Anda di halaman 1dari 7

REVIEW ARTIKEL JURNAL PENELITIAN

BERKAITAN DENGAN UNSUR IKLIM

Disusun oleh:

Nama : Makhta Vallia Muwaffiq


NIM : 215040200111242
Kelas :F
Mata Kuliah : Klimatologi
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Ariffin, MS.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2021
REVIEW JURNAL

I. IDENTITAS JURNAL
Judul DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI
ADAPTASI TANAMAN BUAH DAN SAYURAN DI
DAERAH TROPIS
Jurnal Jurnal Litbang Pertanian
Volume dan Halaman Vol. 58 No. 2, Halaman 1-12
Tahun 2019
Penulis Yeli Servina
Reviewer Makhta Vallia (215040200111242)
Tanggal 11 September 2019

II. PERMASALAHAN
Iklim merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari lika – liku bidang pertanian.
Perubahan iklim merupakan ancaman yang sering dan merupakan yang cukup sulit
untuk dihadapi oleh para petani. Namun karena sebagian besar komoditas pertanian
bergantung pada tanaman pangan seperti palawija, akibatnya para petani tanaman
holtikultura yang kerentanan tanaman sayur dan buah ini sangat tinggi terhadap laju
perubahan iklim yang terjadi. Ancaman ini juga perlu adanya kajian melihat dampak
dari perubahan iklim dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produksi. Tidak hanya
itu saja beberapa ancaman lain seperti munculnya hama dan penyakit baru,
meningkatnya serangan hama dan penyakit, penurunan kapasitas air irigasi, perubahan
kesesuaian lahan dan tanaman yang akhirnya mengakibatkan gagal panen. Beberapa
adaptasi juga sudah diterapkan dengan penyesuaian sistem usaha tani, selain itu juga
perlu adanya penyelesaian mengenai kajian iklim itu sendiri.
Maka di dalam jurnal penelitian ini, telah dijelaskan bagaimana kajian proyeksi
iklim dengan berbagai skenario dan berbagai Global Circular Mode (GCM) serta
kajian dampak perubahan iklim terhadap tanaman sayur dan buah unggulan melalui
sistem permodelan usaha tani.
III. ANALISIS PERMASALAHAN
Selama ini pengkajian terhadap perubahan iklim hanya terfokuskan terhadap
tanaman pangan, sedangkan kajian terhadap komoditas holtikultura termasuk masih
terbatas. Padahal kerentanan akibat dampak perubahan iklim ini sangat tinggi bagi
tanaman holtikultura. Maka kajian yang terfokus pada komoditas tanaman holtikultura
dirasa perlu dilakukan sebab komoditas ini termasuk sangat penting untuk kebutuhan
masyarakat.
Disebutkan dalam jurnal bahwa sumber devisa negara sebagian besar
ditunjukkan pada pendapatan sumber domestik pertanian holtikultura. Pada tahun
2017 PDB produk holtikultura mencapai Rp 134,82 Milyar (Kem. Pertanian 2018)
dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian Rp 10,6 juta (BPS 2014) dan NTP
sebesar Rp 101,35 pada akhir tahun 2018 (BPS 2019). Kementrian Pertanian mencatat
323 jenis tanaman holtikultura, namun pada BPS Pertanian hanya mendata sekitar 90
tanaman holtikultura.
Menurut data yang dipaparkan diatas, masyarakat mulai sadar akan pentingnya
komoditas ini. Selain sebagai bahan pangan, produk holtikultura juga memberikan
manfaat besar untuk kesehatan, kecantikan, estetika dan kelestarian lingkungan.
Namun berbagai ancaman dan masalah sering dihadapkan pada komoditas ini,
termasuk gencarnya perubahan iklim. Menurut Direktorat Perlindungan Tanaman
Holtikultura (2014), komoditas ini dihadapkan pada ancaman fenomena La Nina pada
tahun 2010 berintensitas sedang, sehingga cukup menurunkan produktivitas buah dan
sayuran yang ada di Indonesia.
Selanjutnya, jurnal ini telah memaparkan bagaimana metode dan model yang
digunakan untuk melihat proyeksi iklim tahun mendatang yang tidak sama pada setiap
unsur, yaitu iklim menggunakan dasar model Global Circular Mode (GCM) yang
tergabung dalam Couple Model Intercomparison Project Phase 5 (CMIP5) yang
digunakan IPCC. Lalu suhu mengguanakan model GCM dan Representative
Concentration Pathways (RPC) yang digunakan oleh lembaga ICCSR. Model yang
disebutkan itu nantinya digunakan untuk mengkaji dampak dari iklim, suhu, curah
hujan, dan iklim ekstrem yang telah dilakukan dan termaktub dalam informasi data
historis dan data pengamatan lapang pada permodelan tanaman untuk dikaji lebih
lanjut dalam jurnal ini.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Seperti judul jurnal penelitian ini yang memfokuskan terhadap dampak maka
selanjutnya akan dibahas bagaimana dampak dari unsur iklim sendiri terhadap proses
perkembangan tanaman holtikultura.
A. Dampak Perubahan Iklim terhadap Produktivitas Tanaman
Setiap jenis tanaman holtikultura memiliki respon yang berbeda – beda
terhadap perubahan iklim serta juga tergantung pada kondisi geografis dan
intensitas perubahan iklim ini sendiri. Untuk mendapatka informasi hasil, maka
dilakukan pengamatan terhadap bagaimana respon fisiologis pertumbuhan
tanaman, perkembangan dan kualitas, produksi dan juga produktivitas tanaman.
B. Dampak Perubahan Suhu Udara
Suhu udara sangat berpengaruh terhadap fase pertumbuhan tanaman
(fenologi). Di Indonesia melihat variasi spasial dan temporal suhu udara yang
sangat sedikit jangkauan perbedaanya, maka jarang dilakukan kajian mengenai hal
ini. Namun pada daerah subtropis yang cukup sering mengalami jangkauan
perbedaan suhu, maka kajian ini dapat dilakukan karena sangat sensitifnya
tanaman holtikultur terhadap variasi perubahan suhu udara.
Hal ini menyebabkan berubahnya juga fenologi tumbuhan akibat
peningkatan suhu udara yang terjadi pada tanaman salada (Pearson et al. 1997),
kentang (Pulatov et al. 2015), dan kacang polong (Anwar et al. 2015).
Penulis jurnal ini mendapatkan berbagai sumber dari negara subtropis yang
juga telah dilakukan penelitian terhadap pengelolaan tanaman holtikultur disana,
serta beberapa beberapa penelitian tanaman dataran tinggi juga yang sebelumnya
dilakukan oleh peneliti di Indonesia.
Menurut Handayani et al. (2013), peningkatan suhu menyebabkan tanaman
kentang tumbuh lebih tegak, ukuran daun mengecil, batang memanjang, dan
permukaan umbi tidak teratur. Moretti et al. (2010), menjelaskan bahwa hal
tersebut juga mempengaruhi kandungan gula, asam organik, dan kadar
aktioksidan pada sayuran.
Peningkatan suhu udara juga berdampak pada meningkatnya OPT dan
memunculkan variasi baru, karena menurut (Forrest 2016; Nopsa et al. 2014)
siklus generasi hidup OPT sangat cepat. Susanti et al. (2011) menemukan bahwa
hama – hama dominan baru yang sebelumnya belum pernah muncul, menyerang
sayuran di dataran rendah.
Pada beberapa penelitian komoditas non domestik, fenologi buah – buahan
seperti apel, cheri, pear, anggur mengalami perubahan yang signifikan di belahan
dunia. Di China, peningkatan suhu berdampak negatif pada kualitas apel seta
kerusakan pigmen warna pada buah – buahan di Jepang. Hal ini juga
menyebabkan menurunnya kadar gula pada buah – buahan semusim seperti
melon, stroberi serta vitamin C pada buah kiwi.
C. Dampak Perubahan Curah Hujan
Hujan membawa dampak yang sangat signifikan terhadap tanaman
holtikultura di Indonesia sehingga sering mempengaruhi laju inflasi. Pada curah
hujan yang tinggi, tanaman holtikultur rentan diserang penyakit seperti penyakit
layu fusarium, layu bakteri, dan antraknosa pada cabai. Saat curah hujan rendah,
serangan hama meningkat oleh ulat bawang, virus kuning, trips cabai, dan kutu
kebul. Serangan hama ini cukup merugikan petani dari berbagai daerah dari
kerugian hingga kegagalan panen. Intensitas dan hari hujan menunjukkan dampak
negatif yang berbeda pada setiap tanaman.
Penyesuaian waktu bertanam juga berdampak terhadap pertumbuhan
tanaman holtikultur, seperti kubis yang produktivitasnya lebih baik jika
penanaman dilakukan sebelum memasuki musim hujan.
Kemudian faktor curah hujan ini juga berdampak pada tingkat pembungaan
pada tanaman buah – buahan. Intensitas curah hujan yang tinggi dapat
menggugurkan bunga dan mengurangi produktivitas tanaman. Pengaruh lain dari
curah hujan adalah ketersediaan air untuk irigasi, ketika curah hujan rendah maka
tanaman holtikultur yang dominan berada pada lahan kering akan mengalami
water stress sehingga menurunkan produktivitas tanaman.

Gambar 1. Pengaruh curah hujan terhadap serangan hama penyakit dan


produktivitas cabai dan bawang merah (Sumber: Direktorat Perlindungan
Hortikultura 2015).
D. Dampak Iklim Ekstrim
Dampak iklim ekstrim yang sangat merugikan dibidang pertanian adalah
fenomena El Nino dan La Nina. El Nino menyebabkan kekeringan yang
merugikan tanaman pangan, sedangan La Nina memberikan dampak yang sangat
signifikan terhadap tanaman holtikultura. La Nina dapat menyebabkan kelayuan
dan kematian muda pad tanaman holtikultura sehingga menimbulkan kerugian
yang cukup besar hingga sampai pada kegagalan panen.
Selain fenomena El Nino dan La Nina, Aldrian (2016) memaparkan
beberapa fenomena iklim eksrem lain beserta dampaknya.

E. ADAPTASI USAHA TANI


Kementrian Pertanian telah melakukan beberapa upaya untuk menstabilkan
produksi akibat perubahan iklim dalam penyesuaian sistem usaha tani yang
diantaranya penyesuaian waktu tanam, pemilihan lokasi penanaman, pemilihana
varietas, penggunaan rumah kasa, rumah plastik, pengembangan teknologi irigasi
dan peningkatan kapasitas petani dan penyuluhan melalui sekolah iklim.
V. KESIMPULAN
Dampak perubahan iklim terhadap tanaman buah dan sayuran di daerah
tropis Indonesia di antaranya ialah penurunan kuantitas dan kualitas produksi,
munculnya hama baru, peningkatan serangan hama dan penyakit serta gagal panen
akibat iklim ekstrim. Upaya adaptasi sangat perlu dilakukan untuk menstabilkan
produksi akibat dampak perubahan iklim, seperti penyesuian waktu tanam,
pengembangan prediksi iklim untuk pertanian, pengembangan varietas toleran
cekaman lingkungan, teknologi rumah kasa, teknologi irigasi panen air serta
peningkatan kapasitas penyuluh dan petani melalui sekolah lapang iklim.
Pada periode 2020-2050 Indonesia diproyeksikan menghadapi peningkatan
intensitas-frekuensi suhu udara dan perubahan curah hujan. Peluang curah hujan
ekstrem diproyeksikan cenderung meningkat. Dampak perubahan iklim terhadap
pertumbuhan komoditas holtikultura diidentifikasi melalui pemodelan tanaman
dengan berbagai skenario. Kajian proyeksi iklim melalui skenario dan permodelan
tanaman perlu terus dikembangkan untuk mendapat informasi kuantitatif dampak
perubahan iklim pada tanaman buah dan sayuran, dalam penyusunan langkah
adaptasi dan perencanaan pertanian hortikultura jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai