Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

Oleh :

RAHMADHANI FITRI (12080222172)


FAUZIAH HUSNA (12080227154)
INDAH KHARISMA ()
RAHMANDA DWIKA GUSTI (12080214056)
RAHMAD HIDAYAT ()
BAGUS PERMANA ()
ALIF ALFIANSYAH ()

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Amilia, E., Joy, B., & Sunardi, S. (2016). Residu Pestisida pada Tanaman Hortikultura (Studi
Kasus di Desa Cihanjuang Rahayu Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung
Barat). Agrikultura, 27(1).

Purba, D. W., Surjaningsih, D. R., Simarmata, M. M., Wati, C., Zakia, A., Arsi, A., ... & Sitawati,
S. (2021). Agronomi Tanaman Hortikultura. Yayasan Kita Menulis.

Tambunan, S. B., & Jumadewi, A. (2022). BUDIDAYA TEKNOLOGI TANAMAN


HOLTIKULTURA SEBAGAI TANAMAN OBAT BERBAHAN HERBAL. Serambi Journal of
Agricultural Technology, 4(2).

Wachdijono, W., Wahyuni, S., & Trisnaningsih, U. (2019). Sosialisasi Urban Farming Melalui
Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Dan Hidroponik Di Kelurahan Kalijaga,
Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Qardhul Hasan: Media Pengabdian Kepada
Masyarakat, 5(2), 90-94.

Huda, Nurul, and Sri Harijati. 2016. “Peran Penyuluh Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pertanian Perkotaan.” Repository.Ut.Ac.Id, 205–22

Nurwahyuni, Endah. 2012. “OPTIMALISASI PEKARANGAN MELALUI BUDIDAYA


TANAMAN SECARA HIDROPONIK.” In Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi
Pekarangan, Semarang 6 November 2012, 863–68. Semarang: UNDIP Press.

Ikhsan, M. N. (2021). Siasat Dalam Mengembangkan Pertanian Perkotaan (Urban Farming) Pada
Tanaman Hortikultura di Medan Johor. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI], 1(4).

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu bidang dalam pertanian yang mempelajari tentang budidaya
tanaman di sekitaran kebun, seperti tanaman sayuran, buah, tanaman hias dan
tanaman obat ialah hortikultura. Adanya perbedaan dari tanaman hortikultura
dengan tanaman lainnya dapat dilihat dari sistem budidaya yang lebih intensif
(Purba, D. W., dkk 2021).
Dilihat dari fungsinya tanaman hortikultura ini bisa memenuhi kebutuhan
tubuh yakni sebagai sumber vitamin, mineral serta protein yang dapat diperoleh
dari buah dan sayuran, dan dapat memenuhi kebutuhan rohani yakni karena dapat
memberikan rasa tentran, ketenangan hidup dan estetika dari tanaman yang
ditanam seperti tanaman hias atau bunga (Notodimejo dalam Tambunan, S. B.,
2022).
Pada saat ini permintaan pasar dalam dan luar negeri terhadap komoditi
hortikultura khususnya buah – buahan dan sayuran mengalami peningkatan
sehingga memiliki peluang untuk memposisikan komoditi hortikultura agar
semakin berarti dalam perekonomian indonesia. Permintaan pasar di daerah tropis
ini serta secara internasional terus mengalami peningkatan oleh karena itu
diperlukan penanaman tanaman secara hortikultura (Amilia, E., Joy, B., dkk
2016).
Pada saat ini pembangunan di perkotaan semakin pesat yang akan
menyebablan tingginya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non – pertanian.
Akibatnya sektor pertanian semakin terdesak dan para petani semakin terbatas
dalam berusaha tani. Namun tingkat perekonomian yang tinggi menyebabkan
peningkatan jumlah penduduk yang akan terjadi permintaan bahan pangan yang
meningkat. Oleh karena itu, kota dituntut untuk bisa mendiakan bahan pangan
yang cukup bagi penduduknya. Maka solusi yang tepat atau alternatif untuk
melaukan budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan yang cukup maka bisa
dilakukan secara urban farming (Wachdijono, W., 2019).
Kegiatan urban farming bagi pertanian ini dilakukan dikawasan perkotaan
dengan memanfaatkan lahan kosong untuk kegiatan pertanian. Adapun
keuntungan dari urban farming ini dapat tersedianya bahan pangan bagi penduduk
kota dan peningkatan pendapatan pertani perkotaan (Huda and Harijati, 2016).
Namun, urban farming dapat mendukung penghijauan kota dan mengatasi krisis
lahan pertanian, salah satu lahan yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan
pertanian ialah lahan perkarangan. Bila dilakukan secara intensif, pengelolahan
lahan perkarangan dapat menambah pendapatan penduduk kota (Nurwahyuni
2012).
Pertanian perkotaan atau urban farming ini salah satu kegiatan
pertumbuhan, pengolahan dan distribusi pangan serta produk lainnya melalui
budidaya tanaman yang intensif di perkotaan atau daerah sekitarnya, serta
menggunakan kembali sumber daya alam dan sisa pertanian untuk memperoleh
keragaman hasil panen (Ikhsan, M. N. 2021).
Tanaman yang dapat dibudidayakan dengan hortikultura serta secara urban
farming yakni kangkung dan sawi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat di rumuskan suatu pokok
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana pertumuhan tanaman kangkung secara urban farming dan
konvensional
2. Bagaimana hasil yang efektif dari pertumbuhan tanaman secara urban
farming atau konvensional

1.3 Tujuan
Tujuan dilakukan nya praktikum ini yaitu
1. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan tanaman kangkung secara
urban farming dan konvensional
2. Untuk mengetahui manakah hasil yang efektif dari pertumbuhan tanaman
secara urban farming atau konvensional
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Sawi


2.2 Tanaman Kangkung
2.3 Urban Farming
2.4 Perawatan Tanaman Urban Farming
III. METODELOGI

3.1 Bahan Dan Alat


Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu: benih kangkung, benih
sawi, pupuk urea, pupuk kompos, botol mineral, air, kardus, goni, tanah, tali rafia.
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu: cangkul, timbangan
analitik, parang, gerobak, sepatu boot, meteran, alat tulis, dan timbangan.

3.2 Waktu Dan Tempat


Pelaksanaan praktikum ini telah dilakukan di lahan laboratorium al-
maidah fakultas pertanian dan peternakan UIN Suska Riau yang di laksanakan
pada bulan Oktober sampai Desember 2022.

3.3 Pelaksanaan Praktikum


Pelaksanaan praktikum ini terdiri dari beberapa tahapan:
1. Persiapan lahan
Persiapan lahan ini dimulai dari membersihkan lahan yang akan di
gunakan, setelah pembersihan lahan dilakukan nya penanaman botol mineral yang
nantinya sebagai penyanggah untuk peletakan media tanam berupa tanah.
2. Media tanam

2. penanaman
Setelah lahan sudah siap dilakukan penanaman benih kangkung dan sawi
pada
IV. Hasil Dan Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai