Anda di halaman 1dari 3

Sawi merupakan tanaman hortikultura yang dapat memperbaiki danmemperlancar pencernaan.

Hampir
setiap orang gemar akan sawi karena rasanyasegar dan banyak mengandung vitamin A, vitamin B dan
sedikit vitamin C(Yuniarti et al., 2000). Menurut Haryanto et al. (2003), klasifikasi sawi termasuk ke
dalamKingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Kelas: Dicotyledonae; Ordo:Rhoeadales; Family:
Cruciferae; Genus: Brassica; Spesies : Brassica juncea L.Tanaman sawi mempunyai batang semu yang
pendek hampir tidakkelihatan karena dari pangkal batang tumbuh tangkai daun dan daunnya
bulatpanjang dan berbulu halus. Tanaman sawi yang dimanfaatkan untuk sayuranadalah daunnya. Jika
dimasak dan dimakan terasa lunak dan segar. Tanaman sawimemiliki akar tunggang (radix primaria) dan
cabang akar yang bentuknya bulatpanjang (silindris) menyebar ke semua akar pada kedalaman antara
30-50 cm.Akar-akar ini berfungsi antara lain untuk menyerap air dan zat makanan daridalam tanah,
serta menguatkan berdirinya batang tanaman (Yulia et al., 2011). Batang sawi berfungsi sebagai alat
pembentuk dan penopang daun. Padaumumnya daun-daun sawi bersayap, bertangkai panjang yang
bentukknya pipih,mudah berbunga dan berbiji secara alami, baik di dataran tinggi maupun didataran
rendah. Struktur bunga sawi tersusun dari dalam tangkai bunga(inflorescentia), yang tumbuh
memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiapkuntum sawi terdiri atas empat helai daun kelopak,
empat helai daun mahkota,bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik
yangberongga dua (Rukmana, 1994).Penyerbukan bunga sawi dapat berlangsung dengan bantuan
serangga lebahdan manusia. Hasil dari penyerbukan ini terbentuk buah berupa biji. Buah sawitermasuk
tipe buah polong, yakni bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah(polong) berisi dua sampai
delapan butir biji. Biji sawi berbentuk bulat kecil yangberwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman.
Produksi utama dari sawi adalahdaun-daunnya. Sawi dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk masakan,
sebagaisayur daun (Rukmana, 1994). Nazaruddin (2003) menyatakan bahwa ada tiga jenis sawi yang
banyakdibudidayakan. Pertama, sawi putih (sawi jabung), memiliki daun berwarna hijaukeputihan dan
lebar, batang berwarna hijau dan pendek serta tegap, rasa enak.Kedua, sawi hijau, sawi ini berbatang
pendek dan tegap, daunnya lebih hijau darisawi putih, tangkai daun pipih, rasa agak pahit, tapi banyak
disukai konsumen.Ketiga, sawi huma (sawi ladang), memiliki batang yang panjang dan langsing,daunnya
panjang sempit, warnanya hijau keputih-putihan. Jenis sawi ini lebihmenyukai tanah yang kering atau
ladang. Menurut penelitian Nurshanti (2010), sawi varietas tropika merupakan varietas terbaik untuk
parameter tinggi tanaman,pertambahan jumlah daun, bobot berangkasan basah, dan indeks panen
yangmasing-masing adalah 18,59 cm; 2,30 helai; 85,96 g; 83,52%.Tanaman sawi dapat tumbuh baik di
tempat yang berhawa panas maupunberhawa dingin, sehingga dapat diusahakan di daerah dataran
tinggi maupundataran rendah. Meskipun begitu, tanaman sawi akan lebih baik jika ditanam didataran
tinggi. Daerah penanaman yang sesuai adalah mulai dari ketinggian 5 m sampai 1200 m dpl. Namun
biasanya tanaman ini dibudidayakan pada daerahyang berketinggian antara 100 sampai 500 m dpl.
Sebagian besar daerah-daerah diIndonesia memenuhi syarat ketinggian tersebut (Yulia et al., 2011).
Tanaman sawi juga tahan terhadap air hujan, sehingga dapat ditanamsepanjang tahun. Pada musim
kemarau, jika penyiraman dilakukan dengan teraturdan dengan air yang cukup, tanaman ini dapat
tumbuh sebaik pada musimpenghujan. Jadi, jika budidaya sawi dilakukan pada dataran tinggi, tanaman
initidak perlu air yang banyak, sebaliknya jika ditanam di dataran rendah diperlukanair yang lebih
banyak. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman inimemerlukan hawa yang sejuk, maka akan lebih
cepat tumbuh apabila ditanamdalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada
air yangmenggenang. Sehingga, tanaman sawi sesuai ditanam pada akhir musimpenghujan (Nurshanti,
2010). Tanah yang sesuai untuk penanaman sawi adalah tanah gembur, banyakmengandung humus,
subur, serta drainase yang baik. Derajat kemasaman (pH)tanah yang optimal untuk pertumbuhan
tanaman sawi berkisar antara 6-7(Perwitasari et al., 2012).

2. Tanaman Kangkung

Kangkung berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan,
Australia dan bagian negara Afrika. Kangkung termasuk ke dalam famili convolvulaceae atau kangkung-
kangkungan. Kangkung merupakan sumber vitamin A, vitamin C dan mineral seperti zat besi, kalsium,
kalium, dan fosfor (Nazaruddin, 2003). Kangkung dapat berfungsi sebagai obat tidur karena dapat
menenangkan saraf. Akarnya digunakan untuk mengobati penyakit wasir sedangkan zat besi yang
terkandung didalamnya berguna untuk pertumbuhan tubuh. Bagian tanaman kangkung yang paling
penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur (Rukmana, 1994).
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu
sejak dari benih. Biasa ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman
kangkung terdiri dari dua varietas, yakni kangkung darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air
yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit (Rukmana, 1994). Dalam sistematika tumbuh-
tumbuhan, klasifikasi kangkung adalah : Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta
(berpembuluh) Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Dicotyledone (berkeping dua/dikotil) Sub kelas : AsteridaeOrdo : SolanalesFamilia :
Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan) Genus : IpomoeaSpesies : Ipomoea reptans Poir.
(Suratman,2000). Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak mengandung air
(herbaceous), dan berlubang-lubang. Perakaran tanaman kangkung berpola perakaran tunggang dan
cabang akarnya menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm
(Rukmana, 1994). Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak
daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya
runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian
bawah berwarna hijau muda. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun
mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung. Sedangkan buah kangkung berbentuk bulat
telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna
buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan
umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat
atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung
berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif (Faisal, 2016).Kangkung Darat (Ipomoea
reptans P) dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang
baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1500-2500 mm/tahun (Faisal,2016). Tanaman
kangkung dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan suhu 20 – 30 OC. Intensitas
cahaya matahari yang dibutuhkan tanaman kangkung tergolong sedang yaitu 200 – 400 footcandels.
Sedangkan untuk kelembaban tergolong tinggi yaitu > 60% (Rahman, 2014).

3. Urban farming
Urban Farming adalah konsep pertanian yang memanfaatkan lahan terbatas di perkotaan mulai dari
balkon, lahan pekarangan yang tidak begitu luas, hingga pinggir jalan atau tepian sungai. lahan-lahan ini
kemudian disulap menjadi lebih produktif. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian di sekitar
rumah susun yang masih relatif luas dapat menjadi solusi alternatif dalam penyediaan pangan sehat bagi
keluarga. Manfaat yang diperoleh dengan mengelola lahan di sekitar rusun untuk kegiatan pertanian,
sudah sangat dirasakan oleh masyarakat. Kemudahan dalam penyediaan pangan sehat, merupakan
salah satu manfaat. Berbagai macam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, pakchoy, kemangi
serta umbi-umbian seperti ubi, ketela, singkong, dan talas menjadi produk pertanian yang mudah dan
murah untuk diakses oleh masyarakat. Selain itu manfaat yang juga dirasakan langsung adalah
pengurangan pengeluaran untuk belanja kebutuhan dapur, dan bahkan menambah pendapatan bagi
yang mengusahakannya, karena hasil panen dapat dijual kepada warga sekitar. Manfaat lain adalah
lingkungan menjadi hijau, sehat, asri serta menambah estetika.

4. 2.4.1 Perkembangan urban farmingAktifitas urban farming menghasilkan sayuran untuk dikonsumsi
untuk ketahanan pangan masyarakat di perkotaan, teori Maslow menerangkan jika kebutuhan dasar
manusia yang paling pertama yaitu terpenuhinya kebutuhan fisiologis, dimana orang – orang hidup
dimana ada banyak makanan. Perkembangan konsep urban farming saat ini sangat lambat namun akan
tetap berlangsung. Menurut buku Urban Farming dalam bagian Urgensi Pengembangan Urban Farming
(Widyawati, 2013, 51), aktifitas urban farming dikembangkan sebagai alternatif dalam
mengatasiproblema kehidupan di perkotaan dengan tujuan untuk :1. Peningkatan ketahanan pangan2.
Pengentasan kemiskinan3. Peningkatan kesehatan masyarakat4. Peningkatan kenyamanan lingkungan
hidup perkotaan5. Membuka lapangan pekerjaanBandung merupakan kota yang berada di dataran
tinggi yang dikelilingi oleh pegunungan, dengan kondisi geografis tersebut kota Bandung merupakan
penghasil sayuran yang beraneka ragam. Luas lahan pertanian di kota Bandung semakin berkurang dari
tahun dikarenakan pembukaan lahan untuk kepentingan pembangunan, seperti dibangunnya area
hunian dan pabrik industri. Berdasarkan data yang dirangkum dari DISPERTA JABAR jika jumlah lahan
pertanian pada tahun 2009 yaitu 1300 ha berkurang menjadi 1100 ha pada tahun 2014 sedangkan dari
data yang didapat jumlah penduduk kota Bandung pada tahun 2011 yaitu 2,3 juta orang dan 2015
meningkat menjadi 2,6 juta orang.Dinas Pertanian setempat akan mendukung penerapan urban farming
di 151 Kelurahan di kota Bandung dan pelaksanaannya pada masing RW-nya. Program tersebut
dijalankan mulai 2010 hingga 2018. Partisipasi orang – orang pun sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan dan meminimalisir kekurangan dari urban farmingitu sendiri. Sebagai program yang saat
ini sedang ditingkatkan melalui penerapan dan berbagai program dari pemerintah dan pihak perusahaan
swasta terkait pun sebagai produsen pertanian holtikultura membutuhkan peran pemerintah dalam
penerapannya. Seperti cara menanam yang sesuai dan menjadi popular, karena secara tidak langsung
pengembangan yang dilakukan menarik banyak minat orang untuk menerapkan menanam tanaman
dengan metode yang bersifat rekreatif namun menghasilkan. Sedangkan secara langsung pihak swasta
seperti perusahaan perkebunan biasanya mengadakan pelatihan dengan audien yang pesertanya yaitu
kalangan pelajar dan umum.

Anda mungkin juga menyukai