MAKALAH
POLATEKNOLOGI
MANAJEMEN KONSUMSI BUAH
INFORMASI & SAYUR PADA IBU HAMIL
KELOMPOK 5
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan Rahmat dan Ridho-Nya makalah yang berjudul Pola Konsumsi Buah dan
Sayur Pada Ibu Hamil ini kini dapat terselesaikan. Adapun tujuan dalam penyusunan
makalah ini adalah agar dapat menjadi rujukan dalam mempelajari tentang Pola
Konsumsi Buah dan Sayur Pada Ibu Hamil.
Dalam penulisan makalah ini kami mencoba semaksimal mungkin dalam
penyusunannya, namun tidak ada gading yang tak retak begitupun dengan makalah
ini. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan mengenai
materi Pola Konsumsi Buah dan Sayur Pada Ibu Hamil.
KELOMPOK 5
ABSTRAK
Latar belakang: Buah dan sayur merupakan bahan makanan yang banyak
mengandung nutrisi, tetapi jarang dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia
khususnya remaja. Akibat dari kekurangan konsumsi vitamin mikro tersebut pada ibu
hamil yaitu akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin.
Tujuan: Untuk mengetahui Pola konsumsi buah dan sayur pada ibu hamil.
Metode: Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan memanfaatkan data-
data terkait yang diperoleh dari textbook dan jurnal baik nasional maupun
internasional.
Hasil: hasil menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki pola konsumsi buah dan
sayur yang baik akan terhindar dari berbagai dampak yang dapat membahayakan sang
ibu dan janinnya.
Kesimpulan: Ibu yang sedang mengandung (Hamil) harus memperhatikan pola
konsumsi buah dan sayur dengan baik. Pola konsumsi menjadi salah satu faktor
penting yang dapat menentukan kesehatan janin dalam kandungan seorang ibu,
apakah janin tersebut mengalami gangguan pertumbuhan atau tidak.
Kata kunci: buah, sayur, pola konsumsi dan ibu hamil.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………
Abstrak…………………………………………………………………………
Daftar Isi…………...…………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….
BAB II METODE……………………………………………………………..
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Buah umumnya didefinisikan sebagai manis, berdaging, bagian yang dapat
dimakan dari tanaman yang berisi biji, tidak termasuk contoh non manis seperti
tomat, merica dan kacang polong.
Sayur umumnya didefinisikan sebagai bagian yang dapat dimakan dari
tanaman, seperti akar, umbi-umbian, steams, dan daun. Menurut The Food and
Agriculture Organization (FAO) mendefiniskan buah dan sayur yaitu termasuk
kacang-kacangan, tanaman gula, dan umbi-umbian tepung.
Buah dan sayur merupakan makanan rendah kalori, kaya serat, vitamin
dan mineral untuk menjaga kesehatan. Buah dan sayur juga merupakan makanan
rendah kalori yang terdiri dari 80% air dan kaya serat yang berguna untuk mejaga
kesehatan.
Makan buah-buahan dan sayuran dengan warna yang berbeda akan
memberikan nutrisi bagi tubuh yang berharga, seperti serat, folat, kalium, dan
vitamin A dan C. Beberapa contoh termasuk bayam hijau, ubi jalar orange,
kacang hitam, jagung kuning, plum ungu, merah semangka, dan bawang putih.
Untuk lebih beragam, cobalah buah-buahan dan sayuran baru secara teratur
(CDC,2012).
Penduduk dikategorikan ‘cukup’ mengonsumsi sayur dan/atau buah
apabila makan sayur dan/atau buah minimal 5 porsi per hari selama 7 hari dalam
seminggu. Dikategorikan ’kurang’ apabila konsumsi sayur dan/atau buah kurang
dari ketentuan di atas. Riskesdas 2007 dan 2013 mengumpulkan hal yang sama
sehingga dapat dilakukan analisis kecenderungan proporsi penduduk umur >10
tahun yang mengonsumsi kurang sayur dan buah (Riskesdas 2013)
Terlihat bahwa secara nasional tidak terjadi perubahan yang berarti
antara data 2007 dan 2013. Perubahan yang paling menonjol terjadi di Gorontalo,
dengan proporsi kurang konsumsi sayur dan buah semakin meningkat, dari 83,5
persen menjadi 92,5 persen (Riskesdas 2013).
Menurut observasi yang dilakukan oleh Verheij dan Coronel (1997) ada
sekitar 400 jenis buah-buah yang dapat dimakan tersebar di wilayah Indonesia.
Banyak sekali buah tropis yang rasanya enak dan mempunyai nilai gizi yang
tinggi. Zat gizi yang umum terdapat Buah-buahan adalah zat gizi mikro yaitu
vitamin dan mineral. Selain itu, ada juga buah-buahan yang mempunyai
kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak yang tinggi.
BAB II
METODE
I. SUMBER DATA
Data yang digunakan adalah jenis data sekunder yang diperoleh dari
textbook dan jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional.
BAB III
PEMBAHASAN
Fiber
Diets rich in dietary fiber have been Excellent vegetable sources:
shown to have a number of beneficial navy beans, kidney beans, black
effects including decreased risk of beans, pinto beans, lima beans, white
coronary artery disease. beans, soybeans, split peas, chick
peas, black eyed peas, lentils,
artichokes
Folate*
Healthful diets with adequate folate may Excellent vegetable sources:
reduce a woman's risk of having a child black eyed peas, cooked spinach,
with a brain or spinal cord defect. great northern beans, asparagus
Potassium
Diets rich in potassium may help to Good fruit and vegetable sources:
maintain a healthy blood pressure. sweet potatoes, tomato paste, tomato
puree, beet greens, white potatoes,
white beans, lima beans, cooked
greens, carrot juice, prune juice
Vitamin A
Vitamin A keeps eyes and skin healthy Excellent fruit and vegetable sources:
and helps to protect against infections. sweet potatoes, pumpkin, carrots,
spinach, turnip greens, mustard greens,
kale, collard greens, winter squash,
cantaloupe, red peppers, Chinese
cabbage
Vitamin C
Vitamin C helps heal cuts and wounds Excellent fruit and vegetable sources:
and keep teeth and gums healthy. red and green peppers, kiwi,
strawberries, sweet potatoes, kale,
cantaloupe, broccoli, pineapple, Brussels
sprouts, oranges, mangoes, tomato juice,
cauliflower
Sumber : CDC 2012
Didalam buah dan sayuran hijau mengandung antioksidan, vitamin C dan
vitamin A yang berfungsi untuk mencegah terkena penyakit kronis, misalnya kanker,
jantung koroner, diabetes dan obesitas. Selain itu, dengan makan buah dan sayuran
dapat membantu menerapkan pola makan sehat untuk mengontrol dan mengatur berat
badan karena rendah kalori, membantu menjaga sistem metabolisme tubuh untuk
keseimbangan kadar gula, kolesterol dan memperlancar pencernaan.
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur
gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Ibu hamil
merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena terjadi peningkatan
kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung (Fatimah
and dkk., 2011). Oleh karena itu, wanita yang sedang mengandung hendaknya lebih
memperhatikan asupan gizi dari makanan agar tumbuh kembang janin berlangsung
optimal. Ibu hamil dengan tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik tentunya
akan dapat menunjang kualitas kehamilannya terutama yang terkait dengan konsumsi
((Idreswari and dkk., 2012).
Salah satu faktor gizi yang relevan saat kehamilan adalah asupan mikronutrien
tertentu seperti asam folat, vitamin C, dan karotenoid. Mikronutrien tersebut terdapat
di dalam buah dan sayuran dan mikronutrien ini berkaitan dengan peningkatan ukuran
panjang badan bayi yang lahir normal dan kelahiran panjang badan bayi yang
terdapat di negara-negara maju jarang terjadi kekurangan gizi.
Sebuah penelitian di Spanyol, menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
konsumsi buah dan sayur dengan hasil kelahiran. Melainkan mereka mengatakan
bahwa konsumsi sayuran selama kehamilan mungkin memiliki efek menguntungkan
pada pertumbuhan janin.
Dalam beberapa tahun terakhir, tubuh seorang ibu hamil mengenai peran diet ibu
selama kehamilan pada hasil kelahiran yang berbeda seperti lahir dengan cacat,
panjang kehamilan, dan pertumbuhan janin. Faktor gizi selama kehamilan juga telah
berkaitan dengan kesehatan dalam tahap kehidupan seperti bayi dan dewasa, sehingga
pentingnya menekankan pola diet pada ibu hamil dalam menjamin perkembangan
janin dan kesehatan ibu serta mengurangi gangguan bayi dan risiko penyakit kronis
pada orang dewasa.
Menurut hasil survei BPS (2009), konsumsi buah di Indonesia masih rendah,
yaitu sebesar 60,4 persen masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi satu porsi buah
atau bahkan kurang dalam satu hari. Selain itu, konsumsi buah-buahan di Indonesia
hanya 40,1 kg/kap/th, masih cukup jauh dari rekomendasi Organisasi Pangan Dunia
(FAO) yaitu 65,7 kg. Penyebab kematian sekitar 2,7 juta warga dunia setiap tahunnya
disebabkan tidak cukupnya makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Rendahnya
konsumsi kedua sumber serat tersebut menjadikannya masuk ke dalam 10 besar
faktor penyebab kematian di dunia (Parhati, 2011).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ling Loy et al (2011) yang
melakukan penelitian terhadap 121 wanita hamil usia 19-40 tahun dengan usia
kehamilan 28-32 minggu di Rumah Sakit Universiti Sains Malaysia diketahui bahwa
2 dari 6 kelompok yang mengkonsumsi buah dan sayur selama kehamilan dapat
meningkatkan ukuran lahir anak.
Buah mengandung banyak vitamin serta mineral yang merupakan komponen
gizi penting bagi tubuh setiap manusia. Selain itu, buah merupakan sumber serat
( fibre) yang sangat berguna bagi pencernaan makanan dalam tubuh manusia. Oleh
karena itu, buah merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi bagi kesehatan
tubuh (Parhati, 2011).
C. Kandungan Gizi Buah dan Sayur
Nilai Gizi Buah
Ditinjau dari segi ilmiah, buah-buahan adalah bahan makanan sumber
mineral dan vitamin. Sebenarnya buah mengandung makronutrien yang
lengkap, yaitu protein lemak dan karbohidrat, walaupun relatif dalam jumlah
kecil bila dibandingkan dengan kandungan mineral dan vitaminnya. Kadar
karbohidrat dalam buah umumnya lebih tinggi dari pada sayur, terutama buah
yang manis. Yang memberikan rasa manis pada buah bukan glukosa
melainkan fruktosa.
Mineral yang terdapat dalam buah serba lengkap yatiu kalsium, fosfor,
zat besi, natrium, kalium dan magnesium. Kandungan zat besi dalam buah
berkisar antara 0,2 mg sampai 2,8 mg. salak mengandung zat besi yang
tertinggi yaitu 4,2 mg dalam 100 g salak dari bagian yang dapat dimakan.
Kadar zat kapur atau kalsium dalam buah mempunyai rentangan antara 4 mg
sampai 33 mg per 100g buah. Buah yang mempunyai kadar kalsium tertiggi
adalah jeruk yaitu 33 mg per 100 g jeruk.
Semua jenis pisang mengandung kadar kalium yang tinggi. Vitamin
yang terdapat dalam buah juga lengkap yakni vitamin A yang biasa ditemukan
sebagai provitamin A dan karotin, vitamin B komplek, vitamin C dan vitamin
E. yang mengandung vitamin A yang sangat tinggi adalah semua jenis mangga
dan kesemek. Buah yang mengandung vitamin C tertinggi adalah jambu biji
yaitu 87 mg, disusul oleh pepaya sebanyak 78 mg dan jeruk 49 mg per 100 g
masing-masing buah.
Kandungan energi buah lebih tinggi bila dibandingkan dengan
sayuran. Hal ini disebabkan karena kadar karbohidrat dalam buah lebih besar,
yaitu berkisar antara 7,7 g sampai 38,2 g. Karbohidrat yang terdapat dalam
buah adalah monosakarida dan disakarida, yang memberikan rasa manis pada
buah. Monosakarida yang terdapat pada buah adalah fruktosa dan bukan
glukosa.
Nilai Gizi Sayur
D. Manfaat Buah dan Sayur Pada Ibu Hamil
Adapun manfaat buah dan sayur bagi ibu hamil yaitu antara lain :
- Mencegah kanker
Upaya pencegahan kanker melalui konsumsi folat sebaiknya dilakukan
dengan folat alami dan bahan pangan terutama sayuran dan buah-buahan.
Sayuran dan buah-buahan terbukti dapat menurunkan risiko kanker apabila
dikonsumsi dalam jumlah cukup secara teratur dan dibalik semuanya ternyata
folat adalah zat antikarsinogenik yang menghambat kanker.
- Mencegah Alzheimer
BAB IV
KESIMPULAN
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi
yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Ibu hamil
merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena terjadi peningkatan
kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung. Oleh
karena itu, wanita yang sedang mengandung hendaknya lebih memperhatikan asupan
gizi dari makanan agar tumbuh kembang janin berlangsung optimal. Ibu hamil
dengan tingkat pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik tentunya akan dapat
menunjang kualitas kehamilannya terutama yang terkait dengan konsumsi.
Pada ibu hamil, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi buah dan sayur dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Adapun dampak yang ditimbulkan
jika seorang ibu hamil kekurangan mengkonsumsi buah dan sayur akan berdampak
pada janinnya.
Salah satu faktor gizi yang relevan saat kehamilan adalah asupan mikronutrien
tertentu seperti asam folat, vitamin C, dan karotenoid. Mikronutrien tersebut terdapat
di dalam buah dan sayuran dan mikronutrien ini berkaitan dengan peningkatan ukuran
panjang badan bayi yang lahir normal dan kelahiran panjang badan bayi yang
terdapat di negara-negara maju jarang terjadi kekurangan gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang.
Disampaikan pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju
Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jaya.
Cheng, M. Y., Yan, M., Dibley, B. B. M. M. J., Shen, M. Y., Md, M. Q. L. & Zeng, M.
L. (2008). “Validity And Reproducibility Of A Semi-Quantitative Food Frequency
Questionnaire For Use Among Pregnant Women In Rural China”. Asia Pac J Clin
Nutr. 17: 166-177.
Fatimah, S. & Dkk. (2011). “Pola Konsumsi Dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan”. Jurnal Makara Kesehatan. 15: 31-36.
Ling Loy et al. (2011). “Higher Intake Of Fruits And Vegetables In Pregnancy Is
Associated With Birth Size”. 42 (5). Hal 1214-1223.
Marie T Ruel, Nicholas Minot and Lisa Smith. “Patterns and Determinants of Fruit
and Vegetable Consumption in Sub- Saharan Africa: a multi country
comparison”. International Food Policy Research Institute.
Eating Right During Pregnancy from the Academy of Nutrition and Dietetics.
(http://www.eatright.org/Public/content.aspx?id=6808) (diakses pada Tanggal
11 Oktober 2014, Jam 16.07 WITA).
http://www.cdc.gov/nutrition/everyone/fruitsvegetables/nutrient-info.html (diakses
pada Tanggal 11 Oktober 2014, Jam 19.01 WITA).