Anda di halaman 1dari 11

Bab IV Pembuatan Pupuk organik

Identitas :
Topik : MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR/PADAT BERBAHAN D
ASAR LIMBAH PERTANIAN
Tujuan : MENGENAL DAN MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR/PAD
AT DARI BAHAN LIMBAH PERTANIAN
Materi :

1) Pengertian Pupuk Organik

Menurut peraturan menteri pertanian No.2/Pert./HK.060/2/2006, bahwa Pupuk organi


k adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang b
erasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbent
uk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi tanah.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian no. 2 tahun 2006 tentang Pupuk Organik dan


Pembenah Tanah pasal 1 ayat 1, pupuk organik dijelaskan sebagai pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman
dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa. Pupuk ini dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan untuk membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
tanah.

Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewa
n, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat dan cair. Pupuk organik diguna
kan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pada umumnya, pupuk organik adalah salah satu jenis pupuk yang terbentuk dari
materi alami makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan
manusia. Pemanfaatannya untuk menutrisi tanah dan tumbuhan secara alami.

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, hijauan, pupuk kandang, limbah ternak,
limbah industri yang menggunkan bahan pertanian, limbah kota (sampah), serta sisa-s
isa panen berupa Jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa.

https://www.slideshare.net/anangdwipurwanto/pupuk-organik-28177555

Salah satu pupuk organik adalah pupuk kompos. Kompos adalah hasil proses
pelapukan bahan-bahan organik akibat adanya interaksi antara mikroorganisme
pengurai yang bekerja didalamnya.

Pupuk kompos memiliki beberapa manfaat dan keunggulan dibandingkan dengan


pupuk kimia (anorganik). bagi pelaku usaha tani (petani), keunggulan kompos yang
dianggap paling menguntungkan adalah dapat menekan biaya usaha tani karena
harganya lebih murahdibandingkan dengan harga pupuk kimia (anorganik). sehingga
penggunaan pupuk kompos secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani, selain itu kehadiran pupuk kompos berperan dalam menangani
masalah lingkungan terutama yang terkait dengan pengolahan limbah. Melalui
pengolahan limbah organik menjadi kompos maka akan tercipta satu lingkungan yang
bersih, sehat, dan terhindar dari pencemaran.

Aneka Limbah Penghasil Kompos

Berbagai limbah bisa berasal dari bermacam-macam sumber, dianataranya limbah


rumah tangga, limbah pertanian, limbah peternakan, limbah perkebunan, dan
limbah industri. Tiap limbah organik mempunyai karakteristik kandungan nitrogen
dan karbon yang berbeda-beda, terutama kandungan nitrogrn dan C-organik.
Sehingga untuk pembuatan kompos yang baik, dalam arti kompos yang mempunyai
nilai nutrien walaupun rendah harus diperhatikan, sebaiknya digunakan lebih dari satu
komponen sumber bahan.

Kandungan N dan C Beberapa Bahan Organik

Macam-macam sumber limbah penghasil kompos

a. Limbah rumah tangga

Aktivitas manusia dalam rumah tangga menghasilkan limbah dalm bentuk


sampah rumah tangga.
Sampah dapur berupa sisa potongan sayuran dan kulit buah-buahan. (jenis limbah organik rumah tangga yang bisa
diolah menjadi kompos)

Karakteristik Beberapa Jenis Sampah Rumah Tangga

b. Limbah Pertanian

Limbah atau sisa hasil kegiatan pertanian yang biasa digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan kompos, diantaranya jerami, sekam padi, gulma, batang
jagung, togkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang, sabut kelapa,
dan lainnya.

Analisis Kandungan Hara Limbah Pertanian Per Berat Kering (%)


c. Limbah Peternakan

Hewan teranak seperti sapi, kambing, dan ayam menghasilkan kototran dalam
bentuk padat dan cair. Kotoran tersebut dapat digunakan sebagai baha baku
pembuatan kompos. Sama halnya dengan limbah pertanian, kotoran ternak juga
sering digunakan sebagai baham campuran dalam pembuatan kompos dari bahan
baku lainnya.

Kandunga unsur hara kotoran ternak sangat bervariasi karena banyak dipengaruhi
oleh makanan hewan yang bersangkutan, hewan pekerja atau pedaging (sapi), dan
jenis hewannya. Kotoran hewan umumnya mempunyai kandungan nutrien yang
cukup baik.

Kotoran Hewan ternak. Selain menjadi bahan baku


kompos, juga kerap digunakan sebagai bahan
campuiran dalam pembuatan kompos dari bahan
bakunlainnya

d. Limbah Perkebunan

Beberapa limbah perkebunan berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku


kompos. Salah satunya ialah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan
limbah perkebunan kelapa sawit. Pabrik kelapa sawit (PKS) menghasilkan limbah
yang cukup besar, baik limbah padat ataupun limbah cair. Kandungan hara kompos
limbah kebun kelapa sawit umumnya N 1,17%; Fosfat (P) 2,5%, Kalsium (Ca) 1,35%;
Kalium (K) 1,62%, dan C-organik 28,53%. limbah tersebut dapat digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan kompos, tetapi proses pengomposannya memerlukan
waktu yang sangat lama yaitu 12-18 bulan. Sehingga untuk pengomposan limbah
kelapa sawit diperlukan metode tersendiri, misalnya penambahan bioaktivator yang
mengandung jamur dari genus Trichoderma.

Pengolahan Kelapa Sawit. Limbahnya potensial


untuk dijadikan bahan baku kompos

e. Gulma

Dengan kandungan unsur hara yang cukup bermakna, beberapa jenis


tanaman gulma juga sangat potensial untuk sumber kompos. Jenis gulma yang sering
digunakan sebagai bahan kompos, antara lain: (a) Colopogoinium muconoides dan
(b)Centrosema pubecens . selain itu ada juga (c) Clotalaria mucronata, (d) Clotalaria
juncea (orok-orok), dan di daerah dataran tinggi banyak digunakan (e) Titonia
diversifolia (pahitan).

(a) (b)
(c) (d)

(e)

f). Limbah Industri

Industri yang tergolong dalam industri rumah tangga, seperti industri


pembuatan tahu dan industri perkayuan, menghasilkan limbah-limbah organik yang
merupakan sisa hasil proses produksi.

1) Limbah industri tahu

Ampas tahu merupakan limbah padat industri tahu yang dapat


digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos. Limbah tahu banyak
mengandung nitrogen, dan unsur mineral. Sebelum diolah menjadi kompos,
ampas tahu diperas dan dikeringkan terlebih dahulu selama empat hari (sesuai
dengan cuaca atau sampai tidak terdapat larva serangga pada ampas tahu
tersebut) untuk mengurangi kadar air.

2) Limbah industri kayu

Limbah industri kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku


dalam pembuatan kompos adalah serbuk kayu/serbuk gergaji. Walaupun
limbaj kayu ini dapat dikomposkan, tetapi jarang orang menggunakan limbah
gergajian ini sebagai bahan baku utama karena sulit untuk
terdegradasi/terurai/terdekomposisi, biasanya dicampur dengan kotoran hewan
(sapi). limbah kayu/gergajian ini biasanya ditebar dikandang hewan (ayam)
dengan tujuan menyerap bau kotoran sekaligus menjadi remah dengan
kandungan unsur hara sebagai bahan baku yang bagus untuk kompos.

3) Limbah industri pabrik gula

Limbah pabrik gula sering terbuang begitu saja, kecuali limbah bagas
(ampas tebu) yang masih dapat digunakan untuk pembakaran dan limbah tetes
yang dikonsumsi oleh industri lain (bahan MSG, etanol). Limbah blotong
(ampas tebu) digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos, dapa diolah
menjadi kompos dimana limbah tersebut dicampur dengan kotoran ternak dan
bioaktivator (contohnya Stardec). Kompos limbah blotong diharapkan
membantu mengatasi masalah kelangkaan pupuk kimia dan mengatasi
masalah pencemaran lingkungan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
langkah awal menuju zero waste industry dalam industri gula.

4) Limbah industri pulp dan kertas

Industri pulp dan kertas menghasilkan limbah padat yang berasal dari
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang dapat digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan kompos. Limbah lumpur pengolahan kertas banyak
mengandung unsur hara, walaupun kadarnya rendah. Akan tetapi
membutuhkan proses pengomposan dengan waktu yang cukup lama yaitu
selama 45 hari. Sehingga untuk mempercepat pengomposan harus dibantu
dengan bioaktivator berupa jamur dari genus Trichoderma. Selain jamur dapat
juga digunakan biomassa mikroba yang berasal dari kotoran ternak sapi karena
didalamnya banyak mengandung mikroba pendegredasi bahan organik
kompleks.

2) Perbedaan Pupuk Organik dan anorganik

Perbandingan Keunggulan Pupuk Organik dengan Pupuk Anorganik

Pupuk Organik (Kompos) Pupuk Anorganik (Pupuk Kimia)


 Mengandung unsur hara makro dan  Hanya mengandung satu atau beberapa
mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit. unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.
 Dapat memperbaiki struktur tanah  Tidak dapat memperbaiki struktur tanah.
sehingga tanah menjadi gembur. Penggunaannya dalam jangka waktu
 Memiliki daya simpan air (water holding lama menyebabkan pemadatan tanah.
capacity) yang tinggi.  Dapat membuat tanaman rentan terdapat
 Beberapa tanaman yang dipupuk dengan penyakit
pupuk organik lebih tahan terhadap  Pupuk anorganik mudah menguap dan
serangan penyakit. tercuci. Oleh karena itu, pengaplikasian
 Meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang tidak tepat akan sia-sia karena
tanah yang menguntungkan. unsur hara yang ada hilang akibat
 Memiliki residual effect yang positif menguap atau tercuci air.
sehingga tanaman yang ditanam pada  Harga relatif mahal
musim berikutnya tetap bagus  Dibuat oleh pabrik.
pertumbuhan dan produktivitasnya.
 Harga relatif murah.
 Dapat dibuat sendiri

Sumber: Suwahyono U dan Tim penulis PS. 2014. Cara Cepat Buat Kompos dari Limbah. Penebar Swadaya.
Jakarta

3). Kelebihan pupuk organik

Apa keunggulan pupuk organik?

1. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding


pupuk anorganik.
2. Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang
selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
3. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara
yang sudah ada di tanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang
mudah diserap oleh akar tanaman.
4. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan
dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan
suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
5. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi
tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
6. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi
partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat
karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel
udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan,
pertumbuhan akar, dan kecambah biji.
7. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas
tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
8. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam
merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan
berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
9. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas
hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
10.Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus
sehingga tanaman tidak mudah terserang penyakit dan tanaman lebih
sehat.
11.Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik
lebih menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih
banyak. (gerbangpertanian.com)

4). Jenis-jenis pupuk organik


 Pupuk organik dapat berupa pupuk padat (kompos) dan pupuk cair (POC)
 1. Pupuk kandang · 2. Pupuk hijau · 3 Pupuk kompos · 4. Pupuk hayati · 5. Humus · 6. P
upuk Serasah · 7. Pupuk organik cair.
3) Langkah-langkah pembuatan pupuk organik
4) Pemasaran pupuk organik
5) Aktivitas siswa berkaitan dengan pupuk organik
6) Kesimpulan
7) Pengayaan
8) Daftar Pustaka
9) Glosarium

Anda mungkin juga menyukai