Anda di halaman 1dari 31

Laporan Pratikum

Ilmu Usahatani Terpadu

( Varietas Kacang Tanah dan Terong )

Dengan Dosen Pengampu :

Dian Fauzi, SP, M.Si

Disusun Oleh

Kelompok 7 :

1. Arifah : 1810005313049

2. Azmi Fajri : 18100053130

3. Dedi Supriadi : 1810005313021

4. Indra Wandi : 1810005313033

5. Mayang Irmala Sari : 1810005313028

6. Sisri Dahlia : 1810005313017

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian

Universitas Tamansiswa Padang


2019/2020

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melipahkan
nikmat dan rahmatnya, sehingga kita dapat menyelesaikan laporan pratikum ini
dengan baik dan dalam keadaan sehat wal’afiat.

Laporan ini kami buat sebagai salah satu syarat untuk bahan referensi belajar
dan merupakan hasil survei langsung kelapangan. Data diambil sesuai fakta yang
terjadi dilapangan. Laporan ini sebagai salah satu syarat untuk melakukan UAS di
semester 3., dengan mata kuliah Ilmu Usahatani Terpadu, dimana ibu Dian Fauzi,
SP,M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut.

Laporani ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak dilakukan
perbaikan, dan laporan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk menambah
wawasan mengenai ilmu pertanian dibidang kacang tanah dan terong.

Padang, 03 Januari 2020

Kelompok 7

Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar Tabel…………………………………………………………………….

Daftar Gambar…………………………………………………………………

Bab I Pendahuluan :

1. 1 Latar Belakang………………………………………………………

1. 2 Tujuan……………………………………………………………….

1. 3 Manfaat……………………………………………………………...

Bab II Tinjauan Pustaka :

2.1. Kacang Tanah…………………………………………….

2.2 Terong……………………………………………………..

2.3 Identitas Responden………………………………………………....

2.4 Gambaran Umum Usahatani………………………………………..

Bab II Pembahasan :………………………………………………….

2. 1 Analisis Usahatani…………………………………………………..

2. 2 Penggunaan input produksi lainnya…………………………………

2. 3 Permodalan Usahatani……………………………………………….

2. 4 Pendapatan yang diperoleh Petani…………………………………..

2. 5 Dokumentasi…………………………………………………………

C. Penutup :…………………………………………………..

3. 1 Kesimpulan…………………………………………………………..

3. 2 Daftar Pustaka………………………………………………………..

Daftar Tabel
A. Tabel Komposisi Rumah Tangga

B. Tabel pembibitan

C. Tabel Penanaman kacang tanah dan terong

D. tabel Pupuk

E. Tabel pestisida

F. Tabel biaya dan alat mesin pertanian

G. Tabel biaya tenaga kerja HKO kacang tanah

H. Tabel biaya tenaga kerja HKO terong

I. Tabel biaya tenaga kerja kacang tanah

J. Tabel biaya tenaga kerja terong

K. Tabel permodalan

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertanaman tumpangsari sebagai salah satu usaha intensifikasi yang


memanfaatkan ruang dan waktu, banyak dilakukan terutama pada pertanian lahan
sempit, lahan kering atau lahan tadah hujan. Sebagai salah satu sistem produksi,
tumpangsari diadopsi karena mampu meningkatkan efisiensi penggunaan faktor
lingkungan (seperti cahaya, unsur hara dan air), tenaga kerja, serta menurunkan
serangan hama dan penyakit dan menekan pertumbuhan gulma. Selain itu pertanaman
secara tumpangsari masih memberikan peluang bagi petani untuk mendapatkan hasil
jika salah satu jenis tanaman yang ditanam gagal (Rahmianna et al., 19890)

Tumpangsari merupakan suatu usaha menanam beberapa jenis tanaman pada


lahan dan waktu yang sama, yang diatur sedemikian rupa dalam barisan-barisan
tanaman. Penanaman dengan cara ini bisa dilakukan pada dua atau lebih jenis
tanaman yang relatif seumur, misalnya jagung dan kacang tanah atau bisa juga pada
beberapa jenis tanaman yang umurnya berbeda-beda. Untuk dapat melaksanakan pola
tanam tumpangsari secara baik perlu diperhatikan beberapa faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh diantaranya ketersediaan air, kesuburan tanah, sinar matahari
dan hama penyakit (Warsana, 2009).

Pada pratikum lapangan kali ini kami tanaman yang kami adalah tanaman terong
dengan kacang tanah.Terong yang merupakan famili solanaceae atau nama
latinnya solanum melongena.  Terong dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Tinggi pohon terung 40-150 cm, memiliki
daun dengan ukuran panjang 10- 20 cm dan lebar 5-10 cm, bunga berwarna putih
hingga ungu dengan lima mahkota bunga. Berbagai varietas terong tersebar luas di
dunai, perbedaannya terletak pada bentuk, ukuran, dan warnanya. Terong merupakan
jenis tanaman yang memiliki kedekatan dengan tanaman kentang, tomat, dan paprika.
Buahnya biasanya dijadikan sayur-sayuran yang bernilai gizi tinggi (Foodreference,
2010).

Kacang tanah adalah tanaman polong-polongan / kacang kacangan dari family


fabiodeae yang juga merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan
kedua setelah tanaman kedelai. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman tropic
yang tumbuh secara perdu yang memiliki tinggi 30 – 50 cm dan tanaman yang
mengeluarkan daun yang kecil. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa
semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia.

1.2 Tujuan Pratikum


1. Untuk mengetahui teknik tumpangsari yang baik untuk budidaya tanaman
terong dengan kacang tanah
2. Untuk menganalisis usahatani pertanian
3. Mengetahui besar biaya dan keuntungan dari suatu usaha tani
4. Menganalisis efisiensi dan kemanfaatan dari suatu usaha tanidengan analisis
R\C ratio dan B\C ratio
1.3 Manfaat Pratikum

Dapat mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organic dalam meningkatkan


produksi tanaman terpadu dan juga untuk mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi oleh petani dilapangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanam Terong

2.1.1 Sistematika

Menurut Prahasta (2009) klasifikasi tanaman terong (Solanum melongena L.)


sebagai berikut:

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum melongena L

2.1.2 Morfologi

Batang terong rendah (pendek), berkayu dan bercabang. Tinggi batang tanaman
bervariasi antara 50-150 cm tergantung pada jenis varietasnya. Permukaan kulit
batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus.Tanaman terong memiliki
akar tunggang dan cabangcabang akar yang dapat menembus kedalam tanah sekitar
80-100 cm. Akar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar pada radius 40-80 cm
dari pangkal batang tergantung dari umur tanaman dan kesuburan tanahnya .

Bunga terong merupakan bunga banci atau lebih dikenal dengan bunga
berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina (benang
sari dan Putik), bunga seperti ini sering dinamakan bunga sempurna, perhiasan bunga
yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga. Mahkota
bunga berjumlah 5 - 8 buah dan akan digugurkan sewaktu buah berkembang.Bentuk
buahnya beragam silindris,lonjong,oval dan bulat. Buah terong menghasilkan biji
yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini
merupakan alat reproduksi atau perbanyakan secara generatif.

2.1.3 Jenis Terong


1. Terong Kania F1 Merupakan terong yang memiliki bentuk panjang putih
hibrida untuk dataran rendah, bentuk buah silindris dan panjang, warna buah
lebih putih dan mengkilat, 26 x 5,5 cm, bobot 130 g/buah. Mulai panen umur
45 - 50 HST dengan potensi hasil 2,5 - 3 kg/tanaman, 50 - 60 ton/ha
(Anonim,2017).

2. Terong Yumi F1 Varietas ini yang memiliki panjang ungu cocok untuk
dataran rendah - menengah, memiliki ciri tahan layu bakteri, bentuk buah
silindris dan panjang, warna ungu mengkilat, 24 x 5 cm, bobot 125 g/buah.
Mulai panen umur 50 - 55 hari setelah tanam dengan potensi hasil 2,5 - 3,5
kg/tanaman, 60 - 90 ton/ha (Anonim, 2017).

3. Terong Turangga F1 Merupakan terong yang memiliki ciri warna buah hijau
muda, untuk ketinggian tempat di dataran rendah-menengah, panjang buah
22-25 cm, bobot 100-120g/buah, vigor baik, mulai panen 50 - 55 HST, umur
produksi mencapai 12 buah/tanaman, 60 - 90 ton/ha (Anonim,2017).

Tabel 2. 1.4 Kandungan Gizi Terong per 100 g Bahan yang dapat Dimakan.

No Kandungan Gizi Jumlah Kandungan gizi

1. Kalori (Kal) 26,00

2. Protein (g) 1,10

3. Lemak (g) 0,10

4. Karbohidrat (g) 6,30

5. Kalsium (mg) 36,10

6. Fosfor (mg) 32,90

7. Besi (mg) 0,50

8. Serat (g) 0,80

9. Abu (g) 0,60

10. Vitamin A (RE) 7,00

11. Vitamin B1 / Thiamine (mg) 0,09

12. Vitamin B2/ Rhiboflaxin (mg) 0,02


13. Vitamin B3/ Niacin (mg) 0,60

14. Vitamin C/ Ascorbic acid (mg) 1,60

15. Natrium (mg) 4,00

16. Kalium (mg) 233,00

17. Air 92,70

2.1.5 Manfaat

1. Membantu mengurangi risiko munculnya penyakit jantung.


2. Mampu mengontrol kadar gula darah.
3. Menurunkan berat badan.
4. Dipercaya dapat membantu mencegah kanker.
5. Baik untuk menjaga kadar kolesterol.
6. Menjaga kesehatan hati.
7. Menjaga kesehatan otak.

2.1.6 Syarat Tumbuh


Tanaman terung umumnya memiliki daya adaptasi yang sangat luas, namun
kondisi tanah yang subur dan gembur dengan sistem drainase dan tingkat keasamaan
yang baik merupakan syarat yang ideal bagi pertumbuhan terung. Untuk pertumbuhan
optimum, pH tanah harus berkisar antara 5,5 - 6,7, namun tanaman terung masih
toleran terhadap pH tanah yang lebih rendah yaitu 5,0. 12 Pada tanah dengan pH yang
lebih rendah dari 5,0 akan menghambat pertumbuhan tanaman yang mengakibatkan
rendahnya tingkat produksi tanaman.
Tanaman terung adalah tanaman yang sangat sensitif yang memerlukan
kondisi tanam yang hangat dan kering dalam waktu yang lama untuk keberhasilan
produksi. Temperatur lingkungan tumbuh sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dan pencapaian masa berbunga pada terung. Lingkungan tumbuh yang
memiliki rata-rata temperatur yang tinggi dapat mempercepat pembungaan dan umur
panen menjadi lebih pendek (Samadi, 2001).

2.2. Botani Tanaman Kacang Tanah


2.2.1.

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi :Angiospermae

Kelas :Magnoliophyta

Ordo :Leguminales

Famili :Fabaceae

Subfamili :Faboideae

Genus :Arachis

Spesies :Arachis hypogaea

Nama binomial : Arachis hypogaeaL.

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau


legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan
kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.[1] Tanaman yang berasal dari benua
Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki)
dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.[1]

Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu.[1]

Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.

2.2.2 Pemanfaatan

Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang


bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati, minyak dan lain-lain[2]. Sebagai
tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan
lemak.[3] Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng,
atau disangrai.[3] Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam
selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan.[3] Produksi minyak
kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003
menurut FAO.[1] Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen
hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau.[3]

2.2.3 Jenis tanaman

Kacang tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua tipe

 Tipe tegak

Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-
ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.

 Tipe menjalar.

Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat
pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur panjang. Tipe
menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.

2.2.4 Varietas

Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut

 Daya hasil tinggi.

 Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.

 Hasilnya stabil.

 Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).

 Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.

Varietas kacang tanah di Indonesia yang terkenal, yaitu

 Kacang Brul, berumur pendek (3-4 bulan).

 Kacang Cina, berumur panjang (6-8 bulan).

 Kacang Holle, merupakan tipe campuran hasil persilangan antara varietas-


varietas yang ada. Kacang Holle tidak bisa disamakan dengan kacang lain
karena memang berbeda varietas.

2.2.5 Kandungan gizi


Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi,
vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin,
kolin dan kalsium.[3] Kandungan protein dalam kacang tanah adalah jauh lebih tinggi
dari daging, telur dan kacang soya.[3] Mempunyai rasa yang manis dan banyak
digunakan untuk membuat beraneka jenis kue[3].

Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina


ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit.[1] Mengkonsumsi satu ons
kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung[1].
Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan
resoki penyakit jantung koroner.[1] Memakan segenggam kacang tanah setiap hari
terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.[3]

Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda
dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.[3] Dalam 1 ons kacang tanah
terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9.[3] Kacang tanah mengandung
fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida,
dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam
darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga
HDL kolesterol.[3] Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang
tubuh untuk memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri
tuberkulosis.[1]

Kajian-kajian menunjukkan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan


darah tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah, berkesan untuk melegakan
penyakit hemofilia atau kecenderungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan
insomnia.[3] Namun Kacang tanah sangat dicegah pada mereka yang menghadapi
penyakit jenis kanker payudara dan yang mempunyai masalah jerawat atau acne juga
dinasihatkan berhenti mengonsumsi kacang tanah.[3]

2.2.6 Iklim

a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300
mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga
tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan
meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah.

b) Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara
minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya
di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat,
bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
c) Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %.
Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan terlalu
tinggi di sekitar pertanaman.

d) Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman


kacang tanah, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang

2.2.7 Media tanam

a) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang
gembur/bertekstur ringan dan subur.

b) Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH
antara 6,0–6,5.

c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya
mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang
ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau
lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan
kacang tanah.

2.2.8 Hama dan Penyakit

Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah[2]:

1. Penyakit layu

Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada


siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai
seperti disimm air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan
pergiliran tanaman, penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin, 1 ha
membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.[4]

2. Penyakit bercak daun

Penyakit Bercak daun disebabkan oleh fungus Cercospora personata.


Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah
bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik
hitam dari konidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari
hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Antmkol atau
Dakonil,penyemprotan dilakukan pada tanaman selesai berbunga, dengan
interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.[4]

3. Penyakit Sclerotium

Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii, merusak tanaman pada


waktu cuaca lembap. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari
tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang
terserang akan layu dan mati. Pengendalian: dengan memperbaiki pengairan,
agar air pengairan dapat mengalir.

4. Penyakit karat

Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman


yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi
mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.

5. Kontaminasi aflatoksin

Kacang tanah yang mengalami kontaminasi oleh kapang Aspergillus


flavus dapat menghasilkan aflatoksin.[5] Aflatoksin, terutama B1 diketahui
sangat karsinogenik, toksik, hepatotoksin, dan mutagenik pada manusia,
mamalia, dan unggas.[5] Pada kacang tanah, B1 ditemukan pada polong
segar, polong, kering, biji, dan produk olahan.[5] Untuk mencegah infeksi
dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama pengairan pada periode
kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan kebutuhan gizi, dan pengendalian
penyakit daun.[5]

6. Hama Empoasca.

Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca.
Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara
pengendaliannya dengan insektisida yang tersedia.

7. Hama Uret.

Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya
tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak,
penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.

8. Hama Ulat berwarna


Hama yang merusak daun menjadi terlipat menguning, akhirnya
mengering. Cara pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15
W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D.

9. Hama Ulat grapyak

Hama yang memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.


Cara pengendaliannya (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran
tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.

10. Hama Ulat jengkal

Hama yang menyerang daun kacang tanah.Cara pengendaliannya dengan


penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin
85 S.

11. Hama Sikada

Hama yang menghisap cairan daun. Cara pengendaliannya (1) penanaman


serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP,
Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, kepalaSevin 85 S, Supraciden 40 EC.

12. Hama Kumbang daun

Hama yang memakan daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga
makan pucuk bunga. Cara pengendaliannya (1) penanaman serentak; (2)
penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

2.3 Identitas Responden


Tanggal : 26 des 2019
Wawancara

Nama Responden : Zainudin

Alamat : Rimbo kerambir

Nagari : Tapakis

Kecamatan : Ulakan Tapakis

Kabupaten : Padang Pariaman

Provinsi : Sumbar

1. Nama : Bpk. Zainudin


2. Jenis kelamin : Laki – laki
3. Umur : 64... tahun
4. Status dalam rumah tangga : Kepala Rumah Tangga
5. Pendidikan terakhir responden : SD

6. Status usahatani : Pekerjaan utama

7. Penghasilan luar usahatani : 250 / bulan

8. Lamanya bekerja diluar usahatan : 2 hari

9. Komposisi Rumah tangga(Tinggal dalam satu rumah)


Usia Pendidikan Status Pekerjaan Pendapatan
No Nama
(tahun) (tahun) Dlm RT (Rp)
1 Zainudin 64 tahun SD Kpl RT Tani 3.000.000
2 Ice 28 tahun - Istri Ibu ramah
tangga
10. Pengalaman bertani
a. Varietas terong, selama3 tahun, luas lahan : 250m
b. Varietas kacang tanah, selama 1 tahun, luas lahan : 250m

2.4 Gambaran Umum Usahatani

 Varietas yang ditanam (tanaman 1 dan 2) :


a.Terong
b.Kacang tanah
 Alasan pemilihan varietas yang ditanam (boleh lebih dari satu) :
a. Terong: krna cara penanamannya sederhana
b. kacang tanah: karna,penanaman kacang tanah tidak membutuhkan
perawatan khusus
 Waktu tanam (tanaman 1 dan 2):
Lama masa tanam :
a. terong : 2 bulan
b. Kacang tanah : 3bulan
 Luas lahan yang ditanami (tanaman 1 dan 2)
a. terong : 250m
b. kacang tanah : 250m
 Status lahan : Lainnya ( menggarap lahan saudara tanpa bagi hasil )
 Jenis lahan :Tadah hujan
 Pengelolaan : Digarap sendiri

C. Analisis Usahatani
a) Pembibitan (tanaman 1 dan 2)
1. Asal bibit diperoleh (3. Membeli dari produsen)
a. Tanaman sebelumnya b. Minta tetangga 3. Membeli dari
produsen bibit

Milik Minta
Uraian Beli Total
sendiri tetangga

a. Fisik
1. terong 6 bungkus 1.000×6=6.000. biji
2.kacang 20kg biji 20 kg
tanah

b.Nilai (Rp)
1. terong 50/bngks 50.000×6=300.000
2.kacang 125/kg 125.000×20=2.500.000
tanah

2. Proses pembibitan (apakah ada perlakuan tambahan) :


a. Terong : bibit disemai,lalu dipindahkan setelah berumur 25
hari,kemudian baru dtanam pada lahan.
b. Kacang tanah : biji direndam pada pagi hari,lqu dikeringkan
semalaman,kemudian ditanam pada lahan esok harinya
b) Pengolahan Lahan
1. Penyiapan lahan : 5 hari
a. Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian
dibiarkan selama 5 hari. tahap berikutnya, tanah dibentuk
guludan-guludan.
b. Tanah langsung diolah bersamaan dengan pembuatan guludan-
guludan.
2. Pembuatan Guludan :
 Kacang tanah
a. Tinggi : 20 cm
b. Lebar : 40 cm
c. Panjang : 500 cm
d. Jarak antar guludan : 80 cm

 Terong

a. Tinggi : 20 cm
b. Lebar : 40 cm
c. Panjang : 500 cm
d. Jarak antar guludan : 80 cm

o Penanaman (tanaman 1 dan 2)


No Uraian Tanaman 1(terong) Tanaman 2(kacang
tanah)

1. Umur bibit 1 bulan 3 bulan

2. Jumlah bibit 6 bungkus (6000biji) 20kg biji

3. Jarak antar 80cm 80cm


tanaman

4. Jarak antar 80cm 60cm


barisan

5. Waktu September (70hari) September


penanaman

6. Proses lahan dilubangi sebesar lahan dilubangin sebesar


penanaman 5 cm pada setiap 1 cm pada setiap
bedengan,lalu bedengan,lalj dmasukan
dimasukan bibit pada bibit pada lubang yang
lubang yang telah telah disiapi.
dsiapi.

3. Pengairan : Tadah hujan


4. Pemupukan
a. Sumber perolehan pupuk :a. Kios
b. Waktu pemupukan
Pemupukan :
 Terong : saat tanaman berumur 7 hari-panen),
 kacang tanah : saat tanaman berumur 20 hari,
jenis pupuk.
 Terong :mutiara
 Kacang tanah :mutiara
5. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (tanaman 1 dan 2)
c) Jenis dan hama penyakit :..
a. Terong :penggerek daun
b. Kacang Tanah :tidak ada hama

6. Waktu pengendalian :
Pengendalian : saat tanaman berumur

o Terong : 30hari

o Kacang Tanah : 60 hari

1. Penyulaman

Waktu penyulaman (berapa kali dan saat tanaman berumur berapa hari) :

o Terong : penyulaman dilakukan pada umur 1 minggu


o Kacang tanah : penyulaman tidak dilakukan pada penanaman kcang
tanah.

Persentase tanaman yang mati :

a. Terong : (80%),

b. kacang tanah : (50%)persen

Deskripsi penyulaman :

2. Penyiangan

Waktu penyiangan (berapa kali dan saat umur berapa hari):

 Terong : penyiangan dilakukan pada umur 15 hari

 Kacang tanah : penyiangan dilakukan pada umur 2 bulan(60 hari)

Deskripsi penyiangan :

3. Input yang digunakan :

Jenis pestisida Fisik (kg,lt) Harga Total nilai (Rp)


satuan (Rp)
I II III

a. Padat Mutiara(6kg) 13.000/kg 13.000×6=78.000

TSP (50kg) 6000/kg 6000x50=300.000

ZA (250kg) 1.800/kg 1800x250=450.000

Urea 150 kg 3000/kg 150x3000=450.000

b. Cair Lanate(10liter) 25.000/liter 25.000×10=250.000

Regent(0,25liter) 280.000/liter 0,25x280.000=70.000

Total Pestisida 1.528.000

4. Proses pengendalian :
Pestisida lanate dilarutkan dalam air 10liter,lalu disemprotkan ke daun terong
5. Panen (tanaman 1 dan 2)

 Umur panen :

a. tanaman 1 terong : 60hari

b. tanaman 2 kacang tanah : 100hari

 Yang melakukan panen : Sendiri

 Proses panen :

a. Terong : petik buah terong dari batangnya,kemudian letakan diwadah


pengumpulan
b. Kacang tanah : kacang dibongkar,kemudian petik buahnya,lalu letakan
ke tempat
6. wadah pengumupulan
 Produksi (tanaman 1 dan 2) :
a Tanaman 1 : 20 kg
b Tanaman 2 : 144 kg
 Harga
a. Tanaman 1 : 3000 Rp/kg
b. Tanaman 2 : 5000Rp/kg

7. Input yang digunakan (terong dan kacag tanah)


Jens pestisida Fisik(kg,Lt) Harga satuan Total nilai

Pengendalian
sampai panen

Lanate 10 liter 25.000/liter 250.000

Regent 0,25 liter 280.000/liter 70.0000

8. Biaya alat dan mesin pertanian

No Jenis Input Jumla Nilai Waktu Umur Nilai Biaya


h(Satu Pembelian Pembelian Ekonomis Sisa Penyusutan(Rp)
an
Unit) (Rp) (Tahun) (Tahun)

1 cangkul 1 300.000 2016 10 70% 90.000


2 Tong 1 550.000 2012 10 30% 385.000
semprot

3 sabit 1 65.000 2016 5 40% 26.000

4 Ember 5 liter 5 15.000x5 2016 5 40% 30.000


=75.000

Total 531.000

Biaya tenaga kerja

 Table tenaga kerja HKO usahatani terong MT 2019

Tanaman 1(terong
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
N TKDK TKLK HKO HKO
Jenis Kegiatan
o (HKP) (HKP) TKDK TKLK
L P L P L P L P
1 Pembibitan 1 8
2 Pengolahan lahan 5 40
3 Penanaman 2 16
4 Pemeliharaaan
b.Penyulaman 1 8
c.Penyiangan 2 16
5 Pemupukan
a.Pemupukan 1 1 8
c.Secara kimiawi3 1 8
9 Panen 1 8
Jumlah Biaya Tenaga Kerja 14 11
2
Tanam 2 ( kacang tanah)

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


N TKDK TKLK HKO HKO
Jenis Kegiatan
o (HKP) (HKP) TKDK TKLK
L P L P L P L P
1 Pembibitan 1 8
2 Pengolahan lahan 5 40
3 Penanaman 2 16
4 Pemeliharaaan
b.Penyulaman 1 8
c.Penyiangan 2 16
5 Pemupukan
a.Pemupukan 1 1 8
c.Secara kimiawi3 1 8
9 Panen 1 8
Jumlah Biaya Tenaga Kerja 14 11
2
Table biaya tenaga kerja

 Tabel biaya tenaga kerja terong

No Jenis kegiatan Upah TK (Rp/hari) Nilai HKO (Rp)

L P L P

1 Pembibitan 100.000 100.000

2 Pengolahan lahan 100.000 500.000

3. Penanaman 100.000 200.000

4 Penyulaman 100.000 100.000

5 Penyiangan 100.000 200.000

6 Pemupukan 100.000 100.000

7 Pengendalian HPT 100.000 100.000


secara kimiawi

8 Panen 100.000 100.000

9 Total 1.400.000

Biaya tenaga kerja tanaman kacang tanah

No Jenis kegiatan Upah TK (Rp/hari) Nilai HKO (Rp)

L P L P

1 Pembibitan 100.000 100.000

2 Pengolahan lahan 100.000 500.000

3. Pengendaliaan 100.000 100.000


HPT secara
kimiawi

4 Panen 100.000 100.000

5 Total 800.000
No keterangan Modal Alasan
sendiri

1 Terong 5.000.000 Karna petani sudah memiliki cukup modal untuk


memulai usaha tani
2 Kacang 3.000.000
tanah

Modal usaha tani

Biaya variabel

Keterangan Total

Pestisida 1.848.000

Benih (terong dan 537.000


kacang tanah

Total 2.385.000

Biaya tetap

Keterangan total

Penyusutan 531.000

Tenaga kerja dalam keluarga 2.200.000

Total 2.731.000

Pendapatan petani
no Keterangan nilai

1 Modal uang sendiri 8.000.000

2 Biaya variabel 2.385.000

3 Biaya tetap 2.731.000

Total biaya 13.116.000

Pendapatan kotor

Hasil panen terong 100 kg @ 3000 300.000

Hasil panen kacang tanah 144 kg @ 5000 720.000

Jumlah 1.020.000

Keuntungan = TR-TC

=1.020.000-13.116.000 -12.096.000

R/C=TR/TC=1.020.000/13.116.000 0,077
Dokumentasi
Penutup

1.kesimpulan

Dari hasil pratikum dapat disimpulkan bahwa Tanaman terung umumnya


memiliki daya adaptasi yang sangat luas, namun kondisi tanah yang subur dan
gembur dengan sistem drainase dan tingkat keasamaan yang baik merupakan syarat
yang ideal bagi pertumbuhan terung. Untuk pertumbuhan optimum, pH tanah harus
berkisar antara 5,5 - 6,7, namun tanaman terung masih toleran terhadap pH tanah
yang lebih rendah yaitu 5,0. 12 Pada tanah dengan pH yang lebih rendah dari 5,0
akan menghambat pertumbuhan tanaman yang mengakibatkan rendahnya tingkat
produksi tanaman.
Tanaman terung adalah tanaman yang sangat sensitif yang memerlukan
kondisi tanam yang hangat dan kering dalam waktu yang lama untuk keberhasilan
produksi. Temperatur lingkungan tumbuh sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dan pencapaian masa berbunga pada terung. Lingkungan tumbuh yang
memiliki rata-rata temperatur yang tinggi dapat mempercepat pembungaan dan umur
panen menjadi lebih pendek (Samadi, 2001).
Tanaman kacang tanah adalah tanaman polong-polongan atau legum anggota
suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting
setelah kedelai di Indonesia.[1] Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini
tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dengan daun-daun
kecil tersusun majemuk.[1]

Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu.[1]

Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.

Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina


ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit.[1] Mengkonsumsi satu ons
kacang tanah lima kali seminggu dilaporkan dapat mencegah penyakit jantung[1].
Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan
resoki penyakit jantung koroner.[1] Memakan segenggam kacang tanah setiap hari
terutama pesakit kencing manis dapat membantu kekurangan zat.[3]
2.saran

Berdasarkan hasil wawancara kelompok 7 dengan petani tersebut diatas


dilapangan, sesuai dengan pernyataan beliau bahwa komiditi (kacang tanah) yang
beliau tanam hampir sebagian mengalami gagal panen yang disebabkan oleh kondisi
tanah,cuaca dan HPT. Untuk tu kami dari kelompok tujuh menyarankan kepada
petani tersebut agar dapat :

1. mengikuti segala jenis pelatihan yang berkaitan dengan pertanian, baik itu tentang
pengendalian HPT, pengeolahan tanah dll.

2. Memberikan masa jeda pada penanaman untuk mengembalikan unsur hara tanah.

3. Menjaga kebersihan lahan dari gulma guna mengoptimalkan nutrisi untuk


tanaman.
Tinjauan pustaka

http://digilib.unila.ac.id/7019/9/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKAdf

https://docplayer.info/70213694-Bab-ii-tinjauan-pustaka-2-1-taksonomi-
tanaman-terong-solanum-mengolena-l.html

http://repository.uin-suska.ac.id/5283/3/BAB%20II.pdf

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23602/F.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54826/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y

http://digilib.unila.ac.id/20397/4/BAB%202%20TIPUS%20ok-e.pdf

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/d0b6000506deddd27415a687c7
983d97.pdf

http://repository.ump.ac.id/5178/3/EKO%20PRATOMO%20BAB%20II.pdf

http://eprints.umm.ac.id/38081/3/BAB%202.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/5342/3/BAB%20II.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60039/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y

http://media.unpad.ac.id/thesis/150510/2008/150110080170_2_8178.pdf

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2770/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai