DOSEN PENGAJAR
Ir. Leo Hengky Kalesaran, M.Si
DISUSUN OLEH :
Dimas Apra Harianto Mondo 20031106011
Putri Amelia 20031106025
Sifa Fauziyah 20031106002
Agnes Ratu Bismi Razak 20031106003
Andre Jonathan 20031106014
Irawati Ipa 20031106035
i
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Tujuan............................................................................................................1
1.3. Manfaat..........................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................3
2.1. Jagung............................................................................................................3
2.1.1 Morfologi Jagung............................................................................................3
BAB III.........................................................................................................................5
METODOLOGI PRAKTIKUM................................................................................5
3.1. Waktu dan Tempat.......................................................................................5
3.2. Metode............................................................................................................5
BAB IV..........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
4.1. Pertanyaan Survey........................................................................................6
BAB V...........................................................................................................................8
PENUTUP....................................................................................................................8
5.1. Kesimpulan....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
LAMPIRAN...............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui fungsi dari bangunan tempat
penyimpanan pertanian.
1.3. Manfaat
3
Manfaat dari laporan ini adalah agar mahasiswa dapat memahami fungsi dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan biji-bijian yang berasal
dari Amerika. Jagung tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-
orang Eropa ke Amerika. Di Indonesia, Jagung manis (Zea mays Saccharata),
merupakan komoditi yang dapat diusahakan secara intensif karena banyak digemari
sehingga terbuka peluang pasar yang baik. Jagung manis selain dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan juga digunakan untuk bahan baku industri gula jagung (Bakhri,
2007). Secara umum tanaman jagung dalam tata nama atau sistematika (Taksonomi)
tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Order : Cyperales
Family : Poaceae
4
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L. (USDA, 2014)
2.2. Morfologi
Tanaman jagung terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu akar, batang,
daun, bunga dan buah (tongkol). Jagung mempunyai tiga macam akar 6 serabut, yaitu
(a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal
adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar
yang berkembang dari buku di ujung mesokotil. Akar kait atau penyangga adalah
akar adventif yang muncul pada dua atau lebih buku di atas permukaan tanah
(Subekti et al., 2013).
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga type akar,
yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh radikula dan
embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang, akar ini tumbuh dari buku paling
bawah, yaitu sekitar 4 cm dari permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar
yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. (Nurdin et al.,
2011)
Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal, koronal, dan
akar udara. Akar utama muncul dan berkembang kedalam tanah saat benih ditanam.
Pertumbuhan akar melambat ketika batang mulai muncul keluar tanah dan kemudian
berhenti ketika tanaman jagung telah memiliki 3 daun.
Batang jagung tegak, tidak bercabang, terdiri atas beberapa ruas dan buku
ruas. Pada buku ruas muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi
tanaman jagung pada umumnya berkisar antara 60 – 300 cm, tergantung dari varietas.
Daun jagung memanjang, mempunyai ciri bangun pita (ligulatus), ujung daun
runcing (acutus), tepi daun rata (integer). Diantara pelepah dan helai daun terdapat
ligula (Subekti et al., 2013). Menurut Purwono dan Hartono (2007), fungsi ligula
adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang. 7 Bunga jantan dan
bunga betina pada jagung terpisah dalam satu tanaman (monoecious).
5
Bunga jantan tumbuh di bagian pucuk tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence). Tongkol sebagai bunga betina, tumbuh dari buku diantara batang dan
pelepah daun (Aris et al., 2016).
Biji tanaman jagung dikenal sebagai kernel terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
dinding sel, endosperma, dan embrio. Bagian biji ini merupakan bagian yang
terpenting dari hasil pemaneman. Bagian biji rata-rata terdiri dari 10% protein, 70%
karbohidrat, 2.3% serat. Biji jagung juga merupakan sumber dari vitamin A dan E.
(Fajarany et al., 2016).
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2. Metode
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
7. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kendala tersebut ?
Jika jagung terkena penyakit atau jamur, jamur pada jagung tersebut tidak
dapat dihilangkan dengan cara apapun. Jagung tetap dapat dijual tapi
dengan harga yang sangat rendah.
8. Saat penyimpanan kelapa bisa disimpan berapa lama ?
3 bulan dalam keadaan kering.
9. Apakah cuaca berpengaruh dalam penyimpanan ?
Ya, sangat berpengaruh terutama saat masa tanam.
9
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Penyimpanan komoditi harus dilakukan hati-hati dengan memperhatikan
faktor yang mempengaruhi kualitas hasil panen jagung.
2. Jagung yang sudah terkena jamur sudah tidak dapat dihilangkan dengan cara
apa saja. Maka dalam proses penyimpanan keadaan gudang harus kering dan
bersih agar terhindar dari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
13