GEOTROPISME
LAPORAN
OLEH:
SALWA KHOVIVAH MANURUNG
220301074
AGROTEKNOLOGI-2
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
NIP. 196505181992032091
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
laporan pratikum yang berjudul “Geotranpormasi” ini dengan baik tanpa ada
hambatan.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Ir.Meiriani. MP selaku dosen
penanggungjawab Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan serta abang dan kakak asisten
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
saya mengharapakan kritik dan saran untuk laporan ini. Demikian yang dapat saya
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………….……...………………………..i
KATA PENGANTAR……...……………….………………………………….………….……ii
DAFTAR ISI………………………………….……………………………...…………………iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang…………..….…………...…………………….………………………...1
Tujuan Percobaan……………………...……………….………………………………..2
Kegunaan Penulis……………………...……………….………………………………..2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Botani Tanaman Jagung…………………………………………………………………3
1.2 Syarat Tumbuh Tanaman Jagung…………………………………………………….......6
a. Iklim……………………………………………………………………………………..6
b. Tanah…………………………………………………………………………………….7
2.1. Geotropisme…………..…………………………………………………………………8
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
perakaran yang dimiliki oleh jagung adalah akar serabut yang memiliki tiga
macam akar, diantaranya adalah akar seminal, akar penyangga, dan akar adventif.
Metode pipa tunggal merupakan salah satu metode budidaya vertikultura atau
sebagai tempat tumbuh tanaman terbukti efektif dan berhasil dilakukan serta
mampu bereaksi terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilita. Iritabilitas pada
tumbuham disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami
penebalan. Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang
(stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak
yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel.
Gerak etionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar.
contohrangsangan dari luar adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll. Gerak higrokopis
Pada tropisme, respon ini tergantung pada arah sumber stimulus serta sifat
tumbuhan tersebut akan tumbuh menuju arah stimulus dan apabila dianggap
berbahaya maka akan tumbuh menjauh dari stimulus. Tropisme berasal dari
sebagian area organ tum-buhan, contohnya akar, tumbuh cenderung lebih cepat
maupun kea rah berlawanan dari gravitasi maupun ke arah berlawanan dari gravitasi.
Hidrotropisme ialah suatu sifat pertumbuhan terarah dari tumbuhan akan stimulus air.
Jenis tropisme ini bersifat penting pada tumbuhan karna fungsinya yaitu sebagai
perlindungan dari kondisi kekeringan melalui sifat hidrotropisme positif dan kelebihan
Tujuan Pratikum
Adapun tujuan pratikum ini adalah untuk pengaruh ransangan gravitasi bumi
Kegunaan penulisan
Tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi syarat komponen
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Botani Tanaman Jagung
Tanaman jagung adalah tanaman rumput-rumputan dan berbiji tunggal
dengan batang kasar dan tingginya sekitar 0.6-3 m. tanaman jagung termasuk
Graminaceae, Genus: Zea, dan Spesies: Zea mays L. ( Paeru dan Dewi,2017).
tepatnya dari negara Meksiko. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman
untuk pakan ternak, serta bahan dasar industri makanan dan minuman, tepung,
minyak, dan lain-lain. Tanaman jagung mulai digencarkan untuk ditanam dalam
padi. Biji jagung kaya akan karbohidrat. Kandungan karbohidrat dapat mencapai
80% dari seluruh bahan kering biji. jagung merupakan tanaman tegak dan muda
terlihat sebagaimana sorgum dan tebu namun tidak seperti padi dan gandum.
batang beruas-ruas Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku
batang. Jagung terdiri dari akar, batang, daun, bunga Tanaman jagung memiliki
berada pada kisaran 2m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar
dapat berdiri tegak pada tanah dan sebagai penyerapan unsur hara dan air ke
batang. Tanaman Jagung memilik tiga tipe akar, yaitu akar seminal yang tumbuh
dari embrio dan radikula, akar advenfit yang tumbuh dari buku batang bagian
terbawah pada batang, dan akar udara (brace root) (Gadmor, 2016).
Jagung semi (baby corn) adalah tongkol jagung yang dipetik ketika
masih sangat muda dan sebelum biji terbentuk. Pada prinsipnya baby corn dapat
dihasilkan dari setiap jenis jagung. Namun untuk mendapatkan hasil baby corn
yang tinggi diperlukan jenis jagung yang khusus. Baby corn dipanen pada umur
yang relatif muda, 9 yaitu sebelum tongkol mengalami pembuahan dan masih
lunak. Baby corn memiliki umur produksi yang lebih singkat sehingga dalam
dengan kelobot atau tanpa kelobot atau berupa produk olahan yang disajikan
tegaknya tanaman. Batang jagung beruas dan pada bagian pangkal batangnya
beruas pendek, jumlah ruas batang berkisar 8–21 ruas, tergantung dari
Curah hujan yang rendah berakibat terhadap kurangnya ketersediaan air tanah
populasi juga dapat berpengaruh terhadap tinggi tanaman jagung dengan jumlah
90.000 tanaman/ha 2-3 cm lebih tinggi daripada tanaman jagung dengan jumlah
daun runcing (acutus), tepi daun rata (integer). Diantara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Fungsi ligula adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun
dan batang. Daun jagung memanjang dan keluar dari buku-buku batang. Daun
terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah daun, dan helaian daun.
jantan dan betina terdapat dalam satu tanaman tetapi letaknya terpisah. Bunga
bunga betina tersimpan pada tongkol yang terletak kira-kira pada pertengahan
Tanaman jagung bersifat protandrus yaitu tepung sari terlepas dari malai
sebelum periode rambut-rambut putik pada tongkol siap untuk diserbuk. Hal ini
pada tanaman jagung, terutama untuk mendapatkan serbuk sari yang masih
viabel pada saat penyerbukan. Umumnya jagung yang tumbuh pada lingkungan
optimal selang waktu keluarnya serbuk sari dan terbentuknya rambut adalah 2- 4
hari dan pada kondisi yang demikian hasil yang dicapai sangat maksimal.
Sebaliknya pada kondisi lingkungan yang tidak optimal dijumpai periode yang
6
A. Iklim
basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU
hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman
ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata
Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan
cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang
matahari. Sinar matahari yang baik mencapai l00 % (tempat terbuka). Tanaman
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah
(Dedi,2018).
Jagung manis harus mendapatkan sinar matahari yang cukup agar hasil
bijinya manis sempurna. Jagung manis memerlukan suhu antara 21-30 derajat
celcius. Pertumbuhan ideal jagung manis memerlukan suhu optimum antara 23-
perkecambahannya. (Fitrianti,2016).
Curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung pada umumnya antara
7
200 sampai dengan 300 mm per bulan atau yang memiliki curah hujan tahunan
antara 800 sampai dengan 1200 mm. Saat tanam jagung tidak tergantung pada
B. Tanah
Tanaman jagung dapat tumbuh di segala kondisi tanah, mulai dari marjinal
hingga subur. Namun, untuk hasil produksi yang lebih baik, tanaman jagung akan
optimal jika dibudidayakan di tanah yang subur, kaya humus, gembur, dan
mengandung kapur. Tanaman jagung membutuhkan air yang harus selalu tersedia
namun tidak terlalu menggenang. Air ini dosisnya bisa lebih banyak apabila jagung
Tanaman jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah, Jagung akan lebih
baik pada tanah yang subur, gembur dan kaya akan humus serta aerasi dan drainase
yang baik. Pada tanah yang memiliki kandungan debu yang banyak mengandung hara
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol, latosol, dan
Grumosol. Namun yang terbaik untuk pertumbuhan jagung adalah Latosol. Keasaman
tanah antara 5.6-7.5 dengan aerasi dan ketersediaan air yang cukup serta kemiringan
optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. pH tanah antara 5,6- 7,5. Aerasi dan
ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Dan ketinggian antara 1000-
1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50- 600 m 12 dpl (Fabians et al., 2016)
8
2.1. Geotropisme
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan. Gerak nasti terdiri dari fotonasti, seismonasti, dan
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang
(Restuati, 2021).
pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar.
Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan
auksin. Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat
berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan
tumbuhan pada akar. Pada perlakuan 96 jam gerak bagian tumbuhan juga
berubah. Meskipun sebagian dari kecambah ada yang mati. Selaindaun dan
akar yang tidak tumbuh disini juga melihat bahwa sebagian dari kecambah
air pada medium basah kering yang berpengaruh positif terhadap panjang
Pertani Universitas Sumatra Utara pada hari Kamis tanggal 17 Mei 2023
Adapun bahan yang digunakan untuk pratikum ini Adapun bahan yang
digunakan pada percobaan ini adalah biji jagung yang sudah dikecambahkan selama
3 hari sebanyak 50 biji untuk bahan pratikum, kertas tissue sebagai lapisan lempeng
kaca.
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah lempeng kaca
Prosedur Percobaan
Diambil 2 buah lempeng kaca, lapisi dengan kertas tissue lalu basahi sampai
lembab
Ikat kecambah jagung pada tiap titik pertemuan karet gelang dengan arah
Dimasukkan kedua lempeng kaca ke kamar gelap selama 48 jam, setelah itu
Dipotong semua akar kecambah jagung pada salah satu lempeng sepanjang 3mm
11
Diputar kedua lempeng kaca sebesar 90o searah jarum jam sehingga kedudukan
Hasil
Gelap Gelap
Terang Terang
13
Pembahasan
gerakan nastisme, gerakan kemotropisme, dan gerakan nutasi. Hal ini sesuai dengan
literatur dari Prihato (2013) yang menyatakan bahwa gerak nasti adalah gerak bagian
tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti terdiri
dari fotonasti, seismonasti, dan niktinasti. Gerak triopisme adalah gerak bagian
tumbuhan yang dipengaruhi arah datang nya rangsangan. Gerak tropisme dibedakan
tumbuhan akan merespon gaya gravitasi dengan cara tertentu. Misalnya akar tumbuhan
akan tumbuh menuju kebawah, sedangkan batang tumbuhan akan menuju keatas. Hal
ini sesuai dengan literatur dari Restuati (2021) yang menyatakan bahwa geotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika
gravitasi pada tumbuhan. Dengan mempelajari perubahan posisi dan distribusi butiran
amilum dan sel statolith, dapat diamati bagaimana tumbuhan merespon gravitasi dan
menghasilkan gerakan geotropism. Hal ini sesuai dengan literatur dari Wiraatmaja
(2017) yang menyatakan bahwa tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah
14
dengan pengendapan statolit. Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran
pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar. Adanya
penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin. Namun,
tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang
disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi
perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar
mengubah orientasi pengaruh gravitasi pada tumbuhan sedang diamati. Hal ini
dilakukan untuk menguji akah tumbuhan merespon arah gravitasi baru dan melihat
gravitasi yang berubah. Hal ini sesuai dengan literatur dari Zebua (2016) yang
menyatakan bahwa pada perlakuan 48 jam, akar kecambah dipotongdan diputar 90o,
tumbuhan pada akar. Pada perlakuan 96 jam gerak bagian tumbuhan juga berubah.
Meskipun sebagian dari kecambah ada yang mati. Selain daun dan akar yang tidak
tumbuh disini juga melihat bahwa sebagian dari kecambah tersebut ada yang
tumbuhan yang saling terkait. Geotropisme mengatur orientasi pertumbuhan akar dan
akar ke arah sumber air. Keduanya berperan penting dalam membantu tumbuhan
mendapatkan air dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan
15
hidup mereka. Hal ini sesuai dengan literatur dari Marisa (2022) yang menyatakan
bahwa salah satu faktor yang menyebabkan sifat geotropisme mengalahkan sifat
hidrotropisme pada jagung (Zea mays) adalah terdapatnya kandungan air pada
medium basah kering yang berpengaruh positif terhadap panjang radikula, namun
tumbuhnya.
Hormon yang dipakai pada geotropisme adalah hormon auksin karena hormon
tersebut terkumpul dibagian bawah tumbuhan lebih banyak dibandingkan diatas. Dapat
diketahui bahwa hormon auksin berfungsi sebagai pertumbuhan akar. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Purwanti (2014) yang menyatakan hormon auksin berperan
dalam proses pemanjangan sel, terdapat pada titik tumbuh pucuk tumbuhan yaitu pada
ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Dalam kegiatan pembudidayaan tanaman
Berdasarkan dari tabel perlakuan 96 jam dapat dilihat pertumbuhan akar menjadi
bengkok dikarenakan akarnya sedang melakukan proses tumbuh kembali. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Devlin (2013) yang menyatakan bahwa saat tudung akar
beregenerasi, geotropisme pada akar dipuihkan. Jika setengah dari ujung akar tanaman
jagung dipotong, akar (paada posisi horizontal maupun vertical akan berkembang
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas sebagai berikut:
positif
Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak
Perlakuan 48 jam, akar kecambah dipotong dan diputar 90o, tujuan dilakukan
akar.
sumber air.
6. Hormon yang dipakai pada pratikum geotropism adalah hormon auksin. Hormon
7. Alasan akar membengkok karean setelah dipotong, akar akan tumbuh kembali
DAFTAR PUSTAKA
Desy Fajar Faricea, 2020 “Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Tapioka Dan
Muhammadiyah Malang.
Elia Retno Fitriani, Rusia Wirosoedarmo, J Bambang Rahardy, Ary Mustofa, 2013
Brawijaya.
Hanifa Mrista, Salni, Shila Gustifa, 2022 “Studi Geotropisma Versus Hidrotropisma
pada Radikula Jagung (Zea mays L Var. Saccharata) Dengan Metode Slang
Ifan Prasya, 2022 “4 Syarat Tumbuh Jagung Agar Tumbuh Optimal” Universitas
Sebelas Maret.
Ir. Wayan Wiraatmaja, MP, 2017 “Pengertian dan Macam-macam Gerak Tumbuh”
Univeritas Udayana
18
Malang.
Ninuk Herlina dan Amelia Prasetyorini, 2020 “ Pengaruh Perubahan Iklim Pada Musim
Nurhidayat, 2020 “ Pengaruh pupuk Organik (POC) Kulit Jengkol Dan Pupuk Urea
Prof . Oslan Jumadi, S.Si., M. PhiI., Ph. D., Dr. Ir. Muhammad. Jundq, M. Si.,Dr. Ir.
Iriany M., S. Si., Mp, 2022"Teknologi Budidaya Tanaman Jagung (Zea Mays)
Rizki, S. Si, Mp, 2020 " Budidaya Tanaman Jagung" Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
Ultimate, 2018 " tinjauan pustaka 2.1 tanaman jagung manis ( Ze mays L)" Universitas
Brawijaya
19
LAMPIRAN