Anda di halaman 1dari 21

BUDIDAYA TANAMAN PAKCOY SECARA HIDROPONIK DENGAN

MEMANFAATKAN BOTOL BEKAS

LAPORAN PRATIKUM

ANGGOTA : 1. HELENA SISILIA MARIATI (20302079)


2. FETRI FELIANI JAYA (20302061)
3…………………………… (NPM)
4…………………………... (NPM)
5…………………………... (NPM)

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS
RUTENG2023
LEMBARAN PERSETUJUAN

NAMA KELOMPOK
1. HELENA SISILIA MARIATI (20302079)
2. FETRI FELIANI JAYA (203020261)
3. WIDIYANTI YONIS (20302183)
4. RIVALDO PANDU (20302081)
5. GEORGE AGUNG PERMANA (20302074)
6. YOHANES V.SAPUTRA LALU (20302190)
7. FERIARDUS RATE (203020)

PROGRAM STUDI : SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

MENYETUJUI

DOSEN PENGAMPUH DOSEN PENGAMPUH

Wensislaus Arman Ndau,S.Agr.,M.Agr Astried Priscilla Cordanis, S.P.,M.Si


NIDN: 1528099701 NIDN:

MENGETAHUI
KAPRODI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Ronaldus Don Piran, S.P.,M.P


NIDN:
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………….


LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………
1.2 Tujuan Pratikum………………………………………………………………………
1.3 Manfaat Pratikum……………………………………………………………………..
BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………………………….
2.1 Tanaman Pakcoy………………………………………………………………………
2.1.1 Klasifikasi………………………………………………………………………….
2.1.2 Morfologi…………………………………………………………………………..
2.1.3 Syarat Tumbuh…………………………………………………………………….
2.2 Sistem Hidroponik…………………………………………………………………….
2.2.1 Hidroponik Sistem Sumbu…………………………………………………………
2.2.2 Kelebihan Hidroponik……………………………………………………………..
2.2.3 Kekurangan Hidroponik…………………………………………………………..
2.3 Nutrisi Hidroponik……………………………………………………………………
2.3.1 AB Mix……………………………………………………………………………
2.3.2 Pupuk Organik Cair……………………………………………………………….
BAB III METODE PELAKSANAAN……………………………………………………
3.1 Waktu dan Tempat…………………………………………………………………….
3.2 Alat dan Bahan………………………………………………………………………..
3.3 Perlakuan Pratikum………………………………………………………………….
3.4 Pelaksanaan Pratikum………………………………………………………………..
3.4.1 Persiapan Alat dan Bahan…………………………………………………………
3.4.2 Persemaian dan Pemindahan Bibit…………………………………………………
3.4.3 Penanaman…………………………………………………………………………
3.4.4 Pemeliharaan………………………………………………………………………
3.4.5 Pemanenan…………………………………………………………………………

3.5 Parameter Pengamatan……………………………………………………………….


3.5.1 Jumlah Daun……………………………………………………………………..
3.5.2 Panjang Tanaman………………………………………………………………..
3.5.3 Tinggi Tanaman………………………………………………………………….
3.5.4 Panjang Akar ( Saat Panen ) …………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………
4.1 Jumlah Daun………………………………………………………………………….
4.2 Panjang Tanaman……………………………………………………………………..
4.3 Tinggi Tanaman………………………………………………………………………
4.4 Panjang Akar………………………………………………………………………….
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………..
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
5.2 Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dalam dunia moderen ini pertanian juga semakin maju, untuk menjawab masalah
yang semakin sempitnya lahan pertanian dikarenakan alih fungsi lahan pertanian yang
katanya lebih menguntungkan daripada digunakan untuk pertanian, seperti pembukaan
swalayan, tempat- tempat hiburan, dan lain sebagainya. Padahal kita ketahui mayoritas
masyarakat negara kita hidup dari bertani, sehingga lahan yang digunakan untuk menghidupi
mereka dan keluarganya di alih fungsikan, maka tidak ada yang dapat mereka andalkan untuk
memenuhi kebutuhannya. Bercermin dari masalah itu maka solusi muncul untuk membantu
keadaan pertanian kita yang semakin terpinggirkan, khususnya para petani yang telah
kehilangan sawah- sawah mereka. Solusi tersebut salah satunya berupa sistem tanam yang
tidak menggunakan media yang selama ini dianggap sebagai media satu- satunya untuk
bertanam. Media tersebut berupa media non tanah, bisa berupa air, udara, maupun jenis lain
yang selain tanah, seperti arang sekang, pasir dan lain sebagainya.

Metode hidroponik merupakan metode menumbuhkan tanaman didalam larutan


nutrisi tanpa menggunakan media tanah. Ditinjau dari segi sains, hidroponik telah
membuktikan bahwa tanah tidak diperlukan untuk menumbuhkan tanaman, kecuali unsur-
unsur, mineral dan zat- zat makanan seperti dalam tanah. Dengan mengeliminasi tanah berarti
juga mengeliminasi hama atau penyakit yang ada didalam tanah dan mengurangi
pengendalian tanah secara teliti nutrisi tanaman. Dalam larutan hidroponik telah tersedia zat-
zat makanan untuk tumbuhan dengan perbandingan yang tepat, sehingga dapat mengurangi
stress pada tanaman, lebih cepat matang dan panenpun akan lebih bagus kualitasnya. Media
tanam hidroponik berfungsi sebagai- penegak tanaman agar tidak roboh dan juga sebagai
penghantar cairan unsur hara. Jadi, ada beberapa jenis media tanam yang boleh dipakai,
seperti rock wol, botol aqua bekas kain flannel.

1.2 TUJUAN PRAKTUKUM

 Untuk mengetahui tata cara dalam hidroponik


 Untuk mengetahui tata cara pembenihan dalam hidroponik
 Untuk mengetahui tata cara penanaman dalam hidroponik
 Untuk mengetahui tata cara perawatan hidroponik
 Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman hidroponik menggunakan larutan AB MIX dan
POC
1.3 MANFAAT
 Untuk mengetahui tata cara perawatan hidroponik
 Untuk mengetahui pertumbuhan tanaman hidroponik menggunakan larutan AB MIX dan
POC
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 TANAMAN PAKCOY

2.1.1 klasifikasi

Pakcoy (Brassica chinensis L.) Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae
yang masih berada dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim.
Pakcoy merupakan salah satu varietas dari tanaman sawi yang dimanfaatkan daunnya
sebagai sayuran. Pakcoy berasal dari benua Asia yaitu dari Tiongkok dan Asia Timur.
Klasifikasi tanaman pakcoy adalah sebagai berikut (Haryanto dkk., 2007):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica chinensis L.

Sawi pakcoy merupakan sayuran yang sangat diminati masyarakat dari anak-anak
sampai orang tua, karena sawi pakcoy banyak mengandung protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, B, C, E dan K yang sangat baik untuk kesehatan
(Haryanto dkk., 2007). Kandungan gizi dalam sawi pakcoy sangat baik terutama
untuk ibu hamil karena dapat menghindarkan dari anemia. Selain itu sawi pakcoy
dapat menangkal hipertensi, penyakit jantung, dan mengurangi resiko berbagai jenis
kanker (Pracaya dan Kartika, 2016)

2.1.2.Morfologi pakcoy

Pakcoy memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang akar berbentuk bulat
panjang yang menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm
(Setyaningrum dan Saparinto, 2011). Tanaman ini memiliki batang yang sangat
pendek dan beruas-ruas, sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi
sebagai pembentuk dan penopang daun. Pakcoy memiliki daun yang halus, tidak
berbulu dan tidak membentuk krop. Tangkai daunnya lebar dan kokoh, tulang daun
dan daunnya mirip dengan sawi hijau, namun daunnya lebih tebal dibandingkan
dengan sawi hijau (Haryanto dkk., 2007).
Struktur bunga tanaman sawi tersusun dalam tangkai bunga yang panjang dan
bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas empat helai daun kelopak, empat
helai daun mahkota, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang 6 berongga
dua. Penyerbukan bunga tanaman ini dapat berlangsung dengan bantuan serangga
maupun oleh manusia. Buah tanaman sawi termasuk tipe buah polong berbentuk
memanjang dan berongga dengan biji berbentuk bulat kecil berwarna coklat
kehitaman (Sunarjono, 2013).

2.1.3.Syarat tumbuh pakcoy

Pakcoy merupakan tanaman semusim yang hanya dapat dipanen satu kali. Sawi
pakcoy dapat dipanen pada umur 40-60 hari (ditanam dari benih) atau 25-30 hari
(ditanam dari bibit) setelah tanam (Prastio, 2015). Tanaman pakcoy dapat tumbuh
pada dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketingian 5-1.200 m diatas
permukaan laut (dpl). Namun tanaman sawi pakcoy akan lebih baik jika ditanam di
dataran tinggi dengan udara yang sejuk (Haryanto dkk., 2007). Iklim yang baik untuk
pertumbuhan pakcoy yaitu daerah yang memiliki suhu 15-300C, memiliki curah hujan
lebih dari 200 mm/ bulan, serta penyinaran matahari antara 10-13 jam (Rukmana,
1994). Kelembapan udara yang sesuai untuk pertumbuhan pakcoy yaitu antara 80-
90%. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman pakcoy adalah tanah gembur
yang banyak mengandung humus, subur, dengan pH antara 6-7, serta drainase yang
baik karena tanaman sawi pakcoy tidak menyukai genangan.

2.2 SISTEM HIDROPONIK

2.2.1 Hidroponik Sistem Sumbu

Hidroponik sistem wick atau sumbu merupakan sistem yang paling sederhana
dari semua jenis sistem hidroponik. Itu karena secara tradisional tidak
memiliki bagian yang bergerak, sehingga tidak menggunakan pompa atau
listrik.. Karena tidak membutuhkan listrik untuk bekerja, itu juga sangat
berguna di tempat-tempat di mana tidak bisa menggunakan listrik. Sistem
sumbu adalah jenis sistem yang mudah untuk dibuat ketika pertama kali
belajar tentang hidroponik, dan / atau Anda hanya Anda inginkan untuk
mendapatkan pengalaman pertama. Jenis sistem hidroponik ini juga sering
digunakan oleh dosen di kelas sebagai percobaan untuk para mahasiswa.
Keduanya membantu menjelaskan bagaimana tanaman tumbuh, serta
membuat mereka tertarik pada hidroponik.
Pada dasarnya sistem sumbu hanya untuk menaikkan larutan nutrisi dari
penampungan ke tanaman menggunakan proses kapiler. Berarti mengisap air
ke tanaman melalui sumbu seperti spons. Biasanya sistem sumbu yang baik
akan memiliki minimal dua atau lebih baik sumbu ukuran untuk memasok air
yang cukup (larutan nutrisi) ke tanaman. Ember / wadah dengan tanaman di
dalamnya pada dasarnya terletak tepat di atas wadah yang digunakan untuk
penampungan.

2.2.2 KELEBIHAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU

 Tanaman selalu terpenuhi kebutuhan nutrisinya asalkan sumbu


kapiler masih menyentuh air nutrisi dan sumbu kapiler berfungsi
dengan baik..
 Ukuran Fleksibel, bisa mulai dari yang sangat sederhana, misalnya
menggunakan botol bekas air mineral, bak ukuran 30 x 50 cm, dan
yang lebih besar lagi.
 Peralatan mudah ditemukan dan murah.
 Tidak tergantung pada aliran listrik,

2.2.3 KEKURANGAN HIDROPONIK SISTEM SUMBU

 Ada pekerjaan tambahan yaitu memasang kain flanel pada netpot,


jika untuk skala industri menjadi kurang efektif.

 Perlu campur tangan manusia khususnya untuk menggerakkan air


agar suplai oksigen tercukupi, dan lumut tidak berkembang biak.
Masalah ini bisa diatasi dengan menambahkan aerator pada setiap
bak penampungan.

 Pertumbuhan tanaman kurang maksimal karena suplay nutrisi tidak


merata, tergantung dengan sumbu kapiler.

 2.Semoga uraian tersebut dapat memberikan pencerahan bagi para


pemula hidroponik, selamat mencoba. (Slamet Riyanto)

2.3 NUTRISI HIDROPONIK

2.3.1 AB MIX
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Pelaksanaan praktikum pengenalan sistem hidroponik dan pembuatan


nutrisi ,pemotongan kain flannel,pemotong rock wol dan persemain benih
pakcoy pada hidroponik di laksanakan pada 6 mei 2023,yang bertempat di
laboratorium pertanian . pemindahan bibit pakcoy pada wadah yang berisi
nutrisi di laksanakan pada tanggal 23 Mei 2023 tempat pelaksanaan di
laboratorium pertanian

3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat : kater,gunting, mistar ,spoit

Bahan : botol aqua bekas,kain flannel ,rokwall,gelas ukur, ember,

wadah persemaian.

3.3 PERLAKUAN PRAKTIKUM

PERLAKUAN PRATIKUM
AB MIX POC
K0 10 ml/L 0 ml/L
K1 8 ml/L 25 ml/L
K2 6 ml/L 50 ml/L
K3 4 ml/L 75 ml/L
K4 0 ml/L 100 ml/L

KOMBINASI PERLAKUAN ULANGAN


P1 P2 P3 P4
K0 K0P1 K0P2 K0P3 K0P4
K1 K1P1 K1P2 K1P3 K1P4
K2 K2P1 K2P2 K2P3 K2P4
K3 K3P1 K3P2 K3P3 K3P4
K4 K4P1 K4P2 K4P3 K4P4
3.4 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.4.1 Persiapan Alat dan Bahan

 Tanaman pakcoy (20 buah )

 Pupuk oraganik cair

 Nutrisi AB MIX

 Botol aqua (20 buah)

 Air

 Kain flannel (20 buah)

 Rockwoll( 20 buah )

 Penggaris

 Gunting

 Gelas ukur

 Kater

 Ember

3.4.2 persemaian dan pemindahan bibi

Persemaian benih

 Pemilihan rockwool

Syarat utama media tanam untuk hidroponik adalah harus ringan dan mempunyai
porositas yang baik. Substrat yang digunakan dalam hidroponik mempunyai
fungsi yang sama dengan tanah, yaitu sebagai media yang dapat menyerap dan
menyediakan air, unsur hara, dan oksigen bagi tanaman yang diserap melalui akar.

 Memotong rockwoll

Umumnya rockwool yang dijual di toko berbentuk potongan seperti balok atau
lebaran dengan ukuran tertentu. Sehingga, untuk penyemaian sebaiknya dilakukan
pemotongan dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm menggunakan kater atau gergaji.
Kemudian potongan tersebut direndam dengan air dan letakkan pada wadah semai
atau tray semai.

 Kedalaman benih diletakkan ½ cm agar benih pakcoy tidak kesulitan untuk


tumbuh. Kemudian pakcoy diletakkan pada wadah semai khusus untuk
penyemaian saja. Proses penyemaian pakcoy berjalan selama 7-10 hari setelah
semai.

 Setelah lebih dari waktu penyemaian maka bibit pakcoy akan dipindahkan ke
sistem dalam botol aqua yang telah di sediakan dengan kain flannel .Penyemaian
Pakcoy Dalam sistem hidroponik pemberian nutrisi sangat penting karena dalam
medianya tidak terkandung zat hara yang dibutuhkan tanaman. Komposisi larutan
nutrisi tidak hanya bergantung pada konsentrasi nutrisi tapi juga faktor lainnya
terkait dengan budidaya, termasuk jenis hidroponik, lingkungan, tahap fenologis,
jenis tanamandan kultivarPindah Tanam Pakcoy hidroponik

Pindah tanam

dapat dilakukan setelah muncul daun sejati. Ketika hal itu terjadi, artinya
perakaran tanaman sudah cukup kokoh untuk dipindah tanamkan. Bibit pakcoy
dipindah bersamaan dengan media tanam rockwool ke dalam netpot. Setelah itu,
netpot yang sudah berisi tanaman pakcoy dimasukkan ke dalam lubang instalasi /
media hidroponik lainnya.

3.4.3 Penanaman
Pemindahan benih pakcoy ke dalam botol aqua dilakukan pada saat benih tanaman
telah berdaun 3 yaitu berumur 2 minggu. Botol aqua diberi kain flanel sebagai
sumbu dan diisi dengan media tanam sesuai perlakuan. Media tanam yang
digunakan pada penelitian ini yaitu rockwool, larutan AB MIX dan POC . Kriteria
PAKCOY yang dapat dipindahkan yaitu tanaman sehat dan segar, tinggi tanaman
dan jumlah daun relatif sama
3.4.3 Pemeliharaan
Perawatan tanaman pakcoy hidroponik tidak terlalu sulit. Perawatan yang
penting untuk dilakukan adalah mengatur nutrisi dan kebutuhan sinar
matahari. Dengan melakukan perawatan optimal, makan pertumbuhan
tanaman pakcoy bisa maksimal.
3.4.5 Pemanenan
Jika lokasinya bagus, pakcoy hidroponik sudah bisa dipanen dalam waktu 4 minggu
saja. Pemanenan pakcoy sebaiknya dilakukan pada siang atau sore hari (pakcoy dalam
keadaan segar) dan sebelum pakcoy disimpan, menyemprot daun-daun pakcoy akan
memberikan kesegaran pada tanaman lebih lama.
3.5 Parameter Pengamatan
3.5.1 Jumlah Daun
Daun yang diamati adalah daun yang sudah terbuka secara sempurna dan pengamatan
dilakukan pada saat tanaman berumur 1 MSPT (minggu setelah pindah tanam) dengan
interval pengamatan 1 minggu sampai 4 MSPT.
3.5.2 Panjang Tanaman
Panjang tanaman dimulai dari akar tanaman hingga ujung daun tertinggi. Pengamatan
dilakukan pada saat tanaman berumur 1 MSPT ( minggu setelah pindah tanam)
dengan interval pengamatan 1 minggu sampai 4 MSPT.
3.5.3 Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari permukaan media tanam hingga ujung daun
tertinggi. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 1 MSPT ( minggu
setelah pindah tanam) dengan interval pengamatan 1 minggu sampai 4 MSPT.

3.5.4 Panjang Akar ( Saat Panen )


Panjang akar diukur setelah panen yaitu saat tanaman berumur 28 HST. Pengukuran
dilakukan manual menggunakan meteran dengan satuan (cm2 ), akar yag dipilih akar
yang terpanjang
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 JUMLAH DAUN

Tabel 1 jumlah daun pada perlakuan P1


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop1 3 4 5 7
K1p1 4 5 7 8
K2p1 3 4 6 7
K3p1 3 4 6 7
K4p1 3 4 5 7
JUMLAH 16 21 29 36

RATA RATA 3.2 4.2 5.8 7.2


Tabel 2 jumlah daun pada perlakuan p2
Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop2 3 4 6 7
K1p2 3 4 6 7
K2p2 3 4 5 6
K3p2 3 4 6 7
K4p2 3 4 6 8
JUMLAH 15 20 29 35
RATA RATA 3 4 19.4 7

Tabel 3 jumlah daun pada perlakuan p3


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop3 2 3 6 7
K1p3 3 4 6 7
K2p3 3 4 5 6
K3p3 3 4 6 7
K4p2 2 3 6 8
JUMLAH 13 18 29 35
RATA RATA 2.6 3.6 5.8 7
Tabel 4 jumlah daun pada perlakuan p4
Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop4 2 3 6 7
K1p4 3 4 6 7
K2p4 3 4 5 6
K3p4 3 4 6 7
K4p4 2 3 6 7
JUMLAH 13 18 29 34

RATA RATA 2,6 3.6 5.8 6.8


4.2 panjang tanaman
Tabel 1 panjang tanaman perlakuan p1
Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop1 4 6 8 10
K1p1 4 6,3 7,5 9
K2p1 4 7,4 8 9,5
K3p1 4 7,6 8 9,5
K4p1 5 8 10 12
JUMLAH 21 35,3 41,5 50

RATA RATA 4.2 7,06 8,3 10

Tabel 2 panjang tanaman perlakuan p2


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop2 3 5 7 8
K1p2 4 6,25 8 8,30
K2p2 4 5,3 7,5 9
K3p2 3 5 6,5 8
K4p2 4 6 7,3 10
JUMLAH 18 27,55 36.3 43.3

RATA RATA 3,6 5.51 7.26 8.66

Tabel 3 panjang tanaman perlakuan p3


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop3 4 6 8 9
K1p3 4 6,3 8,15 9
K2p3 4 7,4 7,5 8
K3p3 4 6 7,10 8
K4p3 4 4,6 8 9
Jumlah 20 30,3 38,75 43

Rata rata 4 26.62 7.75 8.6

Tabel 4 panjang tanaman perlakuan p4


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan
Kop4 3 5 7 8
K1p4 4 6,25 8 8,30
K2p4 4 5,3 7,5 9
K3p4 3 5 6,5 8
K4p4 4 6 7,3 10
Jumlah 18 27,5 36,3 43.3

Rata rata 3,6 5.51 7,26 8.66

4.3 tinggi tanaman


Tabel 1 tinggi tanaman pada perlakuan p1
Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan

Kop1 2 3,4 5 5,10


K1p1 2,3 3,6 6 6,7
K2p1 2,3 3,6 6 7
K3p1 2 3 ,5 5 6
K4p1 3 4 7 8,5
Jumlah 11,6 18.1 29 33,3

Rata rata 2.32 3,62 5,8 6,66


Tabel 2 tinggi tanaman pada perlakuan 2
Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
perlakuan

Kop2 2 3,4 5 5,10


K1p2 2,3 3,6 6 6,7
K2p2 2,3 3,6 6 7
K3p2 2 3 ,5 5 6
K4p2 3 4 7 8,5
Jumlah 11,6 18,1 35 40,3

Rata rata 2,32 3.62 7 8.6

Tabel 3 tinngi tanaman perlakuan p3


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
perlakuan

Kop3 2 3,4 5 6
K1p3 3 3,45 6 6,7
K2p3 3 3,45 6 7
K3p3 2 3 ,5 5 6
K4p3 3 4 7 8,5
Jumlah 13 17,8 29 34,2

Rata rata 2,6 3,56 5,8 6,84

Tabel 4 tinggi tanaman pada perlakuan p4


Kombinasi Minggu 1 Minggu 2 Minngu 3 Minggu 4
perlakuan

Kop4 2,5 3,4 5 6


K1p4 3 3,6 5 7
K2p4 2 3,6 6 7
K3p4 2 3 ,5 5 7
K4p4 3 4 7 9
Jumlah 12,5 18,1 28 36
Rata rata 2,5 3,62 5,6

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdaasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa :
Perlakuan beberapa kombinasi nutrisi AB MIX dan POC sangat berpengaruh
terdahadap pertumbuhan pakcoy .dan konsentrasi nutrisi yang paling berpengaruh
terhadap pertumbuhan pakcoy ialah pada kombinasi perlakuan ke 4 yaitu 0 ml /L AB
MIX dan 100 ml/L POC .

5.2 SARAN
Sebaik nya dalam praktik hidroponik dengan sistim sumbu berkitan dengan larutan
nutrisi yang di gunakan sebaik nya menggunakan kombinasi perlakuan ke 4 sehingga
dapat memproduksi tanaman pakcoy dengan tingkatan yang tinggi.
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai