Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK FARMAKOGNOSI

CITRUS SP
DOSEN :

DI SUSUN OLEH :
PUTRI WIDIARTI 14334057
ANITASARI 14334100
PIPIT DIMAYANTI 16334741
TAUFIK AHMAD
PUTU ANGGA KURNIA

FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA 2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul CITRUS SP.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah farmasi klinik dan rumah sakit di
program studi Farmasi fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mahasiswa lebih dalam mengenai CITRUS SP.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknik
penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Mei 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jeruk (Citrus sp.) merupakan salah satu buah unggulan nasional. Komoditas ini
memegang peran strategis dalam perdagangan produk pertanian khususnya buah-buahan di
Indonesia. Peranan jeruk sebagai tanaman Holtikultura semakin hari semakin terasa pentingnya
bagi petani, karena nilainya ekonomis. Selain itu jeruk juga merupakan bahan pelengkap utama
dalam menunjang gizi keluarga sehari-hari karena jeruk banyak mengandung vitamin C. Setiap
100 g jeruk mengandung energi 28.00 kal, protein 0,5 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 7,20 g, dan
vitamin C 500-1.000 g (Prahasta dan Arief, 2009).
Indonesia memiliki luas perkebunan jeruk seluas 44641 Ha dan Riau khususnya
memiliki luas perkebunan jeruk seluas 1829 Ha. Pemenuhan kebutuhan jeruk dalam jumlah yang
besar membutuhkan pengembangan teknologi produksi yang optimal. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk memenuhi kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman
jeruk antara lain: tersedianya bibit unggul, pemilihan lokasi lahan, persiapan lahan, sanitasi jalan,
pemangkasan, pengairan, pemupukan, pengendalian organisme penggaggu tanaman dan
pemanenan (Prahasta dan Arief, 2009).

1.2 Tujuan
- Utuk memenuhi nilai tugas kelompok farmakognosi
- Mengetahui jenis jenis citrus sp, klasifikasi dan manfaatnya
- Supaya mahasiswa mengetahui perbedan dari citrus lainnya,serta bagaimana budidaya yang
baik,

BAB II
2.1 Taksonomi Tanaman Jeruk (Citrus sp.)
2.1.1 Taksonomi
Tanaman jeruk mempunyai nama botani Citrus sp. Tanaman ini, jika diklasifikasikan
termasuk kelas tanaman biji berkeping dua. Klasifikasi tanaman jeruk adalah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.

2.1.2 Akar
Ujung akar selalu terdiri dari sel-sel muda yang senantiasa membelah dan merupakan
titik tumbuh akar jeruk. Keadaan sel akar ini sangat lembut, sehingga mudah sekali rusak kalau
menembus tanah yang keras dan padat. Ujung akar terlindungi oleh tudung akar (calyptra), yang
bagian luarnya berlendir, sehingga ujung akar mudah menembus tanah. Bagian luar tudung akar
ini cepat rusak (aus), tetapi di dalamnya selalu ditumbuhi oleh sel-sel baru lagi. Di belakang titik
tumbuh, sel-sel terbagi-bagi di bagian luarnya yang akan menjadi kulit luar. Tepat dibawah kulit
luar ada kulit pertama dan ditengah-tengahnya merupakan pusat yang disebut empulur.
Epidermis (kulit luar) terdiri dari susunan sel-sel dan di antara sel-sel itu tidak terdapat celah-
celah, sebab sel-sel ini saling berhimpit (Suhaeni, 2008).

2.1.3 Batang
Batang tanaman jeruk mempunyai bermacam-macam warna, tergantung jenisnya. Ada
yang berwarna hitam kecoklatan, tetapi ada juga yang percabangan dan rantingnya berwarna
putih kehijauan. Semua jenis jeruk batangnya banyak ditumbuhi mata tunas. Kulit batangnya ada
yang terlihat agak kasar dan berduri. Tetapi, ada juga yang permukaan kulitnya halus. Tinggi
batang mencapai 5-15 meter (Suhaeni, 2008).

2.1.4 Daun
Daun jeruk berwarna hijau tua dan terkesan tebal. Jika diremas akan mengeluarkan aroma
harum sesuai jenis jeruknya. Daun jeruk terdiri atas dua bagian, yaitu lembaran daun besar dan
kecil. Lembaran daun kecil terletak dekat dengan tangkai daun. Tetapi ada juga daun yang tidak
mempunyai lembaran kecil. Tulang daunnya berbentuk menyirip beraturan, tetapi ada juga
berselang-seling seperti citrus sinensis dan citrus paradisi. Bentuk fisik daun oval, meruncing,
tetapi ada juga yang oval tumpul (Suhaeni, 2008).

2.1.5Bunga
Tanaman jeruk pada umumnya bisa berbunga setiap waktu. Frekuensinya bisa mencapai
3-4 kali dalam setahun. Bunga tanaman jeruk kebanyakan berbentuk majemuk dalam satu
tangkai dan setiap kuntum bunga berkelamin dua jenis. Bunga muncul dari ketiak-ketiak daun
atau pucuk-pucuk ranting masih muda. Bunga jeruk biasanya berbau harum karena banyak
mengandung nectar (madu) (Suhaeni, 2008).

2.1.6 Buah
Buah jeruk ada yang berbentuk bulat, oval, dan lonjong sedikit memanjang. Kulit buah
ada yang tebal dan ulet, tetapi ada juga yang tipis dan mudah dikupas. Buah jeruk banyak
mengandung vitamin C dan A. Selain itu buah jeruk juga merupakan bahan pelengkap utama
dalam menunjang gizi keluarga sehari-hari (Suhaeni, 2008).

2.2 Syarat Tumbuh


Jeruk tidak menuntut lingkungan yang spesifik karena dapat tumbuh pada berbagai
macam tanah, dataran tinggi maupun dataran rendah, bahkan pada kondisi tanah yang kering.
Pohon jeruk termasuk pohon yang mudah tumbuh. Pohon ini dapat tumbuh di sembarang tempat,
baik di tanah yang gembur, tanah berpasir maupun tempat pembuangan sampah. Tanah dengan
tekstur berat atau grumosol masih dapat ditanami jeruk asalkan pengolahan tanah dilakukan
secara baik. Selain pemilihan tempat tumbuh yang tepat, upaya memberikan pemupukan dengan
dosis yang tepat, pengairan yang tepat, dan pembasmian hama serta penyakit yang menyarang
pohon lain, merupakan cara untuk menghasilkan produksi yang optimal (Prahasta, 2009).

2.3 Jenis-jenis Tanaman Jeruk (Citrus sp.)


2.3.1 Jeruk Besar
Jeruk besar berasal dari daerah kepulauan Polynesia sampai semenanjung Malaka,
mencakup wilayah kawasan indo-cina, malaysia, indonesia, dan filiphina. Jeruk besar dapat
tumbuh dengan baik di antara rendah hingga ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Jenis
jeruk ini lebih menyukai daerah yang permukaan air tanahnya dalam dan tidak tergenang air.
Pohon jeruk besar relatif tinggi, yakni antara 6-12 meter. Batangnya yang masih muda
berduri, tetapi setelah tua duri-durinya menjadi lapuk. Jeruk besar mempunyai bunga majemuk
yang terletak pada ujung cabang, berbau harum, Daun pelindung agak besar, kelopak daun
berbentuk cawan dan bulat. Tajuk bunganya ada 5-6 lembar, benang sarinya berjumlah sekitar
20. Buah jeruk besar sesuai namanya, daging buahnya sedikit mengandung air, bewarna merah
muda, rasanya manis tetapi ada juga yang asam.
Setiap pohon jeruk besar dapat menghasilkan buah sebanyak 200 buah dalam satu
musim. Waktu pembentukan bunga sampai buah masak membutuhkan waktu sekitar 7-8 bulan
(Suhaeni, 2008).

Klasifikasi (Taksonomi) Jeruk Besar

Kingdom/Kerajaan : Plantae/ Plants


Sub kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta/ Vascular Plants
Super division/Super divisi : Spermatophyta/ Seed Plants
Division/Divisi : Magnoliophyta/ Flowering Plants
Classis/Kelas : Magnoliopsida/ Dicotyledons
Sub classis/Sub Kelas : Rosidae
Ordo/Bangsa : Sapindales
Familia/Suku : Rutaceae/ Rue Family
Genus/Marga : Citrus L./ Citrus
Species (Jenis/ spesies) : Citrus maxima (Burm. F.) Merr.
Binomial Name/Nama Latin : Citrus maxima (Burm. F.) Merr.
Common Nama/Nama Umum : Shaddock

JENIS JENIS JERUK BESAR


Jeruk besar meliputi banyak jenis, keanekaragaman varietas pada prinsipnya didasarkan
pada lingkungan tumbuh atau daerah sentrum pengembangan. Jeruk besar yang terkenal
diIndonesia diantaranya :
Jeruk Bali. Tanaman jeruk bali mempunyai karakteristik sebagai berikut : daun dan
buah berbulu banyak, buah berukuran sedang dan tanaman berbuah lebat. Bentuk
buah bulat agak cekung dengan kulit tipis dan licin. Secara alami kulit buah berwarna
hijau, namun bila dibungkus kain warna buah akan menjadi kuning keputih putihan.
Daging buah berwarna merah muda, banyak mengandung air dan berasa manis.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi jeruk bali. Bentuk buahnya
yang besar dengan cita rasa yang manis, asam dan segar mampu mengundang selera
konsumen untuk mengkomsumsi buah ini. Jeruk bali mengandung flavonoid, pektin
dan lycopene yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan senyawa ini
menjadikan jeruk bali mampu mencegah kanker, menurunkan kolesterol, menurunkan
resiko penyakit jantung, mencegah anemia, mencegah konstipasi, melancarkan
saluran pencernaan serta menjaga kesehatan kulit. Selain kandungan senyawa
kimia tersebut, jeruk bali juga mengandung provitamin A, vitamin B, vitamin B1,
vitamin B2 dan asam folat.
Jeruk pandanwangi. Varietas ini mempunyai pohon yang kuat, tidak mudah terserang
penyakit. Buah berbentuk bulat tetapi bagian pangkal dan ujungnya datar. Kulit buah
tebal sehingga tahan disimpan atau diangkut dalam jarak jauh. Daging buah berwarna
merah bertekstur kasar dan keras. Kurang berair dan berasa sedikit manis
Jeruk delima. Jeruk delima dibedakan menjadi dua macam, yaitu jeruk delima merah
dan delima putih. Tanaman jeruk delima sangat peka terhadap penyakit getah. Buah
berbentuk bundar dan cekung, sedikit runcing pada tangkainya dan kulit buah mudah
pecah. Untuk kulit buah jeruk delima putih lebih tipis dan lebih licin.

2.3.2 Jeruk Nipis(Citrus aurantiifolia)

Jeruk nipis berasal dari Indonesia. Jeruk nipis dapat tumbuh dengan baik di dataran
rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH 5,5-6. Ketinggian jeruk
nipis berkisar antara 1,5-5 meter. Ranting-rantingnya berduri pendek, kaku, dan tajam. Daun
selang-seling, berbentuk jorong sampai bundar, dan berukuran (4-8)cm x (2-5)cm. Pinggiran
daunnya bergerigi kecil dan tangkai daunnya bersayap sempit. Bunga jeruk nipis berbentuk
tandan pendek, berada diketiak daun pada pucuk yang baru merekah. Jumlah bunga pertandan
sekitar 1-10 kuntum. (Sarwono, 2001).

Nama tanaman
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama Kelangsa
(Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau
Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo
kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru),
ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu
(Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta
(Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).
Sinonim : Limonia aurantifolia Christm., Limon spinosum Mill., Citrus limonia Osbeck,
Citrus lima Luman, Citrus spinosissima G.F.W. Meyer, Citrus acida Roxb., Citrus aurantium
Klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantiifolia (Cristm.) Swingle

Morfologi tumbuhan

Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu
ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya
majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang
daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan
tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.
Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan
diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter
0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun
mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar
0,25-0,5 cm berwarna putih
Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat
sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-
kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah tua
rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar
matahari langsung.

Kandungan dan khasiat tumbuhan


Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya: asam sitrat,
asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen,
gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak,
kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung
senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin,
eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan
menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang
menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-
butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus (Chang, 2001).
Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon,
terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. Guo, et al. (2006) telah meneliti bahwa D-
Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan sel
K562.
Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain
itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur,
difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan, mencegah
rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyakit
anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya.

Penelitian Mengenai Naringin dan Hesperidin


Del Leo dan Del Bosco (2005) menyatakan bahwa naringin dan hesperidin memiliki efek
penghambatan proliferasi sel kanker, menunda tumorigenesis, dan agen kemopreventif
karsinogenesis. Selain itu, hesperidin dapat menurunkan lipopolysaccharide yang dapat
menginduksi hepatotoksisitas pada hepar tikus. Penelitian lain yang di lakukan oleh Zhang et al
(2007) menyebutkan bahwa, hesperidin memiliki efek sitotoksik pada sel melanoma B16 pada
tikus. Dalam majalah Grapefruit juice and medications, naringin dapat menghambat CYP3A4
dan CYP1A2 sebagai enzim pemacu senyawa karsinogen.

2.3.3 Jeruk Siam


Klasifikasi Tumbuhan

Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus reticulata (Van Steenis, 1975)

Morfologi tumbuhan

Batang jeruk siam pada umum nya mempunyai tinggi antara 2,5-3 m. Kebanyakan jeruk
siam memiliki bentuk daun yang bisa dibedakan dari jeruk lainnya. Bentuk daunnya oval dan
berukuran sedikit lebih besar dari jeruk besar. Ukuran daunnya sekitar 7,8 cm x 3,9 cm dan
memiliki sayap daun kecil yang berukuran sekitar 0,8 cm x 0,2 cm. Ujung daunnya sedikit
berbelah sedangkan bagian pangkalnya meruncing.
Jeruk siam mempunyai ciri khas: kulit buahnya tipis (sekitar 2 mm), permukaannya
halus, licin, mengilap, dan menempel lekat pada daging buahnya. Terpenting dari semua itu
adalah daging buahnya lunak dengan rasa manis dan harum (Pracaya, 2004).
Kandungan dan khasiat tumbuhan
Penelitian dalam dunia kesehatan sudah mencermati kandungan jeruk siam dengan seksama, dan
hasilnya dalam buah ini ditemukan beberapa kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Beberapa
kandungan gizi dalam jeruk ini yaitu kalori, potassium, fiber, gula, protein, vitamin A, vitamin
C, kalsium, besi, vitamin D, vitamin B6, dan magnesium.

Jeruk siam berkhasiat meningkatkan fungsi otak,Meningkatkan system imun , melancarkan


pencernaan,mencegah penyakit jantung,menurunkan tekanan darah, mencegah stroke, obat
sariawan, menyehatkan mata,menjaga stamina,antioksidan, menyehatkan kulit dan sebagaiannya.

Langkah Budidaya Jeruk Siam


Sebelum memulai proses penanaman jeruk siam, para petani pun harus mengerti syarat tumbuh
yang baik untuk spesies jeruk yang satu ini; antara lain terkait iklim, media tanam yang baik, dan
ketinggian tempat tanam. Agar budidaya jeruk siam berhasil, ada beberapa syarat yang harus
disediakan oleh calon petani, antara lain:
ketinggian tempat yang disarankan adalah 1-700 meter di atas permukaan laut,
iklim yang memiliki curah hujan cukup,
suhu antara 25 hingga 30 derajat Celsius,
kelembapan hingga 80%,
tanah yang mengandung pH antara 5,5 hingga 6,5,
tanah jenis latosol atau andosol,
tempat yang tidak terlindung dari sinar matahari (sinar matahari tidak terhalang sampai
ke pohon jeruk)
Setelah menemukan tempat bercocok tanam jeruk siam yang pas, langkah selanjutnya adalah
mengenal cara budidaya jeruk siam. Sebagaimana proses penamanan pohon buah lainnya, jeruk
siam pun memiliki sejumlah langkah yang harus ditempuh seorang petani demi menghasilkan
buah-buah yang siap dipasarkan atau disantap sendiri. Berikut langkah-langkah budidaya jeruk
siam, mulai dari awal cara pembibitan hingga perawatannya:
Penanaman
Jeruk siam bisa ditanaman di lahan dengan kemiringan hingga 30 derajat atau tegalan sawah yang
memenuhi syarat tumbuh tanaman. Dua hal yang perlu disiapkan sebelum mempraktekkan cara
menanam jeruk siam adalah bibit dan media tanam. Bibit jeruk siam bisa didapatkan dengan cara
generative (melalui biji), atau vegetative (dengan menyambung pucuk). Sementara bibit telah siap,
saatnya mempersiapkan lahan yang akan ditanami, dengan cara membersihkannya dari sisa
tanaman dan gulma, menyiram dengan air secukupnya, serta membuat lubang tanam dengan jarak
5X5 meter per bibit. Perhatikan teknik menanam yang satu ini, karena akan berdampak di
kemudian hari ketika pohon telah tumbuh besar.
Masukkan bibit jeruk siam ke dalam lubang tanam, kemudian siram dengan air, tutup dengan dau
kelapa, jerami, atau daun (penutup) lainnya; untuk melindungi calon tanaman. Hindari menumpuk
terlalu banyak daun atau jerami, yang bisa mengakibatkan pembusukan batang bibit. Selain itu,
bahan penutup yang dipilih haruslah bebas dari penyakit. Proses penanaman ini akan sangat baik
jika dilakukan pada awal musim hujan. Jika memilih musim kemarau, maka harus dipastikan
bahwa persediaan air cukup banyak untuk mencukupi kebutuhan.
Perawatan
Setelah mempelajari cara tanam, langkah berikutnya dari rangkaian teknik budidaya buah jeruk
siam adalah perawatan. Pada tahap yang satu ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh mereka yang ingin sukses dalam usaha bertanam jeruk siam; antara lain penyiangan,
pemangkasan dahan, penyiraman dan pengairan, pemupukan, dan penjarangan buah. Seluruhnya
harus dikerjakan dengan tata cara yang benar, agar dapat menghasilkan panen jeruk seperti yang
diharapkan.
Perawatan yang pertama adalah penyiangan, yaitu membersihkan daerah sekitar tempat tanam
dari gulma atau tanaman pengganggu. Penyiangan hendaknya dilakukan secara rutin, dengan
frekuensi tertentu. Ketika bibit sudah mulai tumbuh, hingga tanaman meninggi lebat bahkan
sampai pemupukan dan berbuah, penyiangan harus terus dilakukan.
Yang kedua adalah pemangkasan ranting pohon jeruk, demi membentuk sebuah tajuk,
menghilangkan ranting yang kering, sakit, atau dahan yang tidak produktif.
Langkah perawatan yang ketiga adalah penyiraman yang dilakukan paling tidak satu kali dalam
jangka watu minggu. Tips agar pengairan berdampak optimal adalah dengan melakukannya
secara teratur (terutama di musim kemarau), menghindari adanya genangan air yang bisa
membuat akar tanaman membusuk, dan menyertai penyiraman dengan penggemburan tanah agar
air meresap dengan baik. Bagian dari teknik bercocok tanam jeruk siam yang selanjutnya
adalah pemupukan. Yang harus diperhatikan dalam pemupukan adalah jenis pupuk dan usia
tanaman; karena kebutuhan pupuk akan berbeda ketika tanaman berumur satu bulan, dua, tiga,
dan seterusnya.

2.3.4 Jeruk Manis


Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: Citrus sinensis (L.) Osbeck (pro sp.) [maxima reticulata]

Morfologi tumbuhan

Pohon jeruk manis bisa mencapai ketinggian 6-10 m. Mempunyai duri yang kuat, ranting
yang muda bersudut dan biasanya berduri, bercabang rendah, tajuk pohon bulat dan
kerimbunannya sedang. Pada mulanya cabang muda pipih bersudut, warna hijau tua, suram dan
tidak begitu mengilat, halus tidak berbulu. Sesudah tua cabang berubah bentuk menjadi bulat
(silindris) dengan retak-retak halus yang kadang-kadang mempunyai duri panjang warna hijau
tua yang terletak didalam sudut tangkai daun (ketiak).
Pohon jeruk mempunyai akar tunggang (bercabang besar, panjang), akar serabut
(bercabang pendek kecil), dan mempunyai beberapa akar serabut. Akar tunggang bila mencapai
tanah keras atau tanah yang terendam air akan berhenti. Namun, bila tanahnya gembur bisa
mencapai 4 m. Makin banyak unsur hara didalam tanah, akar lebih bebas menembus tanah. Akar
cabang yang mendatar bisa mencapai 6-7 m.
Daun berbentuk bulat telur (elips), panjangnya lebih kurang 5-15 cm dan lebar 2-8 cm.
ujungnya sedikit meruncing, sedikit tumpul dan biasanya sedikit berlekuk. Bagian tepi daun
kadang-kadang bergerigi halus, tidak berbulu pada permukaannya. Daun bagian atas berwarna
hijau tua mengilat dengan titik-titik kuning muda, sedangkan permukaan bagian bawah berwarna
hijau muda sampai hijau kekuningan kusam dengan titik-titik hijau tua. Daun jeruk apabila
dimemarkan akan mengeluarkan bau harum cirri khas jeruk. Tulang daun bagian tengah bila
dilihat dari bawah berwarna hijau muda, mempunyai cabang berjumlah 7-15 pasang. Tangkai
daun pendek, setengah bulat, bagian bawah berwarna hijau muda (hijau kekuningan), bagian atas
datar dengan alur, berwarna hijau tua, mempunyai sayap daun yang bentuknya bulat telur
terbalik memenjang, panjang 0,5-3,5 cm dan 0,2-1,5 cm.
Bunga tumbuh pada pada ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian. Berbau sangat
harum, bila membuka penuh garis tengahnya 2-3 cm, kelopak berbentuk mangkuk bergaris
tengah 0,4-0,5 cm tegar. Dari luar berwarna putih hijau kekuningan atau putih kekuningan
dengan binti-bintik kelejer kuning muda, dari dalam warna putih. Mahkota bunga biasanya
berjumlah 5 helai, warnanya putih atau putih kekuningan, berbentuk bulat telur, memenjang,
bagian tengah menyempit dan ujungnya tumpul atau meruncing, tidak berbulu atau berbulu
pendek, dari luar kelihatan dan bintik-bintik kuning muda yang tersebar, panjang mahkota 1-2
cm dan lebar 0,5-0.7 cm.
Benang sari berjumlah 20-30 buah , tangkai benang sari warna putih tidak berbulu.
Bagian yang lepas panjangnya lebih kurang 0,7-1 cm. Kepala benang sari memanjang (2 buah),
berwarna kuning belerang. Bakal buah berbentuk bulat, berwarna hijau kekuningan mengilat ,
tidak berbulu, berbintik hijau bergaris tengah 2-2,5 mm. tangkai putik panjang, berwarna putih
kehijauan, tidak berbulu. Kepala putik berbentuk bulat , berwarna kekuningan, dan putik cepat
gugur.
Buah jeruk manis berukuran besar , tangkainya kuat bentuk buah bulat, bulat lonjong,
atau bulat rata dengan bagian dasar bulat, ujungnya bulat atau papak, berdiameter 4-12 cm .
Buah yang telah masak berwarna oranye, kuning, atau hijau kekuningan berbau sedikit harum,
agak halus, tidak berbulu , kusam, dan sedikit mengilat. Ketebalan kulit buah 0,3-0.5 cm, dari
tepi berwarna kuning atau oranye tua dan makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai
putih, berdaging, dan kuat melakat pada dinding buah. Jumlah segmen 8-13 buah mengelilingi
sumbu yang kuat. Kelopak buah berbentuk seperti bintang dengan 3-6 segmen berbentuk
segitiga, berdiameter 1-1,5 cm. Biji buah jeruk manis sangat bervariasi jumlahnya dari tidak
berbiji sampai berbiji banyak. Warna biji putih atau putih keabuan. Biji berbentuk bulat telur,
yang satu berujung tumpul dan ujung lainnya lebih lebar. Biji bersifat poliembrional, embrio
berwarna putih (Pracaya, 2004).
Jeruk manis/orange mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang dapat memperkuat
dinding pembuluh darah kapiler. Kandungan flavanoidnya seperti flavanpis berfungsi sebagai
antioksidan penangkal radikal bebas penyebab kanker. Falavanoid juga menghalangi reaksi
oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan lemak pada
dinding pembuluh darah. Kandungan pektin jeruk banyak terdapat pada buah dan kulit jeruk.
Pektin bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan
kolesterol baik (HDL). Selain itu, jeruk juga kaya akan kandungan gula buah dan serat.
Kandungan buahnya bermanfaat untuk memulihkan energi dengan cepat, sedangkan kandungan
seratnya membantu memperlancar proses pencernaan dan berfungsi mengikat zat karsinogen
dalam saluran pencernaan sehingga mampu membantu menyembuhkan kanker kolon, wasir serta
sembelit.

Tiap 100 gram jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat
11,4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg, retinol 57 mcg dan asam askorbat 49 mg.

Budidaya
Jeruk manis umumnya diperbanyak dengan cangkok dan okulasi. Jeruk manis berbunga dua kali
setahun, yaitu bulan Agustus dan November - Desember. Di Indonesia jeruk manis tumbuh baik
di daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Perakarannya dangkal,
sehingga harus ditanam di tanah yang subur

Manfaat dan kegunaan


Buah jeruk dapat dibuat sirup, daunnya dapat disuling dan menghasilkan minyak yang harum
baunya, sementara biji dapat dibuat sebagai bahan pembuatan sabun
Jeruk manis memiliki berbagai macam manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan manusia,
antara lain
Mengobati sakit jantung
Menurunkan kolesterol
Mengatasi darah tinggi
Mencegah kanker
Mengatasi wasir
Menetralisir tubuh
Mengatasi flek hitam

Kandungan nutrisi Jeruk manis


Bukan rahasia lagi jika jeruk manis dikenal banyak mengandung kandungan nutrisi antara lain:[4]

vitamin C 53,2 mg per 100 g antioksidan flavanoid beta karoten,


serat pangan pektin, beta cryptoxanthin,
folat, zeaxanthin,
vitamin B1, lutein,
vitamin A serta potasium,

Kandungan air pada buah jeruk manis


Kandungan air buah jeruk tergantung pada lokasi penanamannya, sinar matahari, temperature,
kelembapan, dan lain-lain. Tanaman jeruk yang ditanam di daerah yang cukup air, daging buah
dan kulitnya akan lebih banyak mengandung air dan mineral bila dibandingkan dengan yang
ditanam didaerah kering.

Kandungan air didalam kulit buah 70-83%, sedangan pada daging buah 85-90%. Pada waktu
kurang air, daun jeruk bisa diberi air dari buah, terutama dari kulit buah, sehingga kandungan air
dari buah menjadi berkurang.

Kandungan gula pada buah jeruk manis


Buah jeruk yang semakin tua, kandungan gulanya semakin bertambah, tetapi kandungan asamnya
makin berkurang. Buah jeruk manis yang langsung terkena sinar matahari akan mengandung gula
lebih banyak, demikian juga kandungan vitamin C-nya.
Asam amino pada buah jeruk manis
Asam amino adalah persenyawaan yang dapat menjadi struktur protein. Selama perkembangan
buah, kandungan asam amino berubah-rubah secara kuantitatif dan kualitatif.

Asam amino itu bermacam-macam diantaranya Asparagine, serine, asam aspartat, proline,
arginine, glycine, lysine, arginine, alanine, asam glutamate, dan lain-lain. Buah jeruk manis
Valencia dan Washington, makin tua kandungan prolinenya makin tinggi.

Asam organic pada buah jeruk manis


Kandungan asam sitrat jeruk manis pada waktu muda cukup banyak, tetapi setelah buah masak
makin berkurang. Kandungan asam sitrat jeruk manis Valencia yang telah masak akan berkurang
sampai dua pertiga bagian. Cairan buah jeruk manis mengandung asam malat 1,4-1,8 mgm per
liter.

Buah jeruk manis Washington (WNO), pada waktu masih muda banyak mengandung asam
oksalat, tetapi akan berkurang pada waktu buah masak. Asam malonat merupakan asam organic
yang terdapat cukup banyak pada kulit buah jeruk manis Washington pada waktu masak,
sedangkan asam malatakan berkurang.

Vitamin dan faktor pertumbuhan buah jeruk manis


Jerik manis Valencia dan Washington mempunyai kandungan bermacam-macam vitamin dan
factor pertumbuhan. Pada umumnya, buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk
kesehatan manusia.

Sari buah jeruk mengandung 40-70 mgram vitamin C per 100 cc, tergantung pada jenisnya. Makin
tua buha jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya.

Vitamin C terdapat dalam sari buah, daging, dan kulit, terutama terdapat pada bagian flavedo atau
exocarp (lapisan terluar kulit buah). Seperempat bagian dari total kandungan vitamin C buah jeruk
terdapat di dalam sari buahnya.
Inositol banyak terdapat pada kulit dan sari buah. Thiamin, riboflavin, pyridoxine, asam
panthothenat, niacin, dan biotin jumlahnya hanya sedikit di dalam kulit dan sari buah. Beta
carotene disebut juga provitamin A, yang membentuk vitamin A, terdapat didalam kulit dan sari
buah.

Carotenoid buah jeruk manis


Zat warna kuning carotene dan persenyawaan yang dekat hubungannya dengan carotene, yang
dapat memberikan warna kuning, orange, dan merah, diantaranya yaitu xanthophylls,

violaxanthin,lycopene. Zat tersebut terdapat pada kulit buah dan daging buah. Pada waktu buah
jeruk manis masak, klorofil (zat warna hijau) sedikit demi sedkit menjadi hilang, carotenoid
bertambah banyak sehingga warna akan berubah menjadi kuning, orange atau merah.

Jeruk manis merah darah selain mengandung zat warna merah lycopene juga mengandung zat
warna merah anthocyanin.

Flavonoid buah jeruk manis


Flavonoid yaitu suatu persenyawaan glucoside yang terdiri dari gula (d-glucose atau l-rhamnose)
yang terikat dengan flavon (flavus artinya kuning mengilat). Flavonoid yang tidak ada rasanya
disebut hesperidin, sedangkan limonin menyebabkan rasa pahit pada sari buah jeruk manis WNO.

2.4 Cara menanam bibit jeruk


Buah jeruk bukan hanya dinikmati rasanya yang segar saja, melainkan buah jeruk juga
sebagai pelepas dahaga dan sebagai buah pencuci mulut.Ternyata buah jeruk memiliki khasiat
ganda, yaitu disamping dapat diolahmenjadi minuman / makanan juga dapat dimanfaatkan untuk
obat. Misalnya, jeruk nipis untuk menurunkan demam, dengan cara mengompreskan cairan jeruk
di kening orang yang menderita sakit. Air buah jeruk juga dapat dipakaiuntuk tetes mata
penyembuh radang, setelah dicampur dengan air bersih. Jeruk nipis juga dapat diperas dan
dicampur dengan air panas untuk dijadikan minuman segar.
Sehubungan dengan tingginya kadar vitamin C pada buah jeruk, maka jeruk dapat diolah
menjadi tablet tablet vitamin C / dimakan langsung untuk menyembuhkan penyakit gusi
berdarah dan penyakit influenza.

2.5Cara menanam bibit jeruk


Bibit jeruk yang akan kita budidayakan harus dipilih yang sungguh sungguh memiliki
kualitas yang baik, sehingga akhirnya memberikan hasilyang memuaskan baik dari segi
kuantitasnya maupun kualitasnya. Oleh karena pemilihan bibit jeruk sangat penting, terutama
yang menyangkut keadaanfisik bibit dan jenis / varitas jeruk yang akan kita tanam, disamping
factor factor lain yang menunjangnya, antara lain :
Keadaan bibit
Menahan bibit jeruk dari keranjang
Menahan bibit cabutan
Menahan bibit cangkok
Menahan bibit putaran
Menahan jeruk pada media terbatas

2.6Pemupukan tanaman jeruk


Tanaman jeruk pada umumnya menyukai tanah yang cerul, yakni tanahyang mengandung
banyak humus, sirkulasi udara bagus, mudah memperolehO2, kaya akan bahan organis dan
permukaan kadar air tanahnya agak dalam

BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tanaman jeruk sangat banyak manfaatnya
seperti jeruk nipis untuk menurunkan demam.
DAFTAR PUSTAKA

AAK, Bertanam Pohon Buah-buahan II, Kanisius, Yogyakarta 1975.


AAK, Tanah dan Pertanian, Kanisius, Yogyakarta 1972.

Anda mungkin juga menyukai