JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2016
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH BUDIDAYA TANAMAN SAYUR
Disusun Oleh :
Mengetahui,
1|Page
KATA PENGANTAR
Suatu teori yang dapat dipahami oleh seseorang khususnya mahasiswa dalam
bidang ilmu tertentu, khususnya dalam teknik bercocok tanam dalam mata Budidaya
Tanaman Sayur pada muatan Budidaya Tanaman Sayur dan Buah , sehingga mahasiswa
perlu di berikan praktikum secara langsung. Kegiatan Praktikum pada dasarnya dilakukan
pada ruang terbuka (lapangan) maupun greenhouse/screen house untuk keperluan
tersebut maka sangat perlu dibuat modul penuntun atau panduan pelaksana praktikum
yang disusun secara sistematis, sehingga mahasiswa lebih mudah untuk dilaksanakan.
Penuntun praktikum Budidaya Tanaman Sayur dibuat berdasarkan beberpa acuan
dari beberpa literature yang berkaitan dengan budidaya tanaman Sayur. Penuntun
praktikum Budidaya Tanaman Sayur ini dibuat dan akan terus direvisi kembali.
Penyusun
2|Page
DAFTAR NAMA KELOMPOK PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN SAYUR
Kelompok I :
1. ...........................................
2. ...........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
5. ...........................................
Kelompok II :
1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
Kelompok III :
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. ..........................................
3|Page
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SAYUR
I. PENDAHULUAN
4|Page
suplemen serat yang banyak dijual di pasaran itu hanya bersifat membantu kecukupan
asupan serat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Suplemen serat memang dibuat dari ekstrak tumbuh-tumbuan tertentu (boleh
dibilang dari serat alami juga), namun tetap saja berbeda dengan serat yang langsung
terdapat dalam bahan makanan sehari-hari (dalam sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-
kacangan, dan serealia). Suplemen serat merupakan ekstrak atau sari dari suatu bahan
alam. Proses ekstraksi atau penyaringan akan menghilangkan banyak zat-zat lain yang
sebenarnya berguna bagi kesehatan.
Oleh karena itu mengkonsumsi sayur-sayuran yang langsung diolah sendiri
sangatlah dianjurkan. Banyak sekali sayur-sayuran yang ada di sekeliling Anda, selain
harganya murah muriah, juga mudah didapat. Berikut beberapa contoh makanan yang
berserat : Beras menyumbang 2,1 gram serat, sedangkan kacang-kacangan hanya 1,1
gram (misalnya kacang panjang, tempe, tahu, kacang hijau, dan kacang merah). Sayur
mensuplai 1,2 gram serat (misalnya kangkung, wortel, terong, kol, bayam, buncis, nangka
muda, pepaya muda, dan daun singkong).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan dan pemahaman teknologi budidaya tanaman sayur kacang panjang.
5|Page
II. TINJAUAN PUSTAKA
6|Page
Kacang panjang atau Vigna Sinensis digolongkan kedalam famili leguminosa.
Famili leguminosa biasa dimanfaatkan petani sebagai tanaman sela untuk memulihkan
kandungan nitrogen tanah. Selain bermanfaat sebagai tanaman sela, budidaya kacang
panjang sangat potensial secara ekonomi. Budidaya kacang panjang dapat dilakukan di
dataran tinggi hingga 800 meter dpl, maupun rendah. Suhu optimum pertumbuhannya
ada di rentang 15-24oC dengan curah hujan 600-1500 mm per tahun. Sedangkan suhu
maksimum yang bisa dicapai adalah 35oC dan suhu minimum 10oC.
Di Indonesia, budidaya kacang panjang bisa dilakukan sepanjang musim. Namun
kebiasaan petani menanamnya di awal musim hujan, terkecuali untuk tanah sawah,
petani biasanya menanam di musim kemarau. Kacang panjang menyukai tipe tanah
gembur yang terkena langsung sinar matahari dengan drainase yang baik. Kandungan
hara yang berlebih membuat tanaman tumbuh subur, hanya produksi bijinya minim.
Sedangkan di tanah yang unsur haranya lebih rendah, daun tanaman tidak begitu subur
namun produksi bijinya bisa lebih baik.
Syarat media tanam yang baik
Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan
menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media
tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya
tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah.
Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman.
Penanaman benih kacang panjang
Kacang panjang lebih efektif ditanam secara langsung tidak disemaikan terlebih dahulu.
Pemilihan benih yang baik bisa dilihat secara fisik, yaitu dari penampilannya yang
mengkilap. Selain itu, benih yang baik apabila direndam dalam air akan tenggelam tidak
mengapung. Apabila benih dibeli ditoko lebih baik benih telah diuji.
Buatlah lubang dengan cara ditugal pada setiap polybag. Kemudian masukan 2-3 biji
benih kacang panjang pada setiap lubangnya, tutup dengan tanah. Kebutuhan benih
untuk satu hektar lahan sekitar 50 kg.
Perawatan budidaya kacang panjang
Perawatan yang harus diperhatikan adalah penyiraman atau pengairan. Pada
lahan beririgasi penyiraman bisa dilakukan dengan menggenangi lahan dengan air.
7|Page
Setelah tanah dirasa lembab, air dikeluarkan lagi. Pada lahan tadah hujan, terutama saat
awal pertumbuhan benih, penyiraman harus dilakukan secara manual.
Setelah tanaman berumur 15-20 hari, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan
sebaiknya berupa pupuk kompos dengan jumlah 20 ton per hektar dengan disebar
disekitar tanaman. Setelah dipupuk, timbun dengan cara menutup dengan tanah.
Perlakuan ini berguna untuk memperkuat cengkraman perakaran tanaman dan pupuk
menyerap kedalam tanah.
8|Page
Kutu hitam dan kutu putih, menghisap cairan pada daun sehingga mengakibatkan
bercak kuning pada daun. Pada gilirannya akan menganggu proses fotosintesis
daun sehingga produksi tidak maksimal.
Kepik daun, mengakibatkan lubang-lubang pada daun dengan bentuk yang tidak
beraturan.
Penggerek polong, pada polong muda akan tampak lubang-lubang kecil dan
bijinya habis dimakan. Pada polong tua akan ditemukan bercak-bercak coklat dan
didalamnya terdapat ulat hijau beserta kotorannya.
Ulat grayak, menyerang seluruh bagian tanaman yang terdapat dipermukaan
tanah. Serangan bisa hebat dan meluas hingga menghabiskan seluruh areal
tanaman.
Penyakit yang bisa dijumpai pada budidaya kacang panjang adalah penyakit karat dan
bercak daun Cercospora. Namun penyakit pada kacang panjang lebih jarang ditemukan
dibanding serangan hama.
Hasil panen budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang sudah siap dipanen setelah 45-50 hari. Buah yang siap dipanen
berwarna hijau keputihan. Cara panen dilakukan dengan cara dipetik, biasanya periode
panen kacang panjang dalam satu kali siklus budidaya sebanyak 15-18 kali. Hasil produksi
kacang panjang bergantung pada banyak variabel, diantaranya jenis varieatas tanaman,
mutu benih dan pemeliharaan. Budidaya kacang panjang yang baik menghasilkan panen
lebih dari 35 ton per hektar.
Cara memetik buah saat panen menentukan produktivitas panen berikutnya. Ada dua
cara untuk memetik buah kacang panjang. Pertama, mematahkan tangkai buah ke arah
yang berlawanan dengan lekukan buah yang menempel pada buah. Kedua dengan cara
memutar buah hingga terlepas dari tangkainya. Kedua cara tersebut bisa menghindarkan
kerusakan pada bunga atau buah yang belum siap panen.
9|Page
I. METODE PRAKTIKUM
10 | P a g e
5. Pengamatan
a. Pengamatan pertumbuhan : jumlah daun dan umur tanaman saat berbunga
pertama kali, jumlah bunga dan jumlah polong (seminggu sekali)
b. Pengamatan panen
Jumlah Bobot
Panjang Ket/
Umur polong/ polong/tan
Perlakuan Panen ke polong Ciri-ciri
(hst) tan (g)
a. ........... 1
b. ............
2
3
4
5
Cat: hst = hari setelah tanam
11 | P a g e
Sistematika laporan :
- Cover depan
- Kata pengantar
- Daftar isi
- Daftar tabel
- Daftar gambar
- I.Pendahuluan:
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan praktikum
- II. Tinjauan Pustaka
- III. Metode Praktikum
1.1. Tempat dan waktu
1.2. Alat dan Bahan
1.3. Langkah kerja
- IV. Hasil dan Pembahasan
- V. Kesimpulan dan Saran
- Daftar Pustaka/ referensi
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Y. 1995. Telaah Tingkat Jenis Residu Pestisida pada Beberapa Sayuran
yang Dijual di Pasar Swalayan dan Pasar Umum Bogor (tesis). Bogor:
Nugrohati, S. dan K. Untung. 1986. Pestisida dalam Sayuran. Seminar Keamanan
Pangan dalam Pengolahan dan Penyajian. Yogyakarta 1 – 3 September.
Nursanyoto H, dkk. 1992. Ilmu Pertanian. Jakarta. Golden Terayon Press.
Sunarjono, H. H. 2003. Seri Agribisnis: Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta :
Penebar Swadaya.
13 | P a g e