Oleh :
Muhammad Izzuddin Alhaq: (18250912)
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
…………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
…………………………………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………………… 6
1.3 Tujuan Penelitian
…………………………………………………………… 6
1.4 Hipotesis
…………………………………………………………… 6
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………… 20
5.2 Saran
…………………………………………………………… 20
LAMPIRAN
…………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………… 23
BAB I
PENDAHULUAN
Kacang merah kecil atau kacang tolo merah adalah sejenis kacang. Kacang
ini banyak digunakan dalam masakan Indonesia, contohnya sup kacang merah dan
sambal goreng krecek. Kacang ini kadang disebut kacang tolo saja atau kacang
merah saja. Sebutan kacang merah juga sering ditujukan untuk kacang merah besar,
yang dalam bahasa Inggris disebut Red Kidney Bean.
1.4 Hipotesis
1. Kekuatan cahaya mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan
kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah
2. Tumbuhan akan tumbuh lebih tinggidalam kondisi gelap
BAB II
PEMBAHASA
N
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) mempunyai nama ilmiah yang sama
dengan kacang buncis yaitu Phaseolus vulgaris L, hanya tipe pertumbuhan dan
kebiasaan panennya berbeda. Kacang merah (kacang jogo), sebenarnya merupakan
kacang buncis tipe tegak (tidak merambat) dan umumnya dipanen polong tua,
sehingga disebut Bush bean.
Kacang merah (P. vulgaris L.) merupakan tanaman yang termasuk dalam
famili ini Tanaman polong-polongan adalah tanaman berkayu dengan sedikit duri.
Nodul fungsional di akar Untuk memperbaiki nitrogen dengan bantuan bakteri,
buah diklasifikasikan sebagai buah kotak, yaitu: Buah kering asli dengan banyak
biji, terdiri dari beberapa daun Ini memiliki karakteristik pod, artinya akan pecah
ketika matang, dan ada beberapa partisi
Hal ini menyebabkan bilik pod dibagi menjadi beberapa bilik, masing-
masing bilik Satu biji, semua biji duduk di batang yang keluar dari ari-ari
(plasenta). Batang bagian penopang benih disebut tali pusat (funiculus), dan bagian
benih yang menempel pada tali pusat disebut tali pusat.Hilus biji (Cronquist, 1981;
Tjitrosoepomo, 2007).
A. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apikal (terdapat pada
ujung batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
B. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada
jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter
batang dan akar bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium
vaskuler (terletak diantara xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel
kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. dan
Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan
epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan
dikotil.
1. Faktor luar
a. Makanan
Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis
berbagai komponen sel.
b. Air
Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu/temperatur lingkungan
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang.Tinggi
rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman.Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.Temperatur yang lebih atau kurang dari
batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
d. Kelembaban
Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan.Kadar
air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di
setiap tumbuhan.Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat
penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu
berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan
panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang
gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan.Substansi yang
merespon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada
tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi
cahaya.
f. Mineral
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan sebagai
sumber energi dalam proses kehidupannya. Tumbuhan dapat membuat
makanan sendiri melalui peristiwa fotosintesis. Proses fotosintesis ini dapat
berlangsung jika dilingkungan sekitar tumbuhan terdapat cukup gas karbon
dioksida (CO2), air, dan garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah.
Gas CO2 tersebut masuk dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan
air dan garam-garam mineral masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-
rambut akar.
2. Faktor dalam
Faktor dalam adalah faktor yangada dari dalam tumbuhan itu sendiri yaitu gen
dan hormon.
a) Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk kepada
keturunannya, gen inilah yang mengendalikan sifat suatu organismetermasuk
aktivitas pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Gen menempati suatu
tempat pada kromosom di dalam inti sel, berfungsi mengatur reaksi kimia di
dalam sel (misal: sintesa protein).
b) Hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang di hasilkan di dalam tubuh.Hormon
berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.Seperti
pertumbuhan, metabolisme dan reproduksi. Hormon terbagi atas 7, yaitu:
Auksin
Hormon ini ditemukan oleh Fritz went, seorang ahli fisiologi Belanda, pada
tahun 1928. Hormon Auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem,
seperti ujung batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas,
daun muda, bunga, atau pun buah/ hormon auksin yang paling dikenal
adalah IAA (indole acetic acid) yang strukturnya mirip dengan struktur asam
aminotriprofan. IAA disentesis di meristem apikal, daun-daun muda, dan
biji.Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya.
Peran hormon auksin bagi tanaman antara lain :
o Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.
o Merangsang pembelahan sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan
sekunder.
o Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
o Merangsang pembentukan akar lateral.
o Untuk menghasikan buah tanpa biji
o Menghambat pembentukan tunas lateral.
o Mencegah rontoknya bunga dan daun.
Giberalin
Hormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman,
baik akar, batang daun, bunga, maupun buah. Peranan hormon giberelin bagi
tanaman antara lain :
o Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
o Merangsang pertumbuhan batang dan daun
o Menghilangkan sifat kerdil tanaman
o Pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar
o Merangsang perkecambahan
o Merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day
plant)
o Merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk
sari
o Mematangkan dormansi sebagian besar jenis biji
Sitokinin
Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem. Peranan
sitokinin antara lain :
o Merangsang pembelahan sel tanaman
o Menghambat dominasi apikal oleh auksin
o Merangsang pemanjangan titi tumbuh
o Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
o Merangsang pembentukan akar cabang
o Menghambat proses penuaan (senescence)
Asam absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman
yaitu dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun perbesaran sel
ataupun kedua-duanya.Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada
kondisi yang tidak baik.
Asam traumalat
Asam traumalat juga disebut hormon luka karena berfungsi ketika bagian
tumbuhan ada yang terluka. Peranan asam traumalat, antara lain :
o Untuk merangsang pembelahan sel pada luka
o Mempercepat penyembuhan luka
Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi dalam pembentukan organ
tanaman, hormon ini dapat dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin,
filokalin dan antokalin.
o Rizokalin berperan merangsang pembentukan akar
o Kaulokalin berperan merangsang pembentukan batang
o Filokalin berperan merangsang pembentukan daun
o Antokalin berperan merangsang pembentukan bunga
Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,
tidak berwarna, dan berbau seperti eter.Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas
batang, bunga yang matang, dan jaringan yang menua seperti daun-daun
yang gugur. Peranan etilen antara lain :
o Mempercepat kematangan buah
o Bersama dengan auksin dapat memacu pembuangan
o Menghambat perkembangan akar
Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon
auksin dengan intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tinggi tumbuhan
Hari
Ke-
Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa
Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya
4 6 cm 8 cm
4 cm 6 cm 5 cm 13 cm 8 cm 14 cm
7 11 cm 14 cm
8 cm 9 cm 9 cm 20 cm 11 cm 20 cm
10 14 cm 18 cm
11 cm 13 cm 15 cm 26 cm 15 cm 26 cm
13 17 cm 23 cm
14,5 cm 16 cm 18 cm 32 cm 18 cm 30 cm
16 19 cm 25 cm
16 cm 19 cm 20 cm 36 cm 21 cm 33 cm
Jumlah daun
Hari
Ke-
Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa
Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya
10 35 68
6 2 18 47 20 3
13 47 80
7 4 35 76 25 6
16 60 mati
10 5 51 96 30 mati
Hipotesis kedua menyatakan bahwa tumbuhan akan lebih tinggi dalam keadaan
tanpa cahaya atau gelap. Hipotesis ini sesuai dengan hasil eksperimen, dimana tanaman
lebih tinggi pada kondisi gelap, dan lebih pendek pada intensitas cahaya yang kuat. Sesuai
dengan tabel perbandingan
4.3 Pembahasan
Setelah diteliti, tanaman kacang hijau pada tempat dengan tanpa penyinaran
sama sekali tumbuh lebih tinggi dibandingkan kedua tanaman lainnya. Diduga hal
ini disebabkan oleh :
1. Adanya hormon auksin pada tanaman kacang hijau yang berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan tinggi kacang hijau, kacang kedelai, kacang
tanah, kacang merah.
2. Hormon auksin bekerja secara optimal pada tanaman kacang hijau dengan
tanpa penyinaran(tanaman C) dikarenakan tidak adanya penghambat berupa
cahaya yang dapat menguraikan auksin dalam tanaman sehingga tanaman
A dapat tumbuh paling tinggi.
3. Hormon auksin bekerja kurang optimal pada tanaman yang mendapat
penyinaran cahaya lampu. Hal ini dikarenakan adanya cahaya sebagai
penghambat yang menguraikan sebagian hormon auksin dalam tanaman
tersebut(tanaman A dan B). Semakin tinggi intensitas cahaya makahormon
auksin yang terurai oleh cahaya semakin banyak jumlahnya sehingga
berdampak pada terhambatnya perpanjangan batang tanaman.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Intensitas cahaya dapat mempengaruhi perkecambahan dan kecepatan
pertumbuhan tanaman kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah.
.Hal ini dikarenakan di dalam tumbuhan terdapat hormon auksin yang berperan
dalam pemanjangan batang tanaman.Hormon auksin adalah hormon yang peka
terhadap cahaya. Hormon ini akan terurai apabila terkena cahaya. Semakin lemah
intensitas cahaya maka tumbuhan akan tumbuh semakin tinggi, semakin kuat
intensitas maka tumbuhan akan terhambat pertumbuhannya.
5.2 Saran
5.2.1 Sebaiknya proses pengamatan dilakukan lebih lama lagi, agar lebih
terlihat pengaruh intensitas cahaya lampu terhadap masing-masing
tanaman.
5.2.2 Penelitian bisa dilakukan kembali dengan menggunakan perbedaan
intensitas cahaya menggunakan cahaya matahari terhadap perkecambahan
dan pertumbuhan tumbuhan.
LAMPIRAN
No Foto Hasil Penelitian Keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Georgina, Canny Siska, 2013. Makalah Penelitian Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://blogshakalya.blogspot.com/