Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Tentang: Morfologi tanaman jeruk dan buah naga

DOSEN PENGAJAR

Ir.Suryawati,MS

DISUSUN OLEH

Juan Wijaya(2304300104)

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat atau hidayahnya kepada kita semua, atas berkat rahmat karunia -Nyalah saya
dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “morfologi dan anatomi tanaman
mangga dan nanas” Dalam penyusunan ini, saya tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada Ibu ir. Suryawati, MS. yang telah memberikan tugas Makalah ini
sehingga says dapat lebih memahami lebih jauh mengenai ketepatan dalam
berbahasa yang kami analisis ini, oleh karena itu kami dapat menyelesaikannya
dengan baik. Saya sadar dalam penyusunan ini mungkin masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk
kesempurnaan ini,saya berharap semoga ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan
seluruh pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian dan jenis-jenis tanaman jeruk dan buah naga
B.Manfaat tanaman jeruk dan buah naga
C.Ciri-ciri tanaman jeruk dan buah naga
BAB 3
PENUTUP
A. Keismpulan
B.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENNDAHULUAN

Latar Belakang
Jeruk: Tanaman jeruk merupakan tanaman tahunan yang berasal dari daratan
Australia Utara, New Caledonia dan India (Ashari, 1995). Sejak ratusan tahun yang
lalu tanaman jeruk sudah banyak dikembangkan di Indonesia baik secara alami
atau dibudidayakan.Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang
Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika (Haryono,
1999).
Tanaman jeruk dikenal dengan nama Latin Citrus sinensis Linn. Tumbuhan
ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis.
Jeruk manis dapat beradaptasi dengan baik didaerah tropis pada ketinggian 900-
1200 meter di atas permukaan air laut dan udara lembab, serta mempunyai
persyaratan air tertentu (Rismunandar, 1986). Tanaman jeruk manis dapat mencapai
ketinggian 3-5 m.
Buah Naga: Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari
Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai
tanaman hias ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena buahnya berkhasiat
menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, mencegah kanker usus, penguat fungsi ginjal
dan tulang, pelindung kesehatan mulut, pencegah pendarahan dan gejala keputihan,
menguatkan daya kerja otak dan meningkatkan ketajaman mata. Buah naga biasanya
dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga
mengandung kadar air tinggi sekitar 90% dari berat buah. Rasanya cukup manis karena
mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks.

Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan, maupun selai atau
beragam bentuk penyajian sesuai selera. Secara umum buah naga juga mengandung zat
besi 0,65 mg, vitamin B1 0,28-0,043 g, vitamin B2 0,043- 0,045 g, vitamin B3 0,297-0,43 g, dan
vitamin C 8-9 g, selain itu juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yaitu 11,5 g,
asam 0,139 g, protein 0,53 g, serat 0,71 g, kalsium 134,5 mg, fosfor 8,7 mg, magnesium 60,4
mg, vitamin C 9,4 mg. Buah naga dapat dibuat sebagai bahan penambahan makanan yang
memiliki sumber gizi yang baik yaitu bolu kukus (Anonim, 2008).
RUMUSAN MASALAH
Jeruk:
1.Bagaimana membudidayakan tanaman jeruk
2. Bagaimana cara menanam tanaman jeruk
3. Apa saja jenis tanaman jeruk
4. Apa manfaat tanaman jeruk

Buah Naga:
1. Bagaimana cara membudidayakan buah naga
2. Bagaimana cara menanam buah buah naga
3. Apa saja jenis tanaman buah naga
4. Apa manfaat tanaman buah naga
TUJUAN
Jeruk:
1. Untuk mengetahui cara membudidayakan tanaman jeruk
2. Untuk mengetahui cara menanam jeruk
3. Untuk mengetahui jenis tanaman jeruk
4. Untuk mengetahui manfaat tanaman jeruk

Buah Naga:
1. Untuk mengetahui cara membudidayakan tanaman buah naga
2. Untuk mengetahui cara menanam buah naga
3. Untuk mengetahui jenis tanaman buah naga
4. Untuk mengetahui manfaat tanaman buah naga
BAB II

PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN,JENIS, DAN CIRI-CIRI
PENGERTIAN:
Jeruk: Tanaman jeruk merupakan tanaman buah-buahan tahunan yang secara umum
dibudidayakan di lahan atau kebun yang luas, tetapi sebagian orang yang kepemilikan
lahannya terbatas, sehingga tanaman jeruk ditanam di dalam Pot (Tabulampot) si
pekarangan sekitar rumah tempat tinggal.
Buah Naga: Buah naga (Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru
dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
(Khairunnas & Tety, 2011). Buah ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup memikat
untuk dilihat.
JENIS:
Jeruk: Jeruk Bali, jeruk pomelo, Jeruk limao, jeruk navel, jeruk Valencia, jeruk keprok, jeruk
lemon, jeruk mandarin.
Buah Naga:Buah naga merah, buah naga super merah, buah naga kuning, buah naga putih

B. MANFAAT JERUK DAN DRAGONFRUIT


Jeruk: -Sumber vitamin C, meningkatkan zat besi, sumber serat yang baik, mendukung
pertumbuhan tulang.
Dragonfruit: Sumber vitamin C, mengoptimalkan zat besi,mengurangi resiko penyakit
kardioovaskular.

C. CIRI CIRI TANAMAN JERUK DAN DRAGONFRUIT


Jeruk: Memiliki akar, batang, dau, bunga, dan biji.
Dragon Fruit: Berbentuk bulat, mempunyai sirip, memiliki sisik berwarna hijau,mempunyai
daging seperti buah kiwi.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jeruk: Sesuai dengan penelitian maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut : 1. Faktor-faktor Produksi Jeruk Faktor-faktor produksi memiliki peranan yang
sangat penting dalam pertanian jeruk. Baik buruknya faktor-faktor produksi tanaman jeruk
akan sangat bepengaruh terhadap kualitas dan kuantitas dari hasil panen buah jeruk itu
sendiri. Faktor-faktor produksi yang dimaksud dalam pertanian jeruk adalah luas lahan,
modal, tenaga kerja, pemeliharaan, pemasaran dan hasil produksi. Dalam peneilitian ini
diperoleh luas lahan yang dimiliki petani di Desa Kubu Simbelang adalah kurang dari 1 Ha,
modal yang di butuhkan petani dalam pengadaan bibit jeruk sebesar Rp2000.000 –
Rp6000.000, tenaga kerja yang digunakan petani berasal dari keluarga dan tenaga kerja
upahan di butuhkan pada saat panen buah jeruk, pemeliharaan meliputi pemupukan dan
penyemprotan hama dimana pupuk yang digunakan adalah pupuk kimia dan pupuk kandang
dan pemberantasan hama yang dilakukan menggunakan pestisida yang intensitas
penggunaan sebanyak 2x sampai 3x dalam setahun, pemasaran buah jeruk yang dilakukan
petani paling dominan melalui agen dengan harga antara Rp1500 – Rp3600 /Kg.

Dragonfruit: 1. Sari buah naga yang ditambah dengan rumput laut menghasilkan sari buah
yang stabil suspensinya dan mempunyai aktivitas antioksidan tinggi. 2. Jenis buah naga dan
penambahan sari rumput laut memberikan pengaruh terhadap total padatan terlarut,
kekeruhan, stabilitas suspensi, pH dan aktivitas antiosidan. Semakin tinggi penambahan
buah naga nilai kekeruhan dan aktivitas antioksidan semakin tinggi. Semakin tinggi
penambahan sari rumput laut nilai total padatan terlarut, stabilitas suspensi dan pH semakin
tinggi. 3. Sari buah dengan stabilitas suspensi tinggi didapat pada sampel dengan
konsentrasi buah naga merah 85% dan rumput laut 15% yaitu 7,81% dengan total padatan
terlarut 0,44%, kekeruhan 2,8 (agak keruh), pH 6,04 dan aktivitas antioksidan 38,73% RSA.
B. SARAN
Jeruk: 1. Luas lahan petani di Desa Kubu Simbelang tergolong kedalam luas lahan sempit,
oleh karena itu perlu peningkatan luas lahan agar ada peningkatan jumlah
produksi, pembuatan bibit juga sebaiknya dilakukan sendiri agar dapat menekan
penggunaan modal pada pembibitan tanaman jeruk, pemasaran buah jeruk
sebaiknya langsung ke konsumen karena harga yang lebih menguntungkan.
2. Perlu adanya perluasan lahan dan peningkatan perawatan pada tanaman jeruk agar
meningkatkan produksi buah jeruk dan berdampak positif pada pendapatan petani.
Perlu adanya tumpang sari pada lahan jeruk sebagai sumber tambahan pendapatan
petani
3. Peran serta pemerintah juga sangat penting dan besar pengaruhnya, tidak hanya
masalah harga dan pemasaran yang melatarbelakangi petani tetap menanam jeruk.
Dengan adanya campur tangan pemerintah, diharapkan petani akan lebih giat
membudidayakan tanaman jeruk sehingga akan berpengaruh positif pada
kehidupan petani.
Dragonfruit: Berdasarkan hasil penelitian, sari buah naga putih dengan penambahan
konsentrasi rumput laut 30% suspensinya stabil namun aktivitas antioksidannya rendah,
sehingga perlu dikaji lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Jeruk: Bustaman dan Moeljopawiro. 1998. Identifikasi Keragaman Morfologi dan Genetik
Manggis. Yogyakarta. Carquist S. 1961. Comparative plant anatomy : A guide to taxonomic
and evolutionary applications of anatomical data in angiosperm. Holt, Renehart & Winston,
New York. Davis PH dan VH Heywood. 1963. Principles of Angiosperm Taxonomy144(3618).
Oliver and Boyd, Edinburg and London. 558 p. Direktoran Jendral Hortikultura, 2006.
Pedoman Pelepasan Varietas Hortikultura. Jakarta. Departemen Pertanian. 2009, Prospek
dan Arah Pengembangan Agribisnis Jeruk tahun 2004. Dalam http://www.deptan.go.id
Ismail, I. 2006. Seleksi Pohon Induk Aren Berdasarkan Ciri Morfologi Sebagai Sumber Benih
di Kecamatan Lore Utara, Skripsi. Fakultas Pertanian UNTAD, Palu. Levit, J. 1951. Frost,
drought and heat resistance. Annual Review of Plant Physiology2(4): 245- 268. Miskin, E.K.,
D.C. Rasmusson, and D.N. Moss. 1972. Inheritance and physiological effects of stomatal
frequency in Barley. Crop Science12 (18): 780-783. Rifai, MA. 1976. Sendi-Sendi Botani
Sistematika. Lembaga Biologi Nasional LIPI, Bogor. Stace CA. 1981. Plant Taxonomy and
Biosystematics. Edward Arnold, London. Stone BC. 1976. A review of Javanese
Pandanaceae which notes of plants cultivated in hortus bogoriensis. Reinwardtia 8(2) : 309-
318 .

Buah Naga: Dinas Pertanian Sumatera Utara. 2015. Buah Naga. Dinas Pertanian Provinsi
Sumatera Utara. Medan. Din Ha., Tran, Yen. Morphological Characteristics and Pollination
Requirement in Red Pitaya (Hylocereus spp.). 2014. International Journal of Biological,
Biomolecular, Agricultural, Food and Biotechnological Engineering Vol:8, No:3, 2014
Grimaldo J., O. 2001. Caracterización citológica y morfológica de 21 genotipos de pitahaya
(Hylocereus undatus). Tesis Doctoral. Colegio de Postgraduados. México. 81 p.
Hernandez,Y.D.O dan Salazar, J.A.C. 2012. Pitahaya (Hylocereus spp.): a short review.
Comunicata Scientiae 3(4): 220-237. Ivan. 2013. Panen Raya Perdana Buah Naga di Kebun
Percobaan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika.http://balitbu.litbang.pert anian.go.id.
Diakses pada 5 Oktober 2017. Kurniawan, H. 2000. Tesis : Diversitas Genetik Plasma Nutfah
Ubi Jalar Ipomoea batatas (L.) Lamb.) Asal Indonesia Berdasarkan Analisis Kluster Karakter
Fenotipik. Universitas Padjajaran. Bandung. Mejía, H. A., Ruiz, S. B. M., Montoya, C. A.,
Sequeda, C.R. 2013. In situ Morphological Characterization of Hylocereus spp. (Fam.:
Cactaceae) Genotypes from Antioquia and Córdoba (Colombia). Rev.Fac.Nal.Agr.Medellín
66(1): 6845-6854. Prajitno, D., Rudi,H.M., Purwantoro dan Tamrin. 2002. Keragaman
genotipe salak lokal Sleman. Habitan 8 (1) Purba, R. 2012. 21 Jenis Tabulamplot Populer.
Agromedia : Jakarta. Santoso, S. 2002. SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua Jakarta: Gramedia
Saputra, I. 2010. Eksplorasi dan Identifikasi Morfologis Tanaman Sagu (Metroxylon sp.) di
Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi Fakultas Pertanian. Setyowati, A. 2008. Analisis
Morfologi dan Sitologi Tanaman Buah Naga Kulit Kuning (Selenecerus meghalantus. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Syahruddin, K. 2012. Tesis. Analisis Keragaman
Beberapa Genotipe Durian (Durio zibenthinus Murr.) Menggunakan Penanda Morfologi dan
Molekuler ISSR. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syahruddin, K. 2012. Tesis. Analisis
Keragaman Beberapa Genotipe Durian (Durio zibenthinus Murr.) Menggunakan Penanda
Morfologi dan Molekuler ISSR. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Winarsih S. 2007. Mengenal
dan membudidayakan buah naga. Aneka Ilmu, Semarang. Yosef, M. 2014. Vina- Cacti
Pitayas- The New Crops Of The World. Rev. Bras. Frutic., Jaboticabal - SP, v. 36, n. 1, p. 124-
138.

Anda mungkin juga menyukai