Anda di halaman 1dari 21

Laporan Akhir Hari : Rabu

MK IlmuPangan Tanggal : 10 Maret 2021

LAPORAN AKHIR SAYURAN DAN BUAH


Disusun Oleh:

Arini Cintya (P032013411008)

Ega Dwi Ningrum (P032013411013)

Jihan Shafira (P032013411019)

Nur Fadila (P032013411027)

Reckha Khairani Faye (P032013411030)

D3 Gizi, TK. 1A

DosenPengampu:
Sri Mulyani. STP.M.Si

EsthyRahmanAsih. STP.M.Sc

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RIAU


JURUSAN GIZI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan ragam bahan pangan hayati.
Kekayaan ini menjadikan orang Indonesia dapat mengkonsumsi makanan dengan mudah
karena hampir sepanjang waktu dapat menemukan bahan pangan yang beraneka ragam.
Termasuk di dalamnya aneka sayur dan buah. Sayur hampir sepanjang waktu dapat tumbuh,
sehingga tidak mengganggu asupan konsumsi sayur. Sepanjang waktu dapat menemukan
aneka sayur seperti; Buncis, Kacang Panjang, Terong, Jipang, Daun Lembayung, Kangkung,
Brokoli, Wortel, Kobis, Bunga Kol, dan yang lain. Hanya sedikit sayuran yang mengikuti
musim, seperti: Nangka Muda dan Labu Kuning. Lain halnya dengan buah-buahan, banyak
yang ditentukan oleh musim walaupun banyak juga yang hampir sepanjang tahun dapat
dipanen. Buah Jeruk, Mangga, Salak, Manggis, Durian, Nangka, Sirsat, merupakan contoh
buah yang musiman. Salah satu yang menentukan kualitas buah-buahan dan sayuran adalah
ketika tanaman itu dipanen saat musim. Harganya relatif lebih murah, jumlahnya melimpah,
dan segar. Buah dan sayur merupakan tumbuhan yang mudah rusak. Kerusakan ini relatif
tinggi terutama di Negara berkembang yaitu antara 30%-50%. Kerusakan ini terjadi karena
pemahaman tentang penanganan pasca panen bagi kebanyakan orang belum memadai
disamping dukungan teknologi perawatan bahan pangan nabati yang belum memungkinkan.
Masih banyak ditemukan orang menjual buah-buahan dan sayuran yang hanya diletakkan
begitu saja, terutama di pasar- pasar tradisionil. Kalaupun di kemas dalam wadah seperti
kotak dari kayu, ataupun keranjang, namun kemasan ini hanya berfungsi sebagai wadah
untuk menjaga dari benturan. Sayuran dan buah-buahan memiliki manfaat bagi tubuh antara
lain sebagai sumber vitamin dan serat, dan yang penting adalah menopang kehidupan
manusia untuk menjaga agar tubuh tetap sehat.
Konsumsi sayur dan buah diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat
dalam mencapai pola makan sehat dengan gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal.
Tujuan analisis lanjut untuk mendapatkan informasi proporsi dan rerata jumlah sayur dan
buah yang dikonsumsi penduduk menurut kelompok umur, baik di perkotaan maupun di
perdesaan dalam konteks gizi seimbang.(Hermina, S, 2016)
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis buah-buahan berdasarkan ciri-ciri
yang ada.
2. Mampu menentukan mutu buah-buahan
1.3 Prinsip Percobaan
Menentukan sifat fisik buah dan sayur yang sering diamati antara lain, warna, aroma,
rasa, bentuk, berat dan kekerasan biasanya diamati secara subjektif, sedangkan berat
ditetapkan secara objektif menggunakan timbangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Buah dan sayur merupakan bahan pangan yang sangat memberi manfaat bagi
tubuh.Tarutama untuk mendukung kebutuhan vitamin. Vitamin merupakan kelompok
senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbohidrat maupun lemak.
(Moch, agus Krisno Budiyono. 2004:51). Kebutuhan vitamin ini relatif kecil, namun
peranannya dalam tubuh sangat penting.Peranannya termasuk dalam kelompok zat pengatur
pemeliharaan dan pertumbuhan.Disamping itu, vitamin adalah senyawa organik yang mudah
rusak oleh pengolahan dan penyimpanan.Karenanya jumlah asupan sayuran dan buah ini
relati ftinggi agar orang mendapatkan kemanfaatannya.
Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh secara cukup, karenanya harus diperoleh
dari makanan.Vitamin D merupakan contoh vitamin yang dapat diprodusi didalam kulit,
asalkan tubuh mendapatkan sinar matahari dalam jumlah yang cukup.Sinar matahari akan
mengubah provitamin D menjadi vitamin D. Vitamin terbagi menjadi dua bagian, yaitu
vitamin yang larut dalam lemak dan yang larutdalam air.Perbedaan sifat umum vitamin yang
larut dalam lemak dan air seperti tersebut dalam tabel diatas dapat dilihat pada tabel berikut
(SunitaAlmatsier. 2003:152):
- Sayur dan Buah Sebagai Sumber Serat
Bahan makanan nabati seperti sayur dan buah-buahan ini diperlukan oleh manusia karena
kandungan seratnya atau fiber.Serat ini merupakan komponen jaringan yang pada tanaman
yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan.Artinya tidak ada enzim pencernaan yang
mampu mengurai serat menjadi komponen yang mudah diserap.Keadaan ini memberi
keuntungan bagi manusia terutama untuk:
1. Membuat makanan rendah kalori. Serat adalah rendah kalori maka jumlah serat
membantu membuat menu rendah kalori.

2. Makanan untuk program penurunan berat badan. Adanya rasa kenyang setelah
mengkonsumsi serat dalam jumlah yang cukup menjadikan orang tidak mudah untuk
megkonsumsi makanan lainnya.

3. Didalam usus serat ini dapat mengikat glukosa, maka serat memiliki fungsi memberi
efek hipoglemik. Yaitu memberi efek pada penurunan gula darah sehingga cocok
untuk penderita D M.

4. Adanya konsumsi serat yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran asam empedu
lebih banyak mengeluarkan kolesterol dan lemak yang dikeluarkan lewat feses. Ini
sangat membantu bagi saat orang mengkonsumsi makanan dengan lemak dan
kolesterol tinggi ataupun kelebihan kedua zat tersebut.
5. Serat menjegah penyerapan kembali asam empedu, kolesterol dan lemak. Atau
memberi efek hipolipidemik yang bermanfaat bagi diet penderita hipokolesterolemik.
Efek dari keadaan ini adalah dapat mengurangi resiko terkena jantung koroner.
6. Jumlah konsumsi sayuran cukup 1 mangkuk saja, karena bila lebih akan mengganggu
atau menghalangi penyerapan zat besi.

Masing-masing serat tersebut yaitu:


1) serat yang larut/dapatdipecah (Soluble fiber) dan
2) serat yang tidak larut/tidak dapat dipecah (Insoluble fiber).
Soluble fiber adalah jenis serat yang dapat larut dalam air dan juga dapat membantu
menurunkan lemak-lemak dalam darah dan mempertahankan gula darah.
Sumber utama serat kelompok ini antara lain dari kacang-kacangan, buah dan produk dari
gandum. Insoluble fiber adalah jenis serat yang tidak dapat larut dalam air, sehingga akan
langsung melalui sistem pencernaan. Serat tak larut ini memiliki fungsi menyerap air,
karenanya memberi volume, membuat lunak pada feses, sehingga mudah dikeluarkan. Serat
jenis ini ditemukan dalam produk biji- bijian murni (whole grain) dan sayuran.
- Perubahan Fisiologi pada Buah dan Sayur:
Perubahan fisiologi menunjuk pada perubahan fisik yang dapat diamati pada buah dan
sayur, terutama pasca panen.Keadaan ini akan menentukan tingkat kualitas dari keduanya.
Beberapa perubahan yang penting adalah:
a. Warna:
Perubahan warna pada buah adalah perubahan yang paling dapat diamati oleh
konsumen.Perubahan ini memberi tanda bagi konsumen apakah buah itu telah masak atau
belum.Ini dapat diamati pada beberap abuah-buahan tertentu, yaitu dengan hilangnya warna
hijau sebagai tanda buah yang mentah. Perubahan ini dapat terjadi secara alami atau karena
diperam.
b. Kandungan Protein pada Sayur dan Buah-Buahan:
Kandungan protein pada sayur dan buah adalah sedikit dan rendah.Sedikit peningkatan
kandungan protein pada buah yang matang, teramati pada buah mangga yaitu berupa asam
amino: alanin, triptopan, isoleusin, valin, glisin. Juga teramati pada alpukat dan tomat yang
matang.Kandungan protein terdapat pada sayuran hijau.kacang-kacangan, polong-polongan.
Pada apel yang matang maka protein ini terdapa pada kulitnya yaitu: 60%-90%, namun dalam
jumlah sedikit yaitu 1% dari berat buah segar.
c. Kerusakan Buah dan Sayur :
Buah dan sayur rentan terhadap kerusakan, kerusakan ini terjadi karena setelah dipanen
maka buah dan sayur masih melakukan kegiatan metabolisme dengan menggunakan
cadangan makanan yang masih tersisa. Tumbuhan sudah tidak memungkinkan mendapatkan
tambahan cadangan karena sudah dicabut atau berpisah dengan pohonnya. Berkurangnya
cadangan makanan mempercepat hilangnya nilai gizi sayuran.
d. Kerusakan akibat Pendinginan:
Pendinginan dapat memperpanjang umur simpan buah dan sayur, namun juga dapat
mempengaruhi kerusakan bahan pangan.Dikenal dengan istilah chilling injury yaitu buah dan
sayur mengalami kerusakan akibat disimpan dalam suhu dingin sekitar 0-10° C yang ditandai
dengan pencoklatan dan timbul rasa manis yaitu pada kentang, bintik hitam pada permukaan
buah pisang dan tekstur yang rusak pada tomat, tekstur yang rusak pada terong yaitu menjadi
lunak
Banyak orang belum dapat membedakan antara buah dan sayuran. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2014), buah merupakan bagian tumbuhan yang berasal dari bunga
atau putih dan biasanya berbiji, sedangkan sayur merupakan daun-daunan, tumbuh-
tumbuhan, polong atau bijian, dan sebagainya yang dapat dimasak. Namun secara botani,
buah merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur
tersebut berasal dari indung telur atau sebagai bagian dari bunga itu sendiri.
Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang,
dan bunga (Sediaoetomo, 2004 dalam Farida, 2010). Wortel tergolong sebagai sayuran,
sedangkan tomat tergolong sebagai buah jika ditinjau dari pengertian secara botani.
Asupan makanan adalah informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang dimakan
atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Maretha, 2009).
Dari asupan makanan diperoleh zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk memelihara
pertumbuhan dan kesehatan yang baik (Budianto, 2009).
Asupan makanan adalah segala jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh
setiap hari. Umumnya asupan makanan di pelajari untuk di hubungkan dengan keadaan gizi
masyarakat suatu wilayah atau individu. Informasi ini dapat digunakan untuk perencanaan
pendidikan gizi khususnya untuk menyusun menu atau intervensi untuk meningkatkan
sumber daya manusia (SDM), mulai dari keadaan kesehatan dan gizi serta produktivitasnya.
Mengetahui asupan makanan suatu kelompok masyarakat atau individu merupakan salah satu
cara untuk menduga keadaan gizi kelompok masyarakat atau individu bersangkutan.Secara
umum asupan makanan adalah informasi tentang jumlah dan jenis makanan yang dimakan
atau dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Dari asupan
makanan diperoleh zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh untuk memelihara pertumbuhan
dan kesehatan yang baik (Rahayu, 2017).
Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur
tersebut berasal dari indung telur atau sebagai fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri.
Buah-buahan merupakan sumber vitamin (terutama vitamin C dan Karotin atau provitamin
A) dan mineral seperti zat kalsium, zat pospor dan lainnya dalam jumlah kecil. Serat banyak
terdapat pada buah-buahan di bagian kulitnya. Jadi, bila buah yang dapat dimakan dengan
kulitnya dianjurkan tidak perlu dikupas, hanya dicuci sampai bersih.
Setiap buah mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang berbeda. Minyalnya
belimbing, durian, jambu, jeruk, mangga, melon, papaya, rambutan, sawo, dan sirsak
merupakan kebanyakan buah yang mengandung vitamin C relatif tinggi dibandingkan buah
lainnya. Sedangkan jambu biji, mangga matang, pisang raja, dan nangka merupakan sumber
provitamin A yang sangat tinggi (Astawan, 2008).
Buah-buahan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Buah di iklim sedang, misalnya : apel, pir, almond, walnut
b. Buah di daerah tropis, misalnya : mangga, pisang, papaya, jambu biji merah, jeruk
c. Buah di daerah sub tropis, misalnya : anggur, citrus, zaitun
Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bagian tumbuhan yang
dapat dibuat sayur antara lain daun (sebagian besar sayur adalah daun), batang (wortel adalah
umbi batang), bunga (jantung pisang), buah muda (labu), sehingga dapat dikatakan bahwa
semua bagian tumbuhan dapat dijadikan bahan makanan sayur (Soediatama, 2004).
BAB III
METODOLOGI

3.1 WaktudanTempat
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Daring
3.2 Alat
- Timbangan
- Pisau
- Penggaris
- Telenan
- Piring
3.3 Bahan
- Pisang ambon
- Pisang raja
-Apel merah
- Apel hijau
- Jeruk manis
- Kangkung
- Belimbing
- Rambutan
- Kedondong
- Melon
- Anggur
- Bayam
- Pepaya
- Sawo
- Nenas
- Mangga
- Pir
- Bungakol
- Salak
- Jambu air
- Jambubiji
- Semangka
- Buncis
3.4 ProsedurKerja

Sampel

Pertama, Gambar bentuk utuh dari masing-masing


bahan

Selanjutnya catat ciri-ciri masing-masing bahan yang dilihat dari


warna, keadaan kulit, aroma dan rasa

Lakukan penimbangan dari masing-masing bahan tersebut

Ukur panjang, lebar dan tinggi dari masing-masing bahan tersebut

Lakukan pengukuran keras dari masing-masing bahan secara


subjektif

Selanjutnya, kupas dan potong masing-masing bahan dan catat


lamanya terjadi perubahan warna

Tentukan berat yang dapat dimasak dengan membuang semua bagian


yang tidak bias dimakan dan hitung persentase berat dapat dimakan
terdapat terhadap beratutuh

Amati dan Catat semua hasil percobaan yang


dilaksanakan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
NO Nama Bahan PEPAYA

1 Gambar

Warna Orange
Keadaan kulit Bersih, Halus, Sedikit Bercak
Aroma Harum Seperti Bau Pepaya Pada Umumnya
Rasa Manis
Berat bahan utuh 1000 Gr/1 Kg
Ukuran Tinggi: 30 cm
Lebar: 6cm
Tebal :3 cm
Kekerasan subyektif Lunak
Perubahan warna Tidak berubah warna
BDD 90%

NO Nama Bahan BUNCIS

2 Gambar

Warna Luar : Hijau muda


Dalam : Putih
Keadaan Kulit Bersih, Halus, Tidak Ada Bercak
Aroma Segar
Rasa Sedikit manis
Berat Bahan Utuh 12 gr
Ukuran Tinggi: 13cm
Lebar: 1cm
Tebal :1cm
Kekerasan Agak Keras
(Subjektif)
Perubahan Warna Tidak berubah warna
BDD 95,41%
N Bahan BUAH JERUK
O
3 Gambar

warna orange
keadaan bersih,
kulit sedikit bercak
aroma segar dan wangi, seperti bau jeruk pada umumnya
rasa manis sedikit asam
berat 140 gr
panjang 6,5 cm
lebar 6,1 cm
tinggi 6,3 cm
perubahan tidak berubah warna
warna
BDD (BDD jeruk = 72)
= 72 / 100 x 140
= 100,8 gr

No Bahan SAYUR KANGKUNG


4 Gambar

warna Hijau
keadaan -
kulit
aroma Segar
Rasa sedikit manis
berat 110 gr
panjang 11,5 cm
lebar 4 cm
tinggi 14 cm
perubahan tidak berubah warna
warna
BDD (BDD Kangkung =60 %)
= 60 / 100 x 110

= 66 g

No Nama buah APEL


5 Gambar

Warna Merah
Keadaan kulit Bersih
Aroma Segar khas apel
Rasa Segar dan manis sedikit asam
Berat Berat awal = 120 gr
Berat bersih = 100 gr
Panjang 7 cm
Lebar 6.5 cm
Tinggi 6 cm
Ukur kekerasan Tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak, renyah
Lama terjadi perubahan 44 menit
BDD berat bersih
×100 %
berat awal
No Nama bahan PISANG
6 Gambar

Warna Kuning
Aroma Rasanya manis, aromanya khas pisang

Kehalusan Padat namun empuk tidak terlalu lembut


Ukuran P = 10 cm
L = 3,4 cm
T = 17,78 cm

Berat 100 gr
% berat utuh 85%
Perubahan Warna Tidak ada perubahan warna diawal

Setelah 5 menit : warna menghitam

No Nama bahan KOL


Gambar

7 Warna Hijau pucat


Aroma Hambar/tidak beraroma
Kehalusan Tidak keras, lentur
Ukuran P = 17 cm
L = 14 cm
D = 25 cm
Berat 450 gr
% Berat utuh (bdd) 70 %
Perubahan warna Bintik bintik hitam

No Nama SAYURAN SAWI

8 Gambar

Warna -Daun berwarna hijau


-Batang berwarna hijau agak putih
-Secara umumbewarna hijau terang
Keadaan Kulit -Keadaan daun sedikit berlubang
-Keadaan batang, sangat bagus
Aroma Sayur segar pada umunya/ tidak memiliki aroma yang
khas
Rasa Segar
Berat Berat 1 bonggol 53 gr
Berat 1 batang 10 gr
Panjang Panjang dari daun ke batang = 28,8 cm
Panjang daun = 16.3 cm
Panjang batang = 12,5 cm
Lebar Lebar daun = 7,9 cm
Lebar batang = 1,2 cm
Tinggi/ Tebal -
Ukur kekerasan Sawi tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak
BDD 42
x 100=79,2 %
53

No Nama Bahan SAYUR BAYAM

9 Gambar

Warna Hijau muda


Keadaan kulit Masih segar

Aroma Aroma daun segar

Rasa Pahit sayur segar

Berat utuh 450 gr

Ukuran (p, l, t) P: 43 cm
L: 20 cm
Kekerasan bahan Bahan masih keras

Lama perubahan warna 20 menit

Berat Bersih Berat setelah dikupas


Berat bersih: × 100%
berat sebelum dikupas
200 gr
= × 100% = 44,4%
450 gr
No Nama Bahan BUAH ALPUKAT

10 Gambar

Warna Hijau muda kekuningan

Keadaan Kulit Sedikit lesuh dan hitam


Aroma Segar
Rasa Manis dengan sedikit asam
Berat Berat utuh:500 gr
Berat tanpa kulit: 425 gr
Berat tanpa biji: 350 gr
Berat tanpa biji & kulit: 275 gr
Rasa Manis dengan sedikit asam

Ukuran (p, l, t) P: 8,5 cm


L: 10,5 cm
Kekerasan bahan Sudah lembek

Lama perubahan warna 10 menit

Berat Bersih Berat setelah dikupas


× 100%
berat sebelum dikupas
275 gr
= × 100% = 55%
500 gr
No Nama bahan WORTEL

11 Gambar

Warna orange
Keadaan kulit Halus

Aroma Segar
Rasa Sedikit rasa manis

Berat Utuh 80 gr

Ukuran T : 17,9
D : 3,4

Kekerasan Keras

Perubahan warna Tidak berubah

BDD 70
×100 %
80

= 87,5 %
No Nama bahan BUAH PIR
12 Gambar

Warna Kuning segar/ kuning bersih

Keadaan kulit Bersih, terdapat bintik-bintik coklat

Aroma Segar
Rasa Enak, segar dan manis

Berat utuh 120 gr


Ukuran T : 7 cm
D : 20 cm

Kekerasan Agak keras

Perubahan warna Terjadi perubahan warna 25 menit

BDD 105,6
×100 %
120

= 0,88 %
No Karakeristik Hasil Pengamatan
Buah utuh

Warna Coklat kehitam-hitaman


Kulit Kasar
Aroma Aroma salak segar pada umumnya
Rasa Manis
Berat utuh 45 gram
13 Panjang 5 cm
Lebar 4 cm
Ketebalan 3 cm
Kekerasan Keras
BDD 59%
Lama perubahan warna + sehari
Berat bersih 20 gram

No Bahan Buah semangka

14 Gambar

Warna Pink
Keadaan kulit Bersih,tebal

Aroma Khas
Rasa Tidak terlalu manis

Ukuran Lebar = 8 cm
Tinggi = 22 cm
Panjang 15 cm
P 100 g
Kekerasan Lunak
Perubahan warna Merah pucat
BDD 46%
BDD Semangka= 46% X 100gr
= 46 gr

15 Bahan SELEDRI

Gambar

Warna Hijau segar


Keadaan kulit Bersih,tidak ada yang busuk
Aroma Khas daun hijau segar
Rasa Gurih ,sedikit tersa mint
Ukuran L.daun :2,5 cm
L.btg : 0,4 cm
T.daun : 4,5 cm
T.btg: 30 cm
P 2 gram

Kekerasan Agak keras


Perubahan warna Sedikit gelap
BDD 63%
BDD Seledri= 63% X 2gr
= 1,26 gr
No Karakteristik Nama sayur
Warna Merah Tomat
Kulit Halus
Bersih
Tidak ada
bercak
Aroma Segar
16 Rasa Tidak terlalu
asam
Berat 100 gr
Panjang 4.5 cm
Lebar 5.5 cm
Tinggi 4.5 cm
Kekerasan bagian luar Keras
Kekerasan bagian dalam Lunak
BDD 100%
Lamanya perubahan warna 20-30 menit

4.2 Pembahasan
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada percobaan sayuran dan buah memiliki karakteristik yang berbeda beda. Setiap
jenis yang menentukan dalam sortasi dan grading. Karakteristik fisik yang diamati antara lain
berat, warna, tekstur, dan aroma.

Percobaan selanjutnya, beberapa jenis sayur dan buah dipisahkan bagian yang bisa
dimakan dan yang tidak kemudian ditimbang untuk mengetahui besarnya edible portion.
Besarnya bagian yang dapat dimakan (edible portion) pada praktikum ini berbeda-beda. Hasil
ini sangat penting agar mengetahui dalam perhitungan rendemen produksi olahan sayur dan
buah. Buah terdiri dari kulit, daging buah dan biji sedangkan sayuran tergantung dari
jenisnya, apakah sayuran daun, buah umbi, biji, batang, dan sebagainya. Akan tetapi pada
umumnya tidak semua bagian sayuran dan buah-buahan dapat dimakan.

Buah dan sayur dapat diamati sifat fisiknya yaitu dengan menguji warna,
aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasannya. Sifat fisik dan kimia buah dansayur
berbeda antaramasing jenis bahan dan tingkat kematangan. Tidaksemua bagian buah
dan sayur dapatdimakan. Hal ini disebabkan adanya kulit,dan biji. Buah dapat diawet
kan dan ditegarkan dengan carablanching  danperendaman dalam larutan kapur. Perlakuan ters
ebut menghasilkan buah yangtahan lama dalam penyimpanan dan terlihat lebih segar

5.2 Saran

Di dalam pendinginan, perlu diperhatikan mengenai mutu bahan yang akan


didinginkan, suhu ruang pendingin, kelembaban udara di dalam ruang pendingin, dan
sirkulasi udara serta jarak tumpukan di dalam ruang pendingin. Tiap jenis buah-buahan
mempunyai sifat karakteristik penyimpanan tersendiri.

Dalam kegiatan praktikum harus lebih menjaga ketenangan dan kebersihan, agar
praktikum berjalan  lebih lancar dan efisien. Praktikan harus menjaga kebersihantangan dalam melakukan
praktikum ini, karna salah satu percobaannya adalahmencicipi buah. Hal ini sangat perlu diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA
Nanda Ahmad. 2014. Pendinginan dan Pembekuan. Diambil
darihttp://www.makalahmahasiswa.com/2014/03/pendinginan-dan- pembekuan. html.
Tanggal 10 Januari 2015
SumintaAlmatsier. 2003. PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama
Moch.AgusKrisnoBudiyono, 2004. Dasar-dasarilmuGizi. Malang:
UniversitasMuhammadiyah Malang
Hermina, S, P. (2016) ‘Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam
Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI)
2014’, Buletin Penelitian Kesehatan, 44(3), pp. 205–218. doi:
10.22435/bpk.v44i3.5505.205-218.

Anda mungkin juga menyukai