Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BOTANI JERUK
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura
Dataran Rendah

Oleh
Faridz Fathurrizky Utama 542010122001
Trisno Wiyatno 542010122003
Ferdiansyah 542010122008

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Produksi Karet” untuk memenuhi tugas matakuliah
Budidaya Tanaman Perkebunan Dataran Rendah.
Seperti pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, makalah ini pun masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan agar dapat menghasilkan makalah yang lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan memberi inspirasi bagi
siapapun yang membacanya

Indramayu, 15 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1. Botani Jeruk.................................................................................................................5
2.2. Morfologi Jeruk...........................................................................................................5
2.2.1. Akar..........................................................................................................................5
2.2.2. Batang......................................................................................................................6
2.2.3. Daun.........................................................................................................................6
2.2.4. Bunga.......................................................................................................................6
2.2.5. Buah.........................................................................................................................6
2.2.6. Biji............................................................................................................................6
2.3. Karakteristik Lahan Jeruk............................................................................................6
2.3.1. Pengelolaan Lahan Jeruk..........................................................................................7
2.4. Karakteristik Lahan Kritis...............................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Simpulan......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jeruk (bahasa Inggris: orange) adalah buah dari spesies citrus dalam famili Rutaceae.
Istilah "jeruk" umumnya mengacu pada Citrus × sinensis yang juga disebut jeruk manis
dan Citrus aurantium yang disebut jeruk pahit. Jeruk manis bereproduksi secara aseksual
(apomiksis melalui nucellar embryony), yaitu melalui sistem cangkok, okulasi, setek, dan
varietas jeruk manis muncul melalui mutasi.

Jeruk manis merupakan hibrida antara jeruk bali (Citrus maxima) dan mandarin
(Citrus reticulata). Jeruk manis telah memiliki genom lengkap yang diurutkan.

Jeruk manis berasal dari wilayah yang meliputi Tiongkok Selatan, India Timur Laut
dan Myanmar. Penyebutan jeruk manis paling awal ditemukan dalam literatur Tiongkok pada
314 SM.[2] Hingga 1987, pohon jeruk ditemukan sebagai pohon buah yang paling banyak
dibudidayakan di dunia. Pohon jeruk banyak ditanam di iklim tropis dan subtropis karena
bisa menghasilkan buah yang manis. Buah jeruk dapat dimakan segar atau diolah untuk jus,
sedangkan kulitnya bisa dimanfaatkan untuk bumbu karena harum. Hingga tahun 2012, jeruk
manis menyumbang sekitar 70% dari produksi citrus.

Pada 2019, sejumlah 79 juta ton jeruk ditanam di seluruh dunia. Brasil memproduksi
22% diikuti oleh Tiongkok dan India. Jeruk biasa ditanam di dataran rendah (50–600 m).
Terdapat juga jeruk yang dapat ditanam di dataran tinggi, seperti jeruk nipis (Citrus
aurantifolia) dan pamelo raja (Citrus grandis).

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Botani Jeruk

Tanaman Jeruk termasuk kelas tanaman biji berkeping dua. Menurut Prihatman
(1996) cit., Rijal (2008). Klisifikasi tanaman jeruk adalah sebagai berikut :

Divisi: Spermatophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas: Dicotyledoneae

Ordo: Rutales

Keluarga: Rutaceae

Genus: Citrus

Spesies:Citrus Sp.

Jeruk merupakan salah satu tanaman hortikultura komoditas buah-buahan yang sangat
disukai oleh masyarakat dan dapat dikonsumsi baik dalam bentuk buah segar maupun hasil
olahan. Buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Pada
jeruk manis terdapat kalori 51 kal, protein 0.9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5
g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg dan asam askorbat 49 mg. Buah jeruk juga
mengandung beta karoten dan thiamin (Anonim, 2008).

Pemenuhan kebutuhan jeruk dalam jumlah yang besar membutuhkan pengembangan


teknologi produksi yang optimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memenuhi
kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman jeruk antara lain: tersedianya
bibit unggul, pemilihan lokasi lahan, persiapan lahan, sanitasi, pemupukan, pengairan, serta
pengendalian hama dan penyakit tanaman jeruk (Prasha dan Arief, 2009).

2.2. Morfologi Jeruk

2.2.1. Akar
Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dengan ujung akar terdiri dari sel- sel muda
yang senantisa membelah dan merupakan titik tumbuh akar jeruk. Sel akar ini sangat lembut,

5
sehingga mudah sekali patah kalau menembus tanah yang keras dan padat. Ujang akar
dilindungi oleh tudung akar (calyptra), yang bagian luarnya berlendir, sehingga ujung akar
mudah menembus tanah (Suheni, 2008).

2.2.2. Batang
Batang tanaman jeruk berbentuk bulat dan mempunyai bermacam-macam warna
tergantung dari jenisnya semua jenis batang tanaman jeruk ditumbuhi mata tunas.Kulit
batangnya ada yang terlihat agak kasar dan berduri, tetapi ada juga yang permukaan kulitnya
halus. Tinggi batang mencapai 5 meter (Suheni, 2008).

2.2.3. Daun
Daun tanaman jeruk berwarna hijau tua dan terkesan tebal. Daun jeruk terdiri atas dua
bagian, yaitu daun lembaran kecil dan besar. Bentuk daun bulat telur (elips), dengan panjang
daun 5-15 cm dan lebar 2-8 cm. tulang daun berbentuk menyirip beraturan, tetapi ada juga
berselang seling seperti Citrus sinensis dan Citrus paradise (Pracaya, 2009).

2.2.4. Bunga
Tanaman jeruk umumnya bisa berbunga setiap waktu.Frekuensinya bisa mencapai 3-4
kali dalam setahun.Bunga tanaman jeruk kebanyakan berbentuk majemuk dalam satu tangkai
dan setiap kuntum bunga berkelamin dua.Bunga muncul dari ketiak daun atau pucuk-pucuk
ranting yang masih muda. Bunga jeruk berbau harum karena banyak mengandung nektar /
madu (Suheni, 2008).

2.2.5. Buah
Buah tanaman jeruk ada yang berbentuk bulat, oval, dan lonjong sedikit
memanjang.Kulit buah ada yang tebal dan alot, tetapi ada juga yang tipis dan mudah
dikupas.Kulit buah jeruk telah banyak diolah menjadi alat kosmetik.Buah jeruk banyak
mengandung vitamin C dan A. Selain itu buah jeruk juga merupakan buah yang paling
banyak diolah dan dikonsumsi masyarakat dunia (Suheni, 2008).

2.2.6. Biji
Biji tanaman jeruk terdapat di dalam bulir buah.Biji buah jeruk sangat berpariasi
jumlahnya dari yang tidak berbiji sampai berbiji banyak. Warna biji biasanya putih atau putih
keabuan. Biji tanaman jeruk berbentuk bulat telur (elips), yang satu sisinya berujung tumpul
dan ujung yang lainya lebih lebar. Biji bersifat poliembrional, embrio berwarna putih
(Pracaya, 2009).

2.3. Karakteristik Lahan Jeruk

Manfaat dari evaluasi lahan adalah menilai kesesuaian lahan untuk suatu penggunaan
lahan sehingga dapat memprediksi konsekuensi dari penggunaan lahan tersebut. Setiap

6
tanaman memiliki persyaratan penggunaan lahan yang berbeda. Dimana dari setiap evaluasi
lahan menghasilkan kelas kesesuaian lahan potensial dan kelas kesesuaian lahan aktual.

Siswanto (2006) menyatakan sekelompok kualitas lahan yang menentukan tingkat


produksi dan kondisi macam pengelolahan untuk macam penggunaan lahan tertentu disebut
persyaratan penggunaan lahan. Persyaratan penggunaan lahan jeruk ditampilkan dalam tabel
2 dimana terdapat 12 faktor utama yang didapat dari buku pedoman teknis evaluasi lahan
yang di keluarkan oleh kementrian pertanian Republik Indonesia.

2.3.1. Pengelolaan Lahan Jeruk


Menurut Soelarso (1996) tanaman jeruk termasuk dalam golongan 14 Spermathopyta,
sub divisi Ahgiospermae, kelas Dicotyledone, ordo Rutales, family Rutacceae, dan Genus
Cyrus. Pengelolaan lahan yang tepat harus diketahui karena faktor ini sangat penting dan
dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan selanjutnya yang kebanyakan didasarkan
oleh praktek pengelolaan lahan. Selain itu terdapat beberapa syarat agar pertumbuhan
tanaman jeruk dapat optimal. Adapun syarat lahan jeruk secara umum adalah sebagai berikut:

 Pemilihan lokasi Ketinggian tempat yang sesuai. Meskipun adaptasinya luas,


beberapa jeruk memiliki kriteria ketinggian tempat untuk dapat tumbuh secara optimal.
Seperti pada dataran rendah (±400 mdpl) terdapat jenis pamelo, sebagian besar varietas Siam,
keprok Tejakula, dan Madura. Sedangkan pada varietas lain seperti Batu 55, siam madu,
tawangmangu, pulung, garut, dan sebagainya akan tumbuh optimum pada kawasan dataran
tinggi dengan ketinggian ±700 mdpl.

 Iklim Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari secara penuh (bebas naungan)
dengan suhu 13-35˚C yang akan optimum apabila suhu berkisar antara 22-23˚C dengan curah
hujan 1.000-3.000 mm/th.

 Tanah Lahan ideal untuk tanaman jeruk adalah yang memiliki lapisan tanah dalam,
hingga kedalaman 150cm tidak ada lapisan kedap air. Kedalaman air tanah ±75 cm, tekstur
lempung berpasir, dan pH ±6

2.4. Karakteristik Lahan Kritis

Menurut Kuswanto, dalam Hanipah (2005:14) dijelaskan; “Lahan kritis 15 adalah


lahan yang telah mengalami atau dalam proses kerusakan fisik, kimia, atau biologi yang

7
akhirnya dapat membahayakan fungsi hidrologi, orologi, produksi pertanian, pemukiman,
dan kehidupan sosial ekonomi dari daerah lingkungan pengaruhnya.

Lahan kritis merupakan tanah yang tidak dapat mengatur fungsinya lagi sebagai
media pengatur tata air dan unsur produksi pertanian yang baik. Tanah kritis merupakan
tanah yang sudah tidak produktif ditinjau dari segi pertanian, karena pengelolaan dan
penggunaan yang kurang memperhatikan syarat-syarat pengolahan tanah maupun kaidah
konservasi tanah. kerusakan lahan ini bisa berupa kerusakan fisik, kimia, maupun biologi.
Terancamnya fungsi biologi dapat berakibat fatal misalnya terjadi tanah longsor yang
mengakibatkan fungsi produksi tanaman terancam. Peningkatan jumlah penduduk sejalan
pula dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan peruntukan pemukiman bagi tempat tinggal
manusia, industri, maupun lahan pertanian sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pangan
manusia. Hal ini mendorong timbulnya lahan- lahan kritis yang baru, dengan demikian
tentunya diperlukan usaha pengendalian agar lahan mampu berproduksi dengan baik sesuai
dengan kemampuannya.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Materi seputar tanaman jeruk, baik itu dari pengertian, sejarah, morfologi (akar,
batang, daun, bunga, buah, biji), kandungan yang ada pada tanaman jeruk, yang nantinya
diharapkan dapat menjadi salah satu media pembelajaran bagi siswa dalam memahami dan
mempelajari Anatomi dan Morfologi Tumbuhan khususnya pada morfologi yang terdapat
pada tanaman jeruk. Selain itu juga dapat digunakan untuk menambah informasi bagi
mahasiswa mengenai materi tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji terbuka
(Angiospermae).

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Manfaat Nutrisi Buah Jeruk. http://www.nutirfood.co. id/manfaat- nutrisi-


buah-jeruk. Diakses Pada 11 Maret 2014.

Ridjal, J.A. 2008. Analisis Faktor Determinan Keikutsertaan Petani Berkelompok,


Pendapatan Dan Pemasaran Jeruk Siam Dikabupaten Jernber. Jurnal–Sep,2 (1): 1-9.

Parasha, S dan Arief. 2009. Agribisnis Jeruk. CV. Pustaka Grafika Bandung. 95 hal

Pracaya, 2009. Jeruk manis Varietas, Budidaya, dan pascapanen. Cetakan XV. Penebar
Swadaya, Jakarta. 42 hal.

Suheni, N. 2008. Petunjuk Praktis Menanam Jeruk.Bina Muda Cipta Kreasi Majalengka.80
hal.

10

Anda mungkin juga menyukai