Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TUMBUHAN

STRUKTUR MORFOLOGI DAUN KECOMBRANG DAN DAUN JAGUNG

OLEH:

LIA MANDALIKA SALAYAN [227100011]

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :

KOMARUL HUDA M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SIMALUNGUN
ABSRAK
Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah yang digunakan sebagai bahan
pangan dan obat tradisional yang kaya akan antioksidan. Walaupun demikian keberadaan
tanaman ini setiap tahun semakin berkurang terutama di kabupaten Solok provinsi Sumatera
Barat. Sehingga perlu dilakukan eksplorasi dan identifikasi morfologi tanaman kecombrang yang
ada di kabupaten Solok provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian adalah untuk menjaga
plasma nutfah tanaman kecombrang sebagai bahan baku pangan dan obat herbal serta
mengetahui keragaman morfologi dan tingkat similaritas tanaman kecombrang (Etlingera
elatior) sebagai informasi awal konservasi pelestarian plasma nutfah tanaman kecombrang di
Sumatera Barat.

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan,
jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah
di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak
(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal
dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri dari tepung biji dan
tepung tongkolnya.
BAB I PENDAHULUAN

Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki segudang manfaat untuk

sebagai bahan pangan, obat-obatan herbal dan industri kosmetika. Tanaman kecombrang

memiliki nilai nutrisi yang cukup baik serta mengandung senyawa yang bersifat antioksidan

yang dapat menangkal radikal bebas didalam tubuh sehingga kekebalan tubuh kita tetap
terjaga

dengan baik terutama dalam masa pandemi COVID-19 pada saat ini. Selain kaya manfaat yang

terkandung didalam tanaman kecombrang juga memiliki nilai ekonomis dan estetika sebagai

tanaman hias. Tanaman jagung secara spesifik merupakan tanaman pangan yang sangat
bermanfaat bagi

kehidupan manusia ataupun hewan. Jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi di

Indonesia.Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ketiga

setelah gandum dan padi. Tanaman jagung hingga kini dimanfaatkan oleh masyarakat dalam

berbagai bentuk penyajian, seperti : tepung jagung (maizena), minyak jagung, bahan pangan,

serta sebagai pakan ternak dan lain-lainnya. Khusus jagung manis (sweet corn), sangat disukai

dalam bentuk jagung rebus atau bakar (Derna, 2007).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana struktur dan morfologi dari
tanaman kecombrang serta apasaja manfaat dari tanaman ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Kecombrang dan botani tanaman daun jagung.


Berdasarkan taksonominya,kecombrang memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae;

Divisi: Magnoliophyta;

Kelas: Liliopsida;

Ordo: Zingiberales;

Famili: Zingiberaceae

Genus : Etlingera

Species : Etlingera elatior

Tanaman Kecombrang umumnya dapat tumbuh didataran rendah hingga dataran tinggi,
menurut Yeats , (2015) kecombrang dapat tumbuh hingga 2700 mdpl. Tanaman kecombrang
memiliki bentuk batang bulat pipih seperti jahe dan lengkuas dan memiliki ketinggian tanaman
hingga 5 meter. Daun kecombrang memiliki tumbuh dibatang semu, tersusun dalam dua baris,
berseling.Pada satu batang tanaman kecombrang biasanya terdapat 15-30 helai daun dengan
bentuk ujung daun meruncing dan pangkal daun yang membulat serta tepi daun yang
bergelombang. Pada bagian bunga tanaman kecombrang memiliki bunga majemukberwarna
merah, pink, pink keputihan/putih. Menurut hasil penelitian Putri et al., (2017) menyatakan
bahwa E. elatior di Sumatera Barat memiliki beberapa variasi. Variasi ditemukan pada warna
bunga yaitu warna merah, warna pink atau merah muda dan warna putih.Bunga kecombrang
teridiri dari tangkai berbentuk membulat dan panjang dengan ukuran 0,5 cm – 2,5 cm, kelopak
bunga cenderung berbentuk tabung dengan panjang 3 cm – 3,5 cm dengan berwarna merah,
pink, pink keputihan/putih. Menurut Syamsuhidayat, (1991) menyatakan bahwa Mahkota
bunga bertaju, berwarna merah muda. Buahnya kecil dan berwarna coklat serta akarnya
berbentuk serabut dan bewarna kuning gelap.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Jagung
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Commelilidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Nama binomial : Zeamays ssp. mays


BAB III METODE PENELITIAN

3.1Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Universitas Simalungun Kota PematangSiantar pada 13


Maret 2023.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian


Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian kali ini adalah daun dari tanaman kecombrang
da alatnya adalah pisau,gunting serta beberapa alat untuk menggambar.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 gambar morfologi daun kecombrang

.
4.2 Gambar morfologi daun jagung
BAB V KESIMPULAN
Kecombrang merupakan jenis tanaman semak yang dapat tumbuh setinggi 1hingga 3 meter
namun (adapula yang tumbuh hingga 5 meter) .Daunnya yang terdiri dari 15-30 helai daun
tersusun dalam dua baris berseling , di batang semu helaian dun berbentuk jorong lonjong .
DAUN JAMBU AIR
Tanaman jambu air (Syzygium aqueumL) berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke
Malaysia,dan pulau-pulau di Pasifik. Dua kecamatan sebagai sentra produksi dan pemasaran jambu air
madu yaitu Kecamatan Namorambe dan Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara Desa Betokan.

Jenis media tanam yang cocok untuk budidaya jambu air adalah yaitu tanah yang subur, gembur,
banyak mengandung bahan organik, dengan pH tanah yang cocok sebagai media tanam yaitu 5,5-7,5dan
tanaman jambu air cocok tumbuh pada tanah yang datarTanaman jambu air tubuh baik di daerah
beriklim kering dengan curah hujan rendah sekitar 500-3.000 mm/tahun. Suhu ideal yang cocok untuk
pertumbuhan tanaman jambu air berkisar 18-28ºC dengan kelembapan udara antara 50-80%. Tanaman
jambu air ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl (di atas permukaan laut) dengan
kebutuhan cahaya minimal 6 jam.

Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop, jeli,jam/berbentuk
awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah menjadi santapan canggih dengan
dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin
C.Buah jambu air masak yang manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan
asinan. Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat

Daun pada tumbuhan jambu memiliki jenis daun tunggal dengan tangkai dan berhadap – hadapan.
Panjang daun ini kisaran 15 hingga 20 cm dengan lebarnya 4 hingga 6 cm. Pada rumpunan tulang
daunnya memiliki sirip dan berwarna hijau. Di ujung daun tumbuhan jambu air memiliki bentuk yang
tumpul dengan pangkal yang bulat. Sedangkan pada permukaannya memiliki bagian yang cukup
mengkilap

DAUN KACANG PANJANG


Kacang panjang adalah tanaman semusim yang tumbuh membelit. Batang tanaman berukuran panjang,
bertekstur liat, dan sedikit berbulu. Daun tanaman merupakan daun majemuk yang tersusun atas tiga
helai dan berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bunga berbentuk kupu-kupu, terletak pada ujung
tangkai yang panjang. Warna bunga bervariasi, putih kuning atau biru. Bunga muncul dari ketiak 5 daun
dan setiap tangkai bunga mempunyai tiga sampai lima bunga. Buah kacang panjang berbentuk polong,
bulat, dan ramping dengan ukuran panjang sekitar 10- 80 cm (Samahadi, 2003). Rata-rata produksi
nasional kacang panjang di Indonesia masih dibawah hasil penelitian yaitu sekitar 5,72ton polong muda
per hektar, sedangkan potensi hasil polong ditingkat penelitian dapat mencapai 17,4 – 23,74 ton/ha
(Kuswanto, et al. 2009). Berdasarkan data BPS tahun 2016 bahwa produksi kacang panjang, kacang
merah dan buncis di Indonesia dari tahun 2010 – 2016 Produksi kacang panjang di Indonesia setiap
tahunnya mengalami penurunan produksi (Badan Pusat Statistik, 2016). Penggunaan varietas unggul
pada kacang panjang adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan perbaikan kualitas.).
ALAT DAN BAHAN

Alat :
Gunting

Buku

Pilpen

Pensil

Buku gambar

Bahan :
Daun jambu air

Daun kacang panjang

PROSEDUR KERJA

Menggambar daun jambu air di buku gambar

Menggambar daun kacang panjang di buku

Mengamati dudukan daun jambu air dan daun kacang panjang


HASIL PENGAMATAN

Gambar Daun Jambu Air

Anda mungkin juga menyukai