TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
a. Konsumsi
indung telur atau sebagai fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri.
besar sayur adalah daun), batang (wortel adalah umbi batang), bunga
Sebagai Negara tropis, Indonesia sangat kaya akan buah dan sayur
Oleh karena itu, patut disayangkan jika konsumsi buah dan sayur
a. Penggolongan Buah
lain.
semangka danlain-lain.
b. penggolongan Sayur
melon, papaya, rambutan, sawo dan sirsak merupakan contoh buah yang
Sedangkan jambu biji, merah garut, mangga matang, pisang raja dan
2008).
dan sayur memang berbeda-beda, tidak saja diantara berbagai spesies dan
varietas, namun juga di dalam varietas sendiri yang tumbuh pada kondisi
dan ayur yang dihasilkan. Menurut Khomsan, dkk (2008), buah dan sayur
mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Ada dua alas an utama yang
1) Buah dan sayur san gat kaya akan kandungan vitamin, mineral dan zat
potassium dan folat kurang terpenuhi. Oleh karena itu, buah dan sayur
masyarakat Cina, Jepang dan Korea lebih sedikit terkena kanker dan
gizi dan komponen aktif non-nutrisi yang terkandung dalam buah dan
anti kanker dan menetralkan kolesterol jahat. Selain itu, dalam sayuran
dan buah terdapat dua jenis serat yang bermanfaat bagi kesehatan
pencernaan dan mikroflora usus, yaitu serat larut air dan tidak larut air.
Jika tubuh kurang konsumsi buah dan sayur yang kaya akan serat,
kandungan serat dalam buah dan sayur mampu menjerat lemak dalam
b. Gangguan Penglihatan/Mata
(Ruwaidah, 2007).
c. Menurunkan Kekebalan
kanker (Silalahi, 2006). Jika tubuh kekurangan asupan buah dan sayur,
Diet tinggi lemak dan rendah serat (buah dan sayur) dapat
(Puspitasari, 2006).
sebanyak 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 150 gram buah dan
250 gram sayur. Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayur dan
buah 400-500 gram per orang per hari bagi anak balita dan anak usia
sekolah, dan 400-600 gram per orang per hari bagi remaja dan orang
dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah konsumsi buah dan sayur tersebut
porsi sayur adalah 1 mangkon sayur segar atau ½ mangkok sayur masak
dan 1 porsi buah adalah 1 potongan sedang atau 2 potongan kecil buah
atau 1 mangkok buah irisan. Konsumsi buah dan sayur dianggap “cukup”
apabila asupan buah dan sayur 5 porsi atau lebih perhari. Sedangkan yang
dianggap kurang apabila asupan buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari.
yaitui sebanyal 200-300 gram atau 2-3 potong porsi sehari berupa papaya
bukti awal akan kemungkinan terjadi kekurangan gizi pada seseorang atau
makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga bahkan
yang lalu. Hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa recall 24
jam dsta yang diperoleh cenderung bersifat kualitatif. oleh karena itu,
satu kali (1x24 jam), maka data yang diperoleh kurang representative
Metode ini juga disebut “food record” atau “diary record” yang
dan minum setiap kali sebelum kanan dalam URT (Ukuran Rumah
yang dikonsumsi.
beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian dan tenaga yang
dengan hitungan hari yang lebih spesifik seperti dalam rentan waktu
1. Definisi
pada usia anak-anak relatif terjadi dengan kecapatan yang sama dialami
pada usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini
tahap berikut:
Pada masa ini terjadi pertumbuhan fisik yang sangat cepat, di masa ini
pengaruh teman sebaya sangat kuat, dan dimasa ini juga terjadi
rumah. Dan dimasa ini peran teman sebaya juga berpengaruh terhadap
penilaian makanan. Penielaian makanan didasarkan atas kesamaan
Pada masa ini terjdi perkembanagan jati diri, dan kepercayaan moral
keputusan.
wanita dan mimpi basah untuk remaja pria. Pada masa remaja
gizi khusus yaitu remaja uang aktif dalam kegiatan olahraga, menderita
Masalah gizi yang utama dialami oleh para remaja diantaranya yaitu
kekurangan zat gizi. Hal ini berkaitan dengan marak dan meningkatnya
kekurangan zat gizi serta perubahan patologis pada remaja yang terlalu
wanita lebih banyak lagi untuk mengganti zat besi yang hilang bersama
penting dalam pembentukan tulang pada usia remaja dan dewasa muda.
seseorang untuk berprilaku, yang berasal dari orang lain seperti teman,
a. Faktor Internal
1) Faktor fisiologis: rasa lapar atau kebutuhan untuk makan dan rasa
selanjutnya).
2) Faktor Psikologis
berdasarkan pengalaman.
lalu.
b. Faktor Eksternal
1) Budaya
identitas.
3) Keputusan etis
4) Faktor ekonomi
5) Norma sosial
saya”.
makan anak
antara aktivitas.
a. Protein
kulit dan jaringan serta organ tubuh. Pada remaja , fungsi terpenting
b. Lemak
total berasal dari lemak. Lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan
lemak hewani berasal dari hewan termasuk ikan, telur dan susu.
c. Karbohidrat
yang cukup sebagai zat tenaga agar mampu menjalani aktivitas yang
keseluruhan.
vitamin larut air. Vitamin yang larut lemak adalah vitamin a, d, e, dan
(tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, dan vitamin b12) dan vitamin c.
fungsi tubuh baik pada tingkat sel, jaringan organ, maupun fungsi
e. Kalsium
Kalsium merupakan unsur mineral penting yang paling banyak
f. Fosfor
g. Besi (Fe)
dan fungsi sel darah merah. Sumber zat besi terdapat dalam daging,
h. Seng (Zn)
keperawatan yang berfokus pada study komparatif dan analisis budaya dan
pentingnya peran perawat untuk mengetahui dan memhami budaya klien, baik
itu individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat. Hal ini dapat mencegah
merupakan hal yang tidak dapat diubah dalam budaya dan dimensi struktural
riwayat etnik (Perry and Potter 2009). Tujuan teori ini adalah untuk
keadaan yang baik, sehat menghadapi kematian dengan cara yang tepat sesuai
budaya yang sama atau berbeda, dengan tujuan untuk memberikan praktik
budaya perawatan spesifik dan universal untuk kesehatan dan kesejahteraan
a. Culture Care
b. World View
e. Profesional System
profesional.
kematian.
kesehatan.
seseorang.
struktur sosial yang saling berkaitan yang harus ddi kaji terlebih dahulu, yaitu:
media dan pers, akses pada alat elektronik di lingkungan, dan akses pada
berobat atau mengatasi masalah kesehatan. Alasan klien tidak mau operasi
pada saat ini telah berkembang sangat pesat. Informasi tentang pola
kehidupan sendiri.
dan filosofi yang dapat dikaji antara lain praktik keagamaan, konsultasi ke
(Melo 2013).
Faktor agama yang dapat dikaji perawat, seperti: agama yang dianut,
sembuh tanpa mengenal putus asa, mempunyai konsep diri yang utuh,
terhadap situasi saat ini, cara pandang klien terhadap penyebab penyakit,
Makhfudli 2009).
Pada faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat
adalah nama lengkap dan nama panggilan di dalam keluarga, umur atau
tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan
d. Faktor Nilai-nilai Budaya dan Gaya Hidup (Cultural Values and Lifeways)
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Nilai-nilai budaya
yang dianggap baik dan buruk. Norma adalah suatu aturan sosial atau
budaya terkait.
Hal yang perlu dikaji antara lain: kepercayaan tertentu, tanggung jawab
tentang tenaga kesehatan, referensi budaya, ras dan etnik tertentu, akses ke
kepercayaan, nilai-nilai, dan adat istiadat dari kelompok ras, etnik, agama,
Menurut (Sutria, 2013) hal-hal yang perlu dikaji berkaitan dengan nilai-
nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan misalnya ketua adat
atau direktur, bahasa yang digunakan, bahasa non verbal yang ditunjukkan
e. Faktor Kebijakan dan Peraturan Rumah Sakit yang berlaku (Political and
Legal Factors)
Faktor ekonomi yang perlu dikaji adalah pekerjaan klien, sumber biaya
(Pratiwi, 2011)
harus didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang rasional dan dapat belajar
(Pratiwi, 2011).
sistem umum.
institusi pada sistem pelayanan kesehatan. Pada level ini unsur budaya
3. Level tiga, fokus pada sistem adat istiadat, tradisi yang ada di masyarakat,
dan gaya hidup yang diinginkan. Prinsip ini juga memungkinkan tindakan
sehingga mereka dapat menjadi lebih baik, pulih dari penyakit, atau
Pada tahap ini perawat membantu klien agar dapat memilih dan
memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke arah yang lebih
(Gonzalo, 2011)
Melalui tiga tindakan ini akan menurunkan stres kultur dan potential konflik
Gaya Hidup
Ekonomi
Pendidikan
Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Almatsier, Sunita. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT.
Arisman. 2009. Studi Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu dan Kader Posyandu
Astawan, Made dan Kasih, A.L. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Jakarta:
Brown, Judith, et al. 2005. Nutrition Through The Life Cycle. Second Edition.
Dedeh Kurniasih, dkk. (2010). Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbangn. Jakarta:
PT Gramedia.
Dewi, Y. 2013. Studi Deskriptif: Persepsi dan Periaku Makan Buah dan Sayur
pada Anak Obesitas dan Orang Tua. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Sayur dan Buah pada Remaja Indonesia Tahun 2007. Skripsi. Program Studi
Dalam http://nursingtheories.weebly.com/madeleine-m-leininger.html
Makanan pada Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Berdasarkan Teori
Kemenkes RI (2013) Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
RI.
Perilaku Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Siswa SMP 226 Jakarta Selatan
Salemba Medika.
Ruwaidah, Amin. 2007. Penyakit Akibat Lalai Mengkonsumsi Buah dan Sayur
www.healindonesia.com/2015/10/30/
Sekarindah, Titi. 2008. Terapi Jus Buah dan Sayur. Jakarta: Puspa Swara.
2013.
WHO. 2003. Fruit and Vegetable Intake In A Sample Of 11 Years Old Children