CITRUS SP
DOSEN :
DI SUSUN OLEH :
PUTRI WIDIARTI 14334057
ANITASARI 14334100
PIPIT DIMAYANTI 16334741
TAUFIK AHMAD
PUTU ANGGA KURNIA
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul CITRUS SP.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah farmasi klinik dan rumah sakit di
program studi Farmasi fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional.
Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mahasiswa lebih dalam mengenai CITRUS SP.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknik
penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jeruk (Citrus sp.) merupakan salah satu buah unggulan nasional. Komoditas ini
memegang peran strategis dalam perdagangan produk pertanian khususnya buah-buahan di
Indonesia. Peranan jeruk sebagai tanaman Holtikultura semakin hari semakin terasa pentingnya
bagi petani, karena nilainya ekonomis. Selain itu jeruk juga merupakan bahan pelengkap utama
dalam menunjang gizi keluarga sehari-hari karena jeruk banyak mengandung vitamin C. Setiap
100 g jeruk mengandung energi 28.00 kal, protein 0,5 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 7,20 g, dan
vitamin C 500-1.000 g (Prahasta dan Arief, 2009).
Indonesia memiliki luas perkebunan jeruk seluas 44641 Ha dan Riau khususnya
memiliki luas perkebunan jeruk seluas 1829 Ha. Pemenuhan kebutuhan jeruk dalam jumlah yang
besar membutuhkan pengembangan teknologi produksi yang optimal. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk memenuhi kondisi yang optimal bagi pertumbuhan dan produksi tanaman
jeruk antara lain: tersedianya bibit unggul, pemilihan lokasi lahan, persiapan lahan, sanitasi jalan,
pemangkasan, pengairan, pemupukan, pengendalian organisme penggaggu tanaman dan
pemanenan (Prahasta dan Arief, 2009).
1.2 Tujuan
- Utuk memenuhi nilai tugas kelompok farmakognosi
- Mengetahui jenis jenis citrus sp, klasifikasi dan manfaatnya
- Supaya mahasiswa mengetahui perbedan dari citrus lainnya,serta bagaimana budidaya yang
baik,
BAB II
2.1 Taksonomi Tanaman Jeruk (Citrus sp.)
2.1.1 Taksonomi
Tanaman jeruk mempunyai nama botani Citrus sp. Tanaman ini, jika diklasifikasikan
termasuk kelas tanaman biji berkeping dua. Klasifikasi tanaman jeruk adalah sebagai berikut.
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
2.1.2 Akar
Ujung akar selalu terdiri dari sel-sel muda yang senantiasa membelah dan merupakan
titik tumbuh akar jeruk. Keadaan sel akar ini sangat lembut, sehingga mudah sekali rusak kalau
menembus tanah yang keras dan padat. Ujung akar terlindungi oleh tudung akar (calyptra), yang
bagian luarnya berlendir, sehingga ujung akar mudah menembus tanah. Bagian luar tudung akar
ini cepat rusak (aus), tetapi di dalamnya selalu ditumbuhi oleh sel-sel baru lagi. Di belakang titik
tumbuh, sel-sel terbagi-bagi di bagian luarnya yang akan menjadi kulit luar. Tepat dibawah kulit
luar ada kulit pertama dan ditengah-tengahnya merupakan pusat yang disebut empulur.
Epidermis (kulit luar) terdiri dari susunan sel-sel dan di antara sel-sel itu tidak terdapat celah-
celah, sebab sel-sel ini saling berhimpit (Suhaeni, 2008).
2.1.3 Batang
Batang tanaman jeruk mempunyai bermacam-macam warna, tergantung jenisnya. Ada
yang berwarna hitam kecoklatan, tetapi ada juga yang percabangan dan rantingnya berwarna
putih kehijauan. Semua jenis jeruk batangnya banyak ditumbuhi mata tunas. Kulit batangnya ada
yang terlihat agak kasar dan berduri. Tetapi, ada juga yang permukaan kulitnya halus. Tinggi
batang mencapai 5-15 meter (Suhaeni, 2008).
2.1.4 Daun
Daun jeruk berwarna hijau tua dan terkesan tebal. Jika diremas akan mengeluarkan aroma
harum sesuai jenis jeruknya. Daun jeruk terdiri atas dua bagian, yaitu lembaran daun besar dan
kecil. Lembaran daun kecil terletak dekat dengan tangkai daun. Tetapi ada juga daun yang tidak
mempunyai lembaran kecil. Tulang daunnya berbentuk menyirip beraturan, tetapi ada juga
berselang-seling seperti citrus sinensis dan citrus paradisi. Bentuk fisik daun oval, meruncing,
tetapi ada juga yang oval tumpul (Suhaeni, 2008).
2.1.5Bunga
Tanaman jeruk pada umumnya bisa berbunga setiap waktu. Frekuensinya bisa mencapai
3-4 kali dalam setahun. Bunga tanaman jeruk kebanyakan berbentuk majemuk dalam satu
tangkai dan setiap kuntum bunga berkelamin dua jenis. Bunga muncul dari ketiak-ketiak daun
atau pucuk-pucuk ranting masih muda. Bunga jeruk biasanya berbau harum karena banyak
mengandung nectar (madu) (Suhaeni, 2008).
2.1.6 Buah
Buah jeruk ada yang berbentuk bulat, oval, dan lonjong sedikit memanjang. Kulit buah
ada yang tebal dan ulet, tetapi ada juga yang tipis dan mudah dikupas. Buah jeruk banyak
mengandung vitamin C dan A. Selain itu buah jeruk juga merupakan bahan pelengkap utama
dalam menunjang gizi keluarga sehari-hari (Suhaeni, 2008).
Jeruk nipis berasal dari Indonesia. Jeruk nipis dapat tumbuh dengan baik di dataran
rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH 5,5-6. Ketinggian jeruk
nipis berkisar antara 1,5-5 meter. Ranting-rantingnya berduri pendek, kaku, dan tajam. Daun
selang-seling, berbentuk jorong sampai bundar, dan berukuran (4-8)cm x (2-5)cm. Pinggiran
daunnya bergerigi kecil dan tangkai daunnya bersayap sempit. Bunga jeruk nipis berbentuk
tandan pendek, berada diketiak daun pada pucuk yang baru merekah. Jumlah bunga pertandan
sekitar 1-10 kuntum. (Sarwono, 2001).
Nama tanaman
Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama Kelangsa
(Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau
Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo
kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru),
ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu
(Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta
(Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).
Sinonim : Limonia aurantifolia Christm., Limon spinosum Mill., Citrus limonia Osbeck,
Citrus lima Luman, Citrus spinosissima G.F.W. Meyer, Citrus acida Roxb., Citrus aurantium
Klasifikasi tumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus aurantiifolia (Cristm.) Swingle
Morfologi tumbuhan
Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu
ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya
majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang
daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan
tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.
Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan
diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter
0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun
mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar
0,25-0,5 cm berwarna putih
Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat
sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-
kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah tua
rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar
matahari langsung.
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus reticulata (Van Steenis, 1975)
Morfologi tumbuhan
Batang jeruk siam pada umum nya mempunyai tinggi antara 2,5-3 m. Kebanyakan jeruk
siam memiliki bentuk daun yang bisa dibedakan dari jeruk lainnya. Bentuk daunnya oval dan
berukuran sedikit lebih besar dari jeruk besar. Ukuran daunnya sekitar 7,8 cm x 3,9 cm dan
memiliki sayap daun kecil yang berukuran sekitar 0,8 cm x 0,2 cm. Ujung daunnya sedikit
berbelah sedangkan bagian pangkalnya meruncing.
Jeruk siam mempunyai ciri khas: kulit buahnya tipis (sekitar 2 mm), permukaannya
halus, licin, mengilap, dan menempel lekat pada daging buahnya. Terpenting dari semua itu
adalah daging buahnya lunak dengan rasa manis dan harum (Pracaya, 2004).
Kandungan dan khasiat tumbuhan
Penelitian dalam dunia kesehatan sudah mencermati kandungan jeruk siam dengan seksama, dan
hasilnya dalam buah ini ditemukan beberapa kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Beberapa
kandungan gizi dalam jeruk ini yaitu kalori, potassium, fiber, gula, protein, vitamin A, vitamin
C, kalsium, besi, vitamin D, vitamin B6, dan magnesium.
Morfologi tumbuhan
Pohon jeruk manis bisa mencapai ketinggian 6-10 m. Mempunyai duri yang kuat, ranting
yang muda bersudut dan biasanya berduri, bercabang rendah, tajuk pohon bulat dan
kerimbunannya sedang. Pada mulanya cabang muda pipih bersudut, warna hijau tua, suram dan
tidak begitu mengilat, halus tidak berbulu. Sesudah tua cabang berubah bentuk menjadi bulat
(silindris) dengan retak-retak halus yang kadang-kadang mempunyai duri panjang warna hijau
tua yang terletak didalam sudut tangkai daun (ketiak).
Pohon jeruk mempunyai akar tunggang (bercabang besar, panjang), akar serabut
(bercabang pendek kecil), dan mempunyai beberapa akar serabut. Akar tunggang bila mencapai
tanah keras atau tanah yang terendam air akan berhenti. Namun, bila tanahnya gembur bisa
mencapai 4 m. Makin banyak unsur hara didalam tanah, akar lebih bebas menembus tanah. Akar
cabang yang mendatar bisa mencapai 6-7 m.
Daun berbentuk bulat telur (elips), panjangnya lebih kurang 5-15 cm dan lebar 2-8 cm.
ujungnya sedikit meruncing, sedikit tumpul dan biasanya sedikit berlekuk. Bagian tepi daun
kadang-kadang bergerigi halus, tidak berbulu pada permukaannya. Daun bagian atas berwarna
hijau tua mengilat dengan titik-titik kuning muda, sedangkan permukaan bagian bawah berwarna
hijau muda sampai hijau kekuningan kusam dengan titik-titik hijau tua. Daun jeruk apabila
dimemarkan akan mengeluarkan bau harum cirri khas jeruk. Tulang daun bagian tengah bila
dilihat dari bawah berwarna hijau muda, mempunyai cabang berjumlah 7-15 pasang. Tangkai
daun pendek, setengah bulat, bagian bawah berwarna hijau muda (hijau kekuningan), bagian atas
datar dengan alur, berwarna hijau tua, mempunyai sayap daun yang bentuknya bulat telur
terbalik memenjang, panjang 0,5-3,5 cm dan 0,2-1,5 cm.
Bunga tumbuh pada pada ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian. Berbau sangat
harum, bila membuka penuh garis tengahnya 2-3 cm, kelopak berbentuk mangkuk bergaris
tengah 0,4-0,5 cm tegar. Dari luar berwarna putih hijau kekuningan atau putih kekuningan
dengan binti-bintik kelejer kuning muda, dari dalam warna putih. Mahkota bunga biasanya
berjumlah 5 helai, warnanya putih atau putih kekuningan, berbentuk bulat telur, memenjang,
bagian tengah menyempit dan ujungnya tumpul atau meruncing, tidak berbulu atau berbulu
pendek, dari luar kelihatan dan bintik-bintik kuning muda yang tersebar, panjang mahkota 1-2
cm dan lebar 0,5-0.7 cm.
Benang sari berjumlah 20-30 buah , tangkai benang sari warna putih tidak berbulu.
Bagian yang lepas panjangnya lebih kurang 0,7-1 cm. Kepala benang sari memanjang (2 buah),
berwarna kuning belerang. Bakal buah berbentuk bulat, berwarna hijau kekuningan mengilat ,
tidak berbulu, berbintik hijau bergaris tengah 2-2,5 mm. tangkai putik panjang, berwarna putih
kehijauan, tidak berbulu. Kepala putik berbentuk bulat , berwarna kekuningan, dan putik cepat
gugur.
Buah jeruk manis berukuran besar , tangkainya kuat bentuk buah bulat, bulat lonjong,
atau bulat rata dengan bagian dasar bulat, ujungnya bulat atau papak, berdiameter 4-12 cm .
Buah yang telah masak berwarna oranye, kuning, atau hijau kekuningan berbau sedikit harum,
agak halus, tidak berbulu , kusam, dan sedikit mengilat. Ketebalan kulit buah 0,3-0.5 cm, dari
tepi berwarna kuning atau oranye tua dan makin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai
putih, berdaging, dan kuat melakat pada dinding buah. Jumlah segmen 8-13 buah mengelilingi
sumbu yang kuat. Kelopak buah berbentuk seperti bintang dengan 3-6 segmen berbentuk
segitiga, berdiameter 1-1,5 cm. Biji buah jeruk manis sangat bervariasi jumlahnya dari tidak
berbiji sampai berbiji banyak. Warna biji putih atau putih keabuan. Biji berbentuk bulat telur,
yang satu berujung tumpul dan ujung lainnya lebih lebar. Biji bersifat poliembrional, embrio
berwarna putih (Pracaya, 2004).
Jeruk manis/orange mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang dapat memperkuat
dinding pembuluh darah kapiler. Kandungan flavanoidnya seperti flavanpis berfungsi sebagai
antioksidan penangkal radikal bebas penyebab kanker. Falavanoid juga menghalangi reaksi
oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan lemak pada
dinding pembuluh darah. Kandungan pektin jeruk banyak terdapat pada buah dan kulit jeruk.
Pektin bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan
kolesterol baik (HDL). Selain itu, jeruk juga kaya akan kandungan gula buah dan serat.
Kandungan buahnya bermanfaat untuk memulihkan energi dengan cepat, sedangkan kandungan
seratnya membantu memperlancar proses pencernaan dan berfungsi mengikat zat karsinogen
dalam saluran pencernaan sehingga mampu membantu menyembuhkan kanker kolon, wasir serta
sembelit.
Tiap 100 gram jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat
11,4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg, retinol 57 mcg dan asam askorbat 49 mg.
Budidaya
Jeruk manis umumnya diperbanyak dengan cangkok dan okulasi. Jeruk manis berbunga dua kali
setahun, yaitu bulan Agustus dan November - Desember. Di Indonesia jeruk manis tumbuh baik
di daerah pegunungan sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Perakarannya dangkal,
sehingga harus ditanam di tanah yang subur
Kandungan air didalam kulit buah 70-83%, sedangan pada daging buah 85-90%. Pada waktu
kurang air, daun jeruk bisa diberi air dari buah, terutama dari kulit buah, sehingga kandungan air
dari buah menjadi berkurang.
Asam amino itu bermacam-macam diantaranya Asparagine, serine, asam aspartat, proline,
arginine, glycine, lysine, arginine, alanine, asam glutamate, dan lain-lain. Buah jeruk manis
Valencia dan Washington, makin tua kandungan prolinenya makin tinggi.
Buah jeruk manis Washington (WNO), pada waktu masih muda banyak mengandung asam
oksalat, tetapi akan berkurang pada waktu buah masak. Asam malonat merupakan asam organic
yang terdapat cukup banyak pada kulit buah jeruk manis Washington pada waktu masak,
sedangkan asam malatakan berkurang.
Sari buah jeruk mengandung 40-70 mgram vitamin C per 100 cc, tergantung pada jenisnya. Makin
tua buha jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya.
Vitamin C terdapat dalam sari buah, daging, dan kulit, terutama terdapat pada bagian flavedo atau
exocarp (lapisan terluar kulit buah). Seperempat bagian dari total kandungan vitamin C buah jeruk
terdapat di dalam sari buahnya.
Inositol banyak terdapat pada kulit dan sari buah. Thiamin, riboflavin, pyridoxine, asam
panthothenat, niacin, dan biotin jumlahnya hanya sedikit di dalam kulit dan sari buah. Beta
carotene disebut juga provitamin A, yang membentuk vitamin A, terdapat didalam kulit dan sari
buah.
violaxanthin,lycopene. Zat tersebut terdapat pada kulit buah dan daging buah. Pada waktu buah
jeruk manis masak, klorofil (zat warna hijau) sedikit demi sedkit menjadi hilang, carotenoid
bertambah banyak sehingga warna akan berubah menjadi kuning, orange atau merah.
Jeruk manis merah darah selain mengandung zat warna merah lycopene juga mengandung zat
warna merah anthocyanin.
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tanaman jeruk sangat banyak manfaatnya
seperti jeruk nipis untuk menurunkan demam.
DAFTAR PUSTAKA