Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 01

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Kelas : XII MIPA 7

Anggota :

1. Avila Hasna Azzahra Putranto (07)


2. Inaya Mayang Faradisa (14)
3. Muhamad Rafli Permadi (20)
4. Sutra Ridena Koesherawaty Meylid (31)
5. Vadya Dea Anatasya (34)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAB. 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang meliputi faktor
genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor
lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut
yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.

Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada
jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang
memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang
menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun
teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui
kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi
yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.

Untuk itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan


membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, di
dalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau.
1.2.Identifikasi Masalah
Jadi, dari latar belakang di atas dapat disimpulkan identifikasi masalahnya, yaitu
banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, di antaranya suhu,
intensitas cahaya, ph, kelembaban, air, dan nutrisi. Intensitas cahaya berperan
penting dalam pertumbuhan tanaman.

1.3.Pembatasan dan Rumusan Masalah


Adapun masalah yang mendasari penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap perkecambahan
tanaman kacang ijo?
2. Bagaimana perbedaan tanaman kacang tanah di tempat gelap dan terang?
Untuk mencegah melebarnya pembahasan , maka pembahasan pada penelitian ini
dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan adalah
cahaya
2. Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau

1.4.Hipotesis
Sinar matahari merupakan salah satu faktor eksternal yang penting bagi
tumbuhan karena akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkecambahannya.
Tanpa adanya sinar tersebut, fotosintesis tidak akan terjadi dengan baik karena
pertumbuhan tanaman akan terganggu dan tidak akan berjalan sempurna. Hal ini
disebabkan karena sinar matahari/cahaya adalah sumber energi untuk
berfotosintesis menghasilkan klorofil yang nantinya juga akan berpengaruh
terhadap warna tanaman yang dihasilkan.
Oleh sebab itu, jika membandingkan antara percobaan perkecambahan
kacang-kacangan ditempat tertutup (tanpa adanya pasokan sinar) dan di tempat
terbuka (terkena sinar secara langsung), kami memprediksi tanaman akan
mengalami pertumbuhan lebih sempurna, cepat, dan efisien di tempat terbuka
karena sinar matahari turut membantu memberikan nutrisi yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh. Sedangkan di tempat tertutup tetap memungkinkan untuk
tetap terjadinya pertumbuhan karena adanya faktor eksternal lain seperti
kelembaban, suhu, dan ketersediaan air yang menunjang pertumbuhan. Tetapi
tidak akan efisien jika dibandingkan dengan ruangan terbuka.

1.5.Tujuan
1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang mendapatkan
cahaya matahari langsung dan yang tidak mendapatkan cahaya matahari.
BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Yang dimaksud
dengan pertumbuhan adalah proses perubahan/pertambahan ukuran yang meliputi
volume, massa, tinggi, jumlah, dan panjang. Pertumbuhan bersifat kuantitatif (dapat
diukur) dan tidak dapat kembali (irreversible). Perkembangan adalah perubahan
menuju kedewasaan.

Pertumbuhan dan Perkembangan terjadi pada seluruh makhluk hidup, salah satunya
tumbuhan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan suatu makhluk hidup. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi
Faktor Internal dan Faktor Eksternal.

Faktor Internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


dari dalam tumbuhan itu sendiri. Faktor Internal meliputi :
1. Gen
2. Hormon, yaitu : Auksin, Sitokinin, Giberelin, Asam absitat, Gas etilen, Kalin,
dan Asam traumalin.

Sedangkan Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan dari luar tumbuhan, yaitu lingkungan beserta komponen abiotiknya.
Faktor Eksternal meliputi :
1. Air
2. Cahaya
3. Kelembapan
4. Suhu
5. Kesuburan tanah
6. Makanan atau Nutrisi.

Cahaya adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap
tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya banyak dan ada pula
yang memerlukan cahaya sedikit untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang
lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama,
berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada
yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling.
Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau
muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan,
keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang
hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam
atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.

Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain : Protein


(memperkuat daya tahan tubuh). Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang). Vitamin
B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energy). Vitamin B2
(membantu penyerapan protein dalam tubuh). Vitamin E (membantu meningkatkan
kesuburan). Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah). Magnesium
(menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak. Terdapat antioksidan yang
berguna bagi tubuh.

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan bahan


- Cawan petri (2 buah)
- Penggaris
- Kacang Hijau (10 biji)
- Aquades
- Kapas

3.2 Rancangan Penelitian


3.3 Tata Cara Penelitian
1. Letakkan kapas pada masing-masing cawan petri
2. Letakkan 5 biji kacang hijau diatas kapas
3. Beri label pada masing-masing cawan petri A dan B, letakkan cawan petri A
ditempat yang terkena sinar matahari, sedangkan cawan petri B letakkan
ditempat yang tidak terkena sinar matahari
4. Amati dan ukur pertambahan panjang kecambah setiap hari
5. Catat pada tabel pengamatan

3.4 Teknik Analisis Data


Data yang telah diperoleh dari objek penelitian akan dianalisis. Teknik
menganalisis data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara sebagai berikut.
1. Menganalisis faktor internal dan eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau.
2. Menyimpulkan hasil analisis mengenai faktor internal dan eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
BAB. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Pengamatan

1.2 Pembahasan
Pada keadaan ini, kacang hijau mendapat cahaya dengan intensitas yang sangat
besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian besar
hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang
batang kecambah 2,40 cm. Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada,
yang berarti pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang adalah yang
paling lambat. Tiga objek tidak tumbuh, hal ini mungkin disebabkan oleh biji
yang rusak atau mungkin juga hormon auksin yang tidak bekerja sama sekali
akibat kelebihan cahaya.

Apabila tanaman ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari, maka
kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditempatkan pada tempat
yang tidak terkena sinar matahari. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang batang kecambah di
tempat dengan intensitas cahaya rendah adalah 4,14 cm. Pada tempat yang gelap,
kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon
auksin yang terdapat pada biji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara
optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan kacang hijau menjadi sangat cepat
namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan kecambah pada
tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau
ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya
hijau, karena mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini
akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman
akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus
tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning (etiolasi).

BAB. 5 KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Dari data tabel yang tertera di atas dapat kami disimpulkan bahwa:
Adanya cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan karena tanpa
adanya sinar matahari maka tumbuhan tidak akan bisa melakukan proses
fotosintesis. Namun kebutuhan cahaya matahari setiap tanaman berbeda-beda
tergantung reaksi yang ditimbulkan. Sedangkan tanggapan tumbuhan terhadap
lamanya penyinaran disebut Fotoperiodame. Tumbuhan yang berada pada tempat
gelap akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Eriolani) jika
dibandingkan dengan tumbuhan yang berala darmpat yang serang. Hal ini terjadi
karena hormon auksin akan rusak bila tumbuhan tersebut terkena matahari
sehingga pertumbuhanya juga ikut menjadi terhambat.

1.2 Saran
Saat melakukan percobaan seperti ini tepatnya percobaan petumbuhan dan
perkembangan pada kecambah perlu memperhatikan hal-hal penting diantaranya
air dan udara yang cukup, cahaya matahari yang optimal dan pemilihan biji yang
bagus. Jika hal tersebut tidak terpenuhi, membuat biji akan tetap menjadi biji
dorman.
BAB. 6 LAMPIRAN

Tahap Persiapan

Di Tempat Terang Di Tempat Gelap

Anda mungkin juga menyukai