2. 1. Jenis Bayam
Bayam ada yang dibudidayakan, ada juga yang tidak dibudidayakan.
Bayam yang liar dan tidak dibudidayakan ada dua jenis, yaitu bayam tanah
(Amaranthus blithum L.) dan bayam berduri (Amaranthus spinosus L.). Bayam
tersebut enak dimakan walaupun agak keras dan kasap. Warna batang kemerah-
merahan, sementara bayam yang biasanya ditanam umumnya berbiji hitam,
diantaranya bayam cabut dan bayam tahun.
a. Bayam cabut (Amaranthus tricolor L.)
Batang bayam cabut atau disebut bayam sekul ada yang berwarna
kemerah-merahan (bayam merah) dan ada yang hijau keputih-putihan (bayam
putih). Bayam sekali berbunga pada ketiak daun. Jenis bayam ini biasanya dijual
dengan akarnya dalam bentuk ikatan sebesar lingkaran dua jari. Adapun jenis
bayam cabut yang dianjurkan ditanam ialah giti merah dan giti hijau.
b. Bayam tahun
Bayam tahun yang biasa disebut bayam sekop atau bayam kakap ini
berdaun lebar. Amaranthus hybridus memiliki dua varietas, yaitu varietas
caudatus dan varietas paniculatus.
Varietas caudatus berdaun agak panjang, berujung runcing dan berwarna
hijau atau merah tua. Bunganya merangkai panjang diujung-ujung batang.
Sementara varietas paniculatus memiliki dasar daun yang lebar dan berwarna
hijau. Rangkaian bunganya panjang dan tersebar di ketiak daun atau cabang, akan
tetapi lebih teratur daripada varietas caudatus.
Bayam tahun ada yang berbiji putih, dikenal dengan nama bayam maksi
(Amaranthus hypochondriacus). Biji bayam maksi enak dimakan sebagai bubur
atau campuran roti. Sewaktu masih muda batang bayam maksi berwarna merah,
setelah dewasa berwarna hijau kemerahan.
Jenis bayam lainnya adalah bayam belanda atau spinach/spinas (Spinacea
oleracea). Spinas yang terkenal adalah marsca, samba, dan movera, Spinas hanya
baik ditanam di dataran tinggi. Jenis bayam ini sangat terkenal dan enak.
2. 2. Syarat tanam
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi. Oleh karena itu tanaman ini dapat ditanam di kebun atau
pekarangan rumah. Bayam yang biasanya ditanam di pekarangan rumah ialah
jenis Amaranthus hybridus. Adapun bayam yang biasanya ditanam di tegalan.
yaitu jenis bayam sekul dan juga bayam cabut.
Bayam akan tumbuh baik bila ditanam di tanah dengan derajat keasaman
atau pH tanah 6-7. Bila pH kurang dari 6 bayam akan merana, sementara pada pH
diatas 7 tanaman bayam akan mengalami klorosis, yaitu timbulnya warna putih
kekuning-kuningan, terutama pada daun yang masih muda.
2. 3. Cara tanam
Bayam dikembangkan dengan bijinya. Untuk penanaman 1 ha diperlukan
5-10 kg biji atau 0,5-1 g biji setiap m².
2. 4. Pengolahan tanah
Sebelum penanaman, tanah diolah dulu dengan cara dicangkul sedalam
20-30 cm, kemudian diratakan dan dibuat bedengan dengan lebar 100-120 cm,
tinggi 30-40 cm dan panjang menyesuaikan lahan. Pembuatan bedengan ini
sekaligus pembuatan saluran drainase untu mencegah air tergenang pada lahan.
Diberi pupuk dasar, bisa menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos
dengan dosis 1 kg/m² atau 10 ton/ha.
2. 5. Penanaman
Waktu tanam paling baik dilakukan pada awal musim hujan. Pada
penanaman langsung, biji bayam ditebar berbaris membujur dari barat ke
timur.Jarak antar barisan 20 cm. Penebaran biji dilakukan dengan hati-hati supaya
merata dan tidak bertumpuk. Agar penyebaran merata, biji bisa dicampur dengan
sedikit pasir atau abu dapur. Setelah biji ditebar ditutup dengan tanah atau abu
dapur secara tipis dan merata. Biji bayam akan tumbuh setelah 3-5 hari setelah
ditebat.
2. 6. Pemeliharaan
a. Pemupukan
Setelah tanaman berumur 3 minggu setelah tebar, dilakukan pemupukan
dengan dosis 100 kg/ha yang ditebarkan diantara dua baris tanaman
c. Pengairan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore tergantung
dari kelembaban tanah pada lahan.
d. Pemupukan.
Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik. Untuk penanaman di
dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidak diberikan. Pupuk yang
digunakan adalah Urea sebanyak 250 kg/ha, atau ZA sebanyak 500 kg/ha.
Caranya ialah dilarutkan kedalam air ± 25 gram/10liter air. Serta berikan juga
pupuk TSP sebanyak 300 kg/ha dan KCL 200 kg/ha.
Pupuk N dan K biasanya diberikan dua kali, yakni setengah takaran pada
waktu tanam dan setengahnya pada waktu 30 hari seteah tanam. Pupuk P
diberikan sekali pada waktu tanam.
2. 7. Panen
Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25-35 hari
seteah tanam. Tinggi tanaman antara 20-30 cm dan daun belum berbunga. Waktu
panen paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu tidak terlalu tinggi. Cara
panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memlih
tanaman yang sudah optimal.
Panen pertama dilakukan mulai umur 25-30 hari setelah tanam,kemudian
panen berikutnya adalah 3-5hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari
harus dipanen seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya akan
menurun atau rendah. Yaitu daun-daunnya menjadi kasar dan tanaman telah
berbunga. Produksi bayam per hektar dapat mencapai 2.630 kg dan bila perawatan
baik dan sehat produksi dapat mencapai 3.000 kg
DAFTAR PUSTAKA
(Amaranthus sp.)
A. 061011
(Amaranthus sp.)
A. 061011
1. 1. Latar Belakang
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang dengan
rahmat dan karunia NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul “ Teknik Budidaya Tanaman Kacang Panjang”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus disusun
nutuk memenuhi tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura.
Selama penyusunan makalah ini, penulis mendapat bimbingan, dukungan
serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Ir Tarigan MS., selaku dosen mata kuliah BDT Hortikultura
2. Ibu Dewi Fatmawati, selaku dosen pembimbing.
3. Kawan-kawan seperjuangan angkatan IV
4. Kawan-kawan satu kamar, terimakasih laptopnya dan menemani
begadangnya
Akan tetapi makalah yang telah disusun ini masih jauh dari sempurna,
kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk kebaikan
makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terimakasih.
Penulis
BAB. III KESIMPULAN
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ii
I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang……………………………………………………
1
1. 2. Maksud dan Tujuan……………………………………………….
1
II. PEMBAHASAN
2. 1. Jenis Bayam……………………………………………………….
2
2. 2. Syarat Tanam………………………………………………………
3
2. 3. Cara Tanam…………………………………………………………
3
2. 4. Pengolahan Tanah………………………………………………….
4
2. 5. Penanaman…………………………………………………………
4
2. 6. Pemeliharaan……………………………………………………….
4
2. 7. Panen……………………………………………………………….
5
III. KESIMPULAN
3. 1. Kesimpulan………………………………………………………….
7