Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

Pengaruh Pupuk Anorganik phonska terhadap


pertumbuhan Tanaman sawi hijau
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran allah swt, berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaaikan laporan penelitian ini dengan judul
“Pengaruh Penggunaan pupuk anorganik pada Pertumbuhan Tumbuhan (Sawi)”
tepat pada waktunya.

Saya juga berterimakasih pada pembina selaku pembimbing dalam pembuatan


laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan yang sederhana ini masih jauh dari
kesempurnaan,masih terdapat kekurangan disna sini.Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor diluar kemampuan penulis.Oleh karena itu kritikan dan saran-saran
dari berbagai pihak dengan senang hati penulis senantiasa harapkan.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.Allah swt.


memberkati kita semua.

Pammana, September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………..

DAFTAR ISI …………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………..

LATAR BELAKANG ………………………………………………………….. 1

TUJUAN ………………………………………………………….. 1

RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………….. 1

MANFAAT ………………………………………………………….. 1

HIPOTESA ………………………………………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………………….. 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………………………..

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ………………………………………………………….. 5

ALAT DAN BAHAN ………………………………………………………….. 5

CARA KERJA ………………………………………………………….. 5

VARIABILITAS ………………………………………………………….. 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………..

TABEL HASIL PENELITIAN ………………………………………………………….. 7

GRAFIK HASIL PENELITIAN ………………………………………………………….. 8

PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………………..

KESIMPULAN ………………………………………………………….. 10

SARAN ………………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 11

LAMPIRAN ………………………………………………………….. 12
PENDAHULUAN
A. Judul
Judul yang saya ambil dari penelitian ini adalah “Pengaruh Penggunaan Pupuk
Anorganik phonska terhadap pertumbuhan Tanaman Sawi”.

1.1 Latar Belakang

Sayuran adalah salah satu komponen dari menu makanan yang sehat, maka tidak heran jika

kebutuhan sayuran dewasa ini semakin meningkat sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang

kesehatan. Di antara bermacam-macam jenis sayuran yang dapat dibudidayakan, tanaman sawi

(Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai komersial

tinggi. Budidaya tanaman sawi relatif mudah untuk dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan oleh

petani ataupun pemula yang ingin menekuni agrobisnis budidaya tanaman ini. Budidaya tanaman

sawi juga sangat cepat menghasilkan karena tanaman ini memiliki umur relatif pendek (genjah),

mulai dari awal pertanaman hingga siap panen. Tanaman sawi hijau dapat dipanen setelah berumur

30 hari setelah tanam sedangkan Masa panen pada tanaman pakcoy termasuk singkat. Rata-rata,

sawi sendok ini bisa dipetik hasilnya setelah berumur 45-60 hari sejak proses penanaman

(Margiyanto, 2010).

Tanaman sawi termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae atau tanaman kubis-kubisan

yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena kaya akan serat, kandungan gizinya tinggi, dan juga

tanaman ini dipercaya mempunyai khasiat obat. Bagian tanaman dari sawi yang dikonsumsi adalah

daun-daunnya yang masih muda. Mengingat manfaat dan kegunaan dari tanaman sawi yang begitu

besar, sebaiknya mulai saat ini budidaya tanaman sawi perlu untuk dikembangkan dalam upaya ikut

serta menjaga kesehatan masyarakat (Haryanto., et al, 1995).


Selain memiliki kandungan vitamin dan gizi yang penting bagi tubuh, tanaman sawi dipercaya dapat
menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Sawi yang dikonsumsi berfungsi pula
sebagai penyembuh sakit kepala Sebagian masyarakatpun mempercayai tanaman ini mampu bekerja
sebagai bahan pembersih darah. Penderita penyakit ginjal dianjurkan untuk mengonsumsi sawi
dalam jumlah besar karena dapat membantu memperbaiki fungsi kerja ginjal (Yudharta, 2010).
Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam setiap 100 g berat basah tanaman sawi berupa protein
(2,3 g), lemak (0,3 g), karbohidrat (4,0 g), Ca (220,0 g), P (38,0 g), Fe (2,9 g), vitamin A (1.940 mg),
vitamin B (0,09 mg), dan vitamin C (102 mg). Tanaman sawi kaya akan sumber vitamin A, sehingga
berdaya guna dalam upaya mengatasi masalah kekurangan vitamin A atau mengatasi penyakit rabun
ayam (Xerophthalmia) yang sampai kini menjadi masalah kalangan anak balita. Kandungan nutrisi lain
pada tanaman ini berguna juga dalam menjaga kesehatan tubuh manusia (Haryanto., et al, 1995).

B. Latar Belakang

Saya melakukan penelitian pertumbuhan jagung untuk lebih mengetahui cara


bercocok tanam jagung yang lebih baik. Saya juga melakukan penelitian ini berdasarkan rasa
ingin tahu saya bagaimana cara merawat jagung.

Selain itu juga saya meneliti pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan jagung, karena
melihat kondisi pupuk urea yang mudah didapat dan juga bisa digunakan untuk semua jenis
tanaman.
Saya melakukan penelitian jagung ini untuk menambah wawasan dalam berbagai
bidang manfaatnya terutama bagi manusia dan hewan. Manfaatnya bagi manusia misalnya :
sebagai bahan makanan pokok, contohnya di Indonesia (NTT,NTB), di Negara-nrgara bagian
Amerika Latin dan sebagainya. Kemudian begitu juga dengan hewan, sebagai makanan
sehari-hari mereka misalnya ayam, merpati, dan sejenis burung-burung lainnya.

C. Rumusan Masalah

a. Apakah ada pengaruh pupuk Phonska terhadap pertumbuhan sawi?

b. Berapa banyakkah pupuk phonska yang digunakan untuk memberikan


pertumbuhan sawi yang lebih baik ?

D. Hipotesis

· Hipotesis Nol : tidak ada pengaruh pupuk phonska terhadap pertumbuhan sawi.

· Hipotesis alternative : ada pengaruh pupuk phonska terhadap pertumbuhan


sawi.

E. Tujuan Percobaan

a. Untuk mengetahui pengaruh pupuk phonska terhadap pertumbuhan tanaman


sawi.

b. Untuk mengetahui berapa banyak pupuk phonska yang digunakan agar


menghasilkan pertumbuhan tanaman sawi yang lebih baik.

Variabel penelitian
1. Variabel bebas : Pupuk phonska

2. Variabel terikat : Pertumbuhan sawi

3. Variabel kontrol:

• Penyiraman (air)

• Jenis media tanam

• Sinar matahari
• Suhu
• Pembibitan(benih)

1.5.Hipotesa penelitian

· Hipotesa nol: Tidak ada pengaruh pupuk phonska terhadap pertumbuhan tanaman
sawi.

· Hipotesa alternative: Ada pengaruh pupuk phonska terhadap pertumbuhan tanaman


sawi.
Bab ii

Kajian teoritis

1.1 Botani Tanaman Sawi


Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
hortikultura dari jenis sayur sayuran yang di menfaatkan daun-daun yang masih muda.
Daun sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan
sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Selain itu sawi juga digemari oleh
konsumen karena memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada
dua jenis caisin/sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau.

Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok dan Asia Timur, konon di
daareah Tiongkok, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu,
kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi kewilayah
Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas perdagangan jenis
sayuran sub-tropis lainnya, terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah pusat
penyebaran sawi antara lain Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan
Tosari. Terutama daerah yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter dari
permukaan laut.
Sistem perakaran sawi memiliki akar tunggang dan cabang-cabang akar
yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar kesemua arah dengan
kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air
dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang
tanaman. Batang sawi sangat pendek dan beruas-ruas sehingga hampir tidak
terlihat. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Sawi
memiliki daun yang lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Pada
umumnya pola pertumbuhan daunnya berserak hingga sukar membentuk krop.
Sawi umumnya mudah berbunga dan berbiji secara alami baik di dataran
tinggi maupun di dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai
bunga yang tumbuh memanjang dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga sawi
terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga
berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang
berongga dua.
Klasifikasi
.1 Sawi Hijau
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus: Brassica
Spesies: Brassica rapa var.parachinensis L.

Sawi hijau merupakan jenis sayuran yang sudah tidak asing lagi dan sering
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tanaman yang memiliki nama latin
Brassica sinensis L. ini termasuk dalam keluarga Brassicaceae. Ada dua jenis
sawi yang pada umumnya dibudidayakan, yaitu sawi hijau dan sawi putih. Di
samping itu, juga terdapat sawi yang jarang dibudidayakan, seperti sawi
keriting, sawi huma, dan sawi monumen.
Sawi hijau mempunyai batang pendek dengan daun lebar, tak bersayap, dan
berwarna hijau keputih-putihan. Sedangkan, sawi putih berbatang pendek,
berdaun lebar dengan warna hijau tua, bertangkai halus dan panhang, serta
bersayap. Sawi hijau termasuk sayuran yang mempunyai sedikit kalori, tapi
mempunyai serat tinggi dengan vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh.
Khasiat sawi sebenarnya sudah banyak disadari oleh masyarakat. Namun,
mereka belum tahu bagaimana cara mengolah sayuran dengan baik, sehingga
khasiat yang dimiliki oleh sawi hilang. Sebelum mengonsumsi, cuci daun sawi di
dalam semangkuk air dingin secara berulang sampai tidak ada pasir atau
kotoran di dalam air. Saat mengolah sawi, usahakan selalu memakai api besar
sehingga suhu panas tidak mengeluarkan banyak air, sehingga tidak banyak
sulfur yang larut dan tetap renyah. Jangan terlalu lama mengolah atau
merebus sawi karena daun sawi terlalu lunak dan aroma sulfur terlalu tajam.

Senyawa glukosinolat yang terkandung di dalam sawi bersifat mudah Iarut dalam
air. Oleh karena itu, memasak sawi sebaiknya dikukus atau ditumis. Namun,
apabila terpaksa harus direbus, sebaiknya jangan menggunakan air terlalu
banyak dan usahakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Akan tetapi, lebih baik
lagi apabila sawi baru dimasukan setelah air mendidih

Pupuk
2.1.1. Macam macam pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam
atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.Material
pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik
(mineral).Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung
bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan
membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,
ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan
sejumlah material suplemen.http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk
Pupuk anorganik merupakan pupuk yang dibuat di pabrik secara
kimia. Pupuk anorganik dapat dikelompokkan berdasarkan
jumlah hara yang menyusunnya, yaitu pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang mengandung
hanya satu unsur hara. Sedangkan pupuk majemuk merupakan
pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur. contoh pupuk
anorganik:seperti pupuk urea,kcl,sp-36 dll

.Manfaat pupuk
Manfaat pupuk secara umum adalah untuk mencukupi
kebutuhan hara tanaman,sehingga tanaman dapat berproduksi
dengan baik.

2.1.3.pupuk phonska
Pupuk NPK Phonskamerupakan salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh pemerintah sehingga
harganya lebih murah dan terjangkau oleh petani. Pupuk phonska disebut juga dengan sebutan
pupuk majemuk NPK yang terdiri dari beberapa unsur hara makro,
yaitu nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S). Hingga saat ini pupuk phonska sudah
dikenal luas dan banyak digunakan oleh para petani. Kehadiran pupuk ini sangat membantu para
petani, karena harganya yang murah dan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Pupuk
ini banyak digunakan oleh petani padi, karena mampu meningkatkan hasil panen dan kualitas
gabah. Tanaman padi yang dipupuk dengan pupuk ini menghasilkan bulir yang lebih berisi.

2.1.4.unsur unsur pada pupuk phonska


Nitrogen (N) ; 15%
Phosphat (P) ; 15%
Kalium (K) : 15%
Sulfur (S) ; 10%
Kadar air maksimal : 2%

Sifat -sifat Pupuk Phonska


– Pupuk phonska berbentuk butiran (granul) berwarna merah jambu / pink
– Bersifat higroskopis sehingga mudah larut dalam air
– Mudah diserap oleh tanaman
– Memiliki kandungan unsur hara yang lengkap

manfaat pupuk phonska


Pupuk phonska adalah pupuk majemuk yang terdiri dari beberapa unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman. Masing-masing dari unsur hara yang terdapat pada pupuk phonska memiliki peran dan
fungsi yang berbeda pula. Oleh sebab itu, sebagai pupuk majemuk pupuk phonska memiliki fungsi
dan manfaat yang beragam pada tanaman. Berikut ini manfaat pupuk phonska untuk tanaman ;

BAHAN DAN METODE KERJA

A. Alat dan Bahan


a. Alat
ü Pisau

ü Cangkull

Penggaris

Buku

Pulpen

b. Bahan
ü Polybag
ü Tanah

ü Bibit sawi

ü Pupuk phonska

ü Air

B. Prosedur Kerja
a. Banyak perlakuan, ada 3 perlakuan :

P0 Pemberian pupuk phonska : 0 gr/polybag:

P1 pemberian pupuk phonska : 5gr/polybag

P2 pemberian pupuk phonska : 10gr/polybag

P3 pemberian pupuk phonska : 15gr/polybag

b. Banyak ulangan, ada 3 ulangan :

P1U1 P1U2 P1U3

P2U1 P2U2 P2U3

P3U1 P3U2 P3U3

c. Denah penelitian
P1U1 P1U2 P1U3

P2U1 P2U2 P2U3

P3U1 P3U2 P3U3

C. Langkah Kerja

Berikut ini adalah langkah kerja dalam melakukan penelitian :

Ø Siapkan lokasi untuk menaruh polybag.

Ø Persiapkan pupuk, tanah yang telah digemburkan. Dan 16 buah polybag.

Ø Masukanlah tanah ketiap-tiap polybag.

Ø Kemudian, berikanlah lubang padatiap polybag, masing-masing polybag diberi


lubang sedalam 1 cm.

Ø Tanamlah benih yang telah dipersiapkan kedalam lubang, 1 lubang berisikan 3


buah biji sawi.

Ø Lalu, siramlah secara rutin tanaman 1xsehari, yaitu pada pagi hari.

Ø Pemberian pupuk dilakukan setelah 4 hari benih ditanam, masing-masing polybag


diberi takaran yang sesuai dengan yang telah ditentukan.

Ø Penyiangan dilakukan seminggu sekali, lalu catatlah perbedaan dan


perkembangan yang terjadi pada tiap-tiap polybag pada kertas data.

PENGOLAHAN DATA

A. Tabel data

Table 1 : P1 x U1 dari yang rendahs ampai yang tertinggi


P PEMBERIAN PUPUK TINGGI TANAMAN

P1U1 0 gr 7,6 cm

P2U1 10 gr 8,1 cm

P3U1 15 gr 8,8 cm
Table 1 : P1 x U2dari yang rendah sampai yang tertinggi
P PEMBERIAN PUPUK TINGGI TANAMAN

P1U2 0 gr 7,7 cm

P2U2 10 gr 13,8 cm

P3U2 15 gr 14,7 cm

Table 1 : P1 x U3 dari yang rendah sampai yang tertinggi


P PEMBERIAN PUPUK TINGGI TANAMAN

P1U3 0 gr 12 cm

P2U3 10 gr 17,9 cm

P3U3 15 gr 20 cm

B. Uraian data

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas tumbuh tanaman jagung yang paling baik
dan subur adalah pada P3U3 yakni dengan tinggi 20 cm dan tanaman yang paling buruk
atau jelek terjadi pada P1U1 yakni hanya 7,6 saja, sangat jauh dengan jagung yang lain.
C. Pengujian Hipotesa

Dari table diatas kita juga dapat melihat perbedaan tinggi tanaman terjadi
pada setiap polybag, dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa hipotesa yang kita
gunakan adalah hipotesa alternative, yakni adanya pengaruh pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman jagung.

PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Dari kegiatan penelitian yang telah saya lakukan ini ternyata pengaruh pupuk
urea terhadap pertumbuhan jagung sangatlah besar.
b. Jadi, kualitas tumbuh tanaman jagung yang paling baik adalah pada pemberian
pupuk 15gr, karena pada pemberian pupuk inilah tanaman tumbuh dengan stabil.
Kemudian kualitan tumbuh jagung yang paling buruk terjadi pada pemberian
pupuk urea 0gr.

Saran
Saran saya adalah jika anda ingin menanam tanaman ini dalam jumlah yang
besar, lebih baik anda melakukan pemberian pupuk dengan cara yang berbeda, yakni
dengan cara melarutkan pupuk urea dengan air, tetapi harus menggunakan takaran seperti
yang saya lakukan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

Peluang usaha-oke.com
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp09038.pdf
http://WWW.pustaka-deptan.go.id
http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/
http://WWW.pupuk-organik.info/
http://pusri.wordpress.com/2007/09/22/mengenal-pupuk-urea/
http://id.wikipedia.org/wiki/pupuk
Dr. Mangestuti, Apt MS – Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Unair
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedi bebas
http://alwayscaper.blogspot.com/2017/01/makalah-laporan-penelitian-
pertumbuhan.html?m=1http://sitraer.blogspot.com/2014/04/karya-ilmiah-pengaruh-pupuk-
urea.html?m=1

https://mitalom.com/pupuk-phonska-fungsi-dan-manfaatnya-untuk-tanaman/

Anda mungkin juga menyukai