PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu untuk :
1. Mengetahui cara pasca panen wortel dan apel yang baik
2. Mengetahui cirri-ciri apel dan wortel yang siap untuk dipanen
Selain itu, wortel juga mengandung vitamin B dan C, serta zat-zat lain
yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan
menyimpan cadangan makanan dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar
tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan
memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika
dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
1. Jenis Imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang
dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis.
3. Jenis Mantes, yakni wortel hasil kombinasi dari jenis wortel imperator dan
chantenang. Umbi akar berwarna khas orange.
Adapun klasifikasi wortel dalam taksonomi tumbuhan adalah sebagai
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Umbilleferales
Family : Umbilleferae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota
Wortel dapat dipanen 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak
boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak
disukai konsumen Pembersihan dilakukan dengan cara melepas untaian yang
menempel pada umbi wortel kemudian dilakukan pencucian.
B. Buah Apel
Apel ( Malus sylvestris Mill ) yang dikenal sekarang adalah hibrida dengan
asal-usul yang sangat kompleks. Taksonomi apel menjadi tidak jelas karena
proses hibirida, seleksi dan pemusnahan. Banyak ahli yang yakin bahwa apel-apel
yang ada sekarang ini berasal dari apel liar Malus pumilla. Bermodalkan apel liar
ini tanaman termasuk divisi Spermatophyta, kelas dikotil dan keluarga Rosaceae
ini dikembangkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan buah berkualitas,
berproduksi tinggi dan tahan terhadap serangan hama/penyakit (Untung,1996).
Adapun taksonomi dari buah apel adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatopyta
Klass : Dicotyledone
Ordo : Rosales
Famili : Mallus
protein dan lemak relatif sedikit. Komponen terbesar buah apel adalah air.
Menurut Susanto dan Saneto (1994), dari segi komposisi kimianya, buah apel
vitamin A dan juga antioksidan yang berguna untuk menangkal serangan radikal
mengandung banyak vitamin C dan B, selain itu apel kerap menjadi pilihan para
2005)
Apel salah satu buah yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Apel digemari
karena rasanya yang manis dan kandungan gizinya yang tinggi. Buah apel mempunyai
kandungan air dan vitamin yang tinggi, serta kalori yang cukup kecil. Komponen penting
pada buah apel adalah pektin, yaitu sekitar 24%. Kandungan pektin pada buah apel
terdapat pada sekitar biji, di bawah kulit dan hati. Selain senyawa pektin, dalam satu
buah apel ukuran 100 gram juga terkandung banyak zat gizi (Yanuparinda dan Estiasih,
2015).Tanaman apel banyak tumbuh di Kota Malang dan Kota Batu, varietas apel yang
tersedia sekarang ini dan cukup berhasil diusahakan dengan segala kekurangannya
adalah Apel Manalagi, Anna, Wangli/Lali jiwo, Princess Noble dan Romebeauty (Baskara,
2010). Produksi apel di Kota Batu pada tahun 2014 populasi tanaman apel di Kota Batu
sebanyak 2,1 juta pohon mampu menghasilkan buah apel sebanyak 708,43 ton.
Dibandingkan tahun 2013 produksi tanaman apel turun sebesar 15 persen (Badan Pusat
Statistik, 2015).
Buah memiliki masa simpan yang relatif rendah sehingga buah dikenal sebagai
bahan pangan yang cepat rusak dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas masa
simpan buah. Mutu simpan buah sangat erat kaitannya dengan proses respirasi dan
transpirasi selama penanganan dan penyimpanan di mana akan menyebabkan susut
pasca panen seperti susut fisik yang diukur dengan berat, 2 susut kualitas karena
perubahan wujud (kenampakan), cita rasa, warna atau tekstur yang menyebabkan
bahan pangan kurang disukai konsumen, susut nilai gizi yang berpengaruh terhadap
kualitas buah. Mutu simpan buah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan
transpirasi dapat dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif, menurunkan suhu
udara. Pada umumnya komoditas yang mempunyai umur simpan pendek mempunyai
laju respirasi tinggi atau peka terhadap suhu rendah (Tranggono dan Sutardi, 1990
dalam Tawali, 2004).
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemanenan merupakan saat paling kritis dan harus diperhatikan dengan
benar. Hal ini dikarenakan oleh sifat perishable yang artinya sayuran dan buah
buahan sangat mudah rusak dan busuk. Oleh sebab itu pemanenan harus
dilakukan dengan hati-hati. Penanganan pascapanen bertujuan untuk menekan
tingkat kerusakan pada buah, kerusakan akibat faktor-faktor ( mekanis,
fisiologis serta serangan hama penyakit), mempertahankan kesegaran,
meningkatkan daya simpan dan meningkatkan nilai jual.
1). Tanaman wortel dapat dipenen setelah berumur ± 3 bulan sejak sebar
benih atau tergantung varietasnya. Varietas ideal pemanenan pada umur
100-120 hari setelah tanam
2). Ukuran umbi telah maksimal dan tidak terlalu tua. Panen yang terlalu
tua dapat menyebabkan umbi menjadi keras dan berkatu, sehingga
kualitasnya rendah atau tidak laku dipasarkan. Demikian pula panen
terlalu awal hanya akan menghasilkan umbi berukuran kecil-kecil,
sehingga produksinya menurun.
Berikut ini adalah kriteria wortel yang dipanen umur muda atau “BabyCarrot”
dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
2). Ukuran umbi sebesar ibu jari tangan, panjangnya antara 6-10 cm dan
diameternya sekitar 1-2 cm.
B. Ciri-ciri buah apel yang sudah saatnya dipanen adalah sebagai berikut :
1). Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan
setelah bunga mekar, tergantung dari varietas dan iklim.
2. Waktu Pemanenan
A. Wortel
B. Apel
Waktu panen apel yang baik adalah pada waktu pagi dan sore hari
agar terhindar dari sinar matahari untuk menghindari terjadinya respirasi.
3. Teknik Pemanenan
A. Wortel
Menurut (Hanum, Chairani, 2008), cara pemanenan wortel
dilakukan dengan mencabut umbi beserta akarnya. Tanah sebaiknya
digemburkan terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk memudahkan
pencabutan wortel. Tanaman yang baik dan dipelihara secara intensif
dapat menghasilkan umbi antara 20-30 ton/hektar.
Pemanenan umbi wortel juga dapat dilakukan dengan menggunakan
mesin-mesin pertanian. Pemanenan dengan menggunakan peralatan
mekanis akan lebih menguntungkan, baik dari segi waktu, tingkat
kerusakan umbi, maupun tingkat kehilangan hasil. Di negara-negara maju,
dimana tingkat ekonomi petani sudah tinggi, pemanenan umbi wortel pada
umumnya sudah dilakukan dengan menggunakan mesin.
B. Apel
Pada kunjungan yang telah dilakukan di kebun wortel dan di Mitra apel
pembersihan atau pencucian menggunakan pencucian kering dengan hanya
mengusap bagian yang kotor dengan pengelap, kemungkinanpencucian basah
akan dilakukan pada saat apel dan wortel tiba ditempat pengepul.
kriteria Grade
Al AB C D
Diameter Buah 7-8 cm ke 6-7 cm 5-6 cm <5cm
atas
∑ buah /kg 4-7 7-9 10-12 14-18
3. Pengemasan (packaging)
Pengemasan yang dilakukan terdiri atas pengemasan transportasi dan
pemasaran. Kemasan transportasi digunakan sejak buah dan sayuran dipanen dan
akan dibawa ke bagian pemasaran. Kemasan transportasi yang digunakan untuk
hasil panen apel dan wortel adalah kontainer plastik dan karung berlubang.
Kemasan yang digunakan untuk memasarkan buah adalah kemasan kontainer
plastik, tray foam, plastik wrapping film dan kardus.
5. Pengangkutan
Apel hasil panen dari kebun dikirim ke trading menggunakan sepeda
motor atau mobil bak terbuka (pick up), sedangkan pengangkutan dari trading
menuju pasar menggunakan mobil box serta truck tertutup. Jenis pengangkutan
yang digunakan untuk produk hortikultura salah satunya dipengaruhi oleh faktor
waktu dan jarak serta lingkungan (Chace dan Pantastico, 1973). Sepeda motor
digunakan untuk pengiriman apel dari kebun wisata yang jaraknya relatif dekat
dengan Mitra apel, sedangkan hasil panen kebun produksi dikirim dengan mobil
pick-up karena jaraknya yang cukup jauh dari Mitra apel.