PROPOSAL
OLEH :
SALAMA IFAMUT
NIM. 2017-40-092
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang banyak dijumpai dan dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga
dataran tinggi. Bahkan beberapa jenis jeruk tersebut telah menjadi unggulan
kembangkan, dan popular di seluruh Asia tenggara, terutama Filipina. Jeruk ini
terdapat di daerah Sulawesi dengan sebutan “jeruk cui’’, dan di Maluku yang
menggunakan sebagai pemberi cita rasa asam pada masakan. Dari segi budidaya,
Jeruk Kalamansi (Citrus microcarpa Bunge) merupakan salah satu tanaman dalam
tenggara, terutama Filiphina. Jeruk ini terdapat di daerah Sulawesi dengan sebutan
“jeruk cui’’, dan di Maluku yang dikenal dengan nama “lemon cina’’ Dalam
2
masakan. Dari segi budidaya, hampir sebagian besar masyarakat menanam lemon
cina pada pekarangan (Rahangmetan et al, 2021). Masa panen jeruk kalamansi
tergolong pendek yakni 6 bulan sejak masa tanam, sehingga sudah banyak petani
yang membudidayakan dengan luas lahan oleh pengrajin sirup dan sisanya dijual
Untuk pengembangan lebih lanjut pada upaya budidaya yang efektif dan
setelah koleksi sumber daya genetik merupakan tahapan penting dalam upaya
untuk mencari karakter yang unggul. Salah satu sifat yang dapat dikarakterisasi
adalah morfologis baik pada organ vegetatif maupun organ generatif. Perbedaan
tanaman pada sebuah daerah. Faktor lingkungan dapat berupa ketinggian, curah
Kayu Putih. Masyarakat di Desa Kayu Putih juga banyak yang mengomsumsi dan
tapi juga untuk skala produksi melalui budidaya dalam skala besar. Oleh karena
Putih.
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
D. Manfaat Penelitian
masyarakat
4
E. Ruang Llingkup Penelitian
2. pohon diambil 20 daun untuk pengamatan mengenai ukuran dan warna daun
F. Penjelasan Istilah
jelaskan agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran terhadap judul sebagai
berikut:
2. Morfologis merupakan sifat dari bentuk atau wujud suatu organisme terutama
tumbuhan dan hewan. Sehingga, dengan itu dapat di gambarkan wujud atau
3. Organ vegetatif merupakan organ pada tumbuhan yang dapat di lihat tanpa
vegetatif atau aseksual (tidak langsung). Organ vegetatif terdiri dari akar,
Jeruk kalamansi sering di gunakan sebagai penambah rasa masakan dan kaya
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ambon. Buah jeruk kalamansi memiliki kulit dengan permukaan halus dan
jeruk kalamansi relatif sangat kecil di banding jeruk jenis lain, berbau khas dan
tajuk pohon jeruk ada dua variasi yaitu menyebar dan tegak. Tajuk pohon jeruk di
ranting kecil dengan daun yang lebat, pohon jeruk yang berbentuk menyebar
biasanya lebih banyak menghasilkan buah dan memiliki bunga yang sehat
(Tobing, 2013). Organ vegetatif tanaman jeruk kalamansi terdiri dari akar, batang,
dan daun.
6
Gambar 2.1 Habitus dari jeruk kalamansi di Desa Kayu putih
(dokumentasi pribadi,2021)
Tanaman jeruk memiliki akar tunggang dan akar serabut (akar rambut).
Akar tanaman ini tumbuh cukup dalam bisa mencapai kedalaman 4 meter lebih.
Akar serabut tumbuh agak dangkal, akar serabut (akar lateral) memiliki 2 tipe,
yaitu akar cabang yang berukuran besar dan akar serabut yang berukuran kecil
(Cahyono, 2005).
Batang tanaman jeruk berkayu dan neras. Batang jeruk tumbuh tegak dan
membentuk mahkota yang tinggi hingga mencapai 15m (Adelina et al., 2017).
Secara umum, daun jerkuk berwarna hijau tua sampai hijau cerah dan
terkesan tebal. Jika daun itu diperas akan menimbulkan aroma sesuai dengan jenis
berselangseling. Tepian daun bergerigi dengan ukuran gerigi ada yang besar dan
ada yang kecil. Bentuk fisik daun oval, meruncing, tetapi ada juga oval tumpul
dan membulat. Lembaran daun (petiolus) kecil terletak dekat dengan tangkai
7
daun. Tetapi ada juga daun yang tidak memiliki petiolus. Permukaan daun sekilas
terlihat mengkilap, karena dilapisi oleh kutikula yang mengandung sedikit pektin
sehingga tetesan air hujan cepat meluncur (Putri, 2012). Secara taksonomi, urutan
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Sapindales
Keluarga : Rutaceae
Marga : Citrus
potong ,kesturi, jeruk potong, jeruk peras, jeruk kalamansi, lemong cui. Nama
Asing dari jeruk ini adalah calamondin,china organge ,dan golden lime (Setiada
dan Parimin,2004).
mempengaruhi seperti iklim, air, kandungan hara tanah. Faktor biologi yang
Tanah yang sesuai akan menjadikan tanaman jeruk subur. Tipe tanah yang cocok
8
untuk pertumbuhan jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir (Soelarso,
1996)
Menurut BPPPT (2000), syarat tumbuh tanaman jeruk terdiri dari tiga faktor
yakni iklim, media tanam, dan ketinggian tempat. Faktor pertama adalah iklim:
bulan basah yang diperlukan 5-9 bulan tergantung pada spesiesnya, temperatur
optimal antara 20-35ºC, kelembaban optimum sekitar 70-80º, tumbuh dengan baik
Faktor kedua adalah media tanam: jenis tanah andosol dan latosol sangat
cocok untuk budidaya jeruk dengan pH tanah sebesar 5.5-6.5, kedalaman air tanah
sekitar 30º. Faktor ketiga adalah ketinggian tempat budidaya yang bervariasi
rasa. Curah hujan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan buah rontok dan mudah
terserang penyakit sehingga produksinya rendah. Bunga yang muncul saat musim
C. Karakterisasi Morfologis
penting suatu tanaman yang memiliki nilai ekonomi atau yang merupakan penciri
dari varietas yang bersangkutan. Sifat yang diamati dapat berupa karakter
9
morfologi tanaman, yaitu bentuk daun, bentuk buah, warna kulit biji, dan lain
karakter-karakter yang dimiliki oleh tanaman, baik itu karakter kuantitatif maupun
adalah mudah dilihat sehingga variasinya dapat dinilai cepat jika dibandingkan
mengetahui sifat karakter suatu tanaman yang memiliki nilai ekonomi serta
D. Kerangka Berpikir
10
dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif dan generatifdari tanaman. Perbedaan
morfologis organ vegetatif dari tanaman tersebut. Organ vegetative yang dapat
tanaman dalam kaitan dengan kondisi lingkungan tumbuh. Seperti pada Gambar
2.2
Jeruk kalamnsi
Faktor Lingkungan
Organ Vegetatif
Batang Daun
Karakterisasi morfologi
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
C. Objek Penelitian
lokasi penelitian.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:
1 Mengukur jarak
Meter roll
12
5 Thermometer Menggukur cahaya
menggambar
E.Prosedur Penelitian
penelitian.
13
2. Survei ke lokasi penelitian
penelitian yang akan dilakukan dan mengurus surat izin penggunaan lokasi
A. Karakter Kualitatif
No Nama karakter Keterangan
Batang
Bentuk pohon (tree shape) 1. Elipsoid
2. Spheroid
(lihat gambar 2.1 pada 3. Obloid
99. (bentuk selain ketiga diatas)
1. lampiran)
Rasio batang/ diameter 1. Lebih kecil (<1)
2. Sama (1)
batang (tercatat pada 3. Lebih besar (1)
Daun
1. Hijau
2. Ungu
10. Warna ujung pucuk 99. lainnya (sebutkan dalam
1. Glabrous (licin/gundul)
2. Intermediate
11. Sifat permukaan daun 3. Pubescent (berbulu halus)
1. Evergreen (sifat tumbuhan yang
2. Deciduous (menggugurkan daun
Siklus hidup vegetatif mempertahankan
3. Semi-persistentsiklus (mempunyai dua
secara
1. serentak pada
Sederhana suatu hanya satu
(simple):
(Vegetative life cycle) musim.
2. Bifoliat : satu tangkaimusim
Pada tertentu
daun terdapat
13. Pembagian daun helaian
3. daun: satu
Trifoliat padatangkai
tangkai daun terdapat 3
dua helaian daun
4. Pentafoliat : beranak daun 5
helaian
99. daun (beranak
lainnya (sebutkan dalam deskriptor
14. Intensitas warna hijau helaian 1. Terang
7.8)
2. Medium (hijau)
daun (diambil pada daun yang 3. Medium (hijau)
15. Variasi warna daun 0.Tidak ada
sudah berkembang
16. Panjang sempurna)
tangkai daun relatif 1. Sessile (tangkai daun tidak ada)
2. Brevipetiolate (tangkai daun lebih
terhadap panjang helaian daun. 3. Longipetiolate (tangkai daun lebih
pendek dari lamina daun)
(Lihat gambar 3.2 pada lampiran)15 panjang dari atau panjang sama
17. Bentuk helaian daun. (Lihat 1. Jorong (Elliptic/elips)
2. bulat telur (Ovate)
gambar 3.3 pada lampiran) 3. Bulat telur berbalik (Obovate)
4. lanset (Lanceolate) jika panjang: lebar
5. bulat bundar (Orbicular) jika panjang:
18. Tepi helaian daun 1. (3-5):1
Crenate (beringgit) kebalikan dari
lebar + 1:1(bergigi) jika sinus tumpul
2. Dentate
(lihat gambar 3.4 pada lampiran) bergigi,(rata)
3. Entire jadi sinusnya tajam dan
4. Sinuate anulusnya
sedangkan (sinus lancip
dan anulis
19 Ujung daun (Leaf apex) 1. Attenuate
tumpul/bergelombang)
2. Acuminate (meruncing)
(lihat gambar 3.5 pada lampiran) 3. Acute (runcing)
4. Obtuse (tumpul)
5. Rounded (bundar)
6. Emarginate (berlekuk)
99. lainnya
20 Tidak/ adanya tangkai daun 0. Ada
1. Tidak ada
21 Lebar tangkai sayap daun (dilihat 1. Sempit
2. Sedang
pada daun yang telah berkembang 3. Luas
22 Bentuk sayap pada tangkai daun 3. Obovate
sempurna) 4. Linear (tidak diilustrasikan)
(lihat gambar 3.6 pada lampiran) 99. lainnya
23 Hubungan antara tangkai daun 1. Imbricate
2. Artikulasi (bersambung)
dan lamina 3. Separate (terpisah)
24 Pangkal daun 1. Runcing
2. Meruncing
(lihat gambar 3.7 pada lampiran) 3. Tumpul
4. Membulat
5. Rompang
6.Berlekuk
Duri
25 Panjang duri pada pohon dewasa 1. ≤ 5 mm
2. 6 - 15 mm
(bukan pada cabang) 3. 16-40mm
4. 4>40 mm
Daun
26 Panjang daun 1. Panjang helaian daun (mm)
27 Lebar daun 1. Lebar lamina daun (mm)
28 Panjang tangkai daun 1. Pendek : < 0,5 cm
2. Medium : 0,5 – 0,8 cm
16
3. Panjang : > 0,8 cm
DAFTAR PUSTAKA
Adelina, S. O., Adelina, E., & Hasriyanty, H. 2017. Identifikasi Morfologis Dan
Anatomi Jeruk Lokal (Citrus sp) Di Desa Doda Dan Desa Lempe
Adiyoga, W., Setyowati, T., & Ameriana, M. 2009. Perilaku Konsumen terhadap
[diakses 2020 Desember 2020]. Tersedia pada:https://www.distan.jogjap
rov.go.id/.
pada:http://indoplasma.or.id
Nusantara.Yogyakarta.
Dhaniaputri, R., & Irawati, H. 2018. Pertumbuhan Organ Vegetatif Tomat Merah
17
https://doi.org/10.29405/ j.bes/87-94121383
Ismail, I. 2006. Seleksi Pohon Induk Aren Berdasarkan Ciri Morfologis Sebagai
UNTAD, Palu.
Jamal. Yulliasri. Praptiwi. Andria Agusta., 2000., Komponen Kimia dan Efek
Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Buah dan Daun Jeruk Kasturi (Citrus
Putatif Jeruk Keprok Garut (Citrus reticulata L.) Melalui Iradiasi Sinar
(4):6-7
18
Soelarso, B. 1996. Budidaya Jeruk Bebas Penyakit. Yogyakarta: Kanisius
University).
19