Disusun Oleh
Nama
Muhammad Suyadi
Kelas
XII IPA 1
Guru Pembimbing
Kabupaten Siak
NIS/NISN:
Disahkan
Pada hari:
Tanggal:
Mengetahui
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Dosis Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau” dengan benar dan baik. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi baik moral maupun material
dalam upaya penyelesaian laporan ini. Dalam kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Roslina Siregar selaku guru bidang studi Biologi yang telah membimbing serta
membina kami dalam melakukan penelitian ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung serta prospek interaksi pupuk terhadap tanaman. Dengan
berharap akan menjadi pokok bahasan yang baik untuk disajikan kepada pihak pembaca. Sasaran
utama dari makalah ini adalah untuk menjelaskan beberapa zat-zat yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
Segala daya upaya telah penulis kerahkan demi kesempurnaan tulisan ini. Namun, di sadari
bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan ini, terutama dalam penyajian data. Atas
dasar itu, maka sangat diharapkan kritk dan saran ysng membangun dari semua pihak yang
membaca tuisan ini. Semoga tulisan ini sedikit bermanfaat bagi pembaca guna mempeluas wawasan.
Penulis
i
By : Kelompok IV
Daftar Isi
ii
By : Kelompok IV
BAB 1
PENDAHULUAN
1
By : Kelompok IV
2. Adakah perbedaan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan oleh dosis pupuk pada
tanaman kacang hijau ?
3. Bagaimanakah pengaruh dosis pupuk yang berbeda pada tanaman kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dosis pupuk seperti nitrogen dan fosfor
pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau,
2. Untuk memperbanyak tumbuhan kacang hijau dengan mudah dengan varietas yang
bervariasi,
3. Untuk mengetahui perbedaan kecepatan panjang batang, panjang daun, dan lebar daun
pada tanaman kacang hijau,
4. Untuk membuat varietas bibit kacang hijau yang unggul.
1.4 Manfaat Penelitian
☞ Mengetahui kadar pupuk yang tepat untuk pertumbuhan kacang hijau,
☞ Untuk mendapatkan hasil tanaman kacang hijau yang unggul dan berkualitas,
☞ Sebagai media tanaman untuk proses pembelajaran,
☞ Dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa hari pada
tanaman kacang hijau
1.5 Hipotesis
✍ Pupuk urea berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan batang, panjang daun,dan
lebar daun pada tanaman kacang hijau,
✍ Kelebihan dosis pupuk membuat tanaman menjadi layu dan mati.
2
By : Kelompok IV
BAB II
Landasan Teoritis
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan
berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya
yang terjadi pada diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan
saat ini.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal
(irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain
disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.
Contohnya bayi yang baru lahir ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg.
Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih dari 150 cm dan berat
badan lebih dari 30 kg.
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler,
perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang
menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan munculnya bunga
atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ reproduksi
sehingga siap untuk menghasilkan keturunan.
Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi
dewasa. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis (Yunani, morpho = Bentuk;
Genesis = Asal).
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai
reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.
b. Perkecambahan
3
By : Kelompok IV
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen – komponen
biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji misalnya
radikula dan plumula.
Di dalam biji terdapat embrio atau calon individu baru yang dilingkapi dengan cadangan
makanan. Jika diamati, ada perbedaan struktur antara biji tumbuhan monokotil dengan
tumbuhan dikotil. Perhatikan Gambar 1.1.
4
By : Kelompok IV
α-
GA GA
amilase
Air
Radikula
Kotiledon
5
By : Kelompok IV
a. Tipe perkecambahan di atas tanah
(Epigeal)
Sumber :
www.google.com
Di cirikan dengan epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji
dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah.
Contohnya adalah perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
Sumber : www.google.com
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot
yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
6
By : Kelompok IV
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ
yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Pertumbuhan Primer, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau ujung batang. Titik tumbuh primer
telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem apikal. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, dan bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Terdapat dua jenis
jaringan meristem, yaitu:
7
By : Kelompok IV
a. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan
pertumbuhan primer.
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang sering kita
temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau
menambah diameter dari bagian tumbuhan. Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae. Contoh yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang
dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
Sumber :www.gudangmateri.com
8
By : Kelompok IV
Gambar 1.7 Daerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi.
Sumber : www.gudangmateri.com
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
9
By : Kelompok IV
2. Pertumbuhan Sekunder
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke
arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-
jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.
Bagian xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam
lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
10
By : Kelompok IV
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis
atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat
dari pertumbuhan kulit.
Gambar 1.8 Lingkaran tahun karena aktivitas xilem sekunder Gambar 1.9 Irisan melintang batang waru
Berdasarkan titik tumbuh tumbuhan, terdapat dua teori titik tumbuh pada tumbuhan, yaitu
1) Teori Histogen
Teori ini dikemukakan oleh Hanstein. Teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan organ
tubuh tumbuhan dibentuk oleh tiga lapisan pembentuk jaringan, yaitu:
Teori ini dikemukakan oleh Schmidt yang menyatakan bahwa pertumbuhan organ tubuh
tumbuhan yang dibentuk ada dua lapisan pembentuk jaringan, yaitu :
11
By : Kelompok IV
a) Tunika, yakni lapisan luar yang membentuk epidermis dan korteks.
b) Corpus, yakni lapisan dalam yang membentuk stele.
Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar (Gambar 1.5). Pada
tumbuhan dikotil berkayu, pertumbuhan sekunder terjadi karena adanya aktivitas sel-sel
meristem diantara xilem dan floem. Xilem dibentuk ke arah dalam dan floem dibentuk ke arah
luar. Pertumbuhan di bagian dalam lebih cepat daripada pertumbuhan di bagian luar, sehingga
mengakibatkan jaringan epidermis dan korteks pada kulit terluar akan rusak (pecah).
Sumber : www.gudangmateri.com
12
By : Kelompok IV
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan hasil interaksi kompleks dua
faktor, yaitu factor dalam atau internal dan faktor luar atau eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan sendiri yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Faktor
itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intraseluler dan interseluler. Yang termasuk faktor
intraseluler adalah sifat menurun atau faktor hereditas, sedangkan yang termasuk faktor
interseluler adalah hormon.
Faktor luar atau eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah air,
tanah, mineral, kelembapan udara, suhu udara, cahaya, dan lain-lain. Ukuran dan bentuk tubuh
tumbuhan banyak dipengaruhi olehsifat menurun atau sifat hereditas. Sifat menurun tersebut
disebut gen, yang terdapat didalam setiap kromosom yang ada didalam inti sel.
1. Faktor Internal
Setiap tumbuhan mempunyai struktur dan morfologin tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor intrasel yang terkandung dalam gen sebagai pembawa sifat atau yang lebih dikenal
sebagai faktor hereditas. Selain faktor intrasel terdapat juga faktor intersel, berupa zat tumbuh
atau dikenal dengan hormon tumbuh yang terdapat dalam tubuh tumbuh-tumbuhan. Hormon-
hormon tumbuha inilah yang akan mengatur arah dan kecepatan pertumbuhan, termasuk
kapan tumbuhan bernunga, kapan buah akan masak, dan kapan daun akan gugur. Beberapa
hormon tumbuhan tersebut adalah auksin, sitokinin, giberelin, asam absisat (ABA), dan etilen.
a. Faktor Genetis
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung
lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
b. Hormon
Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal juga dengan fitohormon, adalah sekumpulan
senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat
oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan
dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah
pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Hormon berasal dari
bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat.
13
By : Kelompok IV
tertentu (endokrin) sebagaimana pada hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan-
jaringan tertentu. Penyebarannya pun tidak harus melalui pembuluh, karena
hormon tumbuhan dapat ditransfer melalui sitoplasma atau ruang antarsel.
I. Kelompok Hormon
Terdapat ratusan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang
dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen. Pengelompokan
dilakukan untuk memudahkan identifikasi, dan didasarkan terutama berdasarkan
efek fisiologi yang sama, bukan semata kemiripan struktur kimia. Pada saat ini
dikenal lima kelompok utama hormon tumbuhan, yaitu auksin (bahasa Inggris:
auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH),
dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Tiga kelompok yang pertama bersifat
positif bagi pertumbuhan pada konsentrasi fisiologis, etilena dapat mendukung
maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat
(inhibitor) pertumbuhan. Selain kelima kelompok itu, dikenal pula kelompok-
kelompok lain yang berfungsi sebagai hormon tumbuhan namun diketahui bekerja
untuk beberapa kelompok tumbuhan atau merupakan hormon sintetik, seperti
brasinosteroid, asam jasmonat, asam salisilat, dan poliamina. Beberapa senyawa
sintetik berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan).
Ada 9 auksin indol, 14 sitokinin, 52 giberelin, tiga asam absisat, dan satu etilena
yang dihasilkan secara alami dan telah diekstraksi orang. ZPT sintetik ada yang
memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda.
Dalam praktik, seringkali ZPT sintetik (buatan manusia) lebih efektif atau lebih
murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi ZPT
alami.
14
By : Kelompok IV
a. Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol dan derivat-
derivatnya.
Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena
sativa).
Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung tumbuhan).
Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang
15
By : Kelompok IV
Gambar 1.11
Sumber : bebas.ui.ac.id
b. Gibberellin
Gibberellin merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella
fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun
1926.
Fungsi gibberellin, yaitu:
c. Sitokinin
Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain.
16
By : Kelompok IV
5. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat
kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
d. Gas Etilen
Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang dalam keadaan normal berbentuk
gas.
Fungsi gas etilen, yaitu:
f. Kalin
g. Asam Traumalin
meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka
tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Perlu Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam
askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan
berfungsi sebagai koenzim.
II. Manfaat
2. Faktor Eksternal
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
18
By : Kelompok IV
a. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan.
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses
osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
Fungsi air antara lain:
1. Untuk fotosintesis.
2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium reaksi enzimatis
3. Membantu proses perkecambahan biji.
4. Menjaga (mempertahankan kelembapan).
5. Untuk transpirasi.
6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.
7. Menghilangkan asam absisi.
8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara
tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
19
By : Kelompok IV
Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai
dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak
berkembang, dan batang tidak kukuh.
Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun
berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga
daun menjadi pucat.
Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan
terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar
tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
Berbunga jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu, misalnya kastuba
(Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas), nanas (Ananas commosus),
Bunga Rami, dan padi (Oryza sativa). Panjang hari harus kurang dari 11 hingga 15
jam agar pembungaan terjadi.
Sumber : www.google.com
20
By : Kelompok IV
Berbunga jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu, misalnya tanaman
jarak (Rhicinus communis), Bunga Teropong, dan kentang (Solanum tuberosum).
Panjang hari harus lebih dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.
21
By : Kelompok IV
d. Tumbuhan hari netral (neutral day plant)
Berbunga tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan
saja dalam setahun, misalnya jagung (Zea mays).
Sumber :www.google.com
d. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
Suhu optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk
pertumbuhan.
Suhu minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat
tumbuh.
Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih
dapat tumbuh.
22
By : Kelompok IV
e. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan
f. Oksigen
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi
Fototropisme
Yaitu peristiwa pergerakan tumbuhan kearah datang nya cahaya. Cholodny dan Went
menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin secara lateral dari
bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena cahaya. Dengan demikian,
jumlah auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak daripada di bagian yang terang.
23
By : Kelompok IV
Geotropisme
Adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan yang terdiri atas : geotropisme
positif (gerak akar yang mengarah ke pusat bumi) dan geotropism negative (menjauhi pusat
bumi).
Pemakaian berbagai macam fitohormon pada stek daun, batang dan akar dapat
merangsang pertumbuhan akar, seperti auksin Indole Butirat, dan asam Naftalena Asetat.
Partenokarpi
Apikal dominan
Merupakan suatu gejala bahwa selama pucuk batang (tunas terminal) masih ada,
pertumbuhan tunas samping (tunas lateral) akan terhambat. Kalau tunas terminal
dihilangkan, tunas ketiak daun akan segera tumbuh. Pengaruh tunas pucuk (terminal) yang
menekan tunas lateral disebut apikal dominan.
Peluruhan
Peluruhan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada bagian tumbuhan, seperti
pada daun, buah, dan bunga. Peluruhan akan berlangsung karena terbentuknya suatu
lapisan melintang yang sel-sel parenkimnya terpisah karena proses penuaan. Lapisan
tersebut dinamakan lapisan peluruh pada tangkai daun, bunga dan buah. Jika helaian daun
dipotong, tangkai daun akan meluruh karena hilangnya persediaan auksin pada daun. Akan
tetapi, jika diberi auksin, peluruhan dapat dihambat.
24
By : Kelompok IV
d. Interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal
Interaksi antara faktor internal dan faktor eksternal menghasilkan suatu pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Misalnya, pengatutan pertumbuhan akar ke
bawah, sedangkan batang dan cabang tumbuh ke arah datangnya cahaya matahari, atau
pengaturan pembungaan pada saat (musim) tertentu. Faktor internal dan faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan membentuk tiga tingkat
pengendalian, yaitu tingkat intraseluler, tingkat interseluler, dan tingkat lingkungan.
Pengendalian pada tingkat intraseluler terjadi didalam sel, meliputi pengendalian
genetika pertumbuhan dan perkembangan. Pengendalian pada tingkat interseluler terjadi di
antara sel yang dilakukan oleh hormon tumbuhan, vitamin, dan makanan.penegndalian pada
tingkat lingkungan yang dilakukan faktor-faktor eksternal terjadi di luar tubuh makhluk hidup.
Interaksi antara faktor eksternal dan faktor internal juga dimanfaatkan untuk
meningkatkan hasil pertanian. Misalnya, dalam mengatasi perebahan tanaman sereal agar hasil
panen meningkat. Para petani juga dapat memanfaatkan hormone pertumbuhan untuk mengatur
masa penyimpanan hasil panen buah-buahan. Dalam bidang lingkungan, pengetahuan tentang
interaksi antara faktor eksternal dan faktor internal dapat digunakan untuk konservasi hutan.
Misalnya, dalam usaha penyiapan bibit untuk reboisasi.
25
By : Kelompok IV
2.2 Kacang Hijau
Kacang hijau
Sumber : id.wikepedia.org
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Genus: Vigna
Spesies: V. radiate
Nama binomial
Vigna radiata
R. Wilczek
Sinonim
26
By : Kelompok IV
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan
sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-
onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di
kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup
lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan
dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi
mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral
penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak
tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh mereka yang memiliki masalah kelebihan berat badan.
Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24%. Dalam menu masyarakat sehari-hari,
kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Secara tradisi, ibu-ibu hamil
sering dianjurkan mengonsumsi kacang hijau agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat.
Pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel rambut memerlukan gizi yang baik terutama protein dan
karena kacang hijau kaya akan protein, maka keinginan untuk mempunyai bayi berambut tebal
akan terwujud.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang
hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan
makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik.
Lemak kacang hijau tersusun dari 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak
jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan. Awalnya vitamin B1
dikenal sebagai anti beri-beri, selanjutnya dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk
membantu proses pertumbuhan.
27
By : Kelompok IV
Defisiensi vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat
berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang
banyak mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan pada pertumbuhan tubuh dapat
diperbaiki.
Dengan mengkonsumsi kacang hijau maka akan membantu meningkatkan nafsu makan dan
memperbaiki saluran pencernaan, karena secara tidak langsung, peran tersebut sangat berkaitan
dengan efek perbaikan pertumbuhan tubuh.
SUMBER ENERGI
Kacang hijau juga dapat dijadikan sebagai sumber energi karena mengandung vitamin B1. Vitamin
B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah
menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1 tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah
karbohidrat.
Kacang Hijau dapat memaksimalkan kerja syaraf yang terganggu akibat oksidasi karbohidrat yang
terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung
vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu
memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Hal itu mirip dengan tanda-tanda orang yang
sedang stress.
Kacang hijau juga mengandung vitamin B2 yang membantu penyerapan protein di dalam tubuh .
Salah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan protein di dalam
tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan protein sehingga penyerapannya
menjadi lebih efisien.
Tidak kalah dengan kacangnya, kecambah kacang hijau juga memiliki manfaat antara lain:
28
By : Kelompok IV
c. Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. karena bersifat
alkalis (basa).
29
By : Kelompok IV
2.3 Pupuk Urea
Sumber : www.google.com
Spesifikasi
Higroskopis
Mudah larut dalam air
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal
berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air
dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat
kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian
setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
30
By : Kelompok IV
Kegunaan pupuk Urea
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman
untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
3. Menambah kandungan protein tanaman
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman
perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen yaitu :
1. Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari
ujung daun menjalar ke tulang daun
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian
bawah terus ke bagian atas
4. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya
Nitrogen dalam urea dihidrolisis dengan H2SO4 dan NH3 yang terbentuk didestilasi dari larutan
alkali.Destilat ditampung dalam larutan H2SO4 dan kelebihan asam dititrasi kembali. Titik akhir titrasi
tercapai bila warna lembayung dari indicator campuran merah metal biru metal, berubah menjadi
lembayung kehijauan.
Pengertian pupuk secara umum ialah : suatu bahan yang bersifat organic ataupun anorganik, bila
ditambahkan kedalam tanah atau ke tanaman, dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologi
tanah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Dari batasan ini diambil pengertian bahwa penambahan bahan pasir ke tanah yang mengandung
kadar liat yang tinggi dapat merobah sifat fisis tanah yakni adanya perbaikan porositas tanah.
Penambahan bahan kapur ketanah yang masam dapat meningkatkan pH tanah, terjadi perbaikan
sifat kimiawi tanah dan penambahan bahan lainnya. Disini pasir dan kapur termasuk bahan pupuk
dalam arti luas (Hasibuan,2006).
Pemupukan berarti Cara-cara atau motode serta usaha-usaha yang dilakukan dalam pemberian
pupuk atau unsure hara ke tanah atau ketanaman yang sesuai yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman normal (Hasibuan,2006). Sumber unsur nitrogen sebenarnya cukup
banyak terdapat di atmosfir, yaitu lebih kurang 79,2 persen dalam bentuk N2 bebas, namun
demikian unsure N ini baru dapat digunakan oleh tanaman setelah mengalami perubahan
31
By : Kelompok IV
kebentuk yang terikat yang kemudian dalam bentuk pupuk. Sumber utama dari Nitrogen berasal
dari N2 atmosfir yang terikat
Pupuk Urea yang dikenal dengan nama rumus kimianya NH2CONH2 pertama kali dibuat
secara sintetis oleh Frederich Wohler tahun 1928 dengan mereaksikan garam cyanat dengan
ammonium hydroxide.
Pupuk urea yang dibuat PT Pusri merupakan reaksi antara karbon dioksida (CO2) dan
ammonia (NH3). Kedua senyawa ini berasal dari bahan gas bumi, air dan udara. Ketiga bahan baku
tersebut meruapakan kekayaan alam yang terdapat di Sumatera Selatan.
Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor (±150 atmosfir) yaitu
dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2, penyerapan CO2 dan metanasi. Reaksi
reforming ini dilakukan dalam 2 tingkatan yaitu :
Tingkat Pertama :
Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal dalam dapur reforming
pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Tingkat Kedua :
Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di dalam reformer kedua, hal
ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi reforming dan untuk memperoleh campuran gas
yang mengandung nitrogen (N)
2 CH4 + 3 O2 ---> 12 N2
2 CO + 4 H2O ---> 12 N2
lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter CO untuk
mengubah CO menjadi CO2
32
By : Kelompok IV
CO + H2O ---> CO2 + H2
larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku pembuatan urea.
Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus dihilangkan yaitu dengan
cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali
Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada tekanan 150
atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.
Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini direaksikan dalam reaktor urea
dengan tekanan 200-250 atmosfer.
Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu ±25 menit. Proses selanjutnya adalah
memisahkan urea dari produk lain dengan memanaskan hasil reaksi (urea, biuret, ammonium
karbamat, air dan amoniak kelebihan) dengan penurunan tekanan, dan temperatur 120-165 derajat
Celsius, sehingga ammonium karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan
mendapatkan urea berkonsentrasi 70-75%.
Untuk mendapatkan konsentrasi urea yang lebih tinggi maka dilakukan pemekatan dengan cara:
1. Penguapan larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa udara, tekanan 0,1 atmosfir
mutlak), sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal.
2. Memisahkan kristal dari cairan induknya dengan centrifuge
33
By : Kelompok IV
3. Penyaringan kristal dengan udara panas
Untuk mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka kristal urea dipanaskan
kembali sampai meleleh dan urea cair lalu disemprotkan melalui nozzle-nozzle kecil dari bagian atas
menara pembutir (prilling tower).
Sementara tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan udara dingin ke atas
sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi butir urea yang keras dan padat.
34
By : Kelompok IV
BAB III
Metodologi Penelitian
35
By : Kelompok IV
3. Pemberian Dosis Pupuk Pada Tanaman
✎ Polibeg 1 = Netral
1
✎ Polibeg 2 = 12 sdt
1
✎ Polibeg 3 = 10 sdt
1
✎ Polibeg 4 = 6 sdt
1
✎ Polibeg 5 = 4 sdt
1
✎ Polibeg 6 = 2 sdt
1
✎ Polibeg 7 = 1 6 sdt
3
✎ Polibeg 8 = 1 8 sdt
1
✎ Polibeg 9 = 1 4 sdt
1
✎ Polibeg 10 = 1 8 sdt
2.5 Variabel
2.5.1 Variabel kontrol
Perlakuan yang dibuat sama seperti :
☞ Jenis tanah
☞ Tanaman kacang hijau
☞ Penyiraman
☞ Sinar matahari
☞ Media tanam
☞ Polybag
☞ Jumlah tanaman
2.5.2 Variabel bebas
Penelitian ini melakukan perlakuan yang berbeda atau tidak sama yaitu: pemberian
ukuran pupuk yang berbeda pada setiap tanamannya.
36
By : Kelompok IV
2.5.3 Variabel terikat
Variable terikat seperti Perumbuhan tanaman kacang hijau :
☞ Panjang batang
☞ Jumlah daun
☞ Panjang daun
☞ Lebar daun
2.6 Parameter
☞ Panjang Batang
☞ Panjang Daun
☞ Lebar Daun
☞ Jumlah Daun
37
By : Kelompok IV
2.7 Tata Letak Penelitian
38
By : Kelompok IV
BAB IV
Hasil Penelitian
Rata - Rata
No Perlakuan
a b
1 P1 15 15
2 P2 16 12
3 P3 13 12
4 P4 8.4 11
5 P5 12 8.3
6 P6 17 15
7 P7 14 15
8 P8 15 14
9 P9 11 5.9
10 P10 11 4
4.2.1 B. Grafik
Panjang Batang
20
15
10 a
5 b
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Perlakuan
4.2.1 C. Pembahasan
Dari data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa P6 memiliki panjang batang yang lebih dari yang lainnya. Itu
berarti apabila tanaman kacang hijau diberi takaran pupuk yang sedang akan membuat panjang batang menjadi
menjadi tinggi. Sedangkan untuk tanaman kacang hijau yang diberi takaran pupuk yang lebih atau banyak, maka
batang akan menjadi pendek. Ini berarti pupuk urea sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang batang
kacang hijau Karena pupuk urea lebih banyak mengandung unsur hara nitrogen yang kadarnya lebih tinggi dari
unsur lainnya. Kandungan unsur hara nitrogen tersebut sangat diperlukan oleh setiap tanaman, khususnya pada
masa pertumbuhan. Zat nitrogen tersebut juga membantu metabolisme tanaman.
40
By : Kelompok IV
4.2.2 A. Panjang Daun
Rata – Rata
No Perlakuan
a B
1 P1 0.7 1
2 P2 0.9 1.4
3 P3 2 2
4 P4 1.6 1
5 P5 1.3 1.2
6 P6 1.2 1
7 P7 0.8 1.3
8 P8 1.8 1.89
9 P9 0.6 0.4
10 P10 1.4 1
4.2.2 B. Grafik
Panjang Daun
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1 a
0.8
0.6 b
0.4
0.2
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Perlakuan
4.2.4 C Pembahasan
Dari data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa P3 memiliki panjang daun lebih dari yang lainnya.
Sedangkan pada tanaman kacang hijau yang memiliki takaran lebih atau banyak mempunyai panjang daun
pendek. Hal ini menandakan bahwa kandungan unsur pada pupuk tidak terlalu berpengaruh terhadap
pertumbuhan panjang daun pada tanaman.
41
By : Kelompok IV
4.2.3 A. Lebar Daun
Rata - Rata
No Perlakuan
a b
1 P1 0.9 1.6
2 P2 1.1 0.9
3 P3 1.2 1
4 P4 1 0.8
5 P5 1.1 1.4
6 P6 1 0.6
7 P7 1 1.2
8 P8 1.1 1.5
9 P9 0.4 0.2
10 P10 0.5 0.4
4.2.3 B. Grafik
Lebar Daun
1.6
1.4
1.2
1
0.8 a
0.6
b
0.4
0.2
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Perlakuan
4.2.3 C Pembahasan
Dari data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa P1 memiliki lebar daun yang lebih dari yang lainnya.
Sedangkan untuk tanaman yang memiliki takaran yang lebih mempunyai lebar daun yang pendek. Karena daun
yang ada pada tanaman mati, sehingga tanaman tersebut mempunyai lebar daun yang pendek.
42
By : Kelompok IV
4.2.4 A.Jumlah Daun
Rata - Rata
No Perlakuan
a b
1 P1 2 2
2 P2 2 2
3 P3 2 2
4 P4 2 2
5 P5 2 2
6 P6 2 2
7 P7 2 2
8 P8 2 2
9 P9 1.7 1.4
10 P10 1.4 1.4
4.2.4 B. Grafik
Jumlah Daun
2
1.5
1 a
b
0.5
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Pelakuan
4.2.4 C Pembahasan
Dari data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semua jumlah daun hampir sama. Kecuali untuk P9
dan P10. Itu karena takaran pupuk yang berlebih sehingga membuat daun menjadi gugur dan mati.
43
By : Kelompok IV
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan terhadap tanaman kacang hijau dengan menggunakan takaran pupuk yang
berbeda dapat disimpulkan bahwa tidak semua tanaman yang diberi pupuk dengan dosis yang berbeda akan
berbeda pula tingkat kesuburannya. Tetapi jika tanaman tersebut kelebihan dosis maka akan cepat mati dan
membusuk seperti yang terlihat pada tabel panjang batang, panjang daun, lebar daun, dan jumlah daun yzng
memiliki grafik naik turun. Itu menandakan bahwa pupuk sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau.
5.2 Saran
Dari hasil percobaan yang telah dilaksankan dapat disarankan sebagai berikut :
1. bila melakukan suatu percobaan, di harapkan dapat mengontrol setiap hari. Agar tanaman terawat
dalam penyiraman.
2. Saya berharap semoga sekolah ini lebih maju fasilitasnya agar lebih mudah untuk belajar dan
melakukan suatu kegiatan sperti melakukan percobaan tentang pertumbuhan kacang hijau. Semoga
sekolah ini dapat memberikan tempat untuk melakukan percobaan agar percobaan tsb lebih bagus dan
terampil daripada percobaan yang saya lakuakan dgn alat-alat yg sederhana pula hasilnya kurang
memuaskan
3. Bagi pelajar biologi SMAN 09 Siak yang sedang praktek atau belajar di labortorium, di harapakan tidak
mngusik tanaman kacang hijau yang ada di ruangan tersebut.
44
By : Kelompok IV
Daftar Pustaka
Aryulina, Diah. 2004. Biologi SMA untuk kelas XII. Jakarta : Esis.
Irwan, Aep Wawan. 2005. Kebutuhan Air, Iklim, dan Waktu Tanam Kedelai, Kacang Tanah, dan
Kacang Hijau. (http://www.pustaka.unpad.ac.id,)
Tjitrosoepomo, Gembong. 1986. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
http://edvanistichori.wordpress.com/2010/05/02/literatur-fisiologi-timbuhan-unsur-hara-esensial-
untuk-perkembangan-tumbuhan/ Diakses pada tanggal 13 September 2011
Yusa, 2011. Advanced Learning Biology 3A For Grade Senior High School.Bandung:Facil.
iii
By : Kelompok IV