OLEH :
KELOMPOK 2
ANDRYANA AGREVITA
ANDI RISKA ROSWATI
DINASARI
HERDIANTY RAHAYU
MEILINDA NUR KHAFIFA
IKRIMAH SYAM
KONSEP MEDIS
1. Definisi
Malnutrisi adalah Suatu keadaan gizi yang buruk yang terjadi
karena tidak cukupnya asupan satu atau lebih nutrisi yang membahayakan
status kesehatan (Watson, Roger. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta :
EGC)
Gangguan gizi yang dapat terjadi karena tidak cukupnya asupan
nutrient esensial atau karena mal asimilasi. (Hincliff, Sue. 1999. Kamus
Keperawatan, Jakarta : EGC)
Malnutrisi adalah adalah kondisi gangguan minat yang
menyebabkan depresi agitasi, dan mempengaruhi fungsi kognitif /
pengambilan keputusan. Gangguan nutrisi terjadi kalau diet mengandung
satu atau lebih nutrient dalam jumlah yang tidak tepat.
B. Etiologi
Pada lansia itu terdapat beberapa penyebab terjadinya mallnutrisi seperti :
1. Penurunan atau kehilangan sensitifitas indera pengecap dan
penciuman.
2. Penyakit periodontal (terjadi pada 80% lansia) atau kehilangan gigi.
3. Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencernaan.
4. Penurunan mobilitas saluran pencernaan makanan.
5. Penggunaan obat-obatan jangka panjang.
6. Gangguan kemampuan motoric.
7. Kurang bersosialisasi, kesepian.
8. Pendapatan yang menurun.
9. Penyakit infeksi kronis.
10. Penyakit keganasan.
Adapun Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia
Adanya perubahan – perubahan fisik,psikologik dan social akan berakibat
pada pemenuhan nutrisi lansia. Oleh karena lansia sebagian besar
mempunyai resiko terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi dibandingkan
dengan kelompok usia yang lain, yang disebabkan oleh beberapa factor
resiko antara lain :
1. Tinggal sendiri: seseorang yang tinggal sendiri sering tidak
memperdulikan tugas memasak untuk menyediakan makanan
2. Kelemahan fisik: akibat kelemahan fisik sehinga menyebabkan
kesulitan untuk berbelanja atau memasak, mereka tidak mampu
merencanakan dan menyediakan makanannya sendiri.
3. Kehilangan: terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah
memasak untuk mereka sendiri, mereka biasanya tidak memahami
nilai suatu makanan yang gizinya seimbang.
4. Depresi: menyebabkan kehilangan nafsu makan, mereka tidak mau
bersusah payah berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
5. Pendapatan yang rendah: ketidak mampuan untuk membeli makanan
yang cermat untuk meningkatkan pengonsumsian makanan yang
bergizi.
6. Penyakit saluran cerna: termasuk sakit gigi dan ulkus. Berkurangnya
kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong,
Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran rasa lapar menurun,
asam lambung menurun, berkurangnya indera pengecapan
mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan
pahit, gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya
menimbulkan konstipasi, penyerapan makanan di usus menurun
7. Penyalahgunaan alkohol: penyalah gunaan alcohol mengurangi asupan
kalori atau nonkalori seperti asupan energy dengan sedikit factor
nutrisi lain.
8. Obat-obatan : lansia yang mendapatkan banyak obat dibandingkan
kelompok usia lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap
nutrisi lansia. Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi
yang semakin jauh.
C. Patofisiologi
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat
banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor
penting yaitu : tubuh sendiri (host), agent (kuman penyebab), environment
(lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting
tetapi faktor lain ikut menentukan.
Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk
mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.
Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak
merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan;
karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai
bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat
sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan.
Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar
dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak,
gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan
keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini
berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai
memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
Pada Malnutrisi, di dalam tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makanan
untuk digunakan sebagai sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami
defisiensi nutrisi yang sangat berlebihan dan akan mengakibatkan
kematian
G. Dampak Malnutrisi
Malnutrisi yang lama pada lansia akan berdampak pada kelemahan
otot dan kelelahan karena energi yang menurun. Lansia dengan mal nutrisi
beresiko tinggi terhadap terjatuh/mengalami ketidakmampuan dalam
mobilisasi yang menyebabkan cedera.
Kaum manula yang mendorong kesalahan gizi dapat dibagi
menjadi 3 kelompok :
1. Malnutrisi umum
Diet tidak mengandung beberapa nutrient dalam jumlah yang memadai.
2. Defisiensi nutrient tertentu
Terjadi bila suatu makanan atau kelompok makanan tertentu tidak ada
dalam diet. Contoh : defisiensi zat besi pada manula yang keadaan gigi
geliginya jelek sehingga tidak makan daging karena kesulitan mengunyah
dan konsumsi vit. C yang rendah pada manula yang terus menerus dalam
jangka waktu yang lama mengalami diet lambung.
3. Obesitas
Disebabkan oleh kebiasaan makan yang jelek sejak usia muda.
Gerakan manula yang gemuk akan menjadi lebih sulit.
J. Penatalaksanaan
1. Memperhatikan kebutuhan gizi pada lansia. Kecukupan energy sehari
yan dianjurkan untuk pria berusia lebih tua atau sama dengan 60 tahun
dengan berat badan sekitar 62 kg adalah 2200 kkal sedangkan untuk
perempuan adalah 1850 kkal
2. Memperhatikan bentuk dan variasi makanan yang menarik agar tidak
membosankan (bentuk cair, bubur saring, bubur, nasi tim, nasi biasa)
3. Menambah makanan cair lain / susu bila lansia tidak bias
menghabiskan makanannya
4. Bila terdapat penyakit metabolic seperti DM, gula sederhana dihindari,
bila terdapat penyakit gagal ginjal sebaliknya dipilih asam amino yang
esensial.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Data
1. Identitas Klien
Meliputi Nama, Umur, Jenis kelamin, Status perkawinan, Alamat, Suku,
Agama, Pekerjaan/penghasilan, Pendidikan terakhir.
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Atau Masalah Kesehatan Sekarang
Pada lansia mengalami masalah pada pola makan, nafsu makan
berkurang, sulit mengunyah makanan sehinngga terjadi penurunan BB
pada beberapa kasus. Selain itu klien juga sering pusing ketika ia terlalu
banyak melakukan aktifitas dan badannya terasa letih dan lemah.
b) Riwayat Penyakit Atau Masalah Kesehatan Dahulu
Meliputi penyakit yang pernah diderita oleh klien tetapi masih
berhubungan dengan penyakit sekarang, misalnya : gastritis, dispepsia,
DM, obesitas dll.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah diderita oleh keluarga klien,
baik berhubungan dengan panyakit yang diderita oleh klien maupun
penyakit keturunan dan menular lainnya.
3. Pemeriksaan Fisik
a) Pengkajian kebutuhan dasar
Kaji bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar klien meliputi :
makan, pola tidur, BAB, BAK dan personal hygine.
b) Kemandirian dalam melakuakan aktifitas
Kaji kemandirian klien dalam melakukan aktifitas apakah mandiri,
membutuhkan bantuan sebagian atau membutuhkan bantuan
sepenuhnya. Pada beberapa lansia biasanya mengalami intoleransi
aktifitas atau kegiatan fisik yang dilakukan kurang.
c) Pengkajian keseimbangan
Menurut Tinenti dan Ginter (1998) ada beberapa pengkajian
keseimbangan untuk klien lansia yaitu :
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Instruksi : Dudukkan klien pada kursi beralas keras dan tanpa
penahan tangan, ujilah hal-hal dibawah ini :
Keseimbangan saat duduk
1) Bersandar atau bertumpu pada kursi =0
2) Mantap, aman =1
Skor (0)
Bangkit berdiri
1) Tidak stabil bila tanpa bantuan =1
2) Mampu berdiri menggunakan kedua tangan untuk sokongan =1
3) Mampu berdiri tanpa dibantu sokongan lengan sendiri =2
Skor (1)
Upaya untuk bangkit berdiri
1) Tidak mampu tahan lama =0
2) Mampu untuk melakukan tetapi membutuhkan upaya lebih
satu kali =1
3) Mampu bangkit berdiri dengan satu kali upaya =2
Skor (2)
Keseimbangan setelah tiba-tiba berdiri (5 detik pertama)
1) Tidak tetap (bergoyang, menggerakkan kaki) =0
2) Tetap stabil namun menggunakan tongkat atau penyokong
lainnya =1
3) Tetap stabil tanpa menggunakan tongkat atau penyokong
lainnya=2
Skor (2)
Keseimbangan saat berdiri
1) Tidak stabil =0
2) Tetap stabil namun dengan kedudukan kaki yang lebar atau
menggunakan alat bantu =1
3) Kedudukan kaki yang sempit dan tidak memerlukan alat
penyokong =2
Skor (2)
Pertahankan akan keseimbangan diri (kaki pasien berposisi serapat
mungkin dan dorong lembut area sternum sebanyak 3 kali)
1) Mulai terjatuh =0
2) Bergoyang dan menggapai-gapai namun akhirnya mendapat
keseimbangan =1
3) Tetap stabil =2
Skor (2)
Mata tertutup (dengan posisi sama dengan nomor 6)
1) Tidak stabil =0
2) Stabil =1
Skor (1)
Upaya untuk duduk
1) Tidak aman (salah pikiran mengenai jauhnya jarak atau terjatuh ke
atas kursi) =0
2) Mempergunakan tangan =1
3) Gerakan yang halus serta aman =2
Skor (1)
2. Komponen gaya jalan atau gerakan
Instruksi :
Pasien berdiri bersama dengan pasien kemudian berjalan dalam lorong
atau menyebrangi ruangan, pertama dengan irama yang perlahan
kemudian pada saat balik dengan irama yang cepat. Dapat digunakan
tongkat bila pasien biasanya menggunakannya.
Ayunan kaki kanan
Permulaan gaya berjalan
1) Terdapat keraguan atau beberapa gaya untuk memulainya
=0
2) Tidak ada keraguan =1
Skor : 0
Panjangnya langkah dan tinggi tubuh pasien
1) Tidak dapat melewati kaki kiri saat melangkah =0
2) Ayunan langkah melewati kaki kiri =1
3) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya =0
4) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya =1
Skor : 1
Ayunan kaki kiri
1) Tidak dapat melewati kaki kanan saat melangkah =0
2) Ayunan langkah melewati kaki kanan =1
3) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya =0
4) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya =1
Skor : 2
Kesimetrisan langkah
1) Langkah kaki kiri dan kanan tidak sebanding =0
2) Langkah kaki kiri dan kanan seimbang =1
Skor : 1
Keberlanjutan langkah
1) Berhenti atau tidak dapat melanjutkan langkah berikutnya =0
2) Langkah-langkah yang diayunkan tampak berkesimbungan =1
Skor : 1
Jalur berjalan
1) Ada penyimpangan = 0
2) Penyimpangan langkah ringan atau menengah atau klien
menggunakan tongkat penyokong =1
3) Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu =2
Skor : 2
Bagian torso tubuh
1) Adanya gerakan mengayun atau klien menggunakan alat
penyokong =0
2) Tidak terjadi gerakan mengayun namun terjadi fleksi lutut
atau perentangan saat berjalan =0
3) Tidak terjadi gerakan mengayun, penggunaan lengan atau
alat sokong =2
Skor : 0
Pertahankan keseimbangan saat berjalan
1) Tumit-tumit terpisah =0
2) Tumit-tumit hampir bersentuhan saat berjalan =1
Skor : 0
Total Skor : 19
Interprestasi hasil :
0-8 = Resiko jatuh tinggi
9-18 = Resiko jatuh sedang
19-22 = Resiko jatuh rendah
Kesimpulan : Resiko Jatuh sedang
Tanda-tanda Vital
TD, Nadi, Suhu, RR , TB, pada klien lansia BB : Biasanya terjadi
perubahan berat badan. Difokuskan pada kehilangan atau pertambahan
berat badan saat ini
Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Pernafasan
Anamnesa : pada beberapa lansia biasanya ada yang memiliki gangguan pada
sistem pernafasan seperti asma, batuk, dll.
Hidung
Inspeksi : ada/tidak ada pernafasan cuping hidung, ada/tidak ada
secret/ingus, ada/tidak ada pemberian O2 melalui nasal/masker.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada fraktur tulang nasal
Mulut
Inspeksi : mukosa bibir pucat dan kering/lembab, ada/tidak menggunakan
alat bantu nafas ETT
Leher
Inspeksi : bentuk leher normal dan simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, tidak ada pembesaran
kalenjer tiroid
Faring
Inspeksi : tidak ada kemerahan dan tanda-tanda infeksi/oedem
Area Dada
Inspeksi :ada/ tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, pergerakan dada
simetris, bentuk dada normal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada kelainan pada dinding thorax.
Perkusi : bunyi paru sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler
c. Persyarafan
Anamnesa : pada beberapa lansia biasanya mengalami gangguan pada uji
nervus olfakturius, akustikus dan vagus.
d. Perkemihan-Eliminasi Uri
Anamnesa : Pada lansia dengan DM biasanya akan mengalami poliuria
n. Persepsi Sensori
Anamnesa : pada lansia biasanya mengalami gangguan penglihatan,
penurunan pendengaran, mata berkunang-kunang.
Mata
Inspeksi : kekeruhan pada lensa
Palpasi : ada/tidak ada nyeri dan ada/ tidak ada pembengkakan kelopak mata
Penciuman-(hidung)
Palpasi :ada/tidak ada pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan
o. Pengkajian Psikososial
a. Pengkajian Status Mental Lansia
b. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
1. Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
2. Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
Benar Salah No Pertanyaan
√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ 03 Apa nama tempat ini ?
√ 04 Dimana alamat anda ?
√ 05 Berapa umur anda ?
√ 06 Kapan anda lahir ? (Minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 Kurang 3 dari 20 dan tetap dikurangi 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
7 3
Score total : 7
Interprestasi hasil :
1. Salah 0-3 = Frekuensi intelektual utuh
2. Salah 4-5 = Frekuensi intelektual ringan
3. Salah 6-8 = Frekuensi intelektual sedang
4. Salah 9-10 = Frekuensi intelektual berat
Kesimpulan : SPSMQ = Intelektual utuh
3. Indentifikasi Aspek Kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan
Mini Mental Status Exam (MMSE)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
kognitif maksimum klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
Orientasi 5 5 Dimanakah kita sekarang?
a. Negara Indonesia
b. Propinsi Bengkulu
c. Kota Bengkulu
d. Kecamatan....
e. Rumah.....
2 Registrasi 5 5 Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) 1 untuk mengatakan
masing-masing objek kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek
tadi (untuk disebutkan)
a. Objek……..
b. Objek……..
c. Objek……..
3 Perhatian 5 3 Minta klien untuk memulai dari
dan angka 100 kemudian di kurangi 7
kalkulasi sampai 5 kali/ tingkat
a. 93
b. 86
c. 79
d. 72
e. 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada no. 2 (regitrasi)
tadi, bila benar 1 point untuk
masing-masing objek
5 Bahasa 9 2 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
a. (misal jam tangan)
b (misal pensil)
0 Minta klien untuk mengulang kata
berikut :
“Tak ada jika, dan, atau, tetapi”
Bila benar, nilai satu poin.
c. Pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi
5 Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari :
“Ambil kertas tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai”
d. Ambil kertas ditangan anda
e. lipat dua
f. taruh dilantai
perintah klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai
satu point)
g. tutup mata anda
perintah klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
h. tulis satu kalimat
i. Menyalin gambar
Total : 24
Interpensi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi baik
< 23 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental
Kesimpulan: MMSE = Aspek kognitif dari fungsi baik.
4. Identifikasi masalah emosional (Geriartic Depresion Scale/GDS)
P er ta ny aa n t ah ap I
a. Apakah klien mengalami sukar tidur?
Jawaban : Tidak
b. Apakah klien sering merasa gelisah?
Jawaban : Tidak
c. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Jawaban : Tidak
d. Apakah klien sering was-was atau kuatir?
Jawaban : Tidak
Jawaban : Ya > 1 Lanjut pertanyaan tahap II
Ya < 1 Pertanyaan hanya pada tahap I
Kesimpulan : Masalah emosional positif (+)
p. Pengkajian Status Sosial
Pada beberapa lansia yang tinggal seorang diri baik karena tempat tinggalnya
terpisah dengan anaknya atau pasangannya telah meninggal mungkin lebih
beresiko merasa depresi dan kesepian.
q. Pengkajian Prilaku Terhadap Kesehatan
Kaji kebiasaan merokok klien, penggunaan alkohol atau Penggunaan obat-
obatan tanpa resep yang bisa mempengaruhi kebutuhan nutrisi pasien
1) Pengkajian Lingkungan
Kaji keadaan serta suasana rumah klien, sanitasi serta factor-faktor resiko
yang ada dilingkungan klien.
2) Pemanfaatan Layanan Kesehatan
Kaji apakah klien sering datang untuk kunjungan keposyandu lansia,
kunjungan kepuskesmas atau rumah sakit atau dokter atau tenaga kesehatan
dan apakah klien memliki pembiayaan kesehatan atau asuransi kesehatan
3) Tingkat Pengetahuan/Sikap
Kaji bagaimana tingkat pengetahuan klien tentang kesehatan atau keperawatan
dan sikap klien tentang kesehatan atau keperawatan.
r. Skrining Gizi Mini Nutritional Assesment (MNA) tool
No Pertanyaan Keterangan Skor
Skrining
1. Apakah Anda mengalami 0: mengalami penurunan
penurunan asupan asupan makanan yang oarah
makanan selama tiga bulan 1: mengalami penurunan
terakhir dikarenakan asupan makana sedang
hilannya selera makan, 2: tidak mengalami penurunan
kesulitan mengunyah atau asupan makan
menelan?
2. Apakah Anda kehilangan 0: kehilangan berat badan
berat badan selama 3 bulan lebih dari 3 kg
terakhir? 1: tidak tahu
2: kehilangan berat badan
antara 1-3 kg
: tidak kehilangan berat badan
3. Bagasimana mobilisasi 0: hanya ditempat tidur atau
atau pergerakan Anda? di kursi roda
1: dapat turun ditempat tidru
namun tidak dapat jalan-jalan
2: dapat pergi/ keluar jalan-
jalan
4. Apakah Anda mengalami 0: Ya
stress psikologid atau 1: Tidak
penyakit akut selama 3
bulan terakhir?
5. Apakah Anda memiliki 0: Demensia atai depresi berat
masalah neuro psikologis? 1: Demensia ringan
2: tidak mengalami masalah
neuropsikologi
6. Bagaimana hasil Indeks 0: IMT kurang dari 19
Massa Tubuh (IMT) Anda? 1: IMT antara 19-21
(Berat badan (kg)/ tinggi 2: IMT antara 21-23
badan (m2) 3: IMT lebih dari 23
Nilai Skrining (total nilai maksimal 14)
≥ 12: normal/ tidak beresiko, tidak membutuhkan pengkajian lebih lanjut
≤ 11: mungkin malnutrisi, membutuhkan pengkajian lebih lanjut
Pengkajian
7. Apakah Anda hidup secar 0: tidak
mandiri? 1: ya
8. Apakah Anda diberi obat 0: Ya
lebih dari 3 jenis? 1: Tidak
9. Apakan Anda memilki luka 0: Ya
tekan/ ulserasi kulit? 1: Tidak
10. Berapa kali Anda makan 0: 1 kali dalam sehari
dalam Sehari? 1: 2 kali dalam sehari
2: 3 kali dalam sehari
11. Pilih salah satu jenis 0: Jika tidak ada atau hanya 1
asupan protein yang biasa jawaban diatas
Anda konsumsi? 0,5: jika terdapat 2 jawaban
a: Setidaknya salah satu Ya
produk dari susu (susu, 1: jika semua jawaban Ya
keju, yogurt perhari)
b: Dua porsi atau lebih
kacang-kacangan/ telur
perhari
c: Daging, ikan, atau
ungags setiap hari
12. Apakah Anda 0: Ya
mengkonsumsi sayur 1: Tidak
ataubuah 2 porsi atau lebih
setiap hari?
13. Seberapa banyak asupan 0: kurang dari 3 gelas
cairan yang Anda minum 1: 3-5 gelas
perhari (air putih, jus, kopi, 2: lebih dari 5 gelas
the, susu, dan sebagainya)
14. Bagaimana cara Anda 0: jika tidak dapat makan
makan? tanpa di bantu
1: dapat makan sendiri namun
mengalami kesulitan
2: jika dapat makan sendiri
tanpa ada masalah
15. Bagaimana persepsi Anda 0: ada masalah gizi pada
tentang status gizi anda? dirinya
1: ragu/ tidak tahu terhadap
masalh gizi pada dirinya
2: melihat tidak ada masalah
terhadap gizi dirinya
16. Jika dibandingkan dengan 0: tidak lebih dari orang lain
orang lain, bagaiman 1: tidak tahu
pandangan Anda dengan 2: sama baiknya dengan orang
status kesehatan anda? lain
3: lebih baik dari orang lain
17. Bagaimana hasil Lingkar 0: LiLA kurang dri 21 cm
Lengan Atas (LiLA) Anda 0,5: LiLA antara 21-23 cm
(cm)? 1: LiLA lebih dari 23 cm
18. Bagaiman hasil Lingkar 0: jika LB kurang dari 31
Betis (LB) Anda (cm)? 1: jika LB lebih dari 31
Nilai Pengkajian ( nilai maksimal 14)
Total nilai Skrining dan Pengkajian (nilai maksimal 30)
Indikasi Nilai Malnutrisi:
≥ 24 : nutrisi baik
17-23,5 : dalam risiko malnutrisi
≤ 17 : malnutrisi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
2. Hambatan Mobilitas fisik
3. Resiko Cidera
C. Intervensi
Diagnosa Keperawatan :
N DIAGNOSA NOC NIC
O KEPERAWATAN OUTCOME INDICATOR INTERVENSI AKTIVITAS
1. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi Kaji :
Nutrisi Kurang dari
keperawatan Ketidakseimbangan Definisi : - Periksa apakah pasien
Kebutuhan
nutrisi: kurang dari kebutuhan Panduan atau mempunyai alergi
tubuh pasien teratasi dengan penyediaan asupan makanan
- Nafsu makan kriteria hasil: makanan dan cairan - Pastikan kesukaan
- Keinginan makan (5) untuk diet seimbang. makanan pasien
- Makanan kesukaan (5) - Monitor catatan
- Masukan makanan (5) asupan nutrisi dan
- Status nutrisi : - Masukan nutrisi (5) kalori
masukan nutrisi - Tentukan kemampuan
- Masukan kalori (5) pasien untuk
- Masukan protein (5) mendapatkan
- Masukan karbonhidrat (5) kebutuhan nutrisinya
- Status Nutrisi: - Masukan vitamin (5) - Monitor catatan
Intake Makanan
- Masukan mineral (5) asupan nutrisi dan
dan Cairan
kalori
- Intake makanan di mulut (5)
- Status Nutrisi: - Izinkan diet sebagai
Intake Nutrisi - Intake di saluran makanan (4)
gaya hidup pasien,
- Intake cairan di mulut (4) sesuai kebutuhan
HE :
- Intake kalori (5)
- Pengontrolan - Anjurkan asupan
- Intake ptotein (5)
Berat Badan kalori sesuai untuk tipe
- Intake lemak (5)
tubuh dan gaya hidup
- Intake karbohidrat (5)
- Anjurkan asupan
- Intake vitamin (5)
makanan zat besi yang
- Intake kalsium (5)
meningkat sesuai
Mandiri :
- Berikan pasien
makanan tinggi
protein, kalori,
makanan-makanan
yang bergizi dan
minuman yang dapat
mulai dikonsumsi,
sesuai kebutuhan
- Timbang pasien
dengan interval yang
sesuai
Berikan pengganti
gula sesuai kebutuhan
Kolaborasi :
- Pertimbangkan dalam
hubungannya dengan
ahli gizi, sesuai
kebutuhan, jumlah
kalori dan tipe nutrisi
yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi
KASUS
Perawat di panti merasakan tubuh Kakek A hangat saat berjabat tangan, kakek A
tampak lemah terbaring di tempat tidurnya. Hasil pengkajian fisik didapatkan
bibir dan kulit kering, suhu 37,90C, pernapasan 23 x/mnt, TD 100/60 mmHg,
berat badan 30 Kg dan tampak sangat kurus. Ketika diberikan minuman kakek A
tersedak dan batuk-batuk, petugas dipanti hanya memberikan bubur beras tanpa
lauk sehari dua kali.
A. Identitas
1. Nama : Kakek A
2. Usia : 68 tahun
3. Alamat : Dusun Tangnga Desa Purna Karya
4. Agama : Islam
5. Suku : Bugis
6. Status pernikahan : Duda
7. Pendidikan terakhir : SMP
8. Pekerjaan terakhir : Petani
9. Keluarga yg dapat dihubungi/penanggung jawab : Anak
B. Genogram
X X
X X
70 X X 68
X
45 42 40
C. Alasan berada di panti :
Klien mengatakan awalnya tinggal bersama dengan anaknya namun,
anaknya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa mengurus dia
lagi. Akhirnya dibawah ke panti agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
D. Riwayat Kesehatan
1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini :
Klien terasa hangat saat berjabat tangan, tidak nafsu makan, merasa lemas,
dan sakit kepala
2. Masalah kesehatan keluarga/keturunan : Hipertensi
E. Fisik/Biologis
1. Pandangan lansia tentang kesehatannya : Klien mengatakan tidak
mengetahui penyakitnya.
2. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia : Klien mengatakan biasanya dapat
membersihkan kamarnya sendiri, dan membantu mengerjakan pekerjaan di
panti. namun, sekarang hanya bisa berbaring di tempat tidur.
3. Kebiasaan lansia merawat diri : klien mangatakan biasanya mandi 1x
sehari dan keramas 1x dalam 2-3 hari. tapi karena sakit klien hanya di
washlap oleh perawat.
4. Kekuatan fisik lansia :
a. Kekuatan otot dan sendi : kekuatan otot dan sendi klien mulai menurun
b. Penglihatan : penglihatan klien mulai menurun
c. Pendengaran : klien mengatakan masih bisa mendengar dengan baik.
5. Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/ kecil :
a. Kebiasaan makan : klien mengatakan makan 2x sehari dan hanya
makan bubur tanpa lauk.
b. Kebiasaan minum : 6 gelas/hari. saat sakit 2-3 gelas/hari dan ketika
diberikan minum klien tampak tersedak dan batuk-batuk.
c. Kebiasaan tidur : klien tidur disiang hari 1-2 jam dan tidur pada malam
hari 4-5 jam
d. Kebiasaan BAB/BAK : BAB 1x BAK 3x sehari dibantu oleh perawat
6. Kebiasaan lansia dalam berolahraga/gerak badan/ senam lansia : klien
mengatakan selama sakit klien tidak pernah lagi berolahraga atau
menggerakkan badannya.
7. Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan : klien
mengatakan kurang mampu menggerakkan badannya.
8. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat :
klien mengatakan dalam memelihara kesehatan dibantu oleh perawat
seperti BAK/BAB, makan, minum, mandi dan berpakaian.
F. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Nampak Lemah Kesadaran : Composmentis
TD :100/60 mmHg Nadi : 66 x/mnt Pernafasan : 23x/mnt Suhu : 37,9 oC
GCS : E4V5M BB sebelum : 54 Kg BB setelah : 30 Kg TB : 150 cm
IMT : 13,3 (Malnutrisi Berat)
Pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi :
1. Sistem persyarafan : terjadi gangguan pada nervus Vagus dan nervus
Gloso-faringeal, nampak klien kesulitan saat menelan dibuktikan pada saat
diberikan minum klien tersedak dan batuk-batuk.
2. Fungsi sensoris :
Penglihatan : Klien mengatakan penglihatannya sudah mulai menurun
Pendengaran : klien masih bisa mendengar dengan jelas.
Pengecapan : klien mengatakan indra pengecapnya mulai menurun
Penciuman : klien mengatakan sulit membedakan bau-bauan.
3. Sistem Kardiovaskuler :
Tekanan darah : 100/60 mmHg, Nadi: 66 x/mnt Capillary Refill: <2 detik
Kliean mengatakan sakit kepala
4. Sistem Gastrointestinal :
Nafsu makan : mulai menurun
Pola makan : klien makan 2x sehari dibantu oleh perawat
BAB : 1x sehari
5. Sistem Genitourinarius :
Pola : 3x sehari
6. Sistem Integumen :
Pressure ulcer : Tampak bibir dan kulit klien kering
7. Sistem Muskuloskeletal : klien mengalami keterbatasan dalam bergerak.
Kemampuan ADL : Aktifitas klien dibantu oleh perawat.
8. Sistem Termoregulasi : Klien terasa hangat ketika berjabat tangan
Suhu: 37,9 ͦC
G. Psikologis
klien masih mengingat namanya, usia, dan juga masih mengenali orang-
orang disekitarnya.
H. Sosial Ekonomi
1. Kesibukan lansia mengisi waktu luang : klien mangatakan mengisi waktu
luang dengan membantu kegiatan panti. namun, ketika sakit klien hanya
menghabiskan waktu di tempat tidur.
2. Sumber keuangan : klien mengatakan sumber keuangan dari keluarga.
3. Tempat tinggal sebelumnya : klien mengatakan sebelumnya tinggal di
rumah anaknya.
4. Pandangan lansia terhadap aktivitas sosial di lingkungannya : klien
mengatakan sangat senang ketika ikut melakukan aktivitas sosial di
lingkungan panti.
5. Interaksi klien dengan sesama penghuni panti : hubungan klien dengan
penghuni panti sangat baik dan saling mengenal satu sama lain.
6. Yang sering mengunjungi klien : klien serig dikunjungi oleh anak dan
cucunya.
I. Spiritual
1. Kegiatan ibadah : sebelum sakit, klien beribadah 5x sehari di mushollah
panti. dan sekarang hanya bisa beribadah di tempat tidur.
2. Kegiatan keagamaan yang diikuti oleh lansia : klien sering mengikuti
pengajian dan rajin sholat jum’at. tapi ketika sakit klien hanya bisa
berbaring ditempat tidur
3. Penyelesaian masalah yang dihadapi oleh lansia : klien mampu
menghadapi masalahnya.
4. Harapan klien dengan kehidupan yang dijalaninya : klien mengatakan
ingin cepat sembuh agar bisa melakukan aktivitasnya seperti sediakala.
INDEKS KATZ
SCORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi
dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Dari hasil pengkajian status fungsional pada klien didapatkan : Hasil skor G
dimana klien perlu dibantu untuk melakukan aktivitass hidup sehari-sehari seperti
makan, minum, BAB/BAK, dan berpakaian
Penilaian :
Kesalahan 0 – 2 fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 – 4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
Kesalahan 8 – 10 fungsi intelektual berat
NB :
Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subjek hanya berpendidikan
sekolah dasar
Bisa dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subjek mempunyai
pendidikan di atas sekolah menengah atas
SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE
(Short Form)
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tdk
Klien
Apakah pada dasarnya anda puas dengan
1 1 0 0
kehidupan anda ?
Sudahkah anda mengeluarkan aktifitas dan
2 1 0 0
minat anda ?
Apakah anda merasa bahwa hidup anda
3 0 1 0
kosong ?
4 Apakah anda sering bosan ? 0 1 0
Apakah anda mempunyai semangat yang baik
5 1 0 0
setiap waktu ?
Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada
6 1 0 1
anda ?
7 Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu ? 1 0 0
Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada
8 malam hari, daripada pergi dan melakukan 1 0 0
sesuatu yang baru ?
Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai
9 lebih banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 1
daripada yang lainnya?
Apakah anda berfikir sangat menyenangkan
10 1 0 0
hidup sekarang ini?
Apakah anda merasa saya sangat tidak berguna
11 0 1 0
dengan keadaan anda sekarang?
12 Apakah anda merasa penuh berenergi? 0 1 1
Apakah anda berfikir bahwa situasi anda tak
13 0 1 0
ada harapan?
Apakah anda berfikir bahwa banyak orang
14 1 0 1
yang lebih baik daripada anda ?
Skor 4
Penilaian :
5 – 10 : Depresi
>10 : Depresi berat
Dari hasil pengkajian menunjukkan skor depresi pada klien yaitu 4, hal ini
menunjukkan bahwa klien tidak mengalami tanda-tanda depresi.
SKRINING GIZI MINI NUTRITIONAL ASSESMENT (MNA) TOOL
No Pertanyaan Keterangan Skor
Skrining
1. Apakah Anda mengalami 0: mengalami penurunan
penurunan asupan asupan makanan yang oarah
makanan selama tiga bulan 1: mengalami penurunan
terakhir dikarenakan asupan makana sedang 0
hilannya selera makan, 2: tidak mengalami penurunan
kesulitan mengunyah atau asupan makan
menelan?
2. Apakah Anda kehilangan 0: kehilangan berat badan
berat badan selama 3 bulan lebih dari 3 kg
terakhir? 1: tidak tahu
2: kehilangan berat badan 0
antara 1-3 kg
: tidak kehilangan berat badan
3. Bagasimana mobilisasi 0: hanya ditempat tidur atau
atau pergerakan Anda? di kursi roda
1: dapat turun ditempat tidru
namun tidak dapat jalan-jalan 0
2: dapat pergi/ keluar jalan-
jalan
4. Apakah Anda mengalami 0: Ya
stresspsikologi atau 1: Tidak
penyakit akut selama 3 0
bulan terakhir?
5. Apakah Anda memiliki 0: Demensia atai depresi berat
masalah neuro psikologis? 1: Demensia ringan 2
2: tidak mengalami masalah
neuropsikologi
6. Bagaimana hasil Indeks 0: IMT kurang dari 19 0
Massa Tubuh (IMT) Anda? 1: IMT antara 19-21
(Berat badan (kg)/ tinggi 2: IMT antara 21-23
badan (m2) 3: IMT lebih dari 23
Nilai Skrining (total nilai maksimal 14)
≥ 12: normal/ tidak beresiko, tidak membutuhkan pengkajian lebih lanjut
≤ 11: mungkin malnutrisi, membutuhkan pengkajian lebih lanjut
Pengkajian
7. Apakah Anda hidup secara 0: tidak 0
mandiri? 1: ya
8. Apakah Anda diberi obat 0: Ya 1
lebih dari 3 jenis? 1: Tidak
9. Apakan Anda memilki luka 0: Ya 1
tekan/ ulserasi kulit? 1: Tidak
10. Berapa kali Anda makan 0: 1 kali dalam sehari
dalam Sehari? 1: 2 kali dalam sehari 1
2: 3 kali dalam sehari
11. Pilih salah satu jenis 0: Jika tidak ada atau hanya 1
asupan protein yang biasa jawaban diatas
Anda konsumsi? 0,5: jika terdapat 2 jawaban
a: Setidaknya salah satu Ya
produk dari susu (susu, 1: jika semua jawaban Ya
keju, yogurt perhari)
b: Dua porsi atau lebih 0
kacang-kacangan/ telur
perhari
c: Daging, ikan, atau
ungags setiap hari
12. Apakah Anda 0: Ya
mengkonsumsi sayur 1: Tidak 0
ataubuah 2 porsi atau lebih
setiap hari?
13. Seberapa banyak asupan 0: kurang dari 3 gelas
cairan yang Anda minum 1: 3-5 gelas
perhari (air putih, jus, kopi, 2: lebih dari 5 gelas 0
the, susu, dan sebagainya)
14. Bagaimana cara Anda 0: jika tidak dapat makan
makan? tanpa di bantu
1: dapat makan sendiri namun
mengalami kesulitan 0
2: jika dapat makan sendiri
tanpa ada masalah
15. Bagaimana persepsi Anda 0: ada masalah gizi pada
tentang status gizi anda? dirinya
1: ragu/ tidak tahu terhadap
masalh gizi pada dirinya 1
2: melihat tidak ada masalah
terhadap gizi dirinya
16. Jika dibandingkan dengan 0: tidak lebih dari orang lain
orang lain, bagaiman 1: tidak tahu
pandangan Anda dengan 2: sama baiknya dengan orang 1
status kesehatan anda? lain
3: lebih baik dari orang lain
17. Bagaimana hasil Lingkar 0: LiLA kurang dri 21 cm
Lengan Atas (LiLA) Anda 0,5: LiLA antara 21-23 cm 0
(cm)? 1: LiLA lebih dari 23 cm
18. Bagaiman hasil Lingkar 0: jika LB kurang dari 31
Betis (LB) Anda (cm)? 1: jika LB lebih dari 31 0
Nilai Pengkajian ( nilai maksimal 14)
Total nilai Skrining dan Pengkajian (nilai maksimal 30)
Indikasi Nilai Malnutrisi:
≥ 24 : nutrisi baik
17-23,5 : dalam risiko malnutrisi
≤ 17 : malnutrisi
ANALISA DATA
DO:
a.
b.
c.
ketika berjabat
tangan
d.
klien kering
DS : Perubahan fisiologi Ketidakseimbangan
2 pada lansia yaitu Nutrisi Kurang dari
a.
gangguan pada Kebutuhan
makan 2x sehari dan Nervus Gloso-
Faringeal
hanya makan bubur
tanpa lauk.
b.
minum 2-3 gelas/hari.
DO :
a. ketika diberikan
minum klien
tampak tersedak
dan batuk-batuk
b. BB: 30 kg
TB: 150 cm
IMT : 13,3
c. klien Nampak
lemas
d. klien tampak kurus
e. tampak bibir dan
kulit klien kering
3 DS : Malnutrisi Hambatan mobilitas
a. klien fisik
mengatakan
seluruh
aktivitasnya
dibantu oleh
perawat.
b. klien
mengatakan
merasa lemas
DO:
a. tampak lemah
terbaring di
tempat tidurnya
B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermia b.d Dehidrasi d.d kulit terasa hangat, bibir dan kulit kering.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan b.d Asupan diet
kurang d.d Berat badan 20% rentang dari berat badan ideal, IMT 13,3
(Malnutrisi)
3. Hambatan Mobilitas Fisik b.d malnutrisi d.d kesulitan melakukan aktivitas
DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL
NO
KEPERAWATAN OUTCOME INDICATOR INTERVENSI AKTIVITAS
1. Hipertermia b.d Setelah Perawatan Demam Kaji: Kaji:
Dehidrasi d.d kulit
dilakukan Definisi: manajemen - - mengetahui
terasa hangat, bibir
dan kulit kering. tindakan gejala dan kondisi tanda vitalnya perubahan suhu dan
tanda06anda vital
keperawatan yang terkait dengan -
diharapkan peningkatan suhu suhu - mengetahui
perkembangan tanda-
Hipertermia tubuh dimediasi oleh -
tanda hipertermia
teratsi dengan pirogen endogen keluaran, sadari
- mengetahui
- Termoregu Kriteria hasil:’ perubahan kehilangan
perubahan kehilangan
lasi - cairan yang tidak cairan
Kenyamana dirasakan
sushu Terapeutik:
Terapeutik:
- -
teratasi selimut atau pakaian - Mempercpat
pengeluaran keringat
- ringan
danmembantu
suhu kulit - penguapan suhu
- - tubuh
menurun lipatan (leher, axila, - meminimalisir
paha) produksi panas yang
- diproduksi oleh tubuh
- Menyeimbangkan
Kolaborasi: antara suhu di luar
- tubuh dengan suhu
dalam tubuh
antipiretik
- Kolaborasi:
- Kontrol berat
badan (5)
- Mempertaha
nkan intake
kalorioptimal
harian (5)
- Menyeimban
gkan latihan
dengan
intake kalori
(4)
- Memilih
nutrisi
makanan dan
snack (4)
- Mempertaha
nkan pola
makan yang
dianjurkan
(5)
3. Hambatan Pergerakan Setelah Perawatan tirah baring Kaji : Kaji :
Mobilitas Fisik b.d Definisi : mendukung - Monitor komplikasi dari - Mencegah terjadinya
dilakukan
malnutrisi d.d kenyamanan dan tirah baring decubitus.
kesulitan tindakan keamanan serta - Monitor kondisi kulit
melakukan aktivitas pencegahan terjadinya pasien - melihat kelembapan
keperawatan
komplikasi pada kulit serta
diharapkan pasien yang tidak mengidentifikasi
dapat bangun dari
hambatan apabila ada
tempat tidur
moblitas fisik decubitus.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Mary E. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya Dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter. Jakarta : Yayasan Essentia
Medico
Bulechek, M.G dkk(2013). Nursing Intervensions Classification (NIC), 6 th. indonesian edition :Mocomedia
Fakultas Kedokteran UI. 2000. Pedoman Pengelolan Kesehatan Pasien Geriatri Untuk Dokter dan Perawat. Jakarta
Moorhead Sue, dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th.indonesian edition :Mocomedia