Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP


PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
KACANG HIJAU, KACANG KEDELAI, KACANG
TANAH, KACANG MERAH

Oleh :
Muhammad Izzuddin Alhaq: (18250912)

PRODI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
…………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
…………………………………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………………… 6
1.3 Tujuan Penelitian
…………………………………………………………… 6
1.4 Hipotesis
…………………………………………………………… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kacang Hijau
…………………………………………………………… 7
2.2 Teori Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
…………………………………………………………… 7
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan
…………………………………………………………… 10

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
…………………………………………………………… 15
3.2 Waktu danTempat Penelitian
…………………………………………………………… 15
3.3 Alat dan Bahan
…………………………………………………………… 15
3.4 Cara Kerja
…………………………………………………………… 15
3.5 Rancangan Penelitian
…………………………………………………………… 17
3.6 Variabel Penelitian
…………………………………………………………… 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
…………………………………………………………… 18
4.2 Uji Hipotesis
…………………………………………………………… 18
4.3 Pembahasan
…………………………………………………………… 19

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………… 20
5.2 Saran
…………………………………………………………… 20

LAMPIRAN
…………………………………………………………… 21

DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………… 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling


berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal
atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman.
Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang
memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang
menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun
teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui
kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi
yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Untuk itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan
membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut,
didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau.

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang berumur


pendek ( kurang lebih 60 hari). Tanaman disebut juga mungbean, green gram atau
golden gram.Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis tanaman budidaya dan
palawija yang dikenal luas di daerah tropika.Tanaman ini masuk ke dalam suku
polong-polongan (fabaceae) memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-
hari, salah satunya sebagai bahan pangan nabati berprotein tinggi.
Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis polong-
polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti susu, kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi,
tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai
merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai
utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan
masyarakat di luar Asia setelah 1910.

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-


polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi
kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.[1] Tanaman yang
berasal dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1
hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk

Kacang merah kecil atau kacang tolo merah adalah sejenis kacang. Kacang
ini banyak digunakan dalam masakan Indonesia, contohnya sup kacang merah dan
sambal goreng krecek. Kacang ini kadang disebut kacang tolo saja atau kacang
merah saja. Sebutan kacang merah juga sering ditujukan untuk kacang merah besar,
yang dalam bahasa Inggris disebut Red Kidney Bean.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh perbedaan intensitas penyinaran terhadap perkecambahan
dan pertumbuhan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang
merah?
2. Bagaimana pengaruh perbedaan intensitas penyinaran terhadap
perkecambahan dan pertumbuhan kacang hijau, kacang kedelai, kacang
tanh, kacang merah?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui pengaruh intensitas penyinaran terhadap perkecambahan dan
pertumbuhan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah

1.4 Hipotesis
1. Kekuatan cahaya mempengaruhi perkecambahan dan pertumbuhan
kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah
2. Tumbuhan akan tumbuh lebih tinggidalam kondisi gelap
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur


pendek(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram
atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan
seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) adalah sejenis palawija yang
dikenal luas di daerah tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah
kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium
dan fosfor. Selain itu, kacang hijau juga mengandung vitamin B1 dan multi
protein.Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.

2.2 Kacang Kedelai


Kedelai (Glicine max (L) Merr) merupakan salah satu jenis tanaman
kacang-kacangan yang mempunyai peranan penting dalam pola konsumsi pangan
di dunia. Hal ini karena kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia (Suprapto, 1996). Menurut Adisarwanto, dkk.
(2000), alasan mengapa produksi kedelai Indonesia tidak mampu mengimbangi
kebutuhan dalam negeri karena produktivitas relatif masih rendah yakni berkisar
1,20 t.ha-1Asas

2.3 Kacang Tanah

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman


sekunder dengan peluang pengembangan agroindustri untuk mendukung
pembangunan ekonomi daerah efisien dan efektif, dapat mengurangi kemiskinan
khususnya bagi kelompok masyarakat community berpenghasilan rendah. Orang
Indonesia sudah lama tahu bahwa kacang adalah bahannya makanan dan industri
biasanya ditanam di sawah atau ladang (Marzuki, 1995). tanaman kacang
Tanah yang banyak dibudidayakan di Indonesia bukanlah tanaman asli,
melainkan berasal dari Amerika Selatan, Brasil. Tanaman kacang tanah diharapkan
masuk ke Indonesia antara 1521-1529. Kacang tanah Indonesia disebut juga
kacang brudul atau Brole nut (Jawa), milik Familia Leguminoceae (AAK, 1990).

2.4 Kacang Merah

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) mempunyai nama ilmiah yang sama
dengan kacang buncis yaitu Phaseolus vulgaris L, hanya tipe pertumbuhan dan
kebiasaan panennya berbeda. Kacang merah (kacang jogo), sebenarnya merupakan
kacang buncis tipe tegak (tidak merambat) dan umumnya dipanen polong tua,
sehingga disebut Bush bean.
Kacang merah (P. vulgaris L.) merupakan tanaman yang termasuk dalam
famili ini Tanaman polong-polongan adalah tanaman berkayu dengan sedikit duri.
Nodul fungsional di akar Untuk memperbaiki nitrogen dengan bantuan bakteri,
buah diklasifikasikan sebagai buah kotak, yaitu: Buah kering asli dengan banyak
biji, terdiri dari beberapa daun Ini memiliki karakteristik pod, artinya akan pecah
ketika matang, dan ada beberapa partisi
Hal ini menyebabkan bilik pod dibagi menjadi beberapa bilik, masing-
masing bilik Satu biji, semua biji duduk di batang yang keluar dari ari-ari
(plasenta). Batang bagian penopang benih disebut tali pusat (funiculus), dan bagian
benih yang menempel pada tali pusat disebut tali pusat.Hilus biji (Cronquist, 1981;
Tjitrosoepomo, 2007).

2.5 Teori Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman diawali dengan
perkecambahan biji.Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil
dari dalam biji) karena pertumbuhan embrio di dalam biji menjadi tanaman baru.
Embrio terdiri dari akar lembaga (calon akar = radikula), daun lembaga (kotiledon)
dan batang lembaga (kaulikulus).
A. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas
kotiledon) di ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun)
merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh
menjadi daun pertama, sedangkan Hipokotil (bagian bawah kotiledon) di ujungnya
terdpat radikula (calon akar) adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan
akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami
modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat
penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil
berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang
berfungsi melindungi radikula.
Pada biji dikotil yang berkecambah, embrio menyerap nutrient dari
endosperma (cadangan makanan) sehingga kotiledon mengecil pada akhirnya kisut
dang lepas.
B. Proses Perkecambahan
- Proses Fisika : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial
air rendah pada biji yang kering.
- Proses Kimia :
 Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone
giberelin (GA).
 Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk sintesis dan mengeluarkan enzim.
 Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut
dalam air, missal enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma
menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari endosperma oleh
kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
C. Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe
perkecambahan, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan
tanah. Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah
kotiledon). Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai,
kapas.
2. Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang
plamula tetap menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang
diatas kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh :
Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.

Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya,


tumbuhan mengalami pertumbuhan, yaitu :

A. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apikal (terdapat pada
ujung batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
B. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada
jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter
batang dan akar bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium
vaskuler (terletak diantara xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel
kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. dan
Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan
epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan
dikotil.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan meliputi:

1. Faktor luar
a. Makanan
Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis
berbagai komponen sel.
b. Air
Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu/temperatur lingkungan
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang.Tinggi
rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman.Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.Temperatur yang lebih atau kurang dari
batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
d. Kelembaban
Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan.Kadar
air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di
setiap tumbuhan.Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat
penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu
berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan
panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang
gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan.Substansi yang
merespon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada
tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi
cahaya.
f. Mineral
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan sebagai
sumber energi dalam proses kehidupannya. Tumbuhan dapat membuat
makanan sendiri melalui peristiwa fotosintesis. Proses fotosintesis ini dapat
berlangsung jika dilingkungan sekitar tumbuhan terdapat cukup gas karbon
dioksida (CO2), air, dan garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah.
Gas CO2 tersebut masuk dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan
air dan garam-garam mineral masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-
rambut akar.
2. Faktor dalam
Faktor dalam adalah faktor yangada dari dalam tumbuhan itu sendiri yaitu gen
dan hormon.
a) Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk kepada
keturunannya, gen inilah yang mengendalikan sifat suatu organismetermasuk
aktivitas pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Gen menempati suatu
tempat pada kromosom di dalam inti sel, berfungsi mengatur reaksi kimia di
dalam sel (misal: sintesa protein).
b) Hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang di hasilkan di dalam tubuh.Hormon
berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.Seperti
pertumbuhan, metabolisme dan reproduksi. Hormon terbagi atas 7, yaitu:
 Auksin
Hormon ini ditemukan oleh Fritz went, seorang ahli fisiologi Belanda, pada
tahun 1928. Hormon Auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem,
seperti ujung batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas,
daun muda, bunga, atau pun buah/ hormon auksin yang paling dikenal
adalah IAA (indole acetic acid) yang strukturnya mirip dengan struktur asam
aminotriprofan. IAA disentesis di meristem apikal, daun-daun muda, dan
biji.Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya.
Peran hormon auksin bagi tanaman antara lain :
o Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.
o Merangsang pembelahan sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan
sekunder.
o Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
o Merangsang pembentukan akar lateral.
o Untuk menghasikan buah tanpa biji
o Menghambat pembentukan tunas lateral.
o Mencegah rontoknya bunga dan daun.
 Giberalin
Hormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman,
baik akar, batang daun, bunga, maupun buah. Peranan hormon giberelin bagi
tanaman antara lain :
o Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
o Merangsang pertumbuhan batang dan daun
o Menghilangkan sifat kerdil tanaman
o Pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar
o Merangsang perkecambahan
o Merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day
plant)
o Merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk
sari
o Mematangkan dormansi sebagian besar jenis biji
 Sitokinin
Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem. Peranan
sitokinin antara lain :
o Merangsang pembelahan sel tanaman
o Menghambat dominasi apikal oleh auksin
o Merangsang pemanjangan titi tumbuh
o Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
o Merangsang pembentukan akar cabang
o Menghambat proses penuaan (senescence)
 Asam absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman
yaitu dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun perbesaran sel
ataupun kedua-duanya.Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada
kondisi yang tidak baik.
 Asam traumalat
Asam traumalat juga disebut hormon luka karena berfungsi ketika bagian
tumbuhan ada yang terluka. Peranan asam traumalat, antara lain :
o Untuk merangsang pembelahan sel pada luka
o Mempercepat penyembuhan luka
 Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi dalam pembentukan organ
tanaman, hormon ini dapat dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin,
filokalin dan antokalin.
o Rizokalin berperan merangsang pembentukan akar
o Kaulokalin berperan merangsang pembentukan batang
o Filokalin berperan merangsang pembentukan daun
o Antokalin berperan merangsang pembentukan bunga
 Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,
tidak berwarna, dan berbau seperti eter.Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas
batang, bunga yang matang, dan jaringan yang menua seperti daun-daun
yang gugur. Peranan etilen antara lain :
o Mempercepat kematangan buah
o Bersama dengan auksin dapat memacu pembuangan
o Menghambat perkembangan akar

Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon
auksin dengan intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Metode Eksperimen

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat : Rumah Izzuddin (Jember, Jawa Timur)
Waktu : 10 Juni – 26 Juni 2021

3.3 Rancangan Penelitian


Pada penelitian ini, analisis data yang dapat dilakukan adalah
membandingkan hasil pertumbuhan antara satu tempat dengan tempat lain yang
penyinarannya berbeda dengan menggunakan tabel.

3.4 Variabel Penelitian


 Variabel bebas : Intensitas penyinaran untuk perkecambahan kacang
hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah
 Variabel kontrol : Biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah,
kacang merah, media tanam, suhu, dan volume air
 Variabel terikat : Tinggi tanaman kacang hijau, kacang kedelai,
kacang tanah, kacang merah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Tabel Tinggi Tanaman Kacang Hijau pada Intensitas Penyinaran
yang berbeda

Tinggi tumbuhan

Kacang Hijau Kacang Kedelai Kacang Tanah Kacang Merah

Hari
Ke-
Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa
Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya

Berkecamba Berkecamba Berkecamb Berkecamba Berkecamb Berkecam Berkecamba


1 Berkecambah
h h ah h ah bah h

4 6 cm 8 cm
4 cm 6 cm 5 cm 13 cm 8 cm 14 cm

7 11 cm 14 cm
8 cm 9 cm 9 cm 20 cm 11 cm 20 cm

10 14 cm 18 cm
11 cm 13 cm 15 cm 26 cm 15 cm 26 cm

13 17 cm 23 cm
14,5 cm 16 cm 18 cm 32 cm 18 cm 30 cm

16 19 cm 25 cm
16 cm 19 cm 20 cm 36 cm 21 cm 33 cm

Jumlah daun

Kacang Hijau Kacang Kedelai Kacang Tanah Kacang Merah

Hari
Ke-
Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa Cahaya Tanpa
Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya Matahari cahaya

Berkecamba Berkecamba Berkecamb Berkecamba Berkecamb Berkecam Berkecamba


1 Berkecambah
h h ah h ah bah h
Belum Belum Belum 4 tunas 6 Belum
4 10 30
tumbuh tumbuh tumbuh tumbuh
7 27 50
3 2 3 16 9 2

10 35 68
6 2 18 47 20 3

13 47 80
7 4 35 76 25 6

16 60 mati
10 5 51 96 30 mati

4.2 Uji Hipotesis

Dengan penelitian mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan


kacang hijau ini, dapat diketahui bahwa intensitas penyinaran yang berbeda akan
mempengaruhi pertambahan panjang batang tanaman kacang hijau kacang kedelai, kacang
tanah, kacang merah. Jadi, rumusan hipotesis pertama sesuai dengan hasil penelitian.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa tumbuhan akan lebih tinggi dalam keadaan
tanpa cahaya atau gelap. Hipotesis ini sesuai dengan hasil eksperimen, dimana tanaman
lebih tinggi pada kondisi gelap, dan lebih pendek pada intensitas cahaya yang kuat. Sesuai
dengan tabel perbandingan

4.3 Pembahasan
Setelah diteliti, tanaman kacang hijau pada tempat dengan tanpa penyinaran
sama sekali tumbuh lebih tinggi dibandingkan kedua tanaman lainnya. Diduga hal
ini disebabkan oleh :
1. Adanya hormon auksin pada tanaman kacang hijau yang berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan tinggi kacang hijau, kacang kedelai, kacang
tanah, kacang merah.
2. Hormon auksin bekerja secara optimal pada tanaman kacang hijau dengan
tanpa penyinaran(tanaman C) dikarenakan tidak adanya penghambat berupa
cahaya yang dapat menguraikan auksin dalam tanaman sehingga tanaman
A dapat tumbuh paling tinggi.
3. Hormon auksin bekerja kurang optimal pada tanaman yang mendapat
penyinaran cahaya lampu. Hal ini dikarenakan adanya cahaya sebagai
penghambat yang menguraikan sebagian hormon auksin dalam tanaman
tersebut(tanaman A dan B). Semakin tinggi intensitas cahaya makahormon
auksin yang terurai oleh cahaya semakin banyak jumlahnya sehingga
berdampak pada terhambatnya perpanjangan batang tanaman.

Jadi, intensitas penyinaran yang berbeda akan mempengaruhi suatu


pertumbuhan. Karena di dalam tumbuhan terdapat hormon auksin yang berperan
dalam pertumbuhan tanaman. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diberikan,
maka peran hormon ini akan semakin berkurang.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Intensitas cahaya dapat mempengaruhi perkecambahan dan kecepatan
pertumbuhan tanaman kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah.
.Hal ini dikarenakan di dalam tumbuhan terdapat hormon auksin yang berperan
dalam pemanjangan batang tanaman.Hormon auksin adalah hormon yang peka
terhadap cahaya. Hormon ini akan terurai apabila terkena cahaya. Semakin lemah
intensitas cahaya maka tumbuhan akan tumbuh semakin tinggi, semakin kuat
intensitas maka tumbuhan akan terhambat pertumbuhannya.

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan


perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap
dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya
matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar &
tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau, kacang
kedelai, kacang tanah, kacang merah yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat
kekuning kuningan, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya telah benar.

5.2 Saran
5.2.1 Sebaiknya proses pengamatan dilakukan lebih lama lagi, agar lebih
terlihat pengaruh intensitas cahaya lampu terhadap masing-masing
tanaman.
5.2.2 Penelitian bisa dilakukan kembali dengan menggunakan perbedaan
intensitas cahaya menggunakan cahaya matahari terhadap perkecambahan
dan pertumbuhan tumbuhan.

LAMPIRAN
No Foto Hasil Penelitian Keterangan

1. Penanaman dengan variabel kontrol biji

2. Tanaman kedelai hari ke 4 dgn


intensitas cahaya yg berbeda

Tanaman kacang hijau hari ke 4 dgn


3.
intensitas cahaya yg berbeda
Tanaman kacang merah hari ke 4 dgn
4.
intensitas cahaya yg berbeda
Tanaman kacang tanah hari ke 4 dgn
5.
intensitas cahaya yg berbeda
Tanaman kacang tanah hari ke 16 dgn
6.
intensitas cahaya yg berbeda
Tanaman kedelai hari ke 16 dgn
7.
intensitas cahaya yg berbeda
Tanaman kacang merah hari ke 16 dgn
intensitas cahaya yg berbeda
Tanaman kacang hijau hari ke 16 dgn
intensitas cahaya yg berbeda

DAFTAR PUSTAKA

Georgina, Canny Siska, 2013. Makalah Penelitian Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

http://blogshakalya.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai