Disusun Oleh
Kelompok 7 :
1. Arifah : 1810005313049
Fakultas Pertanian
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melipahkan
nikmat dan rahmatnya, sehingga kita dapat menyelesaikan laporan pratikum ini
dengan baik dan dalam keadaan sehat wal’afiat.
Laporan ini kami buat sebagai salah satu syarat untuk bahan referensi belajar
dan merupakan hasil survei langsung kelapangan. Data diambil sesuai fakta yang
terjadi dilapangan. Laporan ini sebagai salah satu syarat untuk melakukan UAS di
semester 3., dengan mata kuliah Ilmu Usahatani Terpadu, dimana ibu Dian Fauzi,
SP,M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Laporani ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak dilakukan
perbaikan, dan laporan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk menambah
wawasan mengenai ilmu pertanian dibidang kacang tanah dan terong.
Kelompok 7
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Tabel…………………………………………………………………….
Daftar Gambar…………………………………………………………………
Bab I Pendahuluan :
1. 1 Latar Belakang………………………………………………………
1. 2 Tujuan……………………………………………………………….
1. 3 Manfaat……………………………………………………………...
2.2 Terong……………………………………………………..
2. 1 Analisis Usahatani…………………………………………………..
2. 3 Permodalan Usahatani……………………………………………….
2. 5 Dokumentasi…………………………………………………………
C. Penutup :…………………………………………………..
3. 1 Kesimpulan…………………………………………………………..
3. 2 Daftar Pustaka………………………………………………………..
Daftar Tabel
A. Tabel Komposisi Rumah Tangga
B. Tabel pembibitan
D. tabel Pupuk
E. Tabel pestisida
K. Tabel permodalan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pratikum lapangan kali ini kami tanaman yang kami adalah tanaman terong
dengan kacang tanah.Terong yang merupakan famili solanaceae atau nama
latinnya solanum melongena. Terong dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Tinggi pohon terung 40-150 cm, memiliki
daun dengan ukuran panjang 10- 20 cm dan lebar 5-10 cm, bunga berwarna putih
hingga ungu dengan lima mahkota bunga. Berbagai varietas terong tersebar luas di
dunai, perbedaannya terletak pada bentuk, ukuran, dan warnanya. Terong merupakan
jenis tanaman yang memiliki kedekatan dengan tanaman kentang, tomat, dan paprika.
Buahnya biasanya dijadikan sayur-sayuran yang bernilai gizi tinggi (Foodreference,
2010).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Sistematika
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
2.1.2 Morfologi
Batang terong rendah (pendek), berkayu dan bercabang. Tinggi batang tanaman
bervariasi antara 50-150 cm tergantung pada jenis varietasnya. Permukaan kulit
batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus.Tanaman terong memiliki
akar tunggang dan cabangcabang akar yang dapat menembus kedalam tanah sekitar
80-100 cm. Akar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar pada radius 40-80 cm
dari pangkal batang tergantung dari umur tanaman dan kesuburan tanahnya .
Bunga terong merupakan bunga banci atau lebih dikenal dengan bunga
berkelamin dua, dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina (benang
sari dan Putik), bunga seperti ini sering dinamakan bunga sempurna, perhiasan bunga
yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga. Mahkota
bunga berjumlah 5 - 8 buah dan akan digugurkan sewaktu buah berkembang.Bentuk
buahnya beragam silindris,lonjong,oval dan bulat. Buah terong menghasilkan biji
yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini
merupakan alat reproduksi atau perbanyakan secara generatif.
2. Terong Yumi F1 Varietas ini yang memiliki panjang ungu cocok untuk
dataran rendah - menengah, memiliki ciri tahan layu bakteri, bentuk buah
silindris dan panjang, warna ungu mengkilat, 24 x 5 cm, bobot 125 g/buah.
Mulai panen umur 50 - 55 hari setelah tanam dengan potensi hasil 2,5 - 3,5
kg/tanaman, 60 - 90 ton/ha (Anonim, 2017).
3. Terong Turangga F1 Merupakan terong yang memiliki ciri warna buah hijau
muda, untuk ketinggian tempat di dataran rendah-menengah, panjang buah
22-25 cm, bobot 100-120g/buah, vigor baik, mulai panen 50 - 55 HST, umur
produksi mencapai 12 buah/tanaman, 60 - 90 ton/ha (Anonim,2017).
Tabel 2. 1.4 Kandungan Gizi Terong per 100 g Bahan yang dapat Dimakan.
2.1.5 Manfaat
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Magnoliophyta
Ordo :Leguminales
Famili :Fabaceae
Subfamili :Faboideae
Genus :Arachis
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu.[1]
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.
2.2.2 Pemanfaatan
Tipe tegak
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada ruas-
ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.
Tipe menjalar.
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat
pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur panjang. Tipe
menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
2.2.4 Varietas
Hasilnya stabil.
Kacang tanah mengandung Omega 3 yang merupakan lemak tak jenuh ganda
dan Omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.[3] Dalam 1 ons kacang tanah
terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9.[3] Kacang tanah mengandung
fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida,
dengan cara menahan penyerapan kolesterol dari makanan yang disirkulasikan dalam
darah dan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dari hati, serta tetap menjaga
HDL kolesterol.[3] Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang
tubuh untuk memproduksi nitrogen monoksida yang berfungsi untuk melawan bakteri
tuberkulosis.[1]
2.2.6 Iklim
a) Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300
mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan rontok dan bunga
tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan
meningkatkan kelembapan di sekitar pertanaman kacang tanah.
b) Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara
minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–32 derajat C. Bila suhunya
di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat,
bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
c) Kelembapan udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %.
Adanya curah hujan yang tinggi akan meningkatkan kelembapan terlalu
tinggi di sekitar pertanaman.
a) Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang
gembur/bertekstur ringan dan subur.
b) Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH
antara 6,0–6,5.
c) Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya
mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang
ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi baik atau
lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan
kacang tanah.
Beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang tanah adalah[2]:
1. Penyakit layu
3. Penyakit Sclerotium
4. Penyakit karat
5. Kontaminasi aflatoksin
6. Hama Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca.
Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara
pengendaliannya dengan insektisida yang tersedia.
7. Hama Uret.
Hama yang memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya
tanaman layu dan mati. Cara pengendaliannya dengan menanam serempak,
penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
Hama yang memakan daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga
makan pucuk bunga. Cara pengendaliannya (1) penanaman serentak; (2)
penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
Nagari : Tapakis
Provinsi : Sumbar
C. Analisis Usahatani
a) Pembibitan (tanaman 1 dan 2)
1. Asal bibit diperoleh (3. Membeli dari produsen)
a. Tanaman sebelumnya b. Minta tetangga 3. Membeli dari
produsen bibit
Milik Minta
Uraian Beli Total
sendiri tetangga
a. Fisik
1. terong 6 bungkus 1.000×6=6.000. biji
2.kacang 20kg biji 20 kg
tanah
b.Nilai (Rp)
1. terong 50/bngks 50.000×6=300.000
2.kacang 125/kg 125.000×20=2.500.000
tanah
Terong
a. Tinggi : 20 cm
b. Lebar : 40 cm
c. Panjang : 500 cm
d. Jarak antar guludan : 80 cm
6. Waktu pengendalian :
Pengendalian : saat tanaman berumur
o Terong : 30hari
1. Penyulaman
Waktu penyulaman (berapa kali dan saat tanaman berumur berapa hari) :
a. Terong : (80%),
Deskripsi penyulaman :
2. Penyiangan
Deskripsi penyiangan :
4. Proses pengendalian :
Pestisida lanate dilarutkan dalam air 10liter,lalu disemprotkan ke daun terong
5. Panen (tanaman 1 dan 2)
Umur panen :
Proses panen :
Pengendalian
sampai panen
Total 531.000
Tanaman 1(terong
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
N TKDK TKLK HKO HKO
Jenis Kegiatan
o (HKP) (HKP) TKDK TKLK
L P L P L P L P
1 Pembibitan 1 8
2 Pengolahan lahan 5 40
3 Penanaman 2 16
4 Pemeliharaaan
b.Penyulaman 1 8
c.Penyiangan 2 16
5 Pemupukan
a.Pemupukan 1 1 8
c.Secara kimiawi3 1 8
9 Panen 1 8
Jumlah Biaya Tenaga Kerja 14 11
2
Tanam 2 ( kacang tanah)
L P L P
9 Total 1.400.000
L P L P
5 Total 800.000
No keterangan Modal Alasan
sendiri
Biaya variabel
Keterangan Total
Pestisida 1.848.000
Total 2.385.000
Biaya tetap
Keterangan total
Penyusutan 531.000
Total 2.731.000
Pendapatan petani
no Keterangan nilai
Pendapatan kotor
Jumlah 1.020.000
Keuntungan = TR-TC
=1.020.000-13.116.000 -12.096.000
R/C=TR/TC=1.020.000/13.116.000 0,077
Dokumentasi
Penutup
1.kesimpulan
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji
terganggu.[1]
Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (Sd.), kacang jebrol,
kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.
1. mengikuti segala jenis pelatihan yang berkaitan dengan pertanian, baik itu tentang
pengendalian HPT, pengeolahan tanah dll.
2. Memberikan masa jeda pada penanaman untuk mengembalikan unsur hara tanah.
http://digilib.unila.ac.id/7019/9/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKAdf
https://docplayer.info/70213694-Bab-ii-tinjauan-pustaka-2-1-taksonomi-
tanaman-terong-solanum-mengolena-l.html
http://repository.uin-suska.ac.id/5283/3/BAB%20II.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23602/F.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/54826/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
http://digilib.unila.ac.id/20397/4/BAB%202%20TIPUS%20ok-e.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/d0b6000506deddd27415a687c7
983d97.pdf
http://repository.ump.ac.id/5178/3/EKO%20PRATOMO%20BAB%20II.pdf
http://eprints.umm.ac.id/38081/3/BAB%202.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/5342/3/BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60039/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
http://media.unpad.ac.id/thesis/150510/2008/150110080170_2_8178.pdf
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/2770/3/BAB%20II.pdf