Kelas :
Kelompok :
Dengan Hidroponik, Hidup Lebih Baik Anggota Kelompok :
1. ....................................
2. .....................................
3. .....................................
4. .....................................
5. .....................................
SMA Bingin Teluk 6. .....................................
“BEREKAYASA DAN BERTEKNOLOGI
MANFAAT SAYUR
Tubuh butuh vitamin, mineral, dan serat, salah satunya dari sayur. Pedoman Gizi
Seimbang dari Kemenkes RI merekomendasikan konsumsi 3-5 porsi sayur setiap hari.
Coba cek porsi sayur kamu, apakah kurang atau tidak makan sayur sama sekali? Padahal,
masalah kesehatan akibat tidak makan sayur sangat meresahkan. Berikut ini beragam
gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat kurang makan sayur
1. Mudah Memar
Sayuran adalah salah satu sumber vitamin C terbaik. Bila tubuh kekurangan
vitamin C, maka risiko memar di kulit atau pembuluh darah mudah pecah dapat
meningkat. Sayuran mengandung vitamin C antara lain paprika merah, kangkung,
cabai merah, sayuran berdaun gelap, brokoli, dan kubis.
2. Sering Kelelahan
Asam folat alami bisa didapat dari beberapa jenis makanan, salah satunya
sayuran. Kekurangan asam folat bisa membuat kamu kelelahan sepanjang waktu
dan anemia. Jenis vitamin B tersebut dapat ditemukan di dalam sayuran berdaun gelap
dan kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, dan asparagus.
Akibat tidak suka makan sayur lainnya adalah menurunnya daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh yang baik dibutuhkan untuk memerangi radikal bebas, virus,
bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sayuran mengandung vitamin B kompleks,
vitamin C, vitamin E, zink, zat besi, magnesium, dan potassium. Tubuh yang
kekurangan nutrisi tersebut dapat cepat atau sering sakit, misalnya common
cold dan influenza. Tak hanya itu, kurang makan sayur menyebabkan proses
pemulihan penyakit lebih lama.
4. Bikin Lemot
Otak tak mampu bekerja maksimal akibat tidak pernah makan sayur. Kamu pun
akan mudah lupa dan sulit berpikir jernih. Lutein, yaitu nutrisi yang diklaim dapat
meningkatkan sistem pembelajaran dan memori di otak, dapat ditemukan di dalam
berbagai sayuran seperti sayuran berdaun hijau dan brokoli.
Brokoli dan bayam bisa membantu mencegah kram otot pada malam hari.
Sayuran berdaun hijau tersebut diketahui kaya kalsium dan magnesium, keduanya
dibutuhkan otot agar terhindar dari kram. Selain itu, ada juga penelitian yang
menyebutkan makan sayuran hijau sebelum haid bisa mencegah kram perut.
Berat badanmu bisa gampang naik, lho, akibat jarang makan sayur. Konsumsi
sayuran dan buah yang seimbang dapat mengenyangkan atau membantu
mempertahankan rasa kenyang karena kandungan seratnya. Kalau sedang diet, makan
sayur dapat membantu mencegah ngemil berlebihan.
7. Gampang Stres
Percaya atau tidak, efek samping kurang makan sayur adalah mudah stres. Tidak
makan sayur bisa membuat tubuh rentan mengalami peradangan dan stres.
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap stres, baik fisik maupun psikis.
Kalau pola makan kamu buruk plus penanganan stresnya tidak tepat, efek peradangan
yang merusak bisa terjadi. Makanan kaya senyawa anti-peradangan di antaranya yang
mengandung asam lemak tak jenuh, antioksidan, polifenol, dan karotenoid, seperti
sayuran berdaun hijau dan paprika berwarna cerah. Selain itu, sayuran juga sumber
asam folat yang baik dan berfungsi sebagai perangsang produksi dopamin, yaitu
hormon relaks dan bahagia. Bila kadar dopamin di dalam tubuh sangat rendah, kamu
bisa berisiko lebih tinggi mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati.
Memang tak ada makanan pencegah kanker. Namun, American Institute for
Cancer Research mengatakan memperbanyak makan sayur dan buah bisa mengurangi
risikonya! Sayur mengandung vitamin E, vitamin C, dan karotenoid dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas, yang dikenal dapat menyebabkan kanker.
Masalah lain akibat tidak makan sayur adalah sariawan dan gusi berdarah.
Keluhan ini dikarenakan kekurangan vitamin C, magnesium, dan kalsium. Oleh
sebab itu, perbanyak makan sayuran seperti bayam, sawi, dan sayuran berdaun hijau
tua lainnya agar tidak terkena sariawan dan gusi berdarah.
10. Sembelit
Sayur merupakan sumber serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Akibat
kurang makan sayur, kamu bisa sembelit atau konstipasi. Meski begitu, konsumsi
sayur harus diimbangi dengan banyak cairan juga, ya, untuk membantu mengeluarkan
feses dari tubuh.
Banyak sayuran kaya beta-karoten dan vitamin C. Vitamin Ini berfungsi sebagai
antioksidan di dalam tubuh. Selain itu, nutrisi tersebut membantu menghambat atau
mencegah aterosklerosis, dengan menurunkan penumpukan plak dari kolesterol dan
zat lainnya di arteri (pembuluh darah).
Kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral di dalam sayur sangat baik untuk
kesehatan kulit. Kamu harus lebih sering makan sayur agar awet muda, bukan malah
makan makanan berlemak atau tinggi gula!
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2006. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan. Indonesia 2006.
Hasil Survei Pertanian. Jakarta: BPS.
Baliwati, Yayuk F, Ali Khomsan dan C. Meti Dwiriani ( ed). 2004. Pengantar Pangan dan
Gizi. Jakarta: Panebar Swadaya.
Fase :E
Materi Pokok : Sayur
Topik : Manfaat Tanaman Sayur
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan air
tinggi, beberapa diantara sayuran tersebut ada yang dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak
namun ada juga yang memerlukan proses pengolahan terlebih dahulu seperti direbus, dikukus
untuk memaksimalkan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya atau untuk menambah cita rasa
dari sayuran tersebut. Sayuran merupakan sumber penting dari banyak nutrisi termasuk
potasium, asam folat, serat makanan, vitamin A, vitamin E, vitamin C. Sayur bermanfaat bagi
kesehatan manusia, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah wasir dan sembelit,
menurunkan tekanan darah serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Sumber Belajar
1. Bahan Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila „Berekayasa dan Berteknologi‟
2. Utari, Reni. 2023. Manfaat Sayuran Tak Ada Habisnya. https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-
sayuran-tak-ada-habisnya-ini-pentingnya-dikonsumsi-setiap-hari (Diakses 15 Oktober 2022)
3. Bagian Pengembangan RSUD Nunukan. 2023. Manfaat Sayuran Hijau Bagi Kesehatan.
https://rsud.nunukankab.go.id/detailpost/manfaat-sayuran-hijau-untuk-kesehatan
(Diakses 15 Oktober 2023)
Lembar Kerja 1
Cara Kerja
1. Bacalah bahan ajar yang terdapat pada jurnal projek penguatan profil pelajar pancasila
2. Jawablah pertanyaan yang terdapat pada LK ini
3. Lakukan diskusi secara berkelompok
4. Jika ada yang masih ragu tanyakan kepada guru
5. Buatlah kesimpulan hasil pengerjaan LK
Kegiatan
2. Menu apa saja yang biasa kamu makan ketika sarapan. Tuliskan di dalam piring berikut!
Lembar Kerja 1
4. Apakah kalian pernah makan sayur? Kapan terakhir kalian makan sayur?
6. Apakah kalian suka makan sayur? Dari skala 1-10, angka berapakah yang menunjukkan kesukaan kalian terhadap
sayur?
Ya / Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7. Jelaskan alasan mengapa kalian menyukai ataupun tidak menyukai makan sayur ?
8. Apa saja sayur yang kalian bawa dari rumah hari ini!
Lembar Kerja 1
Kesimpulan
Tanaman bisa melakukan pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal merupakan faktor genetik, sedangkan faktor ekternal merupakan faktor
lingkungan seperti tanah, iklim dan kelerengan. Tanah yang merupakan lapisan terluar bumi, memiliki
peran yang sangat vital bagi manusia karena kehidupan kita bergantung padanya. Tanah sebagai media
tanam biasanya digunakan dalam budidaya pertanian. Di Indonesia, letak astronomis dan geografis
memainkan peran penting dalam membentuk beragam jenis tanah. Adapun jenis tanah di seluruh dunia
berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya, tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di daerah
tersebut.
A. Pengertian Tanah
Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Tanaman menyerap makanan dari dalam
tanah untuk proses pertumbuhannya sehingga kesuburan tanaman tergantung pada kandungan unsur
hara dalam tanah. Unsur hara dapat diserap oleh tanaman dari dalam tanah adalah unsur hara yang
dalam bentuk tersedia. Unsur hara tersebut diperlukan tanaman untuk proses-proses pertumbuhan
seperti proses fisiologi dan pembentukan struktur tanaman. Kandungan Unsur hara dalam tanah
tergantung dari batuan induk serta mineral-mineral yang terdapat di dalamnya. Mineral yang terdapat
di dalam tanah berbeda-beda pada setiap wilayah. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh bahan induk
pembentuknya serta proses-proses kimia dan biokimia yang terjadi dalam tanah. Kandungan hara dan
respon tanaman merupakan interaksi dari komponen kimia, fisika dan biologi tanah. Ketiga komponen ini
saling berinteraksi dalam memengaruhi kesuburan tanah, yang berpengaruh terhadap bentuk hara
dalam tanah, terhadap ketersediaan hara bagi tanaman dan kemampuan tanaman menyerap unsur
hara dari dalam tanah.
Tanah terbentuk dari pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang,
bahkan bisa mencapai ratusan tahun. Proses ini dibantu oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme,
perubahan suhu, dan air. Jenis tanah di setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada komponen yang
ada di dalamnya. Kualitas tanah yang baik untuk tanaman adalah yang mengandung mineral 50%,
bahan organik 5%, dan air 25%.
B. Jenis-Jenis Tanah
Di Indonesia, letak astronomis dan geografis memainkan peran penting dalam membentuk beragam
jenis tanah. Adapun jenis tanah di seluruh dunia berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya, tergantung
pada kondisi lingkungan yang ada di daerah tersebut. Berikut adalah jenis tanah yang terdapat di
Indonesia :
Tanah Aluvial
Tanah aluvial adalah suatu jenis tanah yang terbentuk akibat adanya endapan lumpur, biasanya
terbawa oleh aliran sungai. Tanah jenis ini biasanya ditemukan di bagian hilir, karena berasal dari
daerah hulu sungai yang mengalami pengendapan. Ciri khas dari tanah aluvial adalah warnanya yang
umumnya berupa coklat hingga kelabu. Tanah aluvial umumnya mengandung banyak nutrisi dan mineral
yang diperkaya oleh endapan lumpur yang membentuknya, sehingga memiliki sifat yang sangat subur
dan cocok untuk pertanian. Sifat fisiknya cenderung keras dan pejal jika kering. Apabila basah, tanahnya
akan lekat. Tanah aluvial tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di daerah yang dekat
dengan aliran sungai atau lembah sungai. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tanah aluvial
adalah Sumatera, Jawa bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Halmahera, serta
Papua bagian selatan.
Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan cair dari adanya aktivitas vulkanisme
alias gunung meletus. anah vulkanis memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena mengandung unsur
hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman. Jenis tanah ini tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan
Lombok. Tanah ini biasanya digunakan di daerah pertanian dan perkebunan.
Berdasarkan jenisnya, tanah vulkanis ini dibagi menjadi dua, yaitu tanah regosol dan andosol. Kedua
jenis tanah ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Tanah regosol memiliki ciri berbutir kasar dan warnanya
kelabu hingga kuning. Tanah regosol ini cocok untuk tanaman palawija, tembakau, dan buah-buahan.
Sementara tanah andosol memiliki ciri berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, dan warnanya abu-abu.
Tanah andosol ini sangat cocok digunakan untuk pertanian.
Tanah Gambut
Tanah gambut atau organosol adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti
tumbuhan, gambut, dan rawa. Tanah gambut biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan
bercurah hujan tinggi. Tanah ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam, memiliki kandungan air dan kandungan
organik yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang tinggi, nilai PH-nya hanya 0.4, miskin akan unsur
hara, drainasenya jelek, dan pada umumnya kurang subur.
Di Indonesia penyebaran tanah gambut ini umumnya ada di daerah Kalimantan, Sumatera Selatan,
Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Meskipun kurang subur, tanah gambut ini masih dapat
dimanfaatkan untuk persawahan, palawija, karet, dan kelapa.
Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari tumbuhan yang sudah mengalami pelapukan sempurna.
Tanah humus memiliki warna coklat kehitaman. Tanah humus sangat subur dan gembur, serta memiliki
kandungan mineral dan unsur hara yang tinggi. Umumnya, tanah humus ini dapat ditemukan di daerah
yang memiliki banyak batuan pohon dengan daun yang lebat. Daun-daun dari pohon yang berguguran
nantinya akan membusuk hingga akhirnya menjadi tanah humus ini, Tanah humus banyak ditemui di
daerah dengan iklim hutan hujan tropis, persebarannya cukup merata di Indonesia. Tanah humus dapat
ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, dan sebagian Sulawesi.
Tanah Kapur
Sesuai namanya, tanah kapur atau mediterania ini merupakan hasil dari pelapukan bebatuan kapur.
Karena terbentuk dari tanah kapur, bisa disimpulkan kalau tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami
tanaman yang membutuhkan banyak air. Ciri-ciri tanah kapur adalah berasal dari bebatuan kapur,
miskin unsur hara, dan kurang subur. Di Indonesia tanah kapur tersebar di daerah kering, seperti di
gunung Kidul Yogyakarta dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Nusa Tenggara Timur. Tanah kapur ini cocok untuk ditanami pohon jati dan palawija.
Tanah Litosol
Tanah Litosol merupakan tanah berbatu dengan lapisan tanah yang tidak terlalu tebal. Tanah ini berasal
dari jenis batu-batuan keras yang belum mengalami pelapukan dengan sempurna. Oleh karena itu,
tanah jenis ini sulit untuk ditanami tumbuhan.
Tanah litosol memiliki ciri memiliki tekstur yang bermacam-macam, berasal dari batu-batuan keras, dan
kandungan unsur haranya rendah. Tanah ini dapat ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di
seluruh Indonesia. Persebarannya ada di daerah Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Sulawesi. Tanah litosol umumnya tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil saja yang dapat
digunakan untuk tanaman pohon-pohon besar di hutan, palawija, dan padang rumput.
C. Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung
pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen yang ada didalamnya seperti biologi, kimiawi dan
fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataan-
nya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasannya.
Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan
menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari
berbagai aspek. Ciri ciri tanah subur sebagai berikut :
Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus.
Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara
sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses
fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang
baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan
struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.
Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui pH normal
tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki pH 6.5 hingga 7.5. Tanah
dengan tingkat pH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang
seimbang. Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran
yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan pH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah
bersifat terlalu basa (>pH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA
(Amonium Sulfat). Dengan pH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara
dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
Memiliki Tekstur Lempung
Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral
sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya
terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi,
manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah
dengan baik.
Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa
didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme
untuk menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan
tanah.
Selain ciri-ciri diatas, salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan
memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang
tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Sebagai contoh di pegunungan memiliki berbagai
macam tanaman seperti bunga, rumput, buah, dan lain sebagainya. Unsur-unsur dalam tanah tersebut
dapat dibilang cukup lengkap memenuhi nutrisi berbagai tumbuhan yang ada. Tanah yang subur
merupakan tanah yang memiliki banyak komponen sebagai syaratnya. Karena tanah yang subur tentu
harus dapat ditanami oleh tanaman. Tanah yang tidak subur akan membuat tanaman terganggu
pertumbuhannya. Kadar unsur yang ada dalam tanah berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan
nutrisi tanaman. Tanaman membutuhkan berbagai unsur hara yang ada dalam tanah untuk
pertumbuhannya. Disamping itu, jenis tumbuhan yang tertanam memiliki kebutuhan unsur yang berbeda
pula.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Tioner dkk. 2021. Tanah dan Nutrisi Tanaman. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.
Zuhaida, Anggun dan Wawan. 2018. Deskripsi Saintifik Pengaruh tanah pada Pertumbuhan Tanaman
terhadap QS. Al A’raf Ayat 58. Jurnal THABEIA. 1(2). 61-69.
Ciri & Struk
Lembar Kerja 2
Fase :E
Materi Pokok : Tanah sebagai media tanam
Topik : Ragam jenis tanah dalam budidaya tanaman sayur
Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Tanaman menyerap makanan dari dalam tanah
untuk proses pertumbuhannya sehingga kesuburan tanaman tergantung pada kandungan unsur hara
dalam tanah. Unsur hara dapat diserap oleh tanaman dari dalam tanah adalah unsur hara yang dalam
bentuk tersedia. Unsur hara tersebut diperlukan tanaman untuk proses-proses pertumbuhan seperti
proses fisiologi dan pembentukan struktur tanaman. Ragam jenis tanah yang digunakan dalam budidaya
tanaman sayur, yaitu aluvial, andosol, entisol, humus, laterit dan latosol.
Sumber Belajar
1. Bahan Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ‘Berekayasa dan Berteknologi’
2. Pasla, Bambang Niko. 2023. Jenis tanah, Karakteristik dan Perebran di Dunia.
https://bnp.jambiprov.go.id/jenis-tanah-karateristik-dan-persebaran-di-dunia/
(Diakses 15 Oktober 2022)
3. Purba, Tioner, dkk. 2021. Tanah dan Nutrisi Tanaman. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.
Lembar Kerja 2
Cara Kerja
1. Bacalah bahan ajar yang terdapat pada jurnal projek penguatan profil pelajar pancasila
2. Jawablah pertanyaan yang terdapat pada LK ini
3. Lakukan diskusi secara berkelompok
4. Jika ada yang masih ragu tanyakan kepada guru
5. Buatlah kesimpulan hasil pengerjaan LK
Kegiatan
Media
tanam
a. Media tanam apakah yang akan kalian rekomendasikan kepada pak Dani agar tanaman kangkung
tumbuh subur?
Lembar Kerja 2
b. Jelaskan alasan mengapa media tanam tersebut tepat digunakan dalam budidaya tanaman kangkung
pak Dani?
5. Jika tidak subur, faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut?
8. Apakah jenis tanah di lingkungan sekolah kita cocok untuk budidaya tanaman sayur?
Jelaskan alasanya!
Lembar Kerja 2
Kesimpulan
Affan, M. F.F. 2004. High temperature effects on root absorption in hydroponic system, Master
thesis, Kochi University
Hendra, Agus. 2021. http://p3esuma.menlhk.go.id/versi3/index.php/news/87-berita/196-dasar-
dasar-teknologi-hidroponik (Diakses 26 Oktober 2023)
Muhada, Siti. 2022. Pengertian Hidroponik: Cara Menanam Tanpa Media Tanah.
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-hidroponik/ (Diakses 26 Oktober 2023).
Lembar Kerja 3
Kelas : Kelompok :
.................................................................................................................
Judul Projek :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Manfaat .................................................................................................................
Projek
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Latar .................................................................................................................
Belakang .................................................................................................................
Projek .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Latar .................................................................................................................
Belakang
Projek .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Desain Projek
Desain Projek
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Alat .................................................................................................................
dan
Bahan .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Cara .................................................................................................................
Pembuatan .................................................................................................................
Projek .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Daftar Pengamatan Pertumbuhan
Tanaman Kangkung Hidroponik
Kelas :
Kelompok :
Hari Ke-
No. Pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tinggi Batang (cm)
2 Jumlah Daun
Keterangan :
*Pilih 1 sampel tanaman kangkung yang akan diamati pertumbuhannya setiap hari
*Tanaman kangkung yang siap dipanen adalah tanaman dengan tinggi batang mencapai 30 cm
Rubrik Asesmen Ketercapaian
Profil Pelajar Pancasila
Subelemen yang
Kriteria Skor
Dinilai
Keterangan :
Guru mengisi asesmen ketercapaian profil pelajar pancasila pada setiap aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik selama projek