Anda di halaman 1dari 22

SIMPLISIA TANAMAN OBAT DAN REMPAH

MAKALAH

Oleh :

MUHAMMAD HANAFI
1704290067
AGROTEKNOLOGI 2
KELOMPOK 3

Dosen Pengampu :Ir. Risnawati, M.M.

BUDIDAYA TANAMAN OBAT DAN REMPAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukurkehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
Budidaya Tanaman Obat dan Rempah dengan judul “Simplisia Tanaman Obat
Dan Rempah” sebagaimana mestinya
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moral, materi serta
Do’a-nya kepada penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
2. Ibu Ir. Risnawati, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Budidaya
Tanaman Obat dan Rempah.
3. Teman-teman kelas Agroteknologi 2 2017 yang ikut mensupport penulis
dalam poengerjaan tugas/ makalah.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.

Medan, 25 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................... 1
Tujuan Makalah............................................................................. 3
Kegunaan Makalah........................................................................ 3
BAB II SIMPLISIA BATANG DAN KULIT BATANG........................ 4
Pengertian Simplisia Batang dan Kulit Batang.............................. 4
Tanaman Brotowali (Tinospora crispa L.).................................... 4
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis.................................... 4
Khasiat dan cara pemakaiannya..................................................... 5
Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk....... 6
BAB III SIMPLISIA DAUN..................................................................... 7
Pengertian Simplisia Daun............................................................. 7
Tanaman sirih merah (Piper crocatum L.).................................... 7
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis.................................... 7
Khasiat dan cara pemakaiannya..................................................... 8
Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk....... 8
BAB IV SIMPLISIA BUAH DAN BIJI................................................... 10
Pengertian Simplisia BUAH dan Biji............................................ 10
Tanaman Petai Cina atau Lamtoro (Leucaena leucocephala L.)... 10
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis.................................... 10
Khasiat dan cara pemakaiannya..................................................... 11
Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk....... 11
BAB V SIMPLISIA RHIZOMA/RIMPANG.......................................... 12
Pengertian Simplisia Rhizoma/Rimpang....................................... 12
Tanaman Kunyit (Curcuma longa Linn.)...................................... 12
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis.................................... 12

ii
Khasiat dan cara pemakaiannya..................................................... 13
Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk....... 14
BAB VI PENUTUP.................................................................................... 15
Kesimpulan.................................................................................... 15
Saran.............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17

iii
DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman


1.Batang Brotowali..................................................................................... 6
2.Bubuk Batang Brotowali.......................................................................... 6
3.Daun Sirih Merah..................................................................................... 9
4.Daun Sirih Merah Kering......................................................................... 9
5.Serbuk Daun Sirih Merah........................................................................ 9
6.Tanaman Petai Cina................................................................................. 11
7.Serbuk Petai Cina..................................................................................... 11
8.Tanaman Kunyit....................................................................................... 12
9.Serbuk Tanaman Kunyit.......................................................................... 14

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia terdapat sekitar 31 jenis tanaman obat digunakan sebagai

bahan baku industri obat tradisional (jamu), industri non jamu, dan

bumbu, serta untuk kebutuhan ekspor, dengan volume permintaan lebih

dari 1.000 ton/tahun. Pasokan bahan baku tanaman obat tersebut berasal

dari hasil budidaya (18 jenis) dan penambangan (13 jenis). Oleh karena itu,

perlu usaha yang lebih intensif supaya pasokan bahan baku tanaman obat

dapatterpenuhi, terutama tanaman obat yang masih ditambang dari habitat

alaminya (Pribadi, 2009).

Obat tradisional telah dikenal secara turun temurun dan digunakan secara

luas oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan

obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya untuk menjaga

kesehatan (preventif), meskipun ada juga yang menggunakannya untuk

pengobatan (kuratif). Akhir-akhir ini seiring dengan semakin maraknya semangat

”back to nature”, penggunaan obat tradisional semakin meningkat, yang terbukti

dengan semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi

obat tradisional (Rukmi, 2009).

Bahan baku yang digunakan adalah bagian-bagian tanaman yang

berkhasiat obat, baik berupa daun, rimpang, akar, kulit kayu, buah, bunga dan

sebagainya. Bahan-bahan tersebut digunakan dalam bentuk segar atau dalam

bentuk kering atau simplisia. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan

sebagai obat tradisional yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan
2

kecuali dinyatakan lain merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat

dimanfaatkan terutama untuk pembuatan jamu serbuk, jamu (Khoirani, 2013).

Beberapa bahan yang sering digunakan dalam obat tradisional atau jamu

antara lain rimpang kunyit, rimpang temulawak, rimpang temu hitam, daun

sambiloto, buah mahkota dewa, kayu secang, dan lain sebagainya. Semua bahan

yang berasal dari tumbuhan tersebut mempunyai kandungan utama berupa

selulosa, yang merupakan sumber karbon yang baik berbagai jenis

mikroorganisme penghasil selulase. Penyimpanan simplisia pada kondisi yang

tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkan hadirnya berbagai jenis

mikroorganisme, terutama kapang. Beberapa jenis kapang telah ditemukan pada

berbagai jenis simplisia, terutama dari kelompok Aspergillus. Apergillus

merupakan kapang xerofilik, dan beberapa species diketahui berpotensi

menghasilkan mikotoksin yang berbahaya bagi kesehatan. Pengetahuan tentang

kehadiran mikroorganisme terutama kapang Aspergillus diperlukan untuk

mengantisipasi efek negatif dari konsumsi jamu tradisional yang berasal dari

simplisia (Utami dkk., 2013).

Pengeringan merupakan kegiatan yang paling penting dalam pengolahan

tanaman obat, kualitas produk yang digunakan sangat dipengaruhi oleh proses

pengeringan yang dilakukan, Terdapat berbagai metode dalam pengeringan yaitu

antara lain pengeringan dengan sinar matahari langsung, pengeringan dengan

oven, dan kering angin. Pengeringan dengan matahari langsung merupakan proses

pengeringan yang paling ekonomis dan paling mudah dilakukan, akan tetapi dari

segi kualitas alat pengering buatan (oven) akan memberikan produk yang lebih
3

baik. Sinar ultra violet dari matahari juga menimbulkan kerusakan pada

kandungan kimia bahan yang dikeringkan (Winangsih dkk.,2019).

Tujuan Makalah

Untuk mengetahui teknik-teknik melakukan proses simplisia tanaman dan

mengetahui bagian-bagian tanaman yang dapat dijadikan simplisia.

Kegunaan Makalah

1. Untuk menyelesaikan salah satu syarat komponen penilaian mata kuliah

Budidaya Tanaman Obat dan Rempah pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


4

BAB II
SIMPLISIA BATANG & KULIT BATANG

Pengertian Simplisia Batang dan Kulit Batang

Simplisia batang (caulis) dan kulit batang (cortex) merupakan bagian

batang atau kulit yang digunakan sebagai ramuan obat. Simplisia kulit batang

umumnya diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu.

Bagian yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang,

cabang atau kulit akar sampai ke lapisan epidermis. Sedangkan simplisia batang

dapat diperoleh dari bagian batang tumbuhan tahunan atau tumbuhan semusim

Tanaman Brotowali (Tinospora crispa L.)

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Secara umum didalam tanaman brotowali terkandung berbagai macam

senyawa kimia antara lain alkaloid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid,

harsa, zat pahit pikroretin, tinokrisposid, berberin, palmatin, kolumbin dan

kaokulin atau pikrotoksin.

Terdapat efek farmakologis dari tanaman brotowali sehingga dapat

menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Sifat analgesik menyebabkan brotowali

dapat menghilangkan rasa sakit. Sifat antipiretikum menyebabkan brotowali

berkhasiat sebagai penurun panas.


5

Khasiat dan cara pemakaiannya

a. Mengobati Sakit Demam Alami

Ambil batang tumbuhan brotowali kira kira sepanjang 10 cm, kemudian

cuci bersih batang ini dan masukan dalam panci. Beri tambahan air bersih 2 gelas,

lalu masak terus sampai mendidih dan airnya hanya tersisa 1 gelas saja.Angkat

dinginkan, beri  hasil rebusan tadi dengan 1 madu murni dan kemudian minum 2

kali dalam sehari.

b. Sakit Demam Akibat Penyakit kuning

Ambil dan bersihkan 1 jari batang brotowali segar,setelah bersih potong-

potong batang menjadi beberapa bagian saja.Masukan panci dan rebus

menggunakan air sebanyak 3 gelas, rebus terus sampai air rebusan hanya tersisa

1,5 gelas saja.Minum ramuan alami ini 3 kali dalam sehari, aturan minun 1/2 gelas

per minum.

c. Mengobati Gatal di Badan

Ambil dan bersihkan batang brotowali sepanjang 20 cm.Potong-potong

dan rebus dengan air secukupnya, saat air mendidih angkatlah. Gunakan air

rebusan ini untuk mandi “air dicampur dengan air dingin”

d. Obat herbal  Kencing manis/Diabetes

Ambil potong-potong dan cuci daun sambiloto sebanyak 10 lembar,

siapkan juga daun kumis kucing 10 lembar, serta batang brotowali segar

sepanjang 6 cm.Rebus semua bahan diatas dengan air bersih sebnayak 3

gelas.Diamkan sampai airnya hanya tersisa kira-kira 2 gelas saja.Minum ramuan


6

herbal alami ini sehari dua kali saja. Aturan minumnya 1 gelas per sekali minum

dan diminum setelah anda makan.

Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk

Pembuatan simplisia meliputi batang brotowali meliputi :


a. sortasi basah
b. pencucian
c. pengeringan batang brotowali segar dilakukan menggunakan sinar matahari
tak langsung
d. Kemudian simplisia dipisahkan dari bahan organik asingnya, dihaluskan dan
diayak dengan pengayak
e. Pengemasan dan Penyimpanan

a. Batang brotowali b. Bubuk batang brotowali


7

BAB III
SIMPLISIA DAUN

Pengertian Simplisia Daun

Simplisia daun (folium) merupakan jenis simplisia yan paling umum

digunakan sebagai bahan baku ramuan obat tradisional atau minyak atsiri.

Simplisia ini dapat berupa lembaran daun tunggal atau majemuk. Simplisia daun

biasanya dipakai dalam bentuk segar atau dikeringkan. Sebagian simplisia daun

terkadang berupa pucuk tanaman yang terdiri dari  beberapa daun muda.

Tanaman sirih merah (Piper crocatum)

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Sirih merah mengandung minyak atsiri (monoterpen, seskuiterpen),

alkaloid, flavonoid (golongan auron), tanin-polifenol, steroid, dan senyawa

neolignan.

Pengujian farmakologi menunjukkan tanaman sirih merah ini mempunyai

aktivitas antiinflamasi, antimikroba, antifungi, antihiperglikemik, antiproliferasi,

dan antioksidan.
8

Khasiat dan cara pemakaiannya

a. Mengobati Batuk

Daun sirih merah dipercaya sejak lama mampu mengatasi batuk. Anda hanya

cukup merebus daun sirih merah dua hingga tiga lembar saja. Cuci dulu daun sirih

merah, lalu rebus dalam 300 ml air hingga mendidih. Diamkan sampai tidak

terlalu panas, lalu minum rutin sehari dua kali.

b. Mengobati Sakit Perut

Kandungan terpenoid dan lavikula pada daun sirih merah dipercaya ampuh

mengobati sakit perut. Rebus 5-7 daun sirih merah, lalu minum air rebusannya

secara teratur hingga sakit perut anda mereda.

c. Memperlancar Buang Air Kecil

Haluskan daun sirih merah lalu campurkan dengan segelas susu-madu.

Konsumsi secara rutin, lalu anda akan merasakan manfaatnya yakni

memperlancar buang air kecil.

d. Obat kanker payudara

Siapkan 10 lembar daun sirih merah, batang yang diekstrak dari daun sirih

merah. Kemudian masukkan bahan-bahan tersebut ke dalam wadah untuk direbus.

Saring air rebusan dan tunggu hingga dingin. Minum air air rebusan ini sebanyak

dua kali sehari secara teratur.

Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk

a. Pengumpulan Bahan Baku


b. Sortasi Basah
c. Pencucian
d. Perajangan
e. Pengeringan
f. Sortasi Kering
9

g. Penyimpanan dan pengepakan

a. daun sirih merah

b. Daun sirih merah kering

c. Serbuk daun sirih merah


10

BAB IV
SIMPLISIA BUAH DAN BIJI

Pengertian Simplisia Buah dan Biji

Simplisia buah (fructus) merupakan suatu produk yang dibuat dengan

menggunakan bahan dasar berupa buah dari hasil produksi tanaman tertentu

dengan tujuan untuk dijadikan obat bagi kesehatan. Biji diambil dari buah yang

telah masak sehingga umumnya sangat keras. Bentuk dan ukuran simplisia biji

pun bermacam-macam tergantung dari jenis tanaman.

Tanaman Petai Cina atau Lamtoro (Leucaena leucocephala)

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Dalam petai cina, mengandung zat aktif yang berupa alkaloid, saponin,

flavonoid, mimosin, leukanin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan

vitamin B.
11

Efek farmakologis petai cina diantaranya adalah menyembuhkan luka luar,

abses paru, meluruhkan urine(diuretik), melancarkan darah, dan anti anti-

inflamasi.

Khasiat dan cara pemakaiannya

a. Mengatasi diabetes

Bubuk biji lamtoro 5 g, air panas 100 cc. Bubuk biji tumbuhan lamtoro

diseduh dengan 100 cc air panas, kemudian diminumhangat-hangat 1/2 jam

sebelum makan. Lakukan 2 kali sehari.

b. Disentri

Biji lamtoro 15 g, krokot 30 g, air 400 cc. Perebusan 15 g biji lamtoro

ditambah 30 g krokot direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan

airnya diminum

c. Batu rejan

Bubuk biji lamtoro tua dan kering 5 g, air panas 100 cc. Biji lamtoro tua dan

kering ditumbuk halus menjadi bubuk. Ambil 5 g bubuk tersebutlalu seduh

dengan 100 cc air panas kemudian diminum

Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk

A.    Pengumpulan Bahan Baku


B.    Sortasi Basah
C.     Pencucian
D.    Pengeringan
E.      Sortasi Kering
F.      Penghalusan/ Penggilingan
G.     Pengemasan dan Penyimpanan
12

BAB V
SIMPLISIA RHIZOME / RIMPANG

Pengertian Simplisia Rhizome / Rimpang

Simplisia rhizome atau rimpang adalah suatu hasil produk yang dibuat

manusia dengan menggunakan bahan dasar rhizome atau rimpang dari tanaman

tertentu, salah satu tanaman yang dapat dijadikan simplisia adalah temulawak.

Biasanya temulawak yang akan dijadikan simplisia harus memiliki umur yang pas

dan tidak terserang hama dan penyakit.

Tanaman Kunyit (Curcuma longa Linn.)

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Kandungan kimia yang penting dari rimpang kunyit adalah kurkumin,

minyak atsiri, resin, desmetoksikurkumin, oleoresin, dan bidesmetoksikurkumin,

damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi.

Kunyit memiliki efek farmakologi yaituseperti antiinflamasi, antioksidan,

antivirus, antibakteri, dan antijamur dan aktivitas lainlain dari kunyit.


13

Khasiat dan cara pemakaiannya

a. Manfaat Kunyit Sebagai Penahan Rasa Sakit

Sediakan 20 g rimpang kunyit dan 100 ml air matang. Bersihkan kunyit

dengan cara dicuci oleh air hangat dan parut hingga habis dan mengeluarkan

sarinya. Campurkan hasil parutan tersebut dengan 100 ml air dan peras hingga

ampasnya terpisah dari air. Minum hasil perasan ramuan kunyit sebanyak 2 kali

dalam sehari sampai penyakit hilang. Hentikan konsumsi perasan kunyit apabila

badan sudah terasa segar dan bugar.

b. Sebagai Obat Masalah Pencernaan

Siapkan rimpang kunyit yang sudah diiris dan dicampur dengan satu sendok

makan cairan kapur sirih. Rebus campuran tersebut dengan satu gelas air minum

dan aduk sampai rata. Matikan api apabila air sudah mendidih dan volumenya

berkurang sekitar setengahnya. Dinginkan larutan kunyit dan saring ampasnya

sampai bersih. Minum sebanyak tiga kali sehari sampai perut terasa lebih baik.

c. Sebagai Obat Radang

Parut kunyit sebesar setengah jari dan campur dengan 2 sendok makan air

minum hangat. Aduk campuran tersebut sampai air berubah warna dan peras sisa

kunyitnya. Buang ampas kunyit dan masukkan hasil perasan pada satu mangkuk

berisi 1 kuning terlur ayam kampung dan 1 sendok air kapur sirih. Aduk jamu

kunyit tersebut dan minum 1 sampai 2 kali sehari sampai sembuh. Hindari

meminum ramuan ini setiap hari setelah sembuh karena akan menyebabkan iritasi

pada tenggorokan.

Alur Proses Pembuatan Simplisia dan Gambar Hasil Produk

a. Pengumpulan Bahan Baku


b. Sortasi Basah
14

c. Pencucian
d. Perajangan
e. Pengeringan
f. Sortasi Kering
g. Penghalusan/ Penggilingan
h. Pengemasan dan Penyimpanan
15

BAB VI PENUTUP

Kesimpulan

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang

belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa

bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati,

simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral). Simplisia kulit batang umumnya

diambil dari bagian kulit terluar tanaman tingkat tinggi yang berkayu. Bagian

yang sering digunakan sebagai bahan ramuan meliputi kulit batang, cabang atau

kulit akar sampai ke lapisan epidermis. Simplisia daun biasanya dipakai dalam

bentuk segar atau dikeringkan. Sebagian simplisia daun terkadang berupa pucuk

tanaman yang terdiri dari  beberapa daun muda. Simplisia buah (fructus)

merupakan suatu produk yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar berupa

buah dari hasil produksi tanaman tertentu dengan tujuan untuk dijadikan obat bagi

kesehatan. Simplisia rhizome atau rimpang adalah suatu hasil produk yang dibuat

manusia dengan menggunakan bahan dasar rhizome atau rimpang dari tanaman

tertentu, salah satu tanaman yang dapat dijadikan simplisia adalah temulawak.

Biasanya temulawak yang akan dijadikan simplisia harus memiliki umur yang pas

dan tidak terserang hama dan penyakit.

Saran

Pengembangan budidaya tanaman obat dan rempah sangat baik

prospeknya, perlunya pengembangan-pengembangan baik dari segi teknologi

pengolahan atau budidaya sangat perlu intens untuk diperhatikan. Selanjutnya,

Mahasiswa sebagai agent of change mampu memberikan dampak/pengaruhnya


16

sehingga masyarakat dapat mengubah pemikiran sehingga dapat menjadikan

peluang terbukanya lapangan kerja .


17

DAFTAR PUSTAKA

Artasapoetra. A.G. 1988. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Bina Aksara.


Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Jilid I.


Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Materia Medika Jilid II.


Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Khoirani, N. 2013. Karakterisasi Simplisia dan Standarisasi Ekstrak Etanol Herba


Kemangi (Ocimum americanum L.). Skripsi. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Nurhadiyati, M., J. Sasa., Suratman danSudiarto. 1985. Penelitian Penanaman


Obat di Sub DAS Tuntang Bagian Hulu, Kabupaten Semarang. Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.

Prastowo, H. 1979. Empon-empon. Duta Rimba 34/V/ 1979. Perum Perhutani,


Jakarta.

Pribadi, E. R. 2009. Pasokan dan Permintaan Tanaman Obat Indonesia Serta


Arah Penelitian dan Pengembangannya. Jurnal Perspektif Vol. 8 No. 1 /
Juni 2009. Hlm 52–64. ISSN: 1412-8004.

Rukmi, I. 2009. Keanekaragaman Aspergillus pada Berbagai Simplisia Jamu


Tradisional. Jurnal Sains & Matematika. Volume 17 Nomor 2. ISSN
0854-0675.

Sarwono dan Setiadi. 2007. Tanaman Obat Keluarga. Majalah Flona. PT Samudra
Utama, Jakarta

Utami, M., Y. Widiawati dan H.A. Hidayah. 2013. Keragaman dan Pemanfaatan
Simplisia Nabati yang Diperdagangkan di Purwokerto. Biosfera. Vol 30
(1).

Winangsih., E. Prihastanti dan S. Parman. 2019. PENGARUH METODE


PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS SIMPLISIA LEMPUYANG
WANGI (Zingiber aromaticum L.)

Anda mungkin juga menyukai