Disusun Oleh :
Ardyla
(2012211004)
Agroteknologi 3A
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja dampak perubahan iklim yang ektrem pada pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kentang.
2. Untuk mengetahui apa saja dampak peningkatan suhu terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kentang.
3. Untuk mengetahui dampak morfologis umbi kentang akibat perubahan intentitas
curah hujan.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman hortikultura yang
memiliki kandungan karbohidrat dan dijadikan sebagai bahan pangan. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kentang dihadapkan pada berbagai tantangan dari kondisi perubahan
lingkungan ekstrim yang saling memengaruhi satu sama lain seperti perubahan iklim
menyebabkan peningkatan suhu udara curah hujan, san peningkatan serangan OPT yang
berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis serta morfologis tanaman
kentang yang dapat menurunkan produktivitas tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bande, S., Hadisutrisno, B. and Somowiyarjo, S. (2015). Peran Unsur Cuaca Terhadap
Peningkatan Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada di Sentra Produksi Lada Daerah Sulawesi
Tenggara. Jurnal Manusia dan Lingkungan 22(2):187–193.
Burton, WG 1989, The potato, Ed 3, Longman Scientific & Technical, UK
Chang, J.H. 1968. Climate and Agriculture an Ecological Survey. Aldine Publ Comp.
Chicago
Direktorat Jenderal Hortikultura (2015). Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Hortikultura 2015-2019. Direktorat Jenderal Hortikultura. p. 61 pp.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Produksi sayuran di Indonesia 2011- 2015.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Edmond, J.B., T.L. Senn, F.S. Andrew and R.G. Halfacre, 1975. Fundamentals of
Horticulture.Tata McGraw Hill Publ. Co. Ltd. New Delhi. 560 pp
Faqih, A.R., Hidayat, S.D., Jatmiko and Radini (2016). Climate Modeling and Analysis
for Indonesia 3rd National Communication (TNC): Historical And Climate And Future
Climate Scenarios In Indonesia. Final Report. Ministry of Environment and Forestry
(MoEF). United National Development Programme (UNDP) and Bog
Fidawati, etal. (2019). Respon Lima Kultivar Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap
Perlakuan Manitol pada Kultur In Vitro. Jurnal Zuriat 30(1) : 14 – 20
Handayani, T., Basundan, P., Murti, R.H. and Sofiali, E. (2013). Perubahan Morfologi
dan Toleransi Tanaman Kentang Terhadap Suhu Tinggi. J. Hort. 23(4):318–328
Hutabarat, B., Setiyanto, A., Kustiari, R. and Sulser, T.B. (2012). Conjecturing Production ,
Imports And Consumption Of Horticulture In Indonesia In 2050/ :A Gams Simulation
Through Changes in Yields Induced by Climate Change. Jurnal Agro Ekonomi 30(1):1–23.
ICCSR[Indonesia Climate Change Sectoral roadmap] (2010). Synthesis Report. Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Johnstone, R. 2012. Managed Temperature in Potatoes to Improve Quality. Department
of Agriculture and Food. Western Australian Agriculture
Karjadi, A.K. 2016a . Produksi Benih Kentang (Solanum tuberosum, L.). Balai
Penelitian Tanaman Sayuran. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Kementerian Pertanian.
Kurniawan, H., dan Suganda, T. (2014). UJI KUALITAS UBI BEBERAPA KLON
KENTANG HASIL PERSILANGAN UNTUK BAHAN BAKU KERIPIK. Jurnal Agro.
1(1) : 33-43.
Mailangkay, B.H., J.M Paulus dan J.X Rogi. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Dua
Varietas Kentang (Solanum tuberosum L.) pada Dua Ketinggian Tempat. Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sulawesi Utara
2 (18): 167- 169.
Mailangkay, B.H., J.M. Paulus, J.E.X. Rogi. 2012. Pertumbuhan dan produksi dua
varietas kentang (Solanum tuberosum L.) pada dua ketinggian tempat. J. Eugenia. 8(2):
161-170.
Mulyono et al. (2017). Kelas Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) Berdasarkan
Pertumbuhan, Produksi, dan Mutu Produk [Seed Class Potatoes Based on Growth,
Production, and Quality Products (Solanum tuberosum L.)]. JUrnal hortikultura. 27
(2):209-216.
Nopsa, J.F.H., Sharman, S.T. and Garret, K.A. (2014). ClimateChange and Plant
Disease. Encyclopedia of Agriculture and Food System(2):232–243.
Nurhayati and Situmorang, A. (2008). Pengaruh Pola Hari Hujan Terhadap Perkembangan
Penyakit Gugur Daun Corynespora pada Tanaman Karet Menghasilkan. J. HPT Tropika8
8(1):63– 70
Pitaloka, Dyah. 2017. HORTIKULTURA: POTENSI, PENGEMBANGAN DAN
TANTANGAN. Jurnal teknilogi terapan. 1 (1) : 1-4
Pulatov, B., Linderson, M., Hall, K. and Jönsson, A.M. (2015). Modeling Climate Change
Impact on Potato Crop Phenology, and Risk of Frost Damage and Heat Stress In Northern
Europe. Agricultural and Forest Meteorology:281–292
Rogi, et al. (2016). Laju Tumbuh Umbi Tanaman Kentang Varietas Granola dan
Supejohn di Dataran Medium dengan Pemulsaan. Jurnal hortikultura. 7(2);83-90.
Rykaczewska, K. 2015. The effect of high temperature occurring in subsequent stages of
plant development on potato yield and tuber physiological defects. American J. Potato
Research. 92(3): 339-349.
Sarvina, Y. and Sari, K. (2017). Dampak ENSO Terhadap Produksi dan Puncak Panen
Durian di Indonesia. Jurnal Tanah dan Iklim 41(2):149–158.
Setiapermas, M.N. and Sodiq, J. (2008). Pemanfaatan Sumber Air Pegunugan untuk
Mengantisipasi Kekeringan pada Musim Kemarau untuk Tanaman Kubis. Jurnal Agromet
22(2): 174– 181.
Setiawati, W., Somantri, A. and Purwati (2002). Dinamika Populasi dan Pola Infestasi
Liriomyza huidobrensis Blanchard pada Tanaman Kentang di Musim Kemarau dan
Musim Hujan. J. Hort. 12(4): 261–269.
Setyawardhana, H. and Susandi, A. (2015). Proyeksi Awal Musim di Jawa Berbasis
Hasil Downscaling Conformal Cubic Atmospheric Model (CCAM). Jurnal Sains
Dirgantara 13(1):1–14.
Soesanto, L., Mugiastuti, E., &Rahayuniati, R. F. (2016). Inventarisasi dan Identifikasi
Patogen Tular-tanah pada Pertanaman Kentang di Kabupaten Purbalingga. Jurnal
Hortikultura, 21(3), 254.
Suharjo, U.K.J., C. Herison., Fahrurrozi. 2010. Keragaman tanaman kentang varietas
Atlantik dan Granola di dataran medium (600 m dpl) Bengkulu pasca irradiasi sinar
gamma. Akta Agrosia. 13(1): 82-88.
Surmaini, E. and Faqih, A. (2016). Kejadian Iklim Ekstrem dan Dampaknya Terhadap
Pertanian Tanaman Pangan di Indonesia. Jurnal Sumber Daya Lahan 10(2):115–128.
Sunarjono, H. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Susanti, E., Surmaini, E. and Sarvina, Y. (2011). Dinamika Organisme Penggangu Tumbuhan
(OPT) Dominan Pada Pertanaman Bawang Merah. Prosiding Seminar Sumber Daya Lahan
Pertanian, Banjar Baru 13-14 Juli 2011.
Untung, S., V. Krestiani. 2009. Studi pemulsaan dan dosis NPK pada hasil buah melon
(Cucumis melo.L). J. Sains Teknol. 2(2): 1-7.
Wahyudi, T. 2022. Pengelolaan KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN
Berbasis Lingkungan. Nusa tenggara barat : Forum Pemuda Aswaja
Zulkarnain. 2010. Dasar-dasar Hortikultura. Bumi Aksara, Jakarta