Anda di halaman 1dari 48

JURNAL PROJEK

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


Berekayasa
&
Berteknologi

Kelas :
Kelompok :
Dengan Hidroponik, Hidup Lebih Baik Anggota Kelompok :
1. ....................................
2. .....................................
3. .....................................
4. .....................................
5. .....................................
SMA Bingin Teluk 6. .....................................
“BEREKAYASA DAN BERTEKNOLOGI

MANFAAT SAYUR

“Dengan Hidroponik, Hidup Lebih Baik”


A. Pengertian Sayuran
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan ragam bahan pangan hayati.
Kekayaan ini menjadikan orang Indonesia dapat mengkonsumsi makanan dengan mudah
karena hampir sepanjang waktu dapat menemukan bahan pangan yang beraneka ragam.
Termasuk di dalamnya aneka sayur dan buah. Sayur hampir sepanjang waktu dapat
tumbuh, sehingga tidak mengganggu asupan konsumsi sayur. Sepanjang waktu dapat
menemukan aneka sayur seperti; Buncis, Kacang Panjang, Terong, Jipang, Daun
Lembayung, Kangkung, Brokoli, Wortel, Kobis, Bunga Kol, dan yang lain.
Hanya sedikit sayuran yang mengikuti musim, seperti: Nangka Muda dan Labu
Kuning. Salah satu yang menentukan kualitas sayuran adalah ketika tanaman itu dipanen
saat musim. Harganya relatif lebih murah, jumlahnya melimpah, dan segar. Buah dan
sayur merupakan tumbuhan yang mudah rusak. Kerusakan ini relatif tinggi terutama di
Negara berkembang yaitu antara 30%-50%. Kerusakan ini terjadi karena pemahaman
tentang penanganan pasca panen bagi kebanyakan orang belum memadai disamping
dukungan teknologi perawatan bahan pangan nabati yang belum memungkinkan.
Masih banyak ditemukan orang menjual sayuran yang hanya diletakkan begitu
saja, terutama di pasar- pasar tradisionil. Kalaupun di kemas dalam wadah seperti kotak
dari kayu, ataupun keranjang, namun kemasan ini hanya berfungsi sebagai wadah untuk
menjaga dari benturan. Sayuran memiliki manfaat bagi tubuh antara lain sebagai sumber
vitamin dan serat, dan yang penting adalah menopang kehidupan manusia untuk menjaga
agar tubuh tetap sehat.
Sayur merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Sayuran berperan
penting bagi manusia karena memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang rendah,
tetapi tinggi vitamin, mineral dan serat makanan yang penting bagi kesehatan. Banyak
ahli gizi mendorong orang untuk mengonsumsi banyak buah dan sayuran dengan
merekomendasikan konsumsi lima porsi atau lebih dalam sehari. Awalnya, manusia
mengumpulkan sayuran dari alam liar oleh pemburu-pengumpul sebelum adanya sistem
pertanian. Sayuran mulai dibudidayakan di beberapa bagian dunia, selama periode
10.000 SM sampai 7.000 SM. Banyak petani pedesaan di Afrika, Asia, Amerika Selatan,
dan di tempat lain mempraktikkan sistem pertanian ini untuk menghasilkan makanan
yang cukup dan menukar hasil panen yang dipertukarkan dengan barang lain. Hal ini
diiringi cara hidup mereka dengan mengembangkan pertanian baru. Pada awalnya,
sistem pertanian dengan mengidentifikasi tumbuhan yang berguna diupayakan untuk
tumbuh dan tumbuhan yang tidak diinginkan disingkirkan. Cina adalah produsen sayuran
terbesar, dan perdagangan global produk pertanian memungkinkan konsumen untuk
membeli sayuran yang ditanam di negara-negara yang jauh. Skala produksi bervariasi
dari petani subsisten yang memasok kebutuhan pangan keluarga mereka, hingga
agribisnis dengan areal luas tanaman produk tunggal.

B. Peranan sayuran dalam Kesehatan


Tanaman sayuran merupakan komoditas yang esensial dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia akan kalori, vitamin, mineral, serat dan anti oksidan alami. Kandungan
nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain berbeda-beda, sayuran umumnya
mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral,
fiber dan karbohidrat yang bermacammacam.
Selain banyak mengandung vitamin dan mineral, sayuran juga dapat mencegah
berbagai penyakit. Manfaat Berbagai Macam Sayuran :
1. Asparagus
Mengandung asparagin, suatu asam amino yang merangsang ginjal untuk
membuang sisa metabolisme tubuh. -Meningkatkan sirkulasi darah -Membantu
melepaskan deposit lemak dari dinding pembuluh darah sehingga dapat dibuang -
Menghilangkan jerawat, eksema, gangguan ginjal, prostat, dan -Menurunkan berat
badan.
2. Bayam dan Kangkung
Mengandung kalsium, zat besi, kalium, vitamin A dan vitamin B -Mengobati
asma, bronkitis, pneumonia, kolik, anemia, absorbs kalsium, pencernaan dan
osteoporosis.
3. Bit merah
Kandungan zat besi yang tinggi dapat membersihkan darah dan membuang
deposit lemak -Kaya vitamin A -Mengobati pecandu alkohol, kecanduan obat,
penyakit hati dan kanker.
4. Kubis
Kaya akan serat, -Kandungan belerang yang tinggi -Sulfur penting untuk
menetralkan efek toksik dari kobalt, nikel dan tembaga yang berlebihan -
Menghilangkan korsinogen dan lemak -Mengobati kanker, kolesterol tinggi, diabetes -
Membantu penurunan berat badan.
5. Mentimun
Rendah kalori dan kaya akan silikon dan fluorin. Kalium membantu
merangsang ginjal untuk embuang sisa metabolisme dan deposit lemak -Bisa
digunakan sebagai pasta untuk mengobati gigitan serangga, gatal-gatal karena
tumbuhan dan kulit yang terbakar matahari
6. Selada
Merupakan sayuran yang efektif untuk menurunkan berat badan -Zat besi dan
magnesium yang terkandung didalamnya dapat membantu kerja diuretik -Mineral ini
merangsang pembuluh darah -Meningkatkan metabolisme -Mengobati batuk,
insomnia, membersihkan darah dan membuang deposit lemak.
7. Seledri
Kandungan natrium dalam seledri berfungsi sebagai pelarut melepaskan deposit
kalsium yang menempel di ginjal dan sendi. -Mengandung magnesium yang berfungsi
menghilangkan stres -Mengatasi alergi, eksema dan hiperaktivitas.
8. Tomat
Kaya akan vitamin C dan Betakaroten -Mengandung lycopene, bahan pelawan
kanker. -Tomat rendah natrium dan kalori, dan kaya asam nitrat dan kalium -
Meningkatkan selera makan, -Mengurangi gangguan hati, kelelahan, hipoglikemia,
prostat dan kegemukan.
9. Wortel
Mengandung kalsium, besi dan magnesium, yang merupakan unsur-unsur
pembangun darah -Merupakan sumber Beta karoten (anti kanker) dan vitamin A -
Untuk mencegah penyakit hati, rabun senja, membersihkan darah, menurunkan
kolesterol, kanker, gangguan kulit serta menghilakngkan lemak.

C. Manfaat sayur – sayuran


Adapun manfaat bagi tubuh menkonsumsi sayuran setiap hari yaitu:

1. Baik untuk Pencernaan


Seperti yang kita tahu, sayur merupaka sumber serta terbaik untuk tubuh. Serat
merupakan komponen yang penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan
mencegah konstipasi serta gangguan pencernaan lainnya. Mengkonsumsi makanan
yang tinggi serat pun akan menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
2. Mendapatkan Berat Badan ideal.
Sayur juga merupakan sumber makanan yang rendah lemak serta kalori.
Sehingga, makanan ini baik untuk anda yang sedang menjalani diet dan mencoba
membatasi asupan kalori ke tubuh. Tentu manfaat ini tidak bisa didapatkan jika sayur
diolah dengan cara yang tidak sehat. Manfaat sayur akan tertutupi jika pengolahannya
dilakukan dengan digoreng atau dibumbui dengan banyak minyak, garam, maupun
bahan-bahan lain yang tinggi lemak.
3. Mencegah Hipertensi
Sayuran hijau kaya akan kandungan nitrit dan nitrat, sehingga bisa melindungi
kita dari tekanan darah tinggi. Selain itu, lemak tak jenuh dari kacang-kacangan serta
minyak zaitun juga dapat memberikan efek yang sama
4. Menurunkan risiko Kanker
Sayuran seperti kol, kembang kol, dan brokolo memngandung indoles dan
isothiocynates. Keduanya merupakan komponen yang diyakini dapat melindungi
tubuh dari kanker usus besar, kanker payudara, kanker kulit dan beberapa jenis kanker
lainnya. Brokoli yang masih berbentuk tunas juga memiliki kandungan sulforaphane
lebih tinggi dibandingkan dengan brokoli yang sudah besar. Komponen ini diketahui
memiliki kemampuan dalam melindungi tubuh dari kanker. Hampir semua sayuran
tinggi antioksidan, yang memang dapat melindungi tubuh dari paparan radikal bebas
berlebih.
5. Meredakan Stress
Tidak banyak tahu manfaat sayur yang satu ini, sayur juga bisa membantu
meredakan stress karena ia secara alami akan membantu memperbaiki suasana hati.
Selain itu, mengkosumsi sayur juga akan membuat kita merasa lebih sehat dan segar.
Bahkan, sayur juga dipercaya bisa membantu meredakan gejala depresi.
6. Membuat Kulit Menjadi Sehat
Sudah bukan rahasia lagi jika sayur bisa membuat kulit menjadi lebih sehat
dan terlihat kencang, cerah, dan berkilau. Manfaat ini didapatkan dari kandungan
sayur yang memanag baik untuk kulit, seperti; Vitamin C pada sayuran berwarna
oranye dan hijau yang baik untuk memicu produksi kolagen sehingga kulit terlihat
tetap kenyal dan kencang. Likopen pada sayuran berwarna merah yang bisa
melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Antioksidan pada sayur berwarna biru
atau ungu seperti terong dan kol ungu, unutk bisa melindungi dari paparan radikal
bebas.
7. Menyehatkan Rambut
Ingin punya rambut indah berkilau?? Perbanyaklah makan sayur. Sebab, asupan
yang satu ini mengandung berbagai komponen yang dibutuhkan untuk memperkuat
rambur dan mempertahankan kilaunya, seperti Vitamin A, Vitamin C, beta-caroten,
likopen, hingga antioksidan. Setelah mengetahui lebih jauh tentang manfaat sayur,
sebaiknya jangan malas untuk mengkonsumsi makanan sehat ini. Pastikan jumlahnya
menutupi setidaknya setengan piring makan. Jangan lupa, pola makan yang sehat juga
harus disertai dengan olah raga teratur.

D. Akibat Kurang Makan Sayur

Tubuh butuh vitamin, mineral, dan serat, salah satunya dari sayur. Pedoman Gizi
Seimbang dari Kemenkes RI merekomendasikan konsumsi 3-5 porsi sayur setiap hari.
Coba cek porsi sayur kamu, apakah kurang atau tidak makan sayur sama sekali? Padahal,
masalah kesehatan akibat tidak makan sayur sangat meresahkan. Berikut ini beragam
gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat kurang makan sayur

1. Mudah Memar

Sayuran adalah salah satu sumber vitamin C terbaik. Bila tubuh kekurangan
vitamin C, maka risiko memar di kulit atau pembuluh darah mudah pecah dapat
meningkat. Sayuran mengandung vitamin C antara lain paprika merah, kangkung,
cabai merah, sayuran berdaun gelap, brokoli, dan kubis.

2. Sering Kelelahan

Asam folat alami bisa didapat dari beberapa jenis makanan, salah satunya
sayuran. Kekurangan asam folat bisa membuat kamu kelelahan sepanjang waktu
dan anemia. Jenis vitamin B tersebut dapat ditemukan di dalam sayuran berdaun gelap
dan kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, dan asparagus.

3. Sakit Tak Kunjung Sembuh

Akibat tidak suka makan sayur lainnya adalah menurunnya daya tahan tubuh.
Daya tahan tubuh yang baik dibutuhkan untuk memerangi radikal bebas, virus,
bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sayuran mengandung vitamin B kompleks,
vitamin C, vitamin E, zink, zat besi, magnesium, dan potassium. Tubuh yang
kekurangan nutrisi tersebut dapat cepat atau sering sakit, misalnya common
cold dan influenza. Tak hanya itu, kurang makan sayur menyebabkan proses
pemulihan penyakit lebih lama.
4. Bikin Lemot

Otak tak mampu bekerja maksimal akibat tidak pernah makan sayur. Kamu pun
akan mudah lupa dan sulit berpikir jernih. Lutein, yaitu nutrisi yang diklaim dapat
meningkatkan sistem pembelajaran dan memori di otak, dapat ditemukan di dalam
berbagai sayuran seperti sayuran berdaun hijau dan brokoli.

5. Sering Kram Otot

Brokoli dan bayam bisa membantu mencegah kram otot pada malam hari.
Sayuran berdaun hijau tersebut diketahui kaya kalsium dan magnesium, keduanya
dibutuhkan otot agar terhindar dari kram. Selain itu, ada juga penelitian yang
menyebutkan makan sayuran hijau sebelum haid bisa mencegah kram perut.

6. Kenaikan Berat Badan

Berat badanmu bisa gampang naik, lho, akibat jarang makan sayur. Konsumsi
sayuran dan buah yang seimbang dapat mengenyangkan atau membantu
mempertahankan rasa kenyang karena kandungan seratnya. Kalau sedang diet, makan
sayur dapat membantu mencegah ngemil berlebihan.

7. Gampang Stres

Percaya atau tidak, efek samping kurang makan sayur adalah mudah stres. Tidak
makan sayur bisa membuat tubuh rentan mengalami peradangan dan stres.
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap stres, baik fisik maupun psikis.
Kalau pola makan kamu buruk plus penanganan stresnya tidak tepat, efek peradangan
yang merusak bisa terjadi. Makanan kaya senyawa anti-peradangan di antaranya yang
mengandung asam lemak tak jenuh, antioksidan, polifenol, dan karotenoid, seperti
sayuran berdaun hijau dan paprika berwarna cerah. Selain itu, sayuran juga sumber
asam folat yang baik dan berfungsi sebagai perangsang produksi dopamin, yaitu
hormon relaks dan bahagia. Bila kadar dopamin di dalam tubuh sangat rendah, kamu
bisa berisiko lebih tinggi mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati.

8. Berisiko Terkena Kanker

Memang tak ada makanan pencegah kanker. Namun, American Institute for
Cancer Research mengatakan memperbanyak makan sayur dan buah bisa mengurangi
risikonya! Sayur mengandung vitamin E, vitamin C, dan karotenoid dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas, yang dikenal dapat menyebabkan kanker.

9. Sering Sariawan dan Gusi Berdarah

Masalah lain akibat tidak makan sayur adalah sariawan dan gusi berdarah.
Keluhan ini dikarenakan kekurangan vitamin C, magnesium, dan kalsium. Oleh
sebab itu, perbanyak makan sayuran seperti bayam, sawi, dan sayuran berdaun hijau
tua lainnya agar tidak terkena sariawan dan gusi berdarah.
10. Sembelit

Sayur merupakan sumber serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Akibat
kurang makan sayur, kamu bisa sembelit atau konstipasi. Meski begitu, konsumsi
sayur harus diimbangi dengan banyak cairan juga, ya, untuk membantu mengeluarkan
feses dari tubuh.

11. Masalah Jantung

Banyak sayuran kaya beta-karoten dan vitamin C. Vitamin Ini berfungsi sebagai
antioksidan di dalam tubuh. Selain itu, nutrisi tersebut membantu menghambat atau
mencegah aterosklerosis, dengan menurunkan penumpukan plak dari kolesterol dan
zat lainnya di arteri (pembuluh darah).

12. Mudah Keriput

Kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral di dalam sayur sangat baik untuk
kesehatan kulit. Kamu harus lebih sering makan sayur agar awet muda, bukan malah
makan makanan berlemak atau tinggi gula!
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2006. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan. Indonesia 2006.
Hasil Survei Pertanian. Jakarta: BPS.

Baliwati, Yayuk F, Ali Khomsan dan C. Meti Dwiriani ( ed). 2004. Pengantar Pangan dan
Gizi. Jakarta: Panebar Swadaya.

Wahyuningsih (2020). Pengolahan Makanan Nusantara. Sleman, Yogyakarta: Deepublish.


hlm. 25. ISBN 9786230221439
Ciri & Struk
Lembar Kerja 1

MENGENAL MANFAAT TANAMAN SAYUR

Fase :E
Materi Pokok : Sayur
Topik : Manfaat Tanaman Sayur

Menganalisis manfaat tanaman sayur

Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan air
tinggi, beberapa diantara sayuran tersebut ada yang dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak
namun ada juga yang memerlukan proses pengolahan terlebih dahulu seperti direbus, dikukus
untuk memaksimalkan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya atau untuk menambah cita rasa
dari sayuran tersebut. Sayuran merupakan sumber penting dari banyak nutrisi termasuk
potasium, asam folat, serat makanan, vitamin A, vitamin E, vitamin C. Sayur bermanfaat bagi
kesehatan manusia, seperti meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah wasir dan sembelit,
menurunkan tekanan darah serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Sumber Belajar

1. Bahan Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila „Berekayasa dan Berteknologi‟
2. Utari, Reni. 2023. Manfaat Sayuran Tak Ada Habisnya. https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-
sayuran-tak-ada-habisnya-ini-pentingnya-dikonsumsi-setiap-hari (Diakses 15 Oktober 2022)
3. Bagian Pengembangan RSUD Nunukan. 2023. Manfaat Sayuran Hijau Bagi Kesehatan.
https://rsud.nunukankab.go.id/detailpost/manfaat-sayuran-hijau-untuk-kesehatan
(Diakses 15 Oktober 2023)
Lembar Kerja 1

Cara Kerja

1. Bacalah bahan ajar yang terdapat pada jurnal projek penguatan profil pelajar pancasila
2. Jawablah pertanyaan yang terdapat pada LK ini
3. Lakukan diskusi secara berkelompok
4. Jika ada yang masih ragu tanyakan kepada guru
5. Buatlah kesimpulan hasil pengerjaan LK

Kegiatan

1. Perhatikan gambar di bawah ini.

a. Gambar makanan manakah yang ingin kamu makan?

b. Mengapa kamu lebih menyukai makanan pada gambar tersebut!

2. Menu apa saja yang biasa kamu makan ketika sarapan. Tuliskan di dalam piring berikut!
Lembar Kerja 1

3. Analisis isi video pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=0vLwWqIwe50


Uraikan pedoman “Isi Piringku” yang ideal bagi kesehatan tubuh manusia!

4. Apakah kalian pernah makan sayur? Kapan terakhir kalian makan sayur?

5. Apa saja sayur yang pernah kalian makan?

6. Apakah kalian suka makan sayur? Dari skala 1-10, angka berapakah yang menunjukkan kesukaan kalian terhadap
sayur?

Ya / Tidak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7. Jelaskan alasan mengapa kalian menyukai ataupun tidak menyukai makan sayur ?

8. Apa saja sayur yang kalian bawa dari rumah hari ini!
Lembar Kerja 1

9. Identifikasi manfaat sayur yang tersebut bagi kesehatan tubuh manusia!

No. Nama Sayur Manfaat

10. Apakah kalian menanam sendiri sayur yang dibawa tersebut?

11. Jika tidak, dari mana kalian mendapatkan sayur tersebut?

12. Analisis isi video pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=_V-synh7jMM


Uraikan bahaya pestisida bagi kesehatan tubuh manusia!
Lembar Kerja 1

Kesimpulan

Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !


Bahan Ajar
Ragam Jenis Tanah
Dalam Budidaya Tanaman Sayur

Tanaman bisa melakukan pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal merupakan faktor genetik, sedangkan faktor ekternal merupakan faktor
lingkungan seperti tanah, iklim dan kelerengan. Tanah yang merupakan lapisan terluar bumi, memiliki
peran yang sangat vital bagi manusia karena kehidupan kita bergantung padanya. Tanah sebagai media
tanam biasanya digunakan dalam budidaya pertanian. Di Indonesia, letak astronomis dan geografis
memainkan peran penting dalam membentuk beragam jenis tanah. Adapun jenis tanah di seluruh dunia
berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya, tergantung pada kondisi lingkungan yang ada di daerah
tersebut.

A. Pengertian Tanah

Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Tanaman menyerap makanan dari dalam
tanah untuk proses pertumbuhannya sehingga kesuburan tanaman tergantung pada kandungan unsur
hara dalam tanah. Unsur hara dapat diserap oleh tanaman dari dalam tanah adalah unsur hara yang
dalam bentuk tersedia. Unsur hara tersebut diperlukan tanaman untuk proses-proses pertumbuhan
seperti proses fisiologi dan pembentukan struktur tanaman. Kandungan Unsur hara dalam tanah
tergantung dari batuan induk serta mineral-mineral yang terdapat di dalamnya. Mineral yang terdapat
di dalam tanah berbeda-beda pada setiap wilayah. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh bahan induk
pembentuknya serta proses-proses kimia dan biokimia yang terjadi dalam tanah. Kandungan hara dan
respon tanaman merupakan interaksi dari komponen kimia, fisika dan biologi tanah. Ketiga komponen ini
saling berinteraksi dalam memengaruhi kesuburan tanah, yang berpengaruh terhadap bentuk hara
dalam tanah, terhadap ketersediaan hara bagi tanaman dan kemampuan tanaman menyerap unsur
hara dari dalam tanah.

Tanah terbentuk dari pelapukan batuan yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang,
bahkan bisa mencapai ratusan tahun. Proses ini dibantu oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme,
perubahan suhu, dan air. Jenis tanah di setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada komponen yang
ada di dalamnya. Kualitas tanah yang baik untuk tanaman adalah yang mengandung mineral 50%,
bahan organik 5%, dan air 25%.

B. Jenis-Jenis Tanah

Di Indonesia, letak astronomis dan geografis memainkan peran penting dalam membentuk beragam
jenis tanah. Adapun jenis tanah di seluruh dunia berbeda dari satu daerah ke daerah lainnya, tergantung
pada kondisi lingkungan yang ada di daerah tersebut. Berikut adalah jenis tanah yang terdapat di
Indonesia :

Tanah Aluvial

Tanah aluvial adalah suatu jenis tanah yang terbentuk akibat adanya endapan lumpur, biasanya
terbawa oleh aliran sungai. Tanah jenis ini biasanya ditemukan di bagian hilir, karena berasal dari
daerah hulu sungai yang mengalami pengendapan. Ciri khas dari tanah aluvial adalah warnanya yang
umumnya berupa coklat hingga kelabu. Tanah aluvial umumnya mengandung banyak nutrisi dan mineral
yang diperkaya oleh endapan lumpur yang membentuknya, sehingga memiliki sifat yang sangat subur
dan cocok untuk pertanian. Sifat fisiknya cenderung keras dan pejal jika kering. Apabila basah, tanahnya
akan lekat. Tanah aluvial tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di daerah yang dekat
dengan aliran sungai atau lembah sungai. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tanah aluvial
adalah Sumatera, Jawa bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Halmahera, serta
Papua bagian selatan.

Gambar 1. Tanah Aluvial


Tanah Vulkanis

Tanah vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan cair dari adanya aktivitas vulkanisme
alias gunung meletus. anah vulkanis memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena mengandung unsur
hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman. Jenis tanah ini tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan
Lombok. Tanah ini biasanya digunakan di daerah pertanian dan perkebunan.

Berdasarkan jenisnya, tanah vulkanis ini dibagi menjadi dua, yaitu tanah regosol dan andosol. Kedua
jenis tanah ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Tanah regosol memiliki ciri berbutir kasar dan warnanya
kelabu hingga kuning. Tanah regosol ini cocok untuk tanaman palawija, tembakau, dan buah-buahan.
Sementara tanah andosol memiliki ciri berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, dan warnanya abu-abu.
Tanah andosol ini sangat cocok digunakan untuk pertanian.

Gambar 2. Tanah Vulkanik

Tanah Gambut

Tanah gambut atau organosol adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti
tumbuhan, gambut, dan rawa. Tanah gambut biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan
bercurah hujan tinggi. Tanah ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam, memiliki kandungan air dan kandungan
organik yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang tinggi, nilai PH-nya hanya 0.4, miskin akan unsur
hara, drainasenya jelek, dan pada umumnya kurang subur.

Di Indonesia penyebaran tanah gambut ini umumnya ada di daerah Kalimantan, Sumatera Selatan,
Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Meskipun kurang subur, tanah gambut ini masih dapat
dimanfaatkan untuk persawahan, palawija, karet, dan kelapa.

Gambar 3. Tanah Gambut


Tanah Humus

Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari tumbuhan yang sudah mengalami pelapukan sempurna.
Tanah humus memiliki warna coklat kehitaman. Tanah humus sangat subur dan gembur, serta memiliki
kandungan mineral dan unsur hara yang tinggi. Umumnya, tanah humus ini dapat ditemukan di daerah
yang memiliki banyak batuan pohon dengan daun yang lebat. Daun-daun dari pohon yang berguguran
nantinya akan membusuk hingga akhirnya menjadi tanah humus ini, Tanah humus banyak ditemui di
daerah dengan iklim hutan hujan tropis, persebarannya cukup merata di Indonesia. Tanah humus dapat
ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, dan sebagian Sulawesi.

Gambar 4. Tanah Humus

Tanah Kapur

Sesuai namanya, tanah kapur atau mediterania ini merupakan hasil dari pelapukan bebatuan kapur.
Karena terbentuk dari tanah kapur, bisa disimpulkan kalau tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami
tanaman yang membutuhkan banyak air. Ciri-ciri tanah kapur adalah berasal dari bebatuan kapur,
miskin unsur hara, dan kurang subur. Di Indonesia tanah kapur tersebar di daerah kering, seperti di
gunung Kidul Yogyakarta dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Nusa Tenggara Timur. Tanah kapur ini cocok untuk ditanami pohon jati dan palawija.

Gambar 5. Tanah Kapur

Tanah Litosol

Tanah Litosol merupakan tanah berbatu dengan lapisan tanah yang tidak terlalu tebal. Tanah ini berasal
dari jenis batu-batuan keras yang belum mengalami pelapukan dengan sempurna. Oleh karena itu,
tanah jenis ini sulit untuk ditanami tumbuhan.

Tanah litosol memiliki ciri memiliki tekstur yang bermacam-macam, berasal dari batu-batuan keras, dan
kandungan unsur haranya rendah. Tanah ini dapat ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di
seluruh Indonesia. Persebarannya ada di daerah Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Sulawesi. Tanah litosol umumnya tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil saja yang dapat
digunakan untuk tanaman pohon-pohon besar di hutan, palawija, dan padang rumput.

Gambar 6. Tanah Litosol

C. Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah adalah kondisi atau keadaan dan kemampuan tanah untuk mendukung
pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen yang ada didalamnya seperti biologi, kimiawi dan
fisika. Banyak yang menduga bahwa kesuburan tanah sama dengan kesehatan tanah, pada kenyataan-
nya tidaklah selalu demikian, karena kesehatan tanah sudah berbeda lagi cakupan pembahasannya.
Kesehatan tanah lebih diartikan sebagai suatu kondisi atau keadaan tanah yang mendukung dan
menjamin tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa adanya gangguan dari
berbagai aspek. Ciri ciri tanah subur sebagai berikut :

Memiliki Lapisan Humus Tebal

Suatu tanah yang subur dapat diketahui dengan melihat ketebalan bunga tanah atau humus.
Semakin tebal maka menandakan tanah tersebut kaya dengan bahan organik dan unsur hara
sehingga tanaman dapat menyerap zat hara tersebut sebagai bahan baku untuk melakukan proses
fotosintesis. Ketersediaan humus juga sebagai tanda bahwa sistem drainase lahan sekitar yang
baik. Humus yang tebal akan meningkatkan daya hisap tanah terhadap air, hal ini disebabkan
struktur lapisan humus berongga sehingga memungkinkan air untuk masuk lebih banyak.

Memiliki PH Yang Netral

Tanah yang baik haruslah memiliki tingkat keasaman yang seimbang, perlu diketahui pH normal
tanah berada pada kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki pH 6.5 hingga 7.5. Tanah
dengan tingkat pH yang netral memungkinkan untuk tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang
seimbang. Itulah kenapa pada kondisi tanah yang terlalu asam perlu dilakukan proses pengapuran
yang tujuannya yaitu untuk mengembalikan pH tanah ke kondisi netral. Begitu juga ketika tanah
bersifat terlalu basa (>pH 8) perlu diberikan Sulfur atau belerang yang terkandung pada pupuk ZA
(Amonium Sulfat). Dengan pH yang netral, tumbuhan akan lebih mudah menyerap ion-ion unsur hara
dan menjaga perkembangan mikroorganisme tanah.
Memiliki Tekstur Lempung

Tanah yang subur akan berstruktur lempung yang berfungsi untuk mengikat berbagai mineral
sehingga tidak mudah hanyut terbawa air. Namun kadar lempung haruslah normal dan biasanya
terletak pada lapisan tanah tengah. Selain itu juga memiliki kandungan pasir yang mencukupi,
manfaatnya supaya memungkinkan terjadinya drainase dan air dapat terserap kedalam tanah
dengan baik.

Kaya Dengan Biota Tanah

Kehadiran sejumlah makhluk hidup berukuran kecil penghuni tanah sebagai tanda bahwa
didalam tanah tersebut tersedia berbagai bahan organik yang juga dibutuhkan mikroorganisme
untuk menunjang hidupnya. Jadi mikrofauna dan mikroflora berperan sebagai indikator kesuburan
tanah.

Selain ciri-ciri diatas, salah satu tanda atau ciri suatu tanah dikatakan subur dengan
memperhatikan vegetasi yang tumbuh diatasnya. Semakin banyak dan beragam jenis tanaman yang
tumbuh maka semakin baik kualitas tanah tersebut. Sebagai contoh di pegunungan memiliki berbagai
macam tanaman seperti bunga, rumput, buah, dan lain sebagainya. Unsur-unsur dalam tanah tersebut
dapat dibilang cukup lengkap memenuhi nutrisi berbagai tumbuhan yang ada. Tanah yang subur
merupakan tanah yang memiliki banyak komponen sebagai syaratnya. Karena tanah yang subur tentu
harus dapat ditanami oleh tanaman. Tanah yang tidak subur akan membuat tanaman terganggu
pertumbuhannya. Kadar unsur yang ada dalam tanah berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan
nutrisi tanaman. Tanaman membutuhkan berbagai unsur hara yang ada dalam tanah untuk
pertumbuhannya. Disamping itu, jenis tumbuhan yang tertanam memiliki kebutuhan unsur yang berbeda
pula.
DAFTAR PUSTAKA

Agroprobiotik Pusat. 2019. Mengenal 5 Ciri Tanah Subur.


https://agroprobiotik.com/mengenal-5-ciri-tanah-subur/ (Diakses 18 Oktober 2023).

Ali. 2022. 10 Jenis Tanah dan Persebarannya di Indonesia.


https://www.brainacademy.id/blog/jenis-tanah-dan-persebarannya (Diakses 18 Oktober 2023).

Purba, Tioner dkk. 2021. Tanah dan Nutrisi Tanaman. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.

Putra, Aditya Perdana. 2020. Jenis-jenis Tanah dan Persebarannya.


https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/jenis-jenis-tanah-dan-persebarannya/
(Diakses 20 Oktober 2023)

Zuhaida, Anggun dan Wawan. 2018. Deskripsi Saintifik Pengaruh tanah pada Pertumbuhan Tanaman
terhadap QS. Al A’raf Ayat 58. Jurnal THABEIA. 1(2). 61-69.
Ciri & Struk
Lembar Kerja 2

MENGIDENTIFIKASI LAHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Fase :E
Materi Pokok : Tanah sebagai media tanam
Topik : Ragam jenis tanah dalam budidaya tanaman sayur

Mengidentifikasi lahan di lingkungan sekolah

Tanah merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Tanaman menyerap makanan dari dalam tanah
untuk proses pertumbuhannya sehingga kesuburan tanaman tergantung pada kandungan unsur hara
dalam tanah. Unsur hara dapat diserap oleh tanaman dari dalam tanah adalah unsur hara yang dalam
bentuk tersedia. Unsur hara tersebut diperlukan tanaman untuk proses-proses pertumbuhan seperti
proses fisiologi dan pembentukan struktur tanaman. Ragam jenis tanah yang digunakan dalam budidaya
tanaman sayur, yaitu aluvial, andosol, entisol, humus, laterit dan latosol.

Sumber Belajar

1. Bahan Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ‘Berekayasa dan Berteknologi’
2. Pasla, Bambang Niko. 2023. Jenis tanah, Karakteristik dan Perebran di Dunia.
https://bnp.jambiprov.go.id/jenis-tanah-karateristik-dan-persebaran-di-dunia/
(Diakses 15 Oktober 2022)
3. Purba, Tioner, dkk. 2021. Tanah dan Nutrisi Tanaman. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.
Lembar Kerja 2

Cara Kerja

1. Bacalah bahan ajar yang terdapat pada jurnal projek penguatan profil pelajar pancasila
2. Jawablah pertanyaan yang terdapat pada LK ini
3. Lakukan diskusi secara berkelompok
4. Jika ada yang masih ragu tanyakan kepada guru
5. Buatlah kesimpulan hasil pengerjaan LK

Kegiatan

1. Bacalah artikel di bawah ini.

Pak Dani melakukan percobaan dengan menanam tanaman


kangkung menggunakan tiga media tanam, yaitu tanah pasir,
tanah merah, dan tanah humus selama enam minggu. Rerata
kecepatan pertumbuhan tanaman kangkung selama enam minggu
dapat dilihat pada tabel di bawah ini!

Media
tanam

a. Media tanam apakah yang akan kalian rekomendasikan kepada pak Dani agar tanaman kangkung
tumbuh subur?
Lembar Kerja 2

b. Jelaskan alasan mengapa media tanam tersebut tepat digunakan dalam budidaya tanaman kangkung
pak Dani?

2. Apakah di lingkungan sekolah kalian terdapat tanaman sayur ?

3. Tanaman sayur apa saja yang tumbuh di sekolah kalian?

4. Apakah tanaman sayur tersebut tumbuh dengan subur?

5. Jika tidak subur, faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut?

6. Analisis isi video pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=K-cpUB950pM


Uraikan ciri-ciri tanah yang subur!
Lembar Kerja 2

7. Jenis tanah apakah yang terdapat di lingkungan sekolah kita?

8. Apakah jenis tanah di lingkungan sekolah kita cocok untuk budidaya tanaman sayur?
Jelaskan alasanya!
Lembar Kerja 2

Kesimpulan

Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !


“Berekayasa dan Berteknologi”
KONSEP HIDROPONIK

Dengan Hidroponik, Hidup Lebih Baik”


A. Pengertian Hidroponik
Hidroponik merupakan sebuah cara budidaya menanam tanpa media tanah, dengan cara
memanfaatkan air. Satu hal yang dapat ditekankan dalam sebuah hidroponik yaitu pemenuhan
kebutuhan nutrisi untuk sebuah tanaman. Teknik dalam menanam hidroponik ini memerlukan
air lebih sedikit apabila dibandingkan dengan menanam di tanah pada umumnya.
Metode tanam hidroponik ini tentunya sangat sesuai yang diterapkan pada wilayah yang
memiliki sedikit air. Namun, dalam kebutuhan nutrisi tanaman juga menjadi sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal. Nutrisi pada tanaman yang dibudidayakan
secara hidroponik ini dapat berasal dari bermacam – macam sumber, yang sebagai contoh dari
kotoran bebek, kotoran ikan, pupuk kimia maupun sebuah unsur buatan lainnya.
Secara Etimologi Dalam bahasa inggris, hidroponik (hydroponic) merupakan berasal
dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air serta ponos yang artinya daya. Hidroponik
sendiri dikenal dengan soilless culture maupun dengan arti budidaya tanpa tanah. Jadi
hidroponik ini adalah sebuah budidaya tanaman yang menggunakan air dengan tidak memakai
tanah sebagai media tanamnya.

B. Sejarah & Asal Hidroponik


Dalam sebuah percobaan menanam tanpa tanah yang pertama kali tercatat dalam
sejarah, tertulis dalam buku karya Francis Bacon yang berjudul Sylvia Sylvarum maupun A
Natural History. Buku yang dirilis di tahun 1627 ini menjadi sebuah dasar diadakannya
sebuah penelitian lebih lanjut dengan mengenai sebuah cara menanam hidroponik di tahun-
tahun berikutnya.
Kemudian pada tahun 1699, seorang naturalis serta geologis asal Inggris yang bernama
John Woodward ini, mempublikasikan hasil dari menanam sebuah tanaman mint dengan
teknik air. Woodward kemudian menemukan bahwa tanaman akan tumbuh lebih baik pada air
yang kurang murni, yang dibandingkan dengan air sulingan.
Tahun 1842 hampir 2 abad yang kemudian dipercaya terdapat 9 elemen yang penting
untuk teknik menanam dengan media air. Selanjutnya 2 ahli botani asal Jerman, Julius von
Sachs srta Wilhelm Knop pada tahun 1859-1875 berhasil mengembangkan teknik budidaya
tanaman tanpa menggunakan tanah.
Metode ini menjadi sebuah riset standar serta teknik mengajar yang tentunya masih
digunakan hingga sekarang. Pada masa ini pun, teknik ini tersebut dinamakan dengan
‘solution culture’ maupun budaya solusi. Di tahun 1930-an, seorang ahli botani
menginvestigasi dengan adanya beberapa wabah penyakit pada sebuah tanaman, sehingga
dilakukan sebuah penelitian terhadap kondisi media tanah. Dari penelitian itu menghasilkan
sebuah kesimpulan bahwa dalam menanam dengan air akan mengurangi risiko wabah
penyakit.
Pada tahun 1929, seorang ahli tanaman berasal dari Universitas California di Berkeley
yang bernama William Frederick Gericke mulai mempromosikan sebuah teknik menanam
solution culture dalam kepentingan sebuah produksi pertanian. Pada awalnya ia menggunakan
sebuah nama ‘aquaculture’ dalam metode ini, namun kemudian ia mulai menyadari bahwa
dalam nama itu sudah digunakan untuk sebuah metode lainnya.
William Frederick Gericke membuat sensasi dari hasil tanaman tomatnya yang
mencapai 7,6 meter. Ia menanam tomatnya di halaman belakang rumahnya yang hanya
dengan menggunakan air. Kemudian pada tahun 1937, psikolog bernama W. A. Setchell
mengusulkan istilah hidroponik kepada Gericke. Namun pada saat itu juga Gericke berpikir
bahwa dalam teknik ini belum tepat siap untuk diaplikasikan.
Teknik Gericke ini menimbulkan rasa ingin tahu serta penasaran, sehingga dia
mendapat permintaan untuk bisa memberi informasi lanjutan tentang hidroponik. Gericke
menolak sebuah permintaan melakukan penelitian lebih lanjut di rumah kaca milik
universitasnya, karena Gericke sendiri merasa pemerintah skeptis terhadap sistem yang
sedang ia kembangkan.
Akhirnya Gericke diberi sarana rumah kaca serta waktu yang cukup untuk bisa
melakukan penelitian yang lebih lanjut. Namun di waktu yang sama, Universitas California
juga menugaskan 2 ahli lain, yaitu Hoagland serta Arnon untuk bisa mengevaluasi penemuan
Gericke. Keduanya menyatakan bahwa teknik yang dijalankan Gericke tidak membawa
keuntungan untuk bagi tanaman. Pada akhirnya, Gericke akhirnya melepas jabatannya di
universitas karena sebuah perbedaan pendapat tersebut.
Perseteruan keduanya justru menghasilkan dampak positif, karena Hoagland kemudian
menemukan sebuah cara pemberian nutrisi untuk bagi tanaman yang dibudidayakan dengan
cara hidroponik. Sehingga teknik awal milik Gericke bisa dikombinasikan dengan teknik
Hoagland untuk dapat menghasilkan tanaman yang berkualitas.

C. Perkembangan Hidroponik di Indonesia


Bagaimana dengan perkembangan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik di
Indonesia? Di tahun 1980 metode hidroponik ini memasuki negara Indonesia, dan pada saat
itu cara tanam ini diperkenalkan pada masyarakat oleh Bob Sadino. Ia memperkenalkan
teknik hidroponik di Indonesia yang mana saat itu juga telah sering menjadi narasumber/pakar
dalam agribisnis. Pada awalnya cara penanaman unik ini hanya akan dilakukan untuk hobi
atau sebuah kecintaan pada tanaman, ingin mencoba menanam tanaman tidak dengan
menggunakan tanah.
Bahkan banyak sekali orang yang menggunakan tanaman ini untuk sebagai tanaman
hias di rumah, serta menjadi sebuah salah satu dekorasi di sebuah ruangan yang unik serta
menarik. Namun, sekarang ini hidroponik sudah bukan lagi sebagai hobi semata, akan tetapi
sudah menjadi sebuah cara budidaya tanaman yang komersial.
Dalam perkembangan menanam tanaman dengan menggunakan media air ini akhirnya
terus menerus berkembang dari suatu waktu ke waktu. Ditambah semakin sempitnya lahan
tanam di daerah perkotaan, yang akan membuat banyak orang tidak bisa lagi menanam
tanaman sesuka hati.
Apalagi dalam penanaman tanaman hidroponik ini dapat dilakukan dimana saja, serta
memiliki banyak sekali media yang bisa dimanfaatkan untuk hasil yang baik. Menanam
sayuran atau buah dengan teknik hidroponik ini dapat dilakukan di halaman samping sebuah
rumah, tembok atau pada pagar rumah bahkan di atas kolam ikan.
Khususnya untuk mereka orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan yang memiliki
lahan yang sempit, dengan teknik menanam ini yang satu tentunya sangat membantu.
Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini bahkan dapat dilakukan oleh orang yang
tinggal di apartemen maupun dalam rumah susun sekalipun. Semuanya akan menjadi lebih
mudah dengan teknik penanaman hidroponik ini, sehingga cara tanam hidroponik ini akan
menjadi sebuah pilihan alternatif yang baik untuk masyarakat perkotaan maupun masyarakat
modern.

D. Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik


1. Kelebihan Teknik Hidroponik
Teknik hidroponik sendiri memiliki banyak sekali akan kelebihan, salah satunya
adalah berkurangnya penggunaan air dalam pertanian. Sebagai contohnya, untuk
mendapatkan panen 1 kilogram tomat melalui penanaman pada media tanah, umumnya
diperlukan air sebanyak 400 liter. Sementara apa bisa menggunakan teknik hidroponik,
untuk bisa menghasilkan jumlah tomat yang sama hanya memerlukan air hanya sekitar 70
liter.
Penghematan air ini tentunya akan sangat baik untuk pemeliharan kondisi dari
lingkungan di masa depan. Selain itu juga, pada kawasan yang terbilang kering ini
akhirnya memiliki solusi untuk dapat memproduksi tanaman. Metode hidroponik ini
memungkinkan lingkungan yang kekurangan air untuk bisa memproduksi sendiri pada
bahan makanan serta tidak selalu bergantung dari pasokan di daerah lain.
Dibawah ini merupakan kelebihan bercocok tanam dengan metode hidroponik,
yaitu:
a. Tidak membutuhkan media tanah
b. Dapat memberi hasil yang lebih banyak
c. Lebih steril serta bersih, baik proses maupun pada hasilnya
d. Media tanam ini dapat dipakai hingga berulang kali
e. Tanaman yang bisa tumbuh relatif lebih cepat
f. Bebas dari hama maupun tanaman pengganggu (gulma)
g. Nutrisi dari tumbuhan bisa dikendalikan secara lebih sederhana, sehingga akan lebih
efektif serta efisien
h. Polusi nutrisi kimia untuk lingkungan yang lebih rendah
i. Air terus bersirkulasi serta dapat digunakan untuk keperluan lain, contohnya dijadikan
akuarium
j. Mudah dilakukan di rumah
Teknik penanaman hidroponik ini sangat cocok dilakukan di rumah, karena akan
lebih bersih serta ramah lingkungan. Tanaman yang diletakkan di dalam ruangan yang
tidak perlu menggunakan tanah, sehingga tidak akan ada tanah yang berserakan sehingga
membuat kotor.
Khusus untuk tanaman bunga-bungaan, warna pada bunganya bahkan bisa diatur
menurut selera. Caranya yaitu dengan mengatur tingkat keasaman serta kebasaan dalam
larutan nutrien yang diberikan untuk sebuah tanaman. Namun untuk bisa melakukan teknik
ini memerlukan keahlian khusus.
2. Kekurangan Hidroponik
Perkembangan hidroponik di Indonesia sendiri diawali dengan hidroponik substrat,
yang kemudian NTF (Nutrien Film Technique), serta dengan aeroponik. Hidroponik
substrak ini tidak sepenuhnya menggunakan air untuk sebagai media, lalu menggunakan
media tanah bukan tanah yang bisa menyerap serta menyimpan nutrisi, air serta oksigen
sendiri mampu menjadi media tumbuhnya sebuah akar.
Bahan-bahan dalam metode substrat ini adalah sebuah arang sekam, kerikil, pasir,
batu apung, rockwool, cocopeat, serta spons. Selain itu, dalam sistem irigasi ini
menerapkan irigasi tetes agar kebutuhan unsur hara dari air sendiri bisa terpenuhi secara
berkelanjutan. Keuntungan dari sistem tanam hidroponik ini bukanlah tanpa kelemahan,
sebab dalam metode ini tentunya juga memiliki sebuah kekurangan. Berikut ini
merupakan kelemahan dari metode hidroponik, yaitu:
a. Modal Besar
Pembuatan dari sistem hidroponik ini pertama kali membutuhkan modal
cukup banyak, terutama apabila dijalankan dalam skala yang besar. Modal tersebut
digunakan untuk membangun media tanam yang berupa instalasi terdiri dari pipa,
selang, pompa akuarium serta sebagainya.
b. Sulit Mencari Perlengkapan
Meski hidroponik ini sudah mulai populer, namun dalam bahan serta alat
yang dibutuhkan cenderung akan sulit didapatkan. Tidak semua toko dari pertanian
menjual alat serta bahan hidroponik. Secara umumnya, alat serta bahan yang dijual
oleh toko khusus hidroponik.
c. Butuh Perhatian Ekstra
Sangat diperlukan ketelitian dalam mempraktikan sebuah hidroponik. Petani
pun harus mampu mengontrol nutrisi dan juga tingkat pH-nya secara berkala.
d. Perlu Keterampilan
Selain diperlukan ketelitian, petani juga harus memiliki keterampilan dalam
hal menanam, menjalani pembibitan, dan menyemai serta melakukan perawatan yang
sesuai karakteristik sebuah tanaman.

E. Jenis Teknik Hidroponik


Hidroponik ini terdiri dari sebuah beberapa jenis cara maupun variasi, yaitu static
solution culture, aeroponic, passive sub irrigation, continuous flow solution culture, flood and
drain irrigation, bioponic, deep water culture, run to waste, dan juga bubbleponic. Namun ada
2 teknik yang sering kali digunakan, yaitu static solution culture serta aeroponic.
1. Static Solution Culture
Dalam bahasa Indonesia sendiri teknik ini banyak dikenal dengan sebutan teknik
apung serta sistem sumbu. Teknik apung ini adalah sebuah cara menanam hidroponik
dengan air statis atau tidak mengalir. Akar tanaman akan terus tercelup di dalam air serta
diletakkan di dalam wadah yang memiliki kadungan larutan nutrien.
Ukuran dari wadah yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung dari ukuran
tanaman serta penggunaan tanaman tersebut. Untuk skala kecil maupun rumah tangga,
dapat menggunakan wadah yang berupa toples, gelas, ember, maupun bak air. Wadah yang
digunakan ini dapat berwarna maupun bening. Wadah yang bening ini ditutup dengan
alumunium foil, plastik, cat, maupun material lain untuk bisa menghindari sinar matahari
sehingga lumut tidak akan tumbuh.
Agar larutan nutrien bisa bersirkulasi secara merata, maka diperlukan oksigen. Alat
yang digunakan untuk kebutuhan ini adalah aerator yang berukuran kecil. Untuk budidaya
skala besar, maka dapat menggunakan pompa yang bertenaga medium. Sebenarnya
menanam tanpa memakai aerator juga bisa dilakukan, akan tetapi akibatnya larutan nutrien
tidak akan bisa terserap secara sempurna ke seluruh bagian tanaman. Air tidak akan
bersirkulasi dengan baik serta akar juga kurang bisa mendapat asupan oksigen. Tanaman
masih tumbuh, akan tetapi dalam hasilnya tidak akan sebaik jika dibandingkan dengan
tanaman yang diberi aerator. Larutan nutrien ini perlu diganti secara berkala. Setiap kali
dalam larutan juga akan berkurang pada skala tertentu, larutan nutrien ini harus ditambah
maupun diganti.
2. Aeroponik
Metode tanam aeroponik ini tidak memerlukan media apapun untuk menanam serta
akarnya menggantung di udara. Namun akar pada tumbuhan ini perlu dibasahi secara
berkala menggunakan butiran-butiran larutan nutrien yang teksturnya sangat halus seperti
sebuah kabut.
Teknik aeroponik ini sudah membuktikan bahwa berhasil dilakukan budidaya
komersial dalam benih kentang, produksi tomat, tanaman daun-daunan, serta
perkecambahan biji. Richard Stoner sebagai penemu, sudah memperkenalkan metode ini
pada tahun 1983. Sehingga pada saat itu, teknik aeroponik ini sudah digunakan alternatif
untuk bisa menanam dengan sedikit air.
Kelebihan dari metode ini yaitu dapat digunakan untuk pada jenis tanaman, asalkan
melakukannya dengan tepat dan benar. Dengan aeroponik, tanaman juga akan
mendapatkan oksigen serta karbon dioksida di seluruh bagian tanaman, mulai dari akar,
batang, dan juga daun. Sehingga bisa mempercepat pertumbuhan dari biomassa serta
mengurangi waktu perakaran.
Teknik aeroponik ini dapat mencegah dari timbulnya penyakit tertentu dari tanaman.
NASA juga menganggap teknik aeroponik ini akan lebih menguntungkan untuk perjalanan
ke luar angkasa, dibandingkan dengan teknik hidroponik yang sederhana. Teknik
aeroponik ini hanya akan menyisakan kabut cairan, sementara pada hidroponik
membutuhkan sebuah air. NASA menyatakan bahwa penanganan kabut di tempat tanpa
gravitasi akan lebih mudah daripada menggunakan air.
Kelebihan dari teknik aeroponik lainnya yaitu tidak merusak jaringan akar pada
tanaman, yang sehingga sebuah tanaman ini bisa dipanen hingga beberapa kali. Hal ini
tentunya terbukti berhasil pada sebuah kentang serta beberapa umbi-umbian.

F. Contoh Tanaman Hidroponik


Umumnya jenis teknik hidroponik ini diterapkan pada tanaman buah dan juga sayuran,
yaitu:
a. Selada
Selada merupakan sayuran rendah kalori akan tetapi kaya akan vitamin A, C serta K,
serta mengandung bentuk mineral seperti zat besi, kalsium Serta mahnesium yang dangat
penting untuk metabolisme tubuh. Bagi yang ingin memahami teknik menanam secara
hidroponik, selada tentu bisa menjadi salah satu pilihan karena dengan membutuhkan
perawatan mudah serta lahan tanam yang tidak terlalu luas. Masa panen dari selada juga
relatif cepat, dalam hitungan beberapa minggu kita dapat memanen selada serta
menikmati sayurannya melalui cara tanam hidroponik.
b. Tomat
Tomat adalah sebuah sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, C serta
asam folat. Buah ini mengandung juga banyak antioksidan tinggi yang mana bisa
melindungi tubuh dari banyak risiko penyakit seperti diabetes, kanker dan penyakit
jantung. Apabila ingin menanam tomat dengan cara hidroponik, sebaiknya lakukan di
luar rungan. Karena tomat merupakan sebuah tanaman merambat yang memerlukan
penyangga supaya sesuai dengan pertumbuhannya.
c. Mentimun
Kandungan dari timun atau mentimun sendiri adalah zat besi, kalium, natrium,
magnesium serta zonk. Selain itu pun juga sayuran itu juga mengandung vitamin B, C
serta asam folat yang mana efektif untuk bisa menekan kolesterol serta memperlambat
sebuah proses dari penuaan dini serta juga menjaga metabolisme tubuh supaya berjalan
dengan baik. Budidaya dari mentimun sendiri secara hidroponik yang dapat dilakukan
secara sederhana dan mudah. Kita tidak memerlukan sebuah pengetahuan yang tinggi dari
pertanian, karena hanya dengan memerlukan ketelitian dalam perawatannya.
d. Bawah Merah
Bawang merah merupakan sebuah salah satu tanaman yang bisa ditanam secara
hidroponik. Kelebihan dari penanaman dengan teknik ini, yaitu kecepatan panen yang
hanya memerlukan waktu mencapai 3 hingga 4 minggu. Kandungan dari bawang merah
yaitu vitamin A, B, C serta K yang amat baik untuk kesehatan tulang. Selain itu juga,
bawang merah membantu mencegah dari kerusakan DNA serta kerusakan kulit akibat
dari radikal bebas. Secara alami, bawang merah kerap juga digunakan untuk mengobati
sebuah infeksi virus flu serta pilek.
e. Kangkung
Kangkung merupakan sebuah tanaman yang merambat tumbuh di perairan maupun
tanah di kondisi basah. Namun apabila ingin menanam kangkung secara hidroponik, kita
dapat menggunakan baskom. Hasil dari menanam kangkung dengan cara tersebut akan
menghasilkan sayuran lebih berkualitas dibanding dengan kangkung yang tumbuh berada
di lingkungan liar.
f. Paprika
Paprika merupakan sebuah sayuran yang tak hanya digunakan untuk menambah
sebuah rasa pada masakan atau pelengkap makanan. Sayuran ini juga mengandung
vitamin C dan A, senyawa Lycopene, sehingga akan sangat baik untuk mencegah kanker,
menjaga kesehatan mata, hingga meningkatkan kekebalan tubuh. Teknik budidaya
paprika inni hampir sama dilakukan dengan penanaman sayuran maupun buah-buah
secara hidroponik. Namun, kita perlu bisa melakukan perawatan yang sesuai dengan
karakteristik tanaman.

G. Peralatan dasar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria di atas adalah :


 Tempat tumbuh tanaman, seperti bak atau kolam penampung, pot, dan bedengan.
Diusahakan agar tempat tumbuh tanaman dijaga kebersihannya secara berkala dengan
membersihkan dan menghilangkan tumbuhan atau tanaman lain yang tidak diinginkan
(terutama dalam bedengan atau kolam penampung).
 Aerator Alat ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam
daerah perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh
akar dan respirasi.
 Larutan Nutrisi Larutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi
merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik,
sehingga harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini
dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg) dan mikro ( B, Cl, Cu,
Fe, Mn, Mo, dan Zn).
Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical
conductivity (EC) larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan semakin tinggi
arus listrik yang dihantarkan (karena pekatnya kandungan garam dan akumulasi ion
mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi tersebut). Larutan
nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan pupuk yang diramu khusus untuk tanaman
hidroponik atau membeli pupuk hidroponik secara komersial.
Larutan nutrisi juga dapat dipertahankan dan dikontrol sesuai dengan kebutuhan
tanaman dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini mendasari
adanya sistem kontrol secara sederhana maupun otomatis pada larutan nutrisi.
Selain EC dan konsentrasi larutan nutrisi, suhu dan pH merupakan komponen yang
sering dikontrol untuk dipertahankan pada tingkat tertentu untuk optimalisasi tanaman.
Suhu dan pH larutan nutrisi dikontrol dengan tujuan agar perubahan yang terjadi oleh
penyerapan air dan ion nutrisi tanaman (terutama dalam hidroponik dengan sistem yang
tertutup) dapat dipertahankan.
Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi pada larutan nutrisi dapat menyebabkan
berkurangnya penyerapan air dan ion nutrisi, untuk tanaman sayuran suhu optimal antara
5-15 derajat C dan tanaman buah antara 15-25 derajat C. Beberapa tanaman sayuran dan
buah dipertahankan mempunyai tingkat pH dan EC tertentu yang optimal.

H. Langkah Bercocok Tanam dengan Sistem Hidroponik


Bagi Anda yang tinggal di perkotaan, tidak ada salahnya memulai urban farming
dengan menerapkan sistem hydroponic. Tenang saja, langkah-langkahnya cukup sederhana
dan dapat dilakukan secara mudah.
Pada dasarnya, tahapan menanam menggunakan metode hidroponik terdiri dari tahap
pembenihan (penyemaian), pindah tanam, perawatan.
1. Cara Menyemai Biji Tanaman
Sebelum memindahkan tanaman yang sudah siap dibesarkan, Anda terlebih
dahulu perlu melakukan penyemaian atau pembenihan. Cara menyemai benih tanaman
untuk metode hidroponik sederhana:
a. Siapkan tray (nampan) berisi arang sekam, kemudian basahi secukupnya lalu lubangi
media dengan kedalaman kira-kira 2 mm dan diberi jarak agar tidak terlalu mepet.
b. Selain arang sekam, bisa juga menggunakan rockwool agar lebih praktis. Potong-
potong rockwool dengan ukuran kurang lebih 2,5 x 2,5 cm kemudian basahi
secukupnya dan lubangi.
c. Masukkan biji satu per satu ke dalam media semai hidroponik yang telah dilubangi.
d. Selanjutnya tutupi benih dengan arang sekam tipis saja agar biji tidak dimakan
semut. Kemudian basahi kembali dengan air secukupnya.
e. Letakkan di lokasi yang teduh sampai muncul tanda-tanda pertumbuhan.
f. Setelah sekitar dua hari, berikan sinar matahari namun jangan terlalu intens.
g. Jangan lupa menyiram benih sampai muncul daun lengkap dan siap dipindah tanam.
2. Penanaman
Wadah yang digunakan berupa pot atau polybag yang berdiameter 15-20cm. Wadah
yang digunakan dibuat lubang 3-4 lubang untuk mengalirkan air yang berlebih. Bagian
dasar diberi strimin agar media tidak lolos keluar pot.
Setelah itu, wadah diisi media hidroponik setinggi 2-3cm dari bibir pot. Lubang
tanam di tengah media dibuat dengan bantuan pensil. Satu wadah hanya 1 bibit. Bibit
dicabut secara hati-hati dan ditanam dalam lubang tanam. Disela-selanya ditutupi media,
selanjutnya penyiraman hingga lembab.
3. Perawatan
Perawatan tanaman yang utama adalah penyiraman air yang dicampur dengan
nutrient. Nutrien yang digunakan berupa pupuk yang mempunyai unsure N tinggi karena
sayur ini dipanen daunnya. Dosis pupuk harus sesuai anjuran. Penyiraman dapat
dilakukan 1-2-3 kali sehari, yang penting media tidak kering .

I. Faktor Penentu Keberhasilan Teknik Hidroponik


Tidak bisa dipungkiri bahwa keberhasilan budidaya tanaman dipengaruhi oleh banyak
faktor. Begitu pula saat Anda mengaplikasikan metode hydroponic. Berikut ini beberapa
faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya tanaman dengan teknik tersebut.
1. Tingkat pH Air Baku
Air baku memberikan pengaruh cukup penting terhadap keberhasilan hidroponik.
Anda perlu mengukur tingkat keasaman (pH) air baku yang digunakan. Idealnya, pH air
baku yang baik yaitu antara 5,5 hingga 6,5. Adapun suhu ideal untuk air baku yaitu
sekitar 23 sampai 30 derajat celcius. Sementara jumlah zat padat terlarut sebaiknya tidak
lebih dari 150 ppm.
2. Sinar Matahari
Sinar matahari sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik.
Pastikan tanaman Anda mendapatkan sinar matahari secara cukup agar pertumbuhannya
lebih maksimal.
3. Pemberian Nutrisi
Tanaman dapat tumbuh subur apabila memperoleh nutrisi sesuai kebutuhannya. Jadi,
pastikan Anda memberikan nutrisi secara cukup untuk mendapatkan hasil optimal.
4. Kualitas Benih
Jangan salah, kualitas benih tanaman ternyata juga sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan Anda dalam membudidayakan tanaman dengan metode hidroponik. Jadi,
pastikan memilih benih unggul dan berkualitas. Kami menyediakan kebutuhan terlengkap
bagi Anda yang ingin bercocok tanam dengan metode hydroponic. Dengan menggunakan
produk terbaik serta mengetahui cara menanam secara benar, budidaya sistem hidroponik
akan mencapai keberhasilan maksimal.
Daftar Pustaka

Affan, M. F.F. 2004. High temperature effects on root absorption in hydroponic system, Master
thesis, Kochi University
Hendra, Agus. 2021. http://p3esuma.menlhk.go.id/versi3/index.php/news/87-berita/196-dasar-
dasar-teknologi-hidroponik (Diakses 26 Oktober 2023)
Muhada, Siti. 2022. Pengertian Hidroponik: Cara Menanam Tanpa Media Tanah.
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-hidroponik/ (Diakses 26 Oktober 2023).
Lembar Kerja 3
Kelas : Kelompok :

Coba imajinasikan kalian ingin melakukan budidaya tanaman sayur


sedangkan kalian berada dalam kondisi lingkungan yang tidak
memadai untuk menanam tanaman sayur, kalian hanya memiliki
lahan yang sempit dan tandus.
Dengan kondisi tersebut solusi apa yang bisa dilakukan ?

.................................................................................................................
Judul Projek :
.................................................................................................................

.................................................................................................................
Manfaat .................................................................................................................
Projek
.................................................................................................................

.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Latar .................................................................................................................
Belakang .................................................................................................................
Projek .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Latar .................................................................................................................
Belakang
Projek .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

Desain Projek
Desain Projek

.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Alat .................................................................................................................
dan
Bahan .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Cara .................................................................................................................
Pembuatan .................................................................................................................
Projek .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Daftar Pengamatan Pertumbuhan
Tanaman Kangkung Hidroponik

Kelas :
Kelompok :

Hari Ke-
No. Pertumbuhan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Tinggi Batang (cm)
2 Jumlah Daun

Keterangan :

*Pilih 1 sampel tanaman kangkung yang akan diamati pertumbuhannya setiap hari
*Tanaman kangkung yang siap dipanen adalah tanaman dengan tinggi batang mencapai 30 cm
Rubrik Asesmen Ketercapaian
Profil Pelajar Pancasila

Subelemen yang
Kriteria Skor
Dinilai

Dimensi Gotong Royong

Masih Berkembang (MB)


1
Masih harus selalu diingatkan orang dewasa atau teman untuk aktif dalam kelompok
Sedang Berkembang (SB)
2
Kerja Sama Terbiasa bekerjasama dalam melakukan kegiatan dengan kelompok (melibatkan dua atau lebih orang)
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3
Menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama
Sangat Berkembang (SAB)
4
Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan dan tujuan kelompok sehingga target yang sudah ditentukan tercapai

Masih Berkembang (MB)


Memahami informasi yang disampaikan (ungkapan pikiran, perasaan, dan keprihatinan) orang lain dan menyampaikan informasi 1
secara akurat menggunakan berbagai simbol dan media
Sedang Berkembang (SB)
Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada 2
Komunikasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama
untuk Mencapai Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
Tujuan Memahami informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang diungkapkan oleh orang lain menggunakan berbagai 3
simbol dan media secara efektif, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hubungan interpersonal
Sangat Berkembang (SAB)
Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang disampaikan
4
oleh orang lain dan kelompok menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif, serta menggunakan berbagai strategi
komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama

Saling Masih Berkembang (MB)


Ketergantungan Menyadari bahwa dirinya memiliki peran yang berbeda dengan orang lain/temannya, serta mengetahui konsekuensi perannya 1
Positif terhadap ketercapaian tujuan
Sedang Berkembang (SB)
2
Menyelaraskan tindakannya sesuai dengan perannya dan mempertimbangkan peran orang lain untuk mencapai tujuan bersama
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
3
Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk mencapai tujuan bersama
Sangat Berkembang (SAB)
Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para anggota kelompok dapat saling membantu satu sama lain memenuhi kebutuhan mereka 4
baik secara individual maupun kolektif
Dimensi Bernalar Kritis
Masih Berkembang (MB)
Mengajukan pertanyaan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan dan mengkonfirmasi pemahaman terhadap suatu permasalahan 1
mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya
Sedang Berkembang (SB)
Mengajukan 2
Mengajukan pertanyaan untuk membandingkan berbagai informasi dan untuk menambah pengetahuannya
Pertanyaan
Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi informasi, serta mencari tahu penyebab
3
dan konsekuensi dari informasi tersebut
Sangat Berkembang (SAB)
4
Mengajukan pertanyaan yang melebihi harapan untuk menganalisis secara kritis permasalahan yang kompleks dan abstrak

Masih Berkembang (MB)


1
Mengumpulkan,mengklasifikasikan, membandingkan dan memilih informasi dan gagasan dari berbagai sumber
Sedang Berkembang (SB)
Mengidentifikasi,
Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta memperjelas 2
mengklarifikasi,
informasi dengan bimbingan orang dewasa
dan mengolah
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
informasi dan 3
Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu
gagasan
Sangat Berkembang (SAB)
Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. 4
Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis

Masih Berkembang (MB)


1
Menjelaskan alasan yang relevan dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
Sedang Berkembang (SB)
Menganalisis dan 2
Menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
mengevaluasi
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
penalaran dan 3
Menalar dengan berbagai argument dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan
prosedurnya
Sangat Berkembang (SAB)
Menganalisis dan mengevalusi penalaran yang digunakannya dalam menemukan solusi serta mengambil keputusan 4
Masih Berkembang (MB)
1
Menyampaikan apa yang sedang dipikirkan dan menjelaskan alasan dari hal yang dipikirkan
Sedang Berkembang (SB)
2
Memberikan alasan dari hal yang dipikirkan, serta menyadari kemungkinan adanya bias pada pemikirannya sendiri
Merefleksi dan
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
mengevaluasi
Menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha 3
pemikirannya sendiri
mempertimbangkan perspektif yang berbeda
Sangat Berkembang (SAB)
Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan 4
pemikirannya jika diperlukan
Dimensi Kreatif
Masih Berkembang (MB)
Memunculkan gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa gagasan yang berbeda sebagai 1
ekspresi pikiran dan/atau perasaannya
Sedang Berkembang (SB)
Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk 2
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya
Menghasilkan
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
gagasan yang orisinal
Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan 3
imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya
Sangat Berkembang (SAB)
Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta
4
memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika
dan nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan

Masih Berkembang (MB)


Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya 1
dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan
Sedang Berkembang (SB)
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya 2
Menghasilkan karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritik karya dan tindakan yang dihasilkan
dan tindakan yang Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
orisinal Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya 3
dan mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain
Sangat Berkembang (SAB)
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
4
mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi diri
dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif
Masih Berkembang (MB)
1
Membandingkan gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan
Sedang Berkembang (SB)
Memiliki keluwesan 2
Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi terhadap situasi
berpikir dalam
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
mencari alternatif
Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balikuntuk 3
solusi permasalahan
menghadapi situasi dan permasalahan
Sangat Berkembang (SAB)
4
Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatifuntuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi

Keterangan :
 Guru mengisi asesmen ketercapaian profil pelajar pancasila pada setiap aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik selama projek

Nilai Dimensi Gotong Royong =

Nilai Dimensi Bernalar Kritis =

Nilai Dimensi Kreatif =

Anda mungkin juga menyukai