Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam terhadap
pertumbuhan cabai (capsicum anuum). Penelitian ini dilakukan di desa Tanak Beak, kecamatan
Narmada. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengamatan dengan menggunakan
media tanah dan pupuk kandang (kotoran sapi). Penanaman biji cabai menggunakan media pasir
100%. Penyiraman dengan konsentrasi yang sama, yakni 3 (tiga) sendok makan pada pagi dan sore
hari.

1
DAFTAR ISI
Abstrak
Daftar Isi
Kata Pengantar

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………....................5
3. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………….5
4. Manfaat Penelitian……………………………………………………………...................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
1. Ampas Teh………………………………………………………………………………...6
2. Tanaman Cabai……………………………………………………………………………7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian.…………………………………………………………………………...8
2. Variabel Penelitian………………………………………………………………………..8
3. Populasi & Sample……………………………………………………………………......8
4. Metode Kerja……………………………………………………………………………...8
5. Cara Kerja………………………………………………………………………………....9
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber pencarian…………..…………………………………………………………….10

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan
rahmat-Nya hinga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ilmiah ini. Berkat bimbingan dari
Bapak Guru selaku guru pembimbing Biologi dalam penelitian ini, kami berhasil
menyelesaikannya dengan judul penelitian ilmiah “Pengaruh Penggunaan Media Tanam dan
Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Cabai (capsicum anuum)”.

Kami sangat berterima kasih atas bimbingan dari Bapak Guru selaku guru pembimbing
mata pelajaran Biologi yang telah memberikan bekal berupa ilmu sehingga proposal penelitian
ilmiah ini dapat terselesaikan. Proposal ini juga didasari dari beberapa buku Biologi dan sumber-
sumber dari media sosial (internet). Kami mohon maaf jika tidak dapat berterima kasih secara
langsung kepada pihak sumber-sumber tersebut.

Kami akan merasa terhormat dan berterima kasih jika dari beberapa pihak atau saudara
mau memberikan kritik serta saran kepada proposal hasil penelitian ilmiah, maka itu akan sangat
membantu kami.

Narmada, 1 Agustus 2018

Tim Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman cabai atau lombok (dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu jenis sayuran yang

memiliki nilai ekonomi tinggi. Kandungan senyawa pada tanaman cabai berguna bagikesehatan

manusia. Tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia ini, menjadikomoditas

sayuran karena harga jualnya tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, salahsatunya

adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.

Tanaman cabai membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kwalitas pada petai

tersebut.Pupuk kandang, NPK, kompos daun dan berbagai jenis pupuk lainya yang dapat

digunakansebagai perkembangan tanaman secara optimal, namun ternyata ampas teh sdapat

puladigunakan sebagai kompos ampas teh, karena pada ampas teh seduh mengandung

karbonorganik yang mampu untuk menyuburkan tanah. Sehingga tanaman dapat tumbuh

dan berkembang secara optimal.

4
1.2 Rumusan Masalah

a. Adakah pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?

b. Manakah yang lebih tinggi antara tanaman cabai yang diberi ampas teh seduh

dengan yangtidak ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ampas teh seduh

terhadap pertumbuhan tanaman cabai

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan ampas

tehseduh sebagai pupuk untuk mengembalikan kesuburan tanah agar dapat

menghasilkan pertumbuhan tanaman yang maksimal.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA & HIPOTESIS

2.1 Ampas Teh

Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat

memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah

rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih

praktis dibandingkan penggunaan kompos. Kandungan yang terdapat di ampas teh selain

polyphonel juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan

sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman

sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa

ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg)

10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman

(Dadan Rodiana, 2007).

Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan

sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan

sebagi kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah.

Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada

tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk

dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi 2005)

Ampas teh dapat dikelolah menjadi kompos dengan kwalitas yang baik, dalam

pengelolahannya kompos itu dicampur dengan zat tambahan, diantaranya kapur, bekatul,

6
tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul merupakan bahan yang bias membangkitkan

mikroorganisme yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba tersebut

cepat berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga (Matnawi, 1989)

2.2 Tanaman Cabai

Cabai atau cabai merah adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.

Buahnya dapat digolongkan sebagai sayur maupun bumbu, tergantung bagaimana

digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang sangat pedas terkenal di Asia Tenggara sebagi

penguat rasa makanan. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi

kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang

berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar

antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan

Capsaicin yang berperan sebagi zat anti kanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan

1980).

Kandungan vitamin C dalam cabai (Capsicum annum L) cukup tinggi untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya

untuk menghindari nyeri lambung. Tumbuhan yang termasuk suku terong-terongan

(Solanaceae) ini merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun

dataran tinggi. Cabai juga mengandung vitamin A dan minyak atsiri capsaicin , yang

menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk

rempah-rempah.

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen.

3.2 Variabel Penelitian

Variable bebas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ampas the seduh, sedangkan

variable terikat adalah tumbuhan tanaman cabai.sedangkan variable kendalinya adalah

air,tanah,cahaya, dan temperature.

3.3 Populasi dan Sample

Populasi adalah pertumbuhan tanaman cabai yang dipengaruhi oleh ampas the seduh.

Sample yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 sample diambil dari tempat yang

berbeda, ciri yang digunakan sample ini adalah tanaman cabai yang telah mengalami pertumbuhan,

kemudian dari sample tersebut akan diamati perkembangannya.

3.4 Metode Kerja

Alat dan Bahan :

 Polibag 20 buah

 Cetok

 Biji cabai 40 biji

 Ampas the seduh 300gram

8
 Tanah

 Air

 Penggaris

3.5 Cara Kerja

a. Menyiapkan polybag sebanyak 20 buah, kemudian menyiapkan media tanah

b. Mengisi polybag yang telah disediakan dengan media tanah

c. Mengisi 10 buah polybag dengan ampas the seduh masing-masing 30g kemudian campur

hingga rata dengan tanah yang terdapat didalam polybag sebelumnya, hal ini dilakukan

seminggu 2 kali sedangkan pada 10 buah polybag hanya terisi oleh tanah saja.

d. Memasukkan biji petai masing-masing 2 biji pada setiap polybag yang telah terisi tanah

serta ampas the seduh

e. Memberi tanah pada setiap polybag antara polybag yang terdapat campuran ampas teh

seduh dengan yang berisi dengan media tanah saja untuk mempermudah

membandingkannya

f. Menyiram tanaman tersebut dengan air secukupnya hal ini dilakukan sebanyak satu 1 kali

dalam sehari

g. Meletakkan tanaman tersebut ke tempat yang cukup cahaya

h. Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu bandingkan tanaman tersebut.

9
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/23240-ID-respon-pertumbuhan-dan-hasil-tanaman-

cabai-merah-capsicum-annuum-l-varietas

https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai

https://www.agrotani.com/pupuk-cabai-berbuah-lebat/

10

Anda mungkin juga menyukai