Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan jenis tanaman polong-

polongan atau legum aggota suku fabaceae yank dibudidayakan, serta menjadi

kacang-kacang kedua terpenting setelah kedelai di indonesia. Tanaman yang berasal

dari amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30-50 cm dengan daun-daun kecil

tersusun majemuk.

Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang

bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati, minyak dan lain-lain. Sebagai

tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan

lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau

disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan

merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah

mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.

Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan

batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau

Secara umum kandungan kacang tanah kaya dengan lemak (40-50%),

mengandung protein yang tinggi, zat besi, vitamin E,Vitamin B kompleks dan

fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. kandungan kacang tanah jauh

lebih tinggi dari daging, telur, dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan

banyak diguakan untuk membuat beraneka jenis kue.

Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina

ketahanan tubuh dan mencegah beberapa penyakit, diantaranya:

1
1. Mengonsumsi satu ons kacang tanah dalm 5 kali seminggu, dilaporkan

dapt mencegah penyakit jantung.

2. Kacang tanah bekerja menigkatkan kemampuan pompa jantung dan

menurunkan resiko penyakit jantung koroner.

3. Dalam 1 ons kacaang tanah terdapat 18 gram omega 3 yang merupakan

lemak tak jenuh ganda dan 17 gram omega 9 yang merupakan lemak

takjenuh tuggal.

4. Kacang tanah mengandung fitostrol yang justru dapat menurunkan kadar

kolestrol dan level trigliserida, dengan cara penyerapan kolestrol dari

dalam makanan yang mengurangi penyerapan kembali kolestrol dari hati,

serta tetap menjaga HDL kolestrol.

5. Kacang tanah juga mengandung argininyang dapat meragsang tubuh untuk

memproduksi nitrogen monoksida yang berpugsi untuk melawan bakteri

tuberkulosis.

Kajian-kajian menunjukan kacang tanah dapat sebagai penurun tekanan darah

tinggi dan juga kandungan kolestrol dalam darah berkesan untuk melegakan penyakit

hemofilia atau kecendrungan mudah berdarah, penyakit keputihan dan insomnia.

Di indonesia agka produksi kacang tanah, diantara jenis kacang-kacangan

lainnya, menempati urutan kedua setelah kedalai. Meskipun demikian tanaman ini

memiliki kendala untuk penigkatan produksinya. Kendala tersebut berupa pengolahan

tanah yang kurang optimal sehigga derainasenya buruk dan struktur tanah padat,

pemiliharaan tanaman yang kurang optimal, serangan hama dan penyakit(bercak

daun, karat, virus dan layu bakteri), penanaman varitas yang berproduksi rendah,

mutu benih yang rendah dan kekeringan.

2
Kacang tanah dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, antra lain sebagai

bahan sayuran, saus, dan digoreng atau direbus. Sebagaai bahan indistri dapat dibuat

keju, mentega, sabun, dan minyak. Daun kacaang tanah dapat di gunakan sebagai

pakan ternak dan pupuk. Hasil sampingan dari pembuatan minyak berupa bugkil

dapat dijadikan oncom dengn bantuan permentase jamur.

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami.

Lebih rincinya pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,

seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat

berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan

biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar

haranya. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain pupuk kandang,

kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano.

Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk

organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa diantaranya juga mengelompokkan

pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang

kaya K) ke dalam golongan pupuk organik.

Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah,

tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea,

ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi

tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang,

sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah

ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota

(sampah).

3
Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam

pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi

tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain.

Namun, kandungan hara tersebut rendah.

B. Identifiksi Masalah

1. Belum diketahui pengaruh serbuk gergaji terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman kacacang tanah (Arachis hypogaea L.).

2. Belum diketahui pengaruh pupuk limbah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

3. Belum diketahui interaksi pemberian serbuk gergaji dan pupuk limbah rumah

tangga yang tepat pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

C. Pembatasan Masalah

Kompleksnya permasalahan yang akan muncul dari penelitian ini maka dilakukan

pembatasan penelitian yaitu sebatas pada Pengaruh serbuk gergaji dan pupuk limbah

rumah tangga terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis

hypogaea L.).

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini iyalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh pemberian serbuk gergai terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

2. Apakah ada pengaruh pemberian pupuk limbah rumah tangga terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

4
3. Apakah ada interaksi pengaruh pemberian serbuk gragaji dan limbah rumah

tangga, terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis

hypogaea L.).

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pupuk serbuk gergaji terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

2. Untuk mengetahui pengaruh limbah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.).

3. Untuk mengetahui interaksi pengaruh pemberian serbuk gragaji dan limbah rumah

tangga, terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis

hypogaea L.)

F. Manfaat Penelitian

1. Salah satu sarat untuk menyelesaikan studi sarjana stara satu (S1) pertanian di

sekolah tinggi ilmu pertanian YASHAFA kabupaten aceh singkil.

2. Menyajikan informasi mengenai pengaruh pupuk organi serbuk gragaji dan

li7mbah rumah tngga, terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah

(arachis hypogaea L.), sehingga dapat digunakan sebagi bahn rekomendaisi dalam

7usaha budidaya tanaman kacang tanah (arachis hypogaea L.)

3. Sebagi kajian bagi mahasiswa untuk mengetahui lebih dalam tentang dosis dan

pemupukan.

5
G. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Penelitian ini bertempat di STIP YASHAFA desa pancang dua, kecamatan

singkil utara, kabupten aceh singkil, propinsi aceh. Secara geografis letak daerah

penelitian adalah sebage berikut:

1. Topografi wilayah

a. Ketinggian (elevasi)

Lokasi penelitian memiliki ketinggian 0,5 m dpl s/d 1 m dpl.

b. Kemiringan

Kemiringan lahan di lokasi penelitian memiliki kemiringan datar-

hampir datar.

2. Tanah

Secara umum jenis tanah di desa gosong telaga barat adalah tanah gambut dan

tanah mineral.

3. Keadaan iklim

Menurut data curah hujan dari stasiun curah hujan, badan metereologi dan

geofisika curah hujan di desan gosong telaga barat berkisaran antara 1.000 s/d

2.000 mm/tahun, termasuk tipe iklim B.

4. Keadaan vegetasi

Berdasarkan hasil orientasi di lapangan kondisi vegetasi di lokasi penelitian

adalah rumput dan semak belukar.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi tanaman kacang tanah

Divisi : Tracheophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Magnoliophyta

Ordo : Leguminales

Famili : Fabaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaea L.

Secara umum kandungn kacng tanh kaya akan lemak (40-59%) mengandung protein

yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks danfosforus, vitamin A dan

K, lestin, kolin dan kalsium. Kandungn kacang tanah juga lebih tiggi dari daging, telur, dan

kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunkan untuk membuat berneka

jenis kue.

Kacang tanh juga dikatakan mengandung bahan yang dapt membina ketahanan tubuh

dalam mencegah beberapa penykit, diantaranya:

1. Mengonsumsi 1 ons kacang tanah dlm 5 kali semiggu, dilaporkan dapat

mencegah penyakit jantung.

2. Kacang tanah bekerja menigkatkan kemmpuan pompa jantung dan

menurunkan resiko penyakit jantung koroner.

7
3. Dalam 1 ons kacang tanah terdapat 18 omega 3yang merupakan lemak tak

jenuh ganda dan 17 grm omega 9 yang merupakan lemak tak jenuh tunggal.

4. Kacang tanah mengandung pitostrol yang justru dapat menurunkan kadar

kolestrol dan level trigliserida, dengan cara meyerap kolestrol dari makanan

yang mengurangi penyerapan kembali kolestrol dari hati, serta tetap menjaga

HDL kolestrol.

5. Kacang tanah juga mengandung arginin yang dapat merangsang tubuh untuk

memproduksi nitrogen monoksida yang berpungsi untuk melawan bakteri

tuberkulosis.

B. Morpologi Kacang Tanah

1. Akar

Kacang tanah berakar tuggag yang tumbuh tegak lurus kedalam tanah higga

kedalaman 40 cm. Akar kacang tanah memiliki sistem akar tunggag dan akar

cabang yang menyerupai akar serabut. Akar-akar cabang ini ada yang bersipat

sementara dan permanen. Akar kacang tanah berfungsi untuk menyerap unsur

hara dan air serta memperkokoh berdirinya tanaman.

2. Batang

Batang tanaman kacang tanah berbenuk bulat tidak berkayu, berbuku-buku

dan tipe pertumbuhanya tegak. Batang yang tegak memiliki panjang batang

sekitar 60-70 cm. Batang berwarna hijau sampai keungu-unguan. melaporkan

bahwa batang tanaman kcang tanah tidak berkayu dan bebulu halus, ada yang

tumbuh menjalar dan ada yang tumbuh tegak. Tiggi batangnya rata-rata sekitar 50

cm, namun ada yang mencape 80 cm.

8
3. Daun

Dau kacaang tanah berwarna hijau muda sampai hijau tua, berdaun majemuk

bersirip genap, terdiri atas anak daun dengan tagkai yang panjang. Helai anak

daun ini bertugas mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya.

4. Bunga

Bunga kacang tanah berwarna kuning dan mekar di malam hari, melakukan

penyerbukan pada pagi hari, dan akan layu di sore hari. Bunga menandakan

adanya polong namun yang berasil menjadi polong hanya 15-20%. Bunga kacang

tanah tersusun dalam bentuk bulir yang muncul di ketiak daun. Dan termasuk

bunga sempurna yaitu alat klamin jantan dan betina terdapat dalam satu bunga.

Mahkota bunga kacang tanah berwarna kuning terdiri dari 5 helai yang bentuknya

berlainan satu dengan yang lain.

5. Buah dan Biji

Anda pasti sudah pernah melihat kacang tanah yang masih memiliki kulit, ini

sebenarnya adalah polong. Polong ini berkembang dibawah tanah, karena setelah

terjadi pembuahan, bakal buah akan tumbuh memanjang atau disebut dengan

tangkai polong (ginofora). Tangkai polong akan masuk ke dalam tanah dan

tumbuh menjadi polong. Polongnya berwarna coklat agak putih dan keras.

Polong inilah yang berisi biji kacang. Ada yang isinya hanya 2, atau hanya 3 biji

atau bahkan lebih. Biji kacang sendiri bentuknya bulat agak lonjong dan memiliki

kulit yang tipis warnanya pun bervariasi ada yang merah, pink, putih bahkan

ungu.

9
C. Syarat Tumbuh Kacang Tanah

Syarat umum tumbuh optimum yang ekonomis untuk membudidayakan

kacang tanah adalah:

1. Curah Hujan

Dengan daun yang terbilang tipis, kecil dan tingginya yang hanya

berkisar puluhan centimeter, tanaman kacang tanah merupakan salah satu

tanaman yang kurang menyukai curah hujan keras atau tanah yang basah.

Curah hujannya rata-rata berkisar 800 – 1.300 mm disetiap tahun.

Apabila hujan yang didapatkan terlalu keras, ini akan menyulitkan bunga

dalam penyerbukan oleh serangga dan juga menyebabkan daerah disekitar

kacang tanah menjadi lembab, hal ini tidak baik untuk tumbuh kembang

kacang tanah. Tanah yang cenderung kering akan lebih sehat untuk

bertumbuh.

2. Suhu

Suhu yang diperlukan adalah 28 – 32 derajat celcius. Suhu yang terlalu

rendah akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan lambat bertumbuh.

3. Kelembaban Udara

Kacang tanah tidak tahan pada embun yang dingin. Kelembaban rata-

rata yang diperlukannya adalah 65 – 75 %.

4. Intensitas Cahaya

Cahaya yang diperlukan adalah penuh. Dengan sinar yang penuh ini,

kacang tanah akan tumbuh subur dan menghasilkan kacang yang besar.

10
Terkena sinar matahari secara langsung juga akan menghasilkan kacang yang

lebih baik.

5. Media

Syarat-syarat tumbuh tanaman kacang tanah selanjutnya adalah media.

Tentu saja media tanam haruslah tanah yang gembur, kaya akan nutrisi dan

juga bertekstur ringan.

Ph tanah antara 6,0 – 6,5. Sekalipun kacang tanah tidak terlalu

menyukai curah hujan tinggi, namun pastikan ia tidak kekurangan air yang

bisa saja menyebabkan kelayuan dan berakhir pada matinya tanaman. Ingat

untuk tidak membiarkan lahan terlalu basah dan membuat lahan menjadi

kering jauh lebih baik.

6. Ketinggian

Ketinggian lahan yang digunakan dalam penanaman kacang tanah

optimumnya 50 – 500 m diatas permukaan air laut. Namun kacang tanah

masih bisa tumbuh secara lambat dengan ketinggian maksimal 1.500 m.

7. Bibit

Nah, hal dasar dalam syarat-syarat tumbuh tanaman kacang tanah

adalah perihal bibit. Bibit yang digunakan haruslah baru dan berkualitas

unggul.

Pisahkan jenis bibit satu dengan yang lainnya untuk tau kualitas

masing-masing bibit. Bibit juga akan lebih baik jika memiliki daya tahan

11
hidup lebih dari 90 % dengan kulit yang mengkilap dan tidak pucat keriput

atau cacat.

D. Pupuk

Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau

nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Unsur

hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam melimpah),

N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro). Pupuk

dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksi ke batang tanaman. Jenis pupuk

adalah bentuk padat maupun cair. Berdasarkan proses pembuatannya pupuk

dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk yang

didapat langsung dari alam, contohnya fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau,

kompos. Jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi.

Sebagian dari pupuk alam dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan

hasil proses dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran

ternak, dan lain-lain.

Jenis pupuk lain yang dihasilkan dari proses pembuatan pabrik biasa disebut

dengan pupuk buatan. Kadar, hara, jenis hara, dan komposisi hara di dalam pupuk

buatan sudah ditentukan oleh produsen dan menjadi ciri khas dari penamaan/merek

pupuk. Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk buatan dibedakan atas

12
pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan jenis pupuk yang

mengandung satu macam unsur hara, misalnya pupuk N (nitrogen), pupuk P (fosfat),

atau pupuk K (kalium) Pupuk tunggal yang mengandung unsur N dikenal pupuk urea,

ZA (zvavelvuure ammonium) biasa disebut ammonium sulfat. Pupuk yang

mengandung unsur P yaitu TSP (triple superphosfat) dan SP-36. Pupuk tunggal

tersebut sudah ditetapkan SNI-nya. Suatu pupuk disebut urea bila kandungan

Nitrogen dalam pupuk tersebut sekitar 45-46% N, bila pupuk nitrogen lain yang

mengandung N selain 45-46% N tidak bisa disebut urea. Contoh lain adalah SP-36

adalah pupuk P yang kandungan P2O5 sebesar 36%. Pupuk yang mengandung unsur

K ialah pupuk KCl, K2SO4 (ZK). Pupuk buatan yang mengandung lebih dari satu

unsur hara disebut pupuk majemuk, misalnya pupuk NP, NK, dan NPK. Pupuk NP

adalah pupuk yang mengandung unsur N dan P. Pupuk NPK adalah pupuk majemuk

yang mengandung unsur 3 hara yaitu N, P, dan K. Perbandingan kandungan hara

dalam setiap pupuk majemuk berbeda-beda.

Besarnya kandungan unsur hara tertentu di dalam pupuk dinyatakan dalam

persen. Semakin tinggi persentase semakin tinggi kandungan haranya. Misal pupuk

ZA (amonium sulfat) persentase kandungan N sebesar 21 % artinya setiap 100 kg

pupuk ZA mengandung 45 kg N. Kandungan ini lebih rendah dibandingkan dengan

kandungan N didalam pupuk urea mengandung 45 % N. Untuk itu, dalam menghitung

takaran pupuk bagi penelitian kesuburan tanah atau penelitian di rumah kaca, harus

dilakukan dengan benar dan harus memperhitungkan jenis sumber pupuk yang

digunakan. Kesalahan dalam menghitung pupuk akan merubah perlakuan yang sudah

ditentukan, menurunkan tingkat ketelitian dan selanjutnya berakibat terhadap hasil

dan kesimpulan penelitian (Dipublikasikan pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Penelitian Kesuburan Tanah. Menghitung Takaran Pupuk Untuk Percobaan

13
Kesuburan Tanah. Hal. 91-105. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Kementerian Pertanian. 2015).

Permintaan pangan semakin meningkat termasuk pada kelompok sayuran.

Konversi penggunaan lahan di Indonesia dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

mempengaruhi luas area tanam yang ada. Hal ini juga berdampak pada penurunan

produksi sayuran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, degradasi lahan

yang disebabkan oleh penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan juga membuat

kualitas produk sayuran yang dihasilkan semakin menurun. Pengembangan tanaman

sayuran di lahan sempit dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan produktivitas

sayuran. Teknologi budidaya yang ramah lingkungan terutama pada sayuran perlu

digiatkan. Pertimbangan pemilihan media tanam diperlukan untuk menunjang

pertumbuhan tanaman sayuran di lahan yang terbatas. Penggunaan pupuk organik

dapat menjadi alternatif solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap

penggunaan pupuk anorganik dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi media tanam dan takaran

pupuk kandang kambing yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi hijau.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung kidul pada bulan

Maret-Juli 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang

terdiri dari dua faktor yaitu media tanam (tanah, sekam mentah, arang sekam, dan

serbuk gergaji) dan perbandingan media dengan takaran pupuk kandang kambing

(tanpa pupuk, 2:1, dan 1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media

tanam arang sekam dengan takaran pupuk kandang kambing 1:1 memberikan

pertumbuhan dan hasil sawi hijau yang paling baik, yaitu mampu meningkatkan tinggi

tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering tanaman

sawi hijau.

14
Manfaat serbuk gergaji sebagai media tanam dan juga serbuk kayu juga dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu media tanam yang baik. Media tanam ini yang dibuat

dengan menggunakan serbuk kayu biasanya dapat mengoptimalkan penyerapan air

dan unsur hara pada tanaman. Dengan meningkatnya penyerapan air dan jga unsur

hara oleh tanaman, maka kondisi kesuburan dari tanaman tersebut akan menjadi lebih

baik.

Anda dapat menggunakan serbuk gergaji atau srbuk kayu sebagai media tanam

dalampolybag ataupun pot kecil, dan bisa juga digunakan sebagai media tanam untuk

tanaman yang lebih besar.

Kayu sebagian besar tersusun atas tiga unsur yaitu unsur C, H dan O.Unsur-

unsur tersebut berasal dari udara berupa CO2 dan dari tanah berupa H2O. Namun,

dalam kayu juga terdapat unsur-unsur lain seperti N, P, K, Ca, Mg, Si, Al dan Na.

Kandungan kimia kayu adalah selulosa ± 60%, lignin ± 28% dan zat lain (termasuk

zat gula) ± 12%. Dinding sel tersusun sebagaian besar oleh selulosa(C6H10O5).

Lignin adalah suatu campuran zat-zat organik yang terdiri dari zat karbon (C), zat air

(H2) dan oksigen (O2). Serbuk gergaji kayu mengandung komponen utama selulosa,

hemiselulosa, lignin dan zatekstraktif kayu.

Komponen kimia kayu:

1. Karbon terdiri dari selulosa dan hemiselulosa

2. Ion karbonhidrat terdiri dari lignin kayu

3. Unsur yang diendapkan

a. Karbon : 50%

b. Hidrogen : 6%

c. Nitrogen : 0,04 - 0,10%

d. Abu : 0,20 – 0,50%

15
Kandungan unsur hara abu serbuk gergaji :

CaCO3 : 25 - 45 %

K2O : <10 %

P2O5 : < 1 %

Unsur hara mikro (Fe, Mn, Cu, dll) : <1 %

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya

suatu proses. Berbicara mengenai sampah, yang terbayang di pikiran kita adalah

kotor, berbau dan tidak berguna. Jika tidak diolah akan menimbulkan

pencemaran udara, tanah dan air. Namun bila diolah dapat menjadi pupuk

organik yang bisa menjadi tambahan penghasilan rumah tangga.

Sampah terbagi dua, yaitu sampah padat dan sampah cair. Berdasarkan

sifatnya sampah dibedakan atas sampah organik (mudah terurai/membusuk),

sampah non organik (sulit terurai/membusuk) dan sampah beracun. Yang

dibahas sekarang adalah sampah padat organik yang dihasilkan rumah tangga,

baik yang bersumber dari pekarangan yang terdiri dari daun-daunan maupun

sampah dapur yang terdiri dari sisa sayuran, buah-buahan, bumbu-bumbu dan

lain-lain dimana setiap rumah tangga pasti menghasilkannya.

Sampah padat rumah tangga ini bisa diolah menjadi pupuk organik atau

lebih dikenal dengan istilah kompos. Pupuk organik menurut Permentan No.

70/Permentan/SR.140/10/2011 adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati,

kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lain yang telah

melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan

bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan

kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia,

16
dan biologi tanah.

Pupuk organik mempunyai beberapa kelebihan sehingga sangat baik

untuk pertumbuhan tanaman maupun untuk kesehatan tanah dan lingkungan,

diantaranya:

1) Menambah kesuburan tanah;

2) Memperbaiki sifat fisik, struktur dan tekstur tanah;

3) Memperbaiki sifat kimia tanah sehingga meningkatkan daya sangga tanah

terhadap perubahan pH, menurunkan fiksasi P, serta menambah unsur hara

N, P, K dan unsur mikro.

4) Memperbaiki sifat biologi, meningkatkan populasi mikroorganisme, spt

cendawan dan bakteri yang berperan penting dalam proses dekomposisi

dan pelepasan unsusr hara dalam ekosistem tanah; serta

5) Meningkatkan kapasitar tukar kation (KTK) sehingga lebih mudah

menyerap unsur hara, menyerap air dan menyimpannya. Menurut peneliti

BPTP Jawa Timur, Krismawati dan Asnita dalam

Agroinovasi Sinartani tahun 2011 serta Peneliti Balai Penelitian Tanah

Setyorini dalam Sistem Pertanian Organik Mendukung Produktivitas Lahan

Berkelanjutan tahun 2015, bahwa dalam pengolahan kompos perlu diperhatikan

beberapa hal, yaitu:

a. Susunan bahan, apakah heterogen atau homogen, proses pengomposan bahan

yang berasal dari berbagai jenis tanaman (heterogen) akan lebih cepat daripada

satu jenis tanaman (homogen).

b. Ukuran bahan, semakin kecil ukuran bahan semakin cepat proses pelapukan

namun jika terlalu kecil, tumpukan bahan akan menjadi padat sehingga udara

sedikit. Ukuran bahan yang ideal adalah 5-10 cm.

17
c. Suhu pengomposan dan ketinggian tumpukan kompos, dimana suhu optimal

adalah 30-45 °C. Tinggi tumpukan yang optimal adalah 1,25 sampai 2 meter.

Makin tinggi tumpukan, bahan akan memadat dan suhu meningkat sedangkan

jika terlalu dangkal, akan kehilangan panas dengan cepat.

d. Derajat keasaman (pH) saat pengomposan antara 5,5-8 (pH optimum), jika

asam dianjurkan untuk menambah kapur.

e. Kelembaban, kandungan air dan oksigen. Kadar air bahan kompos yang

optimum adalah antara 50-70% atau dalam keadaan lembab agar

mikroorganisme tetap beraktivitas. Jika terlalu basah, volume udara akan

berkurang sedangkan jika terlalu kering, maka proses penguraian akan

berhenti.

f. Kandungan Nitrogen (N), makin tinggi N makin cepat proses pengomposan

karena mikroba membutuhkan N; dan

g. Nilai C/Nrasio berkisar antara 15-20. Nilai C/N-rasio menunjukkan tingkat

kemudahan bahan terdekomposisi. Semakin kecil nilai C/N-rasio semakin

mudah bahan terdekomposisi, sebaliknya makin besar nilai C/N-rasio maka

semakin sulit terdekompossi.

h. Sirkulasi udara (aerasi), dimana aktivitas mikroorganisme aerob membutuhkan

udara. Hal ini berkaitan dengan ukuran bahan serta pembalikan bahan kompos

selama proses dekomposisi. Pegolahan sampah dapat dilakukan secara

perorangan atau berkelompok,bersama-sama dengan tetangga dalam satu

kompleks atau dikoordinir oleh Ketua RT. Pengelolaan sampah individu tidak

membutuhkan lahan yang luas sedangkan untuk pengelolaan sampah

berkelompok sebaiknya memiliki lahan yang agak luas. Selain itu juga

membutuhkan rumah kompos.

18
Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan untuk pengolahan sampah rumah tangga menjadi

pupuk organik sebagaimana dikemukakan oleh Krismawati dan Asnita (2011)

adalah:

a. sampah padat rumah tangga yang mudah terurai dan hancur, seperti: sisa nasi,

sisa ikan, sisa sayur-sayuran, kulit buah-buahan dan daun-daunan dari

pekarangan;

b. Dekomposer/activator yang merupakan mikroorganime yang akan

menguraikan sampah menjadi pupuk organik, seperti EM-4, Promi,

Mikroorganisme Lokal (MOL) dan lain-lain;

c. Pupuk kandang sebagai penyuplai dan media tumbuh mikroba sehingga

dapat mempercepat proses pelapukan;

d. Tetes (molasses) atau gula merah;

e. Dedak padi. Untuk mengomposkan 4-5 gerobak sampah atau 280-300 kg

dibutuhkan 1 karung atau 30 kg pupuk kandang, 5 kg dedak padi, 400 ml

dekomposer EM-4 atau 300 gram Promi, 1 liter molasses. Molasses dapat

diganti dengan gula merah yang dilarutka dalam 1 lter air.

Alat yang dibutuhkan adalah kotak yang terbuat dari kayu/triplek, cangkul

Untuk mengaduk sampah, terpal/plastik warna hitam. Kotak kayu dibuat

dengan ukuran panjang 180 cm, lebar 120 cm dan tinggi 60 cm (180 x 120 x 60 cm)

atau sesuai dengan keinginan. Semua dinding ditutup dengan triplek atau papan.

Bagian bawah dan atas dibiarkan terbuka, namun dibuat tutup yang bisa masuk

ke dalam kotak (lebih kecil sedikit dari kotak).

Cara Pengolahan

19
Sampah terlebih dahulu dipisahkan antara sampah organik (sisa

makanan, sisa ikan, sisa sayuran, sisa buah-buahan dan daun-daunan dari

pekarangan dan lain-lain) dan sampah non organik (kaleng, plastik, logam,

kayu, dan lain-lain). Sampah organik dicacah atau dipotong kecil-kecil (5-10 cm)

sedangkan sampah non organik diberikan kepada pemulung. Kemudian bahan-bahan

lain disiapkan, seperti pupuk kandang, tetes atau gula merah, dedak halus

dan decomposer. Jika menggunakan gula merah, terlebih dahulu direbus dan

didinginkan. Tetes atau gula merah yang sudah dingin dicampur dengan EM-4

atau Promi. Kemudian secara bertahap, bahan-bahan lain diaduk dengan

sampah. Pertama pupuk kandang diaduk dengan sampah. Tambahkan dedak padi dan

diaduk. Selanjunya siramkan larutan tetes atau gula merah dengan EM-4 atau Promi,

diaduk sampai rata. Sampah yang sudah diaduk dengan semua

bahan-bahan lainnya tersebut dimasukkan ke dalam kotak dan dipadatkan

dengan menginjak-injak, kemudian ditutup rapat (dipress). Lakukan pembalikan

secara rutin sekali 3-4 hari dan jika kering disiram dengan air. Sebelum dibalik,

terlebih dahulu diukur suhunya dengan menancapkan thermometer pada

sampah. Suhu dijaga kurang dari 50oC. Pada hari ke 21, pupuk dikeluarkan dan

dihamparkan sampai benar-benar kering. Pupuk yang sudah kering diayak dan

dikemas dalam kantong plastik.Tanda-tanda pupuk organik telah matang adalah

berwarna seperti tanah coklat kehitaman, tidak terlihat lagi adanya jaringan tanaman,

tidak berbau, tekstur gembur, bila dipegang terasa sejuk dan remah.

Pupuk organik atau kompos yang dihasilkan bisa digunakan sendiri untuk

memupuk tanaman sayuran, tanaman bumbu dapur dan tanaman obat, buah-buahan

dan tanaman hias. Juga bisa dijual sehingga dapat menambah

penghasilan rumah tangga. Dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti

20
juga ikut membantu mengurangi permasalahan yang disebabkan oleh sampah.

(Rifda Roswita, 2011).

E. Penelitian terdahulu

1. Rioyuanda,101110697 program setudy agroteknologi, judul skrifsi pengaruh

pupuk feses kambing dan pupuk urea terhadap pertumbuhah dan produksi

tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). dibawah bimbingan HELENA

HASIBUAN,S.P.,MP selaku pembimbing 1 (satu) dan HANDOKO,S.P.,M.Eng

selaku pembimbing 2 (dua). Kacan tanah (arachis hypogaea L.) merupakan jenis

polong-polongan atau legum aggota suku fabacea yang dibudidayakan , serta

menjadi kacang-kacang kedua penting setelah kedelai di indonesia. Tanaman yang

berasal dari amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30-50 cm dengan daun-daun

kecil tersusun majemuk. Penelitian ini dilaksanakan di STIP YASHAFA Pancang

dua kecamatan singkil utara kabupaten aceh sigkil. Waktu pelaksanaan penelitian

dilaksanakan pada bulan januari 2016 sampai dengan selesai. Jenis penelitian ini

adalah penelitian yangmeggunakan rancangan acak (RAK) dengan 2 (dua) faktor.

Faktor pertama yaitu pengaruh pemberian pupuk feses kambing dan faktor yang

kedua adalah pupuk urea.

21
F. Kerangka piker

Untuk membudidayakn tanaman kacang tanah perlu diperhatikan beberapahal

yang penting untuk menentukan pertumbuhan tanaman kacang tanah, diantaranya

adalah tanah, iklim, suhu udarara.

Pertumbuhan dan produksi tanaman adalah salahsatunya ditentukan oleh

ketersediaan unsur-unsur hara,baik makro maupun mikro. Banyaknya unsur hara yang

diserap tanaman dan sekaligus terbawa dari tanah harus dikembali melalui

pemupukan dalam umlah yang sama atau seimbang.

Pupuk organic adalahpupuk yang tersusun dari material mahluk hidup, seperti

pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organic ini dapat berbentuk

padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sipat fisik, kimia, dan biologi

tanah.

Kacang tanah (arachis hypogaea L.)

S0 = kg/plot L0 =

S1 = kg/plot L1 =
22
S2 = kg/plot L2 =
Pertumbuhan Produksi

Tinggi tanaman berat polong basah/plot

Jumla daun berat polong kering/plot

Jumlah bungga berat biji/plot

G. Hipotesis

1. Diduga ada pengaruh serbuk gragaji terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah

(arachis hypogaea L.).

2. Diduga ada pengaruh pupuk limbah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan produksi

kacang tanah (arachis hypogaea L.).

3. Diduga ada pengaruh interaksi pemberian serbuk gragaji dan pupuk limbah rumah tagga

terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah (arachis hypogaea L.)

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di STIP YASHAFA pancang dua kecamatan sigkil utara

kabupaten aceh singkil. Waktu plaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2021

sampai dengan selesai.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatatif yang menggunakan sampel penelitian ini

meggunakan rancangan acak kelompok (RAK), dengan 2 (dua) faktor. Faktor yang

pertama adalah pupuk serbuk gragaji dan faktor kedua adalah limbah rumah tangga.

1. Faktor I, perlakuan pupuk serbuk gragaji terhadap tanaman kacang tanah (S) yang

terdiri dari 3 taraf yaitu:

S0 = 0 kg/plot

S1 = 1 kg/plot

24
S2 = 2 kg/plot

2. Faktor II, perlakuan pupuk limbah rumah tangga terhadap tanaman kacang tanah (L)

yang terdiri dari 3 taraf yaitu:

L0 = 0 kg/plot

L1 = 1 kg/plot

L2 = 2 kg/plot

Dari faktor diatas diperoleh 9 kombinasi sebagai berikut:

L S0 S1 S2

S
L0 L0S0 L0S1 L0S2

L1 L1S0 L1S1 L1S2

L2 L2S0 L2S2 L2S2


Table 1.

Jumlah ulangan :3

Jumlah plot penelitian : 27

Jarak antar plot penelitian : 30 cm

Jarak antar ulangan : 40 cm

Lebar plot penelitian : 90 x 60 cm

Jumlah tanaman per plot :6

Jumlah tanaman seluruhnya : 162

Jumlah tanaman sampel per plot :3

25
Jumlah tanaman sampel seluruhnya : 81

C. Pedoman Budidaya

1. Pengolahan media tanam

a. Persiapan lahan

Tanaman kacang tanah memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi, area

penelitian dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman lainnya. Pengolahan tanah

dilakukan 2 kali. Pengolahan diawali dengan cara mencangkul sampai

kedalaman 20-30 cm, ratakan dan di gemburkan kembali dan dibuat 3 blok

percobaan, setiap blok terdiri dari 9 plot dengan ukuran 90 x 60 cm, jarak

antar plot 30 cm dan jarak antar blok 40 cm.

b. Penanaman

Penanaman setelah pengolahan tanah selesai dilakukan yaitu dengan

cara menuggal sedalam 3 cm, setiap lubang tanam 2 benih per lubang tanam,

dengan jarak tanam30 x 30 cm kemudian tutup dengan tanah yang gembur.

D. Pemberian serbuk Gragaji

Pemberian pupuk serbuk gragaji diaplikasikan ketanaman sebanyak 2 kali

selama penelitian dengan interpal waktu 14 hari setelah penanaman dan 28 hari

setelah penanaman. Aflikasinya dilakukan dengan cara menabur secara merata di

plot tanam dan pengaplikasianya dilakukan pada sore hari. Tujuanya agar pupuk

serbuk gragaji dapat disarap dengan baik oleh tanaman.

E. Pemberian Pupuk Limbah Rumah Tangga

26
Pupuk limbah rumah tangga diaplikasikan ke tanaman sebanyak 2 kali

selama penelitian dengan interval waktu 14 hari sekali, yaitu pemberian pertama

14 hari setelah tanam, dan pemberian kedua 28 hari setelah tanam. Pemberian

pupuk dilakukan dengan cara menaburkan secara merata di plot tanaman dan

waktu pengaplikasianya dilakukan pada sore hari. Tujuanya agar pupuk limbah

rumah tagga dapat diserap dengan baik oleh tanaman.

F. Pemeliharaan

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara rutin 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore

hari. Penyiraman sebaiknya meggunakan alat/gembor yang memiliki lubang

halus, agar tidk merusak bibit tanaman yang sudah atau baru tumbuh.

2. Penyiangan

Penyiagan dilakukan untuk meghindari hama dan penyakit tanaman,

juga agar tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma).

Penyiagan dilakukan sebanyak 2 kali penyiangan pertama dilakukan pada 21

hari setelah tanam dan penyiagan kedua dilakukan pada 40 hari setelah

tanam.

3. Penyulaman

Penyulaman adalah kegiatn megganti tanaman yang mati, rusak, atau

yang pertumbuhanya tidak nornal, tidak semua bibit yang ditanam hidup

dengan baik. Bibit yang lambat pertumbuhanya atau bahkan mati, diganti

27
dengan bibit yang tersedia. Penyulaman dilakukan 3-7 hari setelah bibit

tanam dilahan.

4. Pengendalian hama dan penyait

Salah satu sarat agar kacang tanah dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik, maka diperlukan pengendalian hama dan penyakit kacang tanah

dengan meggunakan pestisida dengan merek dagang Dithane M45 80 WP

dengan konsentrasi formulasi penyemprotan 4 gr/liter air dan pestona dengan

dosis 2,5 cc/liter air dan disemprotkan pada 1 miggu dan 3 miggu setelah

tanam.

G. Parameter pengamatan

1. Tiggi tanaman (cm)

Tiggi tanaman diukur pada umur tanam 14 hari setelah tanam dan

dilanjutkan setiap 7 hari sekali, yaitu pengukuran pertama 14 hari setelah tanam,

pengukuran kedua berumur 21 hari seelah tanam,dan pengukuran ketiga dilakukan

pada 28 perhitungan keempat dilakukan pada umur 35 HST. Pengukuran

dilakukan dari pangkal batang higga titik tumbuh menggunakan meteran dan

pengukuran dilakukan sebanyak 4 kali.

2. Jumlah daun (helai)

Jumlah daun dihitung mulai 14 hari setelah tanam dan dilanjutkan setiap 7

hari sekali yaitu perhitungan pertama pada 14 HST, perhitungan kedua berumur

21 HST, peghitungan ketiga dilakukan pada 28 HST.peghitungan keempat

dilakukan pada 35 HST.

3. Jumlah bunga

28
Jumlah bunga dihitung mulai 14 hari setelah tanam dan dilanjutkan setiap 7

hari sekali yaitu perhitungan pertama pada 14 HST, perhitungan kedua berumur

21 HST, peghitungan ketiga dilakukan pada 28 HST.peghitungan keempat

dilakukan pada 35 HST. Penghitungan dilakukan dari bagkal batang hingga titik

tumbuh meggunakan meteran dan penghitungan dilakukan sebanyak 4 kali

pengamatan.

4. Panen

a. Bobot polong basah/sampel (gr)

Bobot basah polong/sampel diperoleh dengan menimbang polong yang

berisi biji kacang tanah dan dilakukan setelah panen

b. Bobot polong kering/sampel (gr)

Bobot kering diperoleh setelah polong dikeringkan dibawah matahari

selama 2 hari.

c. Bobot biji /plot (gr)

Bobot dihitung dengan menimbang bobot biji setelah dikeringkan

selama 2 hari.

H. Teknik Analisis Data

Dari hasil penelitian dinalis dengan menggunakan model linier rancangan sebagai

berikut:

Yijk=µ+ρi+aj+βk+(aβ)jk+ϵijk

Dimana:

Yijk= hasil pengamatan dari blok ke-i yang dapat perlakuan pupuk serbuk geragaji

pada tarap ke-i dan pupuk limbah rumah tangga pada taraf ke-k

29
µ= nilai tengah

ρi= pengaruh blok ke-i

aj= pengaruh pupuk serbuk gragaji pada taraf ke-j

βk= pengaruh pupuk limbah rumah tangga pada taraf ke-k

(aβ)jk= pengaruh interaksi pupuk serbuk gragaji pada taraf ke-j dan pupuk limbah

rumah tangga ke-k

ϵijk= pengaruh gelat percobaan pada blok ke-iyang mendapat perlakuan pupuk serbuk

gragaji pada taraf ke-j dan pupuk limbah rumah tangga padataraf ke-k

I. Uji Persaratan Analisi

Untuk mengetahui pangaruh perlakuan diakukan analisis sidik ragam. Apabila

perlakuan berpengaruh nyata makan akan dilanjutkan dengan uji BMRT (Duncan

Multi Range Test) pada tarap 5%.

30
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, p. 2019. Membuat kompos dari limbah rumah tangga. Pontianak

Jonathan, 2018. Budidaya kacang tanah: Toraja parmer

Novijan, 2014. Petunjuk pemupukan yang epektif Edisi Revisi. Agro media. Pustaka.

Jakarta.

Menghitung Takaran Pupuk Untuk Percobaan Kesuburan Tanah. Hal. 91-105. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. 2015).

Singgihan, 2019. Pembuatan kompos dengan serbuk geragaji kayu.

Warintek. 2010. Budidaya Kacang Tanah Diarsipkan 2012-10-29 di Wayback

Machine. Diakses pada 5 Mei 2010.

Ratri Ariani, SP NIP : 198901072014032001 Pendidikan : S1 Bidang Keahlian :

Fisika dan Konservasi

http://www.scribd.com/…/Komponen-dan-sifat-kimia-serbuk-ger…

31
32

Anda mungkin juga menyukai