hijau apabila ia masih
mudah, lalu akan berubah hingga menjadi kuning, jingga hingga ke warna
merah.
Jika buah rambutan ini sudah berwarna merah, maka ini bertanda kalau
buah rambutan sudah matang dan sudah menjadi layak untuk dimakan. Pada
buah rambutan ini terdapat ukuran panjang yang berkisar 4 sampai 5 cm. Nah
daging dari buah rambutan ini cukup tebal apabila sudah matang dan tipis
untuk yang belum matang serta warna keputihan yang mengandung air. Rasa
dari buah rambutan memiliki dua rasa, telah diketahui kalau buah rambutan
ada yang rasanya manis dan ada juga yang rasanya asam (Agrotek, 2020).
30

3. Morfologi Dan Anatomi Buah Salak


Salah satu bagian yang paling banyak digemari dan dicari-cari oleh
banyak orang dari tanaman salak tentu saja ada pada buahnya. Buah tanaman
salak memiliki kulit berwarna coklar, bersisik, berbentuk seperti segitiga
dengan ujung runcing dan pangkal yang membulat.
Pada kulitnya ini terdapat duri-duri halus. Saat mengupas bagian kulit
ini, akan ada daging buah salak dengan jumlah berbeda-beda pada setiap
buahnya, namun, rata-rata ada 2-3 buah. Setiap ukuran dari buah-buah ini juga
tidak sama, ada yang kecil dan ada yang cukup besar. Kemudian, biji dapat
ditemukan di bagian dalam buah dengan warna kecoklatan.
Buah salak memang sangat terkenal sebagai buah yang digunakan
sebagai camilan, akan tetapi sebenarnya buah ini juga memiliki banyak
khasiat. Khasiat dari buah salak ini terdapat pada beberapa kandungan gizinya
seperti protein, gula, zat besi, vitamin A, B2, dan C. Selain itu masih banyak
kandungan gizi lain yang memberikan nutrisi lebih bagi tubuh (Agrotek,
2020).
4. Morfologi Dan Antomi Jambu Kristal
Jenis tanaman jambu kristal ini memiliki ciri khas yang khusus pada
buahnya, hal ini dikarenakan buah dari tanaman jambu kristal ini cukup besar.
Buahnya memiliki diameter yang bisa diperkirakan mencapai 10 hingga
sampai dengan 15 cm. Tentu saja ukuran buahnya bisa mengenyangkan perut
kita.
Buahnya juga memiliki cita rasa yang manis, renyah dan tebal serta
tidak keras. Perlu diperhatikan kalau tanaman jambu kristal ini memiliki varian
warna. Pada kulit buahnya terdapat warna yang hijau, sedangkan daging yang
tertutup oleh kulitnya memiliki warna yang putih cerah (Agrotek, 2020).
5. Morfologi Dan Anatomi Kacang Merah
Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi sekitar 3,5 m hingga 4,5
m. Sedangkan buahnya berbentuk polong serta memanjang. Dalam satu
polong umumnya terdapat 2 hingga 3 biji kacang merah. Kacang merah akan
tumbuh dengan baik pada lahan yang memiliki pH antara 6.0 hingga 6.8
dengan sistem drainase yang baik (Sudarminto, 2015).
31

6. Morfologi Dan Anatomi Jagung


Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh dari buku dan
terdapat di antara batang daun dengan pelepah daun dari tanaman jagung.
Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu buah
tongkol yang produktif, meskipun tanaman jagung memiliki sejumlah bunga
betina. Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2 hingga 5 hari lebih
dulu daripada bunga betinanya (Agrotek, 2020).
32

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Buah adalah hasil reproduksi antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan.
Buah termasuk organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan
lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi
biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama
buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup
pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di
atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak
terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari
perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang
sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Biji dpaat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan
yang mana pada umumnya hasil fotosintesis tumbuhan akan disimpan dalam
bentuk cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut kemudian digunakan
untuk bertahan hidup. Cadangan makanan pada tumbuhnan akan digunakan
terutama pada saat bahan makanan yang ada di tanah tengah menipis. Hal ini
sering terjadi pada musim kemarau atau bisa pula saat malam hari. Pada saat
kondisi tumbuhan yang tidak dapat membuat makanan maka cadangan makanan
yang ada dapat digunakan untuk keperluan bertahan hidup.

Saran
1. Diharapkan kepada seluruh peserta praktikum agar dapat memahami materi
tujuan pendahuluan (TP) sebelum mengikuti praktikum.
2. Diharapkan agar peserta dan asistensi hadir tepat waktu agar dapat
memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
3. Diharapkan agar lebih memperhatikan waktu sholat dan jam makan siang
4. Diharapkan agar peserta lebih memperhatikan kebersihan ruangan
5. Sebaiknya sebelum dan sesudh praktikum di adakan doa bersama.
33

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, 2013. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Bandung: Kanisius. Diakses pada


14 Oktober 2021
Dewi Rosanti, 2017. Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga. Diakses pada 15
Oktober 2021
Eka, 2011. Struktur Pertumbuhan Pada Akar. Jurnal: Penelitian Tentang
Tumbuhan. Diakses pada 14 Oktober 2021
Indrawati Et Al, 2015. Karakterisasi Morfologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada. Diakses pada 20 Oktober 2021.
Kurniawati, 2013. Morfologi batang. Jakarta: Umm. Diakses pada 21 0ktober
2021. https://mercubuana-yogya.ac.id
Kristanto, 2016. Struktur Morfologi Batang. Bandung: Plantamor 2021. Diakses
pada 20 Oktober 2021.
Lingga, 2016. Morfologi batang bunga. Jakarta: Umm. Diakses pada 21 Oktober
2021
Megia, R. (2015). Karakteristik Morfologi dan Anatomi. Jurnal: Sumber daya
Hayati. Diakses pada 14 Oktober 2021
Muhlisah, 2017. Macam-macam akar. Bioliogi. Jakarta : Visindo Media Persada.
Diakses pada 15 Oktober 2021
Saati, 2011. Morfologi Mawar dan Terkini. Malang: Nurhidayah. Diakses pada 20
Oktober 2021.https://ethese.uin-malang.ac.id
Setiaji, 2012. Struktur Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Bina Akasara. Diakses pada
15 Oktober 2021

Subekti, 2012. Struktur Batang Jagung. Malang: Universitas Muhammadiyah


Malang. Diakses pada 19 Oktober 2021.
Sumantri.2016. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia. Diakses pada
14 Oktober 2021
Tjitrosoepomo,. 2011. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press. Diakses pada 14 Oktober 2021

Tora, N., 2013. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai Wangi.


http://www.Klasifikasi tanaman serai wangi.com). Diakses pada 15
Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai