PENDAHULUAN
Latar belakang
(abadi). Tanaman bayam berasal dari daerah Amerika Tropik. Tanaman bayam
abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negri masuk ke wilayah
Kandungan daun bayam terdapat Zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
zat besi dalam tubuh kita, ada beberapa manfaat dari daun bayam yaituManfaat
Bayam sebagai untuk Penglihatan, Kedua antioksidan lutein dan zeaxanthin yang
sangat banyak di bayam dan melindungi mata dari katarak dan usia degenerasi
memperlambat pembelahan sel dalam perut manusia dan sel-sel kanker kulit.
tanah dalam waktu singkat, tetapi akan mengakibatkan kerusakan pada struktur
kimia. Hal ini akan berdampak pada kesehatan manusia yang menyebabkan
penyakit. Pupuk yang sangat baik bagi pertumbuhan bayam adalah pupuk organic.
Pupuk organik yang dikenal salah satunya adalah teh kompos yang dapat
dikombinasikan dengan arang kesambi. Teh kompos berasal dari kompos padat
dan hijauan daun, sedangkan arang terbentuk dari sisa-sisa pembakaran kayu
kesambi yang berfungsi sebagai pemadat tanah. Penggunaan teh kompos sebagai
pupuk sangat baik karena dapat memberikan manfaat antara lain menyediakan
pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebih lama, mencegah lapisan
kering pada tanah, mencegah beberapa penyakit akar, harganya lebih murah,
lahan karena bisa digunakan di lahan pertanian, perkebunan dan reklamasi lahan
per satuan luas per satuan waktu. Perbedaan intensitas cahaya bagi tanaman
optimal untuk tanaman bayam belum banyak diketahui. Tanaman bayam yang
ditanam tanpa naungan menghasilkan berat segar dan luas daun lebih tinggi
dibandingkan tanaman bayam yang tumbuh pada naungan 35, 50 dan 75%.
Namun tanaman bayam yang berada di bawah naungan plastik putih dengan
intensitas cahaya 8000 – 9000 lux atau 15% memberikan hasil lebih baik
dibandingkan tanaman bayam yang ditanam tanpa naungan atau intensitas cahaya
3
100% atau 42.000 – 69.000 lux dan tanaman bayam yang ditanam di bawah
naungan plastik hitam dengan intansitas cahaya 800 – 1500 lux atau 2%
(Zaenal, 2010).
itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda dalam hal fotoperiodisme,
yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang diterima tanaman. Perbedaan
Tujuan Praktikum
Kegunaan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Botani tanaman
:Amaranthus sp. Bayam termasuk sayuran yang sangat kaya nutrisi, dengan
kandungan rendah kalori, namun sangat tinggi vitamin, mineral dan fitonutrien
dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Produksi bayam di Indonesia dari
152.334 ton dan meningkat menjadi 160.513 ton pada tahun 2011.Kandungan gizi
per 100 g meliputi energy 100 kJ, karbohidrat 3,4 g, protein 2,5 g, betacarotene
4,1 mg, Viamin B kompleks 0,9 mg, Vitamin C 52 mg. Vitamin C sangat penting
untuk tubuh manusia. Manfaatnya antara lain dapat mengobati berbagai macam
gangguan pada manusia, mulai dari kanker, diabetes, infeksi virus dan bakteri,
untuk asupan vitamin C telah ditetapkan 45 miligram per hari (Rahayu dkk,2013).
dengan nama latin Amaranthus sp yang merupakan tanaman perdu dan semak.
Bayam memiliki banyak jenis, ada yang dibudidayakan dan ada yang tidak
bayam dapat memperbaiki daya kerja ginjal, akarnya dapat digunakan untuk
setelah sakit. Bayam juga dapat digunakan sebagai bahan untuk masakan seperti
gado-gado, sayur bening, pecel, dan lain-lain. Daun bayam juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat keripik bayam yang rasanya gurih dan renyah
(Irma, 2016).
gembur dan subur. Selain itu, tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan
air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup
untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan
untuk dilakukan kajian atau penelitian mengenai keragaan organ source tanaman
bayam, khususnya jika ditanam pada media tanam yang diberi arang sekam.
Karena menjadikan arang sekam sebagai salah satu bagian penyusun media
tanah menahan air serta dapat meningkatkan drainase dan aerasi tanah. Media
arang sekam mempunyai kelebihan antara lain harganya relatif murah, ringan,
Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada abad XIX ketika lalu lintas
merupakan pupuk yang sangat penting bagi semua tanaman, karena nitrogen
makanan untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk urea adalah yang paling banyak
digunakan di Indonesia. Beberapa sifat penting dari pupuk ini adalah mudah larut
dalam air, kandungan N yang tinggi (46%), sangat higroskopik dan bekerja
lambat. Bila pupuk Urea ditambhakan kedalam tanah yang lembab, maka Urea
Peranan Naungan
Hal ini berkaitan langsung dengan intensitas, kualitas dan lama penyinaran cahaya
faktor luar penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi suatu
cahaya rendah atau gelap. Perlakuan naungan menjadi salah satu faktor abiotik
yang menyebabkan kondisi stres pada tanaman. Kondisi stres pada tanaman
dari pengaruh biotik dan abiotik mengakibatkan produksi Reaktif Oksigen Spesies
2018.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, cangkul, bambu,
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Persiapan Lahan
membersihkan gulma dan sisa-sisa tumbuhan lainnya yang ada di lahan dengan
menggunakan cangkul, setelah itu buat naungan untuk tanaman bayam dan
apabila permukaan tanah pada lahan tersebut mengalami bentuk dataran yang
bergelombang maka ratakan lah permukaan tanah agar posisi polibeg seimbang.
Pembuatan Naungan
masing 1 meter yang kemudian setiap sudut areal diberdirikan bambu dan diikat
Siapkan media tanam berupa tanah yang dicampur dengan kompos dengan
perbandingan tanah : kompos yaitu 3 : 1. Lipat bagian atas polybag kurang lebih
2-5 cm. Kemudian isi 1/3 bagian polybag dengan tanah dan memadatkannya
dengan cara mengentrok polybag, kemudia isi kembali dengan tanah hingga
Penanaman Benih
cm hingga batas 5 cm dari bibir polibeg. Setelah itu tanam bibit bayam pada
masing-masing polibeg.
10
Pemeliharaan
Penyiraman
Penyiraman dilakukan minimal 1 kali dalam sehari, yaitu pada pagi atau
sore hari dan tergantung pada keadaan cuaca. Pada saat cuaca sedang turun hujan
penyiraman tidak dilakukan dengan catatan air hujan telah mencukupi untuk
tanaman yang diteliti tidak terganggu dan produksi yang dihasilkan lebih banyak.
Penyisipan
Penyisipan dilakukan untuk bayam yang tidak tumbuh pada saat tanam
bayam yang ada di plot mati ataupun tidak tumbuh akibat serangan hama,
penyakit ataupun kerusakan mekanis lainnya. Penisipan dilakukan pada 2-3 MST
(Minggu Setelah Tanam). Bahan tanaman yang akan digunakan untuk menyisip
Penyiangan dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mencabut gulma yang
dibagian pangkal bayam agar perakaran tidak terbuka dan bayam menjadi lebih
Pengendalian Hama
penyakit. Yaitu bisa dilakukan dengan cara mekanik. Secara mekanik yaitu
11
misalnya ulat.
Panen
Bayam sudah dapat dipanen pada umur 25 MST. Kriteria panen bayam
siap panen yaitu: panjang batang telah memanjang sekitar 20-25cm dan ukuran
daun cukup besar (normal). Panen dilakukan dengan mencabut bayam beserta
akarnya lalu dikumpulkan. Setelah terkumpul, hasil panen dibersihkan dari bekas-
Parameter Pengamatan
minggu setelah tanam sampai dengan umur 5 MST. Tinggi tanaman dapat diukur
Jumlah daun tanaman dihitung dengan cara menghitung setiap daun (helai)
yang telah tebuka secara sempurna yang tumbuh pada tanaman tersebut.
Klorofil Daun
Jumlah klorofil daun pada tanaman bayam dapat dihitung dengan alat
Hasil
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 7 5,5 5 17,5 5,8
TANPA NAUNGAN 6 5 5 16 5,3
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 9 6 5 20 6,6
TANPA NAUNGAN 8 8,5 6,5 23 7,6
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 11 8 6 25 8,3
TANPA NAUNGAN 8 7 10 25 8,3
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 11 9 7 27 9
TANPA NAUNGAN 13 15 11 39 13
Pembahasan
tanaman 2 mst didapat hasil bahwa tanaman tertinggi pada perlakuan dengan
terendah pada sampel 3 dengan tinggi 5 cm. Kemudian pada perlakuan tanpa
naungan, didapat hasil hasil tanaman tertinggi yaitu pada sampel 1 dengan tinggi 6
cm dan terendah ada pada sampel 2 dan 3 dengan tinggi 5 cm. Pada pengamatan
13
tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp) pada 3 mst didapat hasil bahwa tanaman
dengan tinggi 9 cm dan terendah pada sampel 3 dengan tinggi 5 cm. Pada
perlakuan tanpa naungan, didapat hasil tanaman tertinggi ada pada sampel 2
dengan tinggi 8,5 cm dan terendah pada sampel 3 dengan tinggi 6,5 cm. Pada
pengamatan pada pengamatan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp) pada 4 mst
didapat hasil tinggi tanaman tertinggi ada pada sampel 1 dengan tinggi 11 cm, dan
terendah ada pada sampel 3 dengan tinggi 6 cm. Pada perlakuan tinggi tanaman
tanpa naungan, didapat hasil tinggi tanaman tertinggi ada pada sampel 3 dengan
tinggi 10 cm dan terendah ada pada sampel 2 dengan tinggi 7 cm. Pada
pengamatan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp) 5 mst didapat hasil tinggi
tanaman tertinggi ada pada sampel 1 dengan tinggi 11 cm, dan terendah ada pada
sampel 3 dengan tinggi 7 cm. Dan pada perlakuan tanpa naungan tanaman
tertinggi ada pada sampel 2 dengan tinggi 15 dan terendah ada pada sampel 3
dengan tinggi 11 cm. Hal ini sesuai dengan literatur (fauzi dkk, 2016) yang
tinggi tanaman. Hal ini berkaitan langsung dengan intensitas, kualitas dan lama
Pengatur Tumbuh.
14
Hasil
Tabel 1. Data pengamatan jumlah daun tanaman Bayam (Amaranthus sp) 2 MST
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 7 5 5 17 5,6
TANPA NAUNGAN 6 6 7 19 6,3
Tabel 2. Data pengamatan jumlah daun tanaman Bayam (Amaranthus sp) 3 MST
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 9 6 4 19 6,3
TANPA NAUNGAN 7 8 8 23 7,6
Tabel 3. Data pengamatan jumlah daun tanaman Bayam (Amaranthus sp) 4 MST
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 8 7 7 22 7,3
TANPA NAUNGAN 5 5 7 17 5,6
Tabel 4. Data pengamatan jumlah daun tanaman Bayam (Amaranthus sp) 5 MST
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 5 5 4 14 4,6
TANPA NAUNGAN 6 4 4 14 4,6
Pembahasan
mst pada perlakuan dengan naungan didapat hasil tanaman dengan jumlah daun
terbanyak ada pada sampel 1 dengan jumlah 7 helai daun dan terendah ada pada
sampel 2 dan 3 dengan jumlah daun 5 helai. Dan pada perlakuan tanpa naungan
didapat jumlah dau terbanyak ada pada sampel 3 dengan 7 helai daun dan
terendah ada pada sampel 1 dan 2 dengan 6 helai daun. Pada pengamatan jumlah
daun tanaman bayam (Amaranthus sp) pada 3 mst pada perlakuan dengan
15
naungan didapat jumlah daun terbanyak yaitu pada sampel 1 dengan 9 helai daun
dan terendah ada pada sampel 3 dengan 4 helai daun. Dan pada perlakuan tanpa
naungan, didapat jumlah daun terbanyak ada pada sampel 2 dan 3 dengan 8 helai
daun, dan terendah ada pada sampel 1 dengan 7 helai daun. Pada pengamatan
jumlah daun tanaman bayam (Amaranthus sp) pada 4 mst, didapat jumlah daun
terbanyak ada pada sampel 1 dengan 8 helai daun dan terendah pada sampel 2 dan
3 dengan 7 helai daun. Dan pada perlakuan tanpa naungan didapat jumlah daun
terbanyak ada pada sampel 3 dengan 7 helai daun dan terendah ada pada sampel 1
dan 2 dengan 5 helai daun. Pada pengamatan jumlah daun tanaman bayam
(Amaranthus sp) pada 5 mst didapat jumlah daun terbanyak ada pada sampel 1
dan 2 dengan 5 helai daun dan terendah ada pada sampel 3 dengan 4 helai daun.
Dan pada perlakuan tanpa naungan didapat jumlah daun terbanyak ada apda
sampel 1 dengan 6 helai daun dan terendah ada pada sampel 2 dan 3 dengan 4
helai daun. Hal ini sesuai dengan literatur (Zaenal, 2010) yang menyatakan bahwa
intensitas cahaya adalah besarnya tenaga cahaya yang diterima tanaman per
satuan luas per satuan waktu. Perbedaan intensitas cahaya bagi tanaman bayam
tanaman bayam belum banyak diketahui. Tanaman bayam yang ditanam tanpa
naungan menghasilkan berat segar dan luas daun lebih tinggi dibandingkan
tanaman bayam yang tumbuh pada naungan 35, 50 dan 75%. Namun tanaman
bayam yang berada di bawah naungan plastik putih dengan intensitas cahaya 8000
– 9000 lux atau 15% memberikan hasil lebih baik dibandingkan tanaman bayam
yang ditanam tanpa naungan atau intensitas cahaya 100% atau 42.000 – 69.000
16
lux dan tanaman bayam yang ditanam di bawah naungan plastik hitam dengan
Klorofil Daun
Hasil
5 MST
SAMPEL RATA-
PERLAKUAN TOTAL
1 2 3 RATA
DENGAN NAUNGAN 14,1 15,8 17,4 47,3 15,76
TANPA NAUNGAN 2,7 11,5 7,6 21,8 7,26
Pembahasan
mst, didapat hasil jumlah tertinggi pada perlakuan dengan naungan ada pada
sampel 3 dengan jumlah klorofilk yaitu sebanyak 17,4 dan terendah ada pada
sampel 1 dengan jumlah klorofil 14,1. Dan pada perlakuan tanpa naungan didapat
hasil jumlah klorofil tertinggi ada pada sampel 2 dengan jumlah klorofil yaitu
sebanyak 11,5 dan terendah ada pada sampel 1 dengan jumlah klorofil 2,7. Hal ini
sesuai dengan literatur (Mulyadi dan Suyadi, 2015) yang menyatakan bahwa
untuk pertumbuhan yang baik, tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur
dan subur. Selain itu, tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di
dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk
pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu
dilakukan kajian atau penelitian mengenai keragaan organ source tanaman bayam,
khususnya jika ditanam pada media tanam yang diberi arang sekam.
17
1. Pada pengamatan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp) 5 mst didapat hasil
tanaman tertinggi diluar naungan terdapat pada sampel 2 dengan tinggi 15 cm,
dan terendah ada pada tanaman didalam naungan sampel 2 dengan tinggi 9 cm.
2. Pada pengamatan jumlah daun tanaman bayam (Amaranthus sp) pada 5 mst
didapat jumlah daun terbanyak terdapat pada tanaman diluar naunagan pada
sampel 1 dengan 6 helai daun dan terendah ada pada sampel 2 dan 3 yang
3. Pada pengamatan jumlah klorofil tanaman bayam (Amaranthus sp) pada 5 mst,
didapat hasil jumlah tertinggi pada perlakuan dengan naungan ada pada sampel
3 dengan jumlah klorofilk yaitu sebanyak 17,4 dan terendah terdapat didalam
tiba di permukaan,dan dapat juga mempengaruhi unsur hara makro dan mikro
pada tanah.
adalah persaingan unsur hara yang begitu ketat dengan sampel-sampel yang
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Antong dan A.Maharani.2017.Pengolahan Sayur Bayam Menjadi Es Krim
Vol.4. No 3.
sp).Agrium.Vol.18.No.3.
9292.Vol 9.No 2.
ISSN:2541-0083.Vol 3.No 1.
1063.Vol 17.No 1.
ISSN:1410-1939. Vol.11.No1.