Anda di halaman 1dari 23

Manfaat Sayur-Sayuran Bagi Tubuh Manusia

SeladaSelada sangat efektif untuk menurunkan berat badan karena


mengandung zat besi dan magnesium yang berfungsi membantu kerja uretik.
Selain itu, selada juga bagus untuk mereka yang menderita batuk dan
insomnia, membersihkan darah dan membuang kelebihan lemak dalam
tubuh.Bayam dan KangkungKedua sayuran ini banyak mengandung vitamin A,
vitamin C, mineral, zat besi, kalsium, dan kalium. Manfaat sayuran ini bagi
tubuh adalah untuk menghilangkan berbagai penyakit pada tubuh, seperti
asma, kolik, anemia, bronchitis pneumonia, konstipa I, osteoporosis,
kelelahan, serta kekurangan kalsium.

2 SeledriSeledri memiliki kandungan natrium yang berfungsi sebagai pelarut


untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut pada ginjal dan sendi.
Kalsium pada ginjal ini sendiri dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
Seledri juga bermanfaat untuk penderita alergi kulit, eksim, psoriasis, sulit
berkonsentrasi, hiperaktif, dan menghilangkan stres.Jamur TiramJamur tiram
bermanfaat untuk mencegah hipertensi, penyakit jantung, mengurangi berat
badan, menyembuhkan anemia, diabetes, dan anti-kanker. Jenis-jenis jamur
lain, seperti jamur kuping, jamur merang, dan jamur shitake, dan jamur
champignon juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

3 WortelWortek tak hanya baik untuk kesehatan mata karena memiliki


vitamin A dan betakaroten yang tinggi. Masih banyak lagi manfaat sayuran
berwarna oranye cerah ini, antara lain: mengobati eksim, mengobati cacingan
(cacing kremi), demam, luka bakar, nyeri saat haid, menghaluskan kulit,
hingga untuk mengatasi hipertensi.BuncisBuncis bermanfaat untuk mengobati
diabetes. Dalam buncis terdapat zat B-sitosterol dan stigmasterol yang
mampu merangsang pankreas untuk meningkatkan produksi insulin dalam
tubuh.BrokoliPenelitian yang dilakukan oleh Royal Pharmaceutical
Society menunjukkan bahwa brokoli bermanfaat untuk mengobati alzheimer
dan meningkatkan daya kerja otak.

4 PareSayur pare yang memiliki rasa pahit ini bermanfaat sebagai obat
cacing, obat batuk, sariawan, obat luka, antimalaria, dan penambah nafsu
makan. Berbagai penelitian yang dilakukan di negara-negara seperti Jepang,
Jerman, dan Inggris menemukan bahwa pare mengandung saponin, polifenol
(antioksidan), glikosida cucurbitacin, flavonoid, charantin, dan momordicin
yang bermanfaat untuk mengobati diabetes. Selain itu, kandungan protein
momorcharin alfa dan beta serta protein MAP30 (Momordica Antiviral Protein
30) yang terdapat pada pare juga bermanfaat sebagai antivirus HIV.

rta rasanya yang begitu enak rupanya kedua asupan penting dalam
kehidupan sehari-hari ini juga bisa dikatakan mampu menopang
kebutuhan hidup sehat agar menjadi jauh lebih sehat dan stabil untuk
semua orang, dan dimana kandungan gizi dalam sayur dan buah tentu saja
hampir sama secara keseluruhan dan sangat baik untuk dikonsumsi oleh
anak-anak hingga lanjut usia agar memiliki kondisi tubuh dari dalam
maupun luar yang sehat dan juga prima setiap hari. Berbagai macam
kandungan nutrisi penting yang terdapat di dalamnya antara lain:

Nutrisi Penting dalam Sayur dan Buah


 Kandungan dalam Sayur dan Buah untuk Jenis Sayuran Secara Umum

Pada dasarnya, tak sedikit diantara masyarakat luas belum mengetahui


secara keseluruhan apabila keberadaan dari sayur-sayuran yang biasa
mereka konsumsi bukan hanya memiliki rasa yang lezat karena dicampur
atau diolah dengan menggunakan proses memasak berbeda satu sama
lain untuk menghilangkan rasa lapar saja.

Sebab, kandungan gizi yang berada di dalam sayuran juga sudah terbukti
sangat baik untuk hidup sehat dan secara keseluruhan memiliki nutrisi
yang baik untuk diserap oleh tubuh kita seperti zat besi yang bisa
ditemukan di dalam bayam dimana nutrisi yang satu ini bukan hanya
mengoptimalkan kinerja dari sel darah merah saja, dan juga terbukti sangat
baik untuk menghasilkan tenaga di dalam tubuh agar tidak mudah lemas
dan lesu.

 Kandungan dalam Sayur dan Buah untuk Jenis Buah-buahan Secara Umum

Selain dengan memperhatikan kandungan nutrisi di dalam sayuran,


rupanya kehadiran dari buah-buahan yang begitu menyegarkan juga harus
diperhatikan nilai gizinya agar dapat memberikan manfaat untuk hidup
sehat
Bagaimana tidak, sebagian besar diantara masyarakat dari berbagai usia
tentu saja begitu menyukai rasa dari buah-buahan yang mayoritas sangat
manis dan kaya akan nutrisi penting yang menunjang metabolisme tubuh
agar selalu sehat setiap hari seperti tomat dimana kaya akan vitamin A
yang baik untuk mata dan juga jeruk kaya akan vitamin C yang baik untuk
imunitas tubuh.

sumber: promkes.kemkes.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Sayuran dan buah memiliki warna yang berbeda. Ternyata
perbedaan warna ini, juga mengandung manfaat yang berbeda untuk tubuh. Misalnya saja
sayuran dan buah berwarna hijau, berfungsi untuk membantu melawan infeksi dan
meningkatkan kesehatan sistem pencernaan, kekebalan tubuh, dan peredaran darah. Sayur
dan buah yang berwarna hijau di antaranya adalah timun, brokoli, pok choy, kale, bayam,
selada, seledri, mint, asparagus, kacang hijau, alpukat, anggur hijau, kiwi, melon, pir, jeruk
nipis dan zaitun. Sayuran dan buah hijau mengandung klorofil, serat, lutein, zeaxanthin,
kalsium, folat, vitamin C, dan beta karoten. Nutrisi yang ditemukan dalam sayuran ini
mengurangi resiko kanker, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol jahat,
membantu pencernaan makanan yang lebih baik, mendukung kesehatan dan penglihatan
retina, melawan radikal bebas yang berbahaya, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sayur dan buah hijau. 1. Menurunkan kolesterol
jahat Kolesterol yang menumpuk di dinding arteri dapat menyebabkan serangan jantung dan
stroke. Untuk menjaga kadar kolesterol Anda, tingkatkan konsumsi makanan hijau seperti
avokad, zaitun, kacang hijau, anggur dan lainnya. Sayur dan buah tersebut mengandung
asam lemak tak jenuh tunggal dan serat yang membantu menurunkan kolesterol. 2.
Mencegah kanker Banyak penelitian mencatat bahwa diet kaya sayuran dan buah-buahan
hijau dapat membantu menangkal kanker. Mereka mengandung fitonutrien seperti
antioksidan, karotenoid dan flavonoid yang membantu dalam memerangi kanker perut,
kanker usus besar, kanker kulit dan kanker payudara. Fitonutrien ini ditemukan dalam
avokad, zaitun, apel hijau, bayam, kale dan lainnya. 3. Meningkatkan kesehatan mata
Mengkonsumsi sayuran berdaun hijau membantu menjaga kesehatan mata Anda. Bayam,
kale, kiwi, anggur dan zucchini mengandung karotenoid esensial yang disebut lutein dan
zeaxanthin. Senyawa ini bertindak sebagai perisai pelindung untuk macula dan mencegah
kerusakan dari cahaya biru. Ini juga berfungsi mencegah katarak. 4. Kesehatan pencernaan
Tubuh Anda membantu memecah makanan menjadi nutrisi melalui pencernaan untuk
membangkitkan energi, pertumbuhan dan perbaikan sel. Untuk memastikan fungsi sistem
pencernaan lebih baik, konsumsilah makanan berserat tinggi seperti artichoke, apel, brokoli,
kacang hijau, kacang polong dan lobak hijau. Serat menyerap air tambahan di usus,
mempromosikan bakteri usus yang sehat dan memudahkan gerakan usus. 5. Meningkatkan
metabolisme Dorongan dalam metabolisme akan membantu Anda menurunkan berat
badan. Cabai hijau, avokad serta bayam adalah beberapa makanan hijau yang
meningkatkan aktivitas metabolisme. Nutrisi yang paling penting untuk fungsi metabolisme
adalah vitamin B. 6. Meningkatkan fungsi otak Sayuran berdaun hijau gelap dan buah-
buahan seperti brokoli, kacang hijau, kubis, avokad, asparagus, bayam, kale semuanya
kaya akan folat yang juga dikenal sebagai vitamin B9. Folat dikenal untuk mencegah
penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia, meningkatkan konsentrasi dan fungsi otak
secara keseluruhan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "6 Manfaat Sayuran Hijau untuk
Kesehatan", Klik selengkapnya di
sini: https://lifestyle.bisnis.com/read/20180917/106/838899/6-manfaat-sayuran-hijau-untuk-
kesehatan.
Author: Newswire
Editor : Mia Chitra Dinisari

5 Manfaat Anak Belajar Menggambar dan


Mewarnai Sejak Kecil
1. Menstimulasi Motorik Halus dan Koordinasi Mata

Dengan menggambar dan mewarnai, anak akan distimulasi kemampuan motorik


halusnya. Sekaligus koordinasi gerak mata dan tangan anak sehingga lebih baik.
Soalnya anak kan belajar pegang pensil, krayon dan alat-alat gambar lainnya. Itu
bisa membuat dia lebih siap untuk belajar hal lain.

Kinerja otot mata dan tangan juga dibuat selaras sehingga akan melatih koordinasi
yang bagus pada anak. Buat anak kecil, dengan menggambar dan mewarnai akan
mengasah aktivitas badan yang dia lihat, pikir dan kerjakan. Sehingga dapat berguna
untuk kegiatan lain nanti.

2. Belajar Mengembangkan Emosi dan Imajinasi Untuk Media Berekspresi

Anak bisa belajar berekspresi dan mengembangkan emosi plus imajinasinya dalam
menggambar. Biasanya yang digambar kan dari hal sederhana coretan saja, hingga
pelan-pelan berbentuk dan makin detail. Semuanya memang bisa dibilang seni kok,
karena semua memang tergantung yang melihatnya.

Selain itu, anak juga akan lebih mudah mengatasi stres dengan lebih baik
menggunakan media. Sehingga ekspresi yang diperlihatkan lebih mudah dalam
bentuk gambar dan warna. Anak juga bisa belajar memenuhi rencana dan target
yang dia buat ketika menggambar mewarnai. Dan terjadilah suatu bentuk gambar
yang dia buat hingga selesai.

3. Meningkatkan Kreativitas dan Konsentrasi Anak

Menggambar bebas apapun bisa membuat anak lebih kreatif dan melatih
konsentrasinya saat membuat gambar. Anak bakal belajar fokus bukan hanya pada
kegiatan menggambar dan mewarnai saja. Tapi juga dalam pelajaran atau kegiatan
lain yang membutuhkan konsentrasi. Kreativitas tanpa batas bakal terjadi pokoknya!

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Kalau anak bisa menggambar dan mewarnai bakal dipakai sampai gede bahkan tua.
Tahu nggak? Si Raffi gak bisa menggambar loh beda banget kayak Raffa. Ini juga
salah saya seh tidak mengajarinya dengan baik, lebih ke karate. Alhasil sekarang
sudah kelas 3 untuk gambar laporan atau pelajaran kurang terampil.

Lalu kalau diikutkan lomba, menurut saya anak jadi tahu gitu kemampuan orang
lain banyak yang lebih. Jadi termotivasi untuk belajar dan belajar lag!

5. Membantu Mengenal Perbedaan Warna Untuk Terapi

Mengenal berbagai macam warna membuat anak akan tahu banyak warna di dunia
ini yang bisa dia gambar dan warnai dalam media gambar. Kita juga bisa mengajari
anak untuk tahu warna-warna yang bisa dia gunakan dan bisa membedakannya.

Orang tua juga jadi tahu kalau ternyata misalkan anak sedang sedih atau marah atau
bahagia lewat warna yang dipilih anak.

6. Membantu Koordinasi Tangan dan Mata

Salah satu manfaat mewarnai adalah membantu koordinasi tangan dan mata.

Koordinasi adalah memadukan aktivitas bersama secara efektif.

7. Mengurangi Stres

Para psikolog melaporkan bahwa manfaat mewarnai bagi anak-anak adalah bisa
mengurangi stres.

Mewarnai adalah kegiatan yang ringan dan mudah dilakukan, selain itu, mewarnai
bermanfaat untuk meredakan ketegangan otot.

Oleh karena itu, kita akan menjadi lebih rileks.

Nah, itulah manfaat mewarnai bagi anak-anak.

Mengetahui manfaat mewarnai di atas, pastinya membuat teman-teman tambah


semangat untuk beraktivitas mewarnai, bukan?

Penghijauan tidak hanya menanam pohon, dengan membersihkan setiap ruangan dan
lingkungan sekitar sekolah, serta membuang sampah pada tempatnya juga termasuk
penghijauan. Salah satu cara kecil yang dilakukan adalah menyediakan tempat sampah disetiap
ruangan kelas dan lingkungan sekolah. Tujuan Penghijauan adalah untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup, untuk meningkatkan daerah yang asri, serasi, lestari serta untuk
melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Sedang Manfaat Penghijauan antara lain ; mengurangi polusi, mengurangi partikel debu,
pendidikan Lingkungan di Sekolah, Sarana Pembelajaran, Lingkungan sekolah menjadi asri,
Sebagai penghasil oksigen, Lingkungan sekolah menjadi lebuh sejuk, Menambah persediaan air
bagi komponen abiotik.

1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru dan
siswa SMA Negeri 7 Purworejo mengenai Sekolah Hijau dan Sekolah Berwawasan
Lingkungan dan Mitigasi Bencana Alam khususnya pada pengetahuan tentang lingkungan
baik dalam arti sempit maupun arti luas yang dapat diintegrasikan pada mata pelajaran
Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, maupun mata pelajaran lainnya. b. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang berkaitan dengan Sekolah
Hijau dan SWALIBA baik yang dilakukan oleh mahasiswa atau pihak yang lainnya, secara
perorangan ataupun kelompok pada waktu yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Bagi
Sekolah, sebagai masukan bagi sekolah agar sekolah selalu peduli akan lingkungannya dan
menumbuhkan sikap tanggap bencana. b. Bagi guru, meningkatkan pembelajaran terutama
pendidikan lingkungan hidup dan wawasan kelingkungan serta kebencanaan kepada
siswanya. c. Bagi siswa, menambah minat dan motivasi siswa dalam menjaga kelestarian,
kebersihan lingkungan dan pengetahuan mengenai kebencanaan. E. Penegasan Istilah
agar tidak terjadi kesalahan berkaitan dengan judul yang akan diteliti, untuk memudahkan
pembaca dalam memahami serta mendapatkan gambaran dari objek penelitian ini, maka
peneliti memberikan batasan sebagai berikut :

1. Sekolah Hijau Green School


Sekolah Hijau atau Green School merupakan sekolah yang memiliki komitmen dan secara
sistematis mengembangkan program- program untuk menginternalisasikan nilai-nilai
lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Sugeng Paryadi, 2008:12. Sebuah sekolah
dapat menjadi sekolah berwawasan lingkungan apabila menerapkan serta mengembangkan
empat pilar utama yang menjadi indikator dan kriteria, yakni 1 Pengembangan Kebijakan
Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, 2 Pengembangan Kurikulum Berbasis
Lingkungan, 3 Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif, 4 Pengelolaan dan atau
Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah. 2. Partisipasi Partisipasi adalah keterlibatan
mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilancarkan oleh organisasi, dalam hal ini sekolah, serta mendukung pencapaian
tujuan dan bertanggungjawab atas keterlibatannya. Suryosubroto, 2009:294. Partisipasi
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keikutsertaan siswa dan guru dalam pelaksanaan
Program Sekolah Hijau di SMA Negeri 7 Purworejo yaitu keikutsertaan berupa tenaga,
pikiran, keahlian, barang maupun uang yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam kegiatan-
kegiatan Sekolah Hijau.

1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru dan
siswa SMA Negeri 7 Purworejo mengenai Sekolah Hijau dan Sekolah Berwawasan
Lingkungan dan Mitigasi Bencana Alam khususnya pada pengetahuan tentang lingkungan
baik dalam arti sempit maupun arti luas yang dapat diintegrasikan pada mata pelajaran
Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, maupun mata pelajaran lainnya. b. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang berkaitan dengan Sekolah
Hijau dan SWALIBA baik yang dilakukan oleh mahasiswa atau pihak yang lainnya, secara
perorangan ataupun kelompok pada waktu yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Bagi
Sekolah, sebagai masukan bagi sekolah agar sekolah selalu peduli akan lingkungannya dan
menumbuhkan sikap tanggap bencana. b. Bagi guru, meningkatkan pembelajaran terutama
pendidikan lingkungan hidup dan wawasan kelingkungan serta kebencanaan kepada
siswanya. c. Bagi siswa, menambah minat dan motivasi siswa dalam menjaga kelestarian,
kebersihan lingkungan dan pengetahuan mengenai kebencanaan. E. Penegasan Istilah
agar tidak terjadi kesalahan berkaitan dengan judul yang akan diteliti, untuk memudahkan
pembaca dalam memahami serta mendapatkan gambaran dari objek penelitian ini, maka
peneliti memberikan batasan sebagai berikut :

1. Sekolah Hijau Green School


Sekolah Hijau atau Green School merupakan sekolah yang memiliki komitmen dan secara
sistematis mengembangkan program- program untuk menginternalisasikan nilai-nilai
lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Sugeng Paryadi, 2008:12. Sebuah sekolah
dapat menjadi sekolah berwawasan lingkungan apabila menerapkan serta mengembangkan
empat pilar utama yang menjadi indikator dan kriteria, yakni 1 Pengembangan Kebijakan
Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, 2 Pengembangan Kurikulum Berbasis
Lingkungan, 3 Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif, 4 Pengelolaan dan atau
Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah. 2. Partisipasi Partisipasi adalah keterlibatan
mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilancarkan oleh organisasi, dalam hal ini sekolah, serta mendukung pencapaian
tujuan dan bertanggungjawab atas keterlibatannya. Suryosubroto, 2009:294. Partisipasi
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keikutsertaan siswa dan guru dalam pelaksanaan
Program Sekolah Hijau di SMA Negeri 7 Purworejo yaitu keikutsertaan berupa tenaga,
pikiran, keahlian, barang maupun uang yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam kegiatan-
kegiatan Sekolah Hijau.

Oleh sebab itu, untuk menanamkan karakter cinta lingkungan


dan kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup, maka sekolah
perlu menerapkan green school yang merupakan program sekolah
yang ramah lingkungan. Green school tidak sebatas lingkungan yang
hijau, namun juga termasuk hemat energi; menciptakan lingkungan
bersih; serta dapat mengurangi kuantitas sampah.
tidak sebatas pada rekayasa lingkungan hijau, namun juga
hemat energi; lingkungan yang bersih; pengelolaan sampah yang
baik; berkebun; mengupayakan makanan yang sehat dan higenis
serta mengurangi sampah plastik.
Green school atau disebut dengan adiwiyata merupakan salah
satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
dalam pelestarian lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai
pengertian sebagai tempat yang baik dan ideal tempat memperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Dalam
program ini diharapkan semua warga sekolah ikut terlibat dalam
kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari
dampak lingkungan yang negatif.4
Green school dalam konsep adiwiyata melalui modul terbaru
2012 adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan potensi
sumberdaya alam sebagai solusi pemecahan permasalahan yang
dihadapi oleh warga seputar sekolah. Adapun komponen- komponen
lain menjadi pelengkap yang disesuaikan oleh kondisi lingkungan
sekolah. Green school memiliki sasaran untuk seluruh warga
sekolah. Dengan maksud untuk membangun serta menggali
partisipasi warga sekolah dalam kegiatan-kegiatan yang memiliki
muatan pengelolaan dan pelestarian lingkungan.
Dalam pelaksanaannnya, Kementrian Lingkungan Hidup
bekerja sama dengan stakeholder, menggulirkan green school atau
adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah
melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan
ikut berpartisipasi melastarikan serta menjaga lingkungan hidup di
sekolah dan sekitarnya.
Dalam implementasi kebijakan pendidikan lingkungan hidup,
baik melalui pendidikan formal, non formal maupun informal
diharapkan agar semua pihak dapat melakukan antara lain:
a. Mengembangkan kelembagaan pendidikan lingkungan
hidup
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
c. Pengembangan sarana dan prasarana
d. Peninggatan dan efesiensi penggunaan anggaran
e. Pengembangan materi lingkungna hidup
f. Peningkatan komunikasi dan informasi
g. Pemberdayaan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
dan pengembangan.

Sementara tujuan green school adalah mewujudkan warga


sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang
baik.7 Secara garis besar, konsep pembelajaran yang menggunakan
lingkungan memiliki kelebihan yaitu:

a. Peserta didik dibawa langsung ke dunia konkret tentang


penanaman konsep pembelajaran, sehingga peserta didik tidak
hanya bisa mengimajinasikan materi.
a. Lingkungan dapat digunakan setiap saat, kapan pun, di
mana pun, sehingga tersedia setiap saat, tetapi tergantung
dari jenis materi yang sedang diajarkan.
b. Konsep pembelajran lingkungan tidak membutuhkan biaya
karena semuanya telah disediakan oleh alam.
c. Mudah dicerna oleh peserta didik, karena peserta didik
disuguhkan materi yang sifatnya konkrit bukan abstrak.
d. Suasana yang nyaman memungkinkan peserta didik tidak
mengalami kejenuhan ketika menerima materi.
e. Memberi peluang untuk untuk berimajinasi.
Dari beberapa kelebihan di atas dapat disimpulkan bahwa
konsep pembelajaran menggunakan lingkungan memberikan
peluang yang sangat besar bagi peserta didik untuk meningkatkan
hasil belajarnya.8 Konsep lingkungan merujuk pada eksplorasi
ekologi sebagai andalan makhluk hidup yang saling tergantung
antara yang satu dengan yang lain. Dari konsep inilah para siswa
dituntut untuk memahami arti penting lingkungan hidup. Karena itu
guru mesti mampu menyadarkan para siswa bahwa ekosistem
lingkungan sangat memengaruhi kesejahteraan hidup manusia.
Pencemaran tersebut terjadi karena manusia tidak menjaga
ekosistem lingkungan misalnya membuang sampah di sungai,
menebangi pohon secara sembarangan serta melakukan pencemaran
udara, baik sengaja maupun tidak. Akhirnya masyarakat yang harus
menanggung risiko negatifnya.
Tujuan utama penekanan konsep lingkungan ini adalah untuk
menjelaskan fungsi manusia dalam menjaga alam semesta dan
menunjukkan cara menjaga kualitas lingkungan alam untuk
kepentingan bersama pada masa yang akan datang. Di sinilah para
guru yang mengajar siswa di luar kelas harus memahami betul arti
penting konsep lingkungan.9 Sebagaimana yang dijelaskan dalam
Al- Quran: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebagian

tabulampot

Cara memanfaatkan lahan sempit kota untuk berkebun yang kedua adalah
menggunakan metode tabulampot. Tabulampot adalah singkatan dari
tanaman buah dalam pot. Tentunya metode ini tidak asing lagi sebab sudah
banyak yang masyarakat yang mempraktekkannya di rumah masing-masing
tidak hanya di kota besar namun juga di pedesaan. Media tanam yang bisa
digunakan dalam metode tambulampot adalah yang bisa menyimpan air dan
bisa digunakan sebagai pemasok nutrisi dalam tanaman. Media yang cocok
digunakan untuk media tanam adalah tanah yang dicampur dengan kompos
dan sekam. Perbandingannya adalah 1:1:1. Supaya maksimal dalam
penanaman disarankan menggunakan pot dengan bahan tanah liat.
Vertikultur

Cara memanfaatkan lahan sempit untuk berkebun selanjutnya adalah Anda


bisa menggunakan metode vertikultur. Metode ini berguna untuk
membudidayakan tanaman yang umurnya tidak panjang seperti sayuran sawi,
kangkung, seledri, pakcoi dan masih banyak lagi lainnya. Sesuai dengan
namanya metode ini menggunakan bentuk vertikal sehingga tidak
membutuhkan lahan yang luas untuk menanam tanaman tersebut. Modelnya
pun beragam mulai dari gantung, tempel, tegak hingga rak. Modal yang harus
dikeluarkan untuk menanam dengan model ini pun tidak terlalu banyak sebab
media yang digunakan bisa menggunakan bahan bekas.

Pemanfaatan lahan perkarangan sekolah dan rumah untuk kegiatan berkebun


merupakan hal yang positif dapat dilakukan, disamping dapat memenuhi menanam
sesuai kebutuhan sehari dengan sehat dan juga dapat menghemat dari segi
perekononian keluarga.

Berbercocok tanam diperkarangan ekolah dan rumah dapat mengelola sumber gizi
yang dibutuh dari sayur mayur yang kita tanam, merupakan hal yang positif dapat
dilakukan, disamping dapat memenuhi menanam sesuai kebutuhan sehari dengan
sehat dan juga dapat menghemat dari segi perekononian keluarga.

Hanya saja didalam melakukan kegiatan menanam diperkarangan sekolah dan


rumah biasanya dilakukan dalam jumlah sedikit dan dengan banyak jenis tanaman
sesuai kebutuhan. Padahal dengan bercocok tanam diperkarangan ekolah dan
rumah dapat mengelola sumber gizi yang dibutuhkan.
Khusus untuk pemanfaatkan perkarangan sekolah dan rumah ini, sangat diperlukan
peran dari PKK yang nota bene para ketuanya para istri gubernur, bupati dan
walikota. Adapun langkah yang seharusnya dilakukan mensosialisasikan dan
memberikan pelatihan kepada warga terkait bercocok tanam di perkarangan rumah
dengan memanfaatkan perkarangan rumah yang kecil dengan berbagai macam
varian tanaman yang bermanfaat.

Selanjutnya pemerintah dapat membuat projek percontohan di setiap sekolah yang


punya perkarangan luas, serta ditingkat RT dan RW dan kemudian dibuat
perlombaan untuk hasil tanam yang terbaik. Adapun tanaman dapat di tanam dalam
bentuk Polibag atau dalam tanah seperti biasanya. Kenapa? Karena penanaman di
dalam Polibag akan jauh lebih efektif dan mudah karena cara perawatannya jauh
lebih mudah dan murah.

Secara kajian bisnis, bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan perkarangan


rumah bisa dikatakan merupakan peluang bisnis bagi ibu rumah tangga apabila jeli
dalam memanfaatkannya, perkarangan rumah tidak memberikan hasil maksimal
seperti peluang usaha lainnya yang diterapkan di lahan luas, tetapi paling tidak
dapat meminimalisir biaya untuk belanja dapur terutama kebutuhan akan sayur.
Contohnya cabe, jahe, lengkuas, kunyit yang berfungsi sebagai repah-rampah
kebutuhan dapur dirumah.

Permasalahannya adalah bagaimana seseorang dapat mengoptimalkan fungsi lahan


perkarangan hingga dapat memperoleh tambahan terumah bagi ibu-bu rumah
tangga. Bahkan saat ini sudah banyak dikembangkan teknologi penanaman yang
dapat diterapkan untuk memanfaatkan pekarangan rumah, diantaranya adalah
dengan vertikultur yaitu penanaman secara vertikal (berundak atau bertingkat) baik
menggunakan talang, bambu, atau wadah lain yang dapat diterapkan secara vertikal
atau menggunakan karpet yang ditempelkan pada dinding. Teknik vertikultur
diciptakan untuk mengotimalkan pemanfaatan lahan sempit untuk berkebun atau
bercocok tanam.

Kemudian dengan melakukan vertikultur kita dapat menanam 30 sampai 40


tanaman dengan luas lahan hanya berukuran 55 x 55 cm saja. Sedangkan metode
mananam menggunakan vertikultur terbagi dua yaitu vertikultur konvensional atau
menggunakan media tanam tanah dan vertikultur hidroponik menanam dengan
media air. Namun ada beberapa kekurangan dari proses menanam menggunakan
metode vertikultur diantara masih belum cocok untuk dikembangkan untuk hal
komersial jika diliat dari luas lahan yang dimanfaatkan dan dari segi aspek
ekonomisnya, melainkan metode ini sangat membantu bagi orang-orang yang
memiliki hobi bercocok tanam namun terkendala dengan lahan yang sempit dan
memenuhi beberapa kebutuhan seperti sayur mayur dan rempah-rempah dalam
rangka menghemat pengeluaran.

Penghijauan di lingkungan sekolah merupakan tanggungjawab seluruh warga sekolah. Selain


itu, penghijauan sekolah berfungsi untuk menciptakan kenyamanan dan kesehatan lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya adalah memanfaatkan lingkungan sekolah
dengan menanami berbagai tanaman. Baik tanaman hias maupun sayuran. SMP Negeri 2
Gondang pun berupaya membuat lingkungan yang asri, hijau dan sehat yaitu melalui program
Budidaya Lahan Sempit (BULAPIT). Yang nantinya menjadi program unggulan SMP Negeri 2
Gondang. Kepala Sekolah dan para dewan guru sangat mendukung dan membimbing langsung
program dari pengurus Osis ini. Adapun bentuk dari program Budidaya Lahan Sempit yaitu :
1. Pengadaan green house, dan
2. Budidaya ikan lele dalam ember
Kegiatan ini dapat melatih siswa-siswi agar giat aktif serta mencintai kegiatan menanam. Karena
mereka akan menjadi generasi petani milenial di masa depan. Kita pun dapat mencontoh untuk
memanfaatkan lahan sempit di daerah sekitar rumah. Agar lingkungan tampak hijau, asri, segar
dan sehat. Selain itu kita pun bisa mengambil hasil panen sayuran sehat organik dan ikan lele
sendiri secara berkala.

Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar terdapat


pelajaran mengenai tumbuhan, baik jenis, pertumbuhannya, manfaat, dan lain-
lain. Pelajaran tersebut hanya didominasi dengan teori saja dan praktek dalam
pembelajaran di sekolah dasar masih kurang dan kegiatan. Maka dari itu
dibuatlah perancangan desain komunikasi visual berupa media edukasi untuk
menanam sayuran bagi siswa kelas 5 Sekolah Dasar sehingga siswa dapat
belajar menanam sayuran, pertumbuhan sayuran secara langsung, dan mereka
juga dapat mengambil hasil dari penelitiannya serta meningkatkan kesadaran
pada lingkungan.
Pendahuluan
Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan setiap
orang. Semua orang pasti menginginkan hal tersebut. Hidup yang sehat memiliki
berbagai macam manfaat, namun sekarang banyak hal yang dapat mengganggu
kesehatan manusia baik dari lingkungan sekitar dan bahan-bahan yang kita
masukkan ke dalam diri kita baik sengaja maupun tidak sengaja. Sekarang
semakin sulit untuk mengikuti menjaga kesehatan. Maka dari itu, sekarang
setiap orang dibutuhkan untuk memulai gaya hidup yang sehat.

Gaya hidup sehat sedang diminati oleh masyarakat perkotaan dan menjadi tren,
baik di daerah perkotaan Indonesia. Polusi di perkotaan, istirahat yang kurang,
dan sibuknya rutinitas yang berdampak buruk bagi kesehatan menyebabkan
masyarakat kota memerlukan pola hidup sehat. Gaya hidup ini juga menjadi
berkembang dengan adanya bantuan dari media sosial. Ada berbagai macam hal
yang marak dilakukan oleh masyarakat agar memiliki pola hidup yang sehat,
yaitu berolahraga seperti lari dan yoga, dan memakan makanan yang sehat
(Cynthia, 2015). Gaya hidup ini perlu dilakukan oleh semua umur dan dimulai
sejak dini. Karena pada usia yang dini anak-anak lebih mudah diajak dan
dibiasakan dibandingkan dengan orang dewasa.. Anak-anak dapat mulai
diajarkan mulai hal-hal yang sederhana, seperti pentingnya untuk mengonsumsi
sayur dan buah-buahan karena pada masa itu anak-anak memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi, pada masa itu pula lebih mudah menanamkan dan mendidik
mereka nilai-nilai pentingnya hidup sehat (Soeleman & Rahayu, 2013).

Sejak kecil, anak-anak sudah diajarkan tentang sayuran dan buah-buahan. Pada
setiap jenjang di Sekolah Dasar terdapat mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
yang mengajarkan tentang tanaman, dimulai dari perkenalan tentang tanaman,
bagian-bagiannya, cara berkembang
biak, dan fungsi serta manfaat. Tetapi pelajaran sekolah biasanya didominasi
dengan teori. Padahal praktek memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Siswa
akan mengerti bahwa teori dan praktek itu hasilnya dapat berbeda, siswa juga
akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih, lebih paham dalam
pembelajaran karena mereka langsung mempraktekkan sendiri,
meningkatkan rasa ingin tahu siswa, dan meningkatkan kerja sama dan
hubungan antar siswa dan guru. Siswa juga cenderung suka melakukan praktek
karena praktek dianggap tidak membosankan, dan cenderung tidak menghafal,
seperti teori.

Praktek yang umum dilakukan pada Sekolah Dasar adalah menanam kecambah
dan melihat pertumbuhannya. Setelah itu kecambah tidak digunakan lagi dan
dibuang. Padahal masih banyak jenis tanaman lain yang dapat kita pelajari dan
kita ambil manfaatnya, sehingga siswa keuntungan yang lebih banyak dan
dengan menanam tanaman khususnya tanaman pangan seperti sayuran. Siswa
dapat mengambil hasilnya dan memakan sayur tersebut serta dapat
meningkatkan gizi dan menjadi lebih sehat serta terbebas dari bahan kimia,
seperti pestisida.

Siswa juga memiliki tingkat kepedulian terhadap lingkungan yang rendah dan
dengan menanam tanaman sendiri mereka akan dapat lebih menghargai
lingkungan sekitar khususnya terhadap tanaman. Kebanyakan orang tidak
menghargai tanaman, hal ini dapat dilihat saat orang memakan makanan yang di
dalamnya terdapat sayurannya, mereka cenderung tidak menghabiskan sayuran
tersebut atau menyisihkan sayuran itu. Contoh tersebut sangat nampak terutama
pada anak- anak.

Menurut Supriati & Herliana (2015), “sayuran memiliki kadar air yang tinggi,
nutrisi, pembentuk sifat bas, kaya akan vitamindan mineral, rendah kalori, serta
kaya akan serat” (p. 8). Sayuran merupakan bahan pangan berasal dari bagian
tumbuhan, seperti daun, akar, batang, dan bunga yang mengandung kadar air
tinggi dan dikonsumsi dengan keadaan segar atau diolah secara minimal dan
pada umumnya sayuran mempunyai umur yang relatif pendek, yaitu kurang dari
setahun. Oleh karena umur yang relatif pendek, sayuran menjadi tanaman yang
lebih mudah ditanam dan dapat dipanen lebih cepat. Menanam sayuran juga
tidak dibutuhkan lahan yang besar dan dapat menggunakan pot maupun polybag.
Mengonsumsi makanan bergizi dan kaya akan serat, seperti sayuran ini sangat
penting bagi tumbuh kembang anak, meningkatkan gizi, menurunkan resiko
diabetes, meningkatkan kesehatan tubuh baik daya tahan tubuh dan pencernaan,
dan kinerja otak yang lebih baik (Supriati & Herliana, 2015).

Dengan mengajak mereka menanam mereka juga dapat meningkatkan nilai-


nilai yang penting, seperti menghargai, kesabaran, ketelitian, dan ketekunan.
Anak-anak akan mengerti bahwa menanam itu tidaklah mudah maka dari itu
mereka akan lebih menghargai tanaman dan tidak akan membuangnya begitu
saja. Dan saat mereka dapat mengambil hasil dari tanaman yang telah mereka
tanam dan memakannya, anak-anak akan memiliki rasa bangga dan kepuasan
tersendiri (Sanusi, 2010). Sekarang orang menginginkan segala hal secara
instan dan mudah. Dan mulai melupakan tentang pentingnya proses. Banyak
yang beranggapan bahwa yang terpenting adalah hasil dan bukan proses.
Padahal untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan proses yang panjang dan
tidak mudah. Kita juga harus bisa menikmati proses yang ada untuk
menghasilkan sebuah hasil yang baik. Mengajarkan cara menanam sayuran
setiap anak akan lebih menghargai setiap proses untuk menghasilkan sayuran
yang baik dan sehat dan membuat setiap anak mengerti bahwa setiap bagian
dari proses itu penting dan memiliki dampak ke depannya (Dara, 2013).

Media yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebuah peralatan dan
bahan serta buku panduan untuk menanam mencoba menanam sayuran dan
mengambil hasilnya. Buku panduan berisi tentang penjelasan singkat, seperti
bentuk, manfaat, dan cara menanam sayuran-sayuran yang ditanam. Buku juga
digunakan untuk mencatat progress dari sayuran yang ditanam. Media tersebut
didesain secara menarik sehingga siswa lebih tertarik dan semangat dalam
menanam sayuran.

Media ini dimasukkan ke dalam kegiatan kelas dan menjadi projek dalam
jangka waktu sekitar kurang lebih 2-3 bulan. Siswa ditugaskan untuk menanam
sayuran hingga sayuran tumbuh dan dapat dipanen. Projek ini berguna untuk
membantu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga siswa paham
secara teori dan praktek serta mengajak siswa untuk memulai hidup sehat
dengan memakan sayur hasil panen yang tidak menggunakan bahan kimia.
Media ini juga membantu mengatasi sikap pasif siswa dengan
menimbulkan motivasi belajar, meningkatkan interaksi siswa dengan
lingkungan, dan memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya (Hariyanto, 2011).

Sayuran yang digunakan dalam perancangan ini merupakan sayuran yang dapat
dipanen dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan. Sayuran yang ditanam antara
lain sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan sawi; dan sayuran yang
berbuah, seperti cabe, tomat, dan terong hijau (Supriati & Herliana, 2015).
Target perancangan adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar karena pada jenjang
tersebut siswa diajarkan tentang tanaman hijau secara lebih mendalam
dibandingkan dengan jenjang- jenjang sebelumnya. Pada pelajaran IPA kelas
5 diajarkan tentang bagaimana cara berkembang biaknya tumbuhan secara
mendalam, tempat cadangan makanan dari tumbuhan, penjelasan tentang
sayuran dan buah, dan manfaat tumbuhan sehingga perancangan ini sesuai dan
dapat menopang pembelajaran siswa kelas 5 SD.

Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan media edukasi


menanam sayuran bagi anak kelas 5 Sekolah Dasar adalah metode kualitatif.
Pengumpulan data primer maupun data sekunder dilakukan dengan cara:
1. Data Primer
Proses pengumpulan data primer menggunakan beberapa metode antara lain:
- Metode Wawancara
Mengumpulkan data mengenai pelajaran kelas 5 Sekolah Dasar yang
berhubungan dengan tumbuhan dan kegiatan apa yang telah dilakukan untuk
mendukung pelajaran tersebut dari siswa kelas 5 Sekolah Dasaar, guru
Sekolah Dasar ,dan orang tua murid Sekolah Dasar.
- Observasi
Metode observasi dilakukan terhadap target dari perancangan ini, yaitu anak
kelas 5 Sekolah Dasar dengan cara melakukan pengamatan tentang perilaku
keseharian anak-anak dan tingkat ketertarikan anak dalam media
pembelajaran.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara:
- Studi Kepustakaan
Melakukan pengumpulan data melalui internet dan media cetak.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam perancangan adalah metode 5W1H:
1. What:
- Apa yang membuat orang menanam sayuran sendiri?
- Apa pembelajaran tentang sayuran yang didapat oleh anak kelas 5 SD?
- Apa kegiatan di sekolah yang telah dilakukan untuk mendukung pembelajaran mengenai sayuran?
- Apa kegiatan menanam sayuran di sekolah?
2. Where:
- Di mana sayuran dapat ditanam untuk dikonsumsi?
3. When:
- Kapan orang dapat mengambil hasil sayuran yang ditanam sendiri?
4. Who:
- Siapa yang selama ini mengajarkan cara menanam sayuran?
- Siapa yang selama ini menanam dan memakan sayurannya sendiri?
5. Why:
- Mengapa perlu diajarkan cara menanam sayuran?
- Mengapa masih sedikit orang yang menanam sayuran sendiri?
6. How:
- Bagaimana orang selama ini mengajarkan cara menanam sayuran?
- Bagaimana orang memperoleh sayuran sendiri?
- Bagaimana proses menanam sayuran?

Pembahasan
Media Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam


upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar pembelejaran dapat melibatkan
dua pihak, yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Yang
terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar
(Susilana & Riyana, 2009: 1).
Sesuatu dapat dikatakan hasil belajar bila belajar sifatnya disadar, di mana
siswa merasa sedang belajar dan timbul keinginan dan motivasi untuk
menambah pengetahuan secara permanen, hasil belajar ini didapat dengan
adanya proses dan tidak secara instan, dan terdapat interaksi di dalamnya, jadi
terdapat komunikasi dua arah, antara yang menerima ilmu dan memberi ilmu
(antara siswa dan
guru) karena belajar merupakan proses komunikasi di mana terjadi proses
penyampaian pesan berupa informasi dari sumber pesan kepada seorang atau
sekelompok yang menjadi penerima pesan (Susilana & Riyana, 2009).

Tujuan Kreatif Pembelajaran

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang media edukasi menanam
sayuran bagi siswa kelas 5 Sekolah Dasar yang dapat meningkatkan
pengetahuan siswa tentang tumbuhan terutama sayuran baik pertumbuhan, cara
menanam, dan manfaat sayuran.

Strategi Kreatif Pembelajaran

Strategi kreatif pembelajaran ini dengan menggunakan media kit yang berisi alat
dan bahan untuk menanam sayuran serta buku panduan menanam sayuran, di
mana siswa dapat mempraktekkan langsung cara menanam sayuran yang
berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan hasil dari menanam sayurannya
dapat dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan mereka. Media ini dipilih
karena pembelajaran melalui teori di sekolah saja masih belum mencukupi.
Pembelajaran juga harus didukung dengan praktek agar siswa lebih paham, tidak
jenuh, dan aktif dalam pembelajaran.

Topik dan Tema Pembelajaran


Topik atau bahasan utama dari perancangan ini mengenai cara menanam sayuran
dan pertumbuhan sayuran di mana siswa dapat belajar tentang hal tersebut
secara langsung, sehingga siswa lebih paham daripada belajar melalui teori saja.

Sub Pokok Bahasan


Sub topik bahasan pada perancangan ini mengenai pentingnya dan manfaat dari
mengonsumsi sayuran bagi tubuh. Melalui perancangan ini siswa dapat
mengonsumsi sayuran dari hasil penelitian siswa dan siswa juga dapat belajar
bekerja sama antar siswa.
Karakteristik Target Audience

Target audience dari perancangan ini adalah:

1. Demografis
Anak usia 10-11 tahun yang merupakan siswa kelas 5 Sekolah Dasar, baik
laki-laki maupun perempuan.
2. Geografis
Daerah perkotaan khususnya kota Surabaya.
3. Behavioural
Suka bermain dan berinteraksi, suka makan sayur, dan suka kegiatan praktek
dan di luar kelas.
4. Psikografis
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kreatif, menyukai hal-hal baru,
memiliki tanggung jawab, suka berkelompok, dan telaten.

Metode Pembelajaran dan Penyajian Content Metode yang digunakan


dalam media pembelajaran ini adalah belajar di luar kelas dan
mengajak siswa untuk aktif serta bekerja sama dalam kelompok. Perancangan
dalam bentuk peralatan dan bahan untuk menanam sayuran serta buku panduan
untuk menanam sayuran ini.

Indikator Keberhasilan Pembelajaran Pembelajaran ini dianggap berhasil


apabila target audience mengerti bagaimana cara menanam dan merawat
sayuran hingga tumbuh dengan baik, paham mengenai pertumbuhan tumbuhan,
serta paham mengenai manfaat sayuran.

Metode Evaluasi
Metode evaluasi yang dilakukan adalah mengisi tabel penelitian berupa tinggi
sayuran dan keterangan sayuran setiap 3 hari sekali dan setiap kelompok
mempresentasikan hasil penelitiannya selama kurang lebih 3 bulan dan
menjawab pertanyaan yang diberikan pada akhir pertemuan.

Program Kreatif Desain Media Pembelajaran

Konsep Pembelajaran
Konsep pembelajaran pada media pembelajaran ini adalah agar siswa mengerti
tentang cara menanam sayuran yang baik dan benar, unsur-unsur penting untuk
menanam sayuran, siswa juga dapat melihat setiap fase perkembangan
tumbuhan. Siswa juga mengerti tentang manfaat dari sayuran serta
memanfaatkan hasil penelitiannya dan meningkatkan kesehatan dengan
mengonsumsi sayuran. Pentingnya kerja sama dalam kelompok dan pentingnya
proses dapat dipelajari oleh siswa dan guru.

Jenis Media Pembelajaran yang Akan Dirancang


Jenis media pembelajaran yang akan dirancang berupa peralatan dan bahan
untuk menanam sayuran serta buku panduan untuk membantu siswa menanam
sayuran, merawat sayuran, dan mengetahui manfaat dari sayuran yang mereka
tanam. Peralatannya berupa sekop, pot,
alat penyiram air, sarung tangan, dan stik untuk tempat menulis jenis sayuran,
sedangkan bahannya berupa benih sayuran dan media tanam berupa tanah dan
pupuk
Format Desain Media Pembelajaran
1. Format Desain dan Media Content
Kit akan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kit untuk kelompok belajar dan untuk
pribadi. Dalam satu kit untuk kelompok belajar yang terdiri dari 5-7 siswa
terdapat 5 jenis benih sayuran yang dapat ditanam yang terdiri dari 3 benih
sayuran daun dan 2 benih sayuran buah, yaitu kangkung, bayam, sawi, tomat,
dan cabai. Barang lain yang terdapat dalam kit adalah 5 pot, sekop, alat
penyiram air, sarung tangan, media tanam berupa campuran tanah dan pupuk,
dan 5 buku panduan yang berukuran 11 x 11 cm. Sedangkan kit untuk satu siswa
terdiri dari 1 jenis benih sayuran, 1 pot, sekop, alat penyiram air, sarung tangan,
media tanam, dan 1 buku panduan.
2. Alur Desain Interaktif
Alur desain interaktif ini dimulai dengan penjelasan mendasar mengenai
pertumbuhan tumbuhan dan unsur yang diperlukan agar tumbuhan dapat
bertumbuh, setelah itu siswa dijelaskan mengenai cara menanam sayuran dan
melakukan sesi tanya jawab untuk mengerti sebagaimana paham siswa
mengenai topik ini.

Siswa lalu dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 5-7 siswa, diberikan kit
untuk menanam sayuran dan mulai menanam dari mencampur tanah dengan
pupuk, memasukkan campuran tersebut ke dalam pot, menabur benih sayuran,
dan menyiram sayuran.

Siswa ditugaskan untuk merawat sayuran setiap hari dan setiap minggunya
mereka mengamati dan mengukur tinggi dari sayuran hingga penilitian selesai.
Saat penelitian selesai siswa mempresentasikan hasil pengamatannya dan
melakukan sesi tanya jawab serta mengambil hasil dari penelitian mereka.

Konsep Visual
1. Color Tone
Warna didominasi putih, hijau, coklat yang menunjukkan kesan natural dan
diberi warna- warna tambahan yang sesuai dengan warna sayuran yang
sebenarnya untuk mempermudah siswa mengerti jenis sayuran. Warna yang
digunakan menonjolkan gaya yang modern dan bersih.

Hasil Uji Coba Tanduria


Telah dilakukan uji coba di Sekolah Dasar Negeri Kalirungkut I/264 sebagai
percobaan apakah perancangan ini dapat berguna dan berjalan dengan lancar.
Percobaan dilakukan dalam jangka waktu 30 hari pada siswa kelas 5 yang terdiri
dari 35 siswa dan dibagi menjadi 5
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 7 siswa. Setiap kelompok
diberikan 1 buku panduan dan menjadi tanggung jawab ketua kelompok.
Sayuran yang akan ditanam adalah tomat, cabai, sawi, kangkung, bayam, dan
bawang merah.

Pada awal acara siswa diberi penjelasan mengenai pentingnya menanam


sayuran dan mengonsumsi sayuran, setelah itu siswa dijelaskan mengenai
kegiatan ini dan kelompok yang sayurannya tumbuh dengan baik akan diberi
hadiah. Semua siswa pada kelas tersebut memiliki antusias dan menyukai
sayuran. Akhirnya siswa menanam sayuran dan setiap 3 hari sekali setiap
kelompok diwajibkan untuk mengukur tinggi dan memberikan keterangan
mengenai sayurannya serta menyirami sayurannya setiap pagi hari.

Setiap minggunya telah dilakukan pengecekan kepada siswa dan sayuran.


Sayuran tomat dan cabai bertumbuh dengan baik tetapi karena masalah
lingkungan yang terbatas, hama, dan adanya liburan sayuran yang lain tidak
dapat tumbuh dengan baik. Masalah ini mulai muncul pada minggu kedua,
sehingga dilakukan penanam ulang pada sayuran bayam dan sawi. Ada
beberapa kelompok yang sayurannya terkena bola sehingga rusak dan ada pula
sayuran yang dipetik oleh orang tak dikenal.

Meski begitu antusias siswa untuk menanam sayuran masih tinggi. Siswa tidak
putus asa dan ingin mencoba menanam sayuran di rumah sehingga mereka
meminta benih sayuran. Mereka juga belajar untuk lebih menghargai sayuran
dan petani karena menanam sayuran itu tidak semudah itu.

KeSimpulan
Setelah melakukan berbagai macam proses dan kegiatan menanam sayuran
kepada siswa kelas
5 Sekolah Dasar, siswa mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara menanam
sayuran, pentingnya menanam sayuran, dan ilmu mengenai pertumbuhan
sayuran. Perancangan ini telah memberi dampak positif bagi siswa atau target
audience dari perancangan sesuai dengan tujuan dari perancangan dan
diharapkan perancangan dapat berguna sebagai referensi bagi perancangan
berikutnya serta keperluan lainnya.

Dibutuhkan manajemen waktu dan skala prioritas agar perancangan ini dapat
selesai dengan baik. Jika melakukan kedua hal tersebut, perancangan mulai dari
pencarian data, pengerjaan desain, dan simulasi akan berjalan dengan baik.
Dalam bagian tertentu pasti terdapat permasalahan, dan penting bagi kita untuk
mencari solusi dan meminimalisir kerugian yang ada. Setelah menyelesaikan isi
pembelajaran menanam sayuran, dilakukan simulasi sebagai penelitian apakah
perancangan ini dapat beguna dan dibutuhkan. Karena media edukasi ini dapat
berguna dan dibutuhkan maka didesain sebuah set peralatan menanam sayuran.

Perancangan media edukasi menanam sayuran ini telah dilakukan uji coba di
Selah Dasar dan telah diterima oleh siswa-siswanya. Siswa memiliki antusias
yang tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka tertarik untuk menanam, merawat, dan
mempelajari sayuran yang mereka tanam. Kegiatan ini juga belum pernah
mereka lakukan dan menjadi pengalaman yang baru bagi mereka. Meskipun
terdapat beberapa kekurangan dalam kegiatan ini, siswa tetap memiliki antusias
tinggi untuk menanam sayuran dan tidak mudah putus asa. Antusias siswa untuk
menanam sayuran tidak berhenti di situ saja, siswa ingin menanam sayuran di
rumah sehingga mereka dapat menanam sayuran bersama keluarga.

Daftar Pustaka
Cynthia, R. (2015, September 6). Jangan asal ikut-ikutan, ini 10 tren gaya hidup
sehat yang memang layak kamu terapkan. Hipwee. Retrieved February 10,
2016, from http://hipwee.com
Dara (2013, Februari 13) Pentingnya sebuah
proses. Retrieved February 23, 2016, from
https://dararancon.wordpress.com/2013/ 02/13/pentingnya-sebuah-proses/
Hariyanto (2011, Desember 18). Pentingnya media dalam pembelajaran.
Retrived February 10, 2016, from
http://belajarpsikologi.com/pentingnya- media-dalam-pembelajaran/
Sanusi, B. (2010). Sukses bertanam sayuran di lahan sempit. Jakarta: Agromedia Pustaka

Soeleman, S. & Rahayu, D. (2013). Halaman Organik. Jakarta: Agromedia Pustaka

Supriati, Y. & Herliana, E. (2015). 15 sayuran organik dalam pot. Jakarta: Penebar Swadaya

Susilana, R. & Riyana, C. (2009). Media pembelajaran: gakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian.
Bandung: Wacana Prima.

Anda mungkin juga menyukai