Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH FERMENTASI

PUPUK KANDANG DAN


URINE KAMBING TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN
BAYAM (AMARANTHUS)
Disusun oleh:
Aida Fitriya Nailal Zulfa
Muhammad Zulfikar Anshori
Reyfaldo Huda Octavian
Sindy Novalia Nur Sabrina
BAB I
PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia mempunyai beraneka ragam flora yang telah
digunakan dan dibudidayakan, salah satu penggunaannya yaitu
tanaman bayam. Tanaman bayam sendiri telah tersebar luas ke
seluruh wilayah Indonesia dan merupakan tanaman yang sering
dikonsumsi oleh warga bahkan menjadi konsumsi harian. Bayam
adalah jenis sayuran yang banyak disenangi oleh masyarakat
Indonesia mulai dari para penjual makanan matang hingga ibu –
ibu rumah tangga karena banyak khasiat untuk kesehatan. Di
tinjau dari kandungan gizi, bayam merupakan jenis sayuran
yang banyak manfaatnya untuk kesehatan dan pertumbuhan
badan, terutama bagi anak – anak dan para ibu yang sedang
dalam masa hamil. Zat gizi yang terkandung dalam bayam
adalah berupa vitamin dan mineral (Suyanti, 2008).
BAB I
PENDAHULUAN
Bayam merupakan sumber zat besi yang baik, sehingga
tak hanya anak – anak dan ibu hamil saja yang perlu,
melainkan bayam juga diperlukan oleh wanita pada saat
menstruasi untuk mengganti darah yang hilang. Zat besi
yang terdapat di dalam sayuran bayam merupakan
komponen penting dalam hemoglobin. Bayam juga sangat
baik untuk dikonsumsi oleh anak – anak di masa
pertumbuhan apalagi bagi penderita anemia. Jenis bayam
pun juga beragam, salah satu diantaranya adalah bayam
cabut (Amaranthus tricolor L.). Bayam sendiri merupakan
jenis sayuran hijau yang mudah tumbuh pada semua lahan
dan dapat ditanam sepanjang tahun. Jenis bayam cabut
sendiri dapat dipanen dalam waktu yang sangat singkat.
BAB I
PENDAHULUAN
Bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) merupakan salah satu
jenis tanaman bayam yang dibudidayakan dan dikonsumsi oleh
masyarakat luas. Jenis tanaman bayam ini mempunyai nilai jual
yang baik dan cukup populer di pasaran dibanding jenis bayam
lain karena memang permintaan masyarakat yang cukup tinggi.
Mengingat bayam mempunyai kelebihan manfaat yaitu baik di
konsumsi ibu hamil, wanita yang dalam masa menstruasi maupun
anak – anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Produksi dari
tanaman bayam ini sendiri perlu ditingkatkan.
Salah satu usaha dari meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman bayam ini adalah dengan penambahan beberapa
unsur hara ke dalam tanah atau dengan cara pemberian pupuk.
Jenis pupuk pun juga beragam ada pupuk organik dan anorganik
seperti pupuk organik kotoran kambing atau dengan pupuk
anorganik NPK.
BAB I
PENDAHULUAN
Kandungan nutrisi dari kotoran kambing menurut Mardiana
(2011) yaitu : karbon organik (C) 30,17, Nitrogen (N) 1,73, Fosfor (P)
2,57, Kalium (K) 1,56 dan Sulfur (S) 0,34. Sedangkan pupuk majemuk
NPK yang terdiri dari beberapa unsur hara makro, yaitu nitrogen (N),
phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S) dan kandungan Urine atau
kencing ternak mempunyai kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan air
lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran sapi padat.
Mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai
pengatur tumbuh.
Salah satu pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing ini
telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan bahkan ada yang
sudah di perjual belikan dalam bentuk pupuk. Satu hal penting yang
harus diketahui dalam pemberian pupuk kandang dalam tanaman
adalah kadar C/N rasio pupuk dan dosis pupuk. Pupuk NPK juga
merupakan salah satu pupuk yang sangat cocok digunakan pada semua
jenis tanaman
BAB I
PENDAHULUAN
 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka
pertanyaan penelitiannya sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pemberian fermentasi pupuk kandang,
NPK dan urine kambing terhadap pertumbuhan tinggi bayam?
2. Bagaimana pengaruh pemberian fermentasi pupuk kandang,
NPK dan urine kambing terhadap jumlah daun bayam?

 1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian dari pertanyaan penelitian di atas, maka
tujuan penelitiannya sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh pemberian fermentasi pupuk kandang,
NPK dan urine kambing terhadap pertumbuhan tinggi bayam
2. Mengetahui pengaruh pemberian fermentasi pupuk kandang,
NPK dan urine kambing terhadap jumlah daun bayam
BAB I
PENDAHULUAN
 1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini sebagai berikut :
a. Kegunaan secara teoritis
Adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
dan berguna untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan, pemahaman dan menambah keterampilan
di bidang pertanian khususnya sektor pangan.
b. Kegunaan secara praktis
Adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfat dan
berguna sebagai sumbangan pemikiran terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan yang mana dapat
bermanfaat untuk berbagai kalangan seperti peneliti, guru,
siswa, dan juga masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 2.1. Bayam (Amaranthus sp.)
Bayam termasuk familia Amaranthaceae marga
Amaranthus. Sebagai familia Amaranthaceae, bayam termasuk
tanaman bunga yang tumbuh liar. Tanaman bayam mempunyai
struktur batang, daun, bunga, dan alat reproduksi. Batang bayam
banyak mengandung air (herbaceou). Tumbuh tinggi di atas
permukaan tanah. Bayam terkadang batangnya mengeras
berkayu, dan bercabang banyak. Percabangan akan melebar dan
tumbuh tunas baru bila sering dilakukan pemangkasan. Daun
bayam umumnya berbentuk bulat telur dengan ujung agak
meruncing, dan urat-urat daunnya jelas. Warna daun bervariasi,
mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputihan samapai warna
merah. Struktur daun bayam liar umumnya kasap dan kadang-
kadang berduri (Zulkarnain, 2009).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa
ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang
tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran
sumber zat besi yang penting bagi tubuh. Terna semusim yang
menyukai iklim hangat dan cahaya kuat. Bayam relatif tahan
terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4.
Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk
bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan.
Bunga tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah
duduk diketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di
ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bijinya berwarna hitam,
kecil dan keras. Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia
Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris
sebagai Chinese amaranth, (Susila,A,2006)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik
dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar
(hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan
(misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur
tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu
singkat (paling lama 25 hari). Sistematika tanaman bayam tersebut adalah
sebagai berikut:
 Kingdom : Plantae
 Sub kingdom : Tracheobionta
 Sub Divisi : Spermatophyta
 Division : Magnoliophyta
 Class : Magnoliophyta
 Sub Classis : Caryophyllidae
 Famili : Amaranthacea
 Genus : Amaranthus
 Species : Amaranthus L. ( Amaranthus sp.)
BAB II
TNJAUAN PUSTAKA
 2.2. Budidaya Tanaman Bayam
Bayam merupakan salah satu sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat
Indonesia. Tanaman dengan nama ilmiah (Amaranthus spp. L) ini tumbuh di
daerah tropis seperti Indonesia, kabarnya tanaman ini berasal dari Amerika.
Bayam merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan. Bayam diperbanyak
dengan biji yang secara umum langsung ditebar tanpa disemai.
Bayam merupakan tanaman yang adaptif dan tidak memiliki syarat
tumbuh tertentu serta dapat tumbuh di lingkungan dengan berbagai macam
kondisi serta jenis tanah. Selain itu, bayam juga tidak mengenal musim dan
dapat ditanam sepanjang tahun. Bayam membutuhkan sinar matahari penuh
dan pH tanah netral, serta dapat tumbuh dengan baik sampai ketinggian 1000
mdpl. Bayam mengandung banyak vitamin dan mineral antara lain vitamin A
vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K dan vitamin E. Sementara untuk
mineral-mineral utama yang dikandung bayam antara lain zat besi,
magnesium, asam folat, kalsium, potasium dan sodium. Selain itu, bayam juga
mengandung banyak serat, sedikit kalori dan lemak sehingga cocok untuk
program diet. Bayam juga mengandung antioksidan (Sutanto.R,2020).
BAB III
METODE PENELITIAN
 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian di Dsn Kleco, Ds Sawoo, Kec
Sawoo, Kab Ponorogo. Pelaksanaan penelitian ini
berlangsung selama 6 minggu pada bulan September-
Oktober 2022.

 3.2. Bahan dan Alat


Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
benih bayam merah, tanah, biochar (arang sekam padi),
pupuk kandang kambing dan air. Sedangkan alat yang
digunakan adalah bambu, kuas, cat, seng plat, polybag, tali
rafia, timbangan, ember dan gayung, meter, sekop, cangkul,
dan alat tulis menulis.
BAB III
METODE PENELITIAN
 3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang terdiri dari
empat perlakuan, dimana setiap perlakuan terdapat lima sampel tanaman
bayam. Perlakuan pertama tidak diberikan pupuk apapun, fungsinya sebagai
sampel kontrol. Perlakuan kedua diberi pupuk NPK. Perlakuan ketiga diberi
pupuk kendang kambing dan perlakuan keempat diberi urine kambing.
Pupuk diberikan 3 hari sekali selama 6 minggu.

 3.4. Variabel Yang Diamati


Variabel yang diamati dilakukan sejak tanaman berusia 1 minggu
setelah tanam sampai dengan 6 minggu setelah tanam. Dengan interval
seminggu sekali. Komponen yang diamati dalam penelitian yaitu dibedakan
atas komponen pertumbuhan dan komponen hasil. Komponen pertumbuhan
dan komponen hasil meliputi:
1. Tinggi Tanaman(cm)
2. Jumlah Daun (helai)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 4.1 Hasil Penelitian
Indikator pertumbuhan dan produksi bayam, antara lain:
tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering
tanaman dapat dijelaskan sebagai berikut:
 4.1.1 Tinggi Tanaman
Pengamatan tinggi tanaman bayam dilakukan 6 kali
(minggu pertama, kedua sampai minggu keenam).
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
pengamatan saat umur minggu ke-4, minggu ke-5 dan
minggu ke-6 yang berpengaruh nyata akibat interval waktu
pemberian air. Pengamatan yang tidak berpengaruh nyata
terhadap interval waktu pemberian air terdapat pada umur
minggu ke-2 dan minggu ke-3.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Perbedaan dan persamaan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Pengaruh Pemberian Pupuk terhadap Tinggi Tanaman Bayam

40

35
Tinggi Tanaman Bayam (cm)

30

25
POC
20
Pupuk Kandang
15 NPK
Tanah Biasa
10

0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-6

 Dari gambar tersebut di atas, terlihat pada pengamatan minggu ke-1


sampai ke-3 pertambahan tinggi tanaman untuk ke semua perlakuan
sama atau tidak berbeda nyata. Perbedaan mulai terlihat pada minggu
ke-4, lebih nyata lagi pada minggu ke-5 dan selanjutnya perbedaan
pada minggu ke-6.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 4.1.2 Jumlah Daun
Pengamatan jumlah daun bayam dilakukan 6 kali. Berdasarkan hasil
analisis menunjukkan bahwa pengamatan saat umur minggu ke-4 sampai
minggu ke-6 yang berpengaruh nyata akibat interval waktu pemberian air.
Pengamatan yang tidak berpengaruh nyata terhadap interval waktu
pemberian air terdapat pada umur minggu ke-2 dan minggu ke-3.
PerbedaanPengaruh
dan persamaan tersebut
Pemberian Pupuk dapat
terhadap Jumlahdilihat pada gambar berikut:
Daun Tanaman
Bayam
35

30

25
POC
Jumlah Daun

20
Pupuk Kandang

15 NPK

Tanah Biasa
10

5
 0
Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari gambar tersebut di atas, terlihat pada pengamatan minggu ke-2 dan
ke-3 pertambahan tinggi tanaman untuk ke semua perlakuan sama atau tidak
berbeda nyata, perbedaan mulai terlihat pada minggu ke-4, lebih nyata lagi pada
minggu ke-5 dan selanjutnya perbedaan pada minggu ke-6.

 4.2 Pembahasan
Salah satu penyebab variasi pertumbuhan dan hasil tanaman karena
perbedaan pupuk yang diberikan pada suatu tanaman. Pupuk tanaman
mempengaruhi keadaan tanah dan suplai hara bagi tanaman. Berdasarkan
pertumbuhan dan hasil tanaman bayam di uraikan sebagai berikut.

 4.2.1 Tinggi Tanaman


Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pemberiaan pupuk pada tanaman
bayam berpengaruh nyata pada rataan pertumbuhan tinggi tanaman bayam.
Gambar 1 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk pada saat
pengamatan minggu ke-2 dan ke-3 tidak berpengaruh nyata. Sedangkan yang
berpengaruh nyata adalah pengamatan minggu ke-4, 5 dan 6.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada
perlakuan pupuk organic, kotoran kambing dan pupuk NPK
dengan kadar pemberian yang sama terlihat adanya perbedaan
tinggi tanaman bayam disetiap perlakuan. Perbedaan
pertumbuhan tinggi tanaman bayam ini terjadi karena
kandungan unsur hara pada tiap perlakuan yang berbeda.
Unsur hara yang dimiliki oleh pupuk dibagi menjadi dua
macam, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur makro berperan paling besar dalam pertumbuhan
tanaman, secara umum unsur makro berperan dalam sintesis
protein, pembelahan sel dan pertambahan panjang batang dan
akar serta terbentuknya daun. Sedangkan pada unsur hara
mikro secara umum berperan sebagai aktifator enzim, pembawa
elektron, dam mengatur pembungaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Unsur makro berperan paling besar dalam pertumbuhan
tanaman, secara umum unsur makro berperan dalam sintesis
protein, pembelahan sel dan pertambahan panjang batang dan
akar serta terbentuknya daun. Sedangkan pada unsur hara
mikro secara umum berperan sebagai aktifator enzim,
pembawa elektron, dam mengatur pembungaan.
Dari beberapa variasi pupuk yang diberikan, untuk
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman bayam yang
paling efektif yaitu menggunakan pupuk kendang kambing
dan POC. Sejalan dengan penelitian Parman (2017) bahwa
penggunaan pupuk kendang dan pupuk organic cair
menunjukkan hasil yang lebih maksimum dalam
meningkatkan pertumbuhan tinggi pada tanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 4.2.2 Jumlah Daun
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada perlakuan pupuk
kendang kambing, POC dan pupuk NPK terdapat perbedaan jumlah banyaknya
daun tanaman bayam pada setiap perlakuan. Gambar 2 menunjukkan setiap
perlakuan mengalami pertumbuhan jumlah daun rata-rata tanaman bayam pada
setiap perlakuan menunjukkan jumlah yang berbeda.
Hal ini penting dalam kaitannya dengan peranan pemberian pupuk dalam
tubuh tanaman. Pemberian pupuk digunakan dalam pertumbuhan agar tanaman
dalam keadaan optimum, sehingga merangsang aktifitas metabolisme yang
digunakan untuk pertumbuhan bagian-bagian tanaman seperti batang dan akar
lebih panjang, dan daun lebih lebar.
Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa variasi pemberian pupuk
menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kendang menghasilkan hasil yang
lebih maksimum dibandingkan penggunaan variasi pupuk yang lainnya. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia, dkk (2014) yang menyatakan
pemberian pupuk kendang dapat menghasilkan daun yang lebih banyak pada
tanaman bayam dibandingkan pupuk yang lainnya.
BAB V
PENUTUP
 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, peneliti
mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pada pemberian variasi pupuk
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman bayam. Pupuk yang
menghasilkan paling efektif dalam pertumbuhan tinggi
tanaman bayam adalah pupuk kandang dan pupuk POC.
2. Ada pengaruh pada pemberian variasi pupuk
terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam yang
dihasilkan. Pupuk yang menghasilkan paling efektif dalam
pertumbuhan jumlah daun tanaman bayam adalah pupuk
kandang.
BAB V
PENUTUP
 5.2 Saran
1. Bagi peneliti
Semoga hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memperoleh bukti ilmiah
dan dapat menjadi referensi dalam ilmu biologi untuk penelitian selanjutnya. Dan
semoga hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti untuk mengaplikasikan
atau untuk mengembangkan ilmu biologi terutama dalam bidang pertanian.
2. Bagi Siswa
Semoga dengan adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan suber reverensi atau
acuan sumber belajar sehingga siswa dapat mempraktikkan dan memahami materi
yang diajarkan.
3. Kepada Masyarakat
Semoga dengan ditulisnya karya tulis ilmiah ini dapat memacu masyarakat
khususnya para petani untuk selalu bermotivasi dalam menyelesaikan
permasalahan dunia pertanian dengan memanfaatkan bahan – bahan yang telah
tersedia disekitar kita. Seperti pengolahan limbah yang dapat menjadi pupuk
organik dan pestisida alami yang berguna serta dapat membantu meningkatkan
hasil pertanian yang melimpah aman, dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai