Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayam (Amaranthus sp) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk
dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.Tumbuhan ini berasal dari Amerika
tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia.Tumbuhan ini dikenal sebagai
sayuran sumber zat besi yang penting.
Tumbuhan bayam merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh di daerah yang
beriklim panas dan dingin.Namun tumbuhan ini dapat tumbuh lebih subur di
daratan rendah pada lahan terbuka yang beriklim hangat dan cahaya kuat.Bayam
relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4.
Terdapat 3 varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor,
yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya
berwarna merah yang mengandung cairan merah, dan bayam putih (Blitum album),
yang berwarna hijau keputih-putihan. Selain Amaranthus tricolor (A. tricolor),
terdapat bayam jenis lain seperti bayam kakap (A.hybridus), dan bayam kotok atau
bayam tanah (A. blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. tricolor
dan A. hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar.
Bayam merah merupakan salah satu sayuran yang mempunyai gizi yang
tinggi dan banyak disukai masyarakat Indonesia. Bayam merah merupakan jenis
yang paling diminati setelah bayam hijau.Keunggulan nilai nutrisi bayam sayuran
terutama pada kandungan vitamin A (beta-karoten), vitamin C; riboflavin dan asam
amino thiamine dan niacin. Kandungan mineral terpenting yang terkandung dalam
bayam sayur adalah kalsium dan zat besi, yang terakhir ini sangat penting untuk
mengatasi anemia (kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan
mineral lain seperti (kekurangan darah). Selain itu bayam sayur juga kaya akan
mineral lain seperti seng (zink), magnesium, fosfor dan kalium. Kandungan pritein
dalam bayam ssayur ternyata lebih unggul dibandingkan dengan kangkung,
khususnya pada komposisi protein yang mudah dicerna (Lexander dkk. 1970).

1
Budidaya bayam tentu lebih baik apa bila menggunkan pupuk kandang,
maka disini penulis ingin mnegetahui pupuk organic jenis apa yang bagus
digunakan untuk budidaya tanaman bayam.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengetahui hasil tanaman
bayam akibat pemberian beberapa jenis pupuk organik.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman bayam

Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun di


dataran tinggi. pH yang baik untuk pertumbuhannya antara 6-7. Di bawah pH 6,
tanaman bayam akan merana, sedangkan di atas pH 7, tanaman akan menjadi
klorosis (warnanya putih kekuning-kuningan), terutama pada daun yang masih
muda. Tanaman bayam umumnya tumbuh baik ditanah – tanah vulkanis atau ordo
andisol, karena perakaran bayam yang serabut. Namun iklim tanah ini harus dalam
keadaan iklim mikro Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman
bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat
merobohkan tanaman. Tanaman bayam cocok ditanaman didataran tinggi maka
curah hujannya juga lebih dari 1500 mm/tahun (Ariyanto, 2008).

2.1.1 Taksonomi bayam merah

Menurut klasifikasi dalam tata nama (sistematika) tumbuhan, tanaman


bayam merah termasuk ke dalam : Kingdom : Plantae, Sub kingdom :
Tracheobionta, Super Divisi : Spermatophyta, Divisi : Magnoliophyta, Kelas :
Magnoliopsida, Sub Kelas : Hamamelidae, Ordo : Caryphyllales, Famili :
Amaranthaceae, Genus : Amaranthus, Spesies : Amaranthus tricolor L ( Saparinto,
2013)

2.1.2 Morfologi Bayam Merah

Bayam merupakan tanaman yang berbentuk perdu dan tingginya dapat


mencapai ± 1½ meter. Bayam merah memiliki ciri- ciri berdaun tunggal, ujung
runcing, lunak, dan lebar. Batangnya lunak dan berwarna putih kemerah-merahan.
Bunga bayam merah ukurannya kecil mungil dari ketiak daun dan ujung batang
pada rangkaian tandan. Buahnya tidak berdaging, tetapi bijinya banyak, sangat
kecil, bulat, dan mudah pecah. Tanaman ini memilki akar tunggang dan berakar
samping. Akar sampingnya kuat dan agak dalam (Sunarjono, 2014). Alat

3
reproduksi bayam yaitu secara generatif (biji), dan dari setiap tandan bunga dapat
dihasilkan ratusan hingga ribuan biji. Bayam merah, dipanen pada saat tanaman
berumur muda, sekitar 40 hari setelah sebar, dengan tinggi sekitar 20 cm. Bayam
ini dicabut bersama akarnya yang kemudian dijual dalam bentuk ikatan (Bandini,
1995).

2.1.3 Tabel kandungan gizi bayam

2.1.4 Manfaat Bayam

Daun bayam biasanya dimanfaatkan sebagai sayuran yang dapat diolah


menjadi berbagai jenis makanan, antara lain sayur bening, sayur lodeh, pecel,
rempeyek bayam dan lalap (Supriati, 2014). Dibandingkan dengan bayam hijau,
bayam merah kurang populer, namun, bayam merah mengandung banyak zat gizi
yang bermanfaat untuk kesehatan (Astawan, 2008). Bayam merah dapat
menurunkan risiko terserang kanker, mengurangi kolesterol, meperlancar sistem
pencernaan, dan antidiabetes. Selain itu, bayam merah dapat mencegah penyakit
kuning, alergi terhadap cat, osteoporosis, sakit karena sengatan lipan atau kena
gigitan ulat bulu. Batang dan daun bayam merah dapat digunakan untuk
menyembuhkan luka bakar, memelihara kesehatan kulit, dan mengobati kepala
pusing. Akar bayam merah bermanfaat sebagai obat disentri. Infus darurat bayam

4
merah 30 persen per oral dapat meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin dan
hematokrit pada penderita anemia (Astawan, 2008).

2.1.5 Pupuk organic

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada
kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk
kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian,
dan limbah kota (sampah).

a.pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang
kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa
dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.
Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air
kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.
Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor,
nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang
diantaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga,
dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih
besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.

Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan
secara perlahan oleh mikroorganismesehingga tidak menimbulkan panas,
contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.

5
2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan
mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya
pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro
dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan -
bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk
kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa
optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin,
remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum
memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan
pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa
mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara
dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk
kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh,
sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap
oleh tanaman.

b. pupuk papua nutrient

Papua Nutrient merupakan pupuk yang dihasilkan pertama kali dari bahan
alam asal ayamaru Papua Barat, melalui penelitian di Laboratorium Tanah Fapertek
UNIPA Manokwari dan UNPAD Bandung. Papua Nutrient mengandung unsur
hara makro dan mikro yang seimbang dan mudah diserap tanaman. Papua Nutrient
diperkaya dengan fraksi organik (Protein, Karbohidrat, Selulosa, hemiselulosa,
asam humat, fulvat, butirat, asetat dll.
Papua Nutrient memiliki kelebihan dapat meningkatkan kualitas tanah dan
hasil tanaman, mampu merangsang pembentukan akar, tunas dan anakan,
mempercepat pembentukan bunga, buah dan memcegah kerontokan bunga dan
buah. Pupuk ini cocok untuk semua jenis tanaman. pengaplikasian Papua Nutrient
ini dapat dilakukan melalui tanah dan penyemprotan pada seluruh bagian tanaman.

6
Berikut komposisi yang terkandung dalam Pupuk Papua Nutrient 250 ML
ini yaitu:
N-terlarut = 2-3%
P-terlarut = 3-4%
K-terlarut = 1-2%
S-terlarut = 0.1-0,2%
Ca2+ = 200-250 ppm
Mg2+ = 40-65 ppm
Fe, Cu, Zn, Mn, B, Mo, Cl, Asam-asam organik =1.000-2.500 ppm

7
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada tanggal 14 April sampai 25 Mei 2018,


bertempat dilahan percobaan manggoapi Fakultas Pertanian Universitas Papua.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan berupa : cangkul, skop,timbangan dan meteran.

Adapun bahan yang digunkan berupa : benih bayam, tali raffia, pupuk kandang
dan pupuk papua nutrient.

3.3 Prosedur

1. Ukur petakan 1x2 m kemudian beri tanda dengan menggunakan tali raffia
2. Buat bedengan dan driainase pada sekitar bedengan
3. Timbang pupuk sebanyak 3x yaitu pupuk kandang 100 g, pupuk
kandang+papua nutrient 100 g dan papua nutrient 100 g
4. Kemudian buat lubang tanam 10 lubang tanam yang terbagi dalam 2 baris
5. Letakkan pupuk ke dalam lubang tanam tersebut kemudian kembali tutup
dengan tanah
6. Tunggu kurang lebih selama satu minggu, agar pupuk benar-benar terurai
7. Setelah satu minggu maka kemudian tanam benih bayam ke dalam setiap
lubang tanam, jumlah benih disesuaikan
8. Setelah penanaman maka dilakukan pemeliharaan
9. Kemudian setelah benih tumbuh kurang lebih selama 2 bulan maka siap
panen
10. Panen tanaman bayam pada setiap sempel
11. Kemudian timbang berat total tanaman
12. Setelah itu timbang berat konsumsi tanaman
13. Bandingkan setiap tanaman yang diberi perlakuan berbeda

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Data tanaman bayam dengan menggunakan pupuk kandang (Tabel.1)

Tanaman Berat total tanaman Berat konsumsi tanaman


sampel (g) (g)
1 8.9 8.02
2 27.72 27.48
3 50.7 47.82
4 17.8 15.47
5 6.94 5.46
6 7.8 4.35
7 17.35 11.92
8 22.03 16.73
9 26.57 19.11
10 22 20
Jumlah 207.81 176.36
Rata-rata 20.781 17.636
4.1.2 Tanaman bayam dengan menggunkan pupuk kandang+papua nutruen
(Tabel.2)

Tanaman Berat total tanaman Berat konsumsi tanaman


sampel (g) (g)
1 9.17 7.42
2 35.74 29.06
3 87.78 71.13
4 98.4 79.8
5 29.62 25.9
6 61.65 49.27
7 10.87 8.76
8 10.22 8.06
9 8.22 6.47
10 43.13 35.23
Jumlah 394.8 321.1
Rata-rata 39.48 32.11

9
4.1.3 Data tanaman bayam dengan menggunakan pupuk papua nutrient (Tabel.3)

Tanaman Berat total tanaman Berat konsumsi tanaman


sampel (g) (g)
1 0.57 0.37
2 0.14 0.11
3 3.08 2.76
4 0 0
5 0.25 0.16
6 1.07 0.87
7 0.9 0.71
8 1.01 0.93
9 0.21 0.12
10 0.13 0.1
Jumlah 7.36 6.13
Rata-rata 0.736 0.613

4.2 Pembahasan

Dapat dilihat dari hasil diatas bahwa tanaman bayam merah


pertumbuhannya kurang baik atau kerdil karena mungkin disebabkan oleh
kurangnya unsur hara, karena pada awalnya praktikan telah terlebih dahulu
menanam tanaman sawi namun gagal berkembang, kemungkinan unsur hara telah
diserap oleh tanaman sawi atau dapat juga unsur haranya telah tercuci, sehingga
hanya menyisakan sedikit unsur-unsur hara yang telah diaplikasikan.

Pemberian pupuk kandang yang dikombinasikan dengan pupuk papua


nutrient memiliki berat total rata-rata tanaman cukup tinggi (Tabel.2) dibandingkan
dengan bobot tanaman dengan pemberian pupuk kandang (Tabel.1), dan
pertumbuhan paling buruk ialah pada tanaman yang diberi perlakuan pupuk papua
nutrient (Tabel.3)

Sehingga dapat dilihat pula berat konsumsi rata-rata tanaman yang paling
tinggi yaitu pada tanaman yang diberi perlakuan pupuk papua nutrient
dikombinasikan dengan pupuk kandang (Tabel.2) dibandingkan dengan tanaman

10
yang diberikan perlakuan pupuk kandang (Tabel.1) dan tanaman yang diberikan
perlakuan pupuk papua nutrient (Tabel.3)

Tanaman yang diberi perlakuan papua nutrient cenderung pertumbuhannya


sangat lambat di bandingkan dengan tanaman yang di berikan perlakuan lainnya.

11
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini ialah :

Tanaman yang diberikan perlakuan pupuk papua nutrient pertumbuhannya


sangat lambat dan cenderung menjadi kerdil. Tanaman yang di beri perlakuan
pupuk kandang pertumbuhannya cukup baik dan tanaman yang diberi perlakuan
pupuk kandang dengan dikombinasikan pupuk papua nutrient bertumbuhannya
sangat baik dibandingkan dengan perlakuan sebelumnya. Sehingga
direkomendasikan untuk menggunkan kombinasi perlakuan pupuk papua nutrient
dan pupuk kandang agar pertumbuhan tanaman bayam menjadi maksimal dan
memiliki produksi tinggi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.http://repository.unimus.ac.id/1187/3/BAB%20II.pdf

Anonym.http://digilib.unila.ac.id/10607/14/BAB%20II.pdf

Anonym.Pupuk organic.https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik

Anonym.Tabel kandungan gizi bayam.http://www.materipertanian.com/tabel-


kandungan-gizi-bayam/

Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. [Skripsi] Institut Pertanian
Bogor, Bogor

Dewi I K. 2016. Pertumbuhan tanaman bayam merah(Alternanthera amoena Yoss)


secara hidroponik menggunakan media pupuk organik cair kotoran sapi dan
pupuk organik cair kotoran kambing.
http://eprints.ums.ac.id/43011/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

Sidemen I N ,Raka I D N dan Udiyana P B.2017. Pengaruh jenis pupuk organik


terhadap pertumbuhan tanaman bayam (amaranthus sp) pada tanah tegalan
asal daerah kubu, karangasem. AGRIMETA.7(13):31-40

13

Anda mungkin juga menyukai